Anda di halaman 1dari 31

SISTEM EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI INDOESIA

Mata Kuliah
Perekonomian Indonesia

Kelompok 1 Anggota :
1. Devi Afrilianty (180231100043)
2. Moh. Jauhar M. (180231100053)
3. Laisa Kamisili (180231100055)
4. Fifi Nofita (180231100057)
5. Dwiko Aulia R.S. (180231100078)

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2020/2021

0
SISTEM EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

A. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah cara di mana ekonomi bekerja, misalnya cara menghasilkan uang dan
penggunaan barang dan tenaga kerja atau sistem ekonomi adalah sarana yang dengannya
masyarakat atau pemerintah mengatur dan mendistribusikan sumber daya, layanan dan barang yang
tersedia di seluruh wilayah atau negara geografis. Sistem ekonomi adalah seperangkat prinsip yang
digunakan untuk mengatasi masalah ekonomi seperti masalah kelangkaan ekonomi melalui alokasi
sumber daya produktif yang terbatas. Sistem ekonomi adalah seperangkat prinsip terorganisir yang
mengatur produksi dan distribusi barang, jasa dan faktor produktif. Sistem ekonomi adalah kumpulan
pedoman terstruktur yang digunakan untuk memperkenalkan berfungsinya ekonomi dengan baik.
Sistem ekonomi mendefinisikan interaksi semua entitas semua pelaku dalam suatu ekonomi.

B. Macam-macam Sistem Ekonomi

2.1. Sistem Ekonomi Merkantilisme

Merkantilisme merupakan suatu kegiatan ekonomi politik dimana suatu negara lebih
memendtingkan perdagangan internasional demi mendapatkan keuntungan aset dan mendapatkan
modal sebanyak banyaknya. Perwujudan atas merkantilisme secara umum adalah politik
kolonialisme dan neraca perdagangan. Dahulu praktek kolonialisme terjadi pada abad 16 – 20
kemudian merkaantilisme berkembang menjadi neo merkantilisme dengan lebih menekankan neraca
perdagangan, pemerintah akan melakukan ekspor yang tinggi sedangkan impor akan di batasi
dengan tarif.Merkantilisme marak terjadi di eropa sekitar abad ke 16 sampai 18 dengan perwujudan
kolonialisme, namun setelah Adam Smith menerbitkan bukunya yang berjudul Nature and Causes of
the Wealth of Nations pada tahun 1776 banyak berbagai negara mengubah sistem ekonomi mereka
menjadi sistem ekonomi Liberalisasi dimana sistem ekonomi ini lebih menekankan kebebasan pribadi
dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Konsep Umum Merkantilisme

Merkantilisme merupakan suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan


suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang
bersangkutan, dan bahwa besarnya volume perdagangan global teramat sangat penting. Aset
ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral
berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa
diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya)
impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme
mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan
perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor (dengan banyak insentif) dan
mengurangi impor (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang
bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.

1
Teori Merkantilisme

Semua ahli ekonomi Eropa antara tahun 1500 sampai tahun 1750 dianggap sebagai
merkantilis meskipun ketika itu istilah ‘merkantilis’ belum dikenal. Istilah ini pertama kali
diperkenalkan oleh Victor de Riqueti, marquis de Mirabeau pada tahun 1763, dan kemudian
dipopulerkan oleh Adam Smith pada tahun 1776. Pada kenyataannya, Adam Smith menjadi orang
pertama kali menyebutkan kontribusi merkantilis terhadap ilmu ekonomi dalam bukunya yang
berjudul The Wealth of Nations.

Pada awal periode modern, dari abad ke-16 sampai ke-18 ajaran merkantilisme sangat
dominan di seluruh sekolah Eropa. Untuk pertama kalinya peristiwa ini memicu intervensi suatu
negara dalam mengatur sebuah perekonomian yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme
mulai lahir. Yang mendorong terjadinya peperangan dibanyak kalangan negara Eropa adalah
kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme itu sendiri.

Dampak Merkantilisme 

Dampak dari Merkantilisme sendiri telah menimbulkan banyak pembrontakan dan persaingan sengit
dikalangan negara bangsa di Eropa untuk menguasai perdagangan dunia. Setiap negara berlomba-
lomba membangun industri perkapalan dan persenjataan guna memperluas monopoli
perdagangannya.

Analisis Merkantilisme 

Gerakan merkantilisme telah menyebabkan munculnya paham lain seperti kapitalisme ,


imperialisme dan berujung pada kolonialisme. Hal tersebut memang dikarenakan oleh munculnya
negara- negara Eropa yang baru merdeka. Sehingga negara- negara tersebut berusaha untuk
memperbaiki perekonomian mereka dengan cara merkantilisme. Banyak raja- raja yang menganut
kebijakan ini seperti Charles V dari Jerman, Ratu Elizabeth dari Inggris, Pangeran Maurits dari
Belanda. Merkantilisme terutama berkembang di Eropa karena, dari sanalah Merkantilisme berasal
terlebih didukung  oleh Inggris sebagai negara industri besar. Dengan ekonomi negara yang kuat, sulit
untuk negara lain melakukan intervesi terhadap kemerdekaan negara. Sehingga hal ini semakin
menyebabkan negara- negara penganut merkantilisme semakin memperkuat perdagangan dengan
berbagai cara. Salah satu contohnya mendapatkan logam mulia dari negara lain. Untuk pertama
mereka hanya bertujuan mengumpulkan logam mulia hingga akhirnya ingin menguasai negara
tersebut. Hal ini terjadi dikarenkan negara penjajah ingin mendapatkan logam mulia sebanyak
mungkin dan tidak ingin negara lain memilikinya.

Dampak negative tersebut memang juga sangat mempengaruhi bagi kelangsungan masyarakat di
tanah jajahan. Mereka tidak dapat bebas bahkan di tanah mereka sendiri. Mereka juga harus
melakukan pengerukan logam mulai dan hasilnya bukan untuk kesejahteraan mereka. Namun
keuntungan akan masuk pada kas negara penjajah. Hal ini yang nantinya menyebabkan
merkantilisme mulai ditinggalkan di saat Adam Smith mengkritik negara- negra Eropa yang tidak
menikmati hasil kekayaan dengan semua rakyat.

2
2.2. Sistem Ekonomi Fisiokrat dan Sistem Ekonomi Skolastik

Pemikir ekonomi Aliran Fisiokrat berpandangan bahwa sumber kekayaan Negara dan
masyarakat adalah kekayaan alam. Pemikir aliran ini percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan
penuh dengan keseimbangan dan keharmonisan yang bersifat kosmopolit. Atas dasar itu, maka
berikanlah kebebasan pada manusia untuk melaksanakan apa yang terbaik untuk dirinya masing-
masing. Pemerintah tidak perlu campur tangan dalam mengatur perekonomian. Pemikiran ini
menjadi cikal bakal doktrin “Laizzes faire-laizzes passer”. Tanpa intervensi pemerintah maka semua
aktivitas manusia akan berjalan secara seimbang, otomatis serta bersifat mengatur sendiri. Abad
delapan belas menonjolkan dua gagasan ekonomi, yaitu fisiokrat dan klasik. Fisiokrat menguasai
Prancis, klasik Skotlandia dan Inggris. Fisiokrat mendapat pengaruh penting dari Adam Smith, peletak
dasar sistem klasik. Bodin dan Boisguilbert adalah dua figur pemimpin ajaran ekonomi Perancis
sebelum adanya fisiokrat.

Secara keseluruhan, merkantilisme Prancis lebih bekerja dengan pekerja dari pada pemikir,
dan hanya beberapa penulis yang meminta perhatian. Barthelemy de Laffemas (1545-1611), penjahit
Huguenot dan valet de chambre Raja Henry IV, yang olehnya dia meraih jabatan sebagai menteri
keuangan. Laffemas mendiskusikan masalah ekonomi dalam beberapa tulisan dimana dia
menggarisbawahi pentinganya manufaktur. Penulis lainnya yaitu Antoine de Montchretien (c.1575-
1621), seorang penyair dan hardware manufacturer yang siap disebut sebagai penulis buku yang
memuat tulisan ‘ekonomi politik’ pada tahun 1615. Dia menitikberatkan kebutuhan peraturan dan
pendidikan industri. Ia mengulangi observasi Montaigne mengenai jika satu orang untung maka satu
orang lainnya akan rugi, dan diaplikasikan secara spesifik ke dalam perdagangan internasional.

Peraturan negara dan kemajuan manufaktur dicapai pada masa Jean Baptiste Colbert (1619-
83), menteri keuangan dibawah Raja Louis XVI, yang diingat sebagai salah satu praktisi kebijakan
merkantilis. Dia memberi nama sistem ini dengan nama Colbertisme, dimana manufaktur yang
didorong oleh subsidi dan perlindungan tarif. Colbertisme juga membawa jaringan kerja dari
peraturan terperinci yang bertujuan pada kualitas dan kontrol harga dari produk manufaktur dan
pertanian serta mengurangi rintangan pada perdagangan dalam negeri Perancis. Colbert juga
mencari atau mengadakan reformasi fiskal, tetapi usahanya tersebut digagalkan oleh ketidakmaluan
pengadilan dan biaya peperangan raja. Marshal Vauban (1633-1707), ahli militer hebat pada
zamannya, juga mencoba memecahkan masalah ekonomi, pendekatan yang digunakan adalah
‘political arithmetic.’ Secara lebih spesifik dia mengajukan reformasi fiskal yang mengganti dengan
sejumlah pajak oleh bangsawan, semacam pajak pribadi yang akan didasarkan pada pendapatan dari
segala sumber dan siapa yang mempunyai proporsi lebih, maka batas tertinggi pajak adalah sepuluh
persen.

Pierre le Pesant de Boisguilbert (1646-1714), anggota kehakiman Perancis dan seorang tuan
tanah, menerbitkan beberapa buku. Bukunya yang pertama Le detail de la France in 1695 dan yang
terakhir Factum de la France in 1706, dan dia juga membuat empat rangkaian gagasan yang
ditujukan untuk membantu menteri keuangan. Boisguilbert mangklaim bahwa pertanian dan
kehidupan pedesaan adalah beberapa cara terbaik untuk manufaktur dan bahwa manufaktur
sebaiknya tidak dipromosikan pada biaya populasi pedesaan. Dia juga mengumumkan rumusan

3
laissez faire ketika dia membela kebebasan export gandum, dia mengidentifikasikan pendapatan
nasional dengan pengeluaran konsumsi.

Pemimpin aliran fisiokrat adalah Francois Quesnay (1694-1774), dokter pribadi Louis XV dan
Madam de Pompadour. Belajar ekonomi adalah fase terdahulu dari karir intelektualnya. Dan
memutuskan untuk tetap pada investigasi matematika hingga akhir hidupnya. Setelah Quesnay,
fisiokrat terbaik yang diingat sekarang ini adalah Anne Robert Jacques Turgot (1727-81), yang setelah
berjasa pada posisi pemerintah Peranci tertinggi menjadi menteri keuangan pada rezim
ancien.Sistem fisiokrat memerlukan rekonstruksi ekonomi yang lengkap sejak mereka menyobek
keseluruhan cataan tentang ajaran merkantilisme. Tujuan fisiokrat adalah untuk mengorganisasikan
kembali ekonomi Perancis melalui reformasi pajak dan mempromosikan sistem efisien, skala yang
lebih besar bertani.
Fisiokrat digambarkan seperti diatur oleh prinsip-prinsip individualisme. Turgot berpendapat
bahwa individualisme adlaah hakim terbaik dari keuntungan sendiri. Aliran ini mempostulatkan
sebuah kesesuaian yang sempurna dari keuntungan individu sama baiknya denga keuntungan raja.
Individualisme ini diimplementasikan dalam pemilikan pribadi.
The Tableau. Hubungan antara tiga kelas yang digambarkan Quesnay dalam tableau
economique yang terkenal, model terbaru dari aliran melingkar ’pendapatan nasional’ dan reproduksi
tahunannya. Ada beberapa jenis tableau, yang semuanya sesuai dengan dua pola dasar. Pertama
menggambarkan pengeluaran berturut-turut dan lainnya meringkas hasil yang dicapai.

Pengaruh Fisiokrat
Hubungan tertutup Fisiokrat dengan pengadilan Prancis dan dukungan mental dari monarki
absolut berhasil untuk membuat sesuatu impresi yang sangat besar ke luar negri, khususnya pada
‘kebenaran raja yang lalim’ pada saat itu. Saat itu dunia melihat peradaban Prancis dan semua
tentang Prancis sebagai model yang paling jelek dari kekaguman dan emulasi. Ada pertimbangan
bunga dalam doktrin physiokrat pada negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari
pemikiran mereka yang tidak semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah
‘underdevelopment’ dari pusat dan Eropa bagian timur.Pernyataan tambahan mereka
mengenai laissez faire, Fisiokrat berani pada kepercayaan mereka akan kebaikan monarki absolut
sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik. Mereka juga ingat dengan baik tentang penekanan pada
pertanian yang akhirnya menyebabkan munculnya revolusi industri. Oposisi mereka pada ekspor
manufaktur melawan trend perekonomian Perancis yang telah memproduksi ekspor dalam kelebihan
pertanian sejak pertengahan abad 18.

Teknik eonomi fisiokrat berbeda dari kebijakan dan filosofi mereka, didesak pengaruh
gagasan ekonomi di masa depan. Pemikiran Adam Smith telah dipengaruhi oleh ini, khususnya
kontribusi Turgot, walaupun dia tidak mengembangkan usaha selanjutnya pada suatu bentuk teori
subjektif nilai. Marx yang memberikan banyak perhatian pada tableau menemukan dalam hal ini dan
pada penekanan fisiokrat pada surplus produksi oleh pada suatu kelas penting menginspirasikan
pada sistem miliknya dari pemikiran yang pusatnya adalah suatu surplus. Tokoh-tokoh pemikir Aliran

4
Fisiokrat yang dominan kontribusinya terhadap perkembangan pemikir ekonomi adalah sebagai
berikut :

1.  Franscois Quesnay (1694-1774)


Quesnay lahir tahun 1694 di desa Mere, sekitar 15 mil sebelah barat Versailles. Ayahnya
“adalah seorang petani dan penjaga tokoh, sehingga ia hanya sedikit mendapatkan pendidikan
formal. Pada usia 17 tahun Quesnay memutuskan untuk menjadi seorang ahli bedah, kemudian ia
melanjutkan pendidikannya di bidang kedokteran. Quesnay terkenal sebagai pencipta model
ekonomi “Tableau Economique” yang dikembangkan lebih lanjut oleh Leontief sebagai Tabel Input-
Output dan sebagai pemimpin aliran Fisiokrat. Ia juga terkenal dengan usulannya “Laizzes faire”,
analisis distribusi surplus ekonomi dan visinya tentang ekonomi sebagai suatu rangakaian yang
terintegrasi antara satu dengan yang lainnya. Ia menganalisis proses ekonomi sebagai siklus aliran
uang, barang dan orang dari satu sektor ke sektor lainnya yang menyerupai aliran darah dalam tubuh
manusia.
Quesnay berpendapat bahwa hanya tanah yang bersifat produktif, sehingga para petani dan
penambang dianggapnya sebagai kelompok masyarakat produktif. Kemudian ia menyarankan bahwa
setiap kebijakan ekonomi yang diambil harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup
para petani. Para tuan tanah dianggapnya sebagai “penghisap belaka” karena mereka ini hanya
memperoleh hasil tanpa kerja. Kegiatan industri dan perdagangan juga dianggapnya tidak produktif,
sebab kegiatan industri hanya mengubah bentuk dan sifat barang, sementara perdagangan hanya
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.

Kekuatan atau nilai positif pemikiran Quesnay adalah sebagai berikut :


 Intervensi pemerintah dalam perekonomian hanya akan merusak keseimbangan yang sudah
tercipta secara alami.
 Karyanya berupa “Tableau Economique” merupakan cikal bakal lahirnya Tabel I-O dan
pengukuran aktivasi ekonomi secara agregat.
 Sumber kekayaan Negara dan masyarakat adalah tanah dan lahan.
 Melihat bahwa perekonomian adalah suatu rangkaian yang saling terkait satu dengan yang
lainnya, artinya sektor-sektor ekonomi yang membangun suatu struktur ekonomi adalah
saling terkait antar satu dengan yang lainnya.
kelemahan atau nilai negatif yang terdapat dalam pemikiran Quesnay adalah sebagai berikut :
 Ia mengabaikan campur tangan pemerintah, sehingga para pelaku ekonomi/usaha akan
bersaing secara yang tidak sehat yang pada akhirnya akan merugikan pengusaha lainnya
terutama di negara-negara yang sedang berkembang.
  Alam bukanlah satu-satunya faktor produksi yang produktif, ini terbukti bahwa sebagian
Negara didunia tidak mengandalkan sumber daya alam dalam memacu pertumbuhan
ekonominya.
 Anggapannya bahwa sektor perdagangan dan industri adalah sektor yang tidak produktif
adalah keliru.
 Kebijakan pemerintah lebih diarahkan peningkatan kesejahteraan petani, tanpa
memperhatikan pekerja di sektor lain.

5
2.  Sir William Petty (1623-1687)
Petty adalah orang yang pertama kali memikirkan dan menulis secara sistematis tentang
ekonomi dan salah seorang yang menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam dunia nyata. Karyanya
memberikan pencerahan dalam sifat dan sewa tanah (rent) dan pajak. Ia berusaha menjadikan ilmu
ekonomi sebagai ilmu yang kuantitatif dan staistikal melalui istilah “aritmatika politik”. Untuk
membuktikan bahwa London itu makmur dan berkembang secara ekonomi, Petty menunjukkan
bagaimana London memiliki banyak penduduk dan perumahan (realstate) dibanding Paris. Petty
memberikan sumbangsih terhadap perkembangan teori ekonomi, Petty adalah ekonom pertama kali
yang mendefinisikan gagasan surflus dan ahli ekonomi pertama yang menjelaskan tanah berdasarkan
gagasan surflus. Dia juga memikirkan secara mendalam tentang keuangan publik           
Kekuatan atau nilai positif pemikiran William petty, antara lain :
 Ia telah menggunakan statistika dan matematika dalam analisisnya, sehingga analisisnya
lebih tajam dibanding dengan ekonomi lainnya.
 Ia telah memberikan pencerahan terhadap sifat sewa tanah dan pajak.
 Ia mendukung penerapan pajak secara progersif.
Sedangkan kelemahan atau nilai negatif pemikiran William Petty, antara lain :
 Ia memandang pajak sebagai sesuatu yang buruk dan merusak perekonomian, Karena akan
mengurangi insentif bagi rakyat yang bekerja keras.
 Menganggap bahwa pajak sebagai faktor penghambat dinamika atau perkembangan
perekonomian Inggris.
 Analisis ekonominya terlalu berorientasi pada pendekatan kuantitatif, sehingga tidak
menggambarkan kenyataan yang ada.
3. John Locke (1632-1704)

John Locke yang akrab dengan panggilannya Locke lahir di Somerset Inggris tahun 1632 dari
keluarga kaya yang moderat. Ayahnya adalah pengacara dan pemilik tanah yang sangat luas. Ia
mendapat beasiswa ke Universitas Oxford dan masuk ke gereja Kristen di Oxford pada tahun 1659.
Kemudian ia menjadi dosen di Universitas Oxford, dia mengajar matakuliah sejarah Yunani dan
reteorika. Locke sangat terpesona dengan penemuan Petty bahwa darah mengalir ke seluruh tubuh
dan ia mau melakukan studi kedokteran di waktu luang. Ia menjadi dokter pribadi Lord Ashley,
seorang kanselir di Excherquer dan segera menjadi asisten pribadinya. Dari hubungan itu ia lalu
belajar tentang isu-isu ekonomi yang penting pada saat itu, misalnya kegiatan perdagangan dengan
koloni-koloni Inggris dan suku bunga. Locke memberikan lima kontribusi terhadap perkembangan
ilmu ekonomi, tiga buah bersifat filosofis dan dua bersifat ekonomi. Ia memberikan justifikasi filosofis
untuk kepemilikan pribadi dan Negara. Ia mengembangkan metodologi yang membantu ekonomi
menjadi “ilmiah”. Sumbangan Locke untuk perkembangan ilmu ekonomi lainnya adalah teori yang
berkaitan dengan uang dan bunga. Ia menentang peraturan pemerintah tentang tingkat suku bunga
dan menentang pemerintah mendevaluasi mata uang Inggris, karena akan berakibat buruk terhadap
perekonomian. Sumbangannya di bidang filsafat adalah justifikasinya bagi hak-hak individu atas milik
pribadi. Pada abad ke 17 di Inggris kegiatan komersil meningkat dengan besar dan menimbulkan
konflik dengan institusi feodal dan keagamaan. Waktu itu di akui bahwa Tuhan memberikan alam ini
kepada manusia seluruhnya. Menguasai atau memonopoli sumber-sumber alam berarti sumber-
sumber tersebut tidak tersedia bagi orang lain.

6
Sistem Ekonomi Skolastik

Istilah skolastik adalah sifat yang berasal dari kata school, yang berati sekolah. Jadi, skolastik berarti
aliran ataukaitan dengan sekolah. Perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat 
abad pertengahan. Istilah skolastik ini berasal dari bahasa latin “Scholacticus” yang berarti murid,
sebagai suatu gerakan filsafat dan keagamaan yang berupaya mengadakan sintesa antara akal budi
manusia dengan keimanan. Atau menerapkan metafisika Yunani ke dalam keyakinan Kritiani, dalam
hal ini metode yang digunakan adalah disputatio, yaitu membandingkan argumentasi antara yang pro
dan kontra. Istilah ini pertama kali muncul di Ghalia dengan tokohnya Abaelardus, Anselmus dan
Petrus Lombardus, dan mengalami kejayaan pada abad 12 dengan tokohnya Thomas Aquinas,
Beraventura, Dun scotus dan Ockham.

Terdapat beberapa pengertian dari corak khas skolastik, yakni sebagai berikut:

1. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama.


2. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi atau filsafat yang rasional
memecahkan persoalan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian, dan baik buruk.
3. Filsafat skolastik adalah suatu sistem filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan alam
kodrat, akan dimasukan kedalam bentuk sintesis yang lebih tinggi antara kepercayaan dan
akal.
4. Filsafat skolastik adalah filsafat nasrani karena banyak yang dipengaruhi oleh ajaran gereja.

Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta
besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut
dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Pada zaman pertengahan, ajaran-ajaran gereja memang
jauh lebih dominan disanding ekonomi. Begitu juga kontribusi khusus penulis-penulis abad
pertengahan terhadap teknik teori ekonomi lemah. Asumsi yang dipakai adalah kepentingan
ekonomi adalah sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku ekonomi adalah salah satu aspek
perilaku abadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas. Orang di jaman itu menganggap
kekayaan materi perlu sebab tanpa materi tidak bias menghidupi diri sendiri, apalagi menolong orang
lain. Bagaimanapun juga, motif ekonomi sangat dikecam, digambarkan dengan kalimat “the
merchant can scarely or never be pleased to God”.

Tokoh-Tokoh pemikiran kaum skolastik

1. Albertus Magnus
Di samping sebagai birawan, Albertus Mangnus juga dikenal sebagai cendikiawan Abad
Pertengahan. Ia lahir dengan nama Albert Von Bollstadt yang juga dikenal sebagai “Doktor
Universalis” dan  “Doktor Magnus”, kemudian bernama AlbertusMangnus (Albert the Great).
Ia mempunyai kepandaian luar biasa. Di universitas Padua ia belajar artes liberalis, ilmu-ilmu
pengetahuan alam, kedokteran, filsafat Aristoteles, belajar teologi di Bologna, dan masuk
ordo Dominican tahun 1223, kemudia masuk ke Koln Jerman menjadi dosen filsafat dan
teologi. Selain daripada itu ia juga mengantarkan ajaran Aristotelesdi Eropa Barat, yang oleh
karenanya telah membuka keterangan yang baru bagi pemikiran Kristiani terhadap gagasan-

7
gagasan dasar filsafat Aristoteles. Lebih dari siapa pun ia telah memperkenalkan Aristotles
kepada dunia Barat. Sekalipun demikian ia tetap setia kepada beberapa dalil Neoplatonisme
bahkan telah memperkuat pengaruh Neoplatonisme dengan keterangannya yang mengenai
ajaran Dionision dan Areopagos.
2. Thomas Aquinas
Thomas Aquinas (1225, Aquino, Italia – Fossanova, Italia, 7 Maret 1274), kadangkala juga
disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso d’Aquino) adalah seorang filsuf dan ahli
teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari
filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya:
Summa Theologiae (1273). Ia disebut sebagai “Ahli teologi utama orang Kristen.” Bahkan ia
dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar santo. Selain itu juga
merupakan merupakan pengikut Albertus Magnus yang juga seorang teolog dan filsuf dari
Italia.selain sebagai pengikut Albertus Magnus, pandangan Tomhas Aquinas banyak
dipengaruhi oleh pandangan Aristoteles serta ajaran Injil.
Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas berpendapat bahwa
memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja dengan
menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang
dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah
keuntungan dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha an biaya.
Pandangan Thomas Aquinas ini sudah tidak berlaku lagi sekarang. Dengan meminjamkan
uang kepada orang lain, si pemilik uang tidak akan mendapat manfaat saat ini dari uang yang
dimilikinya. Jika seseorang meminjamkan uangnya kepada orang lain dan kemudian orang itu
memanfaatkan uang tersebut untuk kegiatan usaha yang menguntungkan, maka sudah wajar
jika si pemberi pinjaman diberi kompensasi atas kesempatan untuk mendapat untung
(oppotunity cost) yang telah diberikan kepada sipeminjam, disamping kemungkinan bahwa si
peminjam tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Melihat adanya kebenaran dalam
pendapat Thomas Aquinas tersebut, maka pendapat itu selanjutnya dikembangkan dan
disempurnakan sehingga menjadi  suatu pembenaran dalam penetapan beban bunga atas
transaksi pinjam meminjam uang.
Kehidupan Thomas Aquinas Aquinas merupakan teolog skolastik yang terbesar. Ia adalah
murid Albertus Magnus. Albertus mengajarkan kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia
sangat mahir dalam filsafat itu. Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya
dengan pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan keduanya
sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang berbahaya bagi iman Kristen. Pada
tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma
oleh Paus Leo XIII.
Thomas dilahirkan di Roccasecca, dekat Aquino, Italia, tahun 1225. Ayahnya ialah Pangeran
Landulf dari Aquino. Orang tuanya adalah orang Kristen Katolik yang saleh. Itulah sebabnya
anaknya, Thomas, pada umur lima tahun diserahkan ke biara Benedictus di Monte Cassino
untuk dibina agar kelak menjadi seorang biarawan. Setelah sepuluh tahun Thomas berada di
Monte Cassino, ia dipindahkan ke Naples untuk menyelesaikan pendidikan bahasanya.
Selama di sana, ia mulai tertarik kepada pekerjaan kerasulan gereja, dan ia berusaha untuk
pindah ke Ordo Dominikan, suatu ordo yang sangat berperanan pada abad itu. Keinginannya

8
tidak direstui oleh orang tuanya sehingga ia harus tinggal di Roccasecca setahun lebih
lamanya. Namun, tekadnya sudah bulat sehingga orang tuanya menyerah kepada keinginan
anaknya. Pada tahun 1245, Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.
Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim belajar pada Universitas Paris, sebuah
universitas yang sangat terkemuka pada masa itu. Ia belajar di sana selama tiga tahun (1245
— 1248). Di sinilah ia berkenalan dengan Albertus Magnus yang memperkenalkan filsafat
Aristoteles kepadanya. Ia menemani Albertus Magnus memberikan kuliah di Studium
Generale di Cologne, Perancis, pada tahun 1248 – 1252.
Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai memberi kuliah Biblika (1252-1254) dan
Sentences, karangan Petrus Abelardus (1254-1256) di Konven St. Jacques, Paris. Kecakapan
Thomas sangat terkenal sehingga ia ditugaskan untuk memberikan kuliah-kuliah dalam
bidang filsafat dan teologia di beberapa kota di Italia, seperti di Anagni, Orvieto, Roma, dan
Viterbo, selama sepuluh tahun lamanya. Pada tahun 1269, Thomas dipanggil kembali ke
Paris. Ia hanya tiga tahun berada di sana karena pada tahun 1272 ia ditugaskan untuk
membuka sebuah sekolah Dominikan di Naples.
Dalam perjalanan menuju ke Konsili Lyons, tiba-tiba Thomas sakit dan meninggal di biara
Fossanuova, 7 Maret 1274. Paus Yohanes XXII mengangkat Thomas sebagai orang kudus
pada tahun 1323.

Faktor yang melatar belakangi munculnya pemikiran skolastik

1. Faktor Religius
Maksud faktor religius adalah keadaan lingkungan saat itu yang berkehidupan religius.
Mereka beranggapan bahwa hidup di dunia ini suatu perjalanan ke tanah suci Yerussalem,
dunia ini bagaikan  negeri asing dan sebagai tempat pembuangan limbah air mata saja
(tempat kesedihan). Sebagai Dunia yang menjadi tanah airnya adalah surga.Manusia tidak
dapat sampai ke tanah airmya (Surga) dengan kemampuan sendiri, sehingga harus
ditolong.Karena manusia itu menurut sifat kodratnya mempunyai cela atau kelemahan yang
dilakukan (diwariskan) oleh Adam, mereka juga berkeyakinan bahwa Isa anak Tuhan
berperan sebagai pembebas dan pemberi bahagia.Ia akan memberi pengampunan sekaligus
menolongnya. Maka, hanya dengan  jalan  pengampunan inilah manusia dapat tertolong agar
dapat mencapai tanah airnya (surga). Anggapan dan keyakinan inilah yang dijadikan dasar
pemikiran filsafatnya.
2. Faktor Ilmu Pengetahuan
Pada saat itu telah banyak didirikan lembaga pengajaran yang diupayakan oleh biara-biara,
gereja, ataupun dari keluarga istana. Kepustakaannya diambilkan dari para penulis latin, Arab
(Islam), dan Yunani.

9
Masa Skolastik

1. Skolastik Awal
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat Patristik mulai merosot, terlebih lagi
pada abad ke-6 dan 7 dikatakan abad kacau.Hal ini disebabkan pada saat itu terjadi serangan
terhadap Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta peradabanya ikut runtuh yang telah
dibangun selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada dibawah Karel Agung (742-814) dapat
memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan dan ilmu pengetahuan,
termasuk kehidupan manusia dan pemikiran filsafat yang semuanya menampakkan mulai
adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan,
dimana arah pemikirannya berbeda sekali dengan sebelumnya.
Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa Eropa.Hal ini di tandai dengan skolastik yang
didalamnya banyak diupayakan pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah-sekolah.Pada
mulanya skolastik ini timbul pertama kalinya di Biar Italia Selatan dan akhirnya sampai
berpengaruh ke Jerman dan Belanda.
Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau Artes liberals, meliputi tata bahasa,
retorika, dialektika( seni berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan musik.
2. Skolastik Puncak
Masa ini merupakan masa kejayaan skolastik yang berlangsung dari tahun 1200-1300 dan
masa ini juga disebut masa berbunga.Masa itu ditandai dengan munculnya Universitas-
universitas dan ordo-ordo, yang secara bersama-sama ikut menyelenggarakan atau
memajukan ilmu pengetahuan, disamping juga peranan universitas sebagai sumber atau
pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Berikut ini pendapat faktor mengapa masa
skolastik mencapai puncaknya.
 Adanaya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-12 sehingga
sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang lurus.
 Tahun 1200 didirikan  Universitas Almamater di Prancis. Universitas ini merupakan
gabungan dari beberapa sekolah.
 Beridirinya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena banyaknya perhatian
orang terhadap ilmu pengetahuan sehingga menimbulkan dorongan yang kuat untuk
memberikan suasana yang semarak pada abad ke-13.
3. Skolastik Akhir
Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam pemikiran filsafat yang
menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan stagnasi( kemandegan) William Ockham(1285-
1349) Pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang dan kejadian-
kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan unmum tentang
alam  hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan. Pemikiran yang demikian ini,
dapat dilalui hanya lewat intuisi, bukan logika.

Nicolas causasus ( 1401-1464) Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat
indra, akal, dan intuisi. Dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan benda-benda berjasad,
yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pergertian yang
abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan ituisi, kita akan mendapatkan
pengetahuan yang lebih tinggi.

10
2.3. Sistem Ekonomi Kapitalis Klasik dan Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem Ekonomi Kapitalis

Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat


produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi
pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-
besarnya. Dengan prinsip tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna
memperoleh keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran
untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Sedangkan pengertian sistem ekonomi kapitalis menurut
para ahli, yaitu:

1. Ebenstein William

Ebenstein William menyatakan apabila sistem kapitalisme adalah sistem sosial yang lebih
menyeluruh bahkan lebih dari tipe perekonomian tertentu.

2. Adam Smith

Adam Smith mengatakan jika sistem perkonomian kapitalisme adalah sistem yang bisa menciptakan
sebuah kesejahteraan pada masyarakat. Karena pemerintah tidak melakukan intervensi terhadap
kebijakan dan mekanisme pasar.

3. Max Weber

Menurut Max Weber, sistem ekonomi kapitalis yaitu sebuah sistem ekonomi yang ditujukan kepada
suatu pasar serta dipacu agar bisa menghasilkan keuntungan dari kegiatan pertukaran yang ada di
pasar tersebut.

Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi kapitalis

 Kelebihan
Kelebihan yang bisa didapatkan jika menerapkan sistem ekonomi yang satu ini adalah: 
1. Kapitalisme membuat barang-barang paling diinginkan akan dihargai dengan harga yang lebih
tinggi. Dampaknya adalah para produsen akan berlomba-lomba dalam menciptakan barang-
barang dengan kualitas terbaik. 
2. Efek dari keinginan untuk meningkatkan kualitas adalah adanya inovasi yang terjadi terus
menerus. Inovasi pun akan terus dilakukan demi mendapat harga tertinggi. Penemuan-
penemuan baru akan terus dibuat dan hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
 Kekurangan
Walau memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, sistem ini
masihlah memiliki kekurangan. Kekurangan dari sistem ini adalah sebagai berikut ini: 

11
1. Kapitalisme akan menjadi kejam bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan. Para produsen
cenderung menginginkan produksi yang efisien sehingga orang-orang yang kurang mampu akan
disingkirkan oleh mereka yang lebih berkemampuan. Dampaknya adalah munculnya
pengangguran. 
2. Demi mengejar pertumbuhan, seringkali kapitalisme menihilkan beberapa akibat dari kegiatan
produksinya. Salah satunya adalah kerusakan lingkungan. 
Ada beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh sistem ekonomi kapitalis dan bisa Anda gunakan untuk
mengenali sistem ekonomi ini lebih mudah. Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi kapitalis, yaitu:

1. Masyarakat mempunyai hak penuh pada kegiatan ekonominya

Di sistem ekonomi kapitalis setiap masyarakat diberikan hak secara penuh untuk bisa mengelola
sistem ekonominya sendiri. Sehingga setiap kemampuan individu sangat dihargai oleh pemerintah
negara tersebut.

2. Alat produksi ekonomi milik perseorangan

Tentunya karena setiap orang harus mengadakan alat produksinya sendiri mengingat mereka yang
mengatur sendiri perekonomiannya.

3. Tidak ada campur tangan dari pemerintah

Pada sistem ekonomi kapitalis, pemerintah tidak di bolehkan ikut campur pada perekonomian
masyarakat. Karena pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas kegiatan ekonomi tersebut.

4. Modal menjadi penentu di kegiatan perekonomian

Modal merupakan penentu apakah ekonomi yang ada di masyarakat bisa maju atau justru gulung
tikar.

5. Tujuan ekonomi adalah keuntungan

Semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat tujuan utamanya adalah agar bisa
mendapat keuntungan.

6. Harga barang/jasa sesuai pasar bebas

Harga barang dan jasa yang di produksi oleh masyarakat di tentukan oleh pasar bebas bukan
pemerintah.

7. Adanya persaingan

Karena masyarakatnya sendiri yang menentukan jenis usahanya maka pasti ada persaingan antar
masyarakat.

12
Negara yang Memakai Sistem Ekonomi Kapitalisme

Sistem ekonomi kapitalis juga dikenal sebagai sistem ekonomi liberal. Seiring dengan berkembangnya
waktu, sistem ekonomi kapitalisme juga ikut berkembang. Bahkan mulai banyak negara yang melirik
jenis sistem ekonomi satu ini. Adapun negara-negara yang memakai sistem ekonomi kapitalisme
adalah:

1. Negara di Benua Amerika

Ada banyak sekali negara di Benua Amerika yang memakai sistem ekonomi kapitalis. Seperti Amerika
Serikat, Suriname, Puerto Riko, Peru, Paraguay, Panama, Republik Dominika, Bahamas, Aruba,
Meksiko, Kanada, Honduras, Ekuador, Venezula, Uruguay, Nikaragua, Kolombia, Kuba, Chili, Grenada,
Greenland, Bolivia, Brasil, Rika, Kosta, dan Argentina.

2. Negara di Benua Eropa

Sedangkan negara-negara di Benua Eropa yang menggunakan sistem ekonomi adalah United
Kingdom, Serbia Montenegro, Rusia, Romania, Slovenia, Slovakia, Portugal, Polandia, Norwegia,
Lithuania, Latvia, Italia, Islandia, Hungaria, Luxembourg, Yunani, Jerman, Perancis, Firlandia, Estonia,
Denmark, Netherlands, Moldova, Macedonia, Kroasia, Ukraina, Switzerland, Swedia, Spanyol,
Bulgaria, Republik Cekoslovakia, Cyprus, Belgia, Austria, Armenia, dan Albania.

3. Negara di Benua Asia

Benua Asia juga tidak kalah dengan benua yang lain karena di benua ini ada negara yang memakai
sistem ekonomi kapitalis. Negara tersebut yaitu Selandia Baru, Australia, Singapura, Hongkong,
Kamboja, Myanmar, Malaysia, Turki, Thailand, Jepang, Israel, Iran, Taiwan, Filipina, Korea Selatan,
serta India.

4. Negara di Benua Afrika

Lalu negara di Benua Afrika yang menggunakan sistem ekonomi kapitalis yaitu Zimbabwe, Zambia,
Tunisia, Tanzania, Seychelles, Mozambik, Maroko, Equatorial Guinea, Côte DIvoire, Mantol Verde,
Burkina Faso, Malawi, Kenya, Ghana, Gambia, Benin, Angola, Aljazair, Afrika Selatan, Senegal, dan
juga Mesir.

Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang masyarakatnya memiliki kesetaraan dalam
kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Meski dimiliki oleh setiap anggota masyarakat,
pengelolaannya sendiri diatur oleh negara secara penuh. Pemerintah berperan penuh dalam
mengatur distribusi dari hasil produksi. Faktor produksi dalam sistem sosialis adalah pekerja,
pengusaha, modal, dan sumber daya alam. Semua faktor ini dimiliki oleh masyarakat dan diatur
sepenuhnya oleh negara. 
Pada kenyataannya, sulit untuk menentukan bahwa satu negara menerapkan ekonomi sosialis secara
penuh. Seringkali sistem ini digabungkan dengan sistem lain seperti liberal dan komunis. 

13
Norwegia, Denmark, dan Swedia menjadi contoh negara yang menerapkan sebagian dari sistem
ekonomi sosialis. Negara-negara tersebut menyediakan layanan bagi masyarakatnya mulai dari
kesehatan, pendidikan, dan jaminan pensiun. 
Selanjutnya ada Tiongkok dan Korea Utara sebagai negara yang menyatukan ekonomi sosialis dengan
sistem komunisme.

Ciri ciri system ekonomi sosialis

 1. Kepemilikan Publik


Ekonomi sosialis dicirikan oleh kepemilikan publik atas alat-alat produksi dan distribusi. Ada
kepemilikan bersama di mana semua tambang, peternakan, pabrik, lembaga keuangan, agen
distribusi. Sarana transportasi dan komunikasi, dll. Dimiliki, dikontrol, dan diatur oleh departemen
pemerintah dan perusahaan negara. Sektor swasta kecil juga ada dalam bentuk unit usaha kecil yang
dijalankan di desa oleh pengrajin lokal untuk konsumsi lokal.

2. Perencanaan Sentral
Ekonomi sosialis direncanakan secara terpusat yang berfungsi di bawah arahan dari otoritas
perencanaan pusat. Ini meletakkan berbagai tujuan dan target yang harus dicapai selama periode
rencana. Perencanaan ekonomi pusat berarti pembuatan keputusan ekonomi utama apa dan berapa
banyak yang harus diproduksi, bagaimana, kapan dan di mana itu akan diproduksi, dan kepada siapa
itu akan dialokasikan  oleh keputusan sadar dari otoritas yang menentukan, berdasarkan survei
komprehensif dari sistem ekonomi secara keseluruhan. Dan otoritas perencanaan pusat mengatur
dan memanfaatkan sumber daya ekonomi dengan arah yang disengaja dan kontrol ekonomi untuk
tujuan mencapai tujuan dan target tertentu yang ditetapkan dalam rencana selama jangka waktu
tertentu.

3. Tujuan Yang Pasti

Ekonomi sosialis beroperasi dalam tujuan sosio-ekonomi yang pasti. Tujuan ini mungkin menyangkut
permintaan agregat, pekerjaan penuh, kepuasan permintaan komunal, alokasi faktor produksi,
distribusi pendapatan nasional, jumlah akumulasi modal, pembangunan ekonomi dan sebagainya.
Untuk mencapai berbagai tujuan yang ditetapkan dalam rencana, prioritas dan target yang berani
tetap mencakup semua aspek ekonomi.

4. Kebebasan Konsumsi

Di bawah sosialisme, kedaulatan konsumen menyiratkan bahwa produksi dalam industri milik negara
umumnya diatur oleh preferensi konsumen, dan komoditas yang tersedia didistribusikan kepada
konsumen dengan harga tetap melalui department store yang dikelola negara. Kedaulatan konsumen
di bawah sosialisme terbatas pada pilihan komoditas yang bermanfaat secara sosial.

5. Kesetaraan Distribusi Pendapatan

Dalam ekonomi sosialis, ada pemerataan distribusi pendapatan yang besar dibandingkan dengan
ekonomi pasar bebas. Penghapusan kepemilikan pribadi dalam alat-alat produksi, akumulasi modal
pribadi, dan motif keuntungan di bawah sosialisme mencegah pengumpulan kekayaan besar di
tangan segelintir orang kaya. Pendapatan yang tidak ditagih dalam bentuk sewa, bunga, dan laba
pergi ke negara yang memanfaatkan mereka dalam menyediakan pendidikan gratis, fasilitas
kesehatan umum, dan jaminan sosial kepada massa. Sejauh gaji dan gaji diperhatikan, sebagian besar
sosialis modern tidak menargetkan kesetaraan yang lengkap dan kaku seperti contoh sistem ekonomi

14
terpusat. Sekarang secara umum dipahami bahwa pemeliharaan menawarkan pilihan pekerjaan
menyiratkan perbedaan upah. ”

6. Perencanaan dan Proses Penentuan Harga

Proses penentuan harga di bawah sosialisme tidak beroperasi secara bebas tetapi bekerja di bawah
kendali dan pengaturan otoritas perencanaan pusat. Ada harga yang diatur yang ditetapkan oleh
otoritas perencanaan pusat. Ada juga harga pasar tempat barang-barang konsumsi dijual. Ada juga
perhitungan harga berdasarkan pada apa yang diputuskan oleh para manajer tentang produksi
barang-barang konsumsi dan barang-barang investasi, dan juga tentang pilihan metode produksi.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem ekonomi Sosialis

 Kelebihan dari sistem perekonomian ini adalah sebagai berikut:

Di bawah sistem ini, para pekerja tidak mengalami eksploitasi. Hal ini dapat terjadi karena mereka
akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang mereka upayakan. 

Sistem ini bisa menghilangkan penderitaan rakyat karena seluruh akses terhadap pendidikan,
kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya telah diatur dan disediakan oleh negara. Ketersediaan
tersebut memungkinkan masyarakat tidak perlu pusing lagi dan bisa fokus dengan apa yang ingin
mereka raih. 

Dikarenakan kontrol negara yang kuat, pengelolaan sumber daya alam bisa dilakukan dengan lebih
bijak. 

 Kekurangan 

Adapun untuk kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis adalah seperti berikut ini:

Sistem ekonomi sosialis mempercayai bahwa pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk
bekerjasama. Kepercayaan ini menihilkan fakta bahwa terdapat persaingan yang bisa timbul antar
manusia. Keadaan yang seperti inilah yang mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit
untuk diterapkan secara penuh.

Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang diatur oleh negara, keinginan
untuk menjadi wirausaha pun berpotensi menurun. Dampaknya adalah tingkat inovasi yang
cenderung lebih rendah jika dihadapkan kepada sistem kapitalis. 

Peran negara yang terlalu besar juga bisa berbahaya bagi masyarakat jika pemimpin yang terpilih
ternyata menyalahgunakan kekuasaannya. 

Ekonomi klasik

Secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi.


Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David
Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill. Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan
mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya
dengan metafora "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami
mereka tanpa adanya campur tangan dari luar. Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik
menekankan pada penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya

15
terdapat pada Hukum: penawaran menciptakan permintaan sendiri – artinya, produksi agregat akan
menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan.
Berbeda dengan Keynes, yang menyatakan bahwa harus ada penghematan, pengeluaran uang, atau
pemakaian instrumen pembiayaan lainnya untuk membiayai pengeluaran dan menutupi biaya
produksi. Postulat lainnya yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara
tabungan dan investasi, dengan asumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium.
Terbatasnya ketersediaan sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat yang
terus meningkat memunculkan permasalahan ekonomi yang harus dihadapi oleh masyarakat atau
negara. Pada gilirannya, masalah ekonomi ini akan mendorong masyarakat untuk berpikir dan
bertindak kreatif maupun melakukan pilihan lainnya guna mengatasi maupun memecahkan masalah
ketersediaan sumber daya terbatas ini. Masalah pokok ekonomi dapat dibedakan menjadi masalah
pokok ekonomi klasik dan masalah pokok ekonomi modern. Persamaan diantara keduanya adalah
upaya kemakmuran masyarakat, dan perbedaannya terletak pada pengertian kemakmuran dan
upaya mencapainya. Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas masalah ekonomi klasik, apa
saja ya kira-kira yang termasuk didalamnya? Masalah ekonomi klasik ini diperkenalkan oleh Adam
Smith dan pemikiran ini dipopulerkan oleh kalangan pakar ekonomi klasik berikutnya, seperti David
Ricardo, Thomas Robert Malthus, dan Jean Baptiste Say. Pemikiran ini berpengaruh di Eropa pada
abad ke 18 dan 19, dimana menjadi dasar dari kapitalisme dan perhatian utamanya ada pada
kemakmuran.

Inti dari masalah pokok ekonomi klasik adalah bagaimana caranya mencapai kemakmuran
masyarakat atau negara. Kemakmuran berarti terpenuhinya kebutuhan akan barang dan jasa.
Adapun, masalah ekonomi klasik ini dibedakan sesuai dengan tiga bentuk kegiatan ekonomi yang
dilakukan yakni produksi, distribusi, dan konsumsi.

Masalah Produksi Dalam masalah produksi masyarakat harus menentukan bagaimana menghasilkan
barang dan jasa agar bisa memenuhi beragam kebutuhan yang muncul. Dimana, produsen akan
berperan penting dalam mengatasi masalah ini, karena mereka akan memetakan kebutuhan pasar.
Disamping itu juga akan memutuskan ragam barang dan jasa yang diproduksi berikut dengan strategi
berproduksinya.

Masalah Distribusi Dalam hal ini masyarakat harus menentukan bagaimana barang dan jasa sampai
kepada konsumen yang membutuhkan. Distributor atau penyalur berperan penting dalam mengatasi
masalah ini, lantaran akan menutuskan strategi paling efisien agar barang dan jasa sampai ke
konsumen secara cepat dan tepat sasaran.

Masalah Konsumsi Untuk masalah konsumsi, masyarakat akan menentukan bagaimana barang dan
jasa yang beredar dapat dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan yang ada. Konsumen berperan penting
dalam mengatasi masalah ini karena akan memutuskan apakah barang dan jasa yang tersedia
memang dibutuhkan dan dapat dijangkau oleh warga yang memang membutuhkan.

16
kelebihan dari teori klasik meliputi :

1. Keefisiensian produktivitas yang tercipta dari tenaga kerja


2. Metode tersebut lebih mengarah pada pengembangan potensi tenaga kerja
3. Metode tersebut mampu memberi rancangan kerja

Sedangkan kekurangan atau kelemahan yang ada pada teori organisasi manajemen klasik meliputi :

1. Peningkatan produktivitas sering mengakibatkan pemberhentian kerja atau perubahan yang


terjadi perubahan upah
2. Teori ini kurang memiliki kebutuhan sosial
3. Manajer selalu menganggap remeh individu yang ada dibawahnya

C. Sistem Ekonomi di Indonesia

3.1. Ekonomi Islam

Ekonomi adalah kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan manusia untuk bisa hidup dan
berkembang dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya ekonomi maka aktivitas dan proses
kehidupan manusia akan terganggu. Islam adalah salah satu agama yang mengajari manusia untuk
melakukan kebaikan dan berbuat adil. Jadi Ekonomi islam yaitu suatu ilmu pengetahuan sosial yang
didalamnya mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi masyarakat yang berbasis islam dan
didasari empat pengetahua yaitu Al-qur’an,sunnah,ijmak,dan qiyas.maka dari itu masyarakat akan di
kendalikan bagaimana cara memenuhi kebutuhan dan menggunakannya sesuai dengan ajaran islam.

Pemikiran ekonomi sebenarnya dimulai dari masa praklasik yaitu pemikiran ekonomi zaman
Yunani Kuno, skolastik, merkantilisme dan fisiokrat. Namun secara garis besar, aliran pemikiran
dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagaialiran klasik. Aliran yang terutama
dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya tangan yang tidak terlihat dalam pembantuan
pembagian sumber daya, dan oleh pemerintah peran pemerintah menjadi sangat membantu karena
akan mengganggu proses ini.

1. Pemikiran ekonomi neoklasik yang merupakan perkembangan pemikiran ekonomi klasik dan yang
dipakai saat ini di dunia serta menggunakan paradigma positivisme, pemikiran ini tidak cocok dan
gagal diterapkan untuk negara berkembang termasuk Indonesia. Pemikiran ekonomi yang ideal
sebagai alternatif teori ekonomi Neoklasik baik ditinjau dari filosofis dan empiris adalah pemikiran
ekonomi kelembagaan.

2. Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu
ekonomi secara empiris. Tulisan ini menurut Zainab Al-Khudairi, disampaikannya pada Simposium
tentang Ibnu Khaldun di Mesir 1978. Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat
masih bersifat normatif, adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan adapula dari perspektif.

3. Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu
ekonomi secara empiris. Tulisan ini menurut Zainab Al-Khudairi, disampaikannya pada Simposium
tentang Ibnu Khaldun di Mesir 1978. Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat
masih bersifat normatif, adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan adapula dari perspektif.

17
Menurut para tokoh tentang perekonomian di Indonesia :

1. Menurut Mubyarto,

ilmu ekonomi adalah ilmu sosial atau ilmu kemasyarakatan yang harus diabdikan untuk
kepentingan kemajuan kemanusiaan — dan ini pula yang menjadi dasar pemikiran Mubyarto
mengenai Ekonomi Kerakyatan. Ekonomi Kerakyatan adalah ekonomi yang berasas kekeluargaan.
Dalam Ekonomi Kerakyatan, kita menganut paham yang berbeda dengan sistem ekonomi liberal-
kapitalistik yang menghendaki persaingan bebas. Mengenai alasan Ekonomi Kerakyatan itu sendiri,
Mubyarto akan memiliki organisasi koperasi atau semangat koperasi yang didasarkan pada semangat
bekerja sama (Mubyarto, 1997: 43). Meskipun demikian, Mubyarto bukan sama sekali menolak ide
persaingan. Menurutnya hal tersebut tidak mungkin karena persaingan sudah merupakan kodrat
manusia yang telah dibawa sejak lahir. Mubyarto kemudian memberikan alternatif persaingan dalam
kerangka sistem ekonomi sosialis ala Indonesia. Bila kita teliti secara mendalam dan menggali
informasi dalam usaha-usaha baik yang besar maupun terutama usaha-usaha kecil, kita akan
menyaksikan semangat persaingan beriringan dengan semangat kerja secara serentak atau secara
bergantian. Pada usaha-usaha industri kecil kita sering berasumsi bahwa mereka pasti berminat
untuk bekerja sama, artinya saling membantu untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka
hadapi, baik dalam mengusahakan bahan-bahan baku dan bahan mentah, maupun dalam usaha
memasarkan produk-produk yang dihasilkannya . Asumsi mengarah pada kesimpulan bahwa mereka
pasti menyambut baik ide pemesanan (Mubyarto, 1997: 44). Ekonomi Kerakyatan yang
didengungkan Mubyarto ini juga merangkul dimensi keadilan, di mana semangat solidaritas sosial
menjadi alatnya. Masyarakat Pancasila yang berkeadilan adalah masyarakat yang bersifat sosialistik,
di mana nasib mereka yang tertinggal mendapat perhatian besar. Salah satu cara untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang adil adalah melalui pemerataan distribusi kekayaan. Cara ini dilakukan
paling tidak bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi kekayaan di dalam
masyarakat.

2. Menurut Emil Salim,

dalam perkembangannya sejak 1945, sistem ekonomi Indonesia bergerak dari kiri dan ke
kanan mengikuti gerak bandul jam. Mula-mula mengarah kepada haluan sosialis, tetapi kemudian
berbalik ke kanan, ke haluan liberal. Sejak Orde Batu gerak bandul jam itu diusahakan untuk
diseimbangkan, sehingga akhirnya pada akhir dasawarsa ’70-an dicapai titik keseimbangan menjadi
Sistem Ekonomi Pancasila. Pemikiran itu dituangkan oleh Emil Salim dalam suatu artikelnya yang
dimuat dalam jurnal ilmiah “Prisma” tahun 1979. Sebenarnya pada tahun 1965 Emil Salim sudah
menulis suatu artikel pendek di Harian Kompas tentang Sistem Ekonomi Pancasila. (SEP). Tapi tulisan
itu tidak direspon publik, mungkin karena risiko politik yang dirasakan oleh kalangan akademis pada
waktu itu. Tapi tulisan itu masih bersifat umum yang menyebut unsur aksiologi saja. Baru kemudian
pada tahun 1979, ketika risiko politik sudah bisa diperhitungkan, Emil Salim mengembangkan lebih
lanjut gagasannya itu, dengan membahas aspek ontologinya, tapi kurang membahas landasan
epistemologinya. Namun artikel itu juga tidak mendapat respon publik. Baru pada bulan Nopember
1980, dalam rangka Dies Natalis UGM, Fakultas Ekonomi-UGM menyeleggarakan sebuah seminar
besar mengenai Ekonomi Pancasila yag dipimpin oleh Mubyarto-Boediono.Seminar itu sebenarnya
lebih merupakan refleksi kritis terhadap sistem ekonomi yang berlaku sehingga termasuk menggugat
teori-teori ekonomi yang konvensional, yang pada pokoknya dinilai bebas nilai.

