Anda di halaman 1dari 42

PENGANTAR TEORI EKONOMI

Diajukan dalam rangka pemenuhan tugas Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan Semester V
(Lima) jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

KELOMPOK 1
IKMB 2012
Linta Meyla Putri

101211131047

Nurus Saidah

101211131050

Febry Eka Saputra

101211131199

Erka Dewi Armaeni 101211131120


Ella Novita Sari

101211132041

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah Ekonomi
Kesehatan ini tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
Pengantar Teori Ekonomi.
Makalah ini berisikan tentang Masalah Pokok Perekonomian, Definisi Ilmu Ekonomi,
Kegiatan dalam Ekonomi, Jenis Analisis Ekonomi dan Asumsi dalam Teori Ekonomi. Dalam
penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan dalam
penulisannya akan tetapi dengan bantuan dari berbagai sumber mulai dari buku-buku dan
artikel di internet, tantangan itu bisa teratasi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mohon saran serta kritik yang dapat membangun kami.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yang ikut dalam
membantu menyelesaikan tugas ini dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Surabaya, 8 September 2014


Tim Penyusun

Kelompok 1 IKMB 2012

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................6
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................6
1.4 Manfaat ............................................................................................................................6
BAB II. ISI
2.1 Masalah Pokok Ekonomi .................................................................................................7
2.1.1Masalah Ekonomi Klasik ........................................................................................7
2.1.2Masalah Ekonomi Modern ......................................................................................8
2.2 Pengertian Ilmu Ekonomi ................................................................................................12
2.2.1 Prinsip Ekonomi.....................................................................................................13
2.3 Kegiatan dalam Ekonomi .................................................................................................15
2.3.1 Produksi .................................................................................................................16
2.3.2 Distribusi ................................................................................................................22
2.3.3 Konsumsi ...............................................................................................................24
2.3.4 Para Pelaku Kegiatan Ekonomi..............................................................................27
2.4.5 Arus Perputaran Ekonomi ......................................................................................31
2.4 Jenis Analisis Ekonomi ....................................................................................................34
2.4.1 Ekonomi Deskriptif ................................................................................................34
2.4.2 Teori Ekonomi .......................................................................................................35
2.4.3 Ekonomi Terapan ...................................................................................................36
2.4.4 Alat Analisis Ekonomi ...........................................................................................37
2.5 Asumsi dalam teori Ekonomi ...........................................................................................37
2.5.1 Asumsi Umum .......................................................................................................38
2.5.2 Asumsi Khusus Ekonomi Mikro ............................................................................39
BAB III. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Hubungan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi ................................................................16
Gambar 2.Input-Output Sistem Produksi ...........................................................................................20
Gambar 3.Sistem Produksi Perusahaan .............................................................................................21
Gambar 4.Sistem Distribusi Tidak Langsung ....................................................................................23
Gambar 5. Rantai Saluran Distribusi .................................................................................................24
Gambar 6.Diagram Circular Flow Perekonomian 2 Sektor ...............................................................31
Gambar 7. Diagram Circular Flow Perekonomian 2 Sektor Modern ................................................32
Gambar 8. Diagram Circular Flow Perekonomian 3 Sektor ..............................................................33
Gambar 9. Diagram Circular Flow Perekonomian 4 Sektor ..............................................................34

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan ekonomi sangat sering ditemukan dalam kegiatan sehari-hari, baik itu
dalam lingkup individu, perusahaan-perusahaan, maupun masyarakat secara keseluruhan.
Misalnya, persoalan yang menghendaki seseorang untuk membuat suatu keputusan
tentang cara yang terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi atau membantu
dalam memutuskan sesuatu dalam mengambil suatu peluang.
Secara umum ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang berbagai
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alat-alat pemuas
kebutuhan yang langka (scarce). Ilmu ekonomi juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu
sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan ekonomi
yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan
terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
tidak terbatas.
Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang cukup penting. Mengingat setiap aktivitas
keseharian manusia terlibat di dalamnya prinsip-prinsip ekonomi. Bagaimana manusia
memproduksi sebuah barang, distribusi, konsumsi, permintaan, penawaran, utilitas
barang hingga pengelolaan sistem ekonomi makro yang lebih luas baik tingkat nasional
maupun internasional dan kebijakan ekonomi yang sangat berpengaruh pada stabilitas
ekonomi.
Ilmu ekonomi, sama halnya dengan ilmu-ilmu yang lain, selalu berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, masih banyak kalangan yang belum
memahami bagaimana sebenarnya analisis dan pengertian dari teori ekonomi yang
merupakan bagian dari ilmu ekonomi itu sendiri. Makalah ini mencoba memaparkan
masalah pokok yang berkaitan dengan perekonomian, definisi ilmu ekonomi, apa yang
dimaksud kegiatan ekonomi, jenis analisis ilmu ekonomi, dan asumsi yang biasa
digunakan dalam teori ekonomi. Hal ini bertujuan agar para pelaku ekonomi dalam
melakukan suatu kegiatan ekonomi dapat menguntungkan semua pihak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, rumusan masalah yang disusun,
yaitu:
a. Apa masalah pokok yang terjadi dalam perekonomian?
b. Apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi?
c. Apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi dan bagaimana kegiatan tersebut
berlangsung?
d. Apa saja jenis analisis ilmu ekonomi?
e. Asumsi apa saja yang biasa digunakan dalam teori ekonomi?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui dan mempelajari masalah pokok yang terjadi dalam perekonomian.
b. Mengetahui definisi mengenai ilmu ekonomi.
c. Mengetahui apa yang dimaksud kegiatan ekonomi dan proses dari kegiatan tersebut.
d. Mengetahui jenis analisis ilmu ekonomi.
e. Mengetahui asumsi yang biasa digunakan dalam teori ekonomi.

1.4 Manfaat Penulisan


a. Manfaat bagi penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai teori dasar ilmu
ekonomi secara garis besar, mulai dari definisi, jenis analisis ilmu ekonomi, hingga
asumsi yang biasa digunakan dalam teori tersebut.
b. Manfaat bagi pembaca
Makalah ini merupakan salah satu literatur bagi pembaca sebagai pengantar dalam
memahami ilmu ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah Pokok Yang Terjadi Dalam Perekonomian
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan. Keterbatasan dalam proses pemenuhan
kebutuhan membuat manusia selalu memikirkan bagaimana meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan dengan cara yang seefesien mungkin. Teori demi
teori mulai muncul untuk mencoba mengidentifikasi masalah ekonomi yang
sebenarnya dihadapi manusia di seluruh muka bumi ini. Secara umum, terdapat
dua buah teori umum yang mencoba menjelaskan permasalahan yang ada dalam
ekonomi yaitu pokok masalah ekonomi secara klasik dan modern.
2.1.1

Masalah ekonomi klasik


Menurut ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat

dapat digolongkan kepada 3 permasalahan penting yaitu produksi, distribusi,


dan konsumsi. Pokok masalah ekonomi klasik merupakan bahasan teori
ekonomi klasik (Smith, 2005). Teori ini berdasarkan pemikiran Adam smith,
David Ricardo, dan Jhon Stuart Mill yang mendominasi pemikiran ekonomi
sampai tahun 1870-an. Teori ekonomi klasik melihat pentingnya masalah
ekonomi sebagai kesatuan dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi untuk
kesejahteraan (kemakmuran), dalam hal ini amat menekankan kekuatan pasar
sehingga menolak campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
Masalah ekonomi klasik adalah ekonomi yang dilihat dari sudut
pandang sederhana. Pada dasarnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal, yaitu
kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan apapun yang
dianggap perlu agar kemakmuran dapat dicapai. Yang disebut sebagai
kemakmuran adalah situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan
manusia telah tersedia.

1. Masalah Produksi. Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang


kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat, karena masyarakat
sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam
jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang
apa saja yang harus diproduksi.
2. Masalah Distribusi. Agar barang atau jasa yang di hasilkan dapat
sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana
distribusi yang baik
3. Masalah Konsumsi. Barang hasil produksi yang telah didistribusikan
kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh
masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
yang tepat pula.
2.1.2

Masalah ekonomi modern


Semakin tumbuh dan majemuknya kehidupan ekonomi masyarakat

mengakibatkan kehidupan ekonomi juga bertambah luas dan kompleks.


Akibatnya pokok persoalan ekonomi terutama berorientasi pada bagaimana
mendamaikan kebutuhan manusia yang tak terbatas dengan benda pemuas
kebutuhan yang terbatas. Oleh karena sasaran akhir tetap kemakmuran,
masalah pokok ekonomi modern pun pada dasarnya tetap berkisar pada likaliku produksi, distribusi dan konsumsi. Sekarang tinjauannya sudah semakin
kompleks. Banyak hal tambahan yang perlu dipertimbangkan.
Pokok masalah ekonomi modern terangkum dalam 2 kata kunci yaitu
kelangkaan dan pilihan. Yang pertama menjadi penyebab yang kedua sehingga
muncul empat pertanyaan mendasar tentang what, how, who, for whom.
Keempat

masalah

fundamental

perekonomian

yang

dihadapi

setiap

masyarakat di era modern :


a. Barang atau jasa apa yang harus diproduksi (what)?
Bagi seseorang, masyarakat atau Negara dalam menghasilkan barang
dan jasa, permasalahan yang pertama muncul adalah jenis barang dan jasa
apa yang harus diproduksi. Setelah itu, berapa banyak komoditi atau
barang dan jasa yang harus diproduksi. Jika anda seorang produsen
sekaligus penjual makanan, makanan apa yang anda produksi? Apakah
anda akan memproduksi makanan khas betawi seperti ketoprak dan kerak
telor, atau makanan barat seperti pizza dan hamburger? Atau jika anda
8

seorang produsen buku pelajaran, buku pelajaran seperti apa yang akan
anda buat? Apakah anda akan memproduksi buku pelajaran berkualitas
tinggi dalam jumlah sedikit atau buku pelajaran murah dalam jumlah yang
banyak?
b. Bagaimana barang dan jasa harus diproduksi (how)?
Permasalahan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana (how)
barang dan jasa harus diproduksi. Dengan perkataan lain jika anda
memproduksi buku pelajaran, produksi dilakukan oleh siapa, dengan
menggunakan faktor produksi apa, apakah hanya dikerjakan dengan tenaga
kerja, ataukah tenaga kerja dibantu mesin? Apakah proses produksi itu
akan dilakukan dengan cara produksi missal yang padat karya atau padat
modal? Contoh produksi padat karya, yaitu pembangunan parit atau banjir
kanal dimana dapat menyerap banyak tenaga kerja. Adapun produksi padat
modal lebih bersifat produksi yang menggunakan teknologi, misalnya
industry perakitan kendaraan bermotor.
c. Untuk siapa barang dan jasa harus diproduksi(for whom)?
Masalah untuk siapa hasil produksi itu (for whom), pasar yang
menentukan pembagian mengenai pendapatan yang diperoleh dari kegiatan
produksi. Produksi yang dimaksud adalah produksi secara keseluruhan.
Seperti diketahui bahwa kegiatan produksi secara keseluruhan akan
menghasilkan produksi nasional atau pendapatan nasional. Hasil tersebut
akan dibagikan terutama kepada mereka yang ikut serta secara langsung
dalam kegiatan produksi. Misalnya, pemilik modal akan mendapatkan
balas jasa berupa bunga, pemilik tenaga kerja akan mendapatkan balas jasa
berupa upah atau gaji, pemilik lahan akan mendapatkan balas jasa berupa
sewa, dan sisanya berupa keuntungan akan menjadi hak milik para
pengusaha.
Menurut Sukirno (2005) kegiatan perekonomian pada masyarakat
modern sangat kompleks. Kegiatan tersebut meliputi berbagai jenis
kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan. Oleh karena corak kegiatan
yang sangat kompleks tersebut, banyak orang yang mungkin akan
berpendapat membuat gambaran berbagai masalah ekonomi yang dihadapi
masyarakat merupakan suatu hal yang tidak mungkin. Pandangan tersebut
9

dinilai tidak tepat. Berdasarkan pada corak analisis dalam ilmu ekonomi,
para ahli ekonomi telah dapat membagi berbagai masalah ekonomi yang
dihadapi masyarakat menjadi tiga persoalan pokok, yaitu :
a. Menentukan Barang dan Jasa yang Harus diproduksi
Persoalan ini penting karena merupakan faktor yang utama
yang akan menentukan corak penggunaan faktor-faktor produksi.
Barang dan jasa yang di hasilkan dalam suatu perekonomian sangat
banyak jenisnya, yaitu dari barang yang sangat sederhana (misalnya
beras dan tape) kepada barang yang sangat kompleks (misalnya kapal
terbang). Setiap tahun suatu perekonomian harus menentukan jenisjenis barang yang diperlukan oleh masyarakat dan jumlah produksi
dari barang dan jasa tersebut.
Masalah yang pertama ini adalah akibat langsung daripada
ketidakmampuan

sumber-sumber

daya

yang

tersedia

untuk

memproduksi semua barang yang dibutuhkan masyarakat. Oleh sebab


itu pilihan-pilihan harus dilakukan. Masyarakat haruslah menentukan
keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus
dikorbankan atau ditunda untuk memenuhinya. Pilihan-pilihan tersebut
akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi. Makin banyka
suatu jenis barang akan di hasilkan, semakin banyak faktor produksi
yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut. Untuk tujuan itu faktorfaktor produksi yang digunakan di sector lain harus dikurangi. Maka
produksi di sector lain tersebut akan berkurang.
b. Menentukan Cara Barang diproduksi
Biasanya terdapat beberapa cara untuk menghasilkan barang.
Adanya beberapa kemungkinan untuk menghasilkan suatu barang
dapat dengan jelas dilihat misalnya dalam kegiatan pertanian. Dalam
sektor pertanian, sejumlah produksi tertentu dapat dihasilkan dengan
menggunakan tanah yang luas. Atau dapat pula dicapai dengan
mengurangi keluasan tanah yang digunakan tetapi lebih banyak
menggunakan modal dan teknologi yang lebih tinggi. Dalam
10

menghadapai pilihan yang demikian, yaitu apakah menggunakan lebih


banyak tanah atau menggunakan lebih banyak modal dan teknologi
modern, pertanyaan berikut timbul: cara yang manakah yang lebih
sesuai? Masalah efisiensi merupakan salah satu faktor yang akan di
jadikan dasar dalam melakukan pemilihan tersebut. Pilihan akan di
letakkan kepada cara memproduksi yang mampu untuk menciptakan
barang-barang tersebut dengan cara yang paling efisien.
Dalam memikirkan masalah efisiensi kegiatan memproduksi,
yang harus dipikirkan tidaklah terbatas hanya kepada masalah efisiensi
dari segi teknik. Penggunaan teknik yang paling up to date belum tentu
menghasilkan keuntungan lebih besar. Faktor lain yang perlu
diperhatikan adalah besarnya jumlah permintaan. Apabila permintaan
sangat besar maka penggunaan teknik yang sangat modern akan
menaikkan efisiensi. Tetapi andaikata permintaannya tidak terlalu
banyak maka penggunaan teknik produksi yang lebih sederhana akan
menciptakan efisiensi yang lebih baik.
c. Menetukan Untuk Siapa Barang-barang diproduksi
Masalah selanjutnya adalah menentukan untuk siapa barang
atau jasa diproduksi. Barang yang dirpoduksi harus memenuhi
kebutuhan masyarakat. Hal ini menyangkut pembagian barang-barang
yang ada. Ada barang yang khusus dibuat untuk anak-anak da nada
pula yang khusus untuk orang dewasa. Ada pula barang yang dibuat
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari golongan menengah ke
atas da nada pula barang atau jasa yang diproduksi utnuk memenuhi
kenutuhan golongan masyarakat menengah ke bawah. Jadi barang atau
jasa yang diproduksi ada variasinya, tergantung siapa yang akan
menggunakannya.
Dari masalah-masalah ekonomi di atas, cara mengatasinya
adalah dengan menggunakan sistem ekonomi sebagai solusi masalah
ekonomi.

