Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL BOOK REVIEW

“ PENGANTAR EKONOMI MAKRO”

Nama : Chairani
NIM : 7192442001
Dosen Pengampu: Munzir Phonna S.Pd, M.Si
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKUTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa. Berkat Rahmat-
Nya sehingga saya bisa menyelesaikan Critical Journal Review ini. Penulisan Critical
Book Review ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah
Pengantar Ekonomi Makro di Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan Critical Book Review ini, saya merasa banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan Critical
Book Review ini. Semoga Critical Book Review ini bermanfaat serta dapat
menambah ilmu para pembaca.

Dalam penulisan Critical Book Review ini saya mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Critical Book Review ini,
khususnya kepada Bapak Munzir Phonna S.Pd,M.Si. Selaku dosen mata kuliah Pengantar
Ekonomi Makro yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini.

Medan, 16 Mei 2020

CHAIRANI

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
D. Manfaat...........................................................................................................................5
E. Identitas Buku.................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Ringkasan Buku Utama...................................................................................................6
B. Ringkasan Buku Pembanding.......................................................................................21
BAB III.....................................................................................................................................25
ANALISIS................................................................................................................................25
A. Kelebihan Buku.............................................................................................................25
B. Kekurangan Buku..........................................................................................................25
C. Kelayakan Buku............................................................................................................25
BAB IV....................................................................................................................................26
PENUTUP................................................................................................................................26
A. Kesimpulan...................................................................................................................26
B. Saran..............................................................................................................................26

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebuah buku sudah pastinya memiliki kelebihan ataupun kekurangan. Seperti halnya pada
buku Pengantar Ekonomi Makro yaitu buku Pengantar Ekonomi Makro karangan TIM
KDBK unimed, buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw, Euston
Quah dan Peter Wilson. Adanya perbandingan kedua buku ini tentunya sangat
bermanfaat ,guna lebih dapat memperoleh kajian yang memiliki kualitas penulisannya dalam
bidang ekonomi makro.
Selain menonjolkan sisi kelebihan ataupun kekurangannya, makalah ini juga sebagai
pemenuhan atas tugas Pengantar Ekonomi Makro. Hal yang menjadi utama dalam sebuah
penulisan perbandingan ini tidak sebatas pada isi buku saja , tetapi sistematika, penyajian,
gaya bahasa, kecermatan ejaan, diksi, yang tidak berhubungan langsung dengan aspek isi.
Bahkan, ilustrasi, tata letak atau hal- hal yang berkenaan dengan teknik percetakan pun bisa
menjadi bahan kritikan, selain menilai kelebihan dan kekuranganya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan kedua buku yang dibandingkan?
2. Apakah buku, buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw,
Euston Quah dan Peter Wilson sudah layak untuk dijadikan bahan pembelajaran?

C. Tujuan
1. Membandingkan buku Pengantar Ekonomi Makro karangan TIM KDBK unimed,
dan buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw, Euston Quah
dan Peter Wilson
3. Melatih dan mengembangkan pengetahuan serta kreatifitas mahasiswa.
4. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya
tentang Makroekonomi

4
D. Manfaat
Penulis berharap makalah ini memiliki manfaat kepada:
·         Mahasiswa dapat mengetahui standar buku yang baik diantara kedua buku yang
akan dibandingkan. Dosen juga dapat memberikan referensi buku ajar yang tepat bagi
mahasiswanya.

E. Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku : Pengantar Ekonomi Makro Vol. 2 Edisi Asia
Pengarang : N. Gregory Mankiw, Euston Quah dan Peter Wilson
Penerbit : Penerbit Salemba Empat
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 360 halaman

Buku Pembanding
Judul Buku : Pengantar Ekonomi Makro
Pengarang : Kelompok Dosen Bidang Kajian Pengantar Ekonomi Makro
Fakultas Ekonomi Unimed
Penerbit : Unimed
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Halaman : 127 Halaman

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Ringkasan Buku Utama
Terdiri dari 6 bagian dan 14 bab

BAGIAN 8 : DATA EKONOMI MAKRO

BAB 23 : MENGUKUR PENDAPATAN SUATU NEGARA

Dari segi materi pada bab ini menjelaskan mengenai PDB. Disini menjelaskan secara
berkala apa itu PDB, maksud dari nilai pasar dalam PDB, komponen komponen PDB. Pada
bab ini membahas bagaimana para ekonom mengukur pendapatan total sebuah negara.
Sebagian besar bertujuan untuk mengungkap faktor penentu Produk Domestik Bruto jangka
panjang dn jangka pendek sebuah negara.

BAB 24 : PERHITUNGAN BIAYA HIDUP


Pada bab ini lebih menekankankan kepada indeks harga konsumen. Pengertian yang
dijabarkan mengenai indeks harga konumeen adalah ukuran biaya kesulutahan barang dana
jasa yang dibeli oleh konsumen. Didni juga dijelaskan mengenai cara menghitung indeks
harga konsumen yang disajikan dalamm bentuk tabel dan juga dalam bentuk penjabaran.
Pada bab ini juga dibahs mengenai masalah-masalah dalam perhitungan biaya hidup yang
terjadi karena bias substitusi lalu munculnya barang-baraang yang baru dan perubahan
kualitas yang tidak diukur.

BAGIAN 9 : PEREKONOMIAN RILL JANGKA PANJANG


BAB 25 : PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN
Peranan dan faktor-faktor penentunya produktivitas. Pada bagian ini penjelasan nya
dijabarkan secara terperinci mulai dari Mengapa Produktivitas Sangat Penting yang dibahas
dengan gaya tulisan menganalisis serta Bagaimana Produktivitas Ditentukan dijelaskan
dengan menjaarkana faktor-faktor penentu produktivitas secra lebih terperinci. Penjelasan
Produktivitas ditutup dengan studi kasus.
Setelah itu dijabarkan mengenai Petumbuhan Ekonomi Dan Kebijakan Publik.
Penjabaran meliputi pentingnya tabungan dn investasi, penurunan perolehan keuntungan dan

6
efek pengejaran, investasi asing, pendidikan, hak milik dan stabilitas politik dan penelitian
dan pengembangan.
BAB 26 : TABUNGAN, INVESTASI DAN KEUANGAN
Disini dijlaskan secara singkat mengenai makna dari investasi dan tabungan. Disini
juga memberiakn penjelasan 3 kebijakan mengenai kebijakan yang mempengatuhi
bergesernya kurva permintaan dan penawaran.
BAB 27 : PERANGKAT-PERANGKAT DASAR DALAM KEUANGAN
Konsep nilai masa kita bahwa uang pada masa depan kurang berharga dariada masa
sekarang.disini memparkan mengenai Mengelola Resiko dengan menjabarkan mengenai
penghindaran resiko, pasar asuransi, diversifikasi risiko Idiosinkrati (risiko yang hanya
mempengaruhi satu pelaku ekonomi) serta tradeoff antara resiko dan pengambilan keputusan.
Disini juga dijelaskan mengenai penilaian aset yang berhubungan dengan analisis
fundamental serta hipotesis pasar yang efisien.
BAB 28 : PENGANGGURAN DAN TINGKAT ALAMIAHNYA
Pada bagian ini penulis memaparkan berbagai bentuk pertanyaan guna mengajak kita
untuk mengkaji pertanyaan tersebut sebelumnya. Penjelasan setelahnya juga membantu kita
menganalisa jawaban yang kita ajukan tadi. Penjelasan yang singkat dan padat akan teori
yang dimaksudkan sangat memudahkan pembaca lebih memahami kajian.
BAGIAN 10 : UANG DAN HARGA-HARGA DALAM JANGKA PANJANG
BAB 29 : SISTEM MONETER
Bagian ini menjelaskan bagaimana fungsi uang dan sistem perbankan sentral serta bank
dan jumlah uang yang beredar. Penjelasan yang disampaikan cukup sederhana, namun
kurang spesifik dalam mudahnga pemahaman. Karena pada buku samuelson penjelaskan
mengenai kebijakan moneter lebih lengkap.
Dibagian ini pula penulis menjelaskan apa itu bank sentral dalam mengendalikan
moneter dengan cara organisasi pasar terbuka, syarat cadagan minimum, tingkat diskonto.
BAB 30 : PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI
Penulis menjelaskan mengenai teori klasik inflasi yang berkaitan dengan tingkat harga-
harga dan niali uang, jumlah uang yang beredar, permintaan uang, dan keseimbangan
moneter. Pada bagian ini kolom “bahas berita” banyak ditemukan.
BAGIAN 11 : EKONOMI MAKRO PERKEONOMIAN TERBUKA
BAB 31 : ILMU EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA : KONSEP-
KONSEP DASAR.

7
Konsep dasar yang digunakan untuk perekonomian terbuka, yang menjadi hal pertama
yang dibahas disini adalah arus barang dan modal internnasional yang meliputi arus barang :
ekspor, Impor, dan Ekspor Neto. Alur sumber daya keuangan : arus keluar modal neto
( pembelian aset luar egeri oleh negeri oleh warga domestik dikurangi dengan pembelian aset
domestik oleh warga asing.
BAB 32 : TEORI EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA
Bagian ini penulis memfokuskan hanya pada perekonomian internasional. Pada bagian
awal menekankan pada pembahasan mengenai valuta asing. Pada bagiaan ini juga disajikan
kurva mengenai keseimbangan rill dalam perekonomian terbuka. Disini juga dijelasakan
menggenai kebijakan perdagangan. Secara keseluruhan pada bab ini menjelaskan megenai
perekonomian terbuka dari sudut pandang internasional, pada bab ini dan bab sebelumnya
tidak berfokus pada aliran perekonomian terbuka dalam satu negara.
BAGIAN 12 : FLUKTUASI EKONOMI JANGKA PENDEK
BAB 33 : PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
Disni menjelaskan mengapa permintaan agregat miring kebawah, penjelasan yang
diberikan juga melibatkan rumus PDB yang mana dapat menambah pemahaman pembaca
mengenai topik yang dibahas. Disini jugaa menjelaskan mengenai alasan kurva permintaan
agregat dapat bergeser. Penjelasan yang disampaikan penulis sangat mudah dipahami dan
pada bab ini pula membahas mengenai dua penyebab fluktuasi ekonomi serta dampak
pergeseran penawaran agregat
BAB 34 : PENGARUH KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL TERHADAP
PERMINTAAN AGREGAT.
Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan moneter dan fiskal dapat mengubah
permintaan agregat barang dan jasa sehingga mengubah produksi dan lapangan pekerjaan
dalam perekonomian jangka pendek. Pada penjelasan mengenai bagaimana kebijakan fiskal
dan moneter mempengaruhi permintaan agregat dijelaskan secra terpernci dengan membahas
satu persatu topik dari judul yang telah disediakan. Pada bab ini juga menjelaskan mengenai
menggunakan kebijakan untuk menstabilkan perekonomian.
BAB 35 : TRADEOFF JANGKA PENDEK ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
Pada bagiaan ini menjelaskan mengenai kurva phillips. Kurva phillips manggambarkan
hubungan negatif antara iinflasi dan pengangguran. Disini menekankan ada asal mula krva
philips, pergeseran kurva philips, serta hubungan kurva phillips terhadap pemawaran dan
permintaan. Disini juga menjelaskan mengenai biaya-biaya untuk menurunkan inflasi.
BAGIAN 13 : PEMIKIRAN AKHIR

8
BAB 36 : LIMA PERDEBATAN KEBUJAKAN EKONOMI MAKRO
Pada bab ini mempelajari lima perdebatan mengenai kebijakan ekonomi makro. Untuk
setiap perdebatan, pembahasan dimulai dengan proposisi yang kontroversial dan kemudiaan
disambung dengan argumen-argumen dari mereka yang pro dan kontra.
1.      Perlukah para pembuat kebijakan moneter dan fiskal mencoba untuk
menstabilkan perekonomian?
2.      Haruskah kebijakan moneter dibuat berdasarkan aturan daripada berdasarkan
kebebasan?
3.      Haruskah bank sentral berusaha untuk mencapai tingkat inflasi nol?
4.      Perlukan ppemerintah menyeimbangkan anggaran belanjanya?
5.      Haruskah undang-undang perpajakan diperbarui untuk meningkatkan
tabungan?

B. Ringkasan Buku Pembanding


Buku ini terbagi atas 10 bab.
BAB I Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua bentuk yaitu
mikroekonomi, dan makroekonomi. Sebagian dari anda mungkin sudah mengenal dan
mempelajari teori mikro-ekonomi. Untuk dapat memahami analisis dan teori yang akan
diterangkan dalam buku ini, terlebih dahulu akan diterangkan tentang corak dan ruang
lingkup analisis makroekonomi, yaitu aspek-aspek dari kegiatan dalam ekonomi yang akan
diterangkan dalam teori tersebut, disamping itu, dalam buku ini akan menerangkan pula tiga
aspek yaitu:

1. Masalah-masalah ekonomi utama menilai presentasi kegiatan suatu perekonomian.


2. Berbagai jenis data utama yang digunakan untuk mengamati dan menilai presentasi
kegiatan suatu perekonomian.
3. Masalah-masalah makroekonomi dan kebijakan-kebijakan Pemerintah yang dapat
digunakan untuk mengatasi berbagai masalah makroekonomi yang dihadapi. Analisis-
analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnya.
Dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara
keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan
keseluruhan kegiatan ekonomi. Atas dasar corak analisis yang berbeda ini para ahli-

9
ahli ekonomi membedakan teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi kepada teori mikro
dan makro.

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat


(keseluruhan).Masalah-masalah makro ekonomi terjadi di setiap negara, baik Negara maju
dan juga negara berkembang. Oleh karena itu, Pemerintah menciptakan kebijakan-kebijakan
makro ekonomi agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik. Buku ini akan
membahas mengenai kebijakan-kebijakan makro ekomoni yang ada di Indonesia dan masalah
ekonomi yang terjadi.Ekonomi Makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi
secara keseluruhan. Makro-ekonomi untuk menjelaskan perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan dan pasar. Makroekonomi dapat digunakan
untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi tujuan kebijakan seperti pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian neraca berkelanjutan.

Konsep Ekonomi Makro

Makro-ekonomi mencakup berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama
untuk penelitian ekonomi makro. Teori fenomena makro-ekonomi biasanya terhubung ke
output, pengangguran dan inflasi. Melampaui teori makro-ekonomi, topik ini juga sangat
penting bagi semua pelaku ekonomi, termasuk pekerja, konsumen dan produsen.

Pengeluaran Dan Pendapatan

Output atau keluaran nasional adalah nilai total seluruh produksi negara pada periode yang
berwenang. Yang semuanya diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu,
output dan pendapatan biasanya dianggap setara, dan dua istilah yang sering digunakan
secara bergantian ternyata. Output dapat diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat
dari segi produksi dan diukur sebagai total nilai barang dan jasa atau bisa juga dari jumlah
semua nilai tambah di dalam negeri.Output atau keluaran ekonomi makro biasanya diukur
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau salah satu rekening nasional. Ekonom yang
tertarik kenaikan jangka panjang dalam output akan mempelajari pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan teknologi, mesin dan akumulasi modal lainnya, serta pendidikan yang lebih baik
dan modal manusia semua akan menyebabkan output ekonomi yang lebih besar dalam
perjalanan waktu. Namun, output tidak selalu naik secara konsisten.

Ada tiga aspek yang membedakan ilmu ekonomi dengan ilmu lainnya, yakni ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.

10
1. Ontologi

Ontologi ialah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri. Ontologia
pembahasan tentang hakekat pengetahuan. Ontologi membahas pertanyaan-pertanyaan
semacam ini: Objek apa yang ditelaah pengetahuan? Adakah objek tersebut? Bagaimana
wujud hakikinya? Dapatkah objek tersebut diketahui oleh manusia, dan bagaimana caranya?
Sebagai contoh, bagaimana kita mendefinisikan manusia, maka berbagai penegertianpun
akan muncul pula. Contoh : Siapakah manusia iu ? jawab ilmu ekonomi ialah makhluk
ekonomi. Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 bagian utama : eonomi makro, ekonomi lingkungan,
dan ekonomi pedesaan.

Ilmu ekonomi mempunyai perebidaan dengan ilmu social lainnya, yaitu terletak pada
objek materialnya dimana ilmu ekonomi memiliki inti permasalahan yaitu kelangkaan.
Sehingga objek ilmu ekonomi adalah mempelajari bagaimana manusia melakukan pilihan
dari adanya kelangkaan sumber daya ekonomi untuk digunakan dalam pemenuhan kebutuhan
untuk kegiatan konsumsi maupun produksi. Dari permasalahan di atas jelas bahawa
permasalahan ekonomi timbul karena adanya kebutuhan yang jumlahnya tak terbatas
sedangkan alat-alat pemuas kebutuhan adanya terbatas.

2. Epistimologi

Yang dimaksud dengan epistimologi ialah bagaimana mendapatkan pengetahuan yang


benar. Epistemologi adalah pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk
mendapatkan pengetahuan.

3. . Aksiologi

Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai.
Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya
dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh
masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan
menimbulkan bencana.

BAB II Perkembangan Ilmu Ekonomi Makro

a. Karakteristik Ekonomi Klasik:


1. Landasan teorinya berdasarkan hukum “Say” yang menyatakan penawaran akan
menciptakan permintaan.

11
2. Perekonomian akan berada di bawah full employment
3. Harga umum bersifat fleksibel
4. Setiap aktivitas produksi sekaligus akan berdampak pada peningkatan output dan
peningkatan penghasilan pemilik faktor-faktor dengan nilai yang sama
5. Semua penghasilan dibelanjakan di pasar barang
6. Tidak perlu intervensi pemerintah
7. Informasi pasar sempurna dan alokasi sumber ekonomi berjalan secara efisien dan
produktif

b. Ide dasar Keynes:

Ingin membangun teori umum (general theory)/ (overall theory)/ aggregate. Dalam moneter
atau uang dipandang sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai.teori suku bunga

Peranan investasi menentukan peluang kerja

Aspek psikologis, ketidakrasionalan yang menyebabkan ketidakstabilan. Itulah komponen


yang akan dibentuk oleh Keynes menjadi ekonomi makro yang dikemas dalam bukunya
general theory of employment interest, money dari teori tersebut banyak kritikan dan
sanggahan terutama mempertanyakan kapan full employment dapat tercapai. Yang ada
adalah mendekati kondisi full employment. Kemudian mekanisme pasar menurut Keynes,
tidak ada campur tangan pemerintah. Dalam pandangan Keynes, sebuah sumber daya akan
teralokasi, model manusia homoeconomicus.

Ada gula ada semut (supply create its own human), penawaran akan mencapai perminataan /
hukum say.Mekanisme suku bunga merupakan mekanisme untuk memperbaiki kesamaan
tabungan dan investasi, untuk mengkonsumsi lebih banyak dimasa yang akan datang industri
yang dimaksud adalah kumpulan unit-unit usaha yang sama/kumpulan unit-unit usaha yang
menghasilkan output sejenis.

Perbedaannya :

1. Klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekanisme


pasar akan selalu menuju keseimbangan sedangkan Keynes percaya bahwa
perekonomian ada masanya pemerintah yang turun tangan untuk mengendalikan
perekonomian.

12
2. Klasik bertumpu pada masalah-masalah mikro sedangkan Keynes bertumpu pada
masalah-masalah makro.

3. Klasik berlandaskan pata hukum “Say” yaitu “penawaran akan menciptakan


permintaannya sendiri” sedangkan Keynes menganggap itu sebuah kekeliruan karena
biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran. Alasannya karena sebagian
pendapatan yang diterima masyarakat akan ditabung, dan tidak semuanya
dikonsumsi.dengan demikian, permintaan efektif biasanya lebih kecil dari total
produksi.

4. Pendapat Klasik bahwa jumlah tabungan akan selalu sama dengan jumlah
investasi sedangkan Keynes membantah pernyataan tersebut dengan alasan bahwa,
motif orang untuk menabung tidak sama dengan motif pengusaha untukuntuk
menginvestasi. Pengusaha melakukan investasi didorong oleh keinginan untuk
mendapatkan laba sebesar-besarnya. Sedangkan sektor rumah tangga melakukan
penabungan didorong oleh motif berjaga-jaga.

5. Klasik beranggapan bahwa posisi keseimbangan sumber daya, termasuk


didalamnya sumber daya tenaga kerja akan dimanfaatkan secara penuh. Seandainya
terjadi pengangguran, pemerintah tidak perlu melakukan tindakan/kebijaksanaan apa
pun. Sedangkan Keynes beranggapan bahwa dalam kenyataan pasar tenaga kerja tidak
bekerja sesuai dengan pandangan klasik. Dimanapun para pekerja mempunyai
semacam serikat buruh yang akan berusaha memperjuangkan kepentingan buruh dari
penurunan tingkat upah.

c. Dasar Filsafat Mazhab Klasik

Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam
bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan judul An Inquary into the Nature andCauses of the
Wealth of Nation, dianggap sebagai ibu dari kelahiran ilmu ekonomi. Prinsip utama dalam
mazhab Klasik adalah kepentingan pribadi (self interest) dan semangat individualisme
( laissez faire). Kepentingan pribadi merupakan kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi
dan kekuatan untuk mengatur kesejahteraannya sendiri. Berdasarkan prinsip tersebut para
penganut mazhab Klasik percaya bahwa sistem ekonomi liberal atau system dimana setiap
orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa saja bisa mencapai
kesejahteraan masyarakat secara otomatis.

13
Sistem ekonomi liberal, dimana campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat
kecil ( dapat dianggap tidak ada) , menurut mazhab Klasik dapat menjamin tercapainya :

1. Tingkat kegiatan ekonomi nasional optimal ( full employment level of activity).

2. Alokasi sumberdaya, baik sumberdaya alam maupun faktor-faktor produksi lainnya


didalam berbagai kegiatan ekonomi, secara efisien.

Dengan demikian peranan pemerintah harus dibatasi seminimal mungkin, karena apa
yang bisa dikerjakan oleh pemerintah bisa dikerjakan oleh swasta dengan lebih efisien.
Pemerintah diharapkan hanya mengerjakan kegiatan yang betul-betul tidak dapat dilakukan
oleh swasta secara efisien, seperti di bidang pertahanan, hukum, kepamongprajaan, dan
sebagainya. Esensi teori ekonomi makro Klasik adalah bahwa : suatu perekonomian liberal
(laissez faire) mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan (GDP= Gross
Domestic Product) yang full employment secara otomatis, yang juga dikenal sebagai
selfregulating (mengatur sendiri secara otomatis). Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin
saja berada di bawah atau di atas tingkat full employment, tetapi akan segera kembali ke
tingkat full employment semula. Siapa yang mengatur sehingga tingkat full employment
tersebut selalu dicapai ? Kaum Klasik mengatakan bahwa yang mengatur adalah “tangan
pengendali yang tidak kentara” atau “ tangan gaib” ( the invisible hand).

BAB III Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno,
2008, p36). Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa,


bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama
satu periode tertentu.

• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang


dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama
satu periode tertentu.

• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk


membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu.

14
Konsep Pendapatan Nasional :

1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah
negara yang bersangkutan.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu
tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi
di wilayah negara tersebut.

3. Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).

4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima


oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun.

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

15
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi.

Faktor yang memengaruhi Pendapatan Nasional

• Permintaan dan penawaran agregat

• Konsumsi dan tabungan

• Investasi

BAB IV Konsumsi, Tabungan dan Investasi

Konsumsi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang jadi dan jasa.
Sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan pribadi setelah pajak yang tidak
dikonsumsi. Fungsi konsumsi yaitu menunjukkan hubungan antara tingkat pengeluaran
konsumsi dengan tingkat pendapatan pribadi yang siap dibelanjakan. Fungsi tabungan yaitu
menunjukkan hubungan antara tingkat tabungan dan pendapatan. Model Solow menunjukkan
bahwa tingkat tabungan adalah determinan penting dari persediaan modal pada kondisi
mapan. Jika tingkat tabungan tinggi, perekonomian akan mempunyai persediaan modal yang
besar dan tingkat output yang tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan
memiliki persediaan modal yang kecil dan tingkat out put yang rendah. Pandangan model
Solow tentang hubungan diantara tabungan dan pertumbuhan ekonomi. Tabungan yang lebih
tinggi mengarah ke pertumbuhan yang lebih cepat dalam model Solow , tetapi sifatnya hanya
sementara. Kenaikan tingkat tabungan hanya akan meningkatkan pertumbuhan sampai
perekonomian mencapai kondisi mapan baru. Jika perekonomian mempertahankan tingkat
tabungan tinggi, maka hal itu akan mempertahankan persediaan modal yang besar dan tingkat
output yang tinggi, ettetapi tidak mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
selamanya.(Mankiw, 2003).

investasi menurut Henry Simamora (2000:438) : Investasi adalah suatu aktiva yang
digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi
(seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain – lain), untuk apresiasi

16
nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat
yang diperoleh melalui hubungan dagang.

BAB V Pendapatan Nasional Keseimbangan

Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomin yang terdiri dari sektor rumah tangga
dan perusahaan. Dalam perekonomian tidak terdapat kegiatan pemerintah (misalnya
konsumsi pemerintah, pajak, subsidi) maupun perdagangan luar negeri (yaitu kegiatan
ekspor impor) (Sukirno, 2016:142). Berikut gambar Siklus Aliran Pendapatan dalam
Perekonomian 2 Sektor:
Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga
adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan
adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu pemerintah tidak
memungut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposebel
(Yd) atau Y = Yd (Sukirno, 2016:142).
Ciri-Ciri Perekonomian Dua Sektor:
• Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah
tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan
upah, sewa, bunga dan untung.

• Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan.
Hubungan antara Konsumsi dengan Pendapatan

Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga


(secara seunit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi). Yang terpenting dalam
perekonomian dua sektor adalah pendapatan rumah tangga. Tabel yang menggambarkan
hubungan di antara konsumsi rumah tangga dan pendapatan dinamakan daftar (skedul)
konsumsi. Daftar konsumsi pada dasarnya menggambarkan besarnya konsumsi rumah
tangga pada tingkat pendapatannya yang berubah-ubah.
Ciri-ciri hubungan tabungan dengan pendapatan disposebel dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pendapatan yang rendah rumah tangga menggorek tabungan

Pada waktu pendapatan disposebel adalah (Y-d=0), pengeluaran konsumsi adalah

17
Rp. 125 ribu. Ini berarti rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa
lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya
2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi

Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi dari pada pertambahan


konsumsi.
BAB VI Peranan Pemerintah dalam Ekonomi Makro

KEBIJAKAN FISKAL
Adapun yang dimaksud dengan kebijakan fiskal (fiscal policy) adalah kebijakan
ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian kepada
kondisi yang lebih baik atau yang di inginkan dengan cara mengubah-ubah (memanipulasi)
penerimaan dan pengeluaran pemerintah yaitu T dan G.

Jadi kebijakan fiskal mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal dapat dibedakan atas:

a. Kebijakan fiskal aktif atau diskresioner adalah kebijakan di mana pemerintah


melakukan perubahan tingkat pajak atau program-program pengeluarannya
yang bersifat ekspansioner atau kontraksioner.
b. Kebijakan fiskal ekspansioner adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui
peningkatan pengeiuaran pemerintah yaitu G atau penurunan pajak (TX),
yang bertujuan untuk menaikkan permintaan agregat (AD) dalam
perekonomian.
c. Kebijakan fiskal kontraksioner adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui
pengurangan pengeluaran pemerintah (G) dan atau peningkatan pajak yang
tujuannya untuk menurunkan tingkat permintaan agregat dalam suatu
perekonomian.

KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian
makro ke kondisi yang di inginkan atau yang lebih baik dengan mengatur jumlah uang yang
beredar. Kondisi yang lebih baik maksudnya untuk menaikkan output keseimbangan atau
terpeliharanya stabilitas harga (inflasi terendah). Kebijakan moneter itu adalah dengan cara
mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya
mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh sekaligus mengendalikan inflasi.

18
BAB VII Uang dan Bank

Hakekat uang dan suku bunga

Uang adalah segala sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat
pembayaran atau transaksi. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap
alat tukar yang dapat diterima secara umum. Dalam penggunaannya di masyarakat, suku
bunga umumnya dapat disaksikan pada produk-produk perbankan. Bunga dalam hal ini
memungkinkan masyarakat yang kekurangan dana untuk meminjam dana dari bank.
Begitupun sebaliknya, masyarakat yang kelebihan dana akan menyimpan dana ke bank atau
lembaga keuangan lainnya. Masyarakat yang meminjam dana dibebankan bunga sebagai
"harga" dari dana yang dipinjam. Jadi, suku bunga adalah biaya atas pinjaman. Bank berperan
sebagai "jembatan" antara kelompok masyarakat yang mengalami kelebihan dana dengan
kelompok lainnya yang membutuhkan dana.

Fungsi uang dan permintaan uang

Fungsi uang dapat dibedakan menjadi fungsi asli dan fungsi turunan.

1. Fungsi Asli
 Fungsi sebagai alat penukar (medium of exchange)

Seorang nelayan yang menginginkan pakaian, tidak perlu menukarkan ikannya dengan
pakaian secara langsung. Nelayan tersebut dapat menjual ikannya terlebih dahulu
kemudian uang hasil penjualan ika itu digunakan untuk membeli pakaian. Apabila belum
ada uang, Nelayan akan kesulitan menemukan orang yang bersedia menukarkan
pakaiannya dengan ikan.

 Fungsi sebagai satuan hitung (unit of account)

Untuk menyatakan berat suatu barang, kita dapat menggunakan satuan gram, satuan
meter untuk menyatakan satuan panjang suatu barang/benda, satuan menit untuk
menyatakan waktu, dan untuk menyatakan nilai suatu barang/ jasa digunakan satuan
uang. Misalnya nilai dari sebuah pulpen seharga Rp 2.000,-.

2. Fungsi Turunan
 Uang sebagai alat pembayaran

19
Fungsi uang sebagai alat penukar berbeda dengan fungsi uang sebagai alat pembayaran.
Apa bedanya uang berfungsi sebagai alat penukar dan sebagai alat pembayaran ?? Uang
berfungsi sebagai alat penukar bila pembayaran uang tersebut diikuti dengan penerimaan
barang atau jasa dari pihak yang menerima pembayaran uang. Misalnya, seseorang
menggunakan uang untuk membeli barang atau jasa. Oleh karena itu, orang yang
membayar dengan uang tersebut akan menerima imbalan berupa diterimanya barang atau
jasa.

 Uang sebagai alat penimbun kekayaan

Apabila kita mempunyai uang berarti kita mempunyai kekayaan. Contohnya : untuk bekal
ke sekolah, kita tidak harus selalu membawa makanan dan minuman dari rumah, tetapi
cukup dengan membawa uang. Uang tersebut dapat digunakan untuk membeli makanan
dan minuman di kantin.

BAB VIII Perdagangan Internasional dan Pendapatan Nasional Kesimbangan

Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud
dapat berupa :

 Antarperorangan (individu dengan individu).


 Antara individu dengan pemerintah suatu negara lain

Di banyak negara,perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk


meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun,
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik, tetapi baru dirasakan beberapa
abad belakangan. Perdagangan Internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah suatu catatan sistematis


tentang seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara lainnya pada
periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca
pembayaran internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah.

20
Ada pernyataan mengenai keseimbangan pendapat nasional dalam perekonomian terbuka,
yaitu apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri dari tiga sector, keseimbangan
pendapat nasional akan dicapai pada keadaan Y = C + I + G. Dan apabila perekonomian ini
berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan
impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat manakala impor akan mengurangi
pengeluaran agregat.
Dengan demikian, apabila perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi
terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah semakin banyak Ekspor Neto, yaitu sebanyak
( X – M ). Nilai Ekspor Neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agregat untuk
perekonomian tertutup ( AE = C + I + G ). Dan akan diperoleh fungsi pengeluaran agregat
untuk ekomoni empat sector, yaitu AE = C + I + G + ( X – M ).
Akibat dari perubahan keseimbangan pendapatan nasional ini menyebabkan
pendapatan nasional meningkat (pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup) menjadi
pendapatan nasional untuk perekonomian terbuka. Dan bahwa fungsi AE = C + I + G + ( X –
M ) tidak sejajar dengan AE = C + I + G dan dengan konsumsi (C). Keadaan demikian
berlaku karena impor (M) nilainya sebanding dengan pendapatan nasional, maka fungsi dari
AE = C + I + G + ( X – M ) lebih landai.
BAB IX Ekonomi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk
mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi. Setidaknya ada tiga
masalah pokok yang dihadapi oleh suatu negara, terutama negara sedang berkembang dan
negara terbelakang yaitu kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan
pengangguran.

a. Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan masalah bagi setiap negara. Masalah kemiskinan mendorong
setiap negara untuk melakukan pembangunan. Masalah kemiskinan ini harus diatasi karena
memiliki dampak yang sangat luas bagi kehidupan seseorang ataupun suatu bangsa, baik dari
dimensi ekonomi maupun nonekonomi.

b. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan.


Masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah ketidakmerataan distribusi
pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat
kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi

21
pendapatan. Ketimpangan distibusi pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin
semakin curam yang mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan berpotensi untuk
memicu terjadinya berbagai tindakan kriminal.

c. Pengangguran
Masalah pengangguran merupakan masalah pokok dan bersifat jangka panjang yang harus
dihadapi oleh suatu negara. Sekalipun suatu negara memiliki pengangguran sama dengan nol
atau negatif, belum tentu negara tersebut tidak memiliki masalah pengangguran karena
pengangguran itu sendiri memiliki banyak kategori.

d. Inflasi
Terjadinya kemerosotan nilai uang akibat jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga
memicu kenaikan harga barang-barang akan berdampak pada menurunnya pendapat riil
orang-orang yang berpenghasilan tetap sehingga daya belinya ikut menurun. Penurunan daya
beli masyarakat akan berdampak pada dunia usaha, karena perusahaan akan mengurangi
kapasitas peroduksinya, atau bahkan menghentikan produksinya. Akibatnya terjadi PHK
yang akan meningkatkan jumlah pengangguran. Inflasi yang tinggi juga membawa dampak
pada meningkatnya suku bunga, yang akan membuat perbankan terpuruk. Itulah mengapa
inflasi termasuk ke dalam masalah pokok pembangunan, sebab inflasi yang meningkat tajam
akan menganggu kestabilan perekonomian nasional.

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di benua tepatnya di Asia
Tenggara. Sebagai salah satu bagian dari benua Asia, Asia tenggara memiliki belasan negara
anggota. Belasan negara anggota dari Asia Tenggara tersebut sebagian besar bahkan
semuanya adalah negara yang masih berkembang. Negara berkembang merupakan negara
yang masih terus memperbaharui kondisi negaranya. Negara berkembang masih memiliki
banyak permasalahan yang sedikit rumit, seperti misal tingkat kemiskinan yang masih tinggi,
tingkat pengangguran yang masih tinggi dan lain sebagainya.

BAB X Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan
kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi

22
pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama
besarnya.

Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi
yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. ( Sadono Sukirno;10).

Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan


jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang
barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan
teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologi yang diperlukannya

Definisi ini memiliki tiga komponen :

1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus


persediaan barang.
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan
derajat kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; dan
kepada penduduk.
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang
kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan
dapat dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.

Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi

1.      Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi


oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.

2.  Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh

23
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.
Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3.  Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong


adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan
tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang


dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.

24
BAB III

ANALISIS
A. Kelebihan Buku
Buku Utama :
Penjelasan yang padat dan ringan menempatkan pembaca yang baru mengenal
ekonomi makro diberikan kemudahan. Setiap pembahasan yang disampaikan penulis
menyajikan contoh kasus yang semakin mempertajam pemahaman materi yang
disampaikan.

Buku Pembanding :
Adanya penambahan ringkasan setiap pembahasan menambah kemudahan pembaca
untuk memahami inti dari materi yang disajikan.

B. Kekurangan Buku
Namun, buku ini terlalu berfokus pada perekonomian Amerika Serikat saja.
Walaupun judul buku ini terdapat kata “edisi Asia”, namun ternyata hal itu hanya
meliputi aspek bahasa saja. Sehingga, pembahasan-pembahasan yang ada, terkadang
kurang cocok jika diterapkan di benua yang berjulukan Atap Dunia ini.

C. Kelayakan Buku
Dengan memperbandingkan kedua buku, yaitu Pengantar Ekonomi Makro
karangan TIM KDBK unimed, dengan buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N.
Gregory Mankiw, Euston Quah dan Peter Wilson, pembaca dapat menggunakan
kedua buku ini sebagai bahan refrensi untuk pembelajaran. Buku karangan Pengantar
Ekonomi Makro karangan TIM KDBK unimed yang paling layak untuk dijadikan
bahan pembelajaran bagi penulis sendiri. Hal ini dikarenakan materi yang dipaparkan
lengkap serta sesuai dengan topik perkulihan. Kemudian semua materi yang ada
didalamnya tersusun dengan baik. Sehingga pembaca merasa sangat mudah
memahami kajiannya yang menggunakan bahasa yang ringan untuk pembelajaran.
Pada dasarnya setiap buku memiliki kelebihan maupun kekurangannya
masing-masing. Tergantung pada para pembaca bagaimana cara menyikapi dalam
mengkaji setiap materi yang disampaikan.

25
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan).Masalah-masalah makro ekonomi terjadi di setiap negara, baik Negara maju
dan juga negara berkembang. Oleh karena itu, Pemerintah menciptakan kebijakan-kebijakan
makro ekonomi agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik.
Buku ini akan membahas mengenai kebijakan-kebijakan makro ekomoni yang ada di
Indonesia dan masalah ekonomi yang terjadi.Ekonomi Makro atau makro-ekonomi adalah
studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi untuk menjelaskan perubahan
ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan dan pasar. Makroekonomi
dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi tujuan kebijakan
seperti

B. Saran
Dari kedua buku tersebut, yaitu buku Pengantar Ekonomi Makro karangan TIM KDBK
unimed, buku Pengantar Ekonomi Makro karangan N. Gregory Mankiw, Euston Quah dan
Peter Wilson. Saran penulis yaitu untuk menggunakan kedua buku ini sebagai bahan ajar
agar memperoleh informasi yang lebih spesifik guna memahami setiap kajian yang
disampaikan dosen.

26

Anda mungkin juga menyukai