Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TEORI EKONOMI MAKRO

Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro Syariah

Dosen Pengampu :

Lidya Anggraeni, M.E

Disusun oleh :

Refika Afriani (503220010)

Kelas : 2A

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SULTAN SYAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi saya kesempatan serta
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu
yang di tentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya
dunia dan akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga saya mampu menyelesaikan pembuatan makalah mata kuliah
Pengantar Ekonomi Makro Syariah dengan judul “Teori Ekonomi Makro “

Saya selaku penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk
itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
apabila ada kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf sebesar-besarnya.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak


khususnya kepada Dosen Pengantar Ekonomi Makro Syariah yang telah
membimbing saya dalam menulis makalah ini.

Jambi, 24 Mei 2023

Refika Afriani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI ii

BAB I iii

PENDAHULUAN iii

1,1 Latar Belakang iii

1.2 Rumusan Masalah iii

1.3 Tujuan penulisan iv

BAB II 1

PEMBAHASAN 1

2.1 Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro 1

2.2 Masalah dasar dalam perekonomian 2

2.3 Kebijakan Ekonomi Makro 4

2.4 Pemikiran teori Ekonomi Makro 7

2.5 Ruang Lingkup Ekonomi Makro 8

BAB III 13

PENUTUP 13

3.1 Kesimpulan 13

3.2 Saran 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teori Ekonomi Makro adalah merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah ekonomi secara
keseluruhan secara agregatif. Peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah tersebut
di antaranya berupa tingkat pendapatan/produksi nasional, kesempatan kerja
(pengangguran) dan perubahan harga yang terjadi dalam suatu perekonomian.
Dari uraian di atas maka dapat dibayangkan betapa luasnya hal-hal yang dipelajari
dalam Teori Ekonomi Makro. Untuk mempermudah dalam mengamati bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan, masyarakat suatu perekonomian dibagi
menjadi beberapa sektor, yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor
pemerintah dan sektor luar negeri. Sektor perusahaan memerlukan faktor-faktor
produksi dari sektor rumah tangga dan sektor rumah tangga sebagai pemilik faktor
produksi seperti tanah, modal, tenaga dan petindak memerlukan barang-barang
dan jasa-jasa yang akan digunakan untuk keperluan konsumsi yang dihasilkan
oleh sektor yang lain. Kemudian pemerintah juga mengkonsumsi dan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa dari dan untuk sektor lain.

Ekonomi makro memperhatikan aspek-aspek yang menyeluruh dari kegiatan


ekonomi. Apabila yang dibicarakan adalah produsen maka yang diperhatikan
adalah mengenai produsen dalam keseluruhan ekonomi. Apabila yang
diperhatikan adalah tingkah laku konsumen maka yang dianalisis adalah tingkah
laku keseluruhan konsumen dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli
barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. Dalam analisis makro
ekonomi juga diperhatikan peranan pemerintah dalam mengatur kegiatan suatu
perekonomian. Dalam aspek ini yang yang diperhatikan adalah tentang berbagai
kebijakan pemerintah yang dapat dijalankan untuk mengatasi masalahmasalah
yang dihadapi keseluruhan perekonomian seperti masalah inflasi dan
pengangguran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro?


2. Apa masalah dasar dan pokok pada Ekonomi Makro?
3. Apa saja Kebijakan Ekonomi Makro?

iii
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro.


2. Untuk mengetahui apa saja keebijakan dan masalah dalam Ekonomi
Makro.
3. Untuk memberi informasi dan membagi Ilmu kepada Pembaca

iv
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Ekonomi Mikro membicarakan unit-unit individu seperti


perusahaan dan rumah tangga-rumah tangga, bagaimana suatu rumah
tangga mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang-barang dan
jasa-jasa yang beraneka macam. Ekonomi mikro juga membicarakan
penentuan tingkat produksi suatu perusahaan.

Paling luas ekonomi mikro membicarakan tentang industri yaitu


merupakan kumpulan dari perusahaan. Sedangakan ekonomi Makro
membahas perekonomian secara menyeluruh maka ekonomi makro
memusatkan perhatian pada kebijaksanaan ekonomi dengan variabel-
variabel ekonomi yang secara menyeluruh akan mempengaruhi prestasi
ekonomi tersebut. Variabelvariabel ekonomi yang dimaksud antara lain
ialah: tingkat pendapat nasional, pajak, belanja negera, pengangguran,
inflasi, investasi nasional, jumlah uang beredar, tingkat harga-harga
umum, tingkat bunga, investasi nasional, neraca pembayaran internasional,
hutang pemerintah. Dan tujuan kebijaksanaan ekonomi yang bersifat
makro bertumpuh pada:

1. Kesempatan kerja penuh (full employment)


2. Pertumbuhan ekonomi yang cepat
3. Penciptaan stabilitas harga atau penanggulangan inflasi dan deflasi
4. Keseimbangan neraca pembayaran internasional.

Untuk mendukung cita-cita ekonomi ini, maka instrumen yang dapat


digunakan adalah melalui berbagai kebijaksanaan makro ekonomi.

1. Kebijaksanaan Fiskal (Fiscal Policy); kebijaksanaan ini dapat dilakukan


melalui pengeluaran pemerintah, dan sistim perpajakan.
2. Kebijaksanaan Moneter; melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dengan
peralatan suku bunga untuk menghindari inflasi yang tinggi dan
berkepanjangan.
3. Kebijaksanaan pendapatan; penerapan tingkat upah yang wajar, menstabilkan
upah riel dan upah nominal.
4. Kebijaksanaan ekonomi luar negeri; Kebijaksanan penanaman modal asing,
kebijaksanaan pinjaman luar negeri.

1
2.2. Masalah Dasar Dalam Perekonomian

Setiap perekonomian menghadapi masalah dasar karena ada


anggapan dimana sumber-sumber atau unsur-unsur atau faktor produksi
barang dan jasa dalam perekonomian bersifat terbatas atau langka, sedang
kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa tidak terbatas. Karena itu
manusia membuat prioritas atau pilihan-pilihan terhadap kebutuhan yang
paling mendesak untuk dipenuhi.

Menghadapi masalah dasar dan untuk memilih prioritas yang


diinginkan oleh masyarakat dalam perekonomian maka diperhadapkan
oleh tiga pertanyaan :

1. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi. Hal ini terkait dengan barang apa
yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam perekonomian. Dengan demikian
perekonomian tidak memproduksikan barang dan jasa yangtidak dibutuhkan
dan tidak membawa maanfaat bagi masyarakat. Karena itu barang yang
diproduksi adalah barang yang dapat memenuhi kebutuhan dan bermanfaat
bagi kemaslahatan manusia.
2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa dengan sumber yang bersifat
langka. Hal ini terkait dengan pemakaian tehnik-tehnik produksi yang lebih
efisien untuk menghindari terjadinya pemborosan dalam proses produksi.
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi. Produsen harus lebih tajam
melihat barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen baik jenis maupun
mutu barang tersebut. Kepada siapa barang tersebut didistribusikan. Manager
produksi maupu manager pemasaran harus tau betul sekmen-sekmen pasar.
Produsen memproduksi barang dan jasa harus melihat kemampuan konsumen
untuk membayarnya. Dimasyarakat mempunyai tingkatan dalam pendapatan,
aspek budaya, aspek agama dan nilai sossial lainnya.

Dalam konteks makro ekonomi mempunyai masalah-masalah penting


yang sering mengganggu perkembangan ekonomi yaitu :

1. Menghadapi masalah pengangguran. Pengangguran merupakan penyakit yang


tidak dinginkan oleh perekonomian manapun. Karena membuat masyarakat
tidak menerima pendapatan.
2. Menghadapi kenaikan harga-harga umum. Kenaikan harga umum atau inflasi
merupakan momok dalam perekonomian, kerana akan membuatpendapatan riil
masyarakat menjadi berkurang.

2
3. Menghadapi pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil dan lambat. Fluktuasi
pertumbuhan ekonomi akan berdampak buruk pada kesempatan kerja bagi
masyarakat dalam perekonomian. Jika pertumbuhan mengalami hambatan
maka akan berakibat pada lambatnya penyerapan tenaga kerja.

Permasalahan Pokok Ekonomi Makro

Teori Ekonomi Makro adalah merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah ekonomi secara
keseluruhan secara agregatif. Peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah tersebut
di antaranya berupa tingkat pendapatan/produksi nasional, kesempatan kerja
(pengangguran) dan perubahan harga yang terjadi dalam suatu perekonomi.

1. Masalah jangka pendek atau stabilisasi

a. Inflasi

Infalasi adalah naikknya harga-harga komoditi secara umum yang disebabkan


oleh tidak sinkronnya antara program pengadaan komoditi dengan tingkat
pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat.

b. Pengangguran

Pengangguran terjadi karena adanya kesenjangan antara penyediaan


lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Selain itu
pengguran bisa saja terjadi meskipun jumlah kesempatan kerja tinggi namun
adanya kesenjangan informasi dan keahlian yang diinginkan.

c. Ketimpangan dalam neraca pembayaran

Neraca pembayaran yang timpang adalah kesenjangan antara jumlah


perolehan dari ekspor dengan pembayaran untuk impor. Bila impor terlalu
besar maka devisa akan semakin berkurang, nilai tukar mata uang lokal relatif
akan jatuh ,industri dalam negeri berbasis impor akan banyak yang mati.
Sedangkan bila ekspor terlalu besar maka nilai mata uang local akan menguat
terhadap mata uang luar negeri dan akan berdampak pada semakin naiknya
impor yang akan menyebabkan matinya industri yang berbasiskan bahan baku
dalam negeri.

2. Masalah jangka panjang atau pertumbuhan

a. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Pertumbuhan penduduk yang besar bila diikuti dengan produktivitas yang


tinggi akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

3
Tingginya pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkatkan meningkatkan
tingkat kesejahteraan dan tingakt pendidikan dan pada akhirnya akan mampu
memperbaiki citra dan mutu hidup. Akan tetapi masalahnya adalah tanah
tidaklah bertambah dan bila eksploitasi berjalan terus menerus tanpa
memperhatikan daya dukung dan daya tahan maka akan secara capat pula
kemampuannya menurun dan bila diteruskan akan berdampak pada bencana
evolutif. Untuk menghindari hal ini maka pemerintah menjalankan program
kependudukan untuk mengatur jumlah kelahiran agar daya dukung ekonomi
tetap dapat seirama dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.

b. Peningkatan kapasitas produksi

Peningkatan kapasitas produksi berkaitan erat dengan tingkat investasi dan


investasi berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat, sedangkan
tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingakt pendapatan dan
konsumsinya. Jadi apabila kapasitas produksi ditingkatkan maka tabungan
haruslah juga ditingkatkan agar investasi dapat pula ditingkatkan.

2.3 Kebijakan ekonomi makro

a. Kebijakan Fiskal: Kebijakan pemerintah federal tentang pajak, pengeluaran,


dan pinjaman yang dirancang untuk memengaruhi fluktuasi bisnis (Cowen &
Tabarrok, 2013). Kebijakan ini, untuk memengaruhi pengeluaran agregat dalam
perekonomian guna mencapai efek yang menguntungkan dan menghindari efek
yang tidak menguntungkan pada pendapatan, output, dan lapangan kerja.

b. Kebijakan Moneter: Kebijakan yang digunakan oleh bank sentral untuk


mengontrol kuantitas uang dalam perekonomian. Kebijakan ini, berkaitan
dengan pengelolaan jumlah uang beredar dan kredit untuk meningkatkan
kegiatan bisnis, mendorong pertumbuhan ekonomi, menstabilkan tingkat harga,
pencapaian pekerjaan penuh dan keseimbangan dalam neraca pembayaran.

c. Kebijakan Sisi Penawaran: Kebijakan pemerintah yang berfokus pada


mendorong penawaran agregat, bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan
perusahaan-perusahaan, sehingga dapat menawarkan produknya dengan harga
yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.

Kebijakan ekonomi makro yang dilakukan oleh setiap negara


secara bersamasama dilakukan oleh pemerintah dan swasta dimana
pemerintah sebagai regulatornya dan swasta sebagai pelaksananya.
Tujuan-tujuan kebijakan tersebut adalah :

1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi

4
Dalam kondisi yang ideal tidak adanya pengangguran sangat diharapkan
tetapi pada kenyataannya tingkat pengangguran dari tahun ke tahun selalu ada
dan banyak, dan situasinya memang tidak dapat dihilangkan. Yang dapat
dilakukan oleh negara adalah mengurangi tingkat pengguran sampai pada
tingkat yang moderat (full employment) yaitu dimana semua lapangan
pekerjaan yang disediakan baik oleh pemerintah atau swasta terisi penuh oleh
para pencari kerja.

