1. Seorang remaja putri berusia 17 tahun ( BB : 55,34 kg ); suhu : 37C datang ke PCP
dengan riwayat menstruasi tidak teratur selama 1 tahun, termasuk menstruasi yang
terlewat, menoragia, dan dismenore. Dia hadir untuk janji dengan ibunya, yang
membantu sebagai sejarawan. Dia mulai menarche pada usia 14 tahun dan
menyatakan bahwa dia tidak pernah benar-benar mengalami menstruasi yang teratur.
Selama setahun terakhir, menstruasi telah meningkat dalam ketidakteraturan dan
aliran dengan gumpalan, dengan kram menstruasi. Menstruasi berlangsung selama 7
hari dengan gumpalan ringan hingga sedang. Pasien menggunakan tampon dan
menggantinya selama menstruasi, setiap jam selama 3 hingga 4 hari pertama dan
kemudian setiap 3 jam selama 2 hingga 3 hari terakhir menstruasinya. Pasien
menyatakan bahwa sekitar dua kali setahun dia tidak mengalami menstruasi dan
menceritakan bahwa ini biasanya selama waktu aktivitas fisik yang berlebihan dan
stres.
Pasien tidak memiliki riwayat depresi atau gangguan makan dan tidak memiliki
riwayat masalah medis kronis atau pembedahan. Dia tinggal bersama orang tua dan
saudara kandung di rumah keluarga tunggal. Dia mengambil kelas penempatan
lanjutan di sekolah di kelas 12 di sekolah menengah setempat. Pasien aktif dalam
olahraga sekolah dan komunitas, termasuk menari, bola voli, dan sepak bola. Dia
telah sangat terlibat dengan olahraga di sekolah menengah dan tinggi. Riwayat
keluarganya positif untuk kelainan tiroid dan hipertensi tetapi negatif untuk kelainan
perdarahan. Dia menyangkal aktif secara seksual. Dia menyangkal kecenderungan
gangguan makan. Dia menyangkal penggunaan tembakau, alkohol, dan obat-obatan.
Pemeriksaan fisik :
TD : 130/84, nadi : 110x/menit ( regular ); RR ; 22x/menit . pasien sesak nafas,
namun masih dapat berbicara , demam (-)
Hasil laboratrium :
Hb : 12,3 g/dl; Leukosit : 7800; Trombosit : 400.000; INR :1,2 unit ( 0,8-1,2)
Hasil CT scan paru menunjukkan emboli paru bilateral.
Apa yang dapat anda sampaikan terkait pasien ini?
4. Seorang Wanita usia 45 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri pada iliac fossa
sebelah kanan yang semakin memburuk. Ia didiagnosis dengan rupture appendix dan
menjalani appendicectomy. Pada hari pertama pasca operasi, ia mengeluh nafas
pendek dan nyeri dada kiri terutama jika menarik nafas dalam.dari pemeriksaan CT
pulmonary angiogram menunjukkan adanya emboli paru. Pasien diresepkan UFH
infus yang beresiko perdarahan yang signifikan dan potensial untuk
menjalanitTindakan pembedahan abdomen
Hasil pemeriksaan fisik : abdomen lembut dengan iliac fossa sebelah kanan juga
lembut. Luka Nampak bersih dan kering. Bising jantung normal, tidak ada murmur.
Nadi : 100x/menit dan TD ; 98/50 mmHg.
Hasil lab :
Day 0 – platelet count 450.000
Day 2 – platelet count 362.000
Day 3 – platelet count 348.000
Day 4 – platelet count 301.000
Day 5 – platelet count 270.000
Day 6 – platelet count 150.000
Day 7 – platelet count 90.000
Berdasarkan data diatas, jelaskan rekomendasi yang dapat anda sampaikan kepada
dokter
5. Seorang Wanita usia 57 tahun ( BB : 61 kg ) masuk RS dengan keluhan mual,
muntah . Ia menggambarkan jika 2 hari sebelumnya is mengalami episode muntah
yang cukup sering disertai dengan diare cair. Awalnya ia mengeluh jika muntahnya
berisi makanan , namun lama kelamaan muntahnya berupa cairan dan air liur hamper
setiap jam, tidak ada darah pada muntah dan juga fesesnya. Riwayat penyakit dahulu
adalah DM tipe2, hipertensi dan OA pada paha kiri. Ia bekerja sebagai supervisor
HRD, tidak pernah merokok dan tidak pernah mengkonsumsi alcohol.
Hasil laboragtorium :
Hb :12,8; Leukosit : 12.100; Trombosit : 451.000
Ureum : 58; creatinine : 2,3