Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Krisis & Resesi Ekonomi


Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas Kelompok
EKONOMI
Guru Pembimbing: Ni Made Ariyani,S.pd

Disusun oleh:

Kadek Surya Aryadi (04)


I Putu Herwin (05)
Kadek Budi Arta (11)
Putu Agus Praditya (32)

KELAS XI BAHASA 2
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Banjar
2022/2023
Kata pengantar

Puji syukur atas kehadirat Ida Sanghyang Widhi Wasa TYME atas karunianya,kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Krisis dan Resesi Ekonomi dengan tepat
waktu.Makalah di susun untuk memenuhi tugas Ekonomi.Selain itu,makalah disusun untuk
menambah wawasan bagi kami dan bagi para pembaca.

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di
dalamnya.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menjadikan motivasi dan perbaikan di hari kedepannya nanti.

Terimakasih.

Banjar, 23 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah.................................................................................................................4

1.3 Tujuan penulisan...................................................................................................................4

1.4 Manfaat penulisan.................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Krisis dan Resesi Ekonomi.................................................................................5

2.2 Perbedaan Krisis dan Resesi Ekonomi.................................................................................5

2.3 Penyebab terjadinya Krisis dan Resesi Ekonomi..................................................................5

2.4 Dampak Krisis dan Resesi Ekonomi.....................................................................................8

2.5 Cara Menyikapi Krisis dan Resesi Ekonomi........................................................................9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................................................11

3.2 Saran...................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


“Dunia ekonomi telah memasuki suatu fase ketidakstabilan yang luar biasa dan perjalanan
masa depannya benar-benar tidak pasti” tulis Helmut Schmidt kira-kira satu dekade yang lalu.
Ketidakstabilan terus berlangsung dan ketidakpastian berlanjut. Sesudah melalui masa-masa
inflasi tingkat tinggi yang menyakitkan perekonomian dunia telah mengalami sutu resesi
mendalam dan Krisis Ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnnya, dibarengi dengan laju
suku bunga riil yang tinggi dan fluktuasi valutu asing yang tidak sehat. Meskipun
penyembuhannya kini tengah berlangsung namun ketidakpastian tetap berlanjut . Laju suku
bunga yang riil tetap tinggi dan ini diperkirakan akan terus meningkat, sehingga meningkatkan
kecemasan adanya penyembuhan yang gagal. Krisis ini juga diperburuk dengan oleh adanya
kemiskinan di tengah orang-orang kaya di semua negara, berbagai bentuk ketidakadilan
sosioekonomi, defisit neraca pembayaran yang besar dan ketidakmampuan sebagian besar negara
-negara berkembang untuk mencicil utang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Krisis ekonomi dan Resesi ekonomi?
2. Apa Perbedaan krisis dan Resesi Ekonomi?
3. Apa Penyebab terjadinya Krisis dan Resesi Ekonomi?
4. Bagaimana Dampak Krisis dan Resesi Ekonomi?
5. Bagaimana cara menyikapi Krisis dan Resesi Ekonomi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memberi tau pembaca tentang pengertian Krisis dan Resesi Ekonomi,
2. Memberi tau pembaca tentang perbedaan Krisis dan Resesi Ekonomi,
3. Memberi tau pembaca tentang penyebab terjadinya Krisis dan Resesi Ekonomi,
4. Memberi tau pembaca tentang dampak Krisis dan Resesi Ekonomi,
5. Memberi tau pembaca cara menyikapi Krisis dan Resesi Ekonomi.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Dapat mengetahui pengertian Krisis dan Resesi Ekonomi,
2. Mengetahui perbedaan Krisis dan Resesi Ekonomi,
3. Dapat mengetahui tentang penyebab terjadinya Krisis dan Resesi Ekonomi,
4. Supaya dapat mengetahui dampak Krisis dan Resesi Ekonomi,
5. Supaya pembaca mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menyingkapi terjadinya
Krisis dan Resesi Ekonomi.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Krisis dan Resesi Ekonomi


Krisis Ekonomi
Vice President Economist PT Bank Permata Josua Parade menjelaskan, krisis ekonomi
adalah keadaan yang mengacu pada penurunan kondisi ekonomi drastis yang terjadi di sebuah
negara.Krisis ekonomi adalah situasi dimana terjadi penurunan beberapa indikator ekonomi, di
antaranya seperti krisis finansial berarti yang turun adalah sektor keuangan, nilai tukar rupiah,
hingga kinerja perbankan.

Dilansir dari laman Market Business News, krisis ekonomi adalah suatu kondisi yang mana
perekonomian dalam suatu negara mengalami penurunan yang sangat signifikan. Umumnya,
negara yang mengalami kondisi tersebut akan mengalami penurunan produk domestik bruto,
menurunnya harga properti dan saham, dan juga tingginya angka inflasi

Resesi
Dikutip dari Kompas.com.Resesi adalah penurunan pertumbuhan ekonomi dalam dua
kuartal berturut-turut. Bahkan, sebuah lembaga penelitian di AS, National Bureau of Economic
Research (NBER) mendefinisikan resesi sebagai indikasi turunnya daya beli masyarakat secara
umum dan naiknya angka pengangguran. Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
menyatakan perhitungan resesi merujuk pada pertumbuhan ekonomi secara tahunan, bukan
kuartalan. Artinya, ekonomi suatu negara yang minus dalam dua kuartal berturut-turut belum
bisa disebut resesi.

Resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana
perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB)
yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif
selama dua kuartal berturut-turut.

2.2 Perbedaan Krisis dan Resesi Ekonomi


Krisis adalah situasi terjadinya penurunan beberapa indikator ekonomi secara drastis di
sebuah negara.Sedangkan,Resesi merupakan saat di mana pertumbuhan ekonomi suatu negara
yang mengalami penurunan dalam dua kuartal berturut-turut.

2.3 Penyebab Terjadinya Krisis dan Resensi Ekonomi


 Penyebab Terjadinya Krisis Ekonomi:
1. Utang Negara Yang Berlebihan
Dikutip dari laman Detik.com, salah satu penyebab kenapa krisis ekonomi bisa terjadi

5
adalah karena menumpuknya beban utang negara, sehingga negara pun sudah tidak mampu lagi
membayarnya.
Hal ini akan sama seperti suatu perusahaan. Bila perusahaan sudah memiliki banyak utang
dan tidak bisa membayarnya, maka bisa kita pastikan perusahaan tersebut mengalami
kebangkrutan.

2. Tingginya Laju inflasi


Inflasi adalah suatu peristiwa yang mana harga barang dan jasa mengalami peningkatan
harga dalam waktu yang sangat panjang. Umumnya, inflasi ini tidak selalu dipandang negatif,
tergantung pada tinggi atau rendahnya tingkat persentase inflasi.
Namun, bila inflasi tersebut terjadi dalam waktu yang lama dan mengalami laju yang sangat
tinggi, maka hal tersebut akan menyebabkan nilai mata uang menjadi rendah dan membuat
perekonomian dalam suatu negara memburuk.

3. Macetnya Perkembangan Ekonomi


Penyebab krisis ekonomi lainnya adalah perkembangan ekonomi pada suatu negara yang
tidak turut jalan atau macet. Memburuknya laju perkembangan tersebut, memungkinkan negara
masuk kedalam jurang krisis ekonomi.
Salah satu contoh sederhana dari lambatnya laju perkembangan laju ekonomi dari suatu
negara adalah karena adanya pandemi virus corona. Beberapa negara bahkan ada yang sudah
mengalami resesi dari adanya pandemi ini.

4.Jatuhnya Pasar Saham


Pasar saham mengalami kejatuhan biasanya disebabkan karena hilangnya kepercayaan
investor di pasar. Karena itu, harga saham pun mengalami penurunan yang dramatis. Jika
kehancuran pasar saham itu terjadi, maka akan tercipta pasar beruang. Ini terjadi bila harga turun
hingga 20% atau lebih dari titik tertinggi untuk mencapai titik terendah baru. Hal ini dapat
menguras modal bisnis.
Bila kenaikan harga saham terjadi secara berkepanjangan, maka akan terjadi crash. Rasio
perolehan harga melebihi rata-rata jangka panjang. Selain itu akan aterjadi penggunaan hutang
margin dalam jumlah berlebihan oleh para pelaku pasar.

5.Tingginya Suku Bunga


Saat suku bunga naik, maka likuiditas akan dibatasi. Tujuannya adalah untuk melindungi
nilai mata uang sebuah negara. Tetapi hal ini justru bisa menjadi penyebab terjadinya krisis
ekonomi. Contoh mudah dari tingginya suku bunga adalah dalam hubungannya dengan kredit.
Untuk membeli barang yang harganya tinggi, masyarakat cenderung menggunakan kredit.
Baru kemudian kredit dibayarkan dengan tambahan suku bunga tertentu. Bila suku bunga tinggi,
maka masyarakat akan urung membeli barang. Daya beli yang berkurang secara berkepanjangan
inilah yang berakibat pada krisis ekonomi sebuah negara.

6
6.Menurunnya Pesanan Terhadap Barang
Menurunnya pesanan akan menyebabkan jumlah produksi barang berkurang. Jika
berlangsung dalam waktu lama dalam berbagai bidang industri, ini akan menjadi pemicu krisis
ekonomi. Prosesnya tidak akan langsung terasa. Misalnya negara A mengalami penurunan
jumlah pesanan di tahun 2015 yang terjadi secara berkelanjutan. Maka krisis ekonomi akan
terjadi di tahun 2017.

7.Deflasi
Selain inflasi yang berkepanjangan, deflasi juga bisa mengarah pada krisis ekonomi. Harga
barang dan jasa yang terus jatuh dari waktu ke waktu akan memberi efek buruk pada
perekonomian. Deflasi berakibat berkurangnya nilai barang dan jasa yang dijual di pasar. Ini
akan membuat rakyat menunda membeli barang dan menunggu hingga harganya turun.
Karena itu, permintaan terhadap barang akan menurun. Jika terjadi secara berkepanjangan,
maka akan berakhir pada krisis ekonomi. Jika terjadi perang perdagangan di pasar hingga
menyebabkan deflasi, maka keadaan akan semakin buruk.

8.Perubahan Kebijakan atau Deregulasi


Para pembuat kebijakan juga bisa menjadi penyebab sebuah negara mengalami krisis
ekonomi. Keputusan yang diambil untuk membuat kebijakan harus tepat agar tidak berlanjut
memperparah ekonomi negara. Jika salah langkah, misalnya menghilangkan atau menambah
peraturan tertentu, hal ini justru bisa mengarahkan negara pada kejatuhan ekonomi.

9.Manajemen yang Buruk


Praktis bisnis yang buruk bisa menyebabkan negara mengalami krisis ekonomi. Perusahaan
pada umumnya akan mengajukan pinjaman modal bisnis pada bank. Di sinilah pentingnya peran
bank untuk benar-benar menyaring dalam meloloskan pengajuan pinjaman. Karena pinjaman
yang meraguka n dan kegiatan bisnis ilegal bisa membahayakan perekonomian negara.

 Penyebab Terjadinya Resesi


1. Guncangan Ekonomi
Adanya guncangan ekonomi yang mendadak, seperti saat dunia dilanda pandemic Covid-19
adalah salah satu penyebab dari resesi ekonomi. Hal ini ditandai dengan lemahnya daya beli
masyarakat akibat kesulitan finansial.

2. Perkembangan Teknologi
Resesi tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi saja, tapi juga berkaitan dengan
berkembangnya teknologi. adanya revolusi industri membuat Artificial Intelligence (Al) dan juga
robot akan menggantikan banyak dari pekerjaan manusia. Jika hal ini terjadi, maka akan banyak
pekerja yang berpotensi dirumahkan dan menjadi pengangguran sehingga resesi tidak dapat
dihindarkan.

7
3. Inflasi
Pada tahun 2020 lalu dunia telah mengalami resesi akibat Covid-19, sekarang resesi
ekonomi dapat terjadi karena tingginya angka inflasi akibat harga sejumlah komoditas energi
yang melambung.

4. Deflasi
Tidak hanya karena adanya inflasi, deflasi juga bisa menyebabkan resesi ekonomi. Deflasi
ini ditandai dengan menurunnya harga barang ataupun jasa. Jika dilihat sekilas deflasi dapat
meningkatkan daya beli masyarakat, akan tetapi jika terjadi secara berlebih maka akan
merugikan penyedia jasa dan barang.

5. Tingginya suku bunga


Inflasi yang melambung tinggi menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunganya.
Permasalahannya, dua hal tersebut dapat diperparah dengan daya beli yang mulai menurun dan
dapat menjadi pemantik terjadinya resesi ekonomi.

2.4 Dampak Krisis dan Resesi Ekonomi

 Dampak Krisis Ekonomi


Krisis ekonomi memberikan dampak yang sangat besar bagi negara dan tentunya dari
berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.Dilansir dari Detik.com, ketika suatu
negara mengalami peristiwa tersebut, dipastikan banyak perusahaan yang melakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya.Hal tersebut dilakukan karena perusahaan tidak
memiliki cukup uang untuk memberikan gaji kepada mereka.
Dengan kejadian tersebut, dipastikan juga angka pengangguran akan semakin naik.
Setelahnya, angka kemiskinan juga meningkat karena orang-orang tidak memiliki
pendapatan.Selain itu, pemerintah dipastikan akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan belanja
negara.Ditambah lagi, masyarakat juga kesulitan memenuhi kehidupan sehari-hari karena harga
kebutuhan naik secara tajam.
Melihat dampak yang terjadi, krisis ekonomi memang menjadi momok yang sangat
menakutkan bagi suatu negara.Jika terjadi, bisa dipastikan keadaannya akan sangat kacau.
Bahkan, bisa jadi penjarahan dan perampokan akan terjadi di mana-mana.

 Dampak Resesi Ekonomi


Dampak Terjadinya Resesi Ekonomi Global
Kondisi ekonomi akan sangat terdampak jika terjadi resesi secara global. Mengutip laman
CNBC Indonesia, ada beberapa dampak yang bisa terjadi baik bagi pemerintah hingga para
pekerja. Berikut ini penjelasannya.

8
1. Dampak Resesi Ekonomi bagi Pemerintah
Resesi ekonomi bisa mengakibatkan pendapatan negara dari pajak dan non pajak menjadi
lebih rendah.Hal ini terjadi karena penghasilan masyarakat menurun hingga harga properti yang
anjlok dan akhirnya memicu rendahnya jumlah PPN ke kas negara.Saat pendapatan negara
sedang merosot, pemerintah tetap dituntut membuka lapangan kerja sebanyak mungkin karena
jumlah pengangguran yang meningkat.
Hal ini mengakibatkan pinjaman ke bank asing bakal meroket. Pada akhirnya, penurunan
pendapatan pajak dan meningkatnya pembayaran kesejahteraan mengakibatkan defisit anggaran
serta tingginya utang pemerintah.

2. Dampak Resesi Ekonomi bagi Perusahaan


Perusahaan atau dunia bisnis juga akan terdampak dengan adanya resesi ekonomi. Hal ini
karena daya beli masyarakat menurun dan pendapatan perusahaan akan semakin kecil.
Kondisi ini yang bakal mengancam kelancaran arus kas. Perang harga kemudian menjadi
opsi perusahaan agar terhindar dari kebangkrutan.Biasanya, perusahaan bakal menutup area
bisnis yang kurang menguntungkan hingga memotong biaya operasional.

3. Dampak Resesi Ekonomi bagi Pekerja


Tidak hanya pemerintah dan perusahaan, resesi ekonomi juga berdampak kepada para
pekerja. Banyaknya area bisnis yang kurang menguntungkan guna memotong biaya operasional
akan mengakibatkan banyak PHK.
Apabila PHK banyak terjadi, tentu berpotensi meningkatkan pengangguran. Di sisi lain,
pekerja tetap dituntut untuk terus memenuhi kebutuhan hidup di tengah resesi
ekonomi.Sedangkan pada sisi lainnya, bagi pekerja yang tidak terkena PHK juga akan terancam
terkena pemotongan upah dan hak kerja lainnya saat resesi ekonomi

2.5 Cara Menyikapi Krisis dan Resesi Ekonomi


1. Mempersiapkan keuangan
Kamu bisa mulai melakukannya dengan menabung, mempersiapkan dana darurat, dan
menekan jumlah pengeluaran untuk hal-hal yang kurang penting.
2. Mengurangi biaya pengeluaran
Prioritaskan pembelian dan pengeluaran khusus barang-barang serta hal lainnya yang
menjadi kebutuhan pokokmu dan keluarga
3. Mengurangi utang
Bayarlah utang yang memiliki tingkat bunga paling tinggi terlebih dahulu. Dengan cara ini,
dijamin kamu bisa mengurangi beban biaya bunga yang harus dibayar dalam jangka waktu
panjang.
4. Diversifikasi aset
Apabila hendak berinvestasi, penting bagimu untuk memiliki diversifikasi aset yang merata.
5. Memiliki pendapatan tambahan

9
Hal ini bisa kamu dapatkan dengan cara memperkaya skill dan mencari pekerjaan dari bidang
yang digemari. Kamu juga bisa berinvestasi atau mencari peluang kerja freelance.

10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan untuk mengatasi Krisis dan Resesi Ekonomi yaitu dengan melaksanakan
pembangunan ekonomi yang ditujukan untuk mengatasi kemiskinan, penggangguran, dan
ketimpangan. Sehingga dapat terwujudnya masyarakat yang sejahtera, makmur, dan berkeadilan.
Agar tercapai kesejahteraan tersebut, maka harus diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, pemerataan pembangunan, dan adanya stabilitas nasional yang mantap dan
dinamis atau yang pada masa orde baru disebut dengan Trilogi Pembangunan.

3.2 Saran
Untuk menanggulangi Krisis dan Resesi ekonomi dari hal kecil yaitu dengan menabung
,menggunakan uang dengan sebaik-baiknya, mengurangi hutang, mencari penghasilan tambahan,
dll

11
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/krisis-ekonomi/
https://m-bisnis-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.bisnis.com/amp/read/20221015/9/1587757/apa-
itu-resesi-ini-pengertian-penyebab-dan-
dampaknya?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#referrer=http
s%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s

12

Anda mungkin juga menyukai