Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TENTANG KONSUMSI

DAN INVESTASI (BUKU N. GREGORY


MANKIW)

DOSEN PEMBIMBING :
NOVEL IDRIS ABAS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10 :

1. ANGGUN PUSPITASARI (B100170068)


2. FANNY AYUNITA M (B100170069)
3. RIZKY PRASANTI W (B100170072)
4. NUR VITA ASDIANTI (B100170449)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga
dan para sahabatnya yang senantiasa membawa kita dari zaman jahiliah ke
zaman yang diterangi ilmu dan iman.
Makalah ini disusun guna melengkapi nilai dan tugas mata kuliah
Teori Ekonomi Makro. Dalam penyusunan makalah ini dengan usaha dan
kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak, penulis telah berusaha agar
dapat memberikan serta mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan
harapan, walaupun dalam pembuatan makalah ini penulis menghadapi
berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang penulis miliki.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan
penulis sekaligus pembaca terutama para mahasiswa mengenai peraturan
pemerintah terkait perbankan syariah.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat berharap kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN..............................................................................................4
D. MANFAAT PENULISAN.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................5
A. DEFINISI KONSUMSI.............................................................................................6
B. DEINISI INVESTASI.............................................................................................16
BAB
III PENUTUP..........................................................................................................................23
KESIMPULAN.........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................24
B
A
B

I
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
A. Latar Belakang Masalah
Pengeluaran konsumsi masyarakat adalah salah satu variabel makro
ekonomi yang dilambangkan “C”. Konsep konsumsi yang merupakan
konsep yang di Indonesiakan dalam bahasa Inggris “Consumption”,
merupakan pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga ke atas barang-
barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari
orang- orang yang melakukan pembelanjaan tersebut atau juga pendapatan
yang dibelanjakan. Bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut
tabungan, dilambangkan dengan huruf “S” inisial dari kata saving. Apabila
pengeluaran-pengeluaran konsumsi semua orang dalam suatu negara
dijumlahkan, maka hasilnya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat
negara yang bersangkutan.
Pertumbuhan ekonomi saat ini bertumpu pada konsumsi karena
peranan sektor investasi dan ekspor mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bertitik tolak pada latar belakang masalah yang dipaparkan sebelumnya,
maka penyusun akan meneliti dan menganalisis faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia. Demikian latar belakang
yang bisa kami sajikan selanjutnya kami akan membahas secara rinci dalam
pembahasan.
Keputusan investasi merupakan keputusan rasional karena keputusan
berdasarkan pertimbangan rasional. Dalam praktik, digunakan beberapa
kriteria- kriteria tertentu untuk memutuskan diterimanya atau ditolaknya
rencana investasi.
Hubungan bilateral antara investasi dan pertumbuhan ekonomi:
investasi yang memberikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan,
di sisi lain, “sehat” pertumbuhan ekonomi dapat memberikan sumber daya
yang diperlukan untuk membiayai investasi program baru. hubungan antara
investasi saat ini dan pertumbuhan ekonomi di masa depan adalah model
ekonomi. Mereka dapat digunakan untuk menentukan pembangunan
ekonomi untuk volume investasi tertentu dan sebaliknya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan konsumsi? Bagaimana teorinya?
2. Apa yang dimaksud dengan investasi?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi konsumsi dan investasi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuantnya makalah ini ialah untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teori konsumsi dan investasi
2. Mengetahui apa yang mempengaruhi konsumsi dan investasi tersebut.

D. Manfaat Penulisan
Pemahaman terhadap konsep konsumsi dan investasi dalam bab
ini diharapkan mampu memberikan kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis dan menjelaskan faktor penentu konsumsi dan investasi
seseorang serta perubahan pola konsumsi dan investasi masyarakat yang
muncul dalam suatu perekonomian negara.
B
A
B

I
I

P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
A. Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah pusat teori Keynes 'fluktuasi ekonomi yang
disajikan dalam The General Theory pada tahun 1936. Keynes menduga
bahwa kecenderungan mengkonsumsi marjinal jumlah yang dikonsumsi
dari setiap dolar tambahan pendapatan antara nol dan satu. Ia mengklaim
bahwa hukum dasar adalah bahwa dari setiap dolar pendapatan, orang akan
mengkonsumsi bagian dari itu dan menyimpan sisanya. Keynes juga
mengusulkan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata, rasio konsumsi
terhadap pendapatan jatuh ketika pendapatan naik. Keynes juga
mengadakan pendapatan yang merupakan penentu utama konsumsi dan
tingkat bunga tidak memiliki peran penting. Fungsi konsumsi Rata-Rata
Kecenderungan Mengkonsumsi

Fungsi konsumsi ini menunjukkan tiga sifat yang Keynes menduga.


Pertama, kecenderungan marjinal mengkonsumsi c adalah antara nol dan
satu. Kedua, rata-rata kecenderungan untuk mengkonsumsi menurun ketika
pendapatan naik. Ketiga, konsumsi ditentukan oleh Pendapatan Y saat ini.
Sebagai Y naik, C / Y jatuh, dan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata C /
Y jatuh. Perhatikan bahwa suku bunga tidak termasuk dalam persamaan ini
sebagai penentu konsumsi. Puzzle konsumsi Kegagalan hipotesis stagnasi-
sekular dan penemuan Kuznets keduanya mengindikasikan kecenderungan
mengkonsumsi rata-rata cukup konstan dari waktu ke waktu. Ini
menimbulkan teka-teki: Mengapa dugaan Keynes terbukti dalam studi data
rumah tangga dan dalam studi seri-jangka pendek, tetapi gagal ketika seri
jangka panjang diperiksa

Studi data rumah tangga dan seri-jangka pendek menemukan


hubungan antara konsumsi dan pendapatan mirip dengan Keynes menduga
ini disebut fungsi konsumsi jangka pendek. Tapi, studi seri-jangka panjang
menemukan bahwa APC tidak bervariasi secara sistematis dengan
pendapatan hubungan ini disebut fungsi konsumsi jangka panjang. Irving
Fisher dan Pilihan Antarwaktu Ekonom Irving Fisher mengembangkan
model dengan mana ekonom menganalisis seberapa rasional, ke depan
konsumen membuat pilihan antarwaktu yaitu, pilihan yang melibatkan
periode waktu yang berbeda.

Model menerangi hambatan yang konsumen hadapi, preferensi yang


mereka miliki, dan bagaimana hambatan dan preferensi bersama-sama
menentukan pilihan mereka terhadap konsumsi dan tabungan. Ketika
konsumen memutuskan berapa banyak dikonsumsi saat ini vs berapa
banyak dikonsumsi di masa depan, mereka menghadapi kendala anggaran
antarwaktu, yang mengukur total sumber daya yang tersedia untuk
konsumsi hari ini dan di masa depan. Anggaran Kendala Konsumen Berikut
adalah kombinasi dari periode pertama dan konsumsi periode kedua
konsumen dapat memilih. Jika ia pilih titik antara A dan B, ia
mengkonsumsi
kurang dari pendapatannya pada periode pertama dan menyimpan sisanya
untuk periode kedua. Jika dia memilih antara A dan C, ia mengkonsumsi
lebih dari pendapatannya di periode pertama dan meminjam untuk membuat
Perbedaan

Konsumen akhirnya akan menyukai kombinasi konsumsi terbaik


dalam dua periode yaitu pada kurva indiferens tertinggi yang diraih .namun
batasan anggaran mensyaratkan bahwa konsumen pada akhirnya juga akan
berada ada atau bahkan dibawah garis anggaraan karena garis anggaran
mengukur jmlah sumbere daya yang tersedia untuknya .

Setelah mengetahui bagaimana konsumen mengambil keputusan


konsumen akan kita telaah bagaimana konsumsi merespon kenaikan
pendapatan , kenaikan dalam Y1 atau Y2 menggeser batas anggaran ke
kanan batas anggaran yang lebih tinggi memungkinkan konsumen untuk
memilih kombinasi yang lebih baik dari konsumsi periode pertama dan
periode kedua artinya sekarang konsumen bisa mencapai kurva indiferen
yang lebih tinggi

Para ekonom membagi dampak dari kenaikan tingkat bunga riil


terhada konsumsi menjadi dua yaitu dampak pendapatan dan dampak
subtitusi . dampak pendapatan adalah perubahan konsumsi yang disebabkan
oleh pergerakan ke kurva indiferens yang lebih tinggi . karena konsumen
adalah penabung , bukan peminjam kenaikan tingkat bunga membuatnya
merasa lebih baik. Dampak subtitusi adalah perubahan konsumsi yang
disebabkan oleh perubahan harga relative konsumsi pada kedua periode
tersebut . biasanya konsumsi dalam periode kedua menjadi lebih murah
dibandingkan konsumsi dalam periode pertama ketika tingkat bunga naik .

Model fisher mengasumsikan bahwa konsumen bisa meminjam dan


juga menabung kemamuan untuk meminjam membuat konsumsi sekarang
melebihi pendapatan sekarang . esensinya ketika konsumen meminjam ia
mengonsumsi sebagian dari pendapatan masa depannya pada hari ini .

Franco Modigliani dan kolaboratornya albert ando dan Richard


brumberq menggunakan model perilaku konsumen fisher untuk mmpelajari
fungsi konsumsi . salah satu tujuan mereka adalah memecahkan teka teki
konsumsi yaitu menjelaskan adanya bukti yang saling bertentangan ketika
fungsi konsumsi Keynes dimasukkan kedalam data. Menurut model fisher
konsumsi bergantung pada pendapatan seumur hidup seseorang . Modigliani
menekankan bahwa pendapatan bervariasi secara sistematis selama
kehidupan ,seseorang dan tabungan membuat konsumen dapat mengalihkan
pendapatan dari masa hidupnya ketika pendapatan tinggi kemasa hidup
ketika pendapatan rendah .
Kebanyakan orang merencanakan akan berhenti bekerja pada usia
kira kira 65tahun dan mereka berekspektasi bahwa penghasilan mereka akan
turun ketika pensiun . untuk mempertahankan konsumsi setelah berhenti
kerja orang orang harus menabung selama masa kerja mereka .
Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi bergantung pada
pendapatan dan kekayaan , pendapatan ekstra sebesar 1 dollar pertahun
meningkatkan konsumsi sebesar 0,60 pertahun . dan kekayaan ekstra senilai
1 $ . meningkatkan konsumsi sebesar 0.02 pertahun .

Milton friedman menawarkan hipotesis pendapatan permanen untuk


menjelaskan perilaku konsumen hipotesis pendapatan permanen friedman ,
melengkapi hipotesis daur hidup Modigliani . keduanya menggunakan teori
konsumen irving fisher unruk menyatakan bahwa konsumsi seharusnya
tidak hanya bergantung pada pendapatan sekarang yang menekankan bahwa
pendapatan mengikuti regular selama masa hidup seseorang .

Hipotesis pendapatan permanenen didasarkan antara waktu fisher .


hipotesis itu membangun gagasan bahwa konsumen yang betpandangan
kedepan mendasarkan keputusan konsumsinya tidak hanya pendapatan
sekarang tetapi juga pendapatan yang mereka harapkan di masa depan .

Keynes menyebut fungsi konsumsi sebagai hokum dasar psikologi


namun kebanyakan ekonom menganggap konsumen secara rasional
memaksimalkan utilitas yang selalu mengevaluasi peluang dan rencana
mereka dalam rangka mencapai kepuasan seumur hidup . laibson
menyatakan bahwa banyak konsumen menilai diri mereka sendiri sebagai
pembuat keputusan yang tak sempurna .

B. INVESTASI

Bisnis investasi tetap disebut Model neoklasik investasi. Mengkaji


manfaat dan biaya dari memiliki barang modal. Berikut adalah tiga variabel
yang menggeser investasi: 1) produk marjinal modal 2) tingkat bunga 3)
peraturan pajak Untuk mengembangkan model, bayangkan bahwa ada dua
jenis perusahaan: perusahaan produksi yang memproduksi barang dan jasa
dengan menggunakan modal yang mereka sewa dan perusahaan sewa yang
membuat semua investasi dalam perekonomian.

Harga sewa modal

Perusahaan meyewakan modal pada tingkat sewa R dan menjual


output nya pada harga P. biaya riil dari satu unit modal untuk perusahaan
produksi adalah R/P. manfaat riil dari setiap unit modal adalah produk
marginal program MPK-output. Tambahan yang diproduksi dengan satu
unit modal tambahan produk marginal modal turun ketika jumlah modal
naik. Semakin banyak modal yang dimiliki perusahaan semakin kecil unit
modal tambahan atas output. Harga sewa dari modal Untuk melihat variabel
apa yang mempengaruhi harga sewa ekuilibrium, mari kita
mempertimbangkan fungsi produksi Cobb-Douglas (recall dalam Bab 3)
sebagai pendekatan yang baik tentang bagaimana perekonomian aktual
mengubah modal dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa.

Cobb-Douglas fungsi produksi adalah: Y = AKαL1-α, di mana Y


adalah output, ibukota K, L tenaga kerja, dan parameter αa mengukur
tingkat teknologi, dan aa parameter antara 0 dan 1
yang mengukur bagian modal dari output. Harga sewa modal riil disesuaikan
untuk menyeimbangkan permintaan modal dan pasokan tetap.

Biaya modal

Manfaat kepemilikan modal adalah adanya penerimaan dari


penyewaan modal tersebut kepada perusahaan produksi. Perusahaan
penyewaan menerima harga sewa riil modal R/P untuk setiap unit modal
yang dimiliki dan disewakan. Biaya modal bergantung pada harga modal,
tingkat bunga, tingkat dimana harga modal berubah, dan tingkat penyuutan.
Agar persamaan untuk biaya modal lebih sederhana dan lebih mudah
interpretasikan kita dapat mengasumsikan bahwa harga barang modal
meningkat seiring harga barang-barang lain.

Determinan investasi

Perusahaan penyewaan menciptakan laba jika produk marginal lebih


besar dari biaya modal. Akan terjadi kerugian jika produk marginal modal
lebih kecil dari biaya modal. Keputusan perusahaan yang terkait dengan
persediaan modalnya yaitu apakah melakukan penambahan atau
membiarkannya mengalami penyusutan bergantung pada apakakah
memiliki dan menyewakan modal menguntungkan atau tidak. Kita sekarang
dapat menurunkan fungsi investasi dalam model neoklasik investasi. Total
pengeluaran untuk investasi usaha tetap adalah jumlah investasi neto dan
penggantian modal disusutkan. Fungsi investasi: Model ini menunjukkan
mengapa investasi bergantung pada tingkat bunga riil. Penurunan tingkat
bunga riil menurunkan biaya modal. Perhatikan bahwa bisnis meningkat
investasi tetap ketika tingkat bunga turun maka kemiringan ke bawah dari
fungsi investasi. Juga, pergeseran ke luar pada fungsi investasi mungkin
akibat dari peningkatan produk marjinal modal.

Pasar saham dan q Tobin

Pasar saham dan q Tobin Istilah saham mengacu pada saham


kepemilikan perusahaan, dan pasar saham adalah pasar di mana saham
tersebut diperdagangkan. Ekonom pemenang- pemenang nobel James Tobin
mengusulkan bahwa perusahaan mendasarkan keputusan investasi mereka
pada rasio berikut, yang sekarang disebut q Tobin: 𝑞 = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓
𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑙𝑙𝑒𝑑
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑙𝑙𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 Ekulibrium saham dan

arus penawaran Investasi Residensial

Investasi residensial meliputi pembelian rumah baru yang akan


ditinggali pembelinya dan yang akan disewakan oleh tuan tanah kepada
orang lain.

Ekuilibrium saham dan enawaran aliran investasi

Model investasi residensial serupa dengan teori q investasi tetap


bisnis. Menurut teori q investasi tetap bisnis bergantung pada harga pasar
atas modal terpasang relative terhadap biaya penggantiannya. Harga relative
ini akan bergantung pada laba yang diduga memiliki modal
terpasang. Menurut modal pasar rumah ini investasi residensial bergantung
pada harga relative rumah. Jadi, harga relative rumah memainkan peran
yang sama untuk investasi residensial sebagaimana teori q.

Perubahan permintaan akan rumah

Bila permintaan akan rumah bergeser harga ekuilibium rumah


berubah dan perubahan ini akan mempengaruhi investasi residensial. Kurva
permintaan akan rumah dapat bergeser karena berbagai sebab. Salah satu
determinan permintaan rumah yang paling penting adalah tingkat bunga riil.

Perlakuan pajak rumah

Sebagaimana pengaruhnya pada akumulasi investasi tetap bisnis,


undang-undang pajak juga berpengaruh pada akumulasi investasi
residensial. Selain menghambat investasi, seperti yang dilakukan pajak
pendapatan perusahaan terhadap perusahaan, pajak pendapatan
perseorangan juga mendorong rumah tangga melakukan investasi dalam
perumahan.

Investasi persediaan

Investasi persediaan adalah barang-barang yang disimpan


perusahaan digudang pada saat yang sama bisa tidak bernilai apa-apa
sekaligus memiliki signifikasi yang besar. Investasi persediaan merupakan
salah satu komponen pengeluaran terkecil, rata-rata sekitar 1% dari GDP.
Persediaan memiliki banyak tujuan salah satu kegunaan persediaan adalah
untuk meratakan tingkat produksi sepanjang waktu. Ketika penjuaan renah
perusahaan memproduksi lebih banyak dari yang dijual dan menyimpan
kelebihan barang itu sebagai persediaan. Ketika penjualan tinggi
perusahaan memproduksi lebih sedikit dari yang dijual dan menjual
persediaanya. Motif ini disebut pemerataan produksi. Alasan kedua untuk
menyimpan persediaan adalah karena persediaan dapat membuat
perusahaan beroperasi secara evisien. Alasan ketiga untuk menyimpan
persediaan adalah untuk menghindari kehabisan barang ketika penjualan
tiba-tiba melonjak. Alasan keempat untuk persediaan dijelaskan pada proses
produksi. Beberapa barang mungkin membutuhkan waktu beberapa tahap
dalam produksi dan karena itu membutuhkan waktu. Persediaan ini disebut
barang dalam proses.

Modal percepatan persediaan

Modal percepatan adalah sebuah modal sederhana yang dapat


menjelaskan data dengan baik tanpa menyokong motif tertentu. Modal
percepatan persediaan mengasumsikan bahwa perusahaan menyimpan
persediaan yang proporsional terhadap tingkat output perusahaan. Modal
percepatan memprediksikan bahwa investasi persediaan bersifat
proporsional terhadap perubahan output. Ketika output naik perusahaan
ingin menyimpan lebih banyak persediaan, sehingga investasi persediaan
tinggi. Ketika output turun perusahaan ingin menyimpan lebih sedikit
persediaan, sehingga persediaan dibiarkan turun dan investasi persediaan
negative.
Persediaan dan tingkat bunga riil

Seperti komponen investasi lain investasi persediaan bergantung


pada tinggat bunga riil. Ketika perusahaan menyimpan persediaan dan
menjualnya besok, bukan hari ini perusahaan itu akan kehilangan bunga
yang dapat ia peroleh antara hari ini dan besok. Jadi, tingkat bunga riil
mengukur biaya oportunitas dari penyimpanan persediaan.
B
A
B

I
I
I

K
E
S
I
M
P
U
L
A
N

Teori Konsumsi adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia /


konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan pembelian / penggunaan
barang dan jasa. Sedangkan pelaku konsumen adalah bagaimana ia
memutuskan berapa jumlah barang dan jasa yang akan dibeli dalam
berbagai situasi.
Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian
dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel) perekonomian
tersebut. Fungsi konsumsi dapat dinyatakan dalam persamaan,
Perkembangan ekonomi yang terjadi mengakibatkan bertambahnya variabel
yang dapat mempengaruhi pengeluaran konsumsi selain pendapatan
nasional, inflasi, suku bunga, dan jumlah uang beredar.
Permintaan akan investasi berbanding terbalik dengan tingkat bunga.
Dengan logika ekonomi hal ini sangat mudah dipahami. Apabila tingkat
bunga tinggi, orang akan lebih senang menyimpan uangnya di bank
daripada menginvestasikannya, sebab hasil harapan (expected return) yang
akan diperoleh dari bunga bank lebih besar daripada hasil harapan yang
akan diterima dari penanaman modal, akibatnya permintaan akan investasi
berkurang. Tingginya bunga mencerminkan pula mahalnya kredit, sehingga
mengurangi gairah investasi dikalangan pengusaha. Hal sebaliknya terjadi
jika tingkat bunga rendah.
DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU MAKROEKONOMI (N. GREGORY MANKIW) EDISI


KEENAM

Anda mungkin juga menyukai