2. Kapasitas produksi nasional yang tinggi

Usaha peningkatan kapasitas produksi merupakan suatu keharusan yaitu


dengan cara melakukan investasi di segala bidang yang sesuai dengan
peruntukan dan kebutuhan yang tepat. Tinggi rendahnya kapasitas produksi
tergantung dari tinggi rendahnya investasi sedangkan investasi dalam negeri
tergantungdari tingkat tabungan dalam negeri dan suku bunga, tingkat
tabungan dalam negeri tergantung dari tingkat bunga dan pendapatn
masyrakat. Sehingga untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri
maka peningkatan pendapatan masyarakat perlu dilakukan dengan cara
meningkatkan produktivitas masyarakat dan mengembangkan teknologi
(pemberdayaan sumber daya)

3, Tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi

Tiadak ada ukuran standar mengenai bagaimana tingkat pendapatan suatu


negara akan dicapai. Akan tetapi berdasarka perbandingan pada negara lain
dapat diketahui apakah pendapatan suatu negara lebih besar ataukah lebih
kecil daripada negara lain. Membandingkan tingkat pendapatan nasional
suatu negara dengan negara lain adalah ukuran relatif sedangkan untuk
gambaran absolut adalah dengan membandingkan pendapatan perkapita suatu
negara dengan negara lain. Tingkat pendapatan perkapita adalah
perbandingan antara pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah
penduduknya. Dengan tingkat pendapatan nasional yang tinggi maka tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak disebabkan tingginya pendapatan
nasional yang relatif, melainkan seberapa besar produktivitas penduduk suatu
negara mampu meningkatkan pendapatnnya secara kumulatif.

4. Keadaan perekonomian yang stabil

Kestabilan yang diharapkan dalam perekonomian adalah kestabilan dalam


tingkat pendapatan, kesempatan kerja, dan terutama kestabilan pada tingkat
harga-harga barang secara umum. Dalam pengertian yang lebih relistis

5
perekonomian yang stabil bukanlah berarti suatu perekonomian yang
kondisinya selalu mengalami masa-masa booming terus menerus tetapi suatu
kondisi yang fluktuasi variabel ekonomi terutama harga-harga komoditi
secara umum dan tingkat pendapatan bergerak/berubah dalam kondisi yang
wajar.

5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang

Neraca pembayaran adalah ikhtisar sistematis dari semua transaksi ekonomi


dengan luar negeri selama jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam
uang. Dari segi tinjauan ekonomi murni neraca pembayaran yang surplus dan
defisit umumnya tidak diinginkan oleh pemerintah suatu negara. Neraca
pembayaran yang surplus menyebabkan penawaran devisa lebih banyak di
dalam negeri yang relatif akan menyebabkan nilai tukar mata uang lokal di
dalam negeri menjadai lebih mahal, sehingga nilai impor akan semakin murah
dan ini akan berdampak matinya industri di dalam negeri, dan dalam jangka
menengah justru akan menguras devisa kembali.

Sedangkan bila neraca pembayaran defisit berarti jumlah penawaran devisa di


dalam negeri semakin sedikit dan ini akan berdampak pada semakin turunnya
nilai mata uang lokal terhadap devisa tersebut sehingga nilai import akan
semakin mahal apabila hal ini terjadi maka industri di dalam negeri yang
berbasiskan impor akan mengalami kesulitan dan akibatnya harga komoditi
impor tersebut dijual dengan harga yang lebih mahal dan tingkat inflasi akan
meningkat.

6. Distribusi pendapatan yang merata

Dengan meratanya pembagian pendapatan diharapkan tingkat konsumsi


masyarakat juga relatif lebih baik. Pada muaranya diharapkan akan terjadi
kehidupan yang tidak bertendensi pada keresahan dan kerusuhan sosial.

Beberapa cara yang digunakan untuk menghitung dan mnenetukan tingkat


distribusi pendapatan dalam masyarakat adalah indeks Gini atau koefisien
Gini atau gini Ratio yang merupakan kesimpulanmatematis dari studi empiris
Lorenz yang terkenal dengan kurva Lorenz sehubungan dengan distribusi
pendapatan tersebut. Gini koefisien adalah suatu peralatan anlaisis yang
dipergunakan untuk menghitung atau mengukur distribusi pendapatan
masyarakat pada suatu daerah tertentu pada suatu periode tertentu. Sedangkan
kurva lorenz adalah suatu kurva yang menunjukkan ukuran distribusi
pendapatan dengan penilaian merata, sedang, dan timpang.

6
2.4 Pemikiran Teori Ekonomi Makro

Teori-teori Makro begitu banyak jumlahnya, namun semuanya berakar


pada dua aliran pemikiran, yaitu klasik dan Keynes ( Keynesian ). Perbedaan
mendasar antara klasik dan Keynesian sebenarnya hanya terletak pada perbedaan
pandangan mereka tentang pasar dan fungsi uang.

1. Aliran Klasik

Teori Ekonomi Klasik merupakan akumulasi pengetahuan sejak Adam Smith


Sampai A.C Pigou (1877-1959)

a) Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar

Menurut aliran klasik, keseimbangan perekonomian berpondassi pada


kesimbangan individu (konsumen, produsen). Para individu mencapai
keseimbangannya apabila seluruh sumber daya habis digunakan atau dikonsumsi
dalam rangka mencapai target maksimal ( Prinsip maksimalisasi hasil ), atau
target yang ditetapkan tercapai dengan biaya minimal ( biaya minimalisasi biaya ).

Agar konsumen maupun produsen dapat mencapai keseimbangan, mereka


harus melakukan pertukaran lewat pasar, dalam hal ini adalah pasar input dan
pasar output (barang-jasa). Pasar merupakan alat alokasi sumberdya yang efesien,
selama struktur pasar adalah persaingan sempurna.

b) Pandangan Aliran Klasik tentang Uang

Bagi kaum klasik, peranan uang tidak lebih sebagai alat transasksi. Karena
itu uang tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel riil ( output
dan kesempatan kerja). Uang hanya mempengaruhi variabel-variabel
moneter, misalnya harga barang. Karena antara sektor riil dan sektor moneter
tidak ada keterkaitan sama sekali. Dengan kata lain, ada dikotomi
(pemisahan) antara sektor riil dan sektor moneter. Dikotomi inilah yang
disebut dikotomi Klasik (Classivcal dichotomy ).

Implikasi dari pandangan klasik tentang uang yaitu tidak diperlukannya


peranan pemerintah dalam pengegolaan perekonomian, sebab fleksibilitas
harga akan mendorong terjadinya alokasi sumberdaya yang efesien. Sebagai
respon terhadap kritikan kaum Keynesian. Dalam perkembangan selanjutnya
ada dua pandangan ekstrem tentang perlu tidaknya peranan pemerintah
dalam pengengolaan perekonomian. Pandangan pertama adalah sangat

7
menolak peranan pemerintah, pandangan ini diwakili oleh aliran Siklus
Ekonomi Riil ( Real business Cycle ). Pandangan yang lain adalah
pandangan yang masih dapat menerima peranan pemerintah, misalnya aliran
Moneter masih dapat menerima campur tangan pemerintah, selama hanya
melalui kebijakan moneter.

2. Aliran Keynesian
a) Pandangan Keynesian tentang Pasar
Pembela Keynes mempunyai pandangan tentang pasar yang berbanding
terbalik dengan kaum klasik. Menurut kaum Keynesian, pasar dalam
kenyataannya tidaklah seperti yang dibayangkan kaum klasik, dimana
struktur pasar cenderung monopolistic, dan informasi tidak sempurna.
Sementara input dan output yang dipertukarkan juga heterogen.
Kondisi ini menyebabkan harga cenderung kaku ( rigid ), dalam arti susah
berubah dalam seketika. Misalnya Harga-harga input dan output yang sudah
naik, akan sulit diharapkan turun kembali. Kekakuan harga menyebabkan
pasar tidak mampu melakukan keseimbangan. Akibatnya, gangguan-
gangguan perekonomian cenderung untuk mununculkan resesi.

b) Pandangan Keynesian tentang uang

Keynes mewariskan pandangan yang revolusioner tenttang uang.


Menurutnya uuang buukan hanya sekedar alat transaksi, tetapi juga sebagai
penyimpan nilai ( store of value ). Fungsi penyimpanan nilai inilah yang
memungkinkan uang digunakan sebagai alat memperoleh keuntungan melalui
tindakan spekulasi. Karena itu uang tidak bersifat netral, dalam arti uang dapat
mempengaruhi variabel-variabel riil ( output dan kesempatan kerja ). Dengan
demikian dikotomi Klasik menjdi tidak relevan.

Impikasi pandangan Keynesian adalah diperlukannya peranan pemerintah


dalam pengelolaan perekonomian, baik melalui kebijakan fisikal maupun
kebijakan moneter.

2.5 Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Kata 'scope' atau 'ruang lingkup' mengacu pada rentang atau area yang
dicakup oleh apa pun atau subjek apa pun atau oleh topik apa pun. Dengan
demikian, yang dimaksud dengan ruang lingkup ekonomi makro adalah topik
atau masalah yang dicakup oleh ekonomi makro. Ekonomi makro memiliki
cakupan yang lebih luas daripada ekonomi mikro. Ruang lingkup ekonomi
makro, dapat kita lihat dari fokus utama dan tujuan ekonomi makro, teori-teori
ekonomi makro.

8
1. Fokus Utama dan Tujuan Ekonomi Makro

Perhatian utama makroekonomi adalah untuk menganalisis dan


mencoba memahami determinan yang mendasari tren agregat utama dalam
perekonomian sehubungan dengan total output barang dan jasa (PDB),
pengangguran, inflasi, dan transaksi internasional. Secara khusus, analisis
ekonomi makro berusaha menjelaskan penyebab dan dampak fluktuasi jangka
pendek dalam PDB (siklus bisnis), dan pencegahan utama dari jalur jangka
panjang PDB (pertumbuhan ekonomi) (Snowdon & Vane, 2005).

Ekonomi makro dipelajari untuk memecahkan utama ekonomi yang dihadapi


oleh suatu negara, seperti masalah pertumbuhan ekonomi, ketidastabilan
kegiatan ekonomi, pengangguran dan inflasi, serta masalah neraca
pembayaran. perdagangan dan neraca.

Tujuan ekonomi makro adalah untuk menjelaskan perubahan ekonomi yang


memengaruhi banyak rumah tangga, perusahaan, dan pasar secara bersamaan
(Mankiw, 2016). Perubahan ekonomi yang dimaksud antara lain: tingkat PDB
yang lebih tinggi; tingkat penyerapan tenaga kerja yang lebih tinggi, dan
stabilitas harga. Dengan demikian ekonom makro dapat membantu perumusan
kebijakan ekonomi demi mendukung pencapaian pembangunan ekonomi.

2. Teori-Teori Ekonomi Makro

Teori ekonomi makro bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang


menentukan bagaimana pertumbuhan ekonomi dan fluktuasi bisnis, termasuk
volume agregat utama (produksi, konsumsi, investasi), tingkat pengangguran,
saham fungsional dalam distribusi pendapatan, dan tingkat inflasi. Teori
ekonomi makro juga sering memusatkan perhatian pada fenomena tertentu
yang dirasakan memainkan peran strategis dalam penentuan akumulasi modal,
distribusi pendapatan, pembentukan permintaan agregat, pembiayaan operasi
(Malinvaud, 2000). Setidaknya terdapat delapan teori di bawah lingkup
ekonomi makro.

a. Teori Pendapatan dan Ketenagakerjaan

Teori pendapatan dan ketenagakerjaan dalam ekonomi makro adalah


landasan pemikiran ekonomi modern. Ini menjelaskan bagaimana permintaan
agregat, atau total pengeluaran dalam perekonomian, memengaruhi output dan
harga dalam jangka panjang. Teori ini, menyatakan bahwa perubahan
permintaan agregat akan menyebabkan fluktuasi produksi dan harga jangka
pendek, tetapi pada akhirnya mengarah pada keseimbangan pekerjaan penuh di
mana output dan harga stabil. Pada intinya, teori ini menunjukkan bahwa

9
ketika permintaan agregat meningkat, itu mengarah ke tingkat output yang
lebih tinggi melalui peningkatan produksi barang dan jasa. Peningkatan
produksi ini, kemudian merangsang bisnis untuk mempekerjakan lebih banyak
pekerja, karena mereka membutuhkan sumber daya tenaga kerja tambahan
untuk menghasilkan lebih banyak barang atau jasa.

b. Teori Tingkat Harga Umum dan Inflasi

Teori tingkat harga umum dan inflasi adalah teori ekonomi makro yang
menjelaskan hubungan antara perubahan tingkat harga secara keseluruhan,
inflasi, dan aktivitas ekonomi agregat. Premis dasar di balik teori ini bahwa
ketika harga naik secara keseluruhan (inflasi), lebih banyak uang harus
diciptakan untuk mempertahankan daya beli. Hal ini menyebabkan
peningkatan produksi dan lapangan kerja yang kemudian merangsang
pertumbuhan permintaan. Ketika permintaan meningkat, perusahaan
menaikkan harga mereka, mengharapkan konsumen untuk membayarnya.
Namun, karena upah gagal mengimbangi kenaikan harga, rumah tangga
dibiarkan dengan pendapatan yang lebih sedikit sekali pakai, yang mengarah
pada tingkat konsumsi yang lebih rendah. Siklus ini, berlanjut sampai
intervensi pemerintah memperlambat kenaikan harga atau pasokan agregat
mengejar peningkatan permintaan yang mengarah pada penurunan harga.

c. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang dan jasa suatu


negara dari waktu ke waktu. Biasanya, diukur dengan Produk Domestik Bruto
(PDB), yaitu nilai total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi pada
tahun tertentu. Ekonomi mengukur kinerja suatu negara secara keseluruhan
melalui perhitungan pendapatan nasional. Pengukuran ini, memungkinkan para
ekonom dan pembuat kebijakan untuk: membandingkan tingkat produksi dan
efisiensi secara berkala, mengukur status jangka panjang ekonomi untuk
melihat apakah telah tumbuh, tetap stagnan atau menurun, dan untuk membuat
kebijakan yang memutar hasil negatif dan mempromosikan pandangan positif
(Pirayoff, 2004).

Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi adalah pendekatan


komprehensif untuk mempelajari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Ini
berfokus pada bagaimana pasar yang berbeda berinteraksi satu sama lain,
bagaimana mereka menanggapi perubahan lingkungan, dan bagaimana
interaksi ini memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.

10
d. Teori Makro Distribusi

Ekonomi makro mempelajari bagaimana agregat ekonomi, seperti


PDB dan inflasi, ditentukan. Ini juga mempelajari bagaimana agregat ini
memengaruhi siklus bisnis, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran.
Sementara ekonomi mikro berfokus pada perilaku konsumen individu dan
perusahaan, ekonomi makro memandang ekonomi secara keseluruhan. Ini
berarti makroekonomi memeriksa inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB),
dan tingkat pengangguran. Selain itu, makroekonomi juga dapat
mempelajari masalah perdagangan dan investasi internasional.

e. Teori Perdagangan Internasional

Ekonomi makro menyangkut kinerja ekonomi secara keseluruhan


dan bagaimana hal itumemengaruhi keputusan bisnis. Hal ini juga melihat
dampak kebijakan pemerintah terhadap perekonomian dan bagaimana
kebijakan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja ekonomi.
Ruang lingkup ekonomi makro dalam manajemen, sangat luas dan
mencakup banyak topik yang berbeda.

Beberapa teori berbeda berada di bawah payung ekonomi makro,


masing-masing dengan fokus spesifiknya. Teori yang paling terkenal
mungkin adalah Keynesian, dinamakan ekonom Inggris John Maynard
Keynes. Teori ini, difokuskan pada permintaan agregat dan bagaimana hal
itu memengaruhi output ekonomi. Teori kritis lainnya adalah moneterisme,
yang menekankan peran uang dalam perekonomian.

f. Teori Konsumsi dan Investasi

Teori konsumsi dan investasi adalah cabang ekonomi makro yang


berhubungan dengan tingkat keseluruhan kegiatan ekonomi dalam suatu
ekonomi. Ini berkaitan dengan permintaan agregat dan penawaran barang
dan jasa dalam suatu ekonomi dan bagaimana ini berinteraksi untuk
menentukan tingkat kegiatan ekonomi.

Teori Konsumsi dan Investasi adalah elemen fundamental


ekonomi, dan menjelaskan bagaimana orang membuat keputusan
mengenai pengeluaran dan investasi mereka. Ini mencakup beberapa fitur
utama yang penting untuk dipahami untuk menganalisis ekonomi dengan
benar. Ini termasuk utilitas, perilaku menabung, akumulasi modal,
substitusi intertemporal dan teori portofolio.

11
g. Teori Fluktuasi

Ada dua teori utama fluktuasi: ekonomi Keynesian dan ekonomi


Moneteris. Ekonomi Keynesian didasarkan pada gagasan bahwa
permintaan mendorong ekonomi dan bahwa intervensi pemerintah dapat
membantu menstabilkannya. Ekonomi moneteris didasarkan pada gagasan
bahwa jumlah uang beredar menggerakkan ekonomi dan bahwa kebijakan
moneter dapat digunakan untuk menstabilkannya. Kedua teori tersebut,
memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, tetapi
memahaminya sangat penting untuk membuat keputusan ekonomi yang
baik.

h. Teori Uang

Teori Uang adalah cabang ekonomi yang mengkaji nilai uang dan
bagaimana uang itu digunakan dalam suatu perekonomian. Ini melihat
sifat, asal, fungsi dan sejarah uang dan perannya dalam pertukaran barang
dan jasa. Teori Uang juga mempelajari lembaga ekonomi yang
memengaruhi penawaran, permintaan, dan sirkulasi uang dalam suatu
ekonomi. Fitur utama yang terkait dengan teori ini meliputi: Medium of
Exchange mengacu pada penggunaannya sebagai sarana di mana barang
atau jasa dapat ditukar satu sama lain tanpa harus menggunakan barter.
Unit of Account mengacu pada kemampuannya untuk memberikan
pengukuran yang konsisten saat mengukur kegiatan ekonomi. Store of
Value mengacu pada kemampuannya untuk menjaga daya beli dari waktu
ke waktu, sehingga individu dapat menabung sekarang untuk kebutuhan
konsumsi pada masa depan.

