DOSEN PENGAMPU :
MUNZIR PHONA,S.Pd,M.Si
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
DINI OKTAVIA SITANGGAN (7192142002)
DWI MAHARANI (7193342003)
GABRIEL PHILIP NAIBAHO (7193142007)
MARRYSABELL NATALIA SITEPU (7193342026)
SYAIDAH ASHRI (7193342023)
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini maupun pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan lebih
penuh manfaat.
Terimakasih kami ucapkan kepada selaku dosen mata kuliah saya serta semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pembuatan critical
book report ini.
Harapan yang paling besar dari pembuatan critical book report ini ialah mudah-
mudahan apa yang kami buat ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman maupun
orang lain yang mengambil hikmah dari judul ini.
Kami menyadari di dalam pembuatan critical book report ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun
materi. Untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan critical book report ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan Buku Utama………………………………………………..
2.2 Ringkasan Buku Pembanding…………………………………………
2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Utama……………………………..
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding………………………
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….
3.2 Rekomendasi…………………………………………………………..
3.3Daftar Pustaka………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Buku utama
5. ISBN : 978-602-8848-85-5
B. Buku pembanding
5. ISBN : 978-979-061-355-3
BAB II
PEMBAHASAN
1.3 Asumsi teori ekonomi mikro
Asumsi-Asumsi Yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
Di atas telah disebutkan bahwa teori ekonomi, khususnya teori ekonomi mikro,
bekerja dengan menggunakan asumsi-asumsi.Dan asumsi-asumsi tersebut ada yang berlaku
sangat umum dalam arti dipakai oleh teori ekonomi, baik teori ekonomi mikro maupun teori
ekonomi makro; ada yang hanya dipakai oleh teori ekonomi mikro saja atau oleh teori
ekonomi makro saja; dan akhirnya ada pula yang hanya dipakai untuk bagian-bagian tertentu
ekonomi mikro maupun bagian-bagian tertentu ekonomi makro.Di bawah mi disajikan sedikit
uraian mengenai beberapa asumsi yang mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro.
A. Asumsi Umum.
Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai baik oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori
ekonomi lainnya :
Asumsi Rasionalitas. Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi.Pelaku ekonomi yang
diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau economic
man.Penggunaan asumsi mi pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa
rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan; yaitu yang dalam
literatur terbiasa dengan sebutan utility maximization assump tion. Sebaliknya dalam teori
rumah tangga perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam bentuk asumsi bahwa rumah
tangga perusahaan senantiasa berusaha inemperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi
ini dalani literatur dikenal sebagai profit maximization assumption.
Asumsi Ceteris Paribus. Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal
atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang dikehendaki oleh asumsi
mi ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel yang secara eksplisit
dinyatakan berubah, sedangkan variabel-variabel lain yang tidak disebutkan berubah,
sepanjang dalam model analisa tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan
oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.
Asumsi Penyederhanaan. Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya
permasalahan, agar supaya permasalahan nya lebih mudah dianalisa dan difahami, sering-
sering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih lanjut.Misalnya saja menurut kenyataan
jumlah macam barang dan jasa yang clihadapi rumah tangga keluarga tidak terhitung
banyaknya. Akan tetapi, nanti akan kita saksikan misalnya pada Bab X, penggunaan analisa
indiferen un tuk menerangkan teori permintaan, jumlah macam barang yang bisa termuat
dalam grafik paling banyak hanya dua. mi memaksa kita menggunakan asumsi bahwa
konsumen hanya menghadapi dua macam barang atau jasa.
Asumsi Khusus Ekonomi Mikro :
Sebetulnya tidak banyak asumsi yang hanya dipergunakan oleh teori ekonomi mikro,
dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori ekonomi makro. Hal ini kiranya mudah
difahami kalau kita ingat hahwa yang membentuk perilaku perekonomian sebagai suatu
keseluruhan tidak lain adalah perilaku para pelaku ekonomi itu sendiri, dengan demikian
tidaklah mengherankan kalau kita jumpai bahwa teori ekonomi makro banyak menggunakan
teori-teori atau kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi mikro sebagai dasar analisanya.
Oleh karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori ekonomi mikro,
hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh ekonomi mikro akan
tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori ekonomi yang lain. Dengan menggunakan batasan
ini kita dapat menyebut beberapa contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro. Antara lain
yang penting ialah asumsi ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses
penyesuaian.
Asumsi ekuilibrium parsial. Untuk sebagian besar model-model analisa ekonomi
mikro, seperti juga halnya dengan seluruh isi buku ini, didasarkan kepada asumsi berlakunya
ekuilibrium parsial, yang mengasumsikan tidak adanya hubungan timbal-balik antara
perbuatan-perbuatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi dengan
perekonomian di mana pelaku-pelaku ekonomi tersebut berada. Misalnya saja, sebagai akibat
berubahnya cita rasa, para konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau
tidak dipergunakan asumsi ekuilibrium parsial, maka dalam kita membuat analisa kita harus
memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran konsumsi tersebut terhadap pendapatan
nasional, yang seterusnya juga terhadap pendapatan mereka, dan yang selanjutnya akan
berpengaruh juga terhadap pola pengeluaran para konsumen tersebut. Dengan menggunakan
asumsi ekuilibrium parsial unsur pemantulan semacam itu tidak kita perhatikan.
Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian. Kelak kita akan
menyaksikan misalnya, apabila harga suatu barang mengalami perubahan, maka berapapun
kecilnya perubahan tersebut, selalu diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan
penyesuaian atau adjustment. Menurut kenyataan banyak hambatan-hambatan yang
menyulitkan pelaksanaan penyesuaian tersebut.Faktor-faktor, seperti misalnya faktor
psikologi, sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat terhadap
penyesuaian tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan menurunnya harga barang
Z, tingkat kepuasan akanmeningkat dengan cara mengurangi kortsumsi barang Y dan
meningkatkan konsumsi barang Z, namun tidak dapat dijamin bahwa kita akan melaksanakan
penyesuaian tersebut. Misalnya saja dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z,
mungkin kita enggan untuk mengadakan penyesuaian tersebut.Dalam teori ekonomi mikro
kita mengasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada.
1.4 alat analisis teori ekonomi mikro
ALAT-ALAT ANALISIS DALAM ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan
untuk menguji kebenaran teori=teori tersebut .yaitu :
Peranan grafik dalam analisi ekonomi
Teori dan penjelasan ilmiah memerlukan alat-alat agar dapat dengan mudah di
mengerti. Dalam ilmu ekonomi usaha untuk memberikan penerangan yang lebih jelas
mengenai teori-teori ekonomi dilakukan dengan bantuan grafik dan kurva .
Sifat-sifat grafik
Suatu grafik mempunyai dua sumbu: sumbu datar dan sumbu tegak.Sumbu datar
adalah sumbu yang letaknya horizontal,sedangkan Sumbu tegak adalah sumbu yang tegak
lurus pada sumbu horizontal.pertemuan di antara sumbu tersebut di namakan origin atau
titik asal.
2. MASALAH EKONOMI
a. Kelangkaan sebagai sumber masalah
Kelangkaan Sumber Ekonomi
Inti masalah ekonomi adalah keinginan yang tidak terbatas namun dengan alat
pemenuh kebutuhan yang terbatas. Alat pemuas kebutuhan berupa barang atau jasa dengan
sumber daya yang sudah tersedia. Sumber daya yang tersedia bersifat terbatas dan langka.
Jadi, kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan sumber-sumber yang bersifat
terbatas akan menimbulkan kelangkaasn sumber daya tersebut.
Contoh kelangkaan ekonomi:
1). Kelangkaan sumber makanan pokok masyarakat seperti padi, gandum, dan sumber
makanan pokok lainnya.
2). Kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) seperti bensin, solar, dan lain-lain.
Kelangkaan sumber ekonomi manusia dibagi menjadi 3 (tiga):
1). Kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Kebutuhan manusia memiliki 2 (dua) sifat yaitu sifat keberanekaan ragam dan tidak dapat di
puaskan dengan barang atau jasa.Hal tersebut yang membuat kebutuhan manusia tidak
terbatas.
Contoh kebutuhan manusia yang tidak terbatas: 1). sesorang ingin memiliki sepeda untuk
mendukung ia melakukan aktifitasnya sehari-hari namun sesudah memiliki sepeda Ia akan
menginginkan sepeda motor untuk mendukung aktifitasnya sehari-hari. Dan kemudian
setelah memiliki sepeda motor Ia akan menginginkan yang lebih seperti motor yang lebih
bagus ataupun Mobil.
b. 3 masalah pokok ekonomi
Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang:
Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
1. PRODUKSI
Produksi adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat
dari suatu barang.
Karena sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka
berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia; sehingga
selama itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi.
2. DISTRIBUSI
Distribusi adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan
barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai.
Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan,
pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :
1. Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen
akhir/pemakai.
2. Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa perantara,
seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dll. Semakin
panjang mata rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir
lebih mahal.
3. KONSUMSI
Konsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi
nilai guna suatu barang.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.
2. Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan
pemerintah, dll.
Menurut Teori Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang
dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
1. Apa yang akan diproduksi (What) Karena keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka
harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus
dilakukan pemilihan barfang apa yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
2. Bagaimana proses produksinya (How) Hal ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber
daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor
produksi padat modal dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang
akan menerapkan teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya
manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
3. Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom) Untuk masalah yang satu ini,
pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan
utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi
pangsa pasarnya.
Menurut Richard Lipsey, menambahkan permasalahan perokonomian secara makro,
yaitu tingkat inflasi, tingkat pengangguran dan kapasitas produksi.
3. KEGIATAN EKONOMI
A. Produksi
Kegiatan produksi sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi karena
menyangkut kebutuhan manusia. Tanpa adanya produksi persediaan konsumsi akan menjadi
langka dan masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh
sebab itu, manusia harus berusaha memproduksi barang dan jasa agar alat pemuas
kebutuhannya terpenuhi.
1. PENGERTIAN PRODUKSI
A. Pengertian produksi dalam Arti sehari-hari
Setiap hari manusia selalu menggunakan barang untuk memenuhi kebutuhanya.
Barang-barang tersebut tidak akan tersedia apabila tidak ada yang menghasilkanya. Contoh:
Di daerah pedesaan para petani mengolah sawah atau ladangnya untuk menghasilkan barang-
barang hasil pertanian seperti padi, jagung, keledai, tebu, dll.
Contoh kegiatan diatas disebut Produksi.Jadi, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang
atau jasa.
B. Pengertian produksi menurut ilmu ekonomi
Menurut ilmu ekonomi, produksi tidak terbatas pada kegiatan menghasilkan barang
atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah nilai atau kegunaan barang yang
sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya.Perhatikan contoh berikut.
a. Tukang kayu yang mengecat kursi hasil buatanya.
b. Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat
kembali lalu dijual.
Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan
yang dilakukan manusia untuk menghasilkan/menaikan nilai kegunaan barang/jasa.
c. distribusi
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah,
harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas
pemasaran yang mampu:
1. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat
merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.
2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik.
Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi di antara lembaga-
lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut
meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus negosiasi,
arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko, dan arus pemesanan.
Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerapkali harus bekerja sama
dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution channel) untuk
menawarkan produknya ke pasar.
d. Konsumsi
Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam .manusia menginginkan agar
semua kebutuhannya dapat terpenuhi.alat pemuas kebutuhan manusia yang terdiri dari barang
dan jasa sangat terbatas jumlahnya. “konsumsi adalah setiap kegiatan memakai,
menggunakan, atau menikmati barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.”
Adapun pengertian konsumsi dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu konsumsi
langsung dan konsumsi tak langsung.Konsumsi langsung merupakan pengkonsumsian barang
yang langsung dilakukan oleh penggguna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Contohnya, makanan, minuman, dan pakaian yang langsung dipakaioleh pengguna sementara
itu, konsumsi tak langsung merupakan pemakaina benda konsumsi berupa barang dan jasa
yang tidak secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang
contohnya, pembelian bahan baku pabrik yang akan diproses lebih lanjut untuk keperluan
penciptaan barang. Pembelian bahan baku dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi,
tetapi bukan merupakan konsumsi langsung.
4. FAKTOR PRODUKSI
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam
proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam
proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal dan
kewirausahaan.
a. Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi
segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
– Tanah, tumbuhan, hewan.
– Udara, sinar matahari, hujan.
– Bahan tambang, dan lain sebagainya.
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia
di alam langsung.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani
yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah
suatu barang.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang
terbagi atas:
a). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan
baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
b). Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian
berdasarkan latihan dan pengalaman.
Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga
kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani
c. Distribusi
Yaitu kegiatan menyalurkan atau menjual barangb sampai ke tangan konsumen
@ Macam-macam :
1. Distribusi pendek/ distribusi langsung (produsen-konsumen)
2. Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari produsen ke
konsumen melalui badan perantara (toko) milik produsen itu sendiri.
3. Distribusi panjang/ distribusi tidak langsung (produsen-distribusi-konsumen)
Lembaga distribusi Adalah orang / badan usaha yang menjadi perantara antara produsen dan
konsumen.
@ Lembaga distribusi dapat digolongkan menjadi :
1. Pedagang, adalah lembaga distribusi yang melakukan pekerjaan membeli hasil produksi
untuk dijual kembali atas tanggung jawab sendiri. Pedagang dapat dibedakan menjadi :
(a) Pedagang besar atau grosir (whoseller) yaitu pedagang yang membeli barang dalam
jumlah besar dan menjualnya kembali ke para pengecer
(b) Pedagang kecil / eceran (retailer).
2. Perantara khusus, adalah lembaga yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
namun tidak bertanggung jawab apabila barang yang disalurkan tersebut tidak laku.
Perantara khusu terbagi dari :
(a) Agen,
(b) Lembaga
(c) Komisioner
(d) Importir
(e) Eksportir
d. Konsumsi
Kegiatan manusia yang secara langsung menggunakan barang dan jasa (baik
mengurangi ataupun menghabiskan nilai guna suatu barang/jasa) untuk memenuhi kebutuhan
dan memperoleh kepuasan.
Contoh kegiatan konsumsi antara lain : makan,naik kendaraan umum, menonton tv, membaca
buku, dll
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi
· Tingkat pendapatan masyarakat
· Selera konsumen
· Harga barang, baik harga barang itu sendiri, barang substitusi maupun barang
komplemeter
· Tingkat pendidikan masyarakat
· Jumlah keluarga
· Lingkungan alam
5. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
5.1 pengertian permintaan dan penawaran
~Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu.
~Penawaran adalah jumlah keseluruhan barang atau jasa yang dijual atau jasa yang akan
dijual atau
ditawarkan oleh produsen pada berbagai macam tingkat harga.
5.2 hukum permintaan dan penawaran
~ Hukum permintaan berbunyi, “Jumlah barang yang diminta akan selalu berbanding terbalik
dengan harganya, artinya jika harga barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan
berkurang, dan jika harga barang turun, maka jumlah barang yang diminta akan bertambah.
~ Hukum penawaran mengatakan bahwa jumlah barang yang ditawarkan akan selalu
terbanding lurus dengan harganya / artinya jika harga barang naik, maka jumlah barang yang
ditawarkan bertambah, sebaliknya jika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan
berkurang.
5.3 faktor-faktor yang mempengaruhi
~ Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun
mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan
turun permintaannya.
3. Pendapatan / penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia
inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit
pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga dimasa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli
ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris.
Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma,
dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
~ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat
produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing
dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa
menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan
harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti / pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada
yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya
penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga dimasa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak .
5.6 fungsi permintaan dan penawaran
A. Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah
suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.fungsi permintaan
adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan
harga.fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik
maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang
turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan
jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi
permintaan (b) akan selalu negatif.
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut :
Qd = a – bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd = adalah harga barang per unit yang diminta
Qd = adalah banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < 0
untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan
pembahasan tentang fungsi permintaan.
Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak
1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan akan
jeruk menurun menjadi 600Kg, buatlah fungsi permntaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000 Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui
dua titik, yakni :
y – y1 x – x1
—— = ——–
y2 – y1 x2 – x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P – P1 Q – Q1
——- = ——–
P2 – P1 Q2 – Q1
mari kita masukan data diatas kedalam rumus :
P – 5.000 Q – 1000
———————– = —————-
7.000 – 5.000 600 – 1000
P – 5.000 Q – 1000
———————– = —————-
2.000 -400
P – 5.000 (-400) = 2.000 (Q – 1000)
-400P + 2.000.000 = 2000Q – 2.000.000
2000Q = 2000.000 + 2.000.000 – 400P
Q = 1/2000 (4.000.000 – 400P)
Q = 2000 – 0,2P
============
Jadi Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 – 0,2
B. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di
pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan
oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi.
Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-
faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya
apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. jadi dalam
fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki
hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian
sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual
Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000 Q1 = 100 buah
P2 = 4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a:
P – P1 Q – Q1
——– = ———
P2 – P1 Q2 – Q1
P – 3.000 Q – 100
————– = ————-
4.000 – 3.000 200 – 100
P – 3.000 Q – 100
————– = ————-
1.000 100
(P – 3.000)(100) = (Q – 100) (1.000)
100P – 300.000 = 1.000Q – 100.000
1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P
1.000Q = -200.000 + 100P
Q = 1/1000 (-200.000 + 100P )
Q = -200 + 0.1P
============
Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd
C. Keseimbangan Harga
Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi
keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen
dipasar.
untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini :
Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd
= 10 – 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 – 0,6Pd = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P = 10 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 – 0,2(30)
Q = 10 – 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.
6. Mekanisme pembentukan harga pasar
A. PENGERTIAN HARGA PASAR
– Harga pasar atau Harga keseimbangan adalah Harga yang disepakati oleh pihak penjual dan
pihak pembeli pada tingkatan harga tertentu.
– Pada tingkatan harga tertentu, jumlah barang dan jasa yang diminta sama dengan jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan.
– Terbentuknya harga ditentukan berdasarkan hukum ekonomi ( hukum permintaan dan
hukum penawaran ) yaitu sebagai berikut :
1. Harga akan tetap jika permintaan seimbang.
2. Permintaan makin bertambah, jika harga turun, penawaran akan berkurang
jika harga makin turun.
3. Makin banyak permintaan, harga makin tinggi, makin banyak penawaran,
harga makin rendah.
B. PROSES TERBENTUKNYA HARGA PASAR
– Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara
penjual dan pembeli.
– Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh
pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.
– Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan
penawaran.
– Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan
permintaan
– Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor
yang menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.
– Faktor – Faktor yang mempengaruhi harga pasar :
1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau
jasa terbatas.
2. Tinggi rendahnya biaya produksi.
3. Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen.
4. Produsen mengetahui selera konsumen.
5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen
Tetap atau berkurang
– Peranan Harga pasar dalam perekonomian :
1. Menunjukan perubahan kebutuhan masyarakat.
2. Membantu menentukan penawaran.
3. Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan permintaan
– Fungsi harga pasar adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi.
2. Menentukan pembagian hasil produksi diantara para konsumen.
3. Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi.
– Kurva Keseimbangan penawaran dan permintaan :
Harga ( P ) Permintaan Penawaran
Rp 2500 5 20
Rp 2000 10 15
Rp 1500 12 12
Rp 1000 15 10
Rp 500 20 5
7. ELASTISITAS
7.1 Elastisitas Permintaan
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED) adalah
ukuran kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga.Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda
itu dibeli.Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan
dan persen perubahan harga.Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai
lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya
jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.Sementara itu,
barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh
besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika
harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka
nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang
elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1%
menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang
ditawarkan.
Koefisien Elastisitas
n=0 Inelastis sempurna
0<n<1 Inelastis
n=1 Elastis uniter
1<n<∞ Elastis
n=∞ Elastis sempurna
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan
jumlah permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah
barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga.Barang dan jasa yang tidak
memiliki substitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya,
dikatakan sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat
menggantikannya. Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk
membeli obat ini berapapun biayanya.Sementara itu, semakin banyak sebuah barang
memiliki barang substitusi, semakin elastis barang tersebut.
meskipunpermintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang “kebutuhan,” banyak juga
barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak “membutuhkannya.”
Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen
sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.
7.2 Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan
atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah
sebagai berikut :
Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga,
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan
menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin
dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan
akan mobil akan cenderung turun.
7.4 Elastisitas pendapatan
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas pendapatan adalah perubahan dalam permintaan
sebagai akibat dari perubahan dalam pendapatan. Misalnya, apabila karena pendapatan
meningkat 10%, permintaan suatu barang meningkat 20%, maka elastisitas pendapatannya
adalah 20%/10% = RUMUS
pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan
meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan
dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan
menurun jika pendapatan meningkat.
8. KEBIJAKSANAAN PENETAPAN HARGA OLEH PEMERINTAH
8.1 Kebijakan penetapan harga eceran terendah (floor price)
PENGERTIAN FLOOR PRICE
• Harga dasar : merupakan tingkat harga minimum yang diberlakukan pemerintah.
• Penetapan harga dasar ini bertujuan untuk melindungi produsen, karena dirasakan
harga pasar produk yang dihasilkan dianggap terlalu rendah sehingga pendapatan para
produsen terancam.
• Untuk melindungi para produsen maka pemerintah dapat campur tangan dengan
menetapkan harga minimum atau Harga Eceran Terendah.
• Harga minimum ini lebih tinggi daripada harga keseimbangan yang berlaku di
pasar dan disebut Harga Dasar (Floor Price ).
9. TEORI KONSUMEN
9.1 Teori konsumen dengan pendekatan guna kardinal
Konsumen
Konsumen adalah pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau
kepentingan orang lain.
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, sebagai contoh:
• Pendapatan
• Selera konsumen
• Harga barang
Ciri-ciri pendekatan kardinal
• Dikatakan dalam pendekatan kardinal, kepuasan seorang konsumen diukur
dengan satuan kepuasan. Misalnya: uang.
• Makin banyak yang dikonsumsi, makin besar kepuasan konsumen tersebut.
• Terjadi hukum The Law of Deminishing Marginal Utility.
• Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 barang bisa dihargai dengan
uang.
Setiap penambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang
diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.Semakin besar jumlah barang yang dapat
dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.Pendekatan guna kardinal memiliki
kelemahan berupa asumsi kepuasan seseorang itu tidak realis.
Karena kepuasan masing – masing orang pada dasarnya adalah hal yang
bersifat relatif.Namun kelebihannya yang menonjol adalah mudahnya isi konsepsi
pendekatan kardinal untuk lebih dipahami: bahwa pendekatan kardinal mendahului uraian
mengenai teori konsumen yang menggunakan pendekatan ordinal.
KESEIMBANGAN KONSUMEN
Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada
tingkat pendaptan yang dimilikinya.
Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang
bersangkutan.
Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum
apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai
barang.
Para ahli ekonom mempercayai bahwa pendekatan kardinal utility merupakan ukuran
kebahagiaan seseorang.
Besar kecilnya utility yang dicapai konsumen tergantung dari jenis barang atau jasa dan
jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi
Sehingga dapat ditunjukkan oleh fungsi sebagai berikut:
U = f ( X1, X2, X3, … Xn)
Dimana “U” adalah utility atau besar kecilnya kepuasan, sedangkan X adalah jenis & jumlah
barang yang dikonsumsi.
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERDIRI DARI DUA KONSEP YAITU:
1. Total utility (kepuasan total) Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh
yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa
2. Marginal utility (kepuasan tambahan) Kepuasan tambahan adalah perubahan
total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang
dikonsumsi.
PENDEKATAN KARDINAL MEMPUNYAI 5 ASUMSI, YAITU:
• Konsumsi rasional.Artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya
dengan batasan pendapatannya.
• Berlaku hukum Diminishing Marginal Utility yaitu besarnya kepuasan marginal
akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
• Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan
konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang teteap supaya pendapatan mereka tetap
jika salah satu barang didalam pendekatan kardinal harganya melonjak
• Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran
dari tingkat kepuasan didalam pendekatan kardinal, semakin banyak konsumen mempunyai
uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.
• Total utility adalah additive dan independen. Additive artinya daya guna dari
sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi.
Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi tindakan
mengonsumsi barang X2,X3,X4,……Xn dan sebaliknya.
9.2 Teori konsumen dengan pendekatan ordinal
Karakteristik kurva indefferen :
1. Berlereng/ slope negatif.
2. Cembung ke arah titik pusat.
3. Tidak saling berpotongan.
4. Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi.
SIFAT–SIFAT KURVA INDIFERENS :
1. Kurva Indiferens merupakan fungsi kontinyu, bukan kumpulan titik – titik
diskrit, dan selalu melewati titik-titik kombinasi produk.
2. Bentuk kurva Indiferens memiliki slope negatif (menurun ke kanan) dan
cembung kearah titik pusat sumbu.
3. Kurva Indiferens yang terletak lebih jauh dari titik pusat menunjukkan
tingkat kepuasan total yang lebih tinggi, sehingga dua atau lebih kurva
indiferens tidak akan berpotongan.
Kombinasi seorang konsumen dalam mengkonsumsi 2 macam produk berbentuk cembung ke
arah titik pusat sumbu dan menurun ke kanan.
Efek Pendapatan Dan Efek Substitusi
Harga suatu produk menimbulkan dua macam efek yaitu :
Efek Pendapatan
Kenaikan atau penurunan harga yang menyebabkan naik atau turunnya pendapatan riil.
Efek Substitusi
Penggantian pilihan terhadap barang lain akibat dari penurunan atau kenaikan harga barang.
10. TEORI PRODUKSI
10.1 Teori produksi dengan satu input yang bersifat variable
A. Fungsi Produksi
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga
faktor-faktor produksi maupun harga produk.
Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.
Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang didalam
teori ekonomi disebut “fungsi produksi”
Fungsi Produksi : suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional)
antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang
dihasilkan.
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f (K, L, R, T)
Q = jumlah output (hasil produksi)
K = modal (kapital)
L = tenaga kerja (labor)
R = kekayaan akan (raw material)
T = teknologi
Daftar isi
Beberapa ahli di bidang ilmu ekonomi pernah menjelaskan tentang pengertian ekonomi
mikro, diantaranya:
1. Adam Smith
Menurut Adam Smith, ekonomi mikro adalah subjek ekonomi yang selalu bersifat
ekonomis rasional. Hal ini mengakibatkan para pelaku ekonomi harus mempertimbangkan
hal-hal rasional sebelum membuat keputusan.
2. David Ricardo
Menurut David Ricardo pengertian ekonomi mikro adalah suatu kondisi dimana para
pelaku ekonomi telah mempunyai informasi tentang seluk beluk sebuah pasar. Dengan begitu
ekonomi makro merupakan faktor penentu dari pasa ekonomi global.
Menurut Marshal dan Piqou, pengertian ekonomi mikro adalah tingkat mobilitas yang
tinggi dalam pasar sehingga membuat para pelaku ekonomi dapat langsung beradaptasi atau
menyesuaikan perubahan-perubahan yang ada di pasar.
4. N. G. Mankiw
5. Sadono Sukirno
Menurut Sadono Sukirno pengertian ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi
yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual-belikan.
Ekonomi mikro ini menganalisis bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa yang akan menentukan harga,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Ruang lingkup ekonomi mikro adalah konsumen dan produsen. Dalam dunia
ekonomi, produsen dan konsumen ini adalah individu-individu pada rumah tangga,
masyarakat, organisasi atau perusahaan.
Setelah memahami pengertian ekonomi mikro dan tujuannya, tentunya kita juga perlu
mengetahui apa saja yang dianalisis dalam mikro ekonomi. Analisis ekonomi mikro atau
mikroekonomi terbagi menjadi tiga, diantaranya adalah:
1. Teori Harga
Harga digunakan sebagai dasar untuk menganalisis interaksi antara penawaran dan
permintaan barang atau jasa yang ada dalam pasar serta faktor yang dapat mempengaruhinya.
Analisis dilakukan terhadap:
2. Teori Produksi
Teori produksi juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis biaya produksi
dan tingkat dari produksi. Analisis dilakukan terhadap:
3. Teori Distribusi
Teori distribusi tujuannya adalah untuk melakukan analisis ekonomi mikro terkait
dengan upah tenaga kerja, besarnya bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, dan
besarnya keuntungan yang didapatkan oleh produsen.
Dalam penerapannya di bidang bisnis, ekonomi memiliki 3 komponen utama yang harus
dipahami diantaranya:
Jika dilihat dari segi ekonomi mikro, perekonomian terdiri dari berbagai pasar
termasuk pasar barang. Aktivitas tawar menawar diantara penjual dan pembeli hingga
terbentuk kesepakatan harga termasuk dalam interaksi pasar barang.
Ekonomi mikro disini penting untuk mendalami interaksi yang terjadi di pasar dimana
secara lebih jauh akan mempengaruhi kebijakan pengambilan keputusan terkait harga produk
dalam perusahaan.
Seperti pada pengertian ekonomi mikro sebagai teori yang mempelajari tingkah laku
penjual dan pembeli, sehingga ekonomi mikro berkaitan dengan perilaku produsen dan
konsumen di pasar dengan tujuan berbeda.
3. Interaksi di Pasaran
Dalam hal ini ekonomi mikro menjelaskan teori tentang interaksi konsumen dan
produsen yang melibatkan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, sumber daya
manusia, modal dan kewirausahaan.
1. Merumuskan Kebijakan
Ekonomi mikro bisa menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan perusahaan terkait
dengan harga dan upah dalam pengelolaan sumber daya. Dengan adanya teori ekonomi mikro
bisa dijadikan sumber informasi untuk mempelajari interaksi di pasar dan bagaimana campur
tangan pemerintah sehingga dapat membentuk kebijakan perusahaan yang strategis dan
inovatif.
2. Menyusun Prediksi
Dari pengertian ekonomi mikro sudah dijelaskan yakni sebagai sumber informasi
interaksi di pasar. Sehingga dengan adanya ekonomi mikro maka perusahaan dapat menyusun
strategi atau prediksi untuk kedepannya.
Ekonomi mikro bisa membantu memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di pasar,
misalnya dalam hal trend produk.
Melalui ekonomi mikro, maka secara tidak langsung perusahaan dapat memahami
bagaimana kebutuhan konsumen. Tentu saja ini akan berpengaruh terhadap kemampuan
produk atau jasa bisa bertahan di pasar.
PENGENDALIAN HARGA
Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang/jasa yang harga jualnya
terlalu rendah, sehingga dapat merugikan produsen yang menjual barang/jasa tersebut.
Untuk membantu mengurangi kerugian maka pemerintah menetapkan harga jual terendah
barang/jasa tersebut, walaupun namanya harga terendah, tapi pemerintah akan menetapkan
harga di atas harga itu.
Jika digambarkan dengan kurva, maka hasilnya akan jadi seperti ini.
Nah Squad, itulah yang dibutuhkan dan dilakukan dalam ilmu ekonomi untuk
mencapai suatu keseimbangan pada pasar. Keseimbangan harga dan permintaan selalu di
upayakan agar tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Pembeli dapat membeli barang
dengan wajar, dan penjual/produsen tetap mendapatkan untung dari apa yang dibuat. Dengan
ilmu pengetahuan yang kamu miliki tentang materi ini, kamu bisa mengawasi setiap
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, serta bisa juga melihat kondisi ideal harga yang
ditawarkan pasar.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku
1. Tampilan cover sangat menarik minat pembaca karena pada cover diberi gambar catur
yang bayangannya berbentuk mahkota dimana mahkota dilambangkan sebagaai raja atau
pemimpin
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis tampilan buku ini rapi dan tulisannya juga
tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
3. Dari aspek isi buku, buku ini sudah dilengkapi dengan identitas-identitas sehungga tidak
menyulitkan pembaca jika ingin meresensi buku ini, isi dan penyampaian pada materi ini
disampaikan dengan jelas dan rinci
4. Terdapat latihan soal yang dapat mengasa pemahaman pembaca mengenai materi yang
disampaikan
6. Tidak terdapat indikator yang harus dicapai oleh pembaca pada setiap awal bab
1. Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami.
1. Penulis dalam menyajikan buku ini disertai dengan menurut para ahli. Hal ini tentu
menjadi nilai plus bagi buku ini, pernyataan tersebut bisa menjadikan para pembaca lebih
banyak mendapatkan informasi sehingga mudah untuk menyimpulkan penjelasan.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis tampilan buku ini rapi dan tulisannya juga
tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
3. Menampilkan isi yang to the point, maksudnya tidak berbelit- belit langsung pada inti
pembahasannya
KEKURANGAN BUKU KEDUA
2. Banyak bahasa yang tidak dapat dipahami dan ada beberapa kalimat yang berulang
disebutkan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
ekonomi mikro dalam kerangka ilmu ekonomi ekonomi timbul sebagai adanya
berbagai jumlah dan ragam kebutuhan manusia yang sangat banyak, dan alat pemuas
kebutuhan sangat relative dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut.
Dari jaman pra sejarah sampai jaman modern saat ini belum pernah ditemukan suatu
masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya.
Dengan semakin majunya peradaban manusia , manusia semakin cerdas dan semakin banyak
alat capital yang mereka miliki. Yang semua ini menigkatkan kemampuan mereka dalam
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya digunakan oleh mereka untuk
memenuhi kebutuhan mereka.Akan tetapi meningkatnya kemampuan ini hampir senantiasa
diikuti bahkan didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru.Peningkatan ini
sedemikian pesatnya sehingga bangsa yang paling maju sekalipun masih pula merasakan
keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin
beragam.Menghadapi kenyataan ini maka manusia bertendensi untuk bersikap rasional. Yaitu
sepanjang mereka mempunyai pilihan , mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan
manfaat yang sebesar-besarnya dari alat pemuas kebutuhan tertentu. Atau memilih pilihan
yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban yang paling kecil diantara pilihan-
pilihan lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
mengadakan pemilihan di antara berbagai alternative pemakaian atas alat-alat pemuas
kebutuhan yang tersedianya relative terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi pemuas
atau economics.
3.2 REKOMENDASI(SARAN)
Menurut kelompok kami kedua buku tersebut baik buku pembanding dan buku utama
baik digunakan sarana prasarana dalam proses pembelajaran dikelas.
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N. Gregory dkk. 2014. Buku Pengantar Ekonomi. Jakarta : Salemba Empat.