11

2.2 Pengertian Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi adalah suatu bilang ilmu pengetahuan yang sangat luas
liputannya. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti
keluarga, rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum. Jadi
ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Terdapat beberapa definisi dari beberapa ahli mengenai ilmu ekonomi, antara lain :
a. Ilmu ekonomi mempelajari tingkah laku manusia dalam mengelola kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa dengan sumber daya
produktif yang terbatas, dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia sebaik
baiknya (Gilarso, 2003).
b. Ilmu ekonomi merupakan media untuk menganalisa biaya dan keuntungan dan
memperbaiki corak penggunaan sumber daya (Sukirno, 2005).
c. Ekonomi memiliki fokus pada studi tentang bagaimana masyarakat mengelola
sumber daya yang selalu terbatas dan langka (Mankiw, 2000).
d. Ilmu ekonomi adalah kajian bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya
yang

langka

untuk

memproduksi

komoditi-komoditi

berharga

dan

mendistribusikannya pada msyarakat luas. (Samuelson,2003)

Dari beberapa definisi di atas kelompok kami menyimpulkan bahwa ilmu


ekonomi adalah studi perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya
yang terbatas dalam kegiatan produksi, kemudian menyalurkannya kepada
berbagai komoditi kemudian menyalurkannya (distribusi) kepada berbagai
individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat (konsumen). Ilmu
ekonomi sendiri dibagi menjadi dua cabang yaitu ilmu ekonomi makro dan
mikro. Dimana ekonomi mikro berhadapan dengan keputusan ekonomi di
tingkat individu, seperti rumah tangga, perusahaan, dan struktur industri,
sedangkan ekonomi makro melihat ekonomi secara keseluruhan termasuk
inflasi, pengangguran, produksi industri, dan peran pemerintah.

12

2.2.1

Prinsip Ekonomi
10 prinsip ekonomi menurut N.Gregory Mankiw, diklasifikasikan

dalam 3 poin utama :


a. Bagaimana Orang Mengambil Keputusan
1. Orang meghadapi tradeoff
Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, biasanya kita
harus mengorbankan sesuatu yang lain. Seperti contoh uang
makanan versus uang belanja, leisure time versus work, dan
efficiency versus equity. Dan dengan demikian kita harus berpikir
secara matang untuk membuat keputusan yang menghadapkan pada
pertukaran atau tradeoff dan merelakan sesuatu untuk suatu tujuan.
2. Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk mendapatkan
sesuatu
Dalam mengambil keputusan, selain kita harus benar-benar
memikirkannya secara matang kita juga perlu membandingkan biaya
dan mafaat dari alternatif yang akan dilakukan. Seperti contoh:
apakah memilih kuliah atau bekerja? dan apakah memilih pergi ke
kampus dengan menggunakan sepeda angin atau sepeda motor?.
Karena pada dasarnya memang harus mengorbankan sesuatu untuk
mendapatkan sesuatu yang lain.
3. Orang rasional berpikir pada batas-batas
Perubahan marginal atau marginal changes menjelaskan
penyesuaian terhadap suatu rencana yang sudah ada sebelumnya. maka
seseorang perlu membuat keputusan dengan cara membandingkan
keuntungan marginal dan biaya marginal.
4. Orang tanggap Insentif
Perubahan marginal dalam costs dan benefits memotivasi orang
untuk memberikan tanggapan. Artinya, seseorang harus tanggap
dengan insentif. Keputusan untuk memilih suatu alternatif dari yang
terjadi ketika keuntungan marginal atau marginal benefits pilihan
tersebut lebih besar daripada biaya marginal atau marginal costnya.Sebagai contoh bintang bola basket LA LAKERS memilih untuk

13

tidak kuliah setelah lulus SMA dan melilih menjadi pemain bola basket
dengan kontrak $10 juta.
b. Bagaimana Orang-Orang Berinteraksi
5. Perdagangan menguntungkan semua pihak
Perdagangan

antara

dua

negara

akan

menguntungkan

keduanya. Perdagangan menyebabkan orang atau suatu negara


berspesialisasi dalam keahlian mereka masing-masing.
6. Pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan
kegiatan ekonomi
Market economy adalah suatu jenis perekonomian yang
mengalokasikan

sumber

dayanya

melalui

keputusan-keputusan

terdesentralisasi dari berbagai perusahaan dan rumah tangga. Dalam


sebuah market economy , rumah tangga menentukan akan kerja di
perusahaan apa dan akan membeli apa dengan pendapatan mereka.
Dan perusahaan menentukan siapa yang akan dipekerjakan dan barang
apa yang akan dihasilkan.
Adam smith merumuskan sebuah pengamatan bahwa semua
rumah tangga dan perusahaan berinteraksi di pasar seolah-olah
dibimbing oleh invisible hand. dan harga-harga adalah alat yang
digunakan oleh tangan yang tak nampak untuk mengatur kegiatan
ekonomi. Karena rumah tangga dan perusahaan mempertimbangkan
harga saat mengambil keputusan untuk membeli dan menjual, tanpa
sadar mereka memperhitungkan manfaat dan biaya dari tindakan
mereka secara sosial. Hasilnya, harga-harga memandu para pengambil
keputusan ini untuk mencapai hasil-hasil yang dalam banyak kasus,
memaksimalkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
7. Pemerintah terkadang mampu meningkatkan hasil-hasil pasar
Ketika terjadi kegagalan pasar atau market failure, pemerintah
dapat melakukan intervensi di bidang ekonomi. Yaitu, efficiency dan
equity. Market failure terjadi saat pasar gagal mengalokasikan sumber
dayanya secara efisien dengan kekuatannya sendiri. Dan yang
merupakan

salah

satu

penyebab

kegagalan

pasar

adalah

externality,dampak tindakan seseorang atau perusahaan terhadap


kesejahteraan orang lain. Kegagalan pasar juga bisa disebabkan oleh
14

kekuasaan pasar atau market power, yaitu kemampuan sekelompok


orang untuk mengatur harga-harga dipasar.
c. Bagaimana Perekonomian Secara Keseluruhan Bekerja.
8.

Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya


menghasilkan barang dan jasa

Standar of living dapat dikur dalam hal perbedaan:


a) perbandingan pendapatan perorangan.
b) Perbandingan nilai total produksi nasional (PDB)
Hampir semua variasi antara standar-standar hidup dapat
dikaitkan dengan perbedaan produktivitas. Produktivitas adalah
besarnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dari satu jam kerja
seorang pekerja. Higher productivity= higher standard of living
9.

Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang


terlalu banyak
Inflasi adalah peningkatan harga secara keseluruhan dalam

suatu perekonomian. Salah satu penyebab inflasi adalah pertumbuhan


jumlah uang. Ketika pemerintah mencetak uang dalam ju,mlah yang
besar, nilai uang itu sendiri akan turun.
10.

Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antara

inflasi dan pengangguran


Phillips

Curve

menjelaskan

hubungan

antara

inflasi

dengan

pengangguran. Yaitu ketika inflasi menurun maka pengangguran


meningkat.

2.3 Kegiatan Ekonomi


Kegiatan Ekonomi adalah kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan
kegiatan konsumsi. Pada dasarnya kegiatan ekonomi merupakan suatu aktivitas
atau usaha yang dilakukan manusia untuk mewujudkan kemakmuran. Untuk
mencapainya, maka kegiatan ekonomi meliputi 3 hal, yaitu produksi, distribusi,
dan konsumsi. Kegiatan tersebut antara satu dengan yang lainnya saling
berhubungan. Kegiatan ekonomi yang utama tersebut adalah menghasilkan atau
memproduksi (kegiatan produksi), menyalurkan (distribusi), dan menggunakan
atau memakai (konsumsi).
15

Gambar 1. Hubungan Produksi, Disribusi, dan Konsumsi


2.3.1

Produksi
Produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang

atau jasa dari bahan bahan atau sumber sumber factor produksi dengan
tujuan menambah daya guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Peranan seorang manajer dalam proses produksi berkaitan erat
dengan tingkat efisiensi proses produksi tersebut dalam perusahaan.
Supaya efisien, seorang manajer harus melihat 4 hal yaitu:
a. Sifat produk
Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari suatu
produk tertentu akan lain dengan sifat produk yang berbeda. Hal ini
biasanya dibedakan apakah produk yang akan diproduksikan
mencermikan sifat khusus dari konsumsi dari konsumsi pembeli (
spesifik ) ataukah produk yang akan diproduksi merupakan produk
standar yang didasarkan pada keputusan perusahaan.
b. Produk spesifik.
Kalau pembeli menginginkan adanya spesifikasi tertentu dari
produk yang

diinginkan sedangkan jumlahnya hanya terbatas maka

proses produksi yang dipakai adalah proses produksi pesanan.


Contohnya: Produk meuble, pakaian. sepatu dan sebagainya.
c. Produk standar
Produk standar yang menjadi keputusan perusahaan akan
mengakibatkan proses produksi yang dipakai akan berbeda dengan
proses produksi untuk produk pesanan,

karena perusahaan yang

membuat produk standar berarti perusahaan tersebut membuat produk


yang ukurannya standar ( sama ) dan jumlahnya sangat banyak
karena bertujuan untuk persediaan maupun
pembeli

dikirimkan

kepada

atau penyalur. Contohnya: Televisi, almari es, sikat gigi,

pakaian bayi dan sebagainya. Kalau proses produksi yang dipilih


16

perusahaan adalah proses produksi standar maka mengharuskan


perusahaan untuk menyediakan dana yang besar untuk penyimpanan,
penanggungan resiko turunnya harga dan kualitas maupun biaya
pemeliharaan yang cukup besar.
1.

Tipe proses produksi


a. Tipe proses produksi terus-menerus (Continuous Process).
Proses produksi yang terus menerus akan terjadi jika
perusahaan yang berproduksi membutuhkan waktu yang lama
untuk mempersiapkan peralatab atau mesin dari jenis mesin
tersebut hanya bervariasi sedikit saja karena biasanya sudah
ditentukan pola dan jenisnya yang khusus untuk menghasilkan
produk secara besar-besaran dari bahan mentah sampai dengan
menjadi barang jadi dengan pola urutan yang pasti juga dan
kegiatan tersebut akan berjalan terus dalam jangka waktu
yang lama.
b. Tipe proses produksi terputus putus (intermittent)
Pola produksi yang terputus putus ini terjadi karena sering
terhentinya mesin atau alat produksi untuk menyesuaikan
dengan keinginan produk akhir yang akan diciptakan. Tentu
saja tidak seluruh proses produksi akan mempunyai proses
produksi yang berbeda sama sekali, kadang untuk tiga bagian
atau dua bagian proses produksi sebelum menghasilkan barang
akhir mempunyai pola urutan yang sama juga. Jadi yang
membedakan adalah saat proses produksi dari bahan mentah
sampai menjadi produk akhir (hasil proses produksi) selalu
mempunyai pola urutan yang berbeda beda sesuai dengan
hasil produk akhir yang diinginkan konsumen.

2. Faktor produksi
Yang dimaksudkan dengan factor factor produksi adalah benda
benda yang disediakan oleh alam dan diperlukan oleh manusia
yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Factor
factor produksi adakalanya dinyatakan dengan istilah lain, yaitu
sumber daya. Factor produksi yang tersedia dalam perekonomian
akan menentukan sampai mana suatu Negara dapat menghasilkan
17

barang

dan

jasa.

Factor

produksi

yang

tersedia

dalam

perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:


a) Tanah dan sumber alam
Factor produksi ini disediakan alam. Factor produksi ini
meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan
sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang
dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
b) Tenaga kerja
Factor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang
terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi
juga keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi
keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja dibedakan kepada tiga
golongan:
i. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak
berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiki
keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
ii. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki
keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja seperti
montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan
radio.
iii. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki
pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu
seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
c) Modal
Factor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh
manusia dan digunakan untuk memproduksi barang barang
dan jasa yang mereka butuhkan. Beberapa contohnya adalah
sistem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan
pertokoan, mesin mesin dan peralatan pabrik dan alat alat
pengangkutan.
d) Keahlian keusahawanan
Factor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan
pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai
kegiatan usaha. Dalam menjalankan suatu kegiatan ekonomi,
18

para pengusaha akan memerlukan ketiga factor produksi yang


lain

yaitu

tanah,

modal

dan

tenaga

kerja.

Keahlian

keusahawanan meliputi kemahirannya mengorganisasi berbagai


sumber atau factor produksi tersebut secara efektif dan efisien
sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat
menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
3. Teknik produksi
Penggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses
produksi akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai
dalam proses produksi. Berdasarkan tekniknya dapat dibagi
menjadi beberapa macam yaitu:
a.

Proses ekstraktif
Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil langsung
dari sumber alam yang telah tersedia. Misalnya proses
penambangan,

perusahaan

perikanan,

perkebunan

dan

sebagainya.
b. Proses analitis
Proses analitis adalah proses untuk menguraikan atau
memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu menjadi
beberapa macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya.
c. Proses fabrikasi
Seperti proses analitis tetapi dalam proses ini digunakan alat
seperti mesin, gergajinya menjadikan bentuk baru beberapa
macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya. Contohnya:
Pertamina.
d. Proses sintesis
Proses mengkombinasikan beberapa bahan (persenyawaan zat)
dalam suatu bentuk produk. Contohnya: perusahaan kimia,
obat obatan, gelas, kaca dan sebagainya.
e. Proses assembling
Proses assembling berarti merangkaikan beberapa produk jadi
atau setengah jadi menjadi produk baru (barang baru) tanpa
merubah

bentuk

fisik

susunan

kimiawinya,

Contoh:

19

perusahaan mobil, IPTN, perusahaan alat listrik dan


sebagainya.
4. Sistem produksi
Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling
berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi
menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan
baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output
produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya
seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

Gambar 2. Input Output Sistem Produksi


Sub sistemsub sistem dari sistem produksi tersebut antara lain
adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian
Kualitas, Penentuan Standar Operasi, Penentuan Fasilitas Produksi,
Perawatan Fasilitas Produksi, dan Penentuan Harga Pokok
Produksi.
Sub sistemsub sistem dari sistem produksi tersebut akan
membentuk

konfigurasi

sistem

produksi.

Keandalan

dari

konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang


dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya).
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, operasi dan
pemeliharaan, perusahaan manufaktur harus memiliki organ
pelaksana. Sistem produksi pada suatu perusahaan manufakturing
harus memiliki bagian-bagian menunjukkan bahwa sistem
produksi berawal dari pemahaman terhadap keinginan dan harapan
20

para

pelanggan

berdasarkan

temuan-temuan

dari

kegiatan

pemasaran termasuk permintaan langsung dari para pelanggan


terhadap produk-produk tertentu. Data dan informasi tentang
keinginan pelanggan kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk
rancangan produk atau jasa untuk mengetahui part, komponen dan
sub-assembly apa yang dibutuhkan termasuk ukuran, spesifikasi,
jenis bahan, jumlah masing-masing item yang dibutuhkan untuk
setiap unit produk yang diinginkan.

Gambar 3. Sistem produksi perusahaan

Berdasarkan hasil rancangan

ini kemudian ditentukan proses

pembuatan (manufacturing) di lantai pabrik yang meliputi tahapan


proses.
Data dan informasi yang telah tersedia kemudian disampaikan
kepada

bagian

cost

accounting untuk

menilai

kelayakan

pembiayaan dan penerimaan. Bila dinilai layak maka diteruskan


kepada pimpinan untuk disahkan. Kemudian disusun rencana dan
program pengolahan di lantai pabrik yang meliputi jadwal tentative
proses operasi, jadwal dan jumlah kebutuhan bahan baku (raw
material) dan bahan tambahan dari luar (bought-out items) dan
jadwal operasi dan kapasitas fasilitas produksi yang akan
digunakan dan lain-lain. Berdasarkan jadwal-jadwal tersebut,

21

rencana pengadaan bahan, kapasitas stasiun kerja, tenaga operator


disusun dan kemudian diimplementasikan.
Monitoring dan pengendalian operasi di lantai pabrik dilakukan
secara rutin untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan
termasuk penyimpangan mutu (spesifikasi) dari setiap item yang
dikerjakan. Apabila penyimpangan tidak dapat dihindarkan maka
tindakan perbaikan yang meliputi penjadwalan ulang sisa operasi
di lantai pabrik segera dilakukan, pengadaan tambahan bahan bila
diperlukan dan sebagainya. Beberapa sumber penyimpangan yang
umum terjadi ialah kesalahan dalam pembuatan rancangan part dan
komponen, kekeliruan dalam penentuan waktu setup dan operasi,
ketidaksesuaian mutu bahan, kerusakan pada fasilitas produksi dan
lain-lain. Produk yang telah selesai diangkut ke gudang
penyimpanan untuk dikirimkan kepada para pelanggan sesuai
dengan jadwal pengiriman yang disepakati.
2.3.2

Distribusi
Distribusi

adalah

kegiatan

pemasaran

yang

berusaha

memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari


produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat) dengan yang diperlukan. Distribusi
yang efektif akan memperlancar arus atau akses barang oleh konsumen
sehingga dapat memperoleh barang sesuai dengan yang diperlukan.
a) Sistem distribusi
Secara umum, sistem distribusi dapat dibedakan dalam dua jenis,
yaitu sistem distribusi langsung dan sistem distribusi tidak
langsung.
(1) Sistem distribusi langsung mendistribusikan barang secara
langsung dari produsen ke konsumen. Sistem distribusi
langsung tidak menggunakan perantara yang independen.
Produsen (dapat menggunakan agen penjual) langsung kepada
konsumen. Sistem distribusi langsung umumnya digunakan
pada sistem Direct Order (pelanggan dapat memesan langsung
kepada penjual melalui surat, telepon, atau bentuk komunikasi
lain), Direct Selling (penjual didatangi atau mendatangi
22

pembeli) maupun Direct Relationship Marketing (bentuk


pemasaran

yang

mendasarkan

pada

respon

individual

pelanggan).
(2) Sistem distribusi tidak langsung menggunakan perantara
(middleman) sehingga tidak langsung bertemu dengan
konsumen. Sistem distribusi tidak langsung menggunakan satu
atau berbagai perantara untuk sampai ke konsumen. Dapat
berbentuk sistem pendistribusian konventional (tradisional),
maupun sistem pemasaran vertical. Sistem pendistribusian
konvensional menggunakan perantara yang independen dari
pengendalian produsen. Sistem ini dapat memicu konflik
apabila ada perbedaan pendapat atau kepentingan. Untuk
mengatasi

hal

mengintegrasikan

itu,
kegiatan

produsen

berupaya

dengan

maupun organisasi

lembaga

perantara ke dalam organisasi produsen agar dicapai hasil


kerjasama yang optimal. Sedangkan sistem pemasaran vertical
dapat dilakukan dengan melalui: administrasi, kontraktual,
maupun koorporasi.

Gambar 4. Sistem distribusi tidak langsung


c.

Rantai saluran distribusi


Sistem distribusi tidak langsung mempunyai keragaman dalam
penggunaan banyaknya tingkatan saluran yang diperlukan.
Semakin panjang jenjang saluran distribusai yang dipergunakan
berarti semakin tidak langsung penyampaian barang dari produsen
ke konsumen. Dengan kata lain, jenjang atau panjangnya ranta
23

saluran menunjukkan tingkatan tidak langsungnya sistem saluran


ditribusi. Rantai saluran distribusi untuk memperoleh produk
produk industrial. Skema sistem saluran distribusi produk
konsumen dan produk industrial adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Rantai saluran distribusi

2.3.3

Konsumsi
Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang
dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan. Barang barang yang diproduksi digunakan oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan barang
konsumsi. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional. Fungsi konsumsi dapat
dinyatakan dalam persamaan (Mankiw, 2003)
Perkembangan ekonomi yang terjadi mengakibatkan bertambahnya
variabel yang dapat mempengaruhi pengeluaran konsumsi

24

a. Selera
Dalam keterbatasan harga dan pendapatan, seleralah yang
membentuk

kurva

permintaan.

Perubahan

selera

dapat

termanifestasikan ke dalam perilaku pasar. Hal ini dikarenakan


adanya perbedaan sikap dalam masyarakat atau dalam suatu istilah
bisa dikemukakan bahwa keanekaragaman permintaan individual
hampir tidak terbatas. (Case dan Fair, 2005).
b. Faktor sosial ekonomi
Faktor

sosial

ekonomi

misalnya:

umur,

pendidikan,

pekerjaan dan keadaan keluarga. Biasanya pendapatan akan


tinggi pada kelompok umur muda dan terus meningkat sampai
pada puncaknya pada umur pertengahan, dan akhirnya turun pada
kelompok

tua.

Demikian

disisihkan

(tabung)

juga

dengan

pendapatan

yang

pada kelompok umur tua adalah rendah,

berarti bagian pendapatan yang dikonsumsi relatif tinggi pada


kelompok muda dan tua, tetapi rendah pada umur pertengahan.
Dengan adanya perbedaan proporsi pendapatan untuk konsumsi
diantara

kelompok

umur, maka

naiknya

umur

rata-rata

penduduk akan mengubah fungsi konsumsi agregat.


Faktor-faktor demografis yang mempengaruhi pengeluaran
konsumsi
adalah

yaitu

lebih

tanggungannya

besar keluarga. Pengeluaran keluarga besar

besar

daripada

kecil

jika

pengeluaran

yang

lain

yang

jumlah

diasumsikan

ceteris

paribus (Auckley, 1986).


c. Kekayaan Rumah Tangga
Kekayaan rumah tangga adalah jumlah seluruh harta berharga
yang dimiliki oleh suatu rumah tangga. Termasuk antara lain
mobil, rumah dan isinya, jumlah uang yang disimpan di Bank
(Lipsey, 1993).
Kekayaan secara eksplisit maupun implisit, sering dimasukkan
dalam fungsi konsumsi aggregat sebagai faktor yang menentukan
konsumsi. Seperti dalam hipotesis pendapatan permanen yang
dikemukakan oleh Friedman, Albert Ando dan Franco Modigliani
25

menyatakan bahwa hasil bersih (net worth) dari suatu kekayaan


merupakan faktor penting dalam menentukan konsumsi.
d. Keuntungan/Kerugian Capital
Keuntungan kapital yaitu dengan naiknya hasil bersih dari
kapital

akan mendorong

tambahnya

konsumsi,

sebaliknya

dengan adanya kerugian kapital akan mengurangi konsumsi.


Menurut

John

J.

Arena

menemukan

bahwa

tidak

ada

hubungan antara konsumsi aggregat dan keuntungan kapital karena


sebagian saham dipegang oleh orang-orang yang berpendapatan
tinggi dan konsumsi mereka tidak terpengaruh oleh perubahan
jangka pendek dalam harga surat berharga tersebut.
e. Barang Tahan Lama
Barang tahan lama adalah barang yang dapat dinikmati
sampai pada masa yang akan datang (biasanya lebih dari satu
tahun). Adanya barang tahan lama ini menyebabkan timbulnya
fluktuasi pengeluaran konsumsi. Seseorang yang memiliki
banyak barang tahan lama, seperti lemari es, perabotan, mobil,
sepeda motor, tidak membelinya lagi dalam waktu dekat.
Akibatnya pengeluaran konsumsi untuk jenis barang seperti
ini cenderung menurun pada masa (tahun) yang akan datang.
Pengeluaran konsumsi untuk jenis barang ini menjadi berfluktuasi
sepanjang waktu, sehingga pada periode tersebut pengeluaran
konsumsi secara keseluruhan juga berfluktuasi.
f. Kredit
Kredit yang diberikan oleh sektor perbankan sangat erat
hubungannya dengan pengeluaran

konsumsi

yang

dilakukan

rumah tangga. Adanya kredit menyebabkan rumah tangga


dapat

membeli

barang

pada

waktu

sekarang

dan

pembayarannya dilakukan di kemudian hari. Namun demikian, ini


tidak berarti bahwa adanya fasilitas kredit menyebabkan rumah
tangga akan melakukan konsumsi yang lebih banyak, karena
apa yang mereka beli sekarang harus dibayar dengan penghasilan
yang akan datang. Konsumen akan memperhitungkan beberapa
hal dalam melakukan pembayaran dengan cara kredit, misalnya
26

tingkat bunga, uang muka dan waktu pelunasannya. Tingkat


bunga tidak merupakan faktor dominan dalam memutuskan
pembelian dengan cara kredit, sebagaimana faktor-faktor yang lain
seperti uang muka dan waktu pelunasan. Kenaikan uang muka
akan menurunkan jumlah uang yang hurus dibayar secara
kredit.
Sedangkan

semakin

panjang

waktu

pelunasan

akan

meningkatkan jumlah uang yang harus dibayar dengan kredit. Jadi


dapat disimpulkan bahwa tidak adanya kejelasan mengenai
pengaruh kredit terhadap pengeluaran konsumsi.
g. Ekspektasi
Ekspektasi mengenai keadaan di masa mendatang sangat
mempengaruhi konsumsi pada saat ini. Keyakinan bahwa di
masa mendatang akan memperoleh pendapatan yang lebih
tinggi dari masa sekarang akan merangsang rumah tangga
untuk

meningkatkan

konsumsinya

pada

saat

ini.

Juga

perkiraan inflasi yang tinggi di masa mendatang akan mendorong


kepada peningkatan konsumsi di masa kini.
2.3.4

Para pelaku kegiatan ekonomi


Pelaku kegiatan ekonomi dibedakan menjadi tiga golongan,
yaitu: rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Masing masing
golongan ini menjalankan peranan yang sangat berbeda dalam suatu
perekonomian. Berikut ini diuraikan peranan mereka dalam kegiatan
perekonomian Negara.
1. Rumah tangga
Rumah tangga adalah pemilik berbagai factor produksi yang
tersedia dalam perekonomian. Sector ini menyediakan tenaga kerja
dan tenaga usahawan. Selain itu sector ini memiliki factor factor
produksi yang lain, yaitu barang barang modal, kekayaan alam,
dan harta tetap seperti tanah dan bangunan. Mereka akan
menawarkan factor factor produksi ini pada perusahaan. Sebagai
balas jasa terhadap penggunaan berbagai jenis factor produksi ini
maka sector perusahaan akan memberikan berbagai jenis
pendapatan kepada sector rumah tangga. Tenaga kerja menerima
27

gaji dan upah, pemilik alat alat modal menerima bunga, pemilik
tanah dan harta tetap lain menerima sewa, dan pemilik keahlian
keusahawanan menerima keuntungan.
Berbagai jenis pendapatan tersebut akan digunakan oelh rumah
tangga untuk dua tujuan. Yang pertama adalah untuk membeli
berbagai barang ataupun jasa yang diperlukannya. Dalam
perekonomian yang masih rendah taraf perkembangannya,
sebagian besar pendapatan yang dibelanjakan tersebut digunakan
untuk membeli makanan dan pakaian, yaitu keperluan sehari hari
yang paling pokok. Pada tingkat perkembangan ekonomi yang
lebih maju pengeluaran untuk makanan dan pakaian bukan lagi
merupakan bagian yang terbesar dari pengeluaran rumah tangga.
Pengeluaran pengeluaran lain seperti untuk pendidikan,
pengangkutan, perumahan, dan rekreasi menjadi sangat bertambah
penting. Di samping dibelanjakan, pendapatan yang diterima
rumah tangga akan disimpan atau ditabung. Penabungan ini
dilakukan untuk memperoleh bunga atau dividen. Tabungan ini
juga berfungsi sebagai cadangan dalam menghadapi berbagai
kemungkinan kesusahan di masa depan.
2. Perusahaan
Perusahaan perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan
oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Seorang atau sekumpulan orang tersebut dikenal
sebagai pengusaha. Mereka adalah orang yang memiliki keahlian
keusahawanan dan kegiatan mereka dalam perekonomian ialah
mengorganisasi factor factor produksi secara sedemikian rupa
sehingga berbagai jenis barang dan jasa yang diperlukan rumah
tangga dapat diproduksi dengan cara yang sebaik baiknya.
Mereka memproduksi barang tersebut bukan dengan maksud
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tujuan mereka yang terutama
adalah memperoleh keuntungan dari usaha mereka. Dalam analisis
ekonomi dimisalkan bahwa para pengusaha ingin memaksimalkan
keuntungan. Keputusan tentang jumlah barang yang diproduksi
28

dan bagaimana cara memproduksinya selalu dipertimbangkan


berdasarkan keinginan untuk mencapai untung yang maksimum
tersebut. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, para
pengusaha akan menganalisis strktur biaya dan pendapatan total
yang diharapkannya.
Dari segi biaya, ia akan menjalankan segala usaha agar biaya
yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah barang tertentu
diminimumkan. Dari segi pendapatan total, para pengusaha akan
menentukan pada tingkat pendapatan total yang mana perbedaan
antara pendapatn total, dan biaya produksi adalah yang paling
besar. Dengan cara ini, tingkat produksi yang akan memberikan
keuntungan maksimum akan dapat ditentukan.
3. Pemerintah
Yang dimaksudkan dengan pemerintah adalah badan badan
pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi.
Badan badan seperti itu termasuk berbagai departemen
pemerintahan, badan yang mengatur penanaman modal, bank
sentral, parlemen, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan
sebagainya. Badan badan tersebut akan mengawasi kegiatan
rumah tangga dan perusahaan supaya mereka melakukan kegiatan
dengan cara yang wajar dan tidak merugikan masyarakat secara
keseluruhan.
Di samping mengatur dan mengawasi kegiatan kegiatan
ekonomi rumah tangga dan perusahaan, pemerintah juga
melakukan sendiri beberapa kegiatan ekonomi. Biasanya kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah adalah kegiatan yang
kurang menguntungkan kepada pihak swasta. Salah satu kegiatan
kegiatan

yang demikian

adalah

kegiatan

mengembangkan

prasarana ekonomi seperti jalan jalan, jembatan, pelabuhan dan


lapangan terbang. Prasaran tersebut penting sekali artinya dalam
mengembangkan kegiatan kegiatan ekonomi yang lain tetapi
biayanya sangat mahal dan adakalanya modal yang ditanamkan
tidak dapat diperoleh kembali. Oleh sebab itu adalah kurang
menguntungkan kepada perusahaan perusahaan yang dimiliki
29

masyarakat untuk mengembangkan prasarana. Kegiatan kegiatan


lain yang biasanya dilakukan pemerintah adalah mengembangkan
prasarana sosial seperti institusi pendidikan, badan badan
penyelidikan, menjaga ketertiban dan keamanan Negara, dan
menyediakan jasa jasa yang penting peranannya dalam
perekonomian (jasa angkutan kereta api dan udara, menyediakan
jasa pos, telepon dan telegram, dan sebagaianya).
Oleh karena pemerintah juga cukup aktif dalam kegiatan
ekonomi, sector ekonomi dapat dibedakan menjadi: sector
pemerintah dan sector swasta. Produksi sector pemerintah berarti
hasil hasil kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh badan badan
pemerintah, sedangkan produksi sector swasta berarti hasil hasil
kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan perusahaan yang
dimiliki

masayrakat.

Untuk

membiayai

pengeluarannya,

pemerintah mengenakan berbagai jenis pajak kepada rumah tangga


dan perusahaan. Secara garis besarnya, pajak yang dipungut
pemerintah dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu pajak
langsung dan tidak langsung.
a. Pajak langsung adalah pajak yang secara langsung dipungut
atau dibebankan kepada orang orang atau badan badan yang
memperoleh pendapatan atau keuntungan dalam kegiatan
ekonomi. Jenis jenis pajak yang tergolong dalam pajak
langsung adalah pajak pendapatan perseorangan dan pajak
perusahaan.
b. Pajak tak langsung adalah pajak yang dikenankan tanpa
dikaitkan kepada individu atau perusahaan tertentu. Yang
termasuk dalam golongan pajak ini adalah pajak penjualan dan
pajak impor atau ekspor.
Di samping dari pajak, pemerintah mendapat pula pendapatan
dari pembayaran royalty yang dipungut dari perusahaan
perusahaan yang mengeksploitasi kekayaan alam (seperti minyak
dan hasil hutan), dan dari keuntungan perusahaan perusahaan
yang dimilikinya.
30

2.3.5

Arus perputaran ekonomi


Kegiatan Perekonomian Negara Kegiatan perekonomian negara dan
pelaku pelaku ekonomi yang terlibat dalam perekonomian dapat
dilihat dari dinamika diagram circular flow. Terdapat 4 macam
diagram circular flow perekonomian:
1.

Diagram circular flow ekonomi 2 sektor subsistem

Gambar 6. Diagram circular flow perekonomian 2


sektor sub sistem
Kegiatan ekonomi dua sektor subsistem hanya melibatkan dua
pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
Keterangan : rumah tangga memberikan kontribusi kepada
perusahaan berupa faktor-faktor produksi yaitu berupa SDA, SDM,
modal, dan skill. Sebagai balasan perusahaan kepada rumah tangga
atas faktor produksi tersebut adalah berupa sewa, gaji/upah, bunga dan
laba. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan ini lah yang
nantinya akan digunakan oleh rumah tangga untuk keperluan seharihari dan hasil dari penjualan produksi tersebut masuk ke perusahaan
untuk berproduksi lagi.
Dalam kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi
menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian,
pengeluaran sektor rumah tangga akan sama dengan nilai barang dan
jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini adalah gambaran yang
sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di mana
31

kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.


2. Diagram circular flow ekonomi 2 sektor modern
Dalam perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima
pendapatan akan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk
ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada pengusaha yang akan
menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barangbarang modal.

Gambar 7. Diagram circular flow perekonomian


2 sektor modern
Sama hal nya dengan ekonomi subsistem, hasil dari balas jasa
dari faktor produksi yang berupa sewa, gaji/upah, bunga dan laba yang
masuk ke rumah tangga sebagian ada yang dibelanjakan untuk
konsumsi, ada juga yang di tabung di lembaga keuangan. Dari lembaga
keuangan dipinjam oleh penanam modal yaitu perusahaan.
3. Diagram circular flow ekonomi 3 sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi
yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan
juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.

32

Gambar 8. Diagram circular flow perekonomian 3 sektor

Kegiatan 3 sektor ini pemerintah ikut serta dalam kegiatan


ekonomi. hasil dari balas jasa dari faktor produksi yang berupa sewa,
gaji/upah, bunga dan laba yang masuk ke rumah tangga selain untuk
dibuat konsumsi, digunakan untuk membayar pajak kepada pemerintah
sebagai balasannya pemerintah memberikan subsidi begitu juga
perusahaan memberikan hasil penjualan atas produksinya berupa pajak
perusahaannya kepada pemerintah.
4. Diagram circular flow ekonomi 4 sektor
Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian
terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku
ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar
negeri.

33

Gambar 9. Diagram circular flow perekonomian


4 sektor
Kegiatan ekonomi 4 sektor ini, ada peranan dari luar negeri yaitu hasil dari balas
jasa dari faktor produksi yang berupa sewa, gaji/upah, bunga dan laba yang masuk
ke rumah tangga sebagian ada yang dibuat konsumsi, ditabung, dan dibayar pajak
ke pemerintah, ada juga yang dibuat konsumsi ke luar negeri (impor).Begitu juga
dengan perusahaan, hasil dari produksinya ada sebagian dijual di dalam negeri ada
juga yang di jual ke luar negeri (ekspor).

2.4 Jenis Analisis Ilmu Ekonomi


Analisis ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu ekonomi
deskriptif, teori ekonomi dan ekonomi terapan. (applied economics)
2.4.1

EKONOMI DESKRIPTIF
Bidang ilmu ekonomi adalah analisis ekonomi yang menggambarkan

keadaan atau wujud yang sebenarnya dalam perekonomian. Analisis mengenai


keadaan petani di Jawa Timur, adalah tergolong sebagai ilmu ekonomi
deskriptif. Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis keadaan
sebenarnya di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu
penting untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Adakalanya hal itu tidak
mudah dilakukan. Ilmu ekonomi adalah salah satu ilmu sosial. Di dalam ilmu
sosial tidaklah mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari suatu keadaan.
Ini disebabkan karena dalam masyarakat keadaan yang sebenarnya sangat
34

berkaitan satu sama lain sehingga sering sekali timbul kesukaran untuk
menggambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian.
Misalnya kita ingin mengetahui pengaruh kenaikan harga kepada kenaikan
produksi pangan. Ini sukar dijelaskan karena produksi pangan bukan saja
dipengaruhi oleh harganya tetapi oleh banyak faktor lain seperti iklim, harga
barang lain, dan keadaan ekonomi.
2.4.2

TEORI EKONOMI
Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan

sifat hubungan keadaan dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang


peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya
mengalami perubahan. Selain itu, teori ekonomi juga memberikan gambaran
tentang sifat-sifat utama dari sistem ekonomi dan bagaimana sistem ekonomi
berfungsi. Dalam teori ekonomi yang diterangkan adalah gambaran umum dan
yang disederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan
ekonomi. Mengetahui kenyataan dalam perekonomian saja belumlah cukup
untuk belajar ilmu ekonomi. Yang lebih penting lagi ialah menyusun keadaan
sebenarnya secara sistematik, dan membuat gambaran umum tentang kegiatan
suatu perekonomian dan komponen-komponennya. Tugas ini dijalankan oleh
teori ekonomi. Dengan mempelajari teori dan kenyataan, ilmu ekonomi
menjadi sangat penting peranannya dalam masyarakat. Pentingnya peranan
kedua hal tersebut selalu dinyatakan oleh ahli-ahli ekonomi secara berikut:
Teori tanpa kenyataan tidak ada gunanya, tetapi mengetahui kenyataan saja
tanpa teori maka tidak akan berarti sama sekali. Ilmu Ekonomi Teori
dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Teori Ekonomi Mikro, yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
fungsi ekonomi secara individu yang terdiri dari perusahaan maupun
rumah tangga. Teori Ekonomi Mikro membahas tentang alokasi
sumber daya dan distribusi pendapata yang dipengaruhi oleh sistem
harga yang terjadi di pasar dan kebijakan pemerintah. Selain itu,
membahas cara penentuan harga dan kuantitas suatu hasil produksi
yang ditawarkan dalam pasar individu dan hubungan di antara pasar

35

tersebut. Ekonomi mikro dapat dianggap sebagai rincian ekonomi


pasar.
2. Teori Ekonomi Makro, yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku ekonomi

secara

keseluruhan (aggregat) seperti

total

pendapatan, tingkat tenaga kerja, hasil produksi, dan sebagainya dalam


skala nasional.
2.4.3

EKONOMI TERAPAN

Bidang ini lazim disebut juga sebagai teori kebijakan ekonomi, yaitu
cabang dari ilmu ekonomi mikro dan makro yang menelaah tentang
kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi. Salah satu peranan teori ekonomi adalah: berfungsi

sebagai

landasan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi. Bagaimana


bentuk-bentuk kebijakaan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi masalahmasalah ekonomi yang dihadapi dianalisis di dalam teori kebijakan ekonomi.
Dalam merumuskan kebijakan ekonomi, yang pertama-pertama harus
diperhatikan

adalah

tujuan-tujuan

dari

kebijakkan

ekonomi.

Dalam

perekonomian tujuan-tujuan yang ingin dicapai adalah:


a. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat
b. Menciptakan kestabilan harga-harga.
c. Mengatasi masalah pengangguran
d. Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata
Dalam merumuskan kebijakan ekonomi pandangan yang menerangkan
apa keadaan yang sebenarnya,-pandangan yang dalam bahasa inggris
dinamakan dengan istilah value judgement sangat penting perananya. Untuk
menjelaskan pentingnya value judgement- perhatikanlah persoalan berikut.
Andaikata dalam perekonomian dihadapi masalah kekurangan bahan
makanan, kebijakan yang bagaimanakah yang harus dilaksanakan? Seseorang
mungkin berpendapat bahwa yang terbaik ialah membeli bahan makanan dari
luar negeri karena harganya murah. Dengan cara itu masyarakat tidak perlu
menderita karena kenaikkan harga bahan makanan. Yang lain berpendapat
bahwa kekurangan itu harus diatasi dengan menaikkan produksi dalam
negeri.dalam jangka pendek, langkah ini mungkin akan menaikkan harga,
36

tetapi dalam jangka panjang produksi dalam negeri akan naik dan penggunaan
tenaga kerja bertambah.
Perbedaan pandangan ini disebabkan oleh value judgement yang berbeda.
Pendukung kebijakan pertama berpendapat kepentingan konsumen perlku
diutamakan. Sedangkan pendukung kebijakan kedua lebih megutamakan
kepentingan negara secara keseluruhannya. Perbedaan pandangan seperti ini
akan selalu terjadi pada saat merumuskan kebijakan ekonomi.
2.4.4

ALAT ANALISIS EKONOMI

Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan


teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan
kurva merupakan alat analisis yang utama dalam teori ekonomi. Dalam teori
yang mendalam atau (Advanced), matematika dan persamaan matematika
memegang peranan yang sangat penting. Selain itu statistik adalah alat analisis
untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi. Namun
analisis dalam ekonomi tidak terbatas kepada uraian deskriptif mengenai
kegiatan ekonomi yang berlaku. Teori ekonomi biasanya menggunakan empat
(4) alat analisis, antara lain:
1. Uraian mengenai sifat hubungan di antara dua atau beberapa variabel
ekonomi
2. Data yang berbentuk angka-angka yang menggambarkan sifat hubungan
tersebut
3. Gambaran secara grafik mengenai sifat hubungan tersebut
4. Persamaan matematik yang menjelaskan sifat hubungan diantara berbagai
variabel.
Seterusnya analisis yang menerangkan peristiwa-peristiwa yang berlaku
selalu menggunakan data statistik mengenai berbagai kegiatan ekonomi.
2.5 Asumsi Dalam Teori Ekonomi
Menurut Sukirno (2005)

membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan

merupakan salah satu syarat penting dalam membuat teori ilmu sosial. Tanpa
asumsi, sangat sulit untuk menentukan hubungan antara variabel, oleh karena itu
kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian sangat kompleks sifatnya. Asumsi
37

itu sendiri

hakekatnya

yaitu semua ilmu pengetahuan pada

dasarnya

membutuhkan asumsi agar teorinya berlaku secara keilmuan. Tujuan dari asumsi
dalam ilmu ekonomi untuk membatasi analisanya agar teori dan hukumhukumnya dapat berlaku dengan baik. Berikut ini adalah beberapa asumsi yang
sering digunakan dalam teori ekonomi (Awh, 1976) :
a. Asumsi Umum
1. Asumsi Rasionalitas
Semua orang sebagai pelaku ekonomi (homo ekonomikus) pada
asumsi ini dianggap bersifat rasional dimana mereka tidak mungkin akan
mengambil keputusan yang dapat merugikan dirinya sendiri dan mereka
juga dianggap mengerti bagaimana keadaan pasar dan akan memberi
respon yang selayaknya terhadap perubahan pasar. Penggunaan asumsi ini
pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga (
keluarga/perusahan) senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan
(utility maximization assumption). Tetapi dalam rumah tangga perusahaan,
asumsi serupa terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga (
keluarga/perusahan)

senantiasa berusaha memperoleh laba sebesar

mungkin (profit maximization assumption).


Misalkan saja ada dua produk yang memiliki harga jual yang
berbeda dengan memiliki kualitas yang sepadan. Secara rasional, para
konsumen pasti akan memilih produk dengan harga yang lebih murah
karena produk tersebut memiliki kualitas yang sepadan dengan produk
yang lebih mahal. Asumsi ini tidak berlaku apabila seorang konsumen
menentukan produk yang akan dibeli dengan mempertimbangkan alasan
yang tidak rasional, misalnya kecantikan si penjual produk.

2. Asumsi penyederhanaan
Kita masih perlu menyederhanakan persoalan yg lebih lanjut
meskipun abstraksi sudah banyak mengurangi kompleksnya permasalahan.
Hal ini dilakukan agar permasalahan lebih mudah dianalisa dan dipahami.
Jadi intinya kita tidak perlu menyederhanakan persoalan terlalu jauh,
cukup diambil bentuk umumnya.
Misalnya saja seorang konsumen yang akan membeli kebutuhan
rumah tangga di sebuah supermarket. Kebutuhan rumah tangga konsumen
38

tersebut tentunya sangat banyak, namun kebutuhan tersebut dapat


disederhanakan sehingga pengeluaran si konsumen dapat diperkecil.
3. Asumsi Ceteris Paribus
Secara singkat dapat dijabarkan bahwa asumsi ini menghendaki bahwa
yang mengalami perubahan hanya variabel yang secara eksplisit
dinyatakan berubah, sedangkan variabel-variabel lainnya yang berda diluar
fokus yang sendang dibahas dianggap konstan.
Misalnya, dalam membuat asumsi bahwa permintaan dipengaruhi oleh
harga, tidak perlu memperhatikan faktor-faktor lainnya. Apabila harga
sebuah produk dijual dengan harga murah maka permintaan akan semakin
tinggi. Faktor lain seperti cita rasa konsumen, ketersediaan barang yang
menjangkau konsumen di berbagai wilayah, pendapatan konsumen, krisis
ekonomi negara dll dianggap tidak mempengaruhi, hanya fokus bagaimana
harga yang murah aja mempengaruhi permintaan.

b. Asumsi Khusus Ekonomi Mikro


Asumsi khusus toeri ekonomi mikro hanyalah sebatas pada asumsiasumsi yangsering dipakai oleh oleh ekonomi mikro tetepi tidak selalu dipakai
oleh teori-toeri ekonomi yang lain.Berikut ini adalah beberapa contoh asumsi
khusus teori ekonomi mikro, antara lain:
1. Asumsi Ekuilibrium Parsial
Untuk sebagian besar model-model analisa ekonomi mikro
didasarkan

kepada

asumsi

berlakunya

ekuilibrium

parsial,

yang

mengasumsikan tidak adanya hubungan timbal-balik antara perbuatanperbuatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi dengan
perekonomian di mana pelaku-pelaku ekonomi tersebut berada.
Misalnya saja sebagai akibat berubahnya ketersediaan produk di
suatu wilayah sehingga produk tersebut menjadi mahal, para konsumen
beralih untuk mencari alternatif produk lain yang memiliki ketersediaan
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Apabila kita tidak
menggunakan asumsi ekuilibrium parsial, maka kita harus membuat analisis
tentang pengaruh ketersediaan produk terhadap kenaikan harga jual serta

39

kemampuan

daya

beli

konsumen.

Dengan

menggunakan

asumsi

ekuilibrium parsial unsur pemantulan semacam itu tidak kita perhatikan.

2. Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian


Kelak kita akan menyaksikan misalnya, apabila harga suatu barang
mengalami perubahan, maka berapapun kecilnya perubahan tersebut, selalu
diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan penyesuaian atau adjustment.
Menurut

kenyataan

banyak

hambatan-hambatan

yang menyulitkan

pelaksanaan penyesuaian tersebut. Faktor-faktor, seperti misalnya faktor


psikologi, sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat
terhadap penyesuaian tersebut.
Misalnya saja seorang produsen handphone ternama mengubah
model pada produknya, yang sebelumnya memakai keypad qwerty diubah
menjadi layar sentuh dan berasumsi bahwa konsumen akan melakukan
penyesuaian terhadap perubahan tersebut. Namun dalam kenyatanyaannya
konsumen enggan melakukan penyesuaian tersebut karena harga produk
baru itu mahal dan para konsumen belum terbiasa untuk menggunakan
handphone dengan layar sentuh. Dalam teori ekonomi mikro, kita
mengasumsikan bahwa hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada.

40

BAB III
KESIMPULAN
Manusia di dalam kehidupannya

akan selalu berusaha meningkatkan

kebutuhan dan keinginanya. Proses pemenuhan kebutuhan membuat manusia selalu


memikirkan bagaimana meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan dengan cara
yang seefesien mungkin. Efisiensi ini dilakukan karena adanya kelangkaan sumber
daya dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas. Dalam
kehidupan ekonomi permasalahan yang ada berupa masalah ekonomi klasik dan
masalah ekonomi modern dimana permasalahan ekonomi klasik berupa masalah
produksi, masalah distribusi dan masalah konsumsi. Sedangkan permasalahan
ekonomi modern lebih kompleks dari masalah ekonomi klasik.
Ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
meliputi produksi, distribusi dan konsumsi suatu produk atau jasa. Jenis-jenis analisis
ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu: ekonomi deskriptif
(descriptive

economics),

teori

ekonomi

(economic

theory) dan ekonomi

terapan (applied economics). Ekonomi deskriptif merupakan analisis ekonomi


yang menggambarkan keadaan sebenarnya yang terwujud dalam perekonomian.
Sedangkan ekonomi terapan merupakan cabang ilmu ekonomi yang tugasnya
menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam ilmu teori ekonomi. Ilmu
teori ekonomi dikelompokkan menjadi dua yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi.
Asumsi yang menjadi patokan dasar dari berbagai teori ekonomi mikro yaitu :
asumsi umum dan asumsi khusus. Asumsi umum dipakai baik oleh teori ekonomi
mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya seperti Asumsi Rasionalitas, Laba
Maksimum (Profit Maximizing), dan Ceteris paribus. Sedangkan Asumsi khusus teori
ekonomi mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh
ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori ekonomi yang lain.
Antara lain yang penting ialah asumsi ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya
hambatan atas proses penyesuaian.

41

DAFTAR PUSTAKA
Auckley, Gardener. 1986. Teori Ekonomi Makro. Terjemahan Paul Sihotang: Yayasan
Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Awh, R. Y. (1976). Microeconomics: Theory and Applications. Santa Barbara: John Willey
& Sons, Inc.
Case, Fair. 2005. Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Edisi Ketujuh. Indeks, Gramedia. Jakarta
Gilarso, T. (2003). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_bisnis/Bab_6.pdf [Diakses pada Jumat
5 September 2014 23.30]
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_8.pdf [Diakses pada Jumat 5
September 2014 23.30]
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32824/4/Chapter%20II.pdf

[Diakses

pada

[Diakses

pada

Jumat 5 September 2014 23.30]


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26373/4/Chapter%20II.pdf
Jumat 5 September 2014 23.30]
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/PENGANTARILMUEKONOMIPIE/document/Perput
aran_arus_perekonomian_%28Circular_Flow%29.pdf?cidReq=PENGANTARILMU
EKONOMIPIE [Diakses pada Jumat 5 September 2014 23.30]
Istikomah, Navik. (2006). Ten Principles of Economics by N.Gregory Mankiw. Available
in:(http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/1
97511102005012-NAVIK_ISTIKOMAH/10_Prinsip_Ekonomi.pdf)
Lipsey, et.al. 1993. Pengantar Makro Ekonomi. Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Mankiw, N. G. (2002). Pengantar Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Samuelson. (2010). Microeconomics, Nineteenth Edition. New York: Mc Graw-Hill
Companies, Inc.
Smith, A. (2005). The Wealth of Nations (An Electronic Classic Series Publication).
Sukirno, S. (2005). Mikroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

42

Anda mungkin juga menyukai