Anda di halaman 1dari 11

ETIKA

DISKRIMINA
SI
PEKERJAAN
Oleh Kelompok 4
ANGGOTA KELOMPOK

●Ni Kadek Anggita Dwi Cahyani (2007511067)


●I Gede Agus Mahendra Wiguna (2007511073)
●Komang Ayu Cahyani (2007511075)
●Nasrani Ginting (2007511080)
BAHASAN

01 02 03
Definisi Etika Diskriminasi Sifat Diskriminasi Tingkat Diskriminasi
Pekerjaan Pekerjaan

04 05
Diskriminasi Tindakan Afirmatif
Definisi Etika Diskriminasi
Pekerjaan
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Diskriminasi perlakuan terhadap sesama
warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya);
ada juga yang berpendapat bahwa diskriminasi adalah membedakan satu objek dari objek
lainnya. Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan
oleh manusia.

Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu


tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan
dalam bentuk uang bagi seseorang.
Sifat Diskriminasi
Pekerjaan Ada 3 elemen dasar diskriminasi dalam

Perlakukan secara tidak adil bisa terjadi ketenagakerjaan, yaitu:

dimana dan kapan saja karena adanya 1. Keputusan yang merugikan seorang
pegawai karena bukan didasarkan pada
perbedaan karakteristik berikut ini;
kemampuan yang dimilikinya.
1. Perbedaan suku dan ras
2. Perbedaan kelas sosial 2. Keputusan yang diambil berdasarkan
prasangka rasial atau seksual, stereotipe
3. Perbedaan jenis kelamin (gender) yang salah.
4. Perbedaan agama/ kepercayaan
3. Keputusan yang memiliki pengaruh
5. Perbedaan pandangan politik negatif pada kepentingan pegawai yang
6. Perbedaan kondisi fisik dapat mengakibatkan mereka kehilangan
pekerjaan, atau gaji yang lebih baik.
Tingkat
Diskriminasi
Menurut Velasques (2000:373) degan Ada 3 perbandingan yang dapat menjadi
melihat indicator statistic tentang pembuktikan distribusi tersebut
diskriminasi pada kelompok tertentu 1. Perbandingan atas keuntungan rata
-rata yang diberikan institusi.
dalam suatu organisasi. Indikator bahwa
diskriminasi telah terjadi apabila 2. Perbandingan atas proporsi kelompok
terdapat proporsi yang tidak seimbang yang terdiskriminasi yang terdapat
dalam tingkat yang sama.
atas anggota kelompok tertentu yang
memegang jabatan yang kurang 3. Perbandingan proporsi dari anggota
kelompok tersebut yang memegang
diminati dalam suatu institusi tanpa
jabatan yang lebih menguntungkan.
mempertimbangkan preferensi atau pun
kemampuan mereka.
DISKRIMIN Argumen utilitarian yang menentang diskriminasi rasial
dan seksual didasarkan pada gagasan bahwa produktivitas
ASI
masyarakat akan optimal jika pekerjaan diberikan berdasarkan
UTILITAS
kompetensi. Pekerjaan-pekerjaan yang berbeda, menurut
argumen ini memerlukan keahlian dan sifat kepribadian yang
berbeda jika kita ingin agar semuanya seproduktif mungkin.
Lebih jauh lagi, orang-orang yang berbeda juga memiliki
keahlian dan kepribadian yang berbeda juga. maka semuanya
harus diberikan pada individu-individu yang keahlian dan
kepribadiannya merupakan yang paling kompeten bagi pekerja
tersebut.
DISKRIMIN Argumen non-utilitarian yang menentang diskriminasi rasial
dan seksual salah satunya menyatakan bahwa diskriminasi
ASI
salah karena melanggar hak moral dasar manusia. Teori Kant,
HAK
misalnya, menyatakan bahwa manusia haruslah diperlakukan
sebagai tujuan dan tidak boleh hanya sebagai sarana.
Kesimpulannya, prinsip ini menjunjung hak-hak manusia untuk
diperlakukan sebagai orang yang merdeka dan sejajar dengan
orang lain, dan bahwa semua individu memiliki kewajiban moral
korelatif untuk memperlakukan satu sama lain sebagai individu
yang merdeka dan sederajat.
DISKRIMIN Argumen non-utilitarian kedua melihat diskriminasi

ASI melanggar prinsip keadilan. Diskriminasi melanggar prinsip

KEADILAN ini dengan cara menutup kesempatan bagi kaum mnoritas


untuk menduduki posisi tertentu dala suatu lembaga dan
berarti mereka tidak memperoleh kesempatan yang sama
dengan orang lain.
Tindakan Afirmatif
Adalah tindakan positif di luar dari cara-cara umum yang berlaku dalam suatu
organisasi atau negara untuk menjamin bahwa tidak ada diskriminasi terhadap
kelompok-kelompok minoritas seperti perempuan, orang kulit berwarna lain, orang
cacat/kaum difabel, orang berusia lanjut, dll. Untuk melakukan tindakan afirmatif
diperlukan strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan institusional karena
tindakan-tindakan diskriminatif dan prasangka yang terbawa dari masa lampau.
Tujuan utama dari tindakan afirmatif adalah untuk menciptakan akses bagi kaum
perempuan dan kelompok minoritas di bidang pendidikan, pekerjaan, politik.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai