Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

’’INFLASI DAN PEMBANGUNAN’’

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Cicih Ratnasih, MM

Disusun Oleh:
ELVIRA INDAH (21620026)

Pengarang Buku :
PROF.Dr SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas matakuliah PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN yang berjudul INFLASI
DAN PEMBANGUNAN.
Kami berterima kasih kepada Dosen pengampu Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Pembangunan yang telah memberikan tugas sehingga menambah pemahaman penulis
terhadap makalah yang penulis buat. Kami mempersembahkan Makalah mengenai Inflasi Dan
Pembangunan yang diringkas dari Buku Ekonomi Pembangunan Dan Pengarangnya PROF.Dr
SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO.
Kami juga sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang tertuang
didalammnya. Untuk itu kami meminta maaf atas kekurangan tersebut, kami juga sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi terciptanya laporan yang
lebih baik untuk kedepannya.

Jakarta, 21 Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI..................................................................................................... …. ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………….................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan…………………………………………………………………… 2
1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………………….. 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Tekanan Inflatoir Harus Dibedakan Dari Inflasi………………………… 3
2.2 Inflasi Sebagai Pembelaan Untuk Pembangunan…………………….. 3
2.3 Faktor – Faktor Yang Menentukan Keseimbangan Moneter……. 4
2.4 Tekanan Inflatoir,Inflasi Dan Kegiatan Ekonomi……………………… 5
2.5 Unsur – Unsur Deflatoir Dalam Keadaan Ekonomi…………………… 5
2.6 Pengaruh Moneter Dan Pertambahan Produksi………………………. 6
2.7 Ikhtisar Tentang Pengaruh Moneter,Inflasi & Pembangunan…… 7
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………… 8
3.2 Saran……………………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian yang tidak bisa
diabaikan, karena dapat mengakibatkan dampak yang sangat luas baik terhadap perekonomian
maupun kesejahteraan masyarakat. Bagi perekonomian, inflasi yang tinggi dapat menyebabkan
ketidakstabilan dan akan menurunkan gairah untuk menabung maupun berinvestasi,
menghambat usaha dalam peningkatan ekspor, melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan akan
mengakibatkan bertambahnya tingkat pengangguran. Dilihat dari sisi kesejahteraannya, inflasi
yang tinggi akan menyebabkan menurunnya pendapatan riil atau daya beli masyarakat
terutama bagi pekerja-pekerja yang memiliki penghasilan tetap, sehingga berdampak pada
menurunnya tingkat konsumsi masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan.
Hubungan antara inflasi dan pembangunan merupakan suatu kontroversi dalam
pandangan berbagai ahli ekonomi.ada kalangan yang dengan tegas dan mentah mentah
menolak segala rupa dan bentuk inflasi dalam keadaan apapun juga.ada pula yang
menganjurkan inflasi sebagai satu cara pembelaan untuk pembangunan ekonomi.golongan
terakhir mengakui sepenuhnya resiko resiko yang terkandung dalam proses inflasi khusus untuk
kegiatan dilapangan ekonomi.oleh karena tabungan partikelir dalam negeri serta bantuan dan
modal luar negeri hingga kini tidak mengambil bagian yang penting maka inflasi dibela sebagai
cara pembelaan pembangunan.

1.2 Rumusan Masalah


Yang menjadi rumusan masalah dalam karya tulis ini yaitu :
1. Bagaimana tekanan inflatoir harus dibedakan dari inflasi ?
2. Bagaimana inflasi sebagai arah pembelaan untuk pembangunan?
3. Apa saja faktor – faktor yang menentukan keseimbangan moneter ?
4. Bagaimana tekanan inflatoir,inflasi dan kegiatan ekonomi ?
5. Bagaimana unsur – unsur deflatoir dalam keadaan ekonomi ?
6. Bagaimana pengaruh moneter dan pertambahan produksi ?
7.Bagaimana ikhtisar tentang pengaruh moneter,inflasi dan pembangunan ?
1
1.3 Tujuan Penulisan
Secara umum tujuan penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan inflasi terhadap
pertumbuhan ekonomi Secara lebih rinci, penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui tekanan inflatoir harus dibedakan dari inflasi
2. Untuk mengetahui inflasi sebagai arah pembelaan untuk pembangunan
3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang menentukan keseimbangan moneter
4. Untuk mengetahui tekanan inflatoir,inflasi dan kegiatan ekonomi
5. Untuk mengetahui unsur – unsur deflatoir dalam keadaan ekonomi
6. Untuk mengetahui pengaruh moneter dan pertambahan produksi
7.Untuk mengetahui ikhtisar tentang pengaruh moneter,inflasi dan pembangunan

1.4 Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Dapat memberikan sumbangan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu
Eonomi Pembangunan.
2. Sebagai bahan rekomendasi bagi pembuat kebijakan ekonomi khususnya dal membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan Angkatan kerja, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.
3. Sebagai wahana bagi penulis untuk menambah pengetahuan mengenai konsep-konsep teori
yang diperoleh terhadap pembahasan permasalahan yang ada.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tekanan Inflatoir Harus Dibedakan Dari Inflasi


Banyak ahli ekonomi yang terlampau mengutamakan kestabilan dan keseimbangan
moneter di dalam keadaan ekonomi menolak segala pengaruh moneter dalam arti tekanan
inflatoir.sama sekali tidak dibedakan antara tekanan – tekanan inflatoir di satu pihak dan di lain
pihak inflasi secara terang – terangan (open inflation atau run away inflatoin) yang tak dapat
dikendalikan lagi.
Dalam keadaan seperti yang kita hadapi di negara-negara yang
underdeveloped,pembangunan dalam arti menambah pendapatan dan produktivitas per capita
berarti suatu usaha yang sadar dan kontinu (terus - menerus) guna maksud pembentukan
modal pembentukan skills dan penyempurnaa mengenai alokasi unsur – unsur produksi.usaha
serupa itu berarti suatu claim (suatu ikhtiar untuk menguasai) yang kontinu pula atas unsur –
unsur produksi untuk dipergunakan seluruhnya disektor – sektor ekonomi yang berbagai
ragam.dari sudut moneter satu sam yang lain membawa tekanan inflatoir. uang mewakili claim
atas barang- barang dan jasa – jasa.persaiangan untuk menguasai unsur – unsur produksi
seperti yang dimaksud diatas berjalan melalui pengeluaran uang oleh berbagai golongan.hal
yang menjadi persoalan bukanlah adanya tekanan inflatoir melainkan secara bagaimana
tekanan – tekanan inflatoir itu masih dapat dikendalikan.dengan perkataan lain,bagaimana
dapat dicegah agar suatu keadaan yang mengandung tekanan – tekanan inflatoir akan terbawa
pada inflasi yang tak terkendalikan lagi.

2.2 Inflasi Sebagai Pembelaan Untuk Pembangunan


pertama tama inflasi yang disebabkan oleh pertambahan arus uang akan menambah kekuatan
beberapa golongan dalam arti memperpajak ‘’claims’’ mereka atas unsur unsur
produksi.dengan pertambahan arus uang yang sebagian besar akan jatuh pada mereka juga
akan terbuka keleluasaan yang lebih besar untuk untuk mempergunakan unsur-unsur produksi
dilapangan usaha mereka masing –masing.selanjutnya laba yang bertambah akan membawa
lebih banyak tabunga yang kemudian membuka kesempatan untuk pembentukan modal secara
akumulatif.

3
Bertambahnya laba untuk berbagai perusahaan merupakan cara penarik bagi kalangan
lain untuk menjalankan investasi disektor – sektor dimana laba itu sudah naik.lagi pula bukan
tidak mungkin inflasi akan membawa dinamisasi masyarakat oleh karena melemahkan ikatan –
ikatan ekonomis dan sosial yang hingga kini merupakan penghambat untuk kegiatan berbagai
golongan masyarakat.sekarang golongan – golongan atau oarng – orang yang lebih pandai
cakap atau berani dilapangan ekonomi akan tampil kemuka dan dapat memegang peranan
sebagai ‘’ creative entrepreneur’’.
2.3 Faktor – Faktor Yang Menentukan Keseimbangan Moneter
Perkembangan perdagangan luar negeri (ekspor dan impor) membawa pengaruh
moneter untuk ekonomi dalam negeri.jika ekspor naik akibatnya ialah pertambahan
pendapatan uang yang mulai dengan sektor ekspor,tetapi mungkin berturut-turut mengalir
pada sektor
sektor lainnya.tetapi jika hasil ekspor segera dipergunakan untuk mendatangkan barang –
barang dari luar negeri maka pertambahan barang – barang tersebut akan mengandung
pengaruh deflatoir,yaitu menghisap kembali pertambahan uang sebagai akibat pertambahan
ekspor.dengan perkataan lain: kalau ekspor melebihi impor akan timbul tekanan inflatoir
sebaliknya kalau impor melebihi ekspor akibatnya adalah efek deflatoir oleh karena lebih
banyak uang terhisap dalam barang – barang.
Lapangan – lapangan utama yang merupakan sumber untuk pengaruh moneter adalah
sektor ekspor dan impor,sektor pengeluaran negara dan pendapatan negara,dan sektor
investasi dan tabungan partikelir didalam negeri.kalau kita tinjau dalam hubungan timbal
balik,maka satu sama lain dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Jika :
X = Ekspor
M = Impor
E = Pengeluaran negara (expenditures)
T = Pendapatan negara yang berasal dari pajak (taxes)
I = Investasi partikelir (private investment)
S = Tabungan partikelir (private savings)
O = Jumlah hasil produksi dalam masyarakat (output)
Y = Pendapatan nasional (Pendapatan masyarakat)

4
maka keseimbangan moneter,tekanan inflatoir ataupun efek deflatoir dapat disimpulkan dari
rumus sebagai berikut :
(X – M ) + (E - T) + (I – S ) dihadapkan dengan 0.

2.4 Tekanan Inflatoir,Inflasi Dan Kegiatan Ekonomi


Dengan timbulnya permintaan efektif,satu sama lain melalui industry barang – barang
konsumsi akhirnya memberi dorongan pula untuk industry barang – barang modal (via azas
accelerator). untuk negara – negara underdeveloped,pengangguran mempunyai corak yang
berlainan dan azas accelator tidak cukup kuat berjalan.maka itu jika arus uang bertambah
dengan jumlah yang berarti segera akan timbul berbagai macam tekanan inflatoir.tekanan –
tekanan inflatoir akan terasa pada tingkat harga umum dalam negeri,dilapangan produksi
maupun dilapangan neraja pembelajaran luar negeri.jika pertambahan uang dipergunakan
untuk membelanjai rencana – rencana pembangunan,sering tidak dapat ditentukan dengan
terlebih dahulu apakah pertambahan produksi dapat mengimbangi pertambahan arus uang
yang dimaksud mungkin disektor produksi agrarian,misalnya dalam waktu singkat dapat
diperoleh hasil produksi yang memuaskan bahkan sejara teoretis produksi agraria mungkin
akan melebihi pertambahan arus uang.
Berhubungan dengan pendapat seakan – akan inflasi membuka kemungkinan untuk
menambah tabungan perusahaan,tak dapat disangkal bahwa disektor partikelir sumber
pembelanjaanyang terpenting untuk pembentukan modal ialah sebagian laba yang tidak
dibayar kepada para pemegang saham,melainkan ditanam kembali atau disalurkan kepada
investasi baru.pun laba yang besar merupakan cara penarik untuk pengusaha – pengusaha atau
kalangan – kalangan lainya untuk menjalankan investasi dilapangan yang membawa untung
yang luar biasa itu.dari tinjauan di atas dapat ditarik kesimpulan,faedah inflasi mungkin hanya
tercipta dinegara – negara yang telah mempunyai dasar industry dalam negeri.walaupun juga
dinegara – neagara demikian lebih akan terasa tekanan – tekanan inflatoir,tekanan – tekanan
demikian lebih mudah terkendali oleh kebijaksanaan Negara.
2.5 Unsur – Unsur Deflatoir Dalam Keadaan Ekonomi
Dilain pihak harus ikut diperhitungkan adanya unsur – unsur deflatoir diberbagai
lapangan.mungkin unsur – unsur deflatoir tersebut dapat mengekang laju peredaran
uang.mengenai spiral inflasi upah harga,hal ini akan terasa terutama disektor – sektor dimana
terdapat pajak buruh yang bekerja untuk upah uang.diluar sektor – sektor itu ada pula
beberapa lingkungan kehidupan dimana penghasilan untuk kebutuhan sendiri masih
mengambil bagian

5
yang berarti.memang, pun disini pada masa sekarang,uang telah menjadi kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari.tetapi peranannya dalam proses pembentukan pendapatan mungkin
tidak begitu pokok seperti halnya untuk penduduk disektor produksi ekspor ataupun disektor –
sektor lainnya dalam lingkuangan kota.maka itu pengaruh moneter sektor perdagangan luar
negeri.maupun pengaruh anggaran belanja tidak segera terasa bagi penduduk daerah.pengaruh
moneter dalam arti tekanan inflatoir mungkin di imbangi oleh factor – factor lainnya,factor –
factor mana yang berkenaan dengan perimbanga deflatoir.kalau memang di alami suatu
keadaan deflatoirv,maka kenaikan harga dapat menambah kegiatan – kegiatan
setempat.berhubungan dengan itu produksi dari beberapa macam barang atau bahan dapat
diperpajak dalam waktu yang singkat.

2.6 Pengaruh Moneter Dan Pertambahan Produksi


Tekanan inflatoir dapat diatasi dengan makin mudah jika arus uang menuju kesektor –
sektor dimana berapa bottle necks (sebagai penghambat produksi) dapat dihilangkan dengan
pertambahan uang yang bersangkutan.dalam hubungan ini khusus dimaksud sektor – sektor
berikut produksi bahan makanan,kerajinan dan industry ketjil.begitu pula kalau pertambahan
uang dipakai untuk pusat – pusat latihan berhubung dengan usaha menyusun ‘’skills’’
Produksi industry dalam negeri dijalankan oleh kerajinan dan industry tekjil yang
langsung atau tidak langsung masih dekat pada dunia pertanian,serta dalam beberapa hal juga
oleh perusahaan – perusahaan yang sudah berbentuk pabrik.dinegara – negara
underdeveloped terdapat banyak pengangguran disektor industry ketjil dalam arti
underemployment.jika pertambahan arus uang diarahkan kesektor ini,mungkin akan tercapai
kegiatan produksi yang yang lebih banyak pada pihak golongan yang kekurangan
pekerjaan.tetapi hal ini harus disertai dengan usaha yang menjamin bahan – bahan mentah
bagi kerajinan industry ketjil (benang tenun,kaju dan bahan – bahan mentah lainnya yang
dipergunkan dalam proses produksi di sektor tersebut). sebagian bahan – bahan yang dimaksud
tak dapat tiada harus di impor.segala sesuatu harus ikut diperhitungkan dalam kebijaksanaan
devisen.selain itu kelemahan yang pokok pada pihak produsen ketjil ialah aspek
penjualan.kalau arus uang dipergunakan untuk mensempurnakan organisasi penjualan,untuk
mengatur pembelian bahan – bahan serta untuk memperbaiki teknik pemakaian peralatan,
maka pengalaman diberbagai negara underdeveloped menandakan hasil produksi industry
ketjil dan kerajinan dapat naik dengan berlipat ganda dalam waktu yang tidak terlalu lama.lagi
pula sektor kerajinan dan industri ketjil biasanya tidak memerlukan modal uang yang begitu
banyak dibandingkan dengan pabrik – pabrik yang besar.

6
2.7 Ikhtisar Tentang Pengaruh Moneter,Inflasi Dan Pembangunan
Pengaruh moneter atas kehidupan ekonomi dan usaha pembangunan tidak boleh
ditinjau dengan timbangan selanjang pandang yang bersifat umum dan remeh.akibat pengaruh
moneter (tekanan inflatoir atau efek deflatoir) adalah berbeda untuk suatu keadaan ekonomi
daripada ekonomi yang lainnya,dimana perimbangan – perimbangan strukturial adalah
berlainan pula.satu sama lain tergantung dari bagian yang diambil oleh perdagangan luar negeri
dalam susunan ekonomi dari mutu dan efisiensi alat – alat pemerintahan dari peranan uang
dalam pergaulan hudup dari laju peredaran uang dari proses fiskal dan struktur pajak.
Dengan memandang tekanan inflatoir sebagai bagian yang tak terlepas dari proses
pembangunan,saja berpendapat bahwa jauh lebih berfaedah dari inflasi sebagai cara
pembelanjaan untuk pembangunan adalah jalan yang lainnya yaitu tabungan negara melalui
kebijaksanaan fiskal,dengan dilengkapi oleh pengawasan devisen dan kebijaksanaan budgeter
yang jitu.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Inflasi merupakan sebuah fenomena dimana terjadi kenaikan harga secara umum dan terus
menerus. Inflasi dapat disebabkan karena beredarnya jumlah uang yang terlalu banyak di
masyarakat dan defisit anggaran belanja pemerintah. Inflasi dapat dicegah dengan kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal yang berkaitan dengan Output, kebijakan Penentuan Harga dan
Indexing, kebijakan lain, perbaikan prilaku masyarakat. cara lain untuk mengatasi inflasi adalah
dengan diberlakukannya uang ketat meliputi peningkatan tingkat suku bunga, penjualan surat
berharga, peningkatan cadangan kas pengetatan pemberian kredit dan peningkatan tingkat
suku bunga.

3.2 Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulis meskipun penulisan ini jauh dari kata sempurna
minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kami,
karena kami manusia yang tempat salah dan dosa, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa
menjadi motivasi untuk masa depanyang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga
mengucapkan terimakasih atas dosen Pembina kami yang telah memberi kami tugas individu
demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara dan bangsa.

8
DAFTAR PUSTAKA
PROF.Dr.Sumitro Djojohadikusumo . (1955) . Ekonomi Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai