Anda di halaman 1dari 18

Apa itu Gas Mulia?

 Kelompok unsur-unsur golongan VIII A pada tabel periodik


unsur.
 Terdiri atas Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr),
Xenon (Xe), dan Radon (Rn).
 Unsur yang paling stabil.
Gambaran Umum
 Merupakan unsur monoatomik
 Elektron valensi penuh
 Jari – jari atom paling kecil dibandingkan dengan unsur -
unsur lain yang seperiode
 Gaya antarmolekul yang terjadi hanya gaya dispersi.
 Titik leleh dan titik didih makin bertambah dengan
bertambahnya massa molar
 Gas mulia dengan jari-jari yang besar (Xe dan Rn) dapat
bereaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti
flourin dan oksigen.
Sifat Gas Mulia
 Gas mulia memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat
rendah, oleh karena itu di alam gas mulia berwujud gas.
 Gas mulia tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
 Kereaktifan gas mulia akan bertambah seiring dengan
bertambahnya nomor atom.
 Bertambahnya nomor atom akan menambah jari-jari
atom pula. Hal ini mengakibatkan gaya tarik inti atom
terhadap elektron terluar berkurang, sehingga lebih
mudah melepaskan diri dan ditangkap zat lain.
Sifat Gas Mulia
 Golongan ini sudah memenuhi aturan oktet dan duplet.
Duplet untuk helium (2 elektron terluar), sedangkan
oktet (8 elektron terluar) untuk unsur selain helium
dalam gas mulia.
 Kestabilannya sangat tinggi. Hal ini dicerminkan dari
energi ionisasinya yang sangat besar dan afinitas
elektronnya sangat kecil.
 Titik didih dan beku gas mulia meningkat dari atas ke
bawah, dicerminkan oleh gaya London yang lemah.
Sifat Gas Mulia
 Meskipun tergolong gas mulia, radon bersifat tidak
stabil karena radioaktif.
 Radon didapatkan dari peluruhan garam radium dan
akan meluruh membentuk polonium, dan seterusnya
hingga membentuk isotop timbal yang stabil, yakni
Pb-206.
 Aktivitas radioaktif radon disebabkan karena radon
termasuk ke dalam inti – inti berat.
Warna Lampu Gas Mulia
 Jika gas mulia diberikan loncatan listrik dalam
keadaan vakum, maka akan terbentuk warna.
 Lampu helium berwarna kuning terang, neon
berwarna merah, argon berwarna ungu, kripton
berwarna putih kebiruan, dan xenon tidak berwarna.
Senyawa Gas Mulia
 Konfigurasi elektron gas mulia selalu berakhir ns2
np6, kecuali helium berakhiran 1s2.
 Senyawa gas mulia paling sering digunakan untuk
lampu pada fotografi.
 Kereaktifan gas mulia bertambah besar seiring
bertambahnya jari-jari atom.
 Gas mulia hanya dapat bereaksi dengan unsur
yang memiliki keelektronegatifan yang sangat
tinggi, seperti fluorin dan oksigen.
Senyawa Gas Mulia
 Senyawa gas mulia terbanyak adalah senyawa xenon yang
dibuat dengan penyinaran.
 Senyawa yang berhasil dibuat adalah XePtF6, XeF2, XeF4,
dan XeF6. Selain itu, xenon juga dapat membentuk senyawa
oksida XeO3 dan XeOF4.
 Bilangan oksidasi xenon dapat berkisar dari 0 hingga +8.
 Beberapa senyawa kripton dan radon juga telah berhasil
dibuat, seperti RnF2.
 Reaksi antara xenon dengan gas fluorin (oksidator sangat
kuat) menghasilkan xenon diflourida (XeF2), xenon
tetraflourida (XeF4) dan xenon heksaflourida (XeF6).
Reaksi – Reaksi
Unsur Reaksi Nama Produk
Ar Ar(s) + HF(aq)  HArF(aq) Argon hidrofluorida
Kr Kr(s) + F2(s)  KrF2 (s) Kripton difluorida
Xe(g) + F2 (g)  XeF2(s) Xenon difluorida
Xe(g) + 2 F2(g)  XeF4(s) Xenon tetrafluorida
Xe(g) + 3 F2(g)  XeF6(s) Xenon heksafluorida
Xe XeF6(s) + 3 H2O(l)  XeO3(s) + 6 HF(aq)
Xenon trioksida
6 XeF4(s) + 12 H2O(l)  2 XeO3(s) + 4 Xe(g) + 3 O2(g) + 24 HF(aq)
XeF2 + H2  Xe + 2 HF Xenon
XeO4 + 4 NaOH  Na4XeO6 + 2 H2O Natrium perxenat
Rn Rn(g) + F2(g)  RnF2(g) Radon difluorida
Kegunaan Gas Mulia
1. Helium
 Helium digunakan untuk mengganti H2 sebagai campuran
gas Heliox (He-O2) dalam tabung oksigen pada penyelam
dalam karena selain ringan dan tidak reaktif, kelarutannya
dalam jaringan tubuh lebih kecil dibanding nitrogen.
 Helium dapat mencegah masalah jika penyelam muncul di
permukaan terlalu cepat.
 Helium juga dapat digunakan sebagai pendorong bahan
bakar cair pada roket karena massa jenisnya yang sangat
ringan.
 Helium juga dapat digunakan pada balon zeppelin.
Kegunaan Gas Mulia
2. Neon

 Neon digunakan untuk reklame dan lampu di landasan


pesawat terbang.
 Neon menghasilkan cahaya terang dengan intensitas tinggi
apabila dilewati arus listrik. Cahaya ini dapat dilihat dari jauh
dan mampu menembus kabut.
 Warna karakteristik neon adalah merah. Namun, penggunaan
tabung berwarna atau pelapisan dinding tabung dengan
bubuk fluoresensi dapat menghasilkan warna-warna lainnya.
Kegunaan Gas Mulia
3. Argon

 Argon digunakan pada bola lampu menggantikan oksigen


karena sifatnya tidak reaktif sehingga filamen tidak mudah
putus.
 Penggunaan argon juga memungkinkan pemanasan filamen
pada suhu lebih tinggi sehingga cahaya yang diperoleh lebih
putih.
 Argon lebih umum digunakan dibanding gas mulia lainnya
karena kadarnya di alam lebih tinggi.
 Argon juga digunakan sebagai laser pada perawatan retina
mata.
Kegunaan Gas Mulia
4. Kripton

 Kripton digunakan pada lampu di landasan pesawat


(berwarna putih kebiruan), mercusuar, lampu fotografi
berkecepatan tinggi, fluoresensi, dan laser untuk
merawat retina mata.
Kegunaan Gas Mulia
5. Xenon

 Xenon digunakan untuk lampu blitz (flash gun) dan tabung


vakum. Dalam tabung vakum, xenon menghasilkan cahaya
putih yang sangat terang.
 Senyawa xenon difluorida (XeF2) cukup stabil, sehingga
dapat digunakan sebagai reaktan untuk reaksi fluorinasi pada
cincin benzena.
Kegunaan Gas Mulia
6. Radon

 Radon digunakan dalam terapi kanker yang bersifat


radioaktif. Namun, apabila dikonsumsi secara
berlebihan, justru dapat menyebabkan kanker.
 Selain itu, isotop radon juga dapat digunakan sebagai
pendeteksi gempa bumi. Hal ini disebabkan radon yang
terkena getaran dapat meluruh sehingga terdeteksi.

Anda mungkin juga menyukai