Anda di halaman 1dari 15

TABUNGAN DALAM EKONOMI MAKRO

PENDAHULUAN

Setiap individu dan kelompok yang berada dimuka bumi ini pasti
pernah dan butuh untuk melakukan konsumsi dikarenakan tanpa adanya
konsumsi itu sendiri individu atau kelompok pastinya tidak dapat bertahan
hidup. Perilaku konsumsi dalam kacamata ekonomi sendiri perlu dipahami
dan dimenegerti dikarenakan perilaku kosumsi yang terjadi dapat
dipengaruhi oleh beberapa unsur atau faktor yang ada, ketika dalam
konsumsi pendapatan itu sendiri terdapat kelebihan maka bisa dilakukan
tabungan yang mana ini merupakan salah satu hal yang tidak bisa
dipisahkan dengan konsumsi.

Pemahaman terkait tabungan itu dipandang perlu karena tabungan


merupakan bagian dari pendapatan nasional memiliki peranan yang begitu
penting sebagai bentuk solusi dari problem peristiwa ekonomi yang terjadi
sehingga perlunya pemahaman yang mendasar mengenai hal tersebut,
sehingga dari hasil yang didapat kedepanya dapat dimanfaatkan sebagai
indikator dalam merespon kegiatan ekonomi yang terdapat kekeliruan atau
ketidaksesuaian kondisi ekonomi suatu negara dapat diprediksi melalui
data atau hasil dari pendapatan nasional.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tabungan

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,


tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu. (Direktorat Hukum Bank Indonesia, 2009)

Tabungan dalam ilmu Ekonomi Makro didefinisikan sebagai bagian


dari pendapatan disposabel yang disimpan karena tidak habis
digunakan untuk konsumsi. Tabungan dalam lingkup luas merupakan
bagian dari pada pendapatan nasional per tahun yang tidak digunakan
untuk konsumsi.

Menurut Sadono Sukirno (2000), Tabungan adalah bagian


pendapatan yang diterima masyarakat yang secara sukarela tidak
digunakan untuk konsumsi.

B. Tujuan dan Manfaat Menabung


Tujuan dan manfaat menabung merupakan satu hal yang tidak dapat
dipisahkan mengingat ketika ada tujuan yang ingin dicapai pastinya
disitulah terdapat manfaat yang diharapkan seperti halnya
menabung ketika kita memiliki tujuan untuk menabung pastinya akan
merujuk pada kegininan mendapatkan manfaat.berikut beberapa
manfaat dan tujuan dari menabung.
1. Sebagai antisipasi dana darurat (Emergency Fund)

Tujuan dan manfaat pertama dari menabung adalah untuk dijadikan


sebagai dana darurat. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai
peristiwa tidak terduga seperti biaya rumah sakit, terkena PHK, dan
lain-lainnya.

Keadaan darurat merupakan keadaan yang tidak dapat diprediksi


sehingga perlunya dan darurat untuk mengantisipasinya dengan

2
kesiapan secara finansial. Sehingga dari pada itu pentingnya tabungan
untuk digunakan sebagai dana darurat apabila keadaan sulit itu
menghampiri.

2. Sebagai perencanaan masa depan

Tabungan memiliki peranan yang begitu penting ketika di


masa depan mengingat kebutuhan hidup yang kini kian
meningkat seiring berjalannya waktu sehingga pemenuhan
kebutuhan di masa depan juga harus disiapkan guna merespon
hal tersebut, pemenuhan kebutuhan yang dimaksud adalah
seperti pendidikan, kesehatan hingga untuk memenuhi
kebutuhan yang berasal dari kegininan yang tinggi seperti
liburan.

3. Mencapai Kebebasan Finansial

Para generasi milenial terus mencanangkan istilah


kebebasan finansial atau financial freedom. Kebebasan finansial
ini berarti Anda sudah tidak perlu mencari pemasukan aktif
(bekerja) karena sudah memiliki dana yang cukup. Bukan tidak
mungkin bahwa kita dapat pensiun dini karena sudah mencapai
kebebasan finansial.

Untuk mencapai kebebasan finansial ini, tentu saja hal


pertama yang dapat Anda lakukan adalah menabung. Untuk
memenuhi kebutuhan ketika tidak lagi ada pekerjaan yang
dilakukan karena secara finansial sudah bebas akibatt dari
tabungan yang sudah lebih banyak dari kebutuhan dan
keinginan.

4. Menghindari Utang

Tujuan dan manfaat terakhir dari menabung adalah untuk


menghindari utang. Hampir sebagian besar masyarakat yang
memiliki utang memberikan pernyataan bahwa sangat sulit untuk
keluar dari lilitan utang.

