Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Dhea Saputri / 22113220217361

: Milhanah / 22113220217468

Kelas : Reg Pagi B

Jurusan : MANAJEMEN

TEORI PERTUMBUHAN KLASIK

Teori ini dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus, dan JohnStuart Mill. Menurut teori
ini pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu jumlah penduduk, jumlah barang
modal, luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi yang digunakan. Teori ini memberikan
perhatiannya pada pengaruh pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi. Teori ini
mengasumsikan luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi tidak mengalami perubahan.
Keterkaitan antara pendapatan perkapita dengan jumlah penduduk disebut dengan teori penduduk
optimal. Menurut teori ini, pada mulanya pertambahan penduduk akan menyebabkan kenaikan
pendapatan perkapita. Namun jika jumlah penduduk terus bertambah maka hukum hasil lebih yang
semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi marginal akan mengalami
penurunan, dan akan membawa pada keadaan pendapatan perkapita sama dengan produksi marginal.

TEORI PERTUMBUHAN NEO KLASIK

Teori Neo-Klasik berkembang sejak tahun 1950- an. Terus berkembang berdasarkan analisisanalisis
mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik. Ahli ekonomi yang menjadi
perintis dalam mengembangkan teori pertumbuhan tersebut adalah Robert Solow, Edmund Phelps,
Harry Johnson dan J.E. Meade. Dalam analisa neo klasik pertumbuhan ekonomi tergantung pada
pertambahan dan penawaran faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi sebab
perekonomian akan tetap mengalami tingkat kesempatan kerja penuh dan kapasitas alat-alat JURNAL
SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 1, NO. 2 OKTOBER 2017 Rinaldi Syahputra: Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 185 modal akan digunakan
sepenuhnya dari waktu ke waktu.

TEORI PERTUMBUHAN HARROD-DOMAR

Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan perkembangan langsung dari teori pertumbuhan makro
John Maynard Keynes. Menurut HarrodDomar, setiap perekonomian pada dasarnya harus
mencadangkan atau menabung sebagian dari pendapatan nasionalnya untuk menambah atau
menggantikan barang-barang modal. Untuk memacu proses pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan
investasi baru yang merupakan tambahan netto terhadap cadangan atau stok modal (capital stock).

TEORI SCHUMPETER

Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha dan mengatakan bahwa
kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa usaha (enterpreneurship) dalam masyarakat yang
mampu melihat peluang dan berani mengambil risiko membuka usaha baru, maupun memperluas
usaha yang telah ada.
TEORI KEYNESIAN

Model Keynesian terdiri dari kurva Agregat Demand (AD) dan Agregat Supply (AS), yang tepat
menggambarkan hubungan antara inflasi dengan pertumbuhan. Banyak faktor yang mendorong
tingkat inflasi dan tingkat output dalam jangka pendek. Ini termasuk perubahan: harapan; tenaga kerja
berlaku; harga faktor produksi lainnya, dan/ atau kebijakan moneter fiskal. Kurva jangka pendek AD
dan AS menunjukkan hubungan yang positif antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi untuk jangka
pendek. Namun, ternyata untuk jangka panjang menunjukkan hubungan yang negatif.

NEO-KEYNESIAN

Neo-Keynesian awalnya muncul dari ide-ide teori Keynesian. Salah satu perkembangan utama di
bawah Neo-Keynesianisme adalah konsep 'potensi keluaran', yang kadang-kadang disebut sebagai
output alam. Ini adalah tingkat output di mana Simanungkalit / JOURNAL OF MANAGEMENT
(SME’s) Vol. 13, No.3, 2020, p327-340 332 | P a g e perekonomian pada tingkat yang produksi yang
optimal

MONETERISME

Milton Friedman, yang menciptakan istilah monetarisme, menekankan beberapa properti jangka
panjang kunci dari ekonomi, termasuk Teori Kuantitas Uang dan Netralitas Uang. Singkatnya,
monetarisme menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, harga dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan
uang, dan tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan. Inflasi akan berdampak jika pertumbuhan
jumlah uang beredar lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan ekonomi.

TEORI PERTUMBUHAN ENDOGEN

Teori ini menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh faktor- faktor dalam proses
produksi, misalnya; skala ekonomi yang meningkat atau diinduksi perubahan teknologi; sebagai
lawan luar (eksogen) faktor-faktor seperti peningkatan populasi. Di teori pertumbuhan endogen,
tingkat pertumbuhan bergantung pada satu variabel: tingkat pengembalian modal. Variabel seperti
inflasi, penurunan tingkat pengembalian, yang pada gilirannya mengurangi akumulasi modal dan
mengurangi tingkat pertumbuhan ekonomi. Salah satu fitur menyumbang perbedaan utama antara
model pertumbuhan endogen dan ekonomi neo-klasik. Dalam teori neoklasik, pengembalian modal
menurun karena lebih banyak modal akumulasi.

Anda mungkin juga menyukai