Anda di halaman 1dari 4

TEORI EKONOMI KLASIK

Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam se-
jarah pemikiran ekonomi. Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah
Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill.
Berikut adalah isi teori dari beberapa ahli ekonomi teori klasik ;

1. Adam Smith (1723-1790),


Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan
adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah.
Pembagian kerja harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini
berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar.

Pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi, sehingga
perdagangan internasional menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan inter-
nasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar
dalam negeri.
Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar
yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikkan
tingkat produktivitas tenaga kerja.

2. David Ricardo (1772-1823)

Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat,
yaitu:

A) Golongan Kapital
Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting
karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendap-
atannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan na-
sional.

B) Golongan Buruh
Golongan buruh ini tergantung pada golongan kapital dan merupakan golongan yang
terbesar dalam masyarakat

C) Golongan tuan tanah


Mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di se-
wakan.
David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumu-
lasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya
atau semakin langka adanya.
Teori klasik secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kebijakan Pasar Bebas.

Para ahli ekonomi meyakini adanya perekonomian persaingan sempurna – Pasar be-
bas yang secara otomatis bebas dari segala campur tangan pemerintah . Yang akan
memaksimumkan pendapatan nasional

b. Memupuk Modal, Kunci ke Arah Kemajuan

Semua kaum klasik memandang pemupukan modal sebagai kunci kemajuan. Karena
itu mereka menekankan betapa penting arti tabungan dalam jumlah besar. Hanya
pemilik modal dan pemilik tanah yang mampu untuk menabung, kata mereka . kelas
pekerja tidak mampu menabung kerena mereka hanya menerima upah yang besar
sama dengan tingkat kebutuhan hidup minimal.

c. Keuntungan, Rangsang bagi Investasi

Menurut kaum klasik, keuntungan merangsang investasi. Semakin besar keuntungan,


semakin besar pula akumulasi modal dan investasi.

d. Keuntungan Cenderung Menurun

Keuntungan tidak akan naik secara terus – menerus, namun cenderung menurun
apabila persaingan untuk menghimpun modal antar kapitalis meningkat .
Menurut Adam Smith naiknya upah sebagai akibat dari persaingan antar kaum kapi-
talis. Sedangkan upah dan harga sewa naik berdasarkan harga kebutuhan pokok.
Sedangkan, menurut Ricardo Keuntungan akan menurun.

e. Keadaan Stationer

Semua ahli teori klasik meramalkan timbulnya keadaan stationer pada akhir proses
pemupukan modal. Sekali keuntungan mulai menurun, proses ini akan berlangsung
terus sampai keuntungan menjadi nol. Pertumbuhan penduduk dan pemupukan
modal terhenti, dan tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan hidup minimal.

Malthus menunjukan adanya korelasi khusus antara pertumbuhan penduduk dan


persediaan makanan. Menurut Malthus, jika pertumbuhan penduduk di biarkan tak
terkendali, maka ia akan melampaui pertumbuhan modal dan juga sarana bagi kebu-
tuhan hidup. Ricardo dan Malthus melihat pertumbuhan penduduk dan kemerosotan
pertumbuhan modal sebagai akibat bekerjanya hukum. “ Hasil yang semakin menu-
run” ., sebagai peghalang akhir pembangunan ekonomi.”
DALAM GARIS BESAR, TEORI KLASIK TENTANG PEMBANGUNAN DAPAT
DINYATAKAN SEBAGAI DEMIKIAN ;
Kenaikan keuntungan yang diharapkan, dapat menaikan investasi sehingga
menambah stok modal yang telah ada dan mendorong penyempurna teknik. Kenaikan
dalam memupukan modal menaikan jumlah cadangan upah. Sebagai akibatnya, upah
naik. Upah yang lebih tinggi , mengundang pertumbuhan pertumbuhan penduduk,
yang menyebabkan permintaan akan makanan menjadi meningkat.

Produksi makanan di tingkatkan dengan menggunakan buruh dan modal tam-


bahan. Tetapi hasil yang semakin menurun pada tanah akan berakibatkan upah buruh
menjadi naik. Akibat upah naik, harga kebutuhan pokok akan naik dan sebaliknya sewa
naik, upah naik dan karena itu keuntungan akan berkurang. Penurunankeuntungan
menandakan penurunan dalam investasi, menghambat kemajuan teknologi, memper-
susut cadangan upah, serta memperlambat pertumbuhan penduduk dan pemupukan
modal.

“Dalam model klasik, hasil akhir pembangunan kapitalis adalah stagnasi. Strag-
nasi terjadi karena kecenderungan alamiah keuntungan untuk menurun dan sebagai
konsekuensi lemahnya pemupukan modal“.

Jika hal ini terjadi, pemupukan modal berhenti, penduduk mandek dan
keadaan stationer terjadi.

KESIMPULAN
Para ahli teori klasik berpendapat bahwa perekonomian suatu Negara dapat tum-
buh dan berkembang jika dititkberatkan pada pasar, selain itu peran pemerintah san-
gat membantu laju perkembangan suatu Negara.
Teori ini yang merupakan sumbangan pemikiran Adam Smith dalam teori perda-
gangan internasional yang berawal dari kritiknya terhadap ajaran merkantilisme.
Adam Smith mengkritik ajaran merkantilis-me dengan mengemukakan pendapat seba-
gai berikut: ukuran kemakmuran suatu negara bukan ditentukan oleh logam mulia
(emas), suatu negara yang makmur adalah negara-negara yang mengembangkan pro-
duksi barang-barang dan jasa melalui perdagangan, dan bukan oleh suatu negara yang
berusaha menghambat perdagangan karena ingin menumpuk logam mulia.

“Dalam model klasik, hasil akhir pembangunan kapitalis adalah stagnasi. Stragnasi
terjadi karena kecenderungan alamiah keuntungan untuk menurun dan sebagai kon-
sekuensi lemahnya pemupukan modal“.

Namun tiap – tiap Negara memiliki cara tersendiri dalam pembangunan perekono-
miannya, tidak ada teori ekonomi yang buruk karena pada dasarnya teori perekono-
mian akan terus berubah mengikuti kebutuhan dan keadaan di tiap Negara itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai