TERHADAP PEREKONOMIAN
Oleh :
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Peranan Sektor Pertanian, Sektor Industri, dan Perubahan
Struktur Ekonomi di Indonesia 1
1.1.1 Latar Belakang Peranan Sektor Pertanian 1
1.1.2 Latar Belakang Peranan Sektor Industri 3
1.1.3 Latar Belakang Perubahan Struktur Ekonomi di Indonesia 4
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Pembatasan Masalah 5
1.4 Tujuan 5
1.5 Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian dan Lingkup Sektor Pertanian 6
2.1.1 Peranan Sektor Pertanian 8
2.1.2 Pengembangan Sektor Pertanian 9
2.2 Ketahanan Pangan 13
2.2.1 Ketersediaan Pangan 13
2.2.2 Akses 14
2.2.3 Pemanfaatan 14
2.2.4 Stabilitas 14
2.3 Peranan Sektor Industri 15
2.3.1 Kebijakan Pembangunan Industri Nasional 15
2.3.2 Permasalahan Pembangunan Industri 16
2.3.3 Arah Pembangunan Industri 16
2.4 Perubahan Struktur Ekonomi 18
- ii -
KATA PENGANTAR
Penulis
- iv -
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 1.1
Kontribusi Tiga Sektor Utama Terhadap PDB Riil Tahun 2007-2010
Kontribusi
Sektor
2007 2008 2009 2010
Industri 27% 27,9% 26,4% 24,8%
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 15% 14,0% 13,4% 13,7%
Pertanian 13,7 % 14,5% 15,3% 15,7%
-3-
1.4 Tujuan
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang Perekonomian Indonesia.
2. Mengetahui bagaimana peranan sektor pertanian, sektor industri terhadap
perekonomian indonesia.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ketahanan pangan.
4. Mengetahui perubahan struktur perekonomian di Indonesia.
1.5 Manfaat
1. Mengetahui struktur ekonomi di Indonesia.
2. Mengetahui peranan sumber daya ekonomi terhadap perekonomian.
-6-
BAB ll
PEMBAHASAN
tropis. Iklim ini dikatakan sangat baik dalam pelaksaan kegiatan pertanian. Jadi
antara unsur-unsur sosial yang saling berkoheresi ditambah unsur alam tidak
menutup kemungkinan sektor pertanian kita membawa dampak yang besar dan
potensial apabila kita kembangkan semaksimal mungkin.
Tabel 2.1
Laju Pertumbuhan PDB 2010 Menurut Lapangan Usaha
(Dalam Persen)
Triwulan-1 Triwulan-l
2010 2010
Lapangan Usaha Sumber Pertumbuhan
Terhadap Terhadap
Triwulan-1 2010
Triwulan-IV Triwulan-l
2009 2009
No. (1) (2) (3) (4)
1. Pertanian, Perternakan,
18,1 2,9 0,4
Perhutanan, dan Perikanan.
kapita dunia sudah melebihi konsumsi per kapita, namun di berbagai tempat
masih ditemukan kerawanan pangan karena distribusi bahan pangan telah menjadi
penghalang utama dalam mencapai ketahanan pangan.
2.2.2 Akses
Akses terhadap bahan pangan mengacu kepada kemampuan membeli dan
besarnya alokasi bahan pangan, juga faktor selera pada suatu individu dan rumah
tangga. PBB menyatakan bahwa penyebab kelaparan dan malnutrisi seringkali
bukan disebabkan oleh kelangkaan bahan pangan namun ketidakmampuan
mengakses bahan pangan karena kemiskinan. Kemiskinan membatasi akses
terhadap bahan pangan dan juga meningkatkan kerentanan suatu individu atau
rumah tangga terhadap peningkatan harga bahan pangan. Kemampuan akses
bergantung pada besarnya pendapatan suatu rumah tangga untuk membeli bahan
pangan, atau kepemilikan lahan untuk menumbuhkan makanan untuk dirinya
sendiri.
2.2.3 Pemanfaatan
Ketika bahan pangan sudah didapatkan, maka berbagai faktor
mempengaruhi jumlah dan kualitas pangan yang dijangkau oleh anggota keluarga.
Bahan pangan yang dimakan harus aman dan memenuhi kebutuhan fisiologis
suatu individu. Keamanan pangan mempengaruhi pemanfaatan pangan dan dapat
dipengaruhi oleh cara penyiapan, pemrosesan, dan kemampuan memasak di suatu
komunitas atau rumah tangga.
2.2.4 Stabilitas
Stabiitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu dalam
mendapatkan bahan pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat
berlangsung secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen). Pada ketahanan
pangan transisi, pangan kemungkinan tidak tersedia pada suatu periode waktu
tertentu.
- 15 -
kesejahteraan rakyat, dan generasi bangsa di masa depan. Dalam jangka panjang,
pembangunan industri harus mampu memberikan sumbangan sebagai berikut:
a. Memberikan sumbangan nyata dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat luas secara adil dan merata.
b. Ikut membangun karakter budaya bangsa yang kondusif terhadap proses
industrialisasi menuju terwujudnya masyarakat modern, dengan tetap
berpegang kepada nilai-nilai luhur bangsa.
c. Menjadi wahana peningkatan kemampuan inovasi dan wirausaha bangsa
di bidang teknologi industri dan manajemen, sebagai ujung tombak
pembentukan daya saing industri nasional menghadapi era
globalisasi/liberalisasi ekonomi dunia.
d. Ikut menunjang pembentukan kemampuan bangsa dalam pertahanan diri
dalam menjaga eksistensi dan keselamatan bangsa, serta ikut menunjang
penciptaan rasa aman dan tenteram bagi masyarakat.
Tabel 2.2
Kontribusi Industri Pengolahan Non Migas Terhadap PDB
(Dalam Persen)
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 6,6846 6,9955 7,4982 7,2304 7,3650 7,1395
2. Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 2,3690 2,1183 2,0789 1,9298 1,9306 1,8611
3. Brg. kayu & Hasil hutan lainnya 1,3891 1,4791 1,4305 1,2514 1,1375 1,0855
4. Kertas dan Barang cetakan 1,1492 1,0490 1,0908 1,0227 0,9345 0,8788
5. Pupuk, Kimia & Barang dari karet 2,8037 3,1143 2,9053 2,7378 2,5542 2,5857
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,8306 0,8119 0,7765 0,7072 0,6839 0,6880
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,5798 0,5903 0,4782 0,4172 0,4188 0,4200
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 6,4360 6,6666 6,1789 6,0532 5,7479 5,6653
Total Industri Pengolahan Non Migas 22,4337 23,0095 22,6125 21,5131 20,9241 20,4727
- 18 -
c. Tidak ada perubahan dalam peranan sektor jasa adalah sama dalam tingkat
perkebangan produksi nasional.
2.4.3 Faktor Yang Menyebabkan Perbedaan Struktur Ekonomi
Didalam kelompok negara-negara sedang berkembang, banyak negara
yang juga mengalami transisi ekonomi yang sangat pesat dalam tiga dekade
terakhir ini, walaupun pola dan prosesnya berbeda antar negara. Variasi ini
disebabkan oleh perbedaan antar negara dalam sejumlah faktor internal seperti
berikut :
a. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi)
Suatu negara yang pada awal pembangunan ekonomi/industrialisasinya
sudah memiliki industri-industri dasar yang relatif kuat akan mengalami
proses industrialisasi yang lebih cepat/pesat dibandingkan dengan negara
yang hanya memiliki industri-industri ringan.
b. Besarnya pasar dalam negeri
Besarnya pasar domestik ditentukan oleh kombinasi antara jumlah
populasi dan tingkatan pendapatan rill per-kapita. Pasar dalam negeri yang
besar merupakan salah satu faktor intensif bagi pertumbuhan kegiatan
ekonomi, termasuk industri, karena menjamin adanya skala ekonomis dan
efisiensi dalam proses produksi (dengan asumsi bahwa faktor-faktor
penentu lainnya mendukung).
c. Pola distribusi pendapatan
Faktor ini sangat mendukung faktor pasar diatas. Walaupun tingkat
pendapatan rata-rata per-kapita naik pesat, tetapi kalau distribusinya tidak
merata maka kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi
pertumbuhan industri-industri, selain industri-industri yang membuat
barang-barang sederhana, seperti makanan, minuman, sepatu, dan pakaian
jadi (tekstil).
d. Karakteristik dan industrialisasi
Misalnya, cara pelaksanaan atau strategi pengembangan industri yang
diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan industri,
- 20 -
BAB lll
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil ikhtisar tugas yang penulis lakukan pada materi Peranan
Sumber Daya Ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia, maka penulis dapat
mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Pembangunan di Indonesia telah berhasil memacu pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, yang ditandai terjadinya perubahan struktur perekonomian.
Proses perubahan struktur perekonomian ditandai dengan merosotnya
pangsa sektor primer (pertanian), meningkatnya pangsa sektor sekunder
(industri), dan pangsa sektor tersier (jasa) kurang lebih konstan, namun
kontribusinya akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
2. Sektor industri merupakan komponen utama dalam pembangunan ekonomi
nasional. Sektor ini tidak saja berpotensi mampu memberikan kontribusi
ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa,
tetapi juga mampu memberikan kontribusi yang besar dalam transformasi
struktural bangsa ke arah modernisasi kehidupan masyarakat yang
menunjang pembentukan daya saing nasional.
3.2 Saran
Penulis coba untuk memberikan saran yang berkaitan dengan Peranan Sumber
Daya Ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia yaitu :
1. Pemerintah sebaiknya memberikan perhatian lebih terhadap sektor
pertanian. Karena sektor pertanian menjadi sektor yang paling
menguntungkan bagi negara kita mengingat wilayah negara kita yang
memiliki iklim bagus dalam budidaya pertanian yaitu iklim tropis.