Cukup banyak sumbangan pemikiran yang dapat dihimpun baik dari kalangan dalam FE-UGM
maupun kalangan luar. Dan kemudian cetusan gagasan yang bersifat menggebrak itu mendapat
respon yang cukup luas dari kalangan akademisi dan intelektual. Tanggapan kritis misalnya datang
dari Arief Budiman, Sarbini Sumawinata dan Sjahrir.

18
Arief Budiman, misalnya, melontarkan kritik bahwa konsep SEP tidak didasarkan pada konsep
manusia yang jelas. Dalam kapitalisme misalnya, landasan teori manusianya tercermin dalam asumsi
homo-economicus, sedangkan dalam Sosialisme, landasan teorinya adalah konsep homo socius.
Karena itu maka Arief Budiman cenderung untuk menganut Sosialisme sebagai sistem ekonomi yang
dianut oleh Indonesia. Sarbini juga mengatakan, bahwa SEP itu tidak memiliki landasan teori yang
jelas dan juga menganggap bahwa yang sudah jelas landasan teorinya sebagai alternatif terhadap
kapitalisme adalah Sosialisme.

Emil menjelaskan sebagai upaya membina sistem ekonomi yang khas bagi Indonesia, sebaiknya
seluruh komponen bangsa berpegang pada pokok-pokok pikiran sebagaimana tercantum dalam
Pancasila, khususnya dokumen “Lahirnya Pancasila” dan UUD 45, khususnya pasal-pasal 23, 27, 33
dan 34.

Dari Pancasila adalah sila “Keadilan Sosial” yang paling relevan untuk ekonomi,” ujarnya. Sila ini,
lanjut Emil, mengandung dua makna, yakni sebagai prinsip pembagian pendapatan yang adil dan
prinsip demokrasi ekonomi.

Mengejar Masyarakat Adil dan Makmur

Jika ditempatkan dalam perspsektif sejarah, maka hasrat ingin mengejar pembagian pendapatan
yang adil mudah dipahami. Menurut Emil, semua ini lantaran pembagian pendapatan di masa
penjajahan adalah sangat tidak adil. Sebab, kurang dari tiga persen dari jumlah penduduk (yang
terutama adalah bangsa asing), menerima lebih dari 25 persen dari pendapatan nasional Indonesia.
“Karenanya, maka pola pembagian pendapatan serupa ini perlu dirombak secara drastis,” kata Emil.
Akan tetapi, Emil menilai yang perlu dikejar bukan saja “masyarakat yang adil dalam pembagian
pendapatannya” tapi juga “masyarakat yang makmur”. Ini berarti bahwa tingkat pertumbuhan dari
pendapatan nasional harus juga meningkat. Sementara terkait prinsip demokrasi ekonomi, Emil
menjelaskan semua itu juga berawal dari masa penjajahan. Kala itu, pertumbuhan eonomi
berlangsung berdasarkan free fight competition liberalism.

Pentingnya Demokrasi Ekonomi

Dalam pertarungan kompetisi ekonomi tersebut, bangsa Indonesia tertinggal lantaran tidak memiliki
alat-alat produksi yang compatible. “Maka sistem ekonomi liberal serupa ini menambahkan
ketidakadilan dalam pembagian pendapatan, karena yang ekonomi kuat, semakin kuat, sedangkan
yang lemah ketinggalan,” ujar Emil.

Guna menghindari pengalaman pahit serupa inilah, lanjut Emil, sila “Keadilan Sosial” menekankan
perlunya demokrasi ekonomi. Hakekatnya adalah suatu medezeggenschap di dalam unit ekonomi
(pabrik, perusahaan, ekonomi negara, dan lain-lain). Lebih lanjut, Emil menjelaskan, prinsip
demokrasi ekonomi ini terjelma dalam UUD 45 pasal 23, 27, 33, dan 34. Di dalam pasal 23 yang
menonjol adalah hak budget oleh DPR. Sementara pasal 27 mewajibkan kita (baik penguasa tertinggi
maupun warga negara biasa) menjunjung hukum. Di dalam sistem ekonomi yang menjamin
demokasi-ekonomi maka tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
(pasal 27). “Hak atas pekerjaan tidaklah melulu privilege suatu kliek atau golongan tertentu. Semua
berhak memperoleh equal opportunity,” kata Emil. Kemudian terkait Pasal 34, semua berkaitan
dengan penugasan negara, sesuai jiwa Pancasila, untuk memelihara mereka yang fakir miskin dan
telantar.

Ekonomi Pancasila Seperti Lalu Lintas di Jakarta

19
Sebelum menutup artikelnya, Emil mengumpamakan sistem Ekonomi Pancasila ini seperti lalu lintas
di Jakarta. Masing-masing anggota masyarakat bebas berjalan di jalan-jalan. Akan tetapi, dalam
kebebasan itu terkandung pertanggungjawaban untuk mengutamakan kepentingan umum. “Kita tak
bisa sesuka hati tancap gas dan membahayakan lalu lintas. Karena itu maka peraturan lalu lintas
harus dipatuhi. Untuk mengatur kelancaran lalu lintas, polisi lalu lintas menguasai tempat-tempat
strategis, seperti simpang empat, lima dan sebagainya. Polisi lalu lintas tidak menguasai semua jalan,
paling-paling sewaktu ia mengecek dan mengontrol. Jalan yang kita pijak, hawa yang kita hirup,
sungguh pun kita jalani, adalah bukan milik individu, tetapi milik negara,” ujar Emil mengibaratkan.
“Maka begitulah secara sederhana sistem ekonomi Pancasila,” kata dia melanjutkan.

3.2. UUD Pasal Ekonomi dan Repelita

Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah sistem perekonomian pancasila. Maka,
secara normatif pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.
Dasar politik perekonomian ini diatur dalam UUD 1945 pasal 33 yang berbunyi:

1. Ayat 1:  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 merupakan pesan moral dan pesan budaya dalam konstitusi
Republik Indonesia di bidang kehidupan ekonomi. Pasal ini bukan sekedar memberikan petunjuk
tentang susunan perekonomian dan wewenang negara mengatur kegiatan perekonomian, melainkan
mencerminkan cita-cita, suatu keyakinan yang dipegang teguh serta diperjuangkan secara konsisten
oleh para pimpinan pemerintahan.1 Pesan konstitusional tersebut tampak jelas, bahwa yang dituju
adalah suatu sistem ekonomi tertentu, yang bukan ekonomi kapitalistik (berdasar paham
individualisme), namun suatu sistem ekonomi berdasar kebersamaan dan berdasar atas asas
kekeluargaan.2 Mengenai asas kekeluargaan ini Sofian Effendi mengemukakan sebagai berikut:
“...bahwa semangat kekeluargaan yang menjadi landasan filosofis dalam Pembukaan Undang Undang
Dasar 1945 selanjutnya diterjemahkan dalam setiap pasal Undang Undang Dasar 1945. Semangat
kekeluargaan merupakan corak budaya bangsa Indonesia, oleh karena itu sikap, pemikiran, perilaku
dan tanggungjawab seorang warga bangsa kepada kolektivitasnya berada di atas kepentingan
individu...”. Kemudian dikemukakan pula bahwa “…yang sangat penting dalam pemerintahan dan
dalam hal hidupnya negara ialah semangat para penyelenggara negara, semangat para pemimpin
pemerintahan. Meskipun dibuat Undang Undang Dasar yang menurut kata-katanya bersifat
kekeluargaan, apabila semangat para penyelenggara Negara, para pemimpin pemerintahan itu
adalah bersifat perseorangan, Undang Undang Dasar itu pasti tidak ada gunanya dalam praktik Para
pemimpin Indonesia yang menyusun Undang Undang Dasar 1945 mempunyai kepercayaan, bahwa
cita-cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi dapat mencapai kemakmuran yang merata, yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu dibentuklah dalam Undang Undang
Dasar 1945, Pasal 33 yang berada dalam Bab XIV dengan judul “Kesejahteraan Sosial“. Maksudnya,
Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 adalah suatu sistem ekonomi yang pada cita-citanya bertujuan

20
mencapai kesejahteraan sosial. Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 itu adalah sendi utama bagi
politik perekonomian dan politik sosial Republik Indonesia. Pasal 33 ayat (1) Undang Undang Dasar
1945 menegaskan, bahwa “...Perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan...”. Usaha bersama adalah suatu mutualism dan asas kekeluargaan adalah brotherhood.
Dalam konteks moralitas dan tuntunan agama mutualism adalah ber-jemaah dan brotherhood atau
asas kekeluargaan adalah ber-ukhuwah.4 Itulah sebabnya, maka sesuai paham
kolektivisme/komunitarianisme yang berdasar mutualism dan brotherhood ini, kepentingan
masyarakat (societal-interest) ditempatkan sebagai utama. Mengingat makna demokrasi ekonomi
adalah pengutamaan “...kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran orang-seorang...”, maka
kemakmuran masyarakat dan kedudukan rakyat ditempatkan dalam posisi “sentral-substansial”, dan
tidak boleh direduksi menjadi posisi “marginalresidual”. Untuk menjamin posisi rakyat yang sentral-
substansial dan kemakmuran rakyat yang diutamakan itu, maka disusunlah ayat (2) Pasal 33 Undang
Undang Dasar 1945, bahwa: “…Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara…”. Kalau tidak demikian (sesuai naskah asli
Penjelasan Undang Undang Dasar 1945), maka tampuk produksi jatuh ke tangan orang-seorang yang
berkuasa, dan rakyat yang banyak ditindasinya. Selanjutnya ditegaskan, bahwa hanya perusahaan
yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh ada di tangan orang-seorang...”.( Penjelasan
ini tidak diketemukan lagi dalam Undang Undang Dasar 1945 hasil Amandemen tahun 2002 karena
telah dihapuskan.) Mengenai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara yang akhirakhir ini
menggunakan istilah sektor-sektor strategis/cabang-cabang ekonomi yang strategis, yang memiliki
makna berbeda dengan di negara-negara lain, misalkan Malaysia. Minyak adalah suatu cabang
produksi yang strategis, sehingga tidak diperbolehkan adanya kepemilikan terhadap cabang produksi
Konsep Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 dalam pembentukan hukum ekonomi Indonesia tidak
sepenuhnya diimplementasikan, sebab para penyelenggara negara belum memahami kedudukan
Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 sebagai pesan moral dan pesan budaya dalam Republik
Indonesia di bidang kehidupan ekonomi, merupakan tuntutan konstitusi.

 Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan perencanaan yang dibuat
oleh pemerintah Orde Baru di Indonesia.

1. Repelita I (1969–1974) bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan


penekanan pada bidang pertanian.
2. Repelita II (1974–1979) bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain Jawa,
Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.
3. Repelita III (1979–1984) menekankan bidang industri padat karya untuk meningkatkan
ekspor.
4. Repelita IV (1984–1989) bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan industri.
5. Repelita V (1989–1994) menekankan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan.

