Anda di halaman 1dari 10

GOLONGAN NITROGEN

1. Jelaskan kecenderungan unsur-unsur golongan nitrogen.


Jawab:
Kelompok unsur ini adalah 7N, 15P, 33As, 51Sb, 83Bi ; dua unsur pertama
lebih bersifat nonlogam sedangkan tiga unsur lainnya bersifat metalik. Dua
sifat khas yang dapat dipelajari adalah ketahanan listrik unsur yang
bersangkutan dan sifat asam-basa oksidasinya. Nitrogen dan fosfor, keduanya
bukan penghantar listrik dan membentuk oksida asam sehingga tak diragukan
lagi keduanya diklasifikasikan sebagai nonlogam. Permasalahan klasifikasi
mulai muncul pada arsen. Kenampakan umum alotrop arsen seperti logam,
tetapi sublimasi dan rekomendasi menghasilkan alotrop kedua yang berupa
serbuk kuning. Oleh karena arsen mempunyai dua kenampakan alotrop seperti
logam dan nonlogam, dan membentuk oksida amfoterik, maka arsen dapat
diklasifikasikan sebagai semilogam. Tetapi banyak senyawa kimia arsen
paralel dengan fosfor, sehingga dapat pula dikelompokkan sebagai non logam.
Antimon dan bismut dikelompokkan hampir dalam daerah batas sebagaimana
arsen. Tahanan listriknya jauh lebih tinggi daripada tahanan listrik logam yang
sesungguhnya, seperti aluminium (2,8 ) dan bahkan lebih tinggi daripada
tahanan listrik logam terlemah seperti timbal (22). Namun demikian,
umumnya kedua unsur ini diklasifikasikan sebagai logam. Ketiga unsur daerah
batas membentuk senyawa kovalen secara eksklusif.

2. Jelaskan 3 cara pembuatan N
2
.
Jawab:
a. Untuk perdagangan, N
2
dibuat dari udara dengan metode pencairan dan
destilasi bertingkat.
b. Dalam laboratorium, N
2
dapat dibuat dengan melibatkan reaksi oksidasi
ammonium atau ammonia, yaitu pirolisis ammonium nitrat atau pengaliran
ammonia melalui tembaga oksida panas.
c. Dekomposisi termal sodium azida, NaN
3
menghasilkan unsur-unsurnya, Na
dan N
2
murni.
3. Tuliskan persamaan reaksi antara amonia dengan:
a. Logam magnesium
2 NH
3
+ 3 Mg Mg
3
N
2
+ 3 H
2
b. Diboron trioksida
B
2
O
3 (s)
+ 2 NH
3 (g)

2 BN
(s)
+ 3 H
2
O
(g)
c. Larutan iodin
3 I
2
+ NH
3
3 NI + 3 HI
d. Gas oksigen
4 NH
3 (g)
+ 5 O
2 (g)

4 NO
(g)
+ 6 H
2
O
(g)
4. Jelaskan 3 bentuk alotrop fosfor.
Jawab:
a. Fosfor putih, molekul P
4
. Mempunyai bentuk seperti tetrahedron (tanpa
atom pusat), lebih tepatnya piramida segitiga sama-sisi. Fosfor putih
berwarna putih kekuningan, lunak, memiliki bau yang tajam seperti bawang
putih serta lebih reaktif dan lebih beracun dibanding fosfor merah maupun
fosfor hitam.
Struktur fosfor putih P
4
tahan hingga 800
o
C, tetapi di atas temperatur
tersebut konsentrasi keseimbangan molekul P
2
menjadi bertambah besar;
Fosfor putih bersifat paling reaktif di antara alotrop nitrogen lainnya, mudah
larut dalam berbagai pelarut, dan mempunyai tekanan uap lebih tinggi.
Fosfor putih mudah terbakar di udara sehingga disimpan dalam air,
mempunyai kelarutan yang sangat tinggi dalam SC
2
, sekitar 880 g tiap 100 g
pelarut pada temperatur 10
o
C. Fosfor putih mempunyai titik leleh ~44,1
o
C
dan titik didih ~280,5
o
C.
b. Fosfor merah, lebih stabil daripada fosfor putih, dalam udara tidak terbakar
secara spontan. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun.
Fosfor merah dapat diperoleh dari fosfor putih dengan pengaruh pemanasan
300
o
C dalam atmosfer inert selama beberapa hari:
P
4 (putih)

4 P
(merah)
H
o
= - 73,6 kJ mol
-

Titik leleh fosfor merah kira-kira 600
o
C; pada temperatur ini rantai polimer
putus dan diperoleh kembali struktur unit fosfor putih, P
4
. Fosfor merah
kurang reaktif, dan kurang larut dalam CS
2
.
c. Fosfor hitam, lebih stabil daripada fosfor merah. Fosfor hitam memiliki
kilap logam dan berstruktur lamelar. Kristalin fosfor hitam dibuat dari
pemanasan fosfor putih pada tekanan tinggi dengan menggunakan
katalisator Hg yang berfungsi sebagai seed, bijih penolong tumbuhnya
kristal. Fosfor hitam juga kurang reaktif, dan kurang larut dalam CS
2
.

5. Jelaskan penggunaan senyawa fosfor dalam korek api.
Jawab:
Kepala korek sebagian mengandung agen oksidator kalium klorat, KClO
3
, dan
pelapis kotak mengandung fosfor merah dan antimoni sulfida, Sb
2
S
3
, keduanya
mudah teroksidasi secara eksotermik apabila digesek oleh kalium klorat.
Jenis korek api geretan yang lain yaitu campuran agen oksdidator (kalium
klorat) dengan agen reduktor (tetrafosfor trisulfida, P
4
S
3
) dibalutkan pada
ujung kepala geretan. Gesekan kepala geretan ini akan menghasilkan nyala.

6. Tuliskan 3 reaksi pembuatan arsen.
Metalik arsen berupa serbuk halus berwarna hitam, dapat dibuat dari reduksi
asam arsenit dengan ion Sn
2+
menurut persamaan reaksi:
a. 2 H
3
AsO
3 (aq)
+ 3 Sn
2+
(aq)
+ 6 H
+
(aq)
2 As
(s)
+ 3 Sn
4+
(aq)
+ 6 H
2
O
(l)

b. As
2
O
3 (s)
+ 3 C
(s)
2 As
(s)
+ 3 CO
(g)

c. As
2
O
3 (s)
+ 3 H
2 (g)
2 As
(s)
+ 3 H
2
O
(g)


GOLONGAN OKSIGEN
1. Jelaskan kecenderungan unsur-unsur golongan oksigen.
Jawab:
Dalam golongan ini, oksigen, sulfur dan selenium termasuk non logam,
telurium semilogam dan polonium sebagai logam. Titik leleh dan titik didih
menunjukkan kecenderungan kenaikan yang khas bagi non logam, diikuti
kecenderungan penurunan yang khas mulai dari logam polonium. Klasifikasi
ini didukung oleh data tahanan listrik yang sangat rendah bagi logam
polonium, melonjak tinggi bagi semilogam telurium dan sangat tinggi bagi non
logam selenium. Kecuali oksigen, terdapat pola tertentu perihal tingkat
oksidasi unsure-unsur golongan 16, yaitu bilangan oksidasi genap.
Stabilitas tingkat oksidasi -2 dan +6 menurun dengan naiknya nomor atom,
tetapi kestabilan tingkat oksidasi +4 naik, walaupun kecenderungan ini tidak
teratur.

2. Jelaskan 2 bentuk alotrop oksigen.
Jawab:
a. Dioksigen, O
2
, berupa gas tak berwarna yang mempunyai titik didih - 183
o
C
dan berwarna biru dalam fase cairnya serta bersifat paramagnetik. Dioksigen
merupakan gas yang sangat reaktif, bereaksi dengan hampir semua unsur
kecuali gas mulia; daya larutnya dalam air tidak terlalu besar, 5 g per
100 mL pada 0
o
C. Cara pembuatan gas dioksigen misalnya pemanasan
kalium klorat atau melalui dekomposisi larutan hidrohen peroksida masing-
masing dengan katalis mangan(IV) oksida, menurut persamaan reaksi:
2 KClO
3 (s)

2 KCl
(s)
+ O
2 (g)


2 H
2
O
2 (aq)

2 H
2
O
(l)
+ O
2 (g)


Selain sifat paramagnetik, terdapat pula molekul dioksigen yang bersifat
diamagnetik, dan ini dapat diperoleh dari reaksi antara hidrogen peroksida
dengan natrium hipoklorit menurut reaksi:
2 H
2
O
2 (aq)
+ ClO
-
(aq)
O
2 (g) diamagnetik
+ H
2
O
(l)
+ Cl
-
(aq)

b. Trioksigen atau ozon, O
3
, berupa gas biru tua, mempunyai titik didih -112
o
C
dan bersifat diamagnetik dengan struktur bengkok, V dan sudut ikatan 117
o
.
ozon bersifat racun sangat kuat. Gas ozon dihasilkan pada daerah tegangan
listrik tinggi. Untuk mengurangi produksi ozon, mesin-mesin sebagai
sumber penyebar ozon harus dilengkapi dengan filter karbon yang harus
diganti secara periodik. Gas dioksigen yang dialirkan melalui medan listrik
10-20 kV juga mampu mengubah dioksigen menjadi ozon dengan
konsentrasi keseimbangan kira-kira 10%:
3 O
2 (g)
2 O
3 (g)
(

= +143 kJ mol
-
)

3. Tuliskan persamaan reaksi berikut ini:
a. Serbuk besi dengan dioksigen
4 Fe
(s)
+ 3 O
2 (g)
2 Fe
2
O
3 (s)
b. Padatan barium sulfida dengan trioksida

c. Padatan barium dioksida dengan air
BaO
2 (s)
+ 2H
2
O
(l)
Ba(OH)
2 (s)
+ H
2 (g)

d. Pemanasan kalium klorat
2 KClO
3 (s)

2 KCl
(s)
+ 3 O
2 (g)

4. Gambarkan geometri molekul asam sulfat, ion belerang pentaflorida, belerang
tetraflorida, ion tiosulfat, dan belerang dioksida, berdasarkan teori VSEPR
Jawab:
a. Asam sulfat b. Ion belerang pentaflorida

c. Belerang tetraflorida d. Ion tiosulfat

e. Belerang dioksida


5. Jelaskan 5 peran kimiawi asam sulfat.
Jawab:
a. Asam sulfat sebagai suatu asam
Asam sulfat encer sering digunakan sebagai suatu asam. Asam sulfat encer
adalah asam kuat diprotik membentuk dua anion, ion hidrogen sulfat, HSO
4
-

dan ion sulfat, SO
4
2-
, menurut reaksi berikut:
H
2
SO
4 (aq)
+ H
2
O
(l)
H
3
O
+
(aq)
+ HSO
4
-
(aq)
Ka
(1)
= sangat besar
HSO
4
-
(aq)
+ H
2
O
(l)
H
3
O
+
(aq)
+ SO
4
2-
(aq)
Ka
(2)
= 1x10
-2
b. Asam sulfat sebagai pengering terhadap air
Asam sulfat pekat mempunyai kemampuan melenyapkan komponen air dari
sturuktur formula suatu senyawa. Contoh dalam reaksi kimia, penambahan
asam sulfat pekat pada etanol akan menghasilkan etena, C
2
H
4
, atau
etoksietana atau dietil eter, (C
2
H
5
)
2
O, bergantung pada kondisi reaksi yang
bersangkutan menurut persamaan reaksi:
C
2
H
5
OH
(l)
+ H
2
SO
4 (l)
C
2
H
5
OSO
3
H
(aq)
+ H
2
O
(l)
C
2
H
5
OSO
3
H
(aq)
C
2
H
4 (g)
+ H
2
SO
4 (aq) (dalam asam berlebihan)
C
2
H
5
OSO
3
H
(aq)
+ C
2
H
5
OH
(l)
(C
2
H
5
)
2
O
(l)
+ H
2
SO
4 (aq)

(dalam etanol berlebihan)
c. Asam sulfat sebagai pengoksidasi
Asam sulfat pekat-panas merupakan agen pengoksidasi yang baik walaupun
bukan oksidator sekuat asam nitrat. Sebagai contoh, asam sulfat pekat-panas
berekasi dengan logam Cu menghasilkan ion tembaga(II) dan asam sulfat
tereduksi menjadi belerang dioksida dan air menurut persamaan reaksi
redoks:
Cu
(s)
Cu
2+
(aq)
+ 2e
2 H
2
SO
4 (l)
+ 2e SO
2 (g)
+ 2 H
2
O
(l)
+ SO
4
2-
(aq)

d. Asam sulfat sebagai agen sulfonasi
Asam sulfat pekat mempunyai kemampuan menggantikan satu atom
hidrogen dalam suatu senyawa organik dengan gugus asam sulfonik, -SO
3
H,
seperti contoh berikut:
H
2
SO
4 (l)
+ CH
3
C
6
H
5 (l)
CH
3
C
6
H
4
SO
3
H
(s)
+ H
2
O
(l)

e. Asam sulfat sebagai suatu basa
Asam sulfat adalah asam yang kuat, oleh karena itu hanya asam yang lebih
kuat saja seperti asam fluorosulfonat yang mampu memaksa asam sulfat
bertindak sebagai basa menurut persamaan reaksi:
H
2
SO
4 (l)
+ HSO
3
F
(l)
H
3
SO
4
+
(H
2
SO
4
) + SO
3
F
-
(H
2
SO
4
)

GOLONGAN HALOGEN
1. Jelaskan kecenderungan unsur-unsur golongan halogen.
Jawab:
Titik leleh dan titik didih molekul diatomik halogen naik secara perlahan. Dan
hal ini berkaitan dengan sifat polarisabilitas molekul-molekul yang
bersangkutan. Sifat polarisabilitas molekul diatomik halogen naik secara
perlahan dengan naiknya nomor atom; hal ini disebabkan oleh naiknya jari-jari
atau volume atom dan jumlah total elektron, sehingga posisi elektron makin
mudah terdistribusi secara tak homogen di sepanjang waktunya. Dengan
demikian berakibat naiknya gaya dispersi atau gaya London, dan pada
gilirannya mengakibatkan naiknya titik leleh dan titik didih molekul yang
bersangkutan. Keelektronegatifan, energi ionisasi dan afinitas elektron semakin
kecil dengan naiknya nomor atom. Sedangkan potensial reduksi standar (pada
25
o
C), titik leleh, dan titik didih semakin tinggi dengan naiknya nomor atom.

2. Jelaskan mengapa asam hidroflorida bersifat asam lemah sedangkan asam
biner halogen lainnya bersifat asam kuat.
Jawab:


3. Tuliskan persamaan reaksi berikut:
a. Logam besi dengan gas klorin
2 Fe
(s)
+ 3 Cl
2 (g)
2 FeCl
3 (s)
b. Logam besi dengan gas HCl
Fe
(s)
+ 2 HCl
(g)
FeCl
2 (s)
+ H
2 (g)
c. Fosfor dengan gas klorin berlebih
P
4 (s)
+ 10 Cl
2 (g)
4 PCl
5 (s)

4. Jelaskan cara pembuatan:
a. Asam hidroklorida
Pembuatan asam hidroklorida dalam laboratorium ada dua cara, yaitu:
1) Melalui reaksi natrium klorida dengan asam sulfat pekat;
Tahap pertama, pemanasan sekitar 150
o
C, menghasilkan natrium
hidrogen sulfat menurut persamaan reaksi:
NaCl
(s)
+ H
2
SO
4 (l)

NaHSO
4 (s)
+ HCl
(g)
Campuran kemudian dipanaskan hingga 550
o
C; pada temperatur ini
terjadi reaksi antara natrium hidrogen sulfat dengan kelebihan natrium
klorida membentuk natrium sulfat dan (tambahan) gas hidroklorida
menurut persamaan reaksi:
NaHSO
4 (s)
+ NaCl
(g)

Na
2
SO
4 (s)
+ HCl
(g)
Gas hidrogen klorida kemudian dilarutkan dalam air untuk mendapatkan
asam pekat.
2) Melalui reaksi langsung antara gas diklorin dengan dihidrogen:
H
2 (g)
+ Cl
2 (g)
2 HCl
(g)

Porsi terbesar produksi hidrogen klorida sesungguhnya berasal dari hasil
samping sintesis karbon tetraklorida:
CH
4 (g)
+ Cl
2 (g)
CCl
4 (l)
+ 2 HCl
(g)

b. Kaporit
Kaporit atau kalsium hipoklorit dapat dibuat dengan mereaksikan suspense
kalsium hidroksida dengan gas diklorin menurut persamaan reaksi:
2 Ca(OH)
2 (s)
+ 2 Cl
2 (g)
Ca(ClO).2H
2
O
(s)
+ CaCl
2 (aq)
Kalsium hipoklorit tidak larut dalam air, oleh karena itu dapat dipisahkan
dengan penyaringan.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pseudohalida.
Jawab:


GOLONGAN GAS MULIA
1. Jelaskan kecenderungan unsur-unsur golongan gas mulia.
Jawab:
Unsur-unsur gas mulia (golongan 18) merupakan golongan yang paling tidak
reaktif di antara unsur-unsur dalam TPU. Semua unsur gas mulia berupa gas
monoatomik pada temperatur kamar, tidak berwarna, dan tidak berbau, tidak
terbakar dan juga tidak mendukung pembakaran. Titik leleh dan titik didih
sangat rendah, yang menandakan bahwa gaya dispersi yang mengikat atom-
atomnya dalam fase padat dan fase cair sangat rendah. Rapatan (densitas)
cenderung naik dengan naiknya nomor atom.

2. Gambarkan geometri molekul senyawa berikut berdasarkan teori VSEPR.
a. XeF
2
b. XeF
4





c. XeF
6
d. XeO
3

e. XeO
4
f. (XeO
6
)
4-



3. Tuliskan persamaan reaksi berikut:
a. Xenon tetraflorida dengan fosfor triklorida

b. Xenon diflorida dengan air
2 XeF
2 (s)
+ 2 H
2
O
(l)
2 Xe
(g)
+ O
2 (g)
+ 4 HF
(l)
c. Padatan barium perxenat dengan asam sulfat
Ba
2
XeO
6
4-
(aq)
+ 2 H
2
SO
4 (pekat)
2 BaSO
4 (s)
+ XeO
4 (g)
+ 2 H
2
O
(l)

Anda mungkin juga menyukai