Anda di halaman 1dari 32

LINGKUNGA

N INTERNAL
Hello!
Anandhia Xaviera S 16313170
Vina Rosalina 16313172
Raihanah Luthfi 16313174
Aisyah Nur Rahmawati 16313176
Bela Fajri Handayani 16313178

2
Outline
• Kekuatan Organisasi
• Kelemahan Organisasi
• Tindakan Strategik
• Kekuatan Untuk Menanggulangi Kelemahan
• Kompetisi Terbuka
• Pelatihan
• Etika Organisasi
• Kapabilitas Manajemen
• Konflik Dalam Organisasi
• Sumber Konflik
• Manajemen Konflik
3
Organisasi
Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama
antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan


bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang
dimiliki.

Setiap organisasi harus memiliki EMPAT unsur dasar,


yaitu :
○ Orang-orang (sekumpulan orang),
○ Kerjasama,
○Tujuan yang ingin dicapai,
○Kepemimpinan

5
Bentuk bentuk
Organisasi
Organisasi Privat
Organisasi Publik
Organisasi privat atau bisnis
Organisasi publik adalah tipe
adalah organisasi yang
organisasi yang bertujuan
ditujukan untuk menyediakan
menghasilkan pelayanan
barang dan jasa kepada
kepada masyarakat, tanpa
konsumen, yang dibedakan
membedakan status dan
dari kemampuanya
kedudukannya.
membayar barang dan jasa
tersebut sesuai dengan
hukum pasar.

6
NO Indikator Organisasi Publik Organisasi Privat

1 Tujuan Non laba laba


2 Produk yang dihasilkan Publics goods Privat goods
3 Cara pengambilan demokratis Strategis bisnis
keputusan
4 Ukuran kinerja Social welfare efisiensi
5 Misi organisasi “melakukan “untung rugi”
kebaikan”
6* Sumber Pendanaan ( Biasanya ) Pribadi/bersama
APBN/D*

7
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
ORGANISASI
Kelebihan Organisasi: Kekurangan Organisasi:
○ Pengembangan kretifitas karyawan
○ Kejujuran terhambat.
○ Pembebanan yang berat dari pejabat
○ Keterbukaan pemimpin karena di pegang sendiri
○ Keterusterangan ○ Adanya kecenderungan pimpinan
bertindak secara otoriter/diktaktor,
cenderung bersifat kaku (tidak fleksibel)
○Kesempatan pegawai untuk
berkembang agak terbatas karena
sukar untuk mengambil inisiatif sendiri.

8
Tindakan Strategik
Implementasi
Meliputi penentuan sasaran tahunan,
pengelolaan kebijakan, pemotivasian
pegawai, pengalokasian sumber-sumber agar
strategi yang diformulasikan dapat
dilaksanakan.
Memobilisasi karyawan dan manajer untuk
mengubah strategi yang dirumuskan menjadi
tindakan.

9
Kekuatan Untuk
Menanggulangi Kelemahan
Faktor Internal (Strength dan Weakness)
Untuk faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam suatu organisasi terdiri
dari dua poin yaitu kekuatan dan kelemahan. Keduanya akan berdampak lebih
baik dalam sebuah organisasi ketika kekuatan lebih besar dibandingkan
kelemahan. Dengan demikian kekuatan internal yang maksimum jelas akan
memberikan hasil yang lebih baik terhadap kelangsungan suatu organisasi.
Adapun bagian bagian dari faktor internal itu sendiri ialah:
1. Sumber daya yang ada atau dimiliki perusahaan.
2. Keuangan yang dimiliki perusahaan
3. Kelebihan atau kelemahan yang dimiliki perusahaan.
4. Pengalaman-pengalaman perusahaan sebelumnya yang menghasilkan
keberhasilan maupun kegagalan perusahaan.
10
Kompetisi Terbuka
Sistem terbaik dalam perekrutan

Sistem perekrutan yang didasarkan pada pengetahuan,


keterampilan dan kemampuan, hendaknya bertumpu pada
kebutuhan organisasi.

Kompetisi terbuka tidak hanya diterapkan pada saat


perekrutan, tetapi juga selama karyawan melaksanakan
tugasnya. Kompetisi serupa ini hanya akan berhasil bila
disediakan penghargaan bagi yang berkarya lebih baik.
11
Pelatihan
Menurut ahli MSDM Gary Dessler,
“Pelatihan (Training) merupakan proses mengajar
keterampilan yang dibutuhkan karyawan baru dan lama


untuk melakukan pekerjaannya”

Tujuan :
Mendapatkan karyawan yang mampu melakukan pekerjaan
sesuai dengan yang ditugaskan guna menghindari
semaksimal mungkin kesalahan-kesalahan dalam
menjalankan tugasnya dan untuk meningkatkan
produktivitas dalam pekerjaannya.

13
Tahap-tahap Pelatihan
(Training)
2. Proses Pelatihan 3. On the Job
1. Orientasi Training (OJT)
(Training Process)
(orientation)
Suatu proses mengajar Salah satu metode
Tujuan dari orientasi training dengan
kepada karyawan untuk
adalah agar karyawan mengajarkan
mendapatkan
baru dapat mengetahui karyawan baru
kemampuan dasar
dan memahami tersebut di pekerjaan
(basic skill) yang
informasi dari latar yang sebenarnya.
diperlukannya dalam
belakang perusahaan
mengerjakan tugas atau
dan produksi.
pekerjaan mereka.

14
Etika Organisasi
Etika organisasi dapat berarti pola sikap
dan prilaku yang diharapkan dari setiap
individu dan kelompok anggota
organisasi, yang secara keseluruhan
akan membentuk budaya organisasi
(organizational culture) yang sejalan
dengan tujuan maupun filosofi organisasi
yang bersangkutan.

15
Beberapa karakteristik organisasi yang ideal
menurut Weber :
1. Spesialisasi atau pembagian pekerjaan;
2. Tingkatan berjenjang (hierakhi);
3. Berdasarkan aturan atau prosedur kerja;
4. Hubungan yang bersifat impersonal;
5. Pengankatan dan promosi anggota/pegawai
berdasarkan kompetensi;

16
Pandangan Max Weber mengenai model oganisasi
ideal tersebut mendudukan setiap anggota organisasi
dalam hirarki struktural, setaiap pekerjaan
diselesaikan berdasarkan prosedur dan aturan kerja
yang berlaku, setiap orang terikat dengan ketat
terhadap aturan-aturan dalam organisasi tersebut,
dan hubungan antara setiap anggota maupun
kelompok dan dengan pihak luar terbatas hanya
kepada urusan-urusan pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawab masing-masing anggota. Jadi
dalam model organisasi yang ideal ini sifatnya
mekanistis, kaku, dan impersonal (tidak pribadi).

17
Kapabilitas Menejemen
Kapabilitas manajemen pada hakikatnya adalah
upaya yang dilakukan perusahaan untuk
menyeimbangkan kondisi perusahaan pada saat
sekarang ini dengan memanfaatkan potensi dan
kemampuan yang dimiliki secara berkelanjutan
dan melakukan pengembangan organisasi untuk
kegiatan dimasa yang akan datang.

18
Dari hasil survey yang dilakukan AMCI (Australian
Management Capability Index), ada 10 faktor penentu
keberhasilan penerapan kapabilitas manajemen :
1. Visionary and Strategic Leadership
2. Performance Leadership
3. Financial Management
4. People Leadership
5. Organisation Capability
6. Application of Technology & Knowledge
7. External Relationships
8. Innovation – Products and Services
9. Integrity and Corporate Governance
10. Results and Comparative Performance

19
Manajemen
Konflik
Manajemen Konflik
“Manajemen konflik adalah cara yang dilakukan oleh pimpinan pada


saat menanggapi konflik.”

Tujuan :
Untuk mencapai kinerja yang optimal dengan cara memelihara
konflik tetap fungsional dan meminimalkan akibat konflik yang
merugikan.
Manajemen konflik berguna dalam mencapai tujuan yang
diperjuangkan dan menjaga hubungan-hubungan pihak-pihak yang
terlibat konflik tetap baik.

21
Konflik Dalam Organisasi
Pada hakekatnya konflik merupakan suatu
pertarungan menang kalah antara kelompok atau
perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama
lain dalam organisasi. Atau dengan kata lain, konflik
adalah segala macam interaksi pertentangan atau
antagonistik antara dua atau lebih pihak. Suatu konflik
dapat terjadi karena masing-masing pihak atau salah
satu pihak merasa dirugikan. Kerugian ini bukan hanya
bersifat material, tetapi dapat juga bersifat non material.

22
Sumber-Sumber
Konflik
Tosi, H.L., Rizzo, J.R. dan Carrol, S.J. (1990: 523)
mengelompokkan sumber-sumber konflik menjadi
tiga, yaitu:
Organizations
Situational structure.
conditions Penyebab konflik
Individual
Situasi kerja terdiri yang ketiga adalah
characteristic
dari; saling struktur organisasi
Karakteristik ketergantungan yaitu, spesialisasi
individumeliputi: untuk menjalin pekerjaan, saling
perbedaan individu kerjasama, ketergantungan
dalam hal nilai-nilai, perbedaan pendapat dalam tugas dalam
sikap, keyakinan, antar departemen, tugas, perbedaan
kebutuhan dan perbedaan status, tujuan, kelangkaan
kepribadian, kegagalan sumber-sumber,
persepsi ataupun komunikasi, adanya pengaruh
pendapat. kekaburan bidang dan kekuasaan
tugas. ganda, perbedaan
kriteria dalam sistem
penggajian. 23
Sebab-sebab munculnya konflik dalam organisasi :
a. Perbedaan pendapat
b. Salah paham
c. Salah satu atau kedua belah pihak merasa
dirugikan
d. Perasaan yang terlalu sensitif

Keempat konflik tersebut di atas terjadi oleh


sebab interen, tetapi sebenarnya konflik dapat
terjadi karena faktor-faktor eksteren. Sebab
eksteren adalah bilamana terjadinya konflik itu
karena dipanasi oleh pihak lain secara sengaja
maupun tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan
jalan mengadu domba antara pihak-pihak yang
konflik tersebut.

24
Berbagai sumber utama konflik organisasional
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya-
sumber daya yang terbatas.
2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
4. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi
5. Kemenduaan Organisasional
6. Gaya-gaya individual.

25
Pimpinan dapat melakukan tindakan untuk
menyelesaikan konflik tetapi tergantung
pada situasi dan kondisi yang ada yaitu
dengan :
1. Menggunakan kekuasaan
2. Melakukan konfrontasi
3. Kompromi
4. Menghaluskan situasi
5. Pengunduran diri

26
Dalam kehidupan organisasi, konflik juga dapat
dibedakan menurut pihak-pihak yang saling
bertentangan. Atas dasar hal ini, kita mengenal lima
konflik :
• Konflik dalam diri individu
• Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
• Konflik antara individu dan kelompok
• Konflik antar kelompok dalam organisasi yang
sama
• Konflik antar organisasi

27
Manajemen konflik meliputi kegiatan-kegiatan;
 Menstimulasi konflik
Stimulasi konflik diperlukan apabila satuan-satuan kerja di dalam
organisasi terlalu lambat dalam melaksanakan pekerjaan karena tingkat konflik
rendah.
 Mengurangi atau menekan konflik.
Tindakan mengurangi konflik dilakukan apabila tingkat konflik tinggi dan
menjurus pada tindakan destruktif disertai penurunan produktivitas kerja di tiap
unit/bagian serta merintangi pencapaian tujuan. Teknik pengurangan konflik
yang dapat dilakukan manajer adalah:
○ Memisahkan kelompok/unit yang berlawanan,
○ Menerapkan peraturan kerja yang baik,
○ Meningkatkan interaksi antar kelompok,
○ Mutasi/rotasi jabatan/pekerjaan,
 Menyelesaikan konflik
Penyelesaian konflik berkenaan dengan kegiatan-kegiatan pimpinan
organisasi yang dapat mempengaruhi secara langsung pihak-pihak yang
bertentangan.

28
29
30
Thankyou!
Daftar Pustaka

Dalimunthe, Syairal Fahmy. Manajemen Konflik Dalam Organisasi.


Universitas Negeri Medan
Muspawi, Mohamad. 2014. Manajemen Konflik: Upaya
Penyelesaian Konflik Dalam Organisasi. Jurnal Penelitian
Universitas Jambi Seri Humaniora, Volume 16, Nomor 2, (41-
46)
Taufiqurokhman, Dr. 2016. Manajemen Strategik. Jakarta Pusat :
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr.
Moestopo Beragama.
Salusu. 2000. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi
Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Widisarana Indonesia.

32

Anda mungkin juga menyukai