Anda di halaman 1dari 10

BAB 3

SISTEM
PEREKONOMIAN
Menurut Skinner (1992), sistem ekonomi di dunia pada
dasarnya ada 3 tipe, yaitu:
1) Ekonomi terencana (a planned economy) :
Pemerintah dapat menguasai produksi pada hampir semua
barang dan jasa.
2) Kapitalisme murni
Perusahaan swasta dapat menguasai produksi pada hampir
semua barang dan jasa.
3) Ekonomi campuran (a mixed economy) :
Sebagian produksi dikuasai oleh pemerintah dan sebagian
lagi oleh swasta.

Setiap negara menggunakan sistem perekonomian yang


berbeda.
Bentuk Sistem Perekonomian
1. Merkantilisme :
Merkantilisme adalah sekumpulan pemikiran ekonomi
yang ada di Eropa selama periode tahun 1500-1700.
Sistem ekonomi merkantilis memiliki pemikiran utama :
kesejahteraan satu negara ditunjukkan oleh kepemilikan
akan logam mulia. Merkantilisme mengajarkan bahwa
untuk mencapai tujuan ini, maka pemerintah harus
melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya
dengan mendorong ekspor (dengan banyak insentif) dan
mengurangi impor (biasanya dengan pemberlakuan tarif
yang besar). Negara harus berupaya agar nilai ekspor lebih
tinggi dari nilai impor. Jadi negara menekan impor barang
dan mendukung kegiatan ekspor.
2. Kapitalisme
Dalam sistem perekonomian kapitalisme, seseorang bebas
untuk memiliki kekayaan, perusahaan, bersaing dalam pasar,
memilih dan membuat barang/jasa yang diinginkan.
Kebebasan ini disebut dengan Leissez faire. Seseorang bebas
bertindak sejauh uang yang mereka miliki dan merupakan
penggerak utama dari kegiatan perekonomian kapitalis.
Perekonomian kapitalisme disebut Ekonomi Pasar.
Menurut Adam Smith (1723-1790) dalam bukunya The Wealth
of Nations menyebutkan adanya tangan tidak kentara dalam
persaingan (the invisible hand of competition). Artinya, dalam
persaingan usaha, ada perusahaan yang menang dan kalah.
Perusahaan yang kalah karena kurang efisien dan keluar dari
persaingan disebut “Tangan tidak kentara”. Harga barang dan
jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran (ekonomi
pasar).
3. Komunisme
Dalam sistem perekonomian komunisme, peranan pasar
untuk menentukan arah produksi hampir tidak ada.,
Perekonomian komunisme disebut Ekonomi Pemerintah
yang bersifat totaliter atas keputusan ekonomi yang dibuat.
Pada sistem ini, hak milik seseorang dihapuskan, semua
masyarakat adalah karyawan negara, negara yang
menentukan semua perekonomian dan kebebasan politik
diawasi secara ketat.
4. Fasisme
Disamping merupakan bentuk pemerintahan (diktator),
fasisme juga merupakan bentuk perekonomian. Pada sistem
perekonomian fasisme, sering disebut Negeri Usaha karena
pemerintah memiliki semua industri. Di sini orang bebas
memilih tempat yang diinginkan namun harus atas
persetujuan pemerintah.
5. Sosialisme
Di negara yang menganut faham sosialisme, pemerintahan
bersifat demokrasi. Pemerintah secara tidak langsung
mendorong kegiatan ekonomi dengan merencanakan
Anggaran Belanja, sistem perpajakan, ekspor dll. Jadi,
seseorang relatif bebas untuk memilih usaha, tetapi
pemerintah turut campur tangan dengan berusaha
menyesuaikan kebutuhan individu dengan kebutuhan
masyarakat. Dalam hal ini pemerintah hanya menguasai
perusahaan-perusahaan yang vital bagi kepentingan
masyarkat, agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi
dengan adil dan merata.
6. Demokrasi Ekonomi
Pada masa setelah kemerdekaan Ir. Soekarno dengan gigih
memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan ekonomi kita dari
penghisapan asing. Meminjam istilah yang dipakai Proklamator R.I,
Ir. Soekarno "Kemerdekaan berarti mengakhiri untuk selama-
Iamanya penghisapan bangsa oleh bangsa lain, baik yang tak
langsung maupun yang langsung". Oleh karena itu, bagian dari
perjuangan kemerdekaan yang sepertinya masih relevan sampai
sekarang adalah mengakhiri penghisapan ekonomi.
Lahirnya pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menjadi tonggak politik hukum
pengelolaan sda di Indonesia. Moh.Hatta merumuskan istilah
dikuasai negara yaitu tidak berarti negara menjadi
pengusaha/usahawan, tetapi negara membuat peraturan untuk
mengatur kelancaran ekonomi dan melarang penghisapan orang
yang lemah dan tidak bermodal.
Perekonomian di Indonesia cenderung menuju sistem
perekonomian sosialis, tetapi dengan mendasarkan diri pada
Pancasila dan UUD 1945. Pasal 23, 27, 33 dan 34 UUD 1945
menjadi ciri dari penerapan Demokrasi Ekonomi di Indonesia.
Perekonomian di Indonesia memelihara keseimbangan antara
sosialisme murni dan kapitalisme murni.
Sistem perekonomian di Indonesia menghindarkan :
1. Adanya penghisapan manusia atas manusia seperti yang
tedapat dalam sistem kapitalisme
2. Adanya sistem etatisme, inisiatif dan daya kreasi masyarakat
dimatikan oleh negara
3. Adanya sistem monopoli, yaitu pemusatan kekuasan ekonomi
pada satu kelompok tertentu.
Sistem Pasar
Selain sistem perekonomian, ada pula sistem pasar.

Ada 4 sistem Pasar :


1.Pasar persaingan sempurna :
Pasar dimana dalam suatu industri terdapat sangat banyak
penjual maupun pembeli dan produk yang diperdagangkan
bersifat homogen.

2.Pasar monopoli :
Pasar dimana dalam sebuah industri hanya terdapat
sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak
memiliki pengganti yang sempurna.
3. Pasar persaingan monopolistis :
Pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang yang berbeda corak (Differentiated Product) dan
pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua pasar
yang ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
monopoli.

4.Pasar Oligopoli :
Pasar yang hanya terdiri dari beberapa produen saja yang
menghasilkan barang standar maupun barang yang berbeda
coraknya, dengan kemampuan menentukan harga ada
kalanya kuat maupun lemah dan biasanya memerlukan
promosi. Jika hanya dua perusahaan disebut duopoli.

Anda mungkin juga menyukai