Anda di halaman 1dari 30

TUGAS MK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT

Kelas Paralel 3

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHA BUDIDAYA IKAN MAS


RANA BERKAH JAYA DESA SITUDAUN KECAMATAN TENJOLAYA
KABUPATEN BOGOR

Oleh:
Frido Ageng Priambodo (H4401201104)
Wanda Azzahra Putri (H4401201015)
Nilam Khoirun Nisa (H4401201030)
Annida Rahma (H4401201062)
M. Fadhli Robbi (H4401201067)

Dosen:
Dr. Nia Kurniawati Hidayat S.P., M.Si
Fitria Dewi Raswatie S.P., M.Si

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas


segala rahmat-Nya. Sehingga, makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah “Analisis Kelayakan
Ekonomi Usaha Budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya Desa Situdaun Kecamatan
Tenjolaya Kabupaten Bogor ”.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Biaya dan Manfaat serta menambah pengetahuan kepada penulis maupun
pembaca mengenai judul yang diangkat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Nia Kurniawati Hidayat S.P.,
M.Si. selaku dosen sesi UTS dan Ibu Fitria Dewi Raswatie S.P., M.Si. selaku
dosen sesi UAS. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi. Penulis berharap adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca khususnya dan bagi Mahasiswa Departemen Ekonomi
Sumberdaya dan Lingkungan umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu, penulis
menerika kritik dan saran yang membangundari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bogor, 10 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN iv
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Lingkup dan Asumsi 3
BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN 4
2.1 Gambaran Proyek 4
2.2 Aspek Kelayakan Proyek 4
2.3 Komponen Analisis Ekonomi 8
2.4 Komponen Biaya dan Manfaat dengan Harga Bayangan 13
2.5 Penentuan Harga Bayangan dan Valuasi Komponen Biaya dan Manfaat 13
2.6 Analisis Cash Flow dan Interpretasi 15
2.6.1 Kriteria Kelayakan Finansial 15
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN 18
3.1 Kesimpulan 18
3.2 Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN 20

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Biaya Investasi Usaha Budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya Desa
Situdaun 6
Tabel 2.2 Biaya Variabel Usaha Budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya Desa
Situdaun 8
Tabel 2.3 Nilai Sisa Usaha Budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya 9
Tabel 2.4 Kelayakan usahatani ikan mas di Rana Berkah Jaya 10

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Volume Produksi Ikan Mas Budidaya Pembesaran di Indonesia 1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi 20

Lampiran 2. Perhitungan Cashflow Detail (1-10 tahun) 21

Lampiran 2. Perhitungan Cashflow Detail (11-20 tahun) 22

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian 23

iv
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Budidaya ikan merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki
potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pengusaha di
Indonesia. Wilayah Indonesia yang sebagian besar terdiri atas perairan
memperbesar potensi untuk dikembangkannya usaha budidaya ikan pada tambak,
kolam, keramba, atau jaring apung. Ikan gurame, mas, lele, nila, patin, bandeng,
dan mujair merupakan jenis-jenis ikan yang biasa dibudidayakan (Irawan et al.
2012).
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan konsumsi
yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Karena menurut
Pratama et al. (2020) daging ikan mas, yang berasal dari perairan tawar, sangat
populer dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang enak dan kandungan
gizinya yang tinggi. Berdasarkan data statistik Kementerian Kelautan dan
Perikanan, volume produksi ikan mas budidaya pembesaran memiliki tren yang
cenderung meningkat dari tahun 2017 sampai tahun 2021.

Gambar 1. Volume Produksi Ikan Mas Budidaya Pembesaran di Indonesia


(Sumber: Data diolah dari Statistik KKP)

Berdasarkan Gambar 1, volume produksi ikan mas budidaya pembesaran


mengalami peningkatan sebesar 304.182 ton pada tahun 2017 hingga tahun 2019.
Pada tahun 2020 produksi ikan mas budidaya mengalami penurunan sebesar
60.162 ton. Hal tersebut terjadi karena pembatasan aktivitas ekonomi akibat
adanya Covid-19 yang terjadi. Namun pada tahun 2021, produksi ikan mas
budidaya kembali mengalami peningkatan dengan volume produksi sebesar
651.238 ton. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan selama periode tersebut,

1
dapat diketahui bahwa volume produksi ikan mas budidaya pembesaran
menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan ini dapat
bervariasi. Menurut Tanudy (2019), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
peningkatan produksi ikan mas adalah bibit ikan, pakan ikan, dan tenaga kerja.
Selain itu, adanya dukungan dari pemerintah dan institusi terkait dalam
pengembangan industri perikanan budidaya juga dapat berperan dalam
peningkatan produksi ikan mas budidaya.
Namun, pengembangan budidaya ikan mas masih dihadapkan pada
berbagai kendala, seperti teknologi budidaya yang belum optimal, kurangnya
akses terhadap pembiayaan, serta kurangnya informasi pasar yang akurat. Oleh
karena itu, analisis kelayakan ekonomi usaha tani budidaya ikan mas menjadi
penting untuk dilakukan. Karena dengan melakukan analisis kelayakan ekonomi,
dapat dievaluasi potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari budidaya ikan mas,
serta perencanaan yang lebih baik terkait alokasi sumber daya dan pengelolaan
risiko.

1.2 Rumusan Masalah


Salah satu wilayah di Kabupaten Bogor yang masyarakatnya masih ada
yang melakukan usahatani budidaya ikan mas adalah Desa Situdaun. Alasan
beberapa masyarakat desa melakukan usahatani budidaya ikan mas disini adalah
karena didukung oleh kondisi alam yang memudahkan masyarakatnya mengakses
air. Hal tersebut terjadi karena Desa Situdaun masih termasuk kedalam dataran
tinggi yang wilayahnya dilewati oleh aliran air yang cukup. Salah satu
pembudidaya ikan mas di Desa Situdaun adalah Rana Berkah Jaya.
Rana Berkah Jaya merupakan salah satu perusahaan pembenihan dan
pembesaran ikan mas koi, ikan mas konsumsi, dan ikan gurame segar sejak 2014.
Walaupun ketersediaan air untuk melakukan budidaya perikanan, usahatani
budidaya ikan mas di Ranah Berkah Jaya menghadapi berbagai permasalahan
yang mempengaruhi kelayakan ekonomi usaha. Permasalahan yang dihadapi
diantaranya yaitu masalah produksi, manajemen keuangan, pemasaran, dan aspek
regulasi dan kebijakan pemerintah yang berpotensi dapat mengurangi efisiensi
dan efektivitas usaha. Selain itu, ketidakpastian dan fluktuasi harga pasar yang
tidak stabil dapat mempengaruhi keseimbangan antara biaya dan pendapatan
usaha, sehingga kelayakan ekonomi usaha menjadi terganggu.
Berdasarkan uraian diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran umum usahatani budidaya ikan mas Rana Berkah
Jaya?
2. Bagaimana aspek-aspek kelayakan usahatani budidaya ikan mas Rana
Berkah Jaya?

2
3. Bagaimana kelayakan ekonomi usahatani budidaya ikan mas Rana Berkah
Jaya?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi gambaran umum usahatani budidaya ikan mas Rana
Berkah Jaya
2. Mengidentifikasi aspek-aspek kelayakan usahatani budidaya ikan mas
Rana Berkah Jaya
3. Mengestimasi kelayakan ekonomi usahatani budidaya ikan mas Rana
Berkah Jaya

1.4 Lingkup dan Asumsi


Ruang lingkup dan asumsi penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Proyek produksi ikan mas konsumsi (dijual) dan pembenihan ikan mas
(tidak dijual, untuk kebutuhan pribadi).
2. Lokasi pamijahan di lahan milik pribadi dan lokasi pembesaran di lahan
sewa.
3. Cakupan proyek dari segi pemasaran mencakup area Jabodetabek, dari
segi pemijahan mencakup Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, dari segi
penyerapan tenaga kerja mencakup sekitar satu RT.
4. Umur proyek dilihat dari umur aset terstrategis yaitu bangunan kolam
beton budidaya ikan mas (20 tahun).
5. Discount rate yang digunakan adalah tingkat suku bunga tabungan tahun
2014 (Pada saat pemilik usaha meminjam modal ke bank) yaitu sebesar
8%.
6. Perhitungan cashflow sudah menyeluruh untuk usaha pembesaran dan
pembenihan.

3
BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Proyek


Proyek pada penelitian ini dilakukan