3
Kita tentu ingin terhindar dari lilitan utang tersebut, bukan?
Jadi, ini saatnya bagi kita untuk mulai menabung agar di masa
yang akan mendatang, kita tidak perlu mengajukan pinjaman
demi mencukupi kebutuhan sehari-hari ataupun keperluan
lainnya.
C. Persyaratan Tabungan
Dalam menabung tentu harus memiliki persyaratan yang tepat
sehingga ketika menabung itu bisa mendapatkan hasi yang
maksimal, ketika merujuk pada perbankan maka syarat tersebut
dikembalikan pada perbankan itu sendri tetapi dalam pandangan
ekonomi itu sendiri syarat untuk menabung itu apabila terdapat
kelebihan dari konsumsi pendapatan maka dapat digunkan untuk
menabung dan juga bisa dengan alternatif investasi.
Secara sederhana ketika persyaratan itu tidak diperhtikan maka
yang terjadi ketidak seimbangan anatara pendapatan kosumsi dan
tabungan sehingga keadaan – keadaan tersebut patut untuk
diperhatika seperti
• Jika pendapatan nol, Untuk pendapatn yang lebih kecil dari 0
maka konsumsi lebih besar daripada pendapatan (dissaving)
maka disinilah terjadiya utang untuk dapat melakukan
konsumsi.
• jika pendapatan lebih besar daripada 0 maka konsumsi lebih
kecil daripada pendapatan (saving) disinilah adanya tabungan
karena terdapat kelebihan dari kegiatan konsumsi.
D. Faktor – Faktor yang menentukan tabungan
Menurut Keynes tingkat tabungan terutama ditentukan oleh tingkat
pendapatan rumah tangga. Selanjutnya ada beberapa faktor-faktor
lain yang mempengaruhi tabungan, yaitu:
a. Kekayaan yang pernah terkumpul

Sebagai akibatnya dari jumlah pendapatan atau tabungan yang


banyak akibat usaha dimasa lalu, maka seseorang berhasil

4
mempunyai kekayaan yang mencukupi. Dalam keadaan seperti itu
ia sudah tidak terdorong lagi untuk menabung lebih banyak. Maka
lebih besar bagian dari pendapatannya yang digunakan untuk
konsumsi dimasa sekarang. Sebaliknya, untuk orang yang tidak
mempunyai kekayaan yang telah terkumpul, mereka akan lebih
bertekad untuk menabung. Hal tersebut dilakukan oleh seseorang
dengan tujuan ntuk memperoleh kekayaan yang lebih banyak
dimasa yang akan datang atau untuk memenuhi kebutuhan dimasa
depan keluarganya seperti membeli rumah, membiayai pendidikan
anak atau membuat tabungan untuk persiapan dihari tua

b. Tingkat bunga

Pada saat tingkat bunga tinggi menyebabkan konsumsi


masyarakat berkurang meskipun pendapatannya tetap dan lebih
memilih untuk menabung lebih banyak dikarenakan pengaruh untuk
melakukan konsumsi itu rendah berasal dari tingkat bunga yang
selaras dengan tingkat harga terhadap produk yang ingin dikonsumsi
cenderung ikut tinggi sehingga konsumen lebih memilih untuk
menabung.

c. Sikap berhemat.

Dari sekian banyak faktor sikap hemat yang menjadi alasan


paling besar untuk seseorang itu menabung. Mengingat untuk
semua individu tidak bersikap hidup konsumtif. Setiap masyarakat
memiliki perilaku berkonsumsi maupun perilaku menabung yang
berbeda-beda. Ada masyarakat yang tidak suka belanja berlebihan-
lebihan dan lebih mementingkan untuk menabung, dalam hal ini
masyarakat yang memiliki kecenderungan konsumsinya rendah dan
ada juga masyarakat yang kecenderungan berkonsumsinya sangat
tinggi.

d. Keadaan perekonomiaan.

5
Pada saat perekonomian dalam kondisi stabil, tabungan
masyarakat juga akan stabil. Sebaliknya jika perekonomian
mengalami ketidakstabilan, tingkat tabungan akan rendah dan
konsumsi akan menjadi tinggi, karena makin langkanya barang-
barang kebutuhan dan ketidakpercayaan pada lembaga perbankan.

e. Distribusi pendapatan.

Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata,


sergelintir masyarakat yang kaya cenderung menabung. Sedangkan
dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya seimbang, tingkat
tabungan relatif sedikit karena kecondongan mengkonsumsi lebih
tinggi.

f. Ketersediaan terhadap dana pensiunan.