 Landasan yang cocok untuk perekonomian di indonesia


Sistem Ekonomi Indonesia dari Masa ke masa
Indonesia adalah negara yang sempat mengalami perubahan berbagai sistem ekonomi, hal
itu dipengaruhi oleh politik yang dianut dan kondisi negara saat itu. Dalam artian,
pemerintah merubah kebijakan dalam sistem ekonomi bukan karena pertimbangan dari
penerapannya, tapi perubahan hanya didasari berubahnya haluan ideologi negara sesuai
kepentingan dari berbagai kepemimpinan.Dahulu Soekarno sempat menerapkan sistem
ekonomi liberal ketika Indonesai mejalin hubungan lebih dekat dengan amerika dan sekutu.
Namun tidak lama Soekarno mulai merenggang dengan Amerika danSoekarno menjalin
hubungan dengan Uni soviet dan sekutu. Secara otomatis pemikiran Soekarno terpengaruh

21
oleh pemikirin sosialistis.Soekarno paling gencar menyuarakan anti neo kolonialisme,
liberalism dan kapitalism. Tidak lama kemudian Soekarno tumbang dan di gatikan oleh
Soeharto dan mengubah semua ideologi yang dibangun oleh Soekarno. Di era kepemimpinan
Soeharto dikenal dengan orde baru.Indonesia mengubah lagi arah sistem ekonominya
menjadi sistem ekonomi campuran, Soeharto mencoba mensinkronkan antara sistem
liberalisme dengan sistem sosialis. Soeharto mulai terbuka dan mengizinkan swasta
menanamkan modal di Indonesia termasuk alat-alat produksi vital Negara, termasuk energy
sumber daya alam dan barang tambang meneral, tapi pemerintah juga berperan aktif
sebagai controling kegiatan ekonomi.Kebebasan swasta belum optimal kerena ketatnya
pengawasan pada era orde baru, kecuali memiliki hubungan lebih jauh dengan kroninya
Soeharto. Setelah 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto lengser dan digantikan oleh
wakilnya yaitu Habibie yang lebih dikenal dengan era reformasi.Gegap gempita menuju
perubahan sangat meriah, rakyat merasa bahwa saatnyalah Indonesia kembali kepada sistem
ekonomi pancasila, yaitu sistem ekonomi yang be-rlandaskan pancasila dalam penerapannya.
Justru sebaliknya, era reformasi merupakan langkah menuju sistem ekonomi
liberalisme/kapitalisme.

Sistem Ekonomi Pancasila dalam Membangun Masyarakat


Sistem ekonomi Indonesia yang selalu berubah-ubah regulasinya membuat bangsa ini
diombang-ambing dengan janji-janji kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat.
Bukan hanya para konglomerat, Bung Hatta selaku tokoh ekonomi paling berpengaruh di
Indonesia sudah merumuskan suatu sistem ekonomi yang menunjukkan identitas bangsa den
dengan mempertimbangakan beberapa macam sistem ekonomi di dunia dengan karakter
bangsa IndonesaiBung Hatta  mencoba membuat sistem ekonomi yang mana disitu sistem
ekonomi Indonesia menganut sistem ekonomi yang berlandaskan dan berpedoman kepada
pancasila atau biasa disebut dengan sistem ekonomi pancasila, walaupun yang mengenalkan
istilah ekonomi pancasila adalah Dr. Emil pada tahun 1967.Sistem Pancasila dinilai cocok
sesuai dengan karakter dan jiwa bangsa. Konsep dari sistem ekonomi pancasila sendiri ialah
dengan arah lajunya diberi kebebasan dan batasan yang di tentukan oleh pancasila. Dalam
artian, sistem ekonomi Indonesia bagaikan jarum jam bandul yang seimbang antara kiri dan
kanan, dalam sistem ini masyarakat diberi kebebasan untuk mengadakan kegiatan ekonomi,
hak bersama dan individu di akui oleh negara.Masyarakat bisa terus produktif dalam kegiatan
ekonomi tapi, perlu digaris bawahi arti kebebasan disini, pemerintah juga bertindak sebagai
pengawas dan mengeluarkan legitimasi ekonomi. Pemerintah juga diwajibkan memonopoli
alat-alat produksi vital negara guna menghindari permainan harga kapitalis
ekonomi.Pemerintah juga terus memantau laju inflasi negara, pemerintah diharuskan
membuat legitimasi yang mengutamakan pembangunan ekonomi dari dasar atau usaha kecil
rakyat yang lebih kita kenal UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah ) guna menghindari kalah
saing usaha rakyat dengan para pemilik modal.Sistem negara memegang peranan sangat
vital dalam pembangunan ekonomi negara. Indonesia yang menjunjung asas Pancasila sudah
seharusnya dalam membangun sistem ekonomi berlandaskan asas Pancasila. Dengan sistem
ekonomi pancasila, diharapkan timbulnya pertumbuhan ekonomi dan percepatan
pembangunan di Indonesia.  

22
3.3. Konsep GBHN,RPJP/RPJM

* GBHN dan RPJM

GBHN merupakan haluan negara tentang penyelenggaraan perencanaan pembangunan


negara dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat secara menyeluruh dan terpadu
yang tersentralisasi. GBHN ditetapkan oleh MPR untuk jangka waktu 5 tahun. Dengan adanya
Amendemen UUD 1945 di mana terjadi perubahan peran MPR dan presiden, GBHN tidak berlaku
lagi. Sebagai gantinya, dibentuk UU SPPN RPJP/RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan
menengah).

RPJM Nasional/Daerah merupakan penjabaran visi misi presiden/kepala daerah yang terpilih
dengan konteks yang mengacu kepada skala proiritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan
dalam Undang-Undang RPJP Nasional atau Peraturan Daerah Tentang RPJP Daerah. Sebagai
penjabaran dan pelaksanaan dari RPJP tersebut pemerintah diharuskan menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan periode pelaksanaan selama 5 tahun yang itu
ditetapkan dengan Peraturan Presiden dan Peraturan Kepala Daerah. RPJP disusun berdasarkan visi
dan misi presiden yang telah terpilih melalui pemilu. Sehingga diakhir masa jabatan, yang
sebelumnya pelakasanaan Pelita pada masa sebelum amandemen dipertanggungjawabkan kepada
MPR sebagai pemberi mandat, saat ini Pembangunan Jangka Menengah/Lima Tahun pada era
reformasi dipertanggungjawabkan oleh Presiden/Kepala Derah kepada rakyat yang notabenenya
adalah sebagai pemberi mandat melalui pemilihan umum.

Tabel Perbedaan GBHN dan RPJPN dan RPJPM

No. Perbedaan GBHN dan RPJPN

GBHN RPJPN

1. Ditinjau dari Landasan Hukum

Landasan idiil Pancasila dan landasan Landasan idiil Pancasila dan landasan
konstitusional UUD 1945. konstitusional UUD 1945.

Landasan Operasional : Ketetapan MPR. Landasan operasional :

a.      Ketetapan MPR RI Nomor


VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia
Masa Depan;

b.     UU No: 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan

23
Nasional;

c.      UU No: 17 Tahun 2007 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 Tahun 2005-
2025.

d.     Peraturan Presiden No: 5 Tahun


2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Menengah Nasional

2. Ditinjau dari Strategi Pembangunan

Strategi pembangunan diarahkan pada Pelaksanaan RPJPN tahun 2005 – 2025


tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi terbagi dalam tahap-tahap
ekonomi yang mendasar. Strategi tersebut perencanaan pembangunan dalam
ditetapkan dengan sasaran-saranan dan titik perioderisasi perencanaan
berat pembangunan dalam setiap Repelita pembangunan jangka menengah
yaitu : nasional 5 (lima) tahunan sebagai
berikut :
§  Repelita I : Menitikberatkan pada sektor
pertanian dengan meningkatkan industri yang §  RPJM ke-1 (2005-2009) : Diarahkan
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku untuk menata kembali dan
untuk meletakkan landasan yang kuat bagi membangun Indonesia di segala bidang
tahap selanjutnya; yang ditujukan untuk menciptakan
Indonesia yang aman dan damai, yang
§  Repelita II : Menitikberatkan pada sektor adil dan demokratis dan yang tingkat
pertanian dengan meningkatkan industri yang kesejahteraan rakyatnya meningkat;
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
untuk meletakkan dasar bagi tahap §  RPJPM ke-2 (2010-2014) : Ditujukan
selanjutnya; untuk lebih memantapkan penataan
kembali Indonesia di segala bidang
§  Repelita III: Menitikberatkan pada sektor dengan menekankan upaya
pertanian menuju swasembda pertanian peningkatakan kualitas sumber daya
menuju swasembada pangan dan manusia termasuk pengembangan
meningkatkan industri yang mengolah bahan kemampuan ilmu dan teknologi serta
baru menjadi barang jadi untuk meletakkan penguatan daya saing perekonomian;
dasar yang kuat bagi tahap selanjutnya:
§  RPJPM ke-3 (2015-2019) : Ditujukan
§  Repelita IV : menitikberatkan pada sektor untuk lebih memantapkann
pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha pembangunan secara menyeluruh di
menuju swasembada pangan dengan berbagai bidang dengan menekankan
meningkatkan industri yang dapat pencapaian daya saing kompetitif
menghasilkan mesin-mesin industri sendiri perekonomian berlandaskan
baik industri ringan yang akan terus keunggulan sumber daya alam dan
dikembangkan dalam Repelita-repelita sumber daya manusia berkualitas serta
selanjutnya. kemampuan ilmu dan teknologi yang

24
terus meningkat;

§  RPJM ke-4 (2020-2024) : Ditujukan


untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang mandiri, maju, adil dan
makmur melalui percepatan
pembangunan diberbagai bidang
dengan menekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh
berlandasakan keunggulan kompetitif
di berbagai wilayah yang disukung oleh
SDM berkualitas dan berdaya saing.

3. Ditinjau dari segi Materi Pembangunan

§  Hukum : mengembangkan budaya hukum di §  RPJM ke-1 (2005-2009) fokus pada:


semua lapisan masyarakat.;
Peningkatan keadilan dan penegakan
§  Ekonomi : Mengembangkann sistem hukum;
ekonomi kerakyatan.
Penurunan jumlah pengangguran dan
§  Politik : kemiskinan;

a.         Politik Dalam Negeri : Memperkuat Meningkatkan pengelolaan pulau-


NKRI dalam bhinekatunggalikaan; pulau kecil;

b.         Politik Luar Negeri: Menegaskan arah Meningkatkan SDM;


politik luar negeri Indonesia yang bebas dan
aktif Mendorong pertumbuhan ekonomi
melalui penciptaan iklim yang lebih
§  Penyelenggaraan Negara : Membersihkan kondusif termasuk memperbaiki
penyelenggaraan negara dari praktik korupsi, infrastruktur;
kolusi, nepotisme;
Peningkatan peran swasta dengan
§  Komunikasi, Informasi dan media massa : meletakkan dasar-dasar kebijkan dan
Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi regulasi serta reformasi dan
melalui media massa modern dan media restrukturisasi kelembagaan terutama
tradional; untuk sektor transportasi, energi dan
kelistrikan serta pos dan telematika;
§  Agama : Memantapkan fungsi, peran dan
kedudukan agama sebagai landasan moral, Pelaksanaan revitalisasi kelembagaan
spiritual dan etika dalam penyelenggaraan pusat-pusat pertumbuhan yang
negara; memiliki lokasi strategis antara lain
kawasan ekonomi khusus (KEK) dan
§  Pendidikan : Mengupayakan perluasan dan kawasan andalan;
pemertaan kesempatan memperoleh
pendidikan bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Peningkatan mitigasi berencana :
Indonesia; geologi, kerusakan hutan dan

25
§  Sosial dan Budaya : pencemaran lingkungan.

Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial; §  RPJM ke-2 (2010 – 2014) dengan


program :
Meningkatkan mutu sumber daya manusia
dan lingkungan yang saling mendukung Penurunan angka kemiskinan dan
pengangguran;
Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata dengan
mengembangkan dan membina kebudayaan Peningkatan kesehatan dan status gizi;
nasional bangsa Indonesia yang bersumber
dari warisan budaya leluhur bangsa. Pelestarian fungsi lingkungan hidup;

§  Kedudukan dan Peranan Perempuan : Peningkatan perekonomian melalui


Meningkatkan kedudukan dan peranan penguatan industri manufaktur,
perempuan dalam kehidupan berbangsa dan pertanian dan kelautan;
bernegara;
Peningkatan energi.
§  Pemuda dan Olah Raga : Menumbuhkan
§  RPJM ke-3 (2015-2019) dengan
budaya oleh raga guna meningkatkan kualitas
program :
manusia Indonesia;
Peningkatan IPTEK;
§  Pembangunan Daerah :
Daya saing kompetitif;
a.        Umum : Mengembangkan otonomi
daerah secara luas, nyata dan bertanggung Peningkatan kemampuan TNI dan Polri
jawab; serta partisipasi masyarakat dibidang
hukum;
b.        Khusus : Daerah Istimewa Aceh, Irian
Jaya dan Maluku. Pemerataan.
§  Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup :
Mengelola sumber daya alam dan memelihara
daya dukungnya agar bermanfaat bagi §  Sasaran Pembangunan Manusia dan
peningkatan kesejahteraan rakyat dari Masyarakat meliputi :
generasi ke generasi.
Kependudukan;
§  Pertahanan dan Keamanan : Menata
kembali Tentara Nasional Indonesia sesuai Pendidikan;
paradigma baru secara konsisten melalui
Kesehatan;
reposisi, redefinisi dan reaktualisasi peran TNI.
§  Sasaran Pembangunan Sektor
Unggulan meliputi :

Kedaulatan Pangan;

Kedaulatan energi dan


ketenagalistrikan;

Kemaritiman;

Pariwisata;

26
§  Sasaran Pembangunan Dimensi
Pemerataan meliputi :

Antar kelompok pendapatan;

Antar wilayah-wilayah Pembangunan


Perdesaan;

Pengembangan Kawasan Perbatasan;

Pengembangan Daerah Tertinggal;

Pembangunan Pusat Pertumbuhan


Ekonomi di luar Jawa;

Dalam sidang perubahan UUD oleh Badan Pekerja MPR, penghapusan GBHN berkaitan
dengan perubahan model pemilihan presiden dan wakil presiden yang tadinya oleh MPR dirubah
melalui pemilihan langsung oleh rakyat. Dengan dipilih oleh rakyat maka menjadi wewenang
Presiden yang dipilih oleh rakyat untuk menentukan rencana pembangunan.. Saat ini dokumen yang
menggantikan GBHN adalah dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005-2025 yang ditetapkan dengan UU No.17 Tahun 2007. GBHN dan RPJPN adalah merupakan
perencanaan pembangunan nasional yang bersifat jangka panjang yang dibuat dan disusun
berdasarkan bentuk yuridis yang berbeda akibat dari perubahan konstitusi. GBHN pada masa orde
baru disusun dan ditetapkan oleh Tap MPR, sementara RPJPN dirumuskan dalam bentuk Undang-
Undang yang merupakan penjabaran visi-misi Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat.

RPJPM merupakan penjabaran visi, misi dan program Presiden yang penyusunanya
berpedoman pada RPJPN. Oleh karena merupakan penjabaran visi, misi dan program Presiden pada
saat Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, maka RPJM sebagai perencanaan pembangunan nasional
untuk periode 5 (lima) tahunan dalam prakteknya dan dari berbagai pendapat publik memungkinkan
terjadinya ketidaksinambungan antara periode satu dengan Presiden sebelumnya apalagi jabatan
Presiden dibatasi selama 10 tahun. Kondisi ini berbeda dengan GBHN yangditetapkan oleh MPR,
maka program pembangunan antara Presiden sebelumnya dengan Presiden berikutnya maupun
Presiden dengan kapala daerah tidak ada perbedaan karena sistem pemerintahan yang sentralisasi
dimana semua ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, belum lahirnya UU Pemerintah Daerah (Otonomi
Daerah). 

Alasan GBHN di tiadakan

Selain itu juga, GBHN dihapus karena adanya amandemen Undang – undang yang menghasilkan
penguatan daerah otonom berdasarkan UU hasil amandemen yaitu (UU Nomor 22/1999 dan UU
Nomor 25/1999 yang telah diganti dengan UU Nomor 32/2004 dan UU Nomor 33/2004). Sehingga
pembangunan nasional direncanakan oleh PRESIDEN dan berdasarkan UU dan peraturan presiden
dan bukan oleh MPR.

27
KESIMPULAN
Sistem ekonomi adalah seperangkat prinsip yang digunakan untuk mengatasi masalah ekonomi
seperti masalah kelangkaan ekonomi melalui alokasi sumber daya produktif yang terbatas. Sistem
ekonomi juga dapat diartikan sebagai seperangkat prinsip terorganisir yang mengatur produksi dan
distribusi barang, jasa dan faktor produktif. Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi,
seperti sistem ekonomi merkantilisme yang mengatakan kesejahteraan suatu negara hanya di
tentukan oleh banyaknya aset atau modal suatu negara serta perdangan internasional di anggap
sangat penting. Sistem ekonomi fisiokrat yang mengatakan Sumber kekayaan negara adalah
tergantung daribanyaknya sumber daya alam yang tersedia di negara tersebut (hukum alam), seiring
berkembangnya waktu muncul-lah Sistem ekonomi kapitalis klasik yang mengkritik kaum
mercantilism dan fisiokrat bahwa kaum kapitalis memandang bahwa sistem ekonomi di mana
perdagangan, industri dan alat-alat produksi yang baik itu dikendalikan oleh pemilik swasta dengan
tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi. Akan tetapi kaum kapitalis juga dikritik oleh kaum
sosialis dengan sistem ekonomi sosialisya yang memandang bahwa sistem yang masyarakatnya
memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Meski dimiliki oleh setiap
anggota masyarakat, pengelolaannya sendiri diatur oleh negara secara penuh. Pemerintah berperan
penuh dalam mengatur distribusi dari hasil produksi. Faktor produksi dalam sistem sosialis adalah
pekerja, pengusaha, modal, dan sumber daya alam. Semua faktor ini dimiliki oleh masyarakat dan
diatur sepenuhnya oleh negara. Di lain sisi terdapat ideology sistem ekonomi islam yang memandang
bahwa sistem pemenuhan kebutuhan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran yang didasari pada ajaran-ajaran islam dalam Al-Qur'an dan asunnah yang
dikembangkan oleh pemikiran manusia.

Dari berbagai macam sistem ekonomi di atas, Indonesia sendiri mempunyai sistem ekonomi
Pancasila yang berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan ideology negara. Dasar
politik perekonomian ini diatur dalam UUD 1945 pasal 33 yang berbunyi: Ayat 1:  Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, Ayat 2: Cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, Ayat 3:
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional. Di dalam sistem ekonomi Pancasila terdapat konsep GBHN dalam rangka untuk
pembangunan ekonomi nasional yang berlaku pada orde baru dan konsep ini dihapus ketika terjadi
reformasi serta amandemen UUD 1945, GBHN di hapus dan digantikan dengan konsep RPJP dan
RPJM sebagai landasan dokumen perencanaan pembangunan Indonesia yang diatur dalam undang-
undang SPPN. RPJP adalah Rencana pembangunan jangka panjang melalui perencanaan
pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun, RPJM adalah Penjabaran dari RPJP atau
Rencana pembangunan dalam rentan waktu 5 tahun dengan melihat penjabaran dari visi, misi, dan
program kepala pemerintah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP). RPJP dan RPJM diberlakukan pada tiga level pemerintahan: yakni pada tingkat
Nasional, Provinsi, dan Kota/Kabupaten.

28
DAFTAR PUSTAKA

Afzalurraham, 1995, Economic Doctrines of Islam terj. Soeroyo dan Nastangin, Doktrin Ekonomi
Islam, Darma Bakti Wakaf, Yogyakarta.

Agustiati, 2014, “Sistem Ekonomi Kapitalisme”. Jurnal Universitas Tadoluko, http://


http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/view/2 326/1513, 6 Januari
2017

Ai Siti Farida, 2011, Sistem Ekonomi Indonesia dan pembangunnya konsep GBHN RPJP/RPJM, CV.
Pustaka Setia, Bandung

Deliarnov, 2015, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, edisi ke-3, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

M Abdul Mannan, 1995, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, PT. Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta.

Muh, Idarah Adabiyah, Muhammad Abdul Manan, 1970, Islamic Economi : Theori and practice (A
Comparative Study), Delhi

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, 2018, Pengantar llmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi) Ed-3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.

Rozalinda, 2014, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.Budiman, Arief. 1999. Sistem Perekonomian Pancasila dan
Ideologi Ilmu Sosial di Indonesia.

29
LAMPIRAN PERTANYAAN

Pertanyaan:

1. Selama kepemimpinan presiden joko widodo apa saja keberhasilan yang diraih dalam bidang
ekonomi?
2. Apakah demo omnibuslaw berdampak pada system ekonomi?

Jawaban:

1. Ada empat target ekonomi makro menurut RPJMN 2015-2019 yang gagal dipenuhi oleh
pemerintahan Jokowi – JK.
 pertumbuhan ekonomi cenderung stagnan di angka 5% padahal target pertumbuhan
ekonomi diharapkan berada pada angka 7-8%.
 tingkat kemiskinan ditargetkan menurun ke angka 7-8 % pada akhir 2019. Nyatanya,
per Maret 2019, tingkat kemisikinan masih berada di angka 9,4%.
 tingkat ketimpangan atau gini ratio. Pemerintah awalnya memperkirakan gini ratio
mampu mencapai angka 0,36 pada akhir tahun 2019. Namun, per Maret 2019 baru
mencapai 0,382.
 Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pemerintah awalnya menargetkan IPM bisa
mencapai 76,3 poin pada 2019 namun baru mencapai angka 71,3 pada akhir 2018.
Meskipun sejumlah indikator ini meleset dari target, pemerintah mampu memenuhi target
inflasi yang sampai pada September 2019 berada di kisaran 3,39%. Angka ini sesuai dengan
target RPJMN 2015-2019 yaitu 3,5 – 5%.
2. dampak demo penolakan UU Ciptaker yang berkepanjangan menyebabkan kepercayaan
investor terkikis, apalagi demo berakhir rusuh, ini bisa memberi sentimen negatif dan
berdampak ke penilaian serta kepercayaan investor, karena penolakannya semakin besar.
Jadi perlu diwaspadai. Dampak lebih besarnya, aliran investasi yang diharap-harap
pemerintah justru bisa urung masuk ke Indonesia. Pertumbuhan investasi ke depan juga
tentu akan jadi pertaruhan, meski dengan omnibus law pun belum tentu investasi besar akan
langsung masuk, tapi ini memberi ancaman. Yang paling tidak disukai investor yakni
ketidakpastian dan kondisi yang tak kondusif, seperti demo berkepanjangan. 

30

Anda mungkin juga menyukai