Anda di halaman 1dari 4

Contoh Soal

1. Pasien wanita berumur 45 tahun datang ke apotek untuk berkonsultasi dengan apoteker,
pasien mengaku sedang dalam masa pengobatan TB kategori I selama 6 bulan, pasien
bercerita belakangan ini mulai merasa penglihatannya sedikit kabur dan agak sulit untuk
membedakan warna. OAT apakah yang dapat menyebabkan hal tersebut  ethambutol
ES etambutol : gangguan penglihatan, buta warna dan neuritis perifer, nyeri perut, gout
akut

2. Seorang dokter bertanya kepada apoteker terkait profilaksis TBC pada pasien HIV/AIDS,
sebagai apoteker bagaimana penggunaan profilaksis  penggunaan INH selama 6 bulan
Profilaksis pencegahan TB pada orang HIV/AIDS dilakukan selama 6 bulan diberikan INH
300 mg + vitamin B6 25 mg

3. Seorang pasien wanita berumur 40 tahun datang ke RS. Diagnosa dokter yaitu HIV dengan
nilai CD4 yaitu 250. Pasien mengaku mengalami osteoporosis dan sedang dalam masa
pengobatan, ARV yang harus dihindari  tenofovir
Pasien HIV yang mempunyai osteoporosis harus menghindari tenofovir. Alternatif
pengobatan lainnya yaitu dari golongan NRTI yaitu zidovudine atau stavudin

4. Seorang pasien wanita berumur 30 didagnosa menderita TB. Setelah melakukan pengobatan
selama 6 bulan, wanita tersebut menjalani tes BTA, ternyata hasilnya masih (++).
Interpretasi pengobatan tersebut yaitu  gagal
Pasien TB pengobatannya 6 bulan, di 2 bulan pertama yaitu tahap intensif kemudian bulan
berikutnya yaitu tahap lanjutan. Jika di akhir bulan ke 6 hasil BTA masih positif maka
pasien dinyatakan pengobatan gagal dan terduga TB MDR
Jadi, kalo telah 6 bulan terus belum dibilang sembuh dicek lagi BTA nya positif  gagal
terapi Kalo telah 6 bulan terus udah dibilang sembuh terus ternyata TB lagi  pasien
kambuhan

5. Seorang pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1, saat ini pasien mengeluh mengalami
nyeri sendi dan hasil pemeriksaan darah terjadi peningkatan kadar asam urat. Apoteker
menduga hal ini akibat salah satu obat yang dikonsumsi pasien. Obat tersebut 
pyrazinamid ES pyrazinamide yaitu kenaikan asam urat, mual, muntah (gastrointestinal)
 gout
Gimana kalo misalnya orang punya penyakit asam urat terus tbtb dia kena TB. Dikasi obat apa
hayoooo :)

6. Seorang pasien laki laki berumur 26 tahun didiagnosa mengalami infeksi virus HIV dengan
nilai CD4=200. Regimen untuk kasus ini  zidovudine + lamivudine + nevirapin
Regime untuk px HIV dewasa yaitu 2 NRTI dan 1 NNRTI
Pilihan NRTI ke 1 : zidovudine (AZT) / stavudin (d4T) / tenofovir (TDF)
Pilihan NRTI ke 2 : lamivudine (3TC)
Pilihan 1 NNRTI : nevirapin (NVP) / efavirens (EFV)

7. Seorang perempuan berumur 36 tahun mengeluh lemas dan penglihatan berkunang-kunang.


Hasil lab Hb: 8 mg/dL. Didagnosa HIV positif sejak 6 bulan yang lalu dan rutin minum
obat obat ARV yang menyebabkan hal tersebut  zidovudine
Zidovudine resiko ES yaitu anemia. Penurunan Hb. Anemia jika Hb < 10 mg/dL

8. Seorang perempuan berumur 25 tahun mengeluh penurunan nafsu makan dan berat badan,
demam sejak 5 hari yang lalu dan batuk sejak 3 minggu yang lalu. Dokter mendiagnosis TB.
Regimen tepat  2(HRZE) + 4(HR)3
Panduan OAT
Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3
Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Kategori anak: 2(HRZ)/4(HR)3 atau 2HRZE(S)/4-10HR

9. Seorang perempuan berumur 23 tahun dengan kondisi hamil trimester I mengeluh


penurunan berat badan, demam sejak 7 hari yang lalu dan batuk sejak 3 minggu yang lalu.
Dokter mendiagnosis TB. Obat yang seharusnya dihindari yaitu  streptomisin
Streptomisin masuk dalam kategori D pada ibu hamil

10. Seorang pasien laki laki berumur 29 tahun datang ke RS dengan keluhan mual, lemas dan
nafsu makan berkurang. Hasil lab yaitu igM positif dan igG positif hepatitis. Selain itu
positif juga HbsAg dan HbeAg. Diagnose dokter mengalami hepatitis B kronis. Obat yang
disarankan  PEG interferon alfa
PEG-ia 2a merupakan terapi awal pilihan hepatitis B kronis. Lamivudine dapat digunakan
jika pasien mengalami decompensated liver disease

