PEREKONOMIAN
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
Karunia-Nya. Syukur alhamdulillah kami telah menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Krisis
Moneter dan Peranan Kebijakan Moneter Terhadap Perekonomian”.
Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW semoga
kita sebagai umatnya mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Aaamiiin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khilfatul Khamidah, M.E. selaku dosen pengampu
mata kuliah Ekonomi Moneter Islam yang telah membimbing kami serta semua pihak yang telah
membantu dan terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis moneter merupakan suatu kondisi di mana terjadi ketidakstabilan nilai mata uang
suatu negara. Krisis moneter dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap
perekonomian, seperti inflasi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang melambat, dan
peningkatan pengangguran.
Krisis moneter dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakstabilan politik,
kebijakan moneter yang tidak tepat, dan gejolak pasar keuangan global. Krisis moneter dapat
terjadi di negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Indonesia pernah mengalami krisis moneter pada tahun 1997-1998. Krisis moneter
tersebut menyebabkan terjadinya krisis ekonomi yang berdampak luas pada berbagai sektor
perekonomian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Krisis Moneter
Krisis moneter adalah suatu periode ketidakstabilan ekonomi yang ditandai oleh
penurunan nilai mata uang, inflasi yang tinggi, dan resesi ekonomi. Krisis moneter dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakstabilan politik, ketidakseimbangan neraca
pembayaran, dan spekulasi mata uang.
Krisis moneter adalah suatu keadaan di mana terjadi ketidakstabilan nilai mata
uang suatu negara, yang menyebabkan perekonomian negara tersebut mengalami
kemunduran. Krisis moneter dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun
eksternal.
2
• Pelemahan nilai tukar mata uang negara lain. Pelemahan nilai tukar mata uang negara
lain dapat menyebabkan terjadinya arus modal keluar dari negara tersebut, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan nilai tukar mata uang yang melemah.
• Kenaikan suku bunga di negara maju. Kenaikan suku bunga di negara maju dapat
menyebabkan terjadinya arus modal keluar dari negara berkembang, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan nilai tukar mata uang yang melemah.
• Ketidakstabilan politik dan ekonomi global. Ketidakstabilan politik dan ekonomi
global dapat menyebabkan terjadinya resesi global, yang pada akhirnya akan
berdampak pada perekonomian negara berkembang.
Krisis moneter dapat memiliki dampak yang sangat besar terhadap perekonomian suatu
negara. Dampak tersebut dapat berupa:
3
Penurunan nilai mata uang dapat menyebabkan harga-harga barang dan jasa
menjadi lebih mahal. Hal ini dapat menyebabkan inflasi yang tinggi.
Penurunan nilai mata uang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti spekulasi
mata uang, defisit neraca pembayaran, dan ketidakstabilan politik. Penurunan nilai mata
uang dapat menyebabkan harga-harga barang dan jasa menjadi lebih mahal. Hal ini
dikarenakan impor menjadi lebih mahal, sedangkan ekspor menjadi lebih murah. Hal ini
dapat menyebabkan inflasi yang tinggi.
Contoh:
Kasus krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 merupakan
contoh yang paling nyata dari dampak penurunan nilai mata uang. Pada saat itu, nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan yang sangat drastis, dari
sekitar Rp2.500 per dolar AS menjadi Rp16.000 per dolar AS. Penurunan nilai mata uang
yang drastis ini menyebabkan harga-harga barang dan jasa menjadi lebih mahal, yang
kemudian memicu inflasi yang tinggi.
• Resesi ekonomi
Resesi ekonomi adalah suatu periode penurunan kegiatan ekonomi yang ditandai
dengan penurunan output, lapangan kerja, dan investasi. Resesi ekonomi dapat
menyebabkan peningkatan pengangguran, kemiskinan, dan ketidakstabilan politik.
4
Resesi ekonomi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti inflasi yang tinggi,
penurunan nilai mata uang, dan ketidakstabilan politik. Resesi ekonomi dapat
menyebabkan peningkatan pengangguran. Hal ini dikarenakan perusahaan mengurangi
produksinya untuk mengurangi biaya. Peningkatan pengangguran dapat menyebabkan
kemiskinan. Hal ini dikarenakan pendapatan masyarakat menurun. Resesi ekonomi juga
dapat menyebabkan ketidakstabilan politik. Hal ini dikarenakan masyarakat menjadi tidak
puas dengan pemerintah.
Contoh:
Kasus krisis moneter yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1929 juga
merupakan contoh yang nyata dari dampak resesi ekonomi. Pada saat itu, Amerika Serikat
mengalami resesi ekonomi yang paling parah dalam sejarahnya. Resesi ekonomi ini
menyebabkan peningkatan pengangguran hingga 25%, yang kemudian memicu terjadinya
Depresi Besar.
• Peningkatan pengangguran
5
C. Peranan kebijakan moneter terhadap perekonomian
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dibuat oleh bank sentral untuk
mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Tujuan kebijakan moneter adalah
untuk mencapai stabilitas ekonomi, yaitu menjaga inflasi tetap terkendali, pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, dan stabilitas nilai tukar. Kebijakan moneter dapat mempengaruhi
perekonomian melalui berbagai cara, yaitu:
• Inflasi
Kebijakan moneter dapat mempengaruhi inflasi melalui perubahan jumlah uang yang
beredar di masyarakat. Jika jumlah uang yang beredar meningkat, maka akan mendorong
permintaan barang dan jasa. Hal ini akan menyebabkan harga barang dan jasa meningkat,
sehingga inflasi meningkat. Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar menurun, maka akan
mengurangi permintaan barang dan jasa. Hal ini akan menyebabkan harga barang dan jasa
menurun, sehingga inflasi menurun.
• Pertumbuhan ekonomi
Kebijakan moneter dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui perubahan
tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga rendah, maka akan mendorong investasi dan
konsumsi. Hal ini akan menyebabkan permintaan agregat meningkat, sehingga pertumbuhan
ekonomi meningkat. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga tinggi, maka akan menghambat
investasi dan konsumsi. Hal ini akan menyebabkan permintaan agregat menurun, sehingga
pertumbuhan ekonomi menurun.
• Nilai tukar
Kebijakan moneter dapat mempengaruhi nilai tukar melalui perubahan jumlah uang
yang beredar di masyarakat. Jika jumlah uang yang beredar meningkat, maka akan
menyebabkan nilai tukar mata uang domestik melemah. Sebaliknya, jika jumlah uang yang
beredar menurun, maka akan menyebabkan nilai tukar mata uang domestik menguat.
• Kestabilan sistem keuangan
Kebijakan moneter dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan melalui perubahan
tingkat suku bunga dan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika tingkat suku bunga
rendah dan jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, maka akan mendorong
permintaan kredit. Hal ini dapat meningkatkan risiko kredit macet dan dapat menyebabkan
ketidakstabilan sistem keuangan. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga tinggi dan jumlah uang
yang beredar di masyarakat menurun, maka akan mengurangi permintaan kredit. Hal ini dapat
mengurangi risiko kredit macet dan dapat meningkatkan stabilitas sistem keuangan.
6
Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) merupakan bank sentral yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan kebijakan moneter. BI menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter untuk
mencapai tujuannya, yaitu:
• Suku bunga BI
Suku bunga BI adalah suku bunga yang ditetapkan oleh BI untuk bank umum. Suku
bunga BI merupakan instrumen kebijakan moneter yang paling fleksibel dan memiliki dampak
yang luas terhadap perekonomian.
• Operasi pasar terbuka
Operasi pasar terbuka adalah transaksi jual beli surat berharga oleh BI di pasar uang.
Operasi pasar terbuka dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar di masyarakat.
• Kebijakan diskonto
Kebijakan diskonto adalah kebijakan yang mengatur tingkat bunga yang dikenakan BI
kepada bank umum atas pinjaman dana dari BI. Kebijakan diskonto dapat digunakan untuk
mempengaruhi tingkat suku bunga perbankan.
• Rezim nilai tukar
BI dapat menerapkan rezim nilai tukar tetap atau rezim nilai tukar mengambang. Rezim
nilai tukar tetap dapat digunakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang domestik,
sedangkan rezim nilai tukar mengambang dapat digunakan untuk menyesuaikan nilai tukar
mata uang domestik dengan kondisi perekonomian global.
Kebijakan moneter merupakan salah satu instrumen penting yang dapat digunakan
untuk mempengaruhi perekonomian. BI harus cermat dalam merumuskan dan melaksanakan
kebijakan moneter agar dapat mencapai tujuannya dan tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap perekonomian.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Krisis moneter adalah suatu periode ketidakstabilan ekonomi yang ditandai oleh penurunan
nilai mata uang, inflasi yang tinggi, dan resesi ekonomi. Krisis moneter dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti ketidakstabilan politik, ketidakseimbangan neraca pembayaran, dan spekulasi mata uang.
Krisis moneter adalah suatu keadaan di mana terjadi ketidakstabilan nilai mata uang suatu
negara, yang menyebabkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Krisis moneter
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
8
• Ketidakstabilan politik dan ekonomi global. Ketidakstabilan politik dan ekonomi
global dapat menyebabkan terjadinya resesi global, yang pada akhirnya akan
berdampak pada perekonomian negara berkembang.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekuranagan dan
kesalahan. Maka dari itu, kami sangat berharap dapat masukan saran atau kritikan untuk
kedepannya agar lebuh baik lagi dalam menyusun makalah.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. (2023). Kebijakan Moneter dalam Mengatasi Krisis Moneter. Jakarta: Bank
Indonesia.
International Monetary Fund. (2023). The Role of Monetary Policy in Crisis Response. Washington,
DC: International Monetary Fund.
Mankiw, N. G. (2022). Principles of Economics (10th ed.). Boston, MA: Cengage Learning.
10