Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBIJAKAN FISKAL

DISUSUN OLEH :

SAMUEL RIZKY HANDELEN MARBUN

XI IPS 1

NIS : 0068720623

SMA NEGRI 2 CIKARANG BARAT

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa , yang atas
rahmat-Nya dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Menaikan
kestabilan ekonomi dengan kebijakan fiskal”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada ibu Tri Hastuti R, S.Pd selaku guru mata pelajaran
ekonomi yang telah memberikan tugas terhadap kami.

Saya jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Bekasi, 15 November 2022

Samuel rizky handelen marbun

DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR ..............................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1

1.3 Tujuan ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................3

2.1 Pengertian Ketidakstabilan ekonomi..........................................................3

2.2 Penyebab Terjadinya Ketidakstabilan ekonomi .........................................4

2.3 Dampak Adanya Ketidakstabilan ekonomi ...............................................5

2.4 Cara Mencegah Ketidakstabilan ekonomi..................................................6

2.5 Cara Menghadapi Ketidakstabilan ekonomi................................................6

BAB III PENUTUP ...................................................................

iii
3.1 Kesimpulan .................................................................................................

BAB IV ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi untuk Mengendalikan


keseimbangan makroekonomi dan mengarahkan kondisi Perekonomian ke arah
yang lebih baik (Kementerian Keuangan RI, 2018). Kebijakan fiskal merupakan
kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara Mempengaruhi sisi
penerimaan maupun sisi pengeluaran pada APBN. Pemerintah Seringkali
menghadapi masalah defisit anggaran sehingga memerlukan suatu Kebijakan
fiskal untuk menghadapinya (Suparmono, 2004).

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, demi Mendukung


penurunan tingkat defisit, pemerintah selalu menjaga defisit kumulatif APBN dan
APBD berada dalam batas yang telah ditetapkan yaitu di bawah 3%. Melalui
APBN pemerintah berkewajiban untuk menjalankan peran dan fungsi Sentral
kebijakan fiskal agar stabilitas kinerja dari anggaran pendapatan dan Belanja
negara berada dalam kondisi baik dengan melakukan optimalisasi Pendapatan
negara dengan target penerimaan perpajakan yang realistik Berdasarkan basis
data terkini, pemerintah juga akan melakukan efisiensi belanja Negara serta
penguatan terhadap kualitas belanja negara untuk mendukung Pembangunan
ekonomi nasional dan melakukan efisiensi pembiayaan anggaran Untuk
mendorong keseimbangan primer menuju ke arah yang positif (Kementerian
Keuangan RI, 2019).

Terdapat tiga tolak ukur yang perlu dijaga dalam mempertahankan

5
stabilitas kinerja dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yaitu

penerimaan pajak, defisit anggaran pemerintah dan kondisi keseimbangan primer

APBN. Keseimbangan primer merupakan salah satu pendekatan untuk

menilai kondisi kapasitas fiskal dan kebutuhan fiskal. Jika keseimbangan primer

berada dalam kondisi defisit, maka penerimaan negara tidak dapat menutup

pengeluaran sehingga untuk membayar bunga atau cicilan utang pokok

menggunakan pokok utang baru. Hal tersebut beresiko terganggunya kapasitas

fiskal (fiscal capacity) dan kebutuhan fiskal (fiscal need) karena beban bunga
utang harus ditutup dengan penarikan utang baru sehingga perlu dilakukan
langkah-langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan fiskal (Hidayat, 2014).

1.2 Perumusan masalah

Apa pengertian dari dari Ketidakstabilan ekonomi?

Apa saja penyebab terjadinya Ketidakstabilan ekonomi?

Apa saja dampak dari adanya Ketidakstabilan ekonomi?

6
Bagaimana cara mencegah Ketidakstabilan ekonomi?

Bagaimana cara menghadapi Ketidakstabilan ekonomi?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:

1. Untuk mengetahui pengertian dari Ketidakstabilan ekonomi.

2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Ketidakstabilan ekonomi.

3. Untuk mengetahui dampak dari adanya Ketidakstabilan ekonomi.

4. Untuk mengetahui cara mencegah Ketidakstabilan ekonomi.

5. Untuk mengetahui cara menghadapi Ketidakstabilan ekonomi.

7
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketidakstabilan ekonomi

Stabilitas ekonomi adalah tidak adanya fluktuasi yang berlebihan dalam ekonomi
makro. Perekonomian dengan pertumbuhan output yang cukup konstan dan inflasi
yang rendah dan stabil akan dianggap stabil secara ekonomi.

Stabilitas ekonomi juga suatu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi berlangsung


secara terkendali dan berkelanjutan. Artinya, pertumbuhan arus barang/jasa dan arus
uang berjalan seimbang. Ekonomi yang stabil memungkinkan kondisi ekonomi lain
mendukung, seperti kenaikan harga, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran.
8
Ekonomi yang sering resesi inflasi ekonomi Dianggap sebagai ekonomi yang tidak
stabil. Contoh ekonomi yang tidak stabil adalah Indonesia yang menyebabkan krisis
moneter pada tahun 1999 dan Amerika Serikat yang terjadi dalam krisis kredit
perumahan pada tahun 2008.

2.2 Penyebab terjadinya Ketidakstabilan ekonomi

1. Guncangan ekonomi yang terjadi tiba-tiba

Misalnya masalah yang datang tiba-tiba yang dapat menimbulkan kerusakan


finansial yang serius. Salah satu contohnya wabah virus Covid-19 yang
mematikan ekonomi di seluruh dunia.

2. Banyaknya Utang

Saat memiliki terlalu banyak hutang, baik itu individu maupun bisnis, biaya untuk
membayar utang dapat meningkat pada titik di mana mereka kesulitan membayar

tagihan.

Meningkatnya utang dan kebangkrutan kemudian dapat membalikkan


perekonomian.

3. Gelembung aset

9
Ekonomi yang buruk dapat terjadi pula saat keputusan investasi di dorong oleh
emosi. Investor dapat menjadi terlalu optimis jika perekonomian kuat. Namun saat
gelembung itu meletus, panic selling dapat menghancurkan pasar sehingga
menyebabkan resesi.

4. Inflasi tinggi

Sesungguhnya inflasi bukanlah hal yang buruk, namun inflasi yang berlebihan
dapat membahayakan. Bank Central AS bisa mengendalikan inflasi dengan
menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi menekan aktivitas
ekonomi.

5. Deflasi berlebihan

Walaupun resesi dapat disebabkan oleh inflasi yang tak terkendali, deflasi dapat
menyebabkan sesuatu menjadi lebih buruk lagi. Deflasi ialah saat harga turun dari
waktu ke waktu, yang menyebabkan upah menyusut, kemudian menekan harga.
Ketika lingkaran umpan balik deflasi lepas kendali, orang dan bisnis berhenti
mengeluarkan uang sehingga merusak ekonomi.

6. Perubahan teknologi

Memang penemuan baru dapat meningkatkan produktivitas dan membantu


perekonomian, namun kemungkinan ada periode penyesuaian jangka pendek
untuk terobosan teknologi baru.

10
2.3 Dampak adanya ketidakstabilan ekonomi

1. Dampak ketidakstabilan ekonomi bagi Bank indonesia

Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun
sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua
orang, terutama orang miskin bertambah miskin.

Inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi
dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi
yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan
konsumsi, investasi , dan produk yang akhirnya menurunkan pertumbuhan
ekonomi.

Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di
negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif
sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.

2. Dampak ketidakstabilan ekonomi bagi investasi indonesia

Stabilitas dalam konteks penanaman modal (investasi) lebih dari sekadar


terjaganya kondisi makro ekonomi dan kepastian hukum. Unsur-unsur lain yang
tidak kalah substansial ialah kejelasan regulasi, kelembagaan, kepastian
ketersediaan lahan, kesiapan infrastruktur, koordinasi pusat-daerah, kapasitas
SDM, serta peran sektor bisnis. Namun, investasi menjadi urusan vital sebab
keberadaannya dapat menopang keberlanjutan pembangunan, menciptakan nilai

11
tambah, mendorong keadilan ekonomi, dan bahkan membantu mewujudkan
demokrasi ekonomi.

3. Dampak ketidakstabilan ekonomi bagi para pengusaha

klaster mandiri Lamongan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengadakan


acara sosialisasi, pendataan, serta pembuatan toko online untuk beberapa pelaku
usaha yang berada di pasar dusun Kruwul, Kecamatan Turi, Kabupaten
Lamongan, Rabu (17/3).
Khususnya untuk para pelaku usaha yang mengeluh akan menurunnya
perekonomian namun memiliki toko dengan harga jual grosir dan stok barang
yang banyak. Sosialisasi dilakukan pada malam hari setelah sholat maghrib,
sedangkan pendataan serta pembuatan toko online dilakukan pagi hari hingga jam
buka pasar habis. Tepatnya pada pukul 12.00 WIB di Pasar Kruwul dengan tetap
mematuhi protokol Kesehatan.Diadakannya kegiatan pembuatan toko online ini,
dikarenakan banyak pelaku usaha yang mengeluh akan menurunnya omset serta
penumpukan stok barang akibat pandemi covid-19 yang mana mereka belum
menemukan cara yang lain dalam memasarkan barang. Menurut hasil temuan
lapangan, pedagang dipasar kruwul rata-rata hanya berjualan dilingkungan pasar
saja jadi sumber ekonomi mereka hanya mengandalkan pendapatan dari pasar.

2.4 Cara mencegah ketidakstabilan ekonomi

1. Meningkatkan mutu pendidikan yang layak untuk masyarakat


Pendidikan menjadi salah satu indikator yang dapat mempengaruhi
terjadinya pertumbuhan ekonomi (economic growth) yang dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Selain itu, pendidikan juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya
pertumbuhan ekonomi memperlancar pendidikan suatu daerah maupun desa.

2. Membuka usaha mandiri


12
Kewirausahaan dikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong
peningkatan perekonomian Indonesia karena memiliki beberapa alasan.
Salah satunya karena usaha mandiri bisa secara tidak langsung menarik investor baik
dari dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, hal ini secara tidak langsung bisa
pelan-pelan mengatasi masalah ekonomi.

3. Membangun infrastruktur yang lebih baik


Infrastruktur yang baik menjadi salah satu kunci untuk bisa mengatasi masalah
ekonomi. Hal ini karena pembangunan infrastruktur yang baik bisa menjadi peluang
terciptanya lapangan pekerjaan yang baru.

2.5 Cara menghadapi ketidakstabilan ekonomi


tahun 2017 Bank Indonesia telah melakukan rapat koordinasi untuk menyepakati lima
hal penting dalam menghadapi masalah ekonomi di Indonesia. Berikut beberapa lima
hal yang disepakati.

1.Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat yang akan


mendukung tumbuhnya sektor-sektor ekonomi potensial.

2. Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial daerah sebagai sumber


pertumbuhan baru yang disesuaikan dengan karakteristik daerah.

3. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi


dan meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM)
di Jawa Barat.

4. Meningkatkan nilai tambah hasil produk pertanian.

5. Pengembangan sektor pariwisata dengan strategi penguatan atraksi, akses, dan


amenitas (3A) sebagai quick wins melalui pengembangan destinasi unggulan
pariwisata tematik yakni wisata bahari, wisata sejarah, religi, dan tradisi-seni budaya,
serta desa wisata.

13
14
BAB 3

3.1 Kesimpulan

a. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi untuk


Mengendalikan keseimbangan makroekonomi dan mengarahkan kondisi
Perekonomian ke arah yang lebih baik (Kementerian Keuangan RI, 2018).
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan
cara Mempengaruhi sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran pada APBN.
Pemerintah Seringkali menghadapi masalah defisit anggaran sehingga
memerlukan suatu Kebijakan fiskal untuk menghadapinya (Suparmono,
2004).

b. Stabilitas ekonomi adalah tidak adanya fluktuasi yang berlebihan dalam


ekonomi makro. Perekonomian dengan pertumbuhan output yang cukup
15
konstan dan inflasi yang rendah dan stabil akan dianggap stabil secara
ekonomi. Stabilitas ekonomi juga suatu keadaan di mana pertumbuhan
ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. Artinya,
pertumbuhan arus barang/jasa dan arus uang berjalan seimbang. Ekonomi
yang stabil memungkinkan kondisi ekonomi lain mendukung, seperti
kenaikan harga, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran. Ekonomi yang
sering resesi inflasi ekonomi Dianggap sebagai ekonomi yang tidak stabil.
Contoh ekonomi yang tidak stabil adalah Indonesia yang menyebabkan
krisis moneter pada tahun 1999 dan Amerika Serikat yang terjadi dalam
krisis kredit perumahan pada tahun 2008.

c. Penyebab terjadinya ketidakstabilan ekonomi yaitu Guncangan ekonomi


yang terjadi tiba-tiba, Banyaknya Utang, gelembung aset, inflasi tinggi,
deflasi berlebihan, perubahan teknologi.

d. Beberapa cara menghadapi ketidakstabilan ekonomi. Mendorong


percepatan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat yang akan
mendukung tumbuhnya sektor-sektor ekonomi potensial. Mendorong
berkembangnya sektor ekonomi potensial daerah sebagai sumber
pertumbuhan baru yang disesuaikan dengan karakteristik daerah.
Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
pendidikan vokasi dan meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas Industri
Kecil dan Menengah (IKM) di Jawa Barat.4. Meningkatkan nilai tambah
hasil produk pertanian.

DAFTAR PUSAKA

Tindakan Kelas Bagi Guru Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Menengah Atas Se-
Kabupaten Bantul. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1),
28–33. https://doi.org/10.31949/jb.v2i1.566
Nurgiansah, TH (2021c). Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. JINTECH: Jurnal Teknologi Informasi, 2(2), 138–146.
Nurgiansah, TH (2021d). Pendidikan Pancasila. Di Solok: CV Mitra Cendekia Media.

16
Nurgiansah, TH (2021e). Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk Karakter
Jujur. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 33–41.
Nurgiansah, TH (2021f). Petuah Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kontestasi
Politik. AoEJ: Jurnal Akademi Pendidikan, 12(1), 39–47.
Nurgiansah, TH (2021g). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Partisipasi
Politik Masyarakat Bantul di Masa Pandemi Covid 19. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Dan Kewirausahaan, 4(1), 1–4.
Rachman, F., Nurgiansah, TH, & Kabatiah, M. (2021). Profilisasi Pendidikan
Kewarganegaraan dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan,
3(5), 2970–2984.
Rachman, F., Ryan, T., Kabatiah, M., Batubara, A., Pratama, FF, & Nurgiansah, TH
(2021). Pelaksanaan Kurikulum PPKn pada Kondisi Khusus Pandemi Covid-19. Jurnal
Basicedu, 5(6), 5682–5691.
Tristiawati, Pramita. (2020). Akibar Corona, 13 Perusahaan di Tangerang Bangkrut dan PHK
kerusakan Karyawan diakses
dari: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4297306/akibat- corona-13-perusahaan-di-
tangerang-bangkrut-dan-phk-ribuan -karyawan

17

Anda mungkin juga menyukai