Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REVIEW

Nama : Putri Yuwanda

NIM : 7193141024

Dosen Pengampu: Dr.M. Nasir, MS.

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
Kata Pengantar

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa. Berkat Rahmat-
Nya sehingga saya bisa menyelesaikan Critical Journal Review ini. Penulisan Critical
Book Review ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah
Pengantar Ekonomi Makro di Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan Critical Book Review ini, saya merasa banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan Critical Book
Review ini. Semoga Critical Book Review ini bermanfaat serta dapat menambah ilmu
para pembaca.

Dalam penulisan Critical Book Review ini saya mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Critical Book Review ini, khususnya
kepada Bapak Dr.M. Nasir, MS. Selaku dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini.

Medan, Mei 2020

Putri Yuwanda

ii
Daftar Isi

Kata pengantar…………………………………………………………………..…i

Daftar isi…………………………………………………………………................ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...1

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR………………….…………………….……1


B. Tujuan Penulisan………………………………...………………………….1
C. Manfaat CBR………………………………….…………………………….2

BAB II PEMBAHASAN.……………………………………………………………3

BAB III PENUTUP.………………………………………………………………..27

A. Kesimpulan…………………………………………………….……………27
B. Saran …………………………………………………………..……………28

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...…………………..29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah buku sudah pastinya memiliki kelebihan ataupun kekurangan. Seperti halnya pada
buku Pengantar Ekonomi Makro yaitu buku Pengantar Ekonomi Makro karangan TIM KDBK
unimed, buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw, Euston Quah dan Peter
Wilson. Adanya perbandingan kedua buku ini tentunya sangat bermanfaat ,guna lebih dapat
memperoleh kajian yang memiliki kualitas penulisannya dalam bidang ekonomi makro.
Selain menonjolkan sisi kelebihan ataupun kekurangannya, makalah ini juga sebagai pemenuhan
atas tugas Pengantar Ekonomi Makro. Hal yang menjadi utama dalam sebuah penulisan
perbandingan ini tidak sebatas pada isi buku saja , tetapi sistematika, penyajian, gaya bahasa,
kecermatan ejaan, diksi, yang tidak berhubungan langsung dengan aspek isi. Bahkan, ilustrasi,
tata letak atau hal- hal yang berkenaan dengan teknik percetakan pun bisa menjadi bahan
kritikan, selain menilai kelebihan dan kekuranganya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan kedua buku yang dibandingkan?
2. Apakah buku, buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw, Euston Quah
dan Peter Wilson sudah layak untuk dijadikan bahan pembelajaran?

1.3 Tujuan
1. Membandingkan buku Pengantar Ekonomi Makro karangan TIM KDBK unimed, dan buku
Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw, Euston Quah dan Peter Wilson
2. Melatih dan mengembangkan pengetahuan serta kreatifitas mahasiswa.
3. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang
Makroekonomi.

1
1.4 Manfaat
Penulis berharap makalah ini memiliki manfaat kepada:
· Mahasiswa dapat mengetahui standar buku yang baik diantara kedua buku yang akan
dibandingkan.
· Dosen juga dapat memberikan referensi buku ajar yang tepat bagi mahasiswanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

· Buku Utama
1. Judul Buku : Pengantar Ekonomi Makro
2. Pengarang : Kelompok Dosen Bidang Kajian Pengantar Ekonomi Makro Fakultas
Ekonomi Unimed
3. Penerbit : Unimed
4. Tahun Terbit : 2019
5. Jumlah Halaman : 127 Halaman

· Buku Pembanding
1. Judul buku : Pengantar Ekonomi Makro Vol. 2 Edisi Asia
2. Pengarang : N. Gregory Mankiw, Euston Quah dan Peter Wilson
3. Penerbit : Penerbit Salemba Empat
4. Tahun Terbit : 2013
5. Jumlah Halaman : 360 halaman
6. Tebal Buku : 21 x 28 cm

3
2.2 Karakteristik Buku Ilmu Makroekonomi

Buku ini terbagi atas 10 bab.


BAB I Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua bentuk yaitu
mikroekonomi, dan makroekonomi. Sebagian dari anda mungkin sudah mengenal dan
mempelajari teori mikro-ekonomi. Untuk dapat memahami analisis dan teori yang akan
diterangkan dalam buku ini, terlebih dahulu akan diterangkan tentang corak dan ruang lingkup
analisis makroekonomi, yaitu aspek-aspek dari kegiatan dalam ekonomi yang akan diterangkan
dalam teori tersebut, disamping itu, dalam buku ini akan menerangkan pula tiga aspek yaitu:

1. Masalah-masalah ekonomi utama menilai presentasi kegiatan suatu perekonomian.


2. Berbagai jenis data utama yang digunakan untuk mengamati dan menilai presentasi
kegiatan suatu perekonomian.
3. Masalah-masalah makroekonomi dan kebijakan-kebijakan Pemerintah yang dapat
digunakan untuk mengatasi berbagai masalah makroekonomi yang dihadapi. Analisis-
analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnya. Dalam
makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan,
kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan
ekonomi. Atas dasar corak analisis yang berbeda ini para ahli-ahli ekonomi membedakan
teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi kepada teori mikro dan makro.

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat


(keseluruhan).Masalah-masalah makro ekonomi terjadi di setiap negara, baik Negara maju dan
juga negara berkembang. Oleh karena itu, Pemerintah menciptakan kebijakan-kebijakan makro
ekonomi agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik. Makalah ini akan membahas
mengenai kebijakan-kebijakan makro ekomoni yang ada di Indonesia dan masalah ekonomi yang
terjadi.Ekonomi Makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.
Makro-ekonomi untuk menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak
masyakarakat, perusahaan dan pasar. Makroekonomi dapat digunakan untuk menganalisis cara
terbaik untuk mempengaruhi tujuan kebijakan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga,
tenaga kerja dan pencapaian neraca berkelanjutan.
Konsep Ekonomi Makro

Makro-ekonomi mencakup berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama
untuk penelitian ekonomi makro. Teori fenomena makro-ekonomi biasanya terhubung ke output,
pengangguran dan inflasi. Melampaui teori makro-ekonomi, topik ini juga sangat penting bagi
semua pelaku ekonomi, termasuk pekerja, konsumen dan produsen.

Pengeluaran Dan Pendapatan

Output atau keluaran nasional adalah nilai total seluruh produksi negara pada periode yang
berwenang. Yang semuanya diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu,
output dan pendapatan biasanya dianggap setara, dan dua istilah yang sering digunakan secara
bergantian ternyata. Output dapat diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat dari segi
produksi dan diukur sebagai total nilai barang dan jasa atau bisa juga dari jumlah semua nilai
tambah di dalam negeri.Output atau keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan Produk
Domestik Bruto (PDB) atau salah satu rekening nasional. Ekonom yang tertarik kenaikan jangka
panjang dalam output akan mempelajari pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi, mesin dan
akumulasi modal lainnya, serta pendidikan yang lebih baik dan modal manusia semua akan
menyebabkan output ekonomi yang lebih besar dalam perjalanan waktu. Namun, output tidak
selalu naik secara konsisten.

Ada tiga aspek yang membedakan ilmu ekonomi dengan ilmu lainnya, yakni ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.

1. Ontologi

Ontologi ialah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri. Ontologia pembahasan
tentang hakekat pengetahuan. Ontologi membahas pertanyaan-pertanyaan semacam ini: Objek
apa yang ditelaah pengetahuan? Adakah objek tersebut? Bagaimana wujud hakikinya? Dapatkah
objek tersebut diketahui oleh manusia, dan bagaimana caranya? Sebagai contoh, bagaimana kita
mendefinisikan manusia, maka berbagai penegertianpun akan muncul pula. Contoh : Siapakah
manusia iu ? jawab ilmu ekonomi ialah makhluk ekonomi. Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 bagian
utama : eonomi makro, ekonomi lingkungan, dan ekonomi pedesaan.
Ilmu ekonomi mempunyai perebidaan dengan ilmu social lainnya, yaitu terletak pada
objek materialnya dimana ilmu ekonomi memiliki inti permasalahan yaitu kelangkaan. Sehingga
objek ilmu ekonomi adalah mempelajari bagaimana manusia melakukan pilihan dari adanya
kelangkaan sumber daya ekonomi untuk digunakan dalam pemenuhan kebutuhan untuk kegiatan
konsumsi maupun produksi. Dari permasalahan di atas jelas bahawa permasalahan ekonomi
timbul karena adanya kebutuhan yang jumlahnya tak terbatas sedangkan alat-alat pemuas
kebutuhan adanya terbatas.

2. Epistimologi

Yang dimaksud dengan epistimologi ialah bagaimana mendapatkan pengetahuan yang


benar. Epistemologi adalah pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan
pengetahuan.

3. . Aksiologi

Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya
pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral
suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam
usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan
bencana.

BAB II Perkembangan Ilmu Ekonomi Makro

a. Karakteristik Ekonomi Klasik:


1. Landasan teorinya berdasarkan hukum “Say” yang menyatakan penawaran akan
menciptakan permintaan.
2. Perekonomian akan berada di bawah full employment
3. Harga umum bersifat fleksibel
4. Setiap aktivitas produksi sekaligus akan berdampak pada peningkatan output dan
peningkatan penghasilan pemilik faktor-faktor dengan nilai yang sama
5. Semua penghasilan dibelanjakan di pasar barang
6. Tidak perlu intervensi pemerintah
7. Informasi pasar sempurna dan alokasi sumber ekonomi berjalan secara efisien dan
produktif

b. Ide dasar Keynes:

Ingin membangun teori umum (general theory)/ (overall theory)/ aggregate. Dalam moneter atau
uang dipandang sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai.teori suku bunga

Peranan investasi menentukan peluang kerja

Aspek psikologis, ketidakrasionalan yang menyebabkan ketidakstabilan. Itulah komponen yang


akan dibentuk oleh Keynes menjadi ekonomi makro yang dikemas dalam bukunya general
theory of employment interest, money dari teori tersebut banyak kritikan dan sanggahan
terutama mempertanyakan kapan full employment dapat tercapai. Yang ada adalah mendekati
kondisi full employment. Kemudian mekanisme pasar menurut Keynes, tidak ada campur tangan
pemerintah. Dalam pandangan Keynes, sebuah sumber daya akan teralokasi, model manusia
homoeconomicus.

Ada gula ada semut (supply create its own human), penawaran akan mencapai perminataan /
hukum say.Mekanisme suku bunga merupakan mekanisme untuk memperbaiki kesamaan
tabungan dan investasi, untuk mengkonsumsi lebih banyak dimasa yang akan datang industri
yang dimaksud adalah kumpulan unit-unit usaha yang sama/kumpulan unit-unit usaha yang
menghasilkan output sejenis.

Perbedaannya :

1. Klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekanisme


pasar akan selalu menuju keseimbangan sedangkan Keynes percaya bahwa perekonomian
ada masanya pemerintah yang turun tangan untuk mengendalikan perekonomian.

2. Klasik bertumpu pada masalah-masalah mikro sedangkan Keynes bertumpu pada


masalah-masalah makro.

3. Klasik berlandaskan pata hukum “Say” yaitu “penawaran akan menciptakan


permintaannya sendiri” sedangkan Keynes menganggap itu sebuah kekeliruan karena
biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran. Alasannya karena sebagian pendapatan
yang diterima masyarakat akan ditabung, dan tidak semuanya dikonsumsi.dengan
demikian, permintaan efektif biasanya lebih kecil dari total produksi.

4. Pendapat Klasik bahwa jumlah tabungan akan selalu sama dengan jumlah investasi
sedangkan Keynes membantah pernyataan tersebut dengan alasan bahwa, motif orang
untuk menabung tidak sama dengan motif pengusaha untukuntuk menginvestasi.
Pengusaha melakukan investasi didorong oleh keinginan untuk mendapatkan laba
sebesar-besarnya. Sedangkan sektor rumah tangga melakukan penabungan didorong oleh
motif berjaga-jaga.

5. Klasik beranggapan bahwa posisi keseimbangan sumber daya, termasuk didalamnya


sumber daya tenaga kerja akan dimanfaatkan secara penuh. Seandainya terjadi
pengangguran, pemerintah tidak perlu melakukan tindakan/kebijaksanaan apa pun.
Sedangkan Keynes beranggapan bahwa dalam kenyataan pasar tenaga kerja tidak bekerja
sesuai dengan pandangan klasik. Dimanapun para pekerja mempunyai semacam serikat
buruh yang akan berusaha memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat
upah.

c. Dasar Filsafat Mazhab Klasik

Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam
bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan judul An Inquary into the Nature andCauses of the
Wealth of Nation, dianggap sebagai ibu dari kelahiran ilmu ekonomi. Prinsip utama dalam
mazhab Klasik adalah kepentingan pribadi (self interest) dan semangat individualisme ( laissez
faire). Kepentingan pribadi merupakan kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi dan kekuatan
untuk mengatur kesejahteraannya sendiri. Berdasarkan prinsip tersebut para penganut mazhab
Klasik percaya bahwa sistem ekonomi liberal atau system dimana setiap orang betul-betul bebas
untuk melakukan kegiatan ekonomi apa saja bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara
otomatis.

Sistem ekonomi liberal, dimana campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat kecil
( dapat dianggap tidak ada) , menurut mazhab Klasik dapat menjamin tercapainya :
1. Tingkat kegiatan ekonomi nasional optimal ( full employment level of activity).

2. Alokasi sumberdaya, baik sumberdaya alam maupun faktor-faktor produksi lainnya


didalam berbagai kegiatan ekonomi, secara efisien.

Dengan demikian peranan pemerintah harus dibatasi seminimal mungkin, karena apa
yang bisa dikerjakan oleh pemerintah bisa dikerjakan oleh swasta dengan lebih efisien.
Pemerintah diharapkan hanya mengerjakan kegiatan yang betul-betul tidak dapat dilakukan oleh
swasta secara efisien, seperti di bidang pertahanan, hukum, kepamongprajaan, dan sebagainya.
Esensi teori ekonomi makro Klasik adalah bahwa : suatu perekonomian liberal (laissez faire)
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan (GDP= Gross Domestic Product)
yang full employment secara otomatis, yang juga dikenal sebagai selfregulating (mengatur
sendiri secara otomatis). Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin saja berada di bawah atau di
atas tingkat full employment, tetapi akan segera kembali ke tingkat full employment semula.
Siapa yang mengatur sehingga tingkat full employment tersebut selalu dicapai ? Kaum Klasik
mengatakan bahwa yang mengatur adalah “tangan pengendali yang tidak kentara” atau “ tangan
gaib” ( the invisible hand).

