Anda di halaman 1dari 21

THE MACROECONOMIC AND ITS IMPACT ON BUSINESS

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah Ekonomi Bisnis

yang dibina oleh Dra. Maria Goretti Wi Endang Nirowati Pamungkas, M.Si.

Kelompok 1

Farhandy Ilham Septiawan 195030200111093

Ferraldi Fauzil Adhim 195030200111131

Rabi`a Adawiyya 195030207111085

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

MALANG

2020
DAFTAR ISI

Daftar isi 1

BAB I 2

1.1. Latar Belakang 2


1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan 3
1.4. Manfaat 3

BAB II 4

2.1 Dampak Inflasi. 4

2.2 Inflasi dan Pengangguran 5

2.3 Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran 8

2.4 Daur Hidup Bisnis 10

2.5 Teori Pertumbuhan Ekonomi 12

2.6 Peran Ekonomi dalam Bisnis 16

BAB III 17

3.1 Kesimpulan 18

3.2 Saran 18

DAFTAR RUJUKAN 19

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Inflasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan perekonomian di suatu negara
dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum
dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan karena tidak seimbangnya arus
uang dan barang. Pada umumnya inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di
masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Selain itu, pengangguran akan selalu ada disetiap negara, maupun negara
itu maju ataupun berkembang seperti negara kita, Indonesia. Semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi, maka semakin meningkat juga produksi barang dan jasa
yang mengakibatkan jjumlah pengangguran atau unemployment sejalan dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Pengangguran sangat berkaitan dengan ketersediaan lapangan kerja bagi
masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja semakin tinggi juga kesempatan
penduduk usia produktif untuk bekerja, pun sebaliknya. Pengangguran terjadi
ketika jumlah pencari kerja lebih banyak daripada kesempatan kerja yang
tersedia. Pengangguran dapat diartikan sebagai sebuah golongan angkatan kerja
yang belum melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan uang.

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting untuk melihat


keberhasilan pembangunan suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga penting
untuk mempersiapkan perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya,
kesempatan kerja dan produktifitas serta distribusi pendapatan (Daniel
Sitindon:2013).

2
1.2 Rumusan Masalah

a) Apa dampak inflasi terhadap biaya produksi, penawaran uang, dan kebijakan
moneter?
b) Bagaimana pengertian pengangguran dan dampaknya dalam bisnis?
c) Bagaimana kaitan inflasi dengan pengangguran?
d) Apa yang dimaksud dengan daur hidup bisnis?
e) Apa saja teori-teori yang membahas mengenai pertumbuhan ekonomi?
f) Bagaimana peran ekonomi dalam bisnis?

1.3 Tujuan

a) Untuk mengetahui apa dampak inflasi terhadap biaya produksi, penawaran


uang, dan kebijakan moneter.
b) Untuk mengetahui bagaimana pengertian pengangguran dan dampaknya dalam
bisnis.
c) Untuk mengetahui bagaimana kaitan inflasi dengan pengangguran.
d) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengangguran.
e) Untuk mengetahuiapa saja teori-teori yang membahas mengenai pertumbuhan
ekonomi.
f) Untuk mengetahui bagaimana peran ekonomi dalam bisnis.

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat menjadi rujukan agar para pembaca


senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan. Makalah ini juga diharapkan memberi
pengetahuan mengenai Ekonomi Makro dan dampaknya terhadap Bisnis.

3
BAB II

ISI

2.1 Dampak Inflasi

Dampak inflasi terhadap biaya produksi akan membuat kenaikan terhadap


biaya produksinya. Naiknya harga bahan baku dalam produksi akan memaksa
produsen meningkatkan biaya produksi, kondisi ini dikenal dengan istilah Cost
Push Inflation. Adapun peningkatan biaya produksi disebabkan oleh kenaikan
harga bahan baku seperti harga bahan bakar dan upah buruh.

Dampak inflasi terhadap penawaran uang akan mengakibatkan


bertambahnya uang yang beredar atau biasa disebut Quantity Theory Inflation.
Teori ini mengatakan bahwa ada kaitan antara jumllah uang yang beredar dengan
harga. Apabila barang yang dijual jumlahnya tetap sedangkan uang yang beredar
jumlahnya bertambah, harga barang akan mengalami kenaikan harga.

Indikator yang sering digunakan untuk mengatur tingkat inflasi adalah


Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu menghitung rata-rata perubahan harga dari
suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu
tertentu. Rumus menghitung berdasarkan IHK adalah:

Inflasi = (IHK periode 1- IHK periode 2) / IHK periode 2) x 100

Dengan menggunakan rumus tersebut, nilai inflasi dalam suatu negara dapat
diketahui dengan tepat. Jadi, saat nilai inflasi berada pada tingkat yang melebihi
target, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dapat mengambil langkah tepat agar
inflasi tidak semakin memburuk.

Inflasi memiliki dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian negara,


antara lain:

4
A. Menggerus daya beli masyarakat. Jika daya beli turun, maka masyarakat jadi
mengirit untuk belanja, walaupun motor penggerak ekonomi Indonesia masih
ditopang konsumsi masyarakat. Jika masyarakat mengurangi belanja mereka,
maka secara otomatis pertumbuhan ekonomi nasional akan bergerak menjadi
lambat atau stagnan, bahkan bisa menjadi lebih rendah.

B. Mengurangi minat masyarakat untuk menabung di bank. Akan menyebabkan


bunga simpanan tabungan yang kecil tergerus inflasi. Apalagi menabung di
bank harus mengeluarkan biaya administrasi setiap bulan, sehingga bunga yang
diperoleh nasabah semakin minim.

C. Mempengaruhi kestabilan mata uang rupiah. Adanya kenaikan harga pada


berbagai barang kebutuhan masyarakat menyebabkan nilai uang menjadi turun
dari sebelumnya. Jika biasanya uang Rp 20.000 bisa mendapat dua liter beras,
dengan adanya inflasi bisa jadi hanya mendapat satu setengah liter. Hal ini tentu
sangat merugikan masyarakat, terutama bagi mereka yang berpendapatan tetap
karena pengeluaran jadi lebih tinggi.

2.2 Inflasi dan Pengangguran

Pengangguran akan selalu ada disetiap negara, maupun negara itu maju
ataupun berkembang seperti negara kita, Indonesia. Semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi, maka semakin meningkat juga produksi barang dan jasa yang
mengakibatkan jumlah pengangguran atau unemployment sejalan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Pengangguran sangat berkaitan dengan ketersediaan lapangan kerja bagi


masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja semakin tinggi juga kesempatan
penduduk usia produktif untuk bekerja, pun sebaliknya. Pengangguran terjadi
ketika jumlah pencari kerja lebih banyak daripada kesempatan kerja yang

5
tersedia. Pengangguran dapat diartikan sebagai sebuah golongan angkatan kerja
yang belum melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan uang.

Jenis pengangguran dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu berdasarkan


sebab terjadinya dan berdasarkan lamanya waktu bekerja.

1. Berdasarkan Sebab Terjadinya

Berdasarkan sebab terjadinya, pengangguran terbagi menjadi beberapa


jenis, yaitu:

a) Pengangguran musiman: pengangguran yang terjadi akibat pergantian atau


perubahan musim.
b) Pengangguran siklis: pengangguran yang terjadi akibat krisis ekonomi sehingga
terjadi pemutusan hubungan kerja.
c) Pengangguran de asioner: pengangguran terjadi akibat jumlah tenaga kerja lebih
tinggi dari lowongan yang tersedia.
d) Pengangguran voluntary: pengangguran yang terjadi akibat orang memilih tidak
bekerja padahal masih mampu bekerja.
e) Pengangguran struktural: pengangguran yang terjadi akibat perubahan struktur
ekonomi suatu negara.
f) Pengangguran teknologi: pengangguran yang terjadi akibat kemajuan teknologi
sehingga tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin.
g) Pengangguran friksioner: pengangguran terjadi akibat perbedaan permintaan
tenaga kerja dengan penawaran yang tersedia.

2. Berdasarkan Lamanya Waktu Bekerja

Pengangguran juga dibagi berdasarkan lamanya waktu bekerja, yaitu:

6
a) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka ialah situasi di mana orang sama sekali tidak bekerja dan
tidak berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka bisa disebabkan oleh
ketidaktersediaan lapangan kerja, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar
belakang pendidikan, dan tidak mau bekerja.

Untuk menghitung tingkat pengangguran terbuka, dapat dilakukan dengan rumus:

b) Setengah Menganggur (Underemployment)

Setengah menganggur ialah situasi di mana orang bekerja tetapi tenaganya


kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, dan
penghasilan yang diperoleh. Sebagai contoh orang yang bekerja sebagai tenaga
kerja lepas (freelance) dimana tidak ada kepastian mengerjakan pada waktu
tertentu.

Untuk menghitung besar tingkat setengah menganggur dapat dilakukan dengan


rumus:

c) Pengangguran Terselubung (Disgguised Unemployment)

Pengangguran terselubung terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara


optimal. Kondisi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan
bakat dan kemampuan dari tenaga kerja. Dampak ketidakcocokan ini tentu akan
berpengaruh pada produktivitas kerja dan penghasilan yang rendah.

7
Secara umum, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
pengangguran:

a) Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja.


b) Rendahnya keterampilan dan tingkat pendidikan.
c) Kemajuan teknologi.
d) Resesi ekonomi.
e) Pemanfaatan tenaga kerja antardaerah tidak seimbang.
f) Kebijakan pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri.

Pengangguran akan mengakibatkan dampak yang berimbas pada


perekonomian ataupun kehidupan bermasyarakat. Berikut adalah dampak dari
adanya pengangguran:

1. Dampak Bagi Perekonomian Negara


a) Penurunan pendapatan rata-rata penduduk perkapita.
b) Penurunan penerimaan pemerintah dari sektor pajak.
c) Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah.
d) Menambah hutang negara.

2. Dampak Bagi Masyarakat


a) Menghilangkan keterampilan seseorang karena kemampuan yang tidak
digunakan.
b) Menimbulkan ketidakstabilan politik dan social.
c) Pengagguran adalah beban psikis dan psikologis bagi si pengaggur ataupun
keluarga.
d) Pengagguran adalah beban psikis dan psikologis bagi si pengaggur ataupun
keluarga.

2.3 Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran

Dalam jangka pendek, kenaikan tingkat inflasi menunjukkan pertumbuhan


perekonomian, namun dalam jangka panjang, tingkat inflasi yang tinggi dapat

8
memberikan dampak yang buruk. Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga
barang domestik relatif lebih mahal dibanding dengan harga barang impor.

Masyarakat terdorong untuk membeli barang impor yang relatif lebih


murah. Harga yang lebih mahal menyebabkan turunya daya saing barang domestik
di pasar internasional. Hal ini berdampak pada nilai ekspor cenderung turun,
sebaliknya nilai impor cenderung naik. Kurang bersaingnya harga barang jasa
domestik menyebabkan rendahnya permintaan terhadap produk dalam negeri.
Produksi menjadi dikurangi. Sejumlah pengusaha akan mengurangi produksi.
Produksi berkurang akan menyebabkan sejumlah pekerja kehilangan pekerjaan.

Para ekonom berpendapat bahwa tingkat inflasi yang terlalu tinggi


merupakan indikasi awal memburuknya perekonomian suatu negara. Tingkat
inflasi yang tinggi dapat mendorong Bank Sentral menaikkan tingkat bunga. Hal
ini menyebabkan terjadinya kontraksi atau pertumbuhan negatif di sektor riil.

Dampak yang lebih jauh adalah pengangguran menjadi semakin tinggi.


Dengan demikian, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran merupakan dua
parameter yang dapat digunakan untuk mengukur baik buruknya kesehatan
ekonomi yang dihadapi suatu negara. Hubungan antara tingkat inflasi dengan
tingkat pengangguran untuk jangka pendek dapat dijelaskan dengan menggunakan
Kurva Phillip yang dikemukakan oleh ekonom bernama A.W. Phillips.

Dari penjelasan diatas saya dapat berpendapat bahwa inflasi sangat


berpengaruh besar pada pengangguran di suatu negara terlebih jika pemerintah di
negara yang mengalami inflasi mengeluarkan kebijakan yang tidak tepat dan malah
dapat memburuk keadaan ekonomi di negara tersebut. dari penjelasan diatas inflasi
mempengaruhi daya beli masyarakat yang cenderung menurun, dengan hal tersebut
berdampak pada pelaku usaha didalam negri untuk menekan biaya produksi agar
usaha miliknya tidak mengalami kebangkrutan.

Salah satu solusi untuk menekan biaya produksi adalah dengan


mengeluarkan atau mem – phk kan sebagian pekerjanya. Dan dari situ lah mulai
bermunculan pengangguran yang disebabkan oleh inflasi. Jadi menurut saya inflasi

9
itu sangat berpengaruh bagi perekonomian termasuk angka pengangguran di suatu
negara.

Kurva Philips jangka pendek dapat digambarkan sebagai:

Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dan
pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat inflasi,
maka tingkat pengangguran akan menurun, begitupun sebaliknya. Dalam jangka
pendek, inflasi dan pengangguran berhubungan negatif. Sebaliknya, dalam jangka
panjang tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tidak memiliki hubungan.

2.4 Daur Hidup Bisnis

Daur hidup bisnis disebut juga sebagai siklus ekonomi atau siklus
perdagangan. Secara sederhana siklus bisnis dapat dimaknai sebagai rangkaian
kondisi ekonomi yang terjadi secara berulang, konstan, dan teratur dalam periode
tertentu. Meski berulang, namun panjang siklus bisnis tak bisa diprediksi atau
ditentukan secara pasti.

10
2.4.1 Tahapan dalam siklus bisnis

Siklus bisnis secara umum terdiri dari empat fase atau tahapan, yaitu
kemakmuran (puncak siklus), kemerosotan (resesi ekonomi), palung
perekonomian, dan pemulihan (ekspansi).

2.4.2 Kemakmuran

Tahap kemakmuran ini merepresentasikan puncak siklus, di mana


perekonomian suatu negara sedang dalam kondisi yang baik. Laju pertumbuhan
ekonomi tinggi dan tingkat pengangguran rendah. Pada tahap ini, daya beli
masyarakat meningkat seiring dengan naiknya pendapatan masyarakat. Berkenaan
dengan hal ini, di tahap ini umumnya konsumen ingin memanfaatkan uang yang
dimilikinya untuk mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi atas barang dan jasa.

2.4.3 Kemerosotan

Dari tahap kemakmuran atau puncak siklus, kondisi ekonomi beranjak ke


tahap kemerosotan yang ditandai dengan terjadinya resesi ekonomi. Perekonomian
suatu negara dikatakan berada dalam tahap resesi apabila nilai PDB mengalami
penurunan atau nilai pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal atau
lebih dalam periode satu tahun.

11
2.4.4 Palung perekonomian

Palung merupakan lekukan dalam pada tanah berisi air. Di laut, keberadaan
palung ini membahayakan karena mampu menjebak di mana jika ada orang yang
terjebak di dalamnya akan sulit keluar sehingga berisiko terseret ke laut lebih dalam
bahkan sampai kehilangan nyawa. Sebagaimana yang digambarkan, palung dalam
ekonomi juga memiliki makna yang membahayakan. Palung perekonomian dapat
dimaknai sebagai kondisi resesi yang lebih parah dan mengarah pada depresi
ekonomi. Suatu negara yang perekonomiannya mengalami tahap palung artinya
harus merumuskan kebijakan baik moneter maupun fiskal guna menyelamatkan
perekonomian negara.

2.4.5 Pemulihan

Pada tahap pemulihan, geliat perekonomian kembali dapat dirasakan.


Berangsur secara perlahan namun pasti, tingkat permintaan masyarakat akan barang
dan jasa mulai naik. Hal ini tentu saja memicu produsen untuk meningkatkan
volume produksi. Seiring volume produksi yang meningkat, angka penggangguran
mulai dapat diatasi.

2.5 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat mengindikasi keberhasilan pembangunan


ekonomi dalam kehidupan masyarakat, sehingga penting untuk melakukan
penghitungan pada pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara untuk menghitungnya
adalah dengan menghitung nilai uang. Nilai uang akan tercermin pada produk
domestik bruto (PDB).

Untuk menghitung PDB ini, pemerintah perlu mendata seluruh jenis


produksi oleh bisnis di dalam negara yang akan dijual. Banyak banget pasti, yaa…
Setelah mendata seluruh jenis produksi tersebut, dilakukan penghitungan pada
seluruh output ekonomi negara. Output ini mencakup semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh bisnis-bisnis yang telah didata tadi.

12
Penghitungan atau pengukuran pertumbuhan ekonomi tidak dapat
dilakukan setiap saat karena pengumpulan data PDB sangat sulit dilakukan.
Sehingga pada umumnya penghitungannya dilakukan dalam setiap tiga bulan dan
tahunan. Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus ini:

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting untuk melihat


keberhasilan pembangunan suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga penting
untuk mempersiapkan perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya,
kesempatan kerja dan produktifitas serta distribusi pendapatan (Daniel
Sitindon:2013.

Teori pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai penjelasan


mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output perkapita dalam
jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut
berinteraksi satu sama lain sehingga terjadilah proses pertumbuhan. Jadi, teori
pertumbuhan ekonomi tidak lain adalah suatu cerita (yang logis) keterkaitan antar
faktor ekonomi mengenai bagaimana pertumbuhan terjadi.

A. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Teori ekonomi klasik adalah sebuah pemikiran yang membahas mengenai


keadaan ekonomi yang benar-benar didesak oleh keadaan masyarakat zamannya.
Gagasan-gagasan Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus
menunjukkan bahwa para pemikir mazhab Klasik menganut pandangan yang luas
tentang kegiatan ekonomi dalam kehidupan masyarakat (Djojohadikusumo, 1994:
27-35).

13
• Adam Smith mengemukakan bahwa perekonomian akan tumbuh dan
berkembang jika ada pertambahan penduduk yang akan memperluas pasar
dan mendorong spesialisasi.
• David Ricardo mengemukakan jika pertumbuhan penduduk terlalu besar,
maka tenaga kerja akan melimpah, dan akan terjadi penurunan upah,
sehingga perekonomian bisa menjadi stagnan.
• Thomas Robert Malthus berpendapat pertumbuhan penduduk yang besar
akan membuat kekurangan pangan, sehingga masyarakat akan hidup pas-
pasan.

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1. Jumlah penduduk
2. Jumlah barang-barang modal
3. Luas tanah dan kekayaan alam
4. Tingkat tekonologi yang digunakan

B. Teori Pertumbuhan Neoklasik

Teori ini melihat dari segi penawaran yang menilai pertumbuhan ekonomi
tergantung kepada perkembangan faktor-faktor produksi. Tokoh teori ini antara
lain:

• Harrod-Domar berpendapat perlunya pembentukan modal (investasi)


sebagai syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap/teguh.
• Schumpeter berpendapat pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh
kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship).
• Robert Solow berpendapat pengaruh tabungan/modal, populasi/tenaga
kerja, dan teknologi terhadap tingkat output dan pertumbuhan ekonomi.
Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula modal dan output
yang dihasilkan.

14
C. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Teori ini berkembang di Jerman ditandai oleh pernyataan bahwa


pertumbuhan ekonomi dilakukan secara bertahap.

• Frederich List berpendapat pertumbuhan ekonomi muncul akibat dari tata


cara produksi yang dilakukan manusia.
• Werner Sombart berpendapat tahapan pertumbuhan ekonomi terjadi karena
masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi masyarakat.
• Walt Whitman Rostow berpendapat pertumbuhan ekonomi suatu negara
akan mengalami lima tahapan.
• Karl Bucher berpendapat pertumbuhan ekonomi suatu Negara berdasarkan
hubungan produsen dengan konsumen.

D. Teori Keunggulan Komparatif

Pencetus teori ini adalah David Ricardo. Ricardo mendefinisikan


keunggulan komparatif sebagai suatu keuntungan yang dapat diperoleh oleh suatu
negara yang memproduksi dan mengekspor barang hasil produksinya yang unggul
dan memiliki harga relatif (relative price) lebih rendah daripada produk negara lain.
Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya perbedaan keunggulan komparatif maka
hubungan perdagangan internasional akan muncul.

E. Teori Ekonomi Geografi Baru

Teori ini berhubungan dengan tarikan kegiatan ekonomi pada suatu


wilayah. Yang mengemukakan teori ini adalah Krugman (1998). Menurut
Krugman, yang biasanya berspesialisasi dalam hal perindustrian adalah kota-kota.
Ia mengatakan bahwa pekerja cenderung bermigrasi ke wilayah yang memiliki
pusat pekerja terbesar sehingga akan menghasilkan variasi produk yang beragam.
Dengan kata lain, kegiatan produksi dalam hal barang dan jasa akan terkonsentrasi
lokasi pembuatannya.

15
F. Teori Baru Pertumbuhan Wilayah

Teori baru pertumbuhan wilayah ini adalah teori yang percaya bahwa faktor
terbesar yang berperan dalam pertumbuhan wilayah adalah tingkat kekuatan
teknologi dan inovasi yang ada pada wilayah tersebut. Selain itu, kedua hal tersebut
perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas sehingga perlu adanya
investasi terhadap pengembangan sumber daya manusia. Menurut teori ini, faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi 2, yaitu faktor ekonomi
(seperti sumber daya alam, kemajuan teknologi, dll) dan faktor non ekonomi
(seperti sumber daya manusia, faktor sosial, dll).

2.5 Peran Ekonomi dalam Bisnis

Bisnis atau niaga adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa


dengan tujuan memperoleh laba. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business,
dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.

Dalam bisnis ada beberapa hal yang dapat memengaruhi bisnis itu sendiri,
seperti inflasi. Ketika terjadi inflasi yang besar, maka banyak bisnis yang akan
merugi karena harga bahan-bahan baku akan meningkat sehingga mereka kesulitan
untuk memproduksi suatu barang. Maka dari itu, perlu campur tangan pemerintah
untuk mengatur kebijakan-kebijakan yang dapat mengatasi masalah inflasi tersebut.

Selain itu, keadaan suatu negara dapat mempengaruhi bisnis di negara


tersebut, seperti pada saat ini terjadinya pandemi covid-19 atau yang sering dikenal
dengan virus corona. Pandemi ini menyebabkan kemerosotan ekonomi di berbagai
negara, salah satunya Indonesia. Kemerosotan ekonomi ini memengaruhi kegiatan
bisnis di Indonesia, banyak bisnis-bisnis yang tidak bisa berjalan dengan normal
karena keadaan ekonomi negara yang sedang merosot.

16
Jadi, keadaan ekonomi suatu negara sangat memengaruhi bisnis di negara
tersebut. Karena sebuah negara merupakan sebuah wadah yang menampung
berbagai bisnis di dalamnya, ketika suatu wadah rusak, maka isinya akan ikut rusak.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Naik turunnya harga-harga barang di pasaran, yang disebut inflasi. Inflasi


penting untuk diketahui karena akan menentukan harga pasar dari semua hal yang
kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jangka pendek, kenaikan tingkat
inflasi menunjukkan pertumbuhan perekonomian, namun dalam jangka panjang,
tingkat inflasi yang tinggi dapat memberikan dampak yang buruk. Tingginya
tingkat inflasi menyebabkan harga barang domestik relatif lebih mahal dibanding
dengan harga barang impor.

Pengangguran akan selalu ada disetiap negara, maupun negara itu maju
ataupun berkembang seperti negara kita, Indonesia. Semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi, maka semakin meningkat juga produksi barang dan jasa yang
mengakibatkan jumlah pengangguran atau unemployment sejalan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi dapat mengindikasi keberhasilan pembangunan


ekonomi dalam kehidupan masyarakat, sehingga penting untuk melakukan
penghitungan pada pertumbuhan ekonomi. Keadaan ekonomi suatu negara dapat
memengaruhi keadaan bisnis di dalam negara tersebut.

3.2 Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca untuk senantiasa membaca dan


selalu meningkatkan pengetahuan yang dimiliki agar dapat menjadi pribadi yang
baik. Serta penulis menyarankan pembaca untuk mendalami materi yang ditulis di
makalah ini dengan membaca daftar rujukan yang tersedia.

18
DAFTAR RUJUKAN

Angelina, Callista. 2019. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Artikel.


(https://www.kompasiana.com/181910501059callistaa/5d99c03e0d82303f
ee05a622/teori-pertumbuhan-ekonomi, diakses pada 12 April 2020).

Anwar, Syaiful. 2018. Analisis Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi. Skripsi.


(http://scholar.unand.ac.id/41270/5/Skripsi%20Lengkap.pdf, diakses pada
12 April 2020).

Ariyanti, Fikri. 2019. Inflasi: Pengertian, Penyebab, Rumus Menghitung, dan


Dampaknya ke Ekonomi RI, (online),
(https://www.cermati.com/artikel/inflasi-pengertian-penyebab-rumus-
menghitung-dan-dampaknya-ke-ekonomi-ri, diakses 12 April 2020).

Ferdiani, Kabrina Rian. 2019. Faktor Penyebab dan Pengaruh Inflasi terhadap
Keungan Anda, (online), (https://www.modalrakyat.id/blog/faktor-
penyebab-dan-pengaruh-inflasi-terhadap-keuangan-anda, diakses 12 April
2020).

Sabda. 2017. Teori Pertumbuhan Ekonomi.


https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1229/teori-pertumbuhan-
ekonomi, diakses pada 12 April 2020).

Salamadian. 2018. Pengangguran : Pengertian, Penyebab dan Jenis-Jenis


Pengangguran, (online), (https://salamadian.com/pengertian-jenis-jenis-
pengangguran/, diakses 12 April 2020).

Serenata, 2020. Pengangguran: Pengertian, Jenis & Cara Mengatasi – Ekonomi


Kelas 11, (online),

19
(https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/pengangguran/, diakses
12 April 2020).

Questibrilia, Bivisyani. 2019. Mengenal Inflasi dengan Mudah dan Dampak yang
Ditimbulkan, (online), (https://jojonomic.com/blog/inflasi/, diakses 12
April 2020).

20

Anda mungkin juga menyukai