11. Seorang pasien didiagnosa HIV diberikan pengobatan oleh dokter. Setelah berapa bulan
didapatkan kadar SGOT dan SGPT meningkat. Obat yang menyebabkan hal tersebut 
nefiravin

12. Seorang pasien didiagnosa TB kategori 1. Cara penggunaan rifampisin yang benar  1 jam
sebelum makan
Rifampisin dapat diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan (diminum saat
perut kosong)

13. Seorang perempuan berumur 30 tahun di diagnosa TB. Pasien mengaku dalam masa
program KB. Adanya interaksi obat dengan TB sehingga apoteker menyarankan 
mengganti pil KB dengan KB non hormonal
Kontraindikasi dengan pasien yaitu rifampisin dengan pil KB. Selain itu ada streptomisin
juga KI dengan ibu hamil
Jadi, rifampisin KI dengan px yang akan/cegah hamil menggunakan pil KB
Streptomisin KI dengan px yang sudah hamil

14. Seorang pasien penderita gagal ginjal kronik stage 3 mengalami infeksi TB kategori 2. Obat
yang perlu penyesuaian dosis  streptomisin
Karena ES streptomisin berpengaruh terhadap ginjal, namun jika tetap diperlukan harus
dilakukan penyesuaian dosis

15. Seorang pasien mengalami gangguan pendengaran dan keseimbangan setelah


mengkonsumsi OAT. Obat tersebut  streptomisin
ES streptomisin yaitu ototoksik (pendengaran dan vestubular), nefrotoksik (ginjal) dan
neurotoksik (syaraf), rasa nyeri ditempat suntikan, anemia dan trombositopeni

16. Seorang pasien mengatakan bahwa air seninya berwarna merah. Pasien mengkonsumsi
OAT. Obat tersebut adalah  rifampisin
ES rifampisin yaitu gangguan saluran cerna, gangguan menstruasi, warna kemerahan pada
urin, saliva, keringat dan cairan tubuh lainnya, gangguan fungsi hati, demam, sesak

17. Seorang pasien pria berumur 27 tahun dengan keluhan gatal, warna kulit kemerahan, nyeri
dan ruam serta sensasi rasa terbakar. Dokter mendiagnosa herpes zoster. ARV yang
direkomendasikan  asiklovir
Asiklovir dapat digunakan untuk varicella zoster terapi sistemik juga untuk infeksi herpes
simpleks terapi sistemik dan local. Dapat digunakan oral untuk infeksi herpetic berat

18. Seorang pasien pria berumur 46 tahun dengan keluhan batuk lebih dari 2 minggu dengan
diagnose TB, BTA (+) dan diberika OAT. Pasien tinggal serumah dengan istri dan kedua
anak yang masih balita. Profilaksis TB yang tepat  mengkonsumsi INH selama
pengobatan pasien
Pengobatan INH untuk profilaksis TB berlangsung selama 6 bulan dosisnya yaitu 10
mg/kgBB/hari dengan maksimal 300 mg

19. Seorang pasien dengan keluhan kesemutan dan rasa kebas pada tangan dan ujung jari setelah
mengonsumsi OAT. OAT tersebut  Isoniazid
ES INH yaitu hepatotoksik, neuropati perifer, anoreksia dll. Efek neuropati dapat diberikan
piridoksin (vit B6)

ES
INH  kebas, neuro perifer
Rifampisin  urin merah
Pyrazinamid  kadar asam urat naik
Etambutol  gangguan penglihatan
Streptomisin  gangguan pendengaran
Virus harus ada sel inang nya.
Virus  DNA dan RNA
HIV (Human Immunodefisiensi Virus)  kalo parah bisa menjadi AIDS

TB HIV, OAT diminum dulu lalu OAV nya sekitaran 2-8 minggu

HIV + meningitis setelah 5 minggu

ARV  lini pertama dan lini kedua

Terapi:
2NRTI + 1NNRTI

Biasanya panduan pilihan yaitu:


Tenofovir+lamivudine (emtricitabine)+efavirenz dalam bentuk KDT
Alternative nya pake:
1. Zidovudine+lamivudine+efavirensz (nevirapine)
2. Tenofovir+Lamivudine (emtricitabine)+nevirapine
Untuk pasien anak kurang dari 5th
Pilihan NRTI ke 1: zidovudine (AZT), stavudine (d4T), tenofovir (TDF)
NRTI ke 2: lamivudine
NNRTI: nevirapine, efavirenz

Hepatitis B  hepar, virus DNA, inkubasi 90 hari  interferon


Hepatitis C  sirosis hepatic, virus RNA

Anda mungkin juga menyukai