1
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
∆� s
=
� c
2
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
di mana :
c = rasio modal-output
∆� s G
= −�
� c
Logika ekonomi yang terkandung dalam persamaan 3.1 dan 3.2 sangat
sederhana. Agar dapat tumbuh, setiap perekonomian harus menabung dan
menginvestasikan bagian tertentu dari GDP. Semakin banyak yang ditabung dan
diinvestasikan maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan semakin cepat.
3
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
4
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
angsur. Fokus utama model ini terletak baik pada proses transfer tenaga kerja maupun
pertumbuhan output dan lapangan tenaga kerja di sektor modern.
Proses pertumbuhan berkesinambungan dan perluasan kesempatan kerja
diasumsikan akan terus berlanjut samapai semua surplus tenaga kerja terserap ke
dalam sektor industri baru. Setelah itu, tambahan tenaga kerja hanya dapat diperoleh
dari sektor pertanian dengan biaya lebih tinggi yang timbul dari penurunan produksi
makanan, karena menurunnya rasio tenaga kerja terhadap lahan berarti produk
margi al te aga kerja pedesaa tidak lagi ol. I i dike al se agai titik alik Le is
(Lewis turning point).
5
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
6
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
7
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
Kesimpulan
Terlepas dari perbedaan ideologi yang terkandung dalam semua model itu, para
pendukung model ketergantungan neokolonial, paradigma palsu, dan dualisme
menolak penekunan eksklusif pada teori-teori ekonomi neoklasik tradisional yang
dirancang untuk mempercepat pertumbuhan GDP sebagai tujuan utama
pembangunan.
Teori-Teori Ketergantungan Mempunyai 2 Kelemahan, yaitu :
1. Teori-teori ini hanya menawarkan sedikit penjelasan formal dan informal
mengenai apa yang harus dilakukan oleh negara-negara tersebut guna mengawali
dan menjaga kelangsungan pembangunan.
2. Pengalaman aktual pembangunan ekonomi negara-negara berkembang yang
mengikuti kampanye revolusi nasional industri dan kegiatan produksi yang
dikelola pemerintah melalui BUMN kebanyakan mengalami kegagalan.
E. KONTRA REVOLUSI NEOKLASIK FUNDAMENTALISME PASAR
Argumentasi utama teori kontraevolusi neoklasik menyatakan bahwa
keterbelakangan merupakan akibat dari pengalokasian sumber daya yang buruk
karena kebijakan penetapan harga yang tidak tepat dan terlalu banyaknya campur
tangan negara yang diwakili oleh pemerintah negara berkembang yang terlalu aktif.
Teori kontraevolusi neoklasik dapat dikelompokkan ke dalam tiga komponen
pendekatan;
1. Pendekatan pasar bebas (Free market aproach)
Mengemukakan bahwa pasar sebenarnya efesien, pasar produk memberikan
isyarat terbaik untuk melakukan investasi dalam kegiatan industri baru, pasar
tenaga kerja bereaksi terhadap industri baru ini dengan cara yang sesuai.
2. Pilihan publik (Public choice) atau ekonomi politik baru
Mengemukakan bahwa pemerintah (hampir) tidak dapat melakukan apapun
dengan benar. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa pemerintahan terbaik adalah
pemerintah yang melakukan campur tangan minimal.
3. Pendekatan ramah pasar (market friendly aproach)
Pendekatan ini mengakui terdapat banyak kelemahan dalam pasar produk dan
faktor negara berkembang dan pemerintah sesungguhnya memainkan peran
8
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
9
Ahmad Amiruddin
Magister Ekonomi Pembangunan
Universitas Gadjah Mada
10