BAB III Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang
digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008,
p36). Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa,


bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu.

• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan
suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode
tertentu.

• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk


membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu.
Konsep Pendapatan Nasional :

1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar
negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut.

3. Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).

4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh


setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun.

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)


Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi.

Faktor yang memengaruhi Pendapatan Nasional

• Permintaan dan penawaran agregat

• Konsumsi dan tabungan

• Investasi

BAB IV Konsumsi, Tabungan dan Investasi

Konsumsi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang jadi dan jasa. Sedangkan
tabungan adalah bagian dari pendapatan pribadi setelah pajak yang tidak dikonsumsi. Fungsi
konsumsi yaitu menunjukkan hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat
pendapatan pribadi yang siap dibelanjakan. Fungsi tabungan yaitu menunjukkan hubungan
antara tingkat tabungan dan pendapatan. Model Solow menunjukkan bahwa tingkat tabungan
adalah determinan penting dari persediaan modal pada kondisi mapan. Jika tingkat tabungan
tinggi, perekonomian akan mempunyai persediaan modal yang besar dan tingkat output yang
tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan memiliki persediaan modal yang kecil
dan tingkat out put yang rendah. Pandangan model Solow tentang hubungan diantara tabungan
dan pertumbuhan ekonomi. Tabungan yang lebih tinggi mengarah ke pertumbuhan yang lebih
cepat dalam model Solow , tetapi sifatnya hanya sementara. Kenaikan tingkat tabungan hanya
akan meningkatkan pertumbuhan sampai perekonomian mencapai kondisi mapan baru. Jika
perekonomian mempertahankan tingkat tabungan tinggi, maka hal itu akan mempertahankan
persediaan modal yang besar dan tingkat output yang tinggi, ettetapi tidak mempertahankan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi selamanya.(Mankiw, 2003).

investasi menurut Henry Simamora (2000:438) : Investasi adalah suatu aktiva yang
digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi
(seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain – lain), untuk apresiasi
nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan dagang.
BAB V Pendapatan Nasional Keseimbangan

A. Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomin yang terdiri dari sektor rumah tangga
dan perusahaan. Dalam perekonomian tidak terdapat kegiatan pemerintah (misalnya konsumsi
pemerintah, pajak, subsidi) maupun perdagangan luar negeri (yaitu kegiatan ekspor impor)
(Sukirno, 2016:142). Berikut gambar Siklus Aliran Pendapatan dalam Perekonomian 2 Sektor:

Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga
adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan
adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu pemerintah tidak
memungut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposebel
(Yd) atau Y = Yd (Sukirno, 2016:142).
B. Ciri-Ciri Perekonomian Dua Sektor:

• Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga.


Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa,
bunga dan untung.

• Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan.
C. Hubungan antara Konsumsi dengan Pendapatan

Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara
seunit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi). Yang terpenting dalam perekonomian dua
sektor adalah pendapatan rumah tangga. Tabel yang menggambarkan hubungan di antara
konsumsi rumah tangga dan pendapatan dinamakan daftar (skedul) konsumsi. Daftar konsumsi
pada dasarnya menggambarkan besarnya konsumsi rumah tangga pada tingkat pendapatannya
yang berubah-ubah.
Ciri-ciri hubungan tabungan dengan pendapatan disposebel dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pendapatan yang rendah rumah tangga menggorek tabungan

Pada waktu pendapatan disposebel adalah (Y-d=0), pengeluaran konsumsi adalah Rp.
125 ribu. Ini berarti rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu
untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.
2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi

Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi dari pada pertambahan konsumsi.

BAB VI Peranan Pemerintah dalam Ekonomi Makro

A. KEBIJAKAN FISKAL

Adapun yang dimaksud dengan kebijakan fiskal (fiscal policy) adalah kebijakan ekonomi
yang dilakukan pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian kepada kondisi yang
lebih baik atau yang di inginkan dengan cara mengubah-ubah (memanipulasi) penerimaan dan
pengeluaran pemerintah yaitu T dan G.

Jadi kebijakan fiskal mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal dapat dibedakan atas:

1. Kebijakan fiskal aktif atau diskresioner adalah kebijakan di mana pemerintah


melakukan perubahan tingkat pajak atau program-program pengeluarannya yang
bersifat ekspansioner atau kontraksioner.
2. Kebijakan fiskal ekspansioner adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui
peningkatan pengeiuaran pemerintah yaitu G atau penurunan pajak (TX), yang
bertujuan untuk menaikkan permintaan agregat (AD) dalam perekonomian.
3. Kebijakan fiskal kontraksioner adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui
pengurangan pengeluaran pemerintah (G) dan atau peningkatan pajak yang tujuannya
untuk menurunkan tingkat permintaan agregat dalam suatu perekonomian.

B. KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro
ke kondisi yang di inginkan atau yang lebih baik dengan mengatur jumlah uang yang beredar.
Kondisi yang lebih baik maksudnya untuk menaikkan output keseimbangan atau terpeliharanya
stabilitas harga (inflasi terendah). Kebijakan moneter itu adalah dengan cara mempertahankan,
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya mempertahankan
kemampuan ekonomi bertumbuh sekaligus mengendalikan inflasi.

BAB VII Uang dan Bank

Hakekat uang dan suku bunga

Uang adalah segala sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran
atau transaksi. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang
dapat diterima secara umum. Dalam penggunaannya di masyarakat, suku bunga umumnya dapat
disaksikan pada produk-produk perbankan. Bunga dalam hal ini memungkinkan masyarakat
yang kekurangan dana untuk meminjam dana dari bank. Begitupun sebaliknya, masyarakat yang
kelebihan dana akan menyimpan dana ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Masyarakat yang
meminjam dana dibebankan bunga sebagai "harga" dari dana yang dipinjam. Jadi, suku bunga
adalah biaya atas pinjaman. Bank berperan sebagai "jembatan" antara kelompok masyarakat
yang mengalami kelebihan dana dengan kelompok lainnya yang membutuhkan dana.

Fungsi uang dan permintaan uang

Fungsi uang dapat dibedakan menjadi fungsi asli dan fungsi turunan.

1. Fungsi Asli
 Fungsi sebagai alat penukar (medium of exchange)

Seorang nelayan yang menginginkan pakaian, tidak perlu menukarkan ikannya dengan
pakaian secara langsung. Nelayan tersebut dapat menjual ikannya terlebih dahulu kemudian
uang hasil penjualan ika itu digunakan untuk membeli pakaian. Apabila belum ada uang,
Nelayan akan kesulitan menemukan orang yang bersedia menukarkan pakaiannya dengan
ikan.

 Fungsi sebagai satuan hitung (unit of account)


Untuk menyatakan berat suatu barang, kita dapat menggunakan satuan gram, satuan meter
untuk menyatakan satuan panjang suatu barang/benda, satuan menit untuk menyatakan
waktu, dan untuk menyatakan nilai suatu barang/ jasa digunakan satuan uang. Misalnya nilai
dari sebuah pulpen seharga Rp 2.000,-.

2. Fungsi Turunan
 Uang sebagai alat pembayaran

Fungsi uang sebagai alat penukar berbeda dengan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Apa
bedanya uang berfungsi sebagai alat penukar dan sebagai alat pembayaran ?? Uang berfungsi
sebagai alat penukar bila pembayaran uang tersebut diikuti dengan penerimaan barang atau
jasa dari pihak yang menerima pembayaran uang. Misalnya, seseorang menggunakan uang
untuk membeli barang atau jasa. Oleh karena itu, orang yang membayar dengan uang
tersebut akan menerima imbalan berupa diterimanya barang atau jasa.

 Uang sebagai alat penimbun kekayaan

Apabila kita mempunyai uang berarti kita mempunyai kekayaan. Contohnya : untuk bekal ke
sekolah, kita tidak harus selalu membawa makanan dan minuman dari rumah, tetapi cukup
dengan membawa uang. Uang tersebut dapat digunakan untuk membeli makanan dan
minuman di kantin.

BAB VIII Perdagangan Internasional dan Pendapatan Nasional Kesimbangan

Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu


negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa :

 Antarperorangan (individu dengan individu).


 Antara individu dengan pemerintah suatu negara lain

Di banyak negara,perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk


meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun,
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik, tetapi baru dirasakan beberapa
abad belakangan. Perdagangan Internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah suatu catatan sistematis tentang
seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara lainnya pada periode
waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran
internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah.

Ada pernyataan mengenai keseimbangan pendapat nasional dalam perekonomian terbuka, yaitu
apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri dari tiga sector, keseimbangan pendapat
nasional akan dicapai pada keadaan Y = C + I + G. Dan apabila perekonomian ini berubah
menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor.
Ekspor akan menambah pengeluaran agregat manakala impor akan mengurangi pengeluaran
agregat.
Dengan demikian, apabila perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi
terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah semakin banyak Ekspor Neto, yaitu sebanyak ( X –
M ). Nilai Ekspor Neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agregat untuk
perekonomian tertutup ( AE = C + I + G ). Dan akan diperoleh fungsi pengeluaran agregat untuk
ekomoni empat sector, yaitu AE = C + I + G + ( X – M ).
Akibat dari perubahan keseimbangan pendapatan nasional ini menyebabkan pendapatan
nasional meningkat (pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup) menjadi pendapatan
nasional untuk perekonomian terbuka. Dan bahwa fungsi AE = C + I + G + ( X – M ) tidak
sejajar dengan AE = C + I + G dan dengan konsumsi (C). Keadaan demikian berlaku karena
impor (M) nilainya sebanding dengan pendapatan nasional, maka fungsi dari AE = C + I + G +
( X – M ) lebih landai.
BAB IX Ekonomi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk
mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi. Setidaknya ada tiga
masalah pokok yang dihadapi oleh suatu negara, terutama negara sedang berkembang dan negara
terbelakang yaitu kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan pengangguran.
a. Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan masalah bagi setiap negara. Masalah kemiskinan mendorong
setiap negara untuk melakukan pembangunan. Masalah kemiskinan ini harus diatasi karena
memiliki dampak yang sangat luas bagi kehidupan seseorang ataupun suatu bangsa, baik dari
dimensi ekonomi maupun nonekonomi.

b. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan.


Masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah ketidakmerataan distribusi
pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat
kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan.
Ketimpangan distibusi pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin semakin curam yang
mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai
tindakan kriminal.

c. Pengangguran
Masalah pengangguran merupakan masalah pokok dan bersifat jangka panjang yang harus
dihadapi oleh suatu negara. Sekalipun suatu negara memiliki pengangguran sama dengan nol
atau negatif, belum tentu negara tersebut tidak memiliki masalah pengangguran karena
pengangguran itu sendiri memiliki banyak kategori.

d. Inflasi
Terjadinya kemerosotan nilai uang akibat jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga
memicu kenaikan harga barang-barang akan berdampak pada menurunnya pendapat riil orang-
orang yang berpenghasilan tetap sehingga daya belinya ikut menurun. Penurunan daya beli
masyarakat akan berdampak pada dunia usaha, karena perusahaan akan mengurangi kapasitas
peroduksinya, atau bahkan menghentikan produksinya. Akibatnya terjadi PHK yang akan
meningkatkan jumlah pengangguran. Inflasi yang tinggi juga membawa dampak pada
meningkatnya suku bunga, yang akan membuat perbankan terpuruk. Itulah mengapa inflasi
termasuk ke dalam masalah pokok pembangunan, sebab inflasi yang meningkat tajam akan
menganggu kestabilan perekonomian nasional.

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di benua tepatnya di Asia Tenggara.
Sebagai salah satu bagian dari benua Asia, Asia tenggara memiliki belasan negara anggota.
Belasan negara anggota dari Asia Tenggara tersebut sebagian besar bahkan semuanya adalah
negara yang masih berkembang. Negara berkembang merupakan negara yang masih terus
memperbaharui kondisi negaranya. Negara berkembang masih memiliki banyak permasalahan
yang sedikit rumit, seperti misal tingkat kemiskinan yang masih tinggi, tingkat pengangguran
yang masih tinggi dan lain sebagainya.

BAB X Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya
tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.

Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi
yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya.
( Sadono Sukirno;10).

Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan jangka
panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang barang
ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi,
penyesuaian kelembagaan, dan ideologi yang diperlukannya

Definisi ini memiliki tiga komponen :

1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus


persediaan barang.
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat
kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; dan kepada
penduduk.
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang
kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat
dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.
Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi

1. Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku
subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.

2. Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan
dan kekayaan laut.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan
kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang


dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan
tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong
pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun
budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros,
KKN, dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.

2.3 Karakteristik Buku Pengantar Ekonomi Makro


Terdiri dari 6 bagian dan 14 bab

BAGIAN 8 : DATA EKONOMI MAKRO


BAB 23 : MENGUKUR PENDAPATAN SUATU NEGARA
Dari segi materi pada bab ini menjelaskan mengenai PDB. Disini menjelaskan secara berkala
apa itu PDB, maksud dari nilai pasar dalam PDB, komponen komponen PDB. Pada bab ini
membahas bagaimana para ekonom mengukur pendapatan total sebuah negara. Sebagian besar
bertujuan untuk mengungkap faktor penentu Produk Domestik Bruto jangka panjang dn jangka
pendek sebuah negara.
BAB 24 : PERHITUNGAN BIAYA HIDUP
Pada bab ini lebih menekankankan kepada indeks harga konsumen. Pengertian yang
dijabarkan mengenai indeks harga konumeen adalah ukuran biaya kesulutahan barang dana jasa
yang dibeli oleh konsumen. Didni juga dijelaskan mengenai cara menghitung indeks harga
konsumen yang disajikan dalamm bentuk tabel dan juga dalam bentuk penjabaran. Pada bab ini
juga dibahs mengenai masalah-masalah dalam perhitungan biaya hidup yang terjadi karena bias
substitusi lalu munculnya barang-baraang yang baru dan perubahan kualitas yang tidak diukur.

BAGIAN 9 : PEREKONOMIAN RILL JANGKA PANJANG


BAB 25 : PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN
Peranan dan faktor-faktor penentunya produktivitas. Pada bagian ini penjelasan nya
dijabarkan secara terperinci mulai dari Mengapa Produktivitas Sangat Penting yang dibahas
dengan gaya tulisan menganalisis serta Bagaimana Produktivitas Ditentukan dijelaskan dengan
menjaarkana faktor-faktor penentu produktivitas secra lebih terperinci. Penjelasan Produktivitas
ditutup dengan studi kasus.
Setelah itu dijabarkan mengenai Petumbuhan Ekonomi Dan Kebijakan Publik.
Penjabaran meliputi pentingnya tabungan dn investasi, penurunan perolehan keuntungan dan
efek pengejaran, investasi asing, pendidikan, hak milik dan stabilitas politik dan penelitian dan
pengembangan.
BAB 26 : TABUNGAN, INVESTASI DAN KEUANGAN
Disini dijlaskan secara singkat mengenai makna dari investasi dan tabungan. Disini juga
memberiakn penjelasan 3 kebijakan mengenai kebijakan yang mempengatuhi bergesernya kurva
permintaan dan penawaran.
BAB 27 : PERANGKAT-PERANGKAT DASAR DALAM KEUANGAN
Konsep nilai masa kita bahwa uang pada masa depan kurang berharga dariada masa
sekarang.disini memparkan mengenai Mengelola Resiko dengan menjabarkan mengenai
penghindaran resiko, pasar asuransi, diversifikasi risiko Idiosinkrati (risiko yang hanya
mempengaruhi satu pelaku ekonomi) serta tradeoff antara resiko dan pengambilan keputusan.
Disini juga dijelaskan mengenai penilaian aset yang berhubungan dengan analisis fundamental
serta hipotesis pasar yang efisien.
BAB 28 : PENGANGGURAN DAN TINGKAT ALAMIAHNYA
Pada bagian ini penulis memaparkan berbagai bentuk pertanyaan guna mengajak kita
untuk mengkaji pertanyaan tersebut sebelumnya. Penjelasan setelahnya juga membantu kita
menganalisa jawaban yang kita ajukan tadi. Penjelasan yang singkat dan padat akan teori yang
dimaksudkan sangat memudahkan pembaca lebih memahami kajian.

BAGIAN 10 : UANG DAN HARGA-HARGA DALAM JANGKA PANJANG


BAB 29 : SISTEM MONETER
Bagian ini menjelaskan bagaimana fungsi uang dan sistem perbankan sentral serta bank
dan jumlah uang yang beredar. Penjelasan yang disampaikan cukup sederhana, namun kurang
spesifik dalam mudahnga pemahaman. Karena pada buku samuelson penjelaskan mengenai
kebijakan moneter lebih lengkap.
Dibagian ini pula penulis menjelaskan apa itu bank sentral dalam mengendalikan moneter
dengan cara organisasi pasar terbuka, syarat cadagan minimum, tingkat diskonto.
BAB 30 : PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI
Penulis menjelaskan mengenai teori klasik inflasi yang berkaitan dengan tingkat harga-
harga dan niali uang, jumlah uang yang beredar, permintaan uang, dan keseimbangan moneter.
Pada bagian ini kolom “bahas berita” banyak ditemukan.

BAGIAN 11 : EKONOMI MAKRO PERKEONOMIAN TERBUKA


BAB 31 : ILMU EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA : KONSEP-KONSEP
DASAR.
Konsep dasar yang digunakan untuk perekonomian terbuka, yang menjadi hal pertama
yang dibahas disini adalah arus barang dan modal internnasional yang meliputi arus barang :
ekspor, Impor, dan Ekspor Neto. Alur sumber daya keuangan : arus keluar modal neto
( pembelian aset luar egeri oleh negeri oleh warga domestik dikurangi dengan pembelian aset
domestik oleh warga asing.
BAB 32 : TEORI EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA
Bagian ini penulis memfokuskan hanya pada perekonomian internasional. Pada bagian
awal menekankan pada pembahasan mengenai valuta asing. Pada bagiaan ini juga disajikan
kurva mengenai keseimbangan rill dalam perekonomian terbuka. Disini juga dijelasakan
menggenai kebijakan perdagangan. Secara keseluruhan pada bab ini menjelaskan megenai
perekonomian terbuka dari sudut pandang internasional, pada bab ini dan bab sebelumnya tidak
berfokus pada aliran perekonomian terbuka dalam satu negara.

BAGIAN 12 : FLUKTUASI EKONOMI JANGKA PENDEK


BAB 33 : PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
Disni menjelaskan mengapa permintaan agregat miring kebawah, penjelasan yang
diberikan juga melibatkan rumus PDB yang mana dapat menambah pemahaman pembaca
mengenai topik yang dibahas. Disini jugaa menjelaskan mengenai alasan kurva permintaan
agregat dapat bergeser. Penjelasan yang disampaikan penulis sangat mudah dipahami dan pada
bab ini pula membahas mengenai dua penyebab fluktuasi ekonomi serta dampak pergeseran
penawaran agregat
BAB 34 : PENGARUH KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL TERHADAP
PERMINTAAN AGREGAT.
Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan moneter dan fiskal dapat mengubah permintaan
agregat barang dan jasa sehingga mengubah produksi dan lapangan pekerjaan dalam
perekonomian jangka pendek. Pada penjelasan mengenai bagaimana kebijakan fiskal dan
moneter mempengaruhi permintaan agregat dijelaskan secra terpernci dengan membahas satu
persatu topik dari judul yang telah disediakan. Pada bab ini juga menjelaskan mengenai
menggunakan kebijakan untuk menstabilkan perekonomian.
BAB 35 : TRADEOFF JANGKA PENDEK ANTARA INFLASI DAN
PENGANGGURAN
Pada bagiaan ini menjelaskan mengenai kurva phillips. Kurva phillips manggambarkan
hubungan negatif antara iinflasi dan pengangguran. Disini menekankan ada asal mula krva
philips, pergeseran kurva philips, serta hubungan kurva phillips terhadap pemawaran dan
permintaan. Disini juga menjelaskan mengenai biaya-biaya untuk menurunkan inflasi.

BAGIAN 13 : PEMIKIRAN AKHIR


BAB 36 : LIMA PERDEBATAN KEBUJAKAN EKONOMI MAKRO
Pada bab ini mempelajari lima perdebatan mengenai kebijakan ekonomi makro. Untuk
setiap perdebatan, pembahasan dimulai dengan proposisi yang kontroversial dan kemudiaan
disambung dengan argumen-argumen dari mereka yang pro dan kontra.
1. Perlukah para pembuat kebijakan moneter dan fiskal mencoba untuk menstabilkan
perekonomian?
2. Haruskah kebijakan moneter dibuat berdasarkan aturan daripada berdasarkan kebebasan?
3. Haruskah bank sentral berusaha untuk mencapai tingkat inflasi nol?
4. Perlukan ppemerintah menyeimbangkan anggaran belanjanya?
5. Haruskah undang-undang perpajakan diperbarui untuk meningkatkan tabungan?
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Kelebihan Dan Kelamahan Buku

· Buku Utama (Ilmu Makroekonomi)


a. Kelebihan
1 Adanya penambahan ringkasan setian pembahasan menambah kemudahan pembaca untuk
memahami inti dari materi yang disajikan.
· Buku Pembanding (Pengantar Ekonomi Makro Vol. 2 Edisi Asia)
a. Kelebihan
1. Penjelasan yang padat dan ringan menempatkan pembaca yang baru mengenal ekonomi makro
diberikan kemudahan. Setiap pembahasan yang disampaikan penulis menyajikan contoh kasus
yang semakin mempertajam pemahaman materi yang disampaikan.

b. Kelemahan
1. Namun, buku ini terlalu berfokus pada perekonomian Amerika Serikat saja. Walaupun judul
buku ini terdapat kata “edisi Asia”, namun ternyata hal itu hanya meliputi aspek bahasa saja.
Sehingga, pembahasan-pembahasan yang ada, terkadang kurang cocok jika diterapkan di benua
yang berjulukan Atap Dunia ini.

3.1.2 Kelayakan Buku


Dengan memperbandingkan kedua buku, yaitu Pengantar Ekonomi Makro karangan TIM
KDBK unimed, dengan buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw, Euston
Quah dan Peter Wilson, pembaca dapat menggunakan kedua buku ini sebagai bahan refrensi
untuk pembelajaran. Buku karangan Pengantar Ekonomi Makro karangan TIM KDBK unimed
yang paling layak untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi penulis sendiri. Hal ini dikarenakan
materi yang dipaparkan lengkap serta sesuai dengan topik perkulihan. Kemudian semua materi
yang ada didalamnya tersusun dengan baik. Sehingga pembaca merasa sangat mudah memahami
kajiannya yang menggunakan bahasa yang ringan untuk pembelajaran.
Pada dasarnya setiap buku memiliki kelebihan maupun kekurangannya masing-masing.
Tergantung pada para pembaca bagaimana cara menyikapi dalam mengkaji setiap materi yang
disampaikan.

3.2 Saran
Dari kedua buku tersebut, yaitu buku Pengantar Ekonomi Makro karangan TIM KDBK
unimed, buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw, Euston Quah dan Peter
Wilson. Saran penulis yaitu untuk menggunakan kedua buku ini sebagai bahan ajar agar
memperoleh informasi yang levih spesifik guna memahami setiap kajian yang disampaikan
dosen.

Anda mungkin juga menyukai