Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA LATAR BELAKANG

Maskulinias merupakan gambaran ideal suatu masyarakat tentang bagaimana seharunya seorang laki-
laki. Bagi kamla bashin maskulinitas merupakan definisi social yang diberikan oleh masyarakat kepada
laki-laki, yang kemudian mengarahkan seorang laki-laki untuk bberperilaku, berpakaian serta mereapkan
sikap dan kualitas yang harus dimiliki. Definisi kamla bashin menunjukkan bahwa maskulinitas alih-alih
merupakan sebuah konsep sex, ia lebih tepat jika disebut sebagai sebuah konsep gender, karena
pemebentukannya dipengaruhi oleh masyarakta.

Sebagai sebuah konsep gender, maskulinitas sangat dipengaruhi oleh konsidisi social masyarakat. Oleh
karena itu maskulinitas tidak mempunyai bentuk yang pakem, namun bisa berbeda-beda dalam sebuah
masyarakat. Namun meski demikian ada beberapa karakter yang bisa ditandai dari maskulinitas yang
berlaku dan diterima selama ini. Savets kemudian menambahkan dengan tujuh area maskulinitas dalam
masyarakat.

Maskulinitas terbentuk dan sangata dipengaruhi oleh kondisi social masyarakatnya. Salah satu yang
me,pengaruhi bentuk maskulinitas masyarakat adalah kebudyaan. Saat ini salah satu kebudayaan yang
sangat digemari adalah kebudyaan korea selatan atau k-pop.

Dari definisi kamla bashin tersebut, terang bahwa maskulinitas bukanlah sebuah konsep alamiah yang
melekat pada diri manusia sejak pertama kali manusia di lahirkan. Namun lebih pada sebuah bentuk
konstruksi sosial dimana masyarakatlah yang melkatkan konsepsi tentang bagimana seorang laki-laki.
Oleh karena itu maskulinitas lebih erat dengan gender dibandingkan dengan konsep seks.

Oleh karena itu maskulinitas bisa mempunyai bentuk yang berbeda-beda disetiap kebudayaan dan
masyarakat. Perbedaan itu oleh terjadi dalam empat hal. Hal ini membuat karakter maskulinitas hanya
sedikit yang dapat ditandai. Akan tetappi maskulinitas diidentikkan dengan dominan dll. Lebih lanjut.
Zhavezt mmengutarakan dalam masyarakat ada tujuh area maskulinitas yakni.

Kebudayaan menjadi salah satu hal yang mempengaruhi maskulinitas. Dewasa ini salah satu kebudayaan
yang semakin massif perkembangannya adalah kebudyaan Korean pop. Perkembngan ini semakin massif
dengan sejalan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin massif pula

Oleh karena maskulinitas merupakan sebuah konsruksi sosial, maka kondisi sosial yang ada dalam
sebuah masyarakat sangat mempengaruhi bentuk maskulinitas seseorang. Banyal hal yang ada dalam
masyarakat yang data mempegaruhi bagiaman maskulinitas seseoarang, salah satunya adalah
kebudayaan.

Dewasa ini salah satu kebudayaan yang amat cepat dan luas perkembangannya adalah kebudayaan yang
berasal dari negeri gingseng korea selatan,. Budaya yag datang dari kore selatan itu kerap juga disebut
dengan korean wave aau hallyu. Budaya ii sangat diminitai dan digemari oleh banyak orang dihampir
seluruh negara yang ada di dunia saat ini.

Begitu juga halnya di Indonesia. Budaya hallyu ini punya banyak penggemar yang senantiasai
mengkonsumsi budaya ini. Banyak bukt yang menegaskan hal tersebut. misalkann saja fakta bahwa
salah satu artis boyband asal korea selatan bahkan bisa merajai tangga msuik digital sprotify Indonesia
pada tahun 2020. Bts bahkan bisa menggeser dan mengalahkan keppuleran arti dalam negeris sendiri
sepertti pamungkan hal tersebut terang menunjukkan bahwa budaya k-pop di indoensia mempunyai
pangsa sar yang besar sebab diminati dan digandrungi oleh banyak orang indoensiasi.

Handaningtias mengutarakan bahwa k-pop tidak hanya berhasil memppengarahi selerea namun juga
mengubah pemahaman para penggemarnya di Indonesia tentang maskulinitas. Studi yang dilakukan

k-pop masuk di indoensia, tidak hanya sekedar memperkenalkan kualitas music belaka. Lewat
penampilan panggung mereka, para arts k-pop juga turut mempromosikan satu bentuk maskulinitas
yang khas budaya ini. Jung menyebut maskulinitas khas kebudayaan korea itu sebagai konmnam atau
lebih akrab disebut sebagai soft masculinity. Sosft masculinity ini adaalh kebudayaan yang menyatukan
maskulinitas dan feminism dalam satu bentuk maskulinitas.

Dengan semakin massifnya lpop dikonsumsi ole masyaraat Indonesia telah berhasi l mengubah dan
mempengaruhi pandangan para penggemar k-pop di Indonesia mengenai konsepsi maskulinitas yang
mereka terima dan yakini. Studi yang dilakukan oleh … menunjukkan bahwa terjadi perubahan
pemakanaan tentang maskulinitas di antara para penggema k-pop. turut membawah pengaruh pada
konsepesi para penggemar k-pop di Indonesia mengenai pemakanaanya tentang maskulinitas. Peenlitian
yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa trjadi perubahan konsepsi maskulinitas para penggemar k-
pop.

Menurut hasyim hanya sedikit yang dapat ditandai dari maskulinitas. Diantara yang dapat ditandai itu
diantaranta adalah laki-laki harus jantan dsb. Lebih anjut memaparkan tujuha arena maskulinitas yang
ada dalam masyarakat.

Namun maskulinitas yang dibawah oleh k-pop tersebut mengambil bentuk yang berbeda dari
maskulinitas yang selama ini dipahami dan diterima secara umum. Paling tidak, jika mengacu pada jenet
perbedaan yang paling mencolok dari maskulinitas ini ada pada area sifat dan fisiknya. Hal ini membuat
maskulinitas yang ditawarkan oleh k-pop ini dianggap sebagai hal yang kurang maskulin, karena tidak
sesuai dengan aa yang diterima secara umum.

Bahkan anggapan kurang maskulin tersebut mempunyai implikasi lebih lanjut. Penelitian yang dilakukan
oleh menunjukkan bahwa tindakan diskriminasi seringkali didapati oleh mereka yang menjadi fanboy k-
pop hanya karena mereka diangga kurang maskulin.

Fenomena semacam ini ditangkap dengan baik oleh connel ketika ia menjelaskan mengenai kospe
maskulinitas hegemonik. Bagi connel posisi laki-laki dalam menjalani maskulintasnya tidak pernah sama
anatara satu orang dengan orang yang lain. Menueutnya dalam satu masyarakat dan kebudayaan
tertentu selalu ada maskulinitas yang lebih diterima dan diistimewakan dibanding dengan kebudayaan
lainnya. Hal ini membuat laki-laki dalam kosnsepsi maskulinitas tidak pernah seimbang namun
menciptakan sebuah hirari.
Di Indonesia sendiri telah banyak peneltian yang berfokus pada maskulinitas k-pop. Namun kebanyakan
penelitian lebih berfokus pada bagaimana pemaknaan maskulinittas oleh para penggemar k-pop. Dan
kurang mempperhatikan implikasi dari adanya maskulinitas hegemonik terhadap par penggemar k-pop.
Padahal, maskulinitas harus dilihat, tdak hanya sebatas sebagai simbol-simbol dan karakter sifat tertentu
yang membedakan anatara laki-laki dan perempuan., lebih dari itu maskulinitas harus dilihat sampai
pada baimana seorang laki-laki menjalankan peran gendernya dalam masyarakt, serta implikasinya pada
kehidupan persoanalnya (connel)

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengani konstruksi maskulinitas
penggemar k-pop di kota Makassar. setidaknya ada dua fokus utama yang akan berusaha untuk dilihhat,
yang pertama tentang bagaimana proses konstruksi maskulinitas penggear k-pop. Kodua berkenaan
dengan posisi maskulinitas k-pop dikota Makassar.

Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa meski kebudayaan ini diterima secara massif oleh
masyarakat, namun tetap muncul diskriminasi dari sebagian masyarakt Indonesia

Maskulinitas yang ditawarkan

Anda mungkin juga menyukai