Anda di halaman 1dari 6

Nama : M Hadiq Alzuhri

Nim : 01021281823047

MK : Seminar teori ekonomi

Kampus : Indralaya

Teori pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi

A. Pendapatan nasional

Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh


anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dengan
kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.

Komponen-komponen pendapatan nasional :

1. Produk domestik bruto(GDP)

merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu tahun.

GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara (nasional) selama satu tahun. ermasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut
yang dihasilkan dil uar negeri.

GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN

3. Produk Nasional Netto (NNP)

NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)

Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai
dalam proses produksi.
4. Pendapatan Nasional Netto (NNI)

merupakan pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain
seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam


masyarakat.Termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha yang didapatkan
secara berantai.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa


produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu.Seperti
pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan

Disebut juga dengan disposible income yaitu pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna
membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan
menjadi investasi.

DI = PI – Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
seperti pajak pendapatan.
Metode menghitung pendapatan nasional :

1. Metode produksi

Dalam metode ini, pendapatan nasional adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa
yang dihasilkan semua sektor perekonomian negara. Rumus cara menghitung pendapatan
nasional metode produksi adalah :

Y = (Unit 1 x Harga 1) + Nilai tambah (Unit 2 x Harga 2) +m.. Nilai tambah (Unit n
x Harga n)

2. Metode pendapatan

dalam metode ini adalah jumlah pendapatan yang diterima semua sektor perekonomian
negara durasi tertentu, misal satu tahun. Rumus cara menghitung pendapatan nasional metode
pendapatan adalah:

Y = rent + wage + interest + profit

3. Metode pengeluaran

Untuk metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran yang


telah dipakai seluruh sektor perekonomian. Rumus cara menghitung pendapatan nasional
metode pengeluaran adalah :

Y=C+I+G

- C adalah consumption expenditure yaitu seluruh pengeluaran rumah tangga.


- I adalah investment expenditure yaitu investasi yang dilakukan perusahaan.
- G adalah government expenditure yaitu belanja rutin pemerintah.
B. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi


perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik
selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil


terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun
sebelumnya.

Ukuran-ukuran pertumbuhan ekonomi

Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang dapat
digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :

1. Produk domestik bruto

PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar.
Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak
mencerminkan kesejahteraan penduduk.

2. PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita

PDB per kapita merupakan ukuran yang lebih tepat karena telah memperhitungkan
jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatan perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB
dengan jumlah penduduk.

3. Pendapatan Per jam Kerja

Suatu negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyai
tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerja di
negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama.

Model pertumbuhan ekonomi

1. Model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar


berpendapat bahwa investasi (I) mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat
(Z) melalui proses multiplier, dan mempunyai pengaruh terhadap penawaran agregat (S)
melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Investasi (I) dapat diartikan sebagai
tambahan stok kapital (D K). Jadi I = DK.
Harrod menyimpulkan agar suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas
produksi penuh (kesempatan kerja penuh) yang disebutnya sebagai “ Pertumbuhan ekonomi
yang mantap(steady-state growth) “efek permintaan yang ditimbulkan dari penambahan
investasi harus selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa terkecuali. Tetapi investasi
dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai pengharapan yang tidak selalu sama dari waktu
ke waktu, karena itu keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap hanya dapat
dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para pengusaha stabil dan kemungkinan
terjadinya hal itu sangat kecil, seperti yang dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age).

2. Model pertumbuhan adam smith


Menurut Smith terdapat dua aspek utama dari pertumbuhan ekonomi, yaitu :
1. pertumbuhan output (GDP) total, dan
2. pertumbuhan penduduk.

Pertumbuhan Output
Sistem produksi nasional suatu negara terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu :
1. Sumberdaya alam ( = faktor produksi tanah)
2. Sumberdaya manusia ( = jumlah penduduk), dan
3. Stok kapital yang tersedia.
stok kapital (K) secara terus menerus dengan menganggap tenaga kerja (L) selalu
terpenuhi, juga akan diikuti oleh peningkatan output total (Q) terus menerus sampai mencapai
batas atas sumberdaya alam. Di sini proses pertumbuhan ekonomi berhenti. Tahap di mana
proses pertumbuhan ekonomi telah berhenti disebut posisi stasioner ( stationary state). Pada
posisi ini, semua proses pertumbuhan berhenti: pertumbuhan kapital berhenti, pertumbuhan
penduduk berhenti, pertumbuhan output berhenti.

Pertumbuhan penduduk
Menurut Smith, penduduk meningkat apabila tingkat upah yang berlaku lebih tinggi
dari pada tingkat upah subsistensi, yaitu tingkat upah yang hanya dapat untuk memenuhi
kebutuhan sekedar untuk hidup ( upah pas-pasan). Jika tingkat upah lebih tinggi daripada
tingkat upah subsistensi maka banyak penduduk melaksanakan perkawinan relatif muda
sehingga jumlah kelahiran meningkat dan akhirnya jumlah penduduk bertambah. Apabila
permintaan tenaga kerja lebih tinggi dari penawaran tenaga kerja (jumlah penduduk) maka
tingkat upah akan tinggi. Dan sebaliknya, jika permintaan tenaga kerja lebih rendah dari
penawaran tenaga kerja maka tingkat upah akan rendah.

Anda mungkin juga menyukai