Apabila pendapatan dari pensiun besar jumlahnya, para pekerja
tidak terdorong menabung yang banyak pada saat ini dan akan
menaikkan tingkat konsumsi. Sebaliknya jika pendapatan dari
pensiun tidak mencukupi di masa tua, para pekerja cenderung
akan menabung lebih banyak pada saat sekarang.
E. Teori – Teori tabungan menurut pakar ekonomi
1. Teori Kaum Klasik

Menurut teori Klasik, tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga,


dimana pergerakan tingkat bunga pada perekonomian akan
mempengaruhi tabungan. Secara matematis dapat ditulis S = f(i).
Dalam perkembanganya, teori ini dikembangkan oleh Wicklesell
yang menyatakan bahwa tingginya minat masyarakat untuk
menabung dipengaruhi oleh tingginya tingkat bunga. Artinya, ketika
tingkat bunga tinggi maka akan semakin besar keinginan
masyarakat untuk menabung atau akan ada dorongan dari diri
masyarakat mengorbankan dan mengurangi pengeluaran
konsumsinya untuk menambah jumlah tabungannya.

6
2. Teori Keynes

Teori tabungan juga dikemukakan oleh Keynes. Berbeda dengan


apa yang telah dijelaskan pada teori Klasik, dimana tingkat suku
bunga merupakan penentu dari tingkat tabungan. Namun, Keynes
dalam Sukirno (2000) tidak sependapat dengan apa yang telah
dikemukakan oleh teori Klasik. Keynes berpendapat bahwa yang
menentukan tabungan bukanlah tingkat suku bunga, melainkan
besar kecilnya pendapatan yang diperoleh rumah tangga itu sendiri.

Keynes dalam teorinya mengenai kencenderungan untuk


konsumsi (propensity to consume) yang secara eksplisit
menghubungkan antara tabungan dan pendapatan masyarakat. Dari
uraian di atas dalam teori Keynes, secara sederhana dirumuskan
bahwa tabungan merupakan fungsi dari pendapatan (Y). Keynes
merumuskan bahwa tabungan merupakan pendapatan yang tidak
dikonsumsikan, dari sisa pendapatan tersebut digunakan untuk
menabung.

F. Fungsi Tabungan
Fungsi Tabungan adalah: Suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposal)
perekonomian tersebut.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut

Dengan grafik fungsi tabungan dapat dilihat lebih jelas hubungan


antara tabungan dengan pendapatan nasional, pada gambar berikut.

7
Jika pendapatan nol, terjadi dissaving sebesar -a. Dan jika
pendapatan naik maka jumlah dissaving akan semakin berkurang, hingga
tercapai titik impas Y=Y0. Untuk pendapatan diatas Y0 maka tabungan
positif.

Contoh Soal

Pada suatu negara didapatkan data mengenai pendapatan nasional yang


berkaitan dengan konsumsi senagai berikut

• Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp 0. Besar konsumsi


pertahun Rp 50 Miliar
• Jumlah MPC (Marginal Propnecity of Consume) yaiti sebesar 0,75

Berapakah nilai tabungannegara tersbut pada saat pendapatan nasional


(Y) berada pada nilaii 200,400,600,800,1000, dan 1200. Melalui fungsi
tabungan

Jawaban

Dengan menggunakan fungsi tabunga yaitu S = - a + (1-b)Y maka hasil


yang di dapatkan adaalah sebagai berikut.

8
Dari perhitungan menggunakan fungsi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kenaikan pendapatan nasional berbanding lurus dengan tingkat
tabungan artinya ketika pendapatan nasional meningkat maka tabungan
juga ikut meningkat tetapi ketika pendapatan itu tidak ada atau sama
dengan nol yang terjadi adalah dissaving (utang) secara lebih jelas berikut
dapat di amat melalui tabel dan grafik yang telah dimuat dari hasil
perhitungan diatas.

9
G. Hubungan antara Fungsi dan Tabungan

Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran


rumah tangga, akan tetapi yang terpenting adalah pendapatan rumah
tangga.

Tabel yang menggambarkan hubungan antara konsumsi rumah


tangga dan pendapatan disebut daftar (skedul) konsumsi. Daftar
konsumsi pada dasarnya menggambarkan besarnya konsumsi rumah
tangga pada tingkat pendapatannya yang berubah-ubah. Hal ini dapat
dilihat pada tabel di pembahasan sebelumnya

Dalam kolom (1) ditunjukkan berbagai tingkat pendapatan disposal


yang diterima oleh suatu rumah tangga, dan dalam kolom (2)
ditunjukkan berbagai jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Sedangkan dalam kolom (3) ditunjukkan jumlah tabungan (kelebihan
pendapatan setelah melakukan pengeluaran konsumsi).

Pada tabel sebelumnya memberikan gambaran mengenai ciri-ciri


khas dari hubungan antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan
disposal (disposable), yaitu:

10
1. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengambil tabungan.
Ketika Y = 0, pengeluaran konsumsi adalah 50 . Artinya rumah
tangga harus menggunakan tabungan untuk membiayai
pengeluaran konsumsinya. Tabungan negatif (dissaving) akan selalu
dilakukan rumah tangga apabila pendapatannya masih dibawah 200.
2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi. Biasanya
pertambahan pendapatan lebih tinggi daripada pertambahan
konsumsi. Apabila pendapatan bertambah Ekonomi Makro
Terintegrasi 200 , konsumsi juga bertambah misalnya sebesar 150.
Sisa pertambahan pendapatan sebesar 50 ditabung di setiap
kenaikan pendapatan.
3. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung. Dengan
pertambahan pendapatan selalu lebih besar daripada pertambahan
konsumsi maka rumah tangga mampu menabung sebahagian dari
pendapatannya. Apabila pendapatan rumah tangga lebih dari 200,
konsumsinya lebih rendah daripada pendapatannya.Misalnya
dengan pendapatan 800, rumah tangga sudah menabung sebanyak
150.
H. Keseimbangan Konsumsi dan Tabungan.

Hubungan antara pendapatan dengan konsumsi dan hubungan


pendapatan dengan tabungan juga ditentukan oleh 2 konsep penting,
yaitu:

1. Keseimbangan mengkonsumsi
Dapat dibedakan menjadi 2 pengertian:
a. Keseimbangan mengkonsumsi marginal/marginal propensity
to consume (MPC), yaitu perbandingan antara pertambahan
konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan
disposal yang di peroleh.
∆𝐶
𝑀𝑃𝐶 =
∆𝑌

11
b. Kesimbangan mengkonsumsi rata-rata/Average Propensity to
Consume (APC), yaitu perbandingan antara tingkat
pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan disposal.
𝐶
𝐴𝑃𝐶 =
𝑌
2. Keseimbangan menabung Dapat dibedakan menjadi 2
pengertian:
a. Kecondongan menabung marginal/Marginal Propensity to
Save (MPS), yaitu perbandingan antara pertambahan
tabungan yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan
disposal yang di peroleh.
∆𝑆
𝑀𝑃𝑆 =
∆𝑌
b. Kecondongan menabung rata-rata/Average Propensity to
Save (APS), yaitu perbandingan antara tingkat pengeluaran
tabungan dengan tingkat pendapatan disposal.
𝑆
𝐴𝑃𝑆
𝑌

12
PENUTUP

Tabungan dari pendapatan yang lebih dari konsumsi yang terjadi


dalam masyarakat secara makro dapat diamati bahwa kenaikan
pendapatan nasional akan menyebabkan tingkat tabungan dalam
masyarakat juga meningkat yang mana dalam hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor kekayaan, tingkat bunga hingga keteesedaan pendapatan
di hari tua. Namu dari hal terebut memiliki manfaat yang begitu besar untuk
keberlangsungan hidup hingga perilaku tabungan dapat menajdi faktor
pendorong kemajuan ekonomi suatu negara.

Dalam tabungan sendiri memiliki beberapa teori yang dikemukakan


oleh beberapa ekonom klasi hingga teori yang paling terkenal adalah teori
keynes yang menyatakan Keynes berpendapat bahwa yang menentukan
tabungan bukanlah tingkat suku bunga, melainkan besar kecilnya
pendapatan yang diperoleh rumah tangga itu sendiri. Untuk menghitung
tabungan kita harus menggunakan fungsi konsumsi sebagai metode dalam
mengeukr konsumsi suatu negara yang dipengruhi oleh pendapatan
nasional yang mana hal tersebut harus dipahami dengan baik.

Setelah adanya pemahaman yang mendasar mengenai konsumsi


yang dipengaruhi oleh pendapatanm dari hal tersebut sehingga kita dapat
menemukan dan menganalisi berdasarkan data untuk memahami kondisi
ekonomi suatu negara yang nantinya dapat digunakan sebagai pedoman
untuk merespon dinamika perilaku ekonomi di Masyarakat melalui data
yang digunakan dari analisis konsumsi dan tabungan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mahyarni dan Meflinda,Astuti (2015)“ Ekonomi Makro Terintegrasi, Suska


Press.

Nurhasanah, Nina (2018) Pengantar Ilmu Ekonomi, Teori Konsumsi dan


Teori Investasi, Universitas Esa Unggul

Bank Mega Syariah (2023). Tabungan: Pengertian, Manfaat, dan Jenis-


jenisnya. Diakses dari https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-
tips/simpanan/tabungan-adalah

Universitas Pasundan. (2016) Kajian Pustaka, kerangka pemikiran dan


Hipotesis, dalam Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Tabungan Masyarakat di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. Diakses dari
http://repository.unpas.ac.id/42962/5/BAB%20II.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai