Anda di halaman 1dari 6

ALIRAN FISIOKRAT

Pemikir ekonomi Aliran Fisiokrat berpandangan bahwa sumber kekayaan


Negara dan masyarakat adalah kekayaan alam. Pemikir aliran ini percaya bahwa
alam diciptakan oleh Tuhan penuh dengan keseimbangan dan keharmonisan yang
bersifat kosmopolit. Atas dasar itu, maka berikanlah kebebasan pada manusia untuk
melaksanakan apa yang terbaik untuk dirinya masing-masing. Pemerintah tidak
perlu campur tangan dalam mengatur perekonomian. Pemikiran ini menjadi cikal
bakal doktrin “Laizzes faire-laizzes passer”. Tanpa intervensi pemerintah maka
semua aktivitas manusia akan berjalan secara seimbang, otomatis serta bersifat
mengatur sendiri.

Peraturan negara dan kemajuan manufaktur dicapai pada masa Jean


Baptiste Colbert (1619-83), menteri keuangan dibawah Raja Louis XVI, yang diingat
sebagai salah satu praktisi kebijakan merkantilis. Dia memberi nama sistem ini
dengan nama Colbertisme, dimana manufaktur yang didorong oleh subsidi dan
perlindungan tarif. Colbertisme juga membawa jaringan kerja dari peraturan
terperinci yang bertujuan pada kualitas dan kontrol harga dari produk manufaktur
dan pertanian serta mengurangi rintangan pada perdagangan dalam negeri
Perancis. Colbert juga mencari atau mengadakan reformasi fiskal, tetapi usahanya
tersebut digagalkan oleh ketidakmaluan pengadilan dan biaya peperangan raja..

Pengaruh Fisiokrat
Hubungan tertutup Fisiokrat dengan pengadilan Prancis dan dukungan
mental dari monarki absolut berhasil untuk membuat sesuatu impresi yang sangat
besar ke luar negri, khususnya pada ‘kebenaran raja yang lalim’ pada saat itu. Saat
itu dunia melihat peradaban Prancis dan semua tentang Prancis sebagai model
yang paling jelek dari kekaguman dan emulasi. Ada pertimbangan bunga dalam
doktrin physiokrat pada negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari
pemikiran mereka yang tidak semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah
‘underdevelopment’ dari pusat dan Eropa bagian timur.
Pernyataan tambahan mereka mengenai laissez faire, Fisiokrat berani pada
kepercayaan mereka akan kebaikan monarki absolut sebagai bentuk pemerintahan
yang terbaik. Mereka juga ingat dengan baik tentang penekanan pada pertanian
yang akhirnya menyebabkan munculnya revolusi industri. Oposisi mereka pada
ekspor manufaktur melawan trend perekonomian Perancis yang telah memproduksi
ekspor dalam kelebihan pertanian sejak pertengahan abad 18.
Teknik eonomi fisiokrat berbeda dari kebijakan dan filosofi mereka, didesak
pengaruh gagasan ekonomi di masa depan. Pemikiran Adam Smith telah
dipengaruhi oleh ini, khususnya kontribusi Turgot, walaupun dia tidak
mengembangkan usaha selanjutnya pada suatu bentuk teori subjektif nilai. Marx
yang memberikan banyak perhatian pada tableau menemukan dalam hal ini dan
pada penekanan fisiokrat pada surplus produksi oleh pada suatu kelas penting
menginspirasikan pada sistem miliknya dari pemikiran yang pusatnya adalah suatu
surplus.

Tokoh-tokoh pemikir Aliran Fisiokrat yang dominan kontribusinya terhadap


perkembangan pemikir ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Franscois Quesnay (1694-1774)

Quesnay berpendapat bahwa hanya tanah yang bersifat produktif, sehingga


para petani dan penambang dianggapnya sebagai kelompok masyarakat produktif.
Kemudian ia menyarankan bahwa setiap kebijakan ekonomi yang diambil harus
ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup para petani.

Para tuan tanah dianggapnya sebagai “penghisap belaka” karena mereka ini
hanya memperoleh hasil tanpa kerja. Kegiatan industri dan perdagangan juga
dianggapnya tidak produktif, sebab kegiatan industri hanya mengubah bentuk dan
sifat barang, sementara perdagangan hanya memindahkan barang dari satu tempat
ke tempat lain.

KRITIKAN TERHADAP ALIRAN FISIOKRAT :


1) Ia mengabaikan campur tangan pemerintah, sehingga para pelaku ekonomi/usaha
akan bersaing secara yang tidak sehat yang pada akhirnya akan merugikan
pengusaha lainnya terutama di negara-negara yang sedang berkembang.
2) Alam bukanlah satu-satunya faktor produksi yang produktif, ini terbukti bahwa
sebagian Negara didunia tidak mengandalkan sumber daya alam dalam memacu
pertumbuhan ekonominya.
3) Anggapannya bahwa sektor perdagangan dan industri adalah sektor yang tidak
produktif adalah keliru.
4) Kebijakan pemerintah lebih diarahkan peningkatan kesejahteraan petani, tanpa
memperhatikan pekerja di sektor lain.

2. Sir William Petty (1623-1687)

Petty adalah orang yang pertama kali memikirkan dan menulis secara
sistematis tentang ekonomi dan salah seorang yang menerapkan prinsip-prinsip
ekonomi dalam dunia nyata. Karyanya memberikan pencerahan dalam sifat dan
sewa tanah (rent) dan pajak. Ia berusaha menjadikan ilmu ekonomi sebagai ilmu
yang kuantitatif dan staistikal melalui istilah “aritmatika politik”. Untuk membuktikan
bahwa London itu makmur dan berkembang secara ekonomi, Petty menunjukkan
bagaimana London memiliki banyak penduduk dan perumahan (realstate) dibanding
Paris.
Petty memberikan sumbangsih terhadap perkembangan teori ekonomi, Petty
adalah ekonom pertama kali yang mendefinisikan gagasan surflus dan ahli ekonomi
pertama yang menjelaskan tanah berdasarkan gagasan surflus. Dia juga memikirkan
secara mendalam tentang keuangan publik.

Dalam karyanya yang berjudul “A Treatise of Taxes and Contribution”, ia


menyatakan bahwa : (i) Bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu
barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tetap
bekerja. (ii) Uang diperlukan dalam jumlah secukupnya dan apabila lebih atau
kurang dari yang diperlukan maka dapat mendatangkan kemudharatan.

KRITIKAN TERHADAP ALIRAN FISIOKRAT :


1) Ia memandang pajak sebagai sesuatu yang buruk dan merusak perekonomian,
Karena akan mengurangi insentif bagi rakyat yang bekerja keras.
2) Menganggap bahwa pajak sebagai faktor penghambat dinamika atau
perkembangan perekonomian Inggris.
3) Analisis ekonominya terlalu berorientasi pada pendekatan kuantitatif, sehingga
tidak menggambarkan kenyataan yang ada.

3. John Locke (1632-1704)

John Locke yang akrab dengan panggilannya Locke lahir di Somerset Inggris
tahun 1632 dari keluarga kaya yang moderat. Ayahnya adalah pengacara dan
pemilik tanah yang sangat luas. Ia mendapat beasiswa ke Universitas Oxford dan
masuk ke gereja Kristen di Oxford pada tahun 1659. Kemudian ia menjadi dosen di
Universitas Oxford, dia mengajar matakuliah sejarah Yunani dan reteorika.

Locke sangat terpesona dengan penemuan Petty bahwa darah mengalir ke


seluruh tubuh dan ia mau melakukan studi kedokteran di waktu luang. Ia menjadi
dokter pribadi Lord Ashley, seorang kanselir di Excherquer dan segera menjadi
asisten pribadinya. Dari hubungan itu ia lalu belajar tentang isu-isu ekonomi yang
penting pada saat itu, misalnya kegiatan perdagangan dengan koloni-koloni Inggris
dan suku bunga.

Locke memberikan lima kontribusi terhadap perkembangan ilmu ekonomi,


tiga buah bersifat filosofis dan dua bersifat ekonomi. Ia memberikan justifikasi
filosofis untuk kepemilikan pribadi dan Negara. Ia mengembangkan metodologi yang
membantu ekonomi menjadi “ilmiah”. Sumbangan Locke untuk perkembangan ilmu
ekonomi lainnya adalah teori yang berkaitan dengan uang dan bunga. Ia menentang
peraturan pemerintah tentang tingkat suku bunga dan menentang pemerintah
mendevaluasi mata uang Inggris, karena akan berakibat buruk terhadap
perekonomian.
Sumbangannya di bidang filsafat adalah justifikasinya bagi hak-hak individu
atas milik pribadi. Pada abad ke 17 di Inggris kegiatan komersil meningkat dengan
besar dan menimbulkan konflik dengan institusi feodal dan keagamaan. Waktu itu di
akui bahwa Tuhan memberikan alam ini kepada manusia seluruhnya. Menguasai
atau memonopoli sumber-sumber alam berarti sumber-sumber tersebut tidak
tersedia bagi orang lain.

KRITIKAN TERHADAP ALIRAN FISIOKRAT :


1) Pemikirannya terlalu berorientasi pada penguasaan materi atau kebendaan.
2) Uang atau modal diakui sebagai atau merupakan hasil dari kerja sebelumnya,
sehingga kepemilikannya dapat dibenarkan.
3) Uang membuat manusia dapat mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi karena
uang tidak rusak sebelum digunakan.
Merkantilisme
A. Pengertian Merkantilisme

Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa


kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang
disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan
global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan
secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emas maupun
komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar
jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga
neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme
mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan
melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong eksport
(dengan banyak insentif) dan mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan
tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah
yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.

Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada


awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran
bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya,
intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada
zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan
oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan
dikalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya dimulai. Sistem
ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan
munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The
Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene
saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.

B. Sejarah Merkantilisme

Merkantilisme adalah suatu aliran filsafat ekonomi yang tumbuh dan


berkembang dengan pesat pada abad ke-16 sampai abad ke-18 di Eropa
Barat. Karena itulah mengapa semua ahli ekonomi Eropa pada periode tersebut
dianggap sebagai merkantilis. Padahal istilah 'merkantilis' sediri saat itu belum
dikenal. Merkantilisme baru diperkenalkan pertama kali oleh Victor de Riqueti,
marquis de Mirabeau pada tahun [1763], dan dipopulerkan oleh Adam Smith pada
tahun 1776 dalam bukunya The Wealth of Nations.
Abad ke-16 di Eropa tengah bermunculan negara-negara merdeka seperti
Inggris, Perancis, Jerman, Italia dan Belanda. Mereka memiliki keinginan kuat untuk
mempertahankan kedaulatan, kebebasan dengan menunjukkan kesejahteraan
rakyatnya. Ciri utama dari paham merkantilisme ditandai dengan campur tangan
negara/raja secara menyeluruh dalam setiap sendi ekonomi. Filosofi merkantilisme
memberi dukungan penuh bagi negara/raja untuk mengintervensi dan mengatur
perekonomiannya. Sehingga merkantilisme menjadi sebuah tahap dalam
perkembangan sejarah kebijakan ekonomi dimana kebijakan ekonomi dikaitkan
dengan erat kepada kesatuan politik dan kekuatan nasional.
Merkantilisme menitik beratkan kemakmuran suatu negara dari tingkat
kekayaannya. Pengumpulan kekayaan negara/raja dapat dilakukan dengan
peningkatan volume perdagangan. Volume perdagangan dapat ditingkatkan dengan
(1)peningkatan produksi dan (2)perluasan pasar. Kebutuhan akan pasar inilah yang
yang menimbulkan peperangan di negara Eropa dan dan lahirnya imprealisme.
Pada awal abad ke-16 beberapa kota besar seperti London, Paris dan Napoli
mulai bermunculan. Di kota-kota itu berbagai produk mulai dibuat oleh pengrajin.
Periode ini menandai kemunculan Masyarakat Pasar (Market Society). Saat
merkantilisme berkembang, Bangsa Eropa telah mengenal logam mulia sebagai
medium of exchange (uang), sehingga kemudian menetapkan standar ukuran
kemakmuran suatu negara dengan jumlah logam mulia yang dimiliki. Semakin
banyak logam mulia, maka semakin makmur negara itu dibandingkan dengan
negara lainnya. Peningkatan produktivitas diperlukan untuk meningkatkan ekspor,
yang bisa mendatangkan surplus perdagangan.
Selain peningkatan produksi, upaya menambah kekayaan dalam
merkantilisme adalah perluasan pasar. Merkantilisme memandang perdagangan
internasional sebagai suatu aspek penting. Perdagangan internasional adalah cara
untuk memperluas pasar dalam rangka mendapatkan surplus perdagangan sebesar-
besarnya. Kekayaan suatu negara diukur dari perbandingan ekspor impornya.
Seolah-olah ekspor dan impor berada dalam suatu timbangan, di mana jika ekspor
berlebih maka neraca perdangangan dianggap untung. Dengan adanya keuntungan
maka terjadi peningkatan pendapatan negara yang harus dibayar dan diimbangi
secara tunai dengan emas. Perpanjangan tangan para penguasa pada
merkantilisme terlihat dari kebijakan ekonomi proteksi, dimana negara/raja
mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif. Cara
perluasan pasar yang dilakukan pada masa merkantilisme ini adalah dengan
penjelajahan samudra, membuka wilayah-wilayah baru untuk di eksplorasi.
Penjelajahan bangsa Eropa ini pada akhirnya membawa ketamakan untuk
menguasai sumber daya alam mereka sebagai bagian dari kekayaan negara/raja-
nya. Mereka menjadi wilayah-wilayah baru tersebut sebagai jajahan/koloni mereka.
Daerah koloni dipaksa untuk menghasilkan bahan mentah untuk keperluan industri
dan dipaksa untuk membeli hasil industri negara induk.
Contoh raja pengikut/ penganut sistem merkantilisme :
1. Raja Karel V dari negara Spanyol
2. Ratu Elizabeth dari Inggris
3. Prinsmaurits berasal dari Belanda
4. Louis XIV dari Prancis

KRITIK TERHADAP ALIRAN MERKANTLISME :


Terciptanya Stratifikasi Sosial. Pembedaan kelas sosial tersebut diikuti dengan
pembedaan hak dan kewajiban. Hal ini bertujuan untuk menjaga prestise pemerintah
kolonial dengan menciptakan superioritas orang kulit putih dan inferioritas orang
pribumi.

Anda mungkin juga menyukai