12
BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori Ekonomi Makro adalah merupakan salah satu cabang ilmu


ekonomi yang mempelajari peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah
ekonomi secara keseluruhan secara agregatif. Peristiwa-peristiwa atau
masalah-masalah tersebut di antaranya berupa tingkat
pendapatan/produksi nasional, kesempatan kerja (pengangguran) dan
perubahan harga yang terjadi dalam suatu perekonomian. Dari uraian di
atas maka dapat dibayangkan betapa luasnya hal-hal yang dipelajari dalam
Teori Ekonomi Makro. Untuk mempermudah dalam mengamati
bekerjanya perekonomian secara keseluruhan, masyarakat suatu
perekonomian dibagi menjadi beberapa sektor, yaitu sektor rumah tangga,
sektor perusahaan, sektor pemerintah dan sektor luar negeri. Sektor
perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi dari sektor rumah tangga
dan sektor rumah tangga sebagai pemilik faktor produksi seperti tanah,
modal, tenaga dan petindak memerlukan barang-barang dan jasa-jasa yang
akan digunakan untuk keperluan konsumsi yang dihasilkan oleh sektor
yang lain. Kemudian pemerintah juga mengkonsumsi dan memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa dari dan untuk sektor lain.

Teori-teori Makro begitu banyak jumlahnya, namun semuanya


berakar pada dua aliran pemikiran, yaitu klasik dan Keynes ( Keynesian ).
Perbedaan mendasar antara klasik dan Keynesian sebenarnya hanya
terletak pada perbedaan pandangan mereka tentang pasar dan fungsi uang.

Kata 'scope' atau 'ruang lingkup' mengacu pada rentang atau area
yang dicakup oleh apa pun atau subjek apa pun atau oleh topik apa pun.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan ruang lingkup ekonomi makro
adalah topik atau masalah yang dicakup oleh ekonomi makro. Ekonomi
makro memiliki cakupan yang lebih luas daripada ekonomi mikro. Ruang
lingkup ekonomi makro, dapat kita lihat dari fokus utama dan tujuan
ekonomi makro, teori-teori ekonomi makro.

a. Kebijakan Fiskal: Kebijakan pemerintah federal tentang pajak, pengeluaran,


dan pinjaman yang dirancang untuk memengaruhi fluktuasi bisnis (Cowen &
Tabarrok, 2013). Kebijakan ini, untuk memengaruhi pengeluaran agregat dalam

13
perekonomian guna mencapai efek yang menguntungkan dan menghindari efek
yang tidak menguntungkan pada pendapatan, output, dan lapangan kerja.

b. Kebijakan Moneter: Kebijakan yang digunakan oleh bank sentral


untuk mengontrol kuantitas uang dalam perekonomian. Kebijakan ini,
berkaitan dengan pengelolaan jumlah uang beredar dan kredit untuk
meningkatkan kegiatan bisnis, mendorong pertumbuhan ekonomi,
menstabilkan tingkat harga, pencapaian pekerjaan penuh dan
keseimbangan dalam neraca pembayaran.

c. Kebijakan Sisi Penawaran: Kebijakan pemerintah yang berfokus pada


mendorong penawaran agregat, bertujuan untuk mempertinggi efisiensi
kegiatan perusahaan-perusahaan, sehingga dapat menawarkan produknya
dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.

3.2 Saran

Diharapkan bagi seluruh Masyarakat dan Mahasiswa/I dapat memahami


teori- teori Ekonomi Makro serta Kebijakan, Permasalahan, dan pemikiran
Ekonomi Makro yang telah disampaikan di Makalah ini, mungkin makalah ini
jauh dari kata sempurna namun besar harapan saya untuk para pembaca agar dapat
mengambil ilmu dari apa yang sudah saya jabarkan. Saya selaku penulis tentunya
akan melakukan perbaikan susunan malah ini dengan mengggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

14

Anda mungkin juga menyukai