Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Krisis Moneter Dan Alternatif Krisis Moneter

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Ekonomi Moneter Syariah

Nama Dosen Pengampu : Siti Zariah, S.E.I., M.E.

Disusun oleh :

Kelompok 6

Cantika (NIM : 1209.2021.040238)

Siti Munawarah (NIM : 1209.2021.040280)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Krisis Moneter Dan Alternatif

Krisis Moneter” dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tidak lupa kita haturkan

kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat, dan seluruh

umat beliau yang senantiasa istiqamah hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter

Syariah . Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan serta

wawasan bagi pembaca dan juga penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Zariah, S.E.I., M.E.

selaku dosen pengampu mata kuliah Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran

dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tembilahan, 20 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

Tujuan Penulisan...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Krisis Moneter...............................................................................................3

B. Alternatif Krisis Moneter..............................................................................7

BAB III ANALISA..................................................................................................8

A. Analisa Identifikasi Penyebab Kriris Moneter Dan Kebijkan Bank Sentral

Di Indonesia : Krisis Tahun ( 1997- 1998 Dan 2008) .........................................8

BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................10

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Krisis moneter yang melanda hampir seluruh negara berkembang,

khususnya negara-negara ASEAN, pada tahun 1997 secara tidak langsung

diyakini telah membawa pengaruh terhadap munculnya masalah-masalah sosial.

Kekuatan krisis ekonomi itu seakan telah mengguncang dan menggoyahkan

kemapanan negara-negara Asia Tenggara. Distribusi kekayaan dan kesejahteraan

masyarakat yang menjadi tidak menentu akibat krisis ekonomi telah

mengakibatkan peningkatan angka kemiskinan yang cukup signifikan. Krisis

moneter yang melanda Indonesia sejak awal Juli 1997, sementara ini telah

berlangsung hampir dua tahun dan telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni

lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang tutup dan

meningkatnya jumlah pekerja yang menganggur.

Memang krisis ini tidak seluruhnya disebabkan karena terjadinya krisis

moneter saja, karena sebagian diperberat oleh berbagai musibah nasional yang

datang secara bertubi-tubi di tengah kesulitan ekonomi seperti kegagalan panen

padi di banyak tempat karena musim kering yang panjang dan terparah selama 50

tahun terakhir, hama, kebakaran hutan secara besar-besaran di Kalimantan dan

peristiwa kerusuhan yang melanda banyak kota pada pertengahan Mei 1998 lalu

dan kelanjutannya.

Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan

merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan oleh

1
2

nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai tukar dollar. Inflasi merupakan salah

satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu

negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan hargaharga secara

tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang

cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata

uang suatu negara. Dunia industri telah mengalami pasang surut perkembangan

industri juga diikuti kebutuhan dana yang besar sehingga industri harus mencari

sumber dana guna melakukan operasionalisasinya. Kebutuhan sumber dana

tersebut dapat dipenuhi dengan melakukan go publik atau menjual sahamnya

kepada masyarakat melalui pasar modal. Alternatif ini merupakan altenatif yang

lebih mudah dan murah jika dibandingkan sumber pendanaan lain misalnya

melakukan peminjaman atau utang pada pihak lain.


3

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan permaslahan kami dalam pembahasan ini

yaitu:

1. Bagaimana Krisis Moneter Yang Telah Terjadi?

2. Apa Penyebab Terjadinya Krisis Moneter?

3. Bagaimana Alternatif Menghadapi Krisis Moneter Tersebut?

4. Bagaimana Analisa Identifikasi Penyebab Kriris Moneter Dan Kebijkan

Bank Sentral Di Indonesia : Krisis Tahun ( 1997- 1998 Dan 2008)

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Krisis Moneter Yang Telah Terjadi

2. Untuk Mengetahui Apa Penyebab Krisis Moneter

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Alternatif Dalam Krisis Moneter

4. Untuk Mengetahui Analisa Identifikasi Penyebab Kriris Moneter Dan

Kebijkan Bank Sentral Di Indonesia : Krisis Tahun ( 1997- 1998 Dan

2008)
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Krisis Moneter
1. Definisi krisis moneter

Definisi Krisis Moneter Krisis moneter adalah krisis yang berhubungan

dengan keuangan suatu negara. Ditandai dengan keadaan keuangan yang tidak

stabil akibat lembaga keungan dan nilai tukar mata uang yang tidak berfungsi

sesuai dengan harapan.1

Krisis ini merupakan situasi dimana harga aset mengalami penurunan

nilai yang tajam, bisnin dan konsumen tidak dapat membayar hutangnya, dan

lembaga keuangan mengalami kekurangan likuiditas.

Krisis moneter ini dimulai dengan jatuhnya mata uang Thailand, baht,

pada Juli 1997, yang kemudian menyebar ke negara-negara lain di Asia

Tenggara, termasuk Indonesia. Krisis ini disebabkan oleh defisit anggaran yang

tinggi, utang yang tinggi, dan korupsi di Indonesia. Krisis ini menyebabkan

depresiasi mata uang rupiah, inflasi tinggi, dan meningkatnya pengangguran.2

Krisis finansial global yang dimulai di Amerika Serikat pada tahun 2008

juga mempengaruhi Indonesia. Krisis ini disebabkan oleh crash pasar saham dan

kegagalan bank-bank terkemuka di Amerika Serikat. Krisis ini menyebabkan

penurunan permintaan produk dan jasa dari Indonesia, sehingga menurunkan

pemasukan dan meningkatkan pengangguran.


1
Lepi T. Tarmidi, “Krisis Moneter Indonesia : Sebab, Dampak, Peran IMF dan Saran”
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol. 1, no. 4, Oktober 2003, hal. 1. doi :
10.21098/bemp.v1i4.183.
2
E. Karmeli, Siti Fatimah, “Krisis Ekonomi Indonesia”, Journal of Indonesia Applies
Economics, Vol. 2, no. 2, Oktober 2008, hal. 164

3
4

Krisis ekonomi 2020, Indonesia juga mengalami krisis ekonomi akibat

pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Krisis ini disebabkan oleh penurunan

permintaan produk dan jasa dari Indonesia akibat pandemi, sehingga

menurunkan pemasukan dan meningkatkan pengangguran. Krisis ini juga

disebabkan oleh defisit anggaran yang tinggi dan utang yang tinggi.

2. Penyebab Terjadinya Krisis Moneter

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan negara mengalami krisis, di

antaranya:

a. Krisis ekonomi : Krisis ekonomi, seperti resesi atau krisis finansial, dapat

menyebabkan negara mengalami krisis. Ini terjadi karena krisis ekonomi

dapat menurunkan permintaan produk dan jasa dari negara tersebut,

menyebabkan penurunan pemasukan dan meningkatnya pengangguran.

b. Utang yang tinggi : Negara yang memiliki utang yang tinggi juga dapat

mengalami krisis. Ini terjadi jika negara tidak mampu membayar utangnya,

terutama jika bunga utang tinggi dan pemasukan negara rendah.

c. Defisit anggaran : Defisit anggaran adalah ketika pengeluaran pemerintah

melebihi pemasukan. Ini dapat terjadi jika pemerintah terus memboroskan

uang dan tidak memiliki cukup sumber pemasukan untuk menutupi

pengeluaran. Defisit anggaran yang terus menerus dapat menyebabkan krisis

ekonomi.

d. Perang : Perang dapat menyebabkan krisis negara karena biaya perang yang

tinggi dapat menguras sumber daya dan menurunkan pemasukan negara.


5

e. Korupsi : Korupsi dapat menyebabkan krisis negara karena dapat menguras

sumber daya yang seharusnya digunakan untuk memajukan negara. Korupsi

juga dapat menurunkan kepercayaan investor dan mengurangi sumber

pemasukan negara.

Ada 6 faktor penyebab krisi mmoneter, yaitu3 :

1) Ketidakseimbangan pasar keuangan yang diakibatkan oleh penurunan

permintaan dipasar modal, penurunan tingkat harga yang tidak diantisipasi,

penurunan nilai tukar domestik yang tidak diantisipasi dan penurunan harga aset

2) Kemerosotan dalam neraca keseimbangan lembaga keuangan

3) Krisis perbankan

4) Peningkatan dalam ketidak pastian

5) Peningkatan tingkat bunga

6) Ketidak seimbangan fiskal pemerintah.

3. Cara Negara Bangkit dari Krisis Untuk bangkit dari krisis, negara dapat

melakukan beberapa hal, diantaranya:

a. Meningkatkan daya saing ekonomi : Salah satu cara Indonesia dapat

bangkit dari krisis adalah dengan meningkatkan daya saing ekonomi

melalui inovasi produk dan jasa, meningkatkan efisiensi produksi, dan

memperluas pasar ekspor. b. Memperkuat perekonomian rakyat :

3
Lestari Ambarini, Ekonomi Moneter ( Bogor : Penerbit In Media, 2017) hlm. 221
6

Indonesia dapat memperkuat perekonomian rakyat dengan memberikan

akses kepada masyarakat untuk mengakses peluang usaha, memperluas

akses kepada sumber daya ekonomi, dan memberikan dukungan kepada

kelompok masyarakat yang terpinggirkan.

b. Memperkuat sektor pertanian : Sektor pertanian merupakan penopang

utama perekonomian Indonesia. Dengan memperkuat sektor pertanian,

Indonesia dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kemiskinan

di pedesaan.

c. Meningkatkan investasi : Dengan meningkatkan investasi di sektorsektor

strategis, Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

menciptakan lapangan kerja baru.

d. Meningkatkan koordinasi antar kementerian : Untuk menghadapi krisis,

Indonesia perlu meningkatkan koordinasi antar kementerian dan lembaga

agar dapat membuat kebijakan yang terpadu dan tepat sasaran.

e. Menciptakan iklim usaha yang kondusif : Indonesia perlu menciptakan

iklim usaha yang kondusif agar dapat menarik investasi asing dan

meningkatkan daya saing ekonomi.

B. Alternatif Krisis Moneter


7

Dunia industri telah mengalami pasang surut perkembangan industri juga

diikuti kebutuhan dana yang besar sehingga industri harus mencari sumber dana

guna melakukan operasionalisasinya. Kebutuhan sumber dana tersebut dapat

dipenuhi dengan melakukan go publik atau menjual sahamnya kepada masyarakat

melalui pasar modal. Alternatif ini merupakan altenatif yang lebih mudah dan

murah jika dibandingkan sumber pendanaan lain misalnya melakukan

peminjaman atau utang pada pihak lain.

Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

panjang yang bisa diperjualbelikan, baik itu dalam bentuk utang ataupun modal

sendiri4. tempat para pemodal dan pencari modal. Ada tiga tujuan utama

diadakannya pasar modal, yaitu :.

1. Mempercepat proses perluasan pengikut sertaan masyarakat dalam pemilikan

saham perusahaan.

2. Pemerataan pendapatan bagi masyarakat

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penghimpunan dana secara

produktif.

Satu upaya agar masyarakat mau melakukan investasi adalah : investasi

tersebut aman dan transparansi. Indikator yang dapat dijadikan pertimbangan bagi

investor dalam investasi yaitu informasi tentang keberhasilan perusahaan dalam

mengelola kekayaan perusahaan.

4
4 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia (Jakarta :
Salemba Empat, 2001) hlm. 1
8

Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

berkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentan

terhadap kondisi makro ekonomi secara umum. Krisis ekonomi yang terjadi tahun

1998 merupakan awal runtuhnya pilar-pilar perekonomian nasional Indonesia.

Badai krisis ini mengakibatkan inflasi yang tinggi sehingga berakibat runtuhnya

sektor ekonomi terutama pada pasar modal.

Inflasi berpengaruh sangat besar terhadap pasar modal yaitu terjadi

penurunan yang drastis terhadap harga saham perusahaan yang ada di Bursa.

Selain itu timbul krisis kepercayaan dalam dunia perbankan Indonesia yaitu dalam

bentuk penarikan dana besar-besaran (rush) oleh deposan untuk kemudian

disimpan di luar negeri (capital flight)5.

5
Marzuki Usman, Pasar Modal Dan Pengembangan Dunia Usaha (Bandung : Alfabeta,
2011) hlm. 11
BAB III
ANALISA

A. Analisa Identifikasi Penyebab Krisis Moneter Dan Kebijakan Bank Sentral


Di Indonesia: Kasus Krisis Tahun (1997-1998 Dan 2008)
Di era globalisasi ini semakin terintegrasinya perekonomian yang sejalan

dengan teknologi informasi Dalam kurun waktu yang sangat singkat, krisis

keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dengan sangat cepat merambak ke

negara-negara lain sehingga berkembang menjadi masalah yang cukup serius yang

menimbulkan pengaruh keuangan ekonomi Krisis 2008, ini merupakan krisis

keuangan global yang sangat buruk dalam kurun waktu 80 tahun terakhir Krisis

yang awalnya dialami karena subprime mortgage di Amerika Serikat ternyata

berpengaruh pada dunia internasional Secara umum beberapa peneliti

mengkategorikan menjadi beberapa jenis krisis:mengatakan bahwa krisis yang

pertama kali terjadi di Meksiko pada tahun tahun 1973-1982 kemudian

melanjutkan krisis generasi pertama bukan hanya permasalahan krisis moneter

dan fiskal tetapi juga lemahnya kondisi makro ekonomi.

Krisis kedua atau biasa disebut dengan Second Generation krisis kedua ini

terjadi di Eropa pada tahun 1992 hingga 1993 yang melanda sistem keuangan

karena pemerintah ingin menerapkan sistem nilai tukar terhadap ekspansi moneter

Kemajuan dalam hal teknologi informasi menjadi salah satu alasan terjadinya

krisis karena dapat memperbesar dan mempercepat penyebaran informasi dari

negara bahkan ke daerah sekalipun.

8
9

Dalam dua puluh tahun terakhir sudah terjadi krisis keuangan yang

terbilang besar di beberapa negara yaitu yang pertama Krisis Keuangan Asia

Timur 1997 dan kedua Krisis Keuangan Global 2008.

Jika dikaitkan dengan teknlogi informasi dalam hal ini bahwa sistem

keuangan dunia dapat menjalar lebih mudah dan lebih cepat karena didukung oleh

perkembangan teknologi informasi yang telah memperkuat integrasi keuangan

perekonomian dengan hal ini sangat berkaitan dengan antarnegara di dunia

Percaya atau tidak percaya krisis keuangan ini akan terulang lagi pasar modal

yang melakukan riset dalam sejarah keuangan bahwa keuangan memiliki siklus

masa makmur yang kemudian selalu akan diikuti dengan masa suram, atau

sebaliknya.

Konsekuensi dari krisis keuangan selalu dikaitkan dengan indikator

makro ekonomi, khususnya pertumbuhan ekonomi. Hal ini membuktikan bahwa

sumber krisis dapat bervariasi seperti halnya Asia Timur, pertumbuhan ekonomi

Asia Timur jatuh dari wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia menjadi

wilayah yang beberapa negara anggotanya mencatat pertumbuhan pendapatan

yang negatif pada tahun 1998 seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Korea

Selatan, Filipina dan Thailand Menurutnya wujud dari krisis yang terjadi sangat

berformasi, mulai dari runtuhnya pasar saham dan nilai mata uang yang

mengalami kesulitan sampai banyak nasabah yang menyimpan uangnya kemudian

nasabah tersebut memutuskan untuk menarik uangnya kembali, hal itu biasa

disebut dengan banking rush, bukan hanya itu krisis ini juga menyebabkan

pemerintah mengalami kegagalan pelunasan utang Namun Krisis Asia Timur


10

pada tahun 1997 menunjukkan angka yang cukup besar dibanding dummy Krisis

Keuangan Global pada tahun 2008.

Hal ini searah dengan keinginan sebab Krisis Asia Timur 1997 terjadi di

wilayah Asia Timur dan merupakan hasil dari akar internal wilayah tersebut,

termasuk yang pertama kurangnya kredibilitas kebijakan dan kedua infrastruktur

keuangan yang tidak terpenuhi sehingga secara bersamaan terjadi proses

pencabutan Krisis kembar ini disebabkan karena kondisi perbankan mengalami

penyusutan dan tingginya nilai tukar. Faktor internalnya yaitu pertumbuhan yang

merupakan kunci utama ekonomi makro, kedua struktur ekonomi yang tidak

seimbang, ketiga perdagangan luar negeri masih lemah dalam kelompok negara

6
berekembang.

6
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : 377-388
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Krisis moneter adalah krisis yang berhubungan dengan keuangan suatu

negara. Ditandai dengan keadaan keuangan yang tidak stanil akibat lembaga

keungan dan nilai tukar mata uang yang tidak berfungsi sesuai dengan harapan

Krisis yang dialami oleh Indonesia diawali oleh negara lain yang akibatnya terjadi

penularan ke Indonesia akibat kerjasama yang dilakukan dengan negara tersebut.

Seperti kerjasama antara Indonesia dan Thailand serta Indonesia dan

Amerika. Penularan ini membuat keterpukurukan ekonomi yang sangat parah dan

berimbas pada sektor lainnnya.Ketidak seimbangan sektor keungan dan sektor rill

juga menyabbakan penularan ini, pasar uang semakin gencar beroperasi, namun

barang dan/atau jasa tidak beroperasi dengan baik. kerjasama antara kedua negara

atau lebih yang saling ketergantngan.Indonesia yang melakukan kerjasama dengan

Amerika melalui kedua jalur ini, membuat Indonesia mengalami krisis yang

berasal dari Amerika. Nilai tukar Indonesia yang bertumpu pada dolar, dan

kerjasama keduanya dalam pasar valas membuat harga saham Indonesia turun

akibat dari batuan dana yang diberikan oleh organisasi yang membantu pemulihan

krisis di Amerika.

Sama halnya juga dengan Thailand yang melakukan kerjasama dengan

Indonesia, melalui kedua jalur ini. Krisis yang terus menjalar membuat bank

sentral mengambil kebijakan untuk memulihkna krisis, namun kebijakan yang

diambil tidak sesuai dengan kondisi perekonomian saat itu membuat krisis

semakin parah karena tidak ada catatan kebijakan tersebut dilaksanakan para

10
11

periode sebelumnya. Hasilnya, krisis terus merambat di mulai dari krisis. Krisis

yang terus terjadi di internal Indonesia itu disebabkan oleh unsur eksternal, yaitu

perubahan sentimen pasar uang secara cepat yang menimbulkan panik finansial.

Panik finansial ini dengan proses penularan (contagion) menjadi krisis.


DAFTAR PUSTAKA

Ambarini, Lestari, 2017, Ekonomi Moneter , Bogor : Penerbit In Media.

Darmadji, Tjipto dan Hendy M. Fakhruddin, 200, Pasar Modal Di Indonesia

(Jakarta : Salemba Empat.

E. Karmeli, Siti Fatimah, “Krisis Ekonomi Indonesia”, Journal of Indonesia

Applies Economics, Vol. 2, no. 2, Oktober 2008, hal. 164

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : 377-388

Lepi T. Tarmidi, “Krisis Moneter Indonesia : Sebab, Dampak, Peran IMF dan

Saran” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol. 1, no. 4, Oktober

2003, hal. 1. doi : 10.21098/bemp.v1i4.183.

Usman,Marzuki, 2011. Pasar Modal Dan Pengembangan Dunia Usaha, Bandung :

Alfabeta.

11

Anda mungkin juga menyukai