Anda di halaman 1dari 13

sistem ekonomi sosialis

Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan,
dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan
sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
1. Karena adanya revolusi industri
2. Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3. Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap kehidupan
manusia dan masyarakat
4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum buruh
terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosial

Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis


1. Lebih mengutamakan kebersamaan
- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu fiksi belaka.
- Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2. Peran pemerintah sangat kuat
- Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
- Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
- Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
- Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)

Kelebihan sistem ekonomi sosialis


1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
4. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
5. Jarang terjadi krisis ekonomi
Kelemahan sistem ekonomi sosialis
1. Mematikan inisiatif individu untuk maju
2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis
1. Korea Utara
2. Kuba
3. Vietnam
4. RRC (sudah mulai mengendur)
5. Uni Soviet
Sistem Perekonomian
[5:12 PM | 0 comments ]
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang,
menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk
memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga
pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat
mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis
untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Sejarah Terjadinya: Secara sosiologis paham
kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum feudal, salah satu tokoh yang terkenal Max Weber
dalam karyanya The Protestan Ethic of Spirit Capitalism, mengungkapkan bahwa kemunculan
kapitalisme erat sekali dengan dengan semangat religius terutama kaum protestan. Pendapat Weber ini
didukung Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan dan karya yang lebih baik
manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh lain yang mendukung adalah Benjamin
Franklin dengan mottonya yang sangat terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia hidup untuk
bekerja keras dan memupuk kekayaan.Dudley Dillard. 1987. Contoh Negara Penganutnya : Cina,
Amerika, Jepang, Korea

Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.
Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta
jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air,
listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya. Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis,
mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku.
Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Sejarah Terjadinya: sosialisme (sosialism) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis sosial yang
berarti kemasyarakatan. Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi gerakan ini belum
berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan abad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx,
Manifes Komunis (1848), sosialisme itu (seakan-akan) sebagai faktor yang sangat menentukan
jalannya sejarah umat manusia. Bentuk lain adalah sosialisme Fabian yaitu suatu bentuk dari teori
sosialisme yang menghendaki suatu transisi konstitusional dan pengalihan bertahap pemilikan dan
sarana produksi kepada Negara. Tidak akan dilakukan teknik-teknik revolusioner dan lebih ditekankan
pada metode pendidikan. Aliran ini mencoba cara yang praktis untuk memanfaatkan semua sarana
legislatif untuk pengaturan jam kerja, kesehatan, upah dan kondisi kerja yang lain. Bentuk sosialisme
ini didukung oleh Fabian society yang didirikan 1884. Tokoh gerakan sosial di Inggris berasal dari
kelompok intelektual di antaranya George Bernard Shaw, Lord Passfield, Beatrice Webb, Graham
Wallas dan GDH Cole. Contoh Negara Penganutnya: Perancis, Swedia, Norwegia, Denmark.

Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh
sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi,
sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil
hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan.
Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak
negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut. Sejarah terjadinya: Komunisme pada awal
kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-19an, dalam suasana yang
menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih
mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul
beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dengan komunis revolusioner
yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian
masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia. Contoh
Negara Penganutnya adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos

Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan
internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara.
Merkantilisme tertuang dalan peraturan negara yang berbentuk proteksionime dan politik kolonial demi
neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara mendukung ekspor dengan insentif dan
menghadang import dengan tarif. Sejarah terjadinya:
* Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda).
* Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.
* Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat sehingga ditetapkan logam mulia sebagai standart
ukuran kekayaan suatu Negara.
* Dibuka jaringan perdagangan ke luar negeri dan diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-
wilayah baru

Negara penganut sistem merkantilisme :


1 Spanyol
2. Inggris
3. Belanda
4. Prancis

Aspek-Aspek Politik Merkantilisme :


1. Ekonomi : Berupaya mendapatkan emas sebanyak-banyaknya.
2. Tariff : pembatasan impor dengan tarif tinggi untuk barang dari negara lain.
3. Industri : Menggalakkan industri barang jadi untuk mengingkatkan ekspor.
4. Perkapalan : Act of Navigation sangat membantu perkapalan Inggris.
5. Penduduk : Meningkatkan jumlah penduduk agar bisa meningkatkan jumlah output produk
Industri.
6. Kolonial : Negara daerah jajahan dipergunakan sebagai penjual hasil dan laveransi bahan dasar.

Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
Dengan kata lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan. Sejarah Terjadinya: Pada
abad ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk Benito Mussolini. Sementara itu di Jerman, juga
muncul sebuah paham yang masih bisa dihubungkan dengan fasisme, yaitu Nazisme pimpinan Adolf
Hitler. Nazisme berbeda dengan fasisme Italia karena yang ditekankan tidak hanya nasionalisme saja,
tetapi bahkan rasialisme dan rasisme yang sangat sangat kuat. Saking kuatnya nasionalisme sampai
mereka membantai bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah. Negara penganutnya: Jerman,
Italia dan Jepang

Tambahan..

Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem
perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-
benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana. Bahkan negara seperti Amerika Serikat.
Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan
yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk
anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara
perekonomian terencana. Sistem ekonomi campuran biasanya banyak diterapkan di negara-negara
berkembang. Sistem ekonomi campuran juga bersifat kerakyatan dengan persaingan yang terkendali.
Sistem ekonomi indonesia lebih mengarah ke sistem ekonomi liberal-kapitalis. Ditandai oleh
banyaknya modal asing yang masuk ke Indonesia.
Sistem Ekonomi yang Dianut Indonesia
Melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini, tidak mudah untuk menentukan system ekonomi apa
yang sekarang dianut oleh Indonesia. Sebab konsep ekonomi yang ada tidak sejalan dengan apa yang
terjadi lapangan. Pada dasarnya Indonesia adalah Negara yang berideologikan pancasila. Oleh
karenanya, segala bentuk kegiatan masyarakat diatur berdasarkan UUD 1945 dan pancasila. Bahkan
pemerintah sering mengatakan bahwa system ekonomi Indonesia selalu berdasarkan pancasila yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa ,Kemanusiaan yang adil dan beradab , Persatuan
Indonesia, serta Keadilan Sosial .
Menurut saya, meskipun sering dikatakan bahwa segala sesuatu berdasarkan panacasila,demokrasi dan
sebagainya, tapi menurut pengamatan saya kenyataan system ekonomi yang berlaku di indonesia
adalah system ekonomi liberalis yang mengarah kepada neo-liberalisme. Mengapa saya katakan
demikian? Sebab saat ini pihak swasta lebih banyak mendominasi pasar, lebih banyak produk-produk
MNC yang beredar di pasaran, selain dari pada itu begitu banyaknya modal-modal asing, dan yang
lebih parahnya lagi adalah pihak asing maupun pihak swasta bisa mengontrol pemerintah bukan
pemerintah yang mengontrol swasta padahal seharusnyapemerintah ikut serta dalam merencanakan,
membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan
saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Tapi saying hal tersebut jauh dari
kenyataan yang ada.

Dengan demikian, pihak-pihak yang memiliki modal besar akan mendominasi pasar dan pihak-pihak
yang tidak memiliki modal semakin terpuruk. Presiden Susilo Bambang yudoyono pada HUT koperasi
yang ke-60 mengatakan bahwa Di era demokrasi ini Indonesia menerapkan sistem ekonomi terbuka
berkeadilan. Namun menurut saya sekali lagi bahwa itu hanya sekedar statemen belaka sebab praktek
dilapangan sudah sangat jauh dari asas-asas keadilan. Orang-orang yang tidak memiliki modal hanya
bisa menjadi penonton dan menikmati keterpurukan di tengah persaingan pelaku neo-liberalisme.
Sumber daya alam Indonesia yang melimpah namun kebanyakan di kelola oleh pihak asing dan rakyat
Indonesia sendiri yang kemudian membeli dengan harga yang mahal. Sehingga kebanyakan rakyat
Indonesia tidak menjadi actor di negaranya sendiri. Dan yang sangat mencengangkan bahwa kita terlalu
terpengaruh terhadap globalisasi dunia yang liberal.
Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi
diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh
Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal
menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi
sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi,
pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang
masih berlaku di Indonesia. Berikut ini bentuk sistem ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru
hingga sekarang.
JAKARTA - Sistem ekonomi yang dianut Indonesia saat ini sudah mengikuti ekonomi global. Penerapan
ekonomi Indonesia juga dinilai tidak pernah melihat ekonomi Pancasila yang dahulu pernah diterapkan.

Pengamat Ekonomi Hendri Saparini mengatakan, prinsip ekonomi Pancasila adalah sebuah prinsip ekonomi
bangsa Indonesia yang mengutamakan terwujudnya cita-cita kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Karena
itu, menjadi tugas negaralah untuk menerapkan dan mengawasi atas dasar prinsip kemanusiaan.

"Namun Indonesia yang mempunyai dasar Pancasila tetapi tidak menggunakan sistem ekonomi pancasila," ujar
Saparini dalam seminar Ekonomi Pancaslia sebagai Alternatif Sistem Ekonomi Indonesia dan Dunia, di Gedung
Aula Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Sabtu (23/2/2013).

Di tempat sama, Profesor Universitas Brawajiya Munawar Ismail mengatakan, sistem ekonomi Pancasila saat ini
belum hadir di Indonesia. Saat ini, yang ada hanyalah harapan-harapan, potongan pemikiran dan konsep yang
tercecer. Sistem ekonomi yang digunakan sekarang adalah sistem ekonomi yang tidak utuh untuk membangun
Indonesia menjadi negara besar.

"Prinsip ekonomi Pancasila merupakan sumbangan terbaik bagi bangsa. Sedikit banyak kebaikan yang Anda
berikan kepada masyarakat dan dapat menjadi manfaat bagi mereka, itulah arti prinsip ekonomi Pancasila,"
tegasnya.

Dari seminar ini, pihaknya berharap bisa menghasilkan sumbangsih bagi arah pembangunan ekonomi Indonesia
khususnya dan alternatif sistem ekonomi dunia.

"Jika sudah bisa diformulasikan secara utuh, sistem ekonomi Pancasila akan menjadi penantang utama bagi
sistem ekonomi kapitalis dan sosialis sebagai alternatif sistem ekon
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila Di
Indonesia - Belajar Sambil Browsing Internet
Submitted by godam64
on Sun, 21/10/2007 - 01:21

Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang menonjol, yaitu :

1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang
banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.

2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta
yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi
liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan,
berdampingan secara damai dan saling mendukung.

3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk
semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.

4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan
antar sesama manusia.

Tambahan :

Dalam sistem ekonomi pancasila perekonomian liberal maupun komando harus dijauhkan karena
terbukti hanya menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial.
Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak merugikan pihak-pihak
yang berkaitan.
A. Pengertian Sistem

Sebelum kita mengenal dan mempelajari apa dan bagaimana sistem perekonomian Indonesia, alangkah
lebih baiknya kita mengetahui apa itu sistem. Banyak pendapat para ahli mengenai pengertian dari
sistem itu. Kita akan melihat beberapa pendapat ahli seperti berikut :

a. Ludwig Von Bartalanfy

Menurut Ludwig Von Batalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu
antar relasi diantara unsur – unsur tersebut dengan lingkungan.

b. Anatol Raporot

Menurut Anatol Raporot, sistem merupakan suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu
sama lain.

c. L. Ackof

Menurut L. Ackof, sistem merupakan suatu kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari
bagian – bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Dari beberapa definisi ahli di atas, kita bisa mengerti dan menyimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan semua unsur yang saling terkait serta saling mempengaruhi dalam pelaksanaan suatu
kegiatan secara bersama – sama agar tercapainya suatu tujuan tertentu.

Kemudian, bagaimanakah ciri – ciri sitem itu sendiri? Ciri – ciri sistem menurut Suroso (1993) adalah :

* Setiap sistem memiliki tujuan.

* Setiap sistem mempunyai ‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan.

* Walau mempunyai batas, sistem tersebut bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan
lingkungannya.

* Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa juga disebut dengan bagian, unsur, atau
komponen.

* Walau sistem tersebut terdiri dari beberapa komponen, bagian, atau unsur – unsur, tidak berarti
bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari dari bagian – bagian, unsur, atau komponen
tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan utuh yang padu, atau memiliki sifat ‘wholism’.

* Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam sistem (intern) itu sendiri,
maupun antara sistem dan lingkungannya.

* Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi
keluaran. Karena itulah maka sistem sering disebut juga sebagai ‘processor’ atau ‘transformator’.

* Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik.

* Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau keadaan secara otomatik.

B. Perkembangan Sistem Perekonomian

Seiring dengan perkembangannya zaman, sistem perekonomian seluruh dunia pun ikut berkembang.
Dahulu, sistem perekonomian itu hanya bersifat barter. Tapi, hal ini mempunyai banyak sekali
kekurangan jika terus menerus digunakan. Contohnya tidak mudah kita harus mencari dan menemukan
suatu pihak yang mempunyai keinginan dan kebutuhan yang sama. Oleh karena itu, para ahli pun
memikirkan mengenai sistem perekonomian apa saja yang lebih dapat membantu dibanding sistem
barter ini. Dan sistem perekonomian tersebut antara lain :

1. Sistem Perekonomian Pasar (Liberalisme / Kapitalisme)

Sistem ini pertama kali decetuskan oleh Adam Smith dalam buku ‘The Theory of Sentiments’ (1759).
Paham ini ternyata sesuai dengan pendapat kaum klasik yang memegang paham ‘Laissez Faire’, yang
dapat diartikan bahwa mereka ingin mndapat kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi dengan
meminimalisasi campur tangan dari pemerintah. Alasan mereka menganut paham tersebut karena
menurut mereka, keseimbangan ekonomi/ pasar akan tercipta dengan sendirinya. Lalu apa tugas
pemerintah? Dengan kondisi tersebut, Pemerintah mempunyai 3 tugas yang sangat penting menurut
Suruso, (1993), yaitu :

* Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya.

* Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh
anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.

* Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh
perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi
biayanya. Dengan perkataan lain, di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.

Ciri – ciri sistem perekonomian liberalisme / kapitalisme adalah sebagai berikut :

* Swasta memiliki serta menguasai semua faktor – faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah,
dll.

* Desentralisasi adalah sifat pengambilan keputusan ekonomi sistem ini. Artinya pengambilan
keputusan ekonomi akan diambil oleh pemilik faktor produksi dan keputusan itu akan dikoordinir
sesuai dengan mekanisme pasar yang sedang berlaku saat itu.

* Sarana untuk memotivasi para pelaku ekonomi adalah dengan memberikan umpan balik dalam
bentuk yang utama materi.

2. Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)


Sistem ekonomi ini pertama kali dicetuskan oleh Karl Max. Tahap – tahap ide etatisme / sosialisme
yang sempat muncul ada dua, antara lain :

a. Tahap pertama, yaitu prinsip ekonominya adalah ‘setiap orang memberi (kepada masyarakat)
menurut kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai karyanya’ .

b. Tahap pertama itu pun berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya,
dan setiap orang menerima sesuai dengan kebutuhannya’ atau bisa juga disebut ‘distribusi menurut
kebutuhannya’ (Suroso, 1993) .

Ternyata, sistem sosialis ini pun terdiri dari beberapa macam, antara lain :

a. Sistem sosialis pasar, yang mempunyai ciri – ciri :

* Pemerintah / Negara, memiliki serta menguasai seluruh faktor – faktor produksi.

* Mempunyai pengambilan keputusan yang bersifat desentralisasi, yang dikoordinir oleh pasar.

* Sarana Motivasi yang diperuntukan untuk semua pelaku ekonomi yaitu rangsangan berupa material
dan moral.

b. Sistem sosialis terencana (komunis) yang mempunyai ciri – ciri :

* Pemerintah / negara memiliki dan menguasai seluruh faktor – faktor produksi.

* Pengambilan keputusan ekonomi mempunyai sifat sentralisasi, yang dikoordinasi secara terencana.

* Sarana Motivasi yang diperuntukan untuk semua pelaku ekonomi yaitu rangsangan berupa material
dan moral.

3. Sistem Ekonomi Campuran


Bisa dibilang, sistem ekonomi ini adalah sistem ekonomi yang sangat disukai dan digunakan, karena
sistem ini merupakan penggabungan kelebihan dari 2 sistem ekonomi yang telah disebutkan diatas,
yaitu liberal dan sosialis. Salah satunya adalah dengan mengikut campur tangan kan pemerintah dalam
hal kebebasan pihak swasta dalam kegiatan perekonomiannya.

Dari tulisan di atas pun kita sebenarnya sudah bisa menyimpulkan perbedaan – perbedaan satu sistem
ekonomi dengan sistem ekonomi yang lainnya, seperti pada Liberalime / Kapitalisme, pemerintah
diminalisasi campur tangannya dalam kegiatan pereknomian. Pada Etatisme / Sosialis, pemerintah
justru berkuasa penuh atas faktor – faktor produksi, berbeda sekali dengan Liberalisme / Kapitalisme
dimana faktor – faktor produksinya justru dimiliki oleh pelaku swasta. Sedangkan Ekonomi Campuran
lebih menekankan bahwa campur tangan pemerintah boleh saja, asal ada batasan dan digunakan dalam
suatu keadaan tertentu seperti kebebasan pelaku swasta yang harus diawasi secara aktif oleh
pemerintah.

C. Sistem Perekonomian Indonesia

1. Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru

Bung Hatta pernah mengemukakan idenya, bahwa koperasi adalah dasar perekonomian Indonesia yang
sejalan dengan cita – cita tolong – menolong (Moh. Hatta dalam Sri Edi Swasono, 1985). Selain itu,
Sumitro Djojohadikusumo saat pidatonya di Amerika pada tahun 1949, ia berkata bahwa yang dicita –
citakannya adalah sistem ekonomi secara campuran. Tetapi seiring perkembangannya, akhirnya terjadi
persepakatan mengenai bentuk ekonomi baru yang di beri nama Sistem ekonomi pancasila dimana
terdapat unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi. Tetapi, walaupun di awal perkembangannya
Indonesia menggunakan sistem ekonomi pancasila, Ekonomi Demokrasi, ataupun mungkin campuran,
tetapi ternyata sistem liberalis dan etatisme pernah juga dianut oleh Indonesia. Pada awal tahun 1950an
sampai tahun 1957, Indonesia sempat menganut paham liberalisme. Sedangkan pada tahun 1960
sampai orse baru, Indonesia pun menganut sistem etatisme.

2. Sistem Demokrasi Ekonomi

Menurut UUD ’45, sistem perekonomian di Indonesia terlihat pada pasal – pasal 23, 27, 33, dan 34.
Mengapa Demokrasi Ekonomi akhirnya terpilih sebagai sistem perekonomian yang dianut oleh
indonesia? Karena Demokrasi Ekonomi mempunyai ciri – ciri positif (Suroso, 1993) , diantaranya
adalah sebagai berikut :

* Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

* Cabang – cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.

* Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.
* Sumber – sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga – lembaga
perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga – lembaga
perwakilan pula.

* Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak
akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

* Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.

* Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas – batas
yang tidak merugikan kepentingan umum.

* Fakir miskin dan anak – anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

3. Sistem – Sistem yang Ditentang oleh Perekonomian Indonesia.

Sehubungan dengan terpilihnya sistem ekonomi demokrasi sebagai sistem ekonomi yang dianut
Indonesia, maka sistem itu menentang adanya sistem :

a. Free Fight Liberalism

Adalah suatu kondisi dimana terdapat kebebasan usaha yang tidak terkendali. Akibatnya, dapat terjadi
eksploitasi kaum ekonomi yang lemah.

b. Etatisme

Adalah suatu kondisi dimana motivasi dan kreasi dari masyarakat agar mereka dapat berkembang dan
bersaing secara sehat, terhambat atau mungkin dapat mati karena adanya keikutsertaan pemerintah
yang terlalu dominan.

c. Monopoli

Adalah suatu kondisi dimana kekuatan ekonomi berpusat pada satu kelompok tertentu, sehingga
konsumen hanya dapat mengikuti apa yang ditentukan oleh kelompok tersebut.

4. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru

Seperti yang kita ketahui, sebelum orde baru, sistem ekonomi di Indonesia selalu berganti – ganti.
Dengan kondisi yang berganti – ganti itu, keadaan ekonomi Indonesia bukannya membaik, tetapi justru
memburuk dengan adanya perpecahan yang terjadi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Dengan adanya kenyataan seperti itu, maka semua tokoh – tokoh negara sepakat untuk mengembalikan
sistem ekonomi di Indonesia menjadi sistem ekonomi yang berdasarkan nilai – nilai UUD ’45. Oleh
karena itu, sistem demokrasi dan sistem ekonomi pancasila menjadi tumpuan dan dasar dari segala
kegiatan perekonomian yang terjadi di Indonesia. Pada awal orde baru di lakukan rehabilitas, perbaikan
yang melingkupi semua sektor tanpa terkecuali. Tujuan adanya rehabilitas :

a. Menuntaskan dan membersihkan seluruh aspek – aspek kehidupan dari faham dan sistem – sistem
perekonomian Indonesia yang dulu.

b. Laju Inflasi yang pada waktu itu pertumbuhannya sangat tinggi, dikendalikan serta diturunkan
sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terhambat.

D. Para Pelaku Ekonomi

1. Pelaku Ekonomi (Agen – Agen Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi)

Terdiri dari :
a. Sektor Pemerintah

b. Sektor Swasta

c. Koperasi

2. Peranan BUMN dalam sistem perekonomian Indonesia

BUMN memiliki peranan yang penting dalam sistem perekonomian di Indonesia. Selain BUMN
berperan dalam menghasilkan barang / jasa dengan tujuan menyejahterahkan dan memakmurkan
rakyat, BUMN juga mempunyai peran sebagai pelaksana pelayanan publik, menyeimbangkan kekuatan
– kekuatan swasta besar, serta ikut berpartisipasi dalam pengembangan koperas / usaha kecil.

3. BUMN

a. Landasan Konstiutsional

BUMN memiliki landasan konstitusional adalah Pasal 33 UUD 1945

b. Latar Belakang Pendirian BUMN

Ada lima faktor yang melatar belakangi pendirian BUMN, antara lain :

* Dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan negara.

* Menyeimbangkan kekuatan – kekuatan swasta besar.

* Sebagai pelopor dan perintis karena swasta tidak berminat untuk menggelutinya dan mengurusnya.

* Sebagai pelaksana pelayanan publik, serta sebagai pengelola bidang – bidang usaha yang
menguntungkan.

* Merupakan hasil dari nasionalisasi perusahaan – perusahaan Belanda, serta dibiayai dari pampasan
perang.

c. Bentuk BUMN

Ada tiga bentuk BUMN, yaitu :

* PERJAN

Merupakan suatu bentuk badan usaha dimana semua modal dimiliki oleh pemerintah saja.

* PERUM

Merupakan perubahan dari perjan yang lebih bersifat mencari keuntungan.

* PERSERO

Merupakan suatu badan usaha yang modal pendiriannya berasal dari kekayaan negara, entah sebagian
ataupun seluruhnya, dan dipisahkan berupa saham – saham.

d. Maksud dan Tujuan dari kegiatan PERJAN, PERUM, dan PERSERO

* PERJAN

Awal mulanya maskud dan tujuan PERJAN yaitu dikhususkan lebih kepada pelayanan masyarakat,
tetapi sayangnya perusahaan ini selalu merugi.
* PERUM

Walaupun status PERUM adalah PERJAN yang diubah, tetapi maksud dan tujuan PERUM berbeda
dengan PERJAN, yaitu lebih mencari keuntungan. Tetapi sama seperti PERJAN, PERUM kembali
mengalami kerugian.

* PERSERO

Maksud dan tujuan PERSERO seperti menggabungkan PERJAN dan PERUM, yaitu memberi
pelayanan kepada umum, serta mencari keuntungan keuntungan.

4. Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia

Koperasi juga memiliki peranan yang penting dalam perekonomian Indonesia. Peranan koperasi dapat
dilihat dari tujuan berdirinya koperasi, yaitu :

* Membangun tatanan ekonomi nasional

* Memyejahterakan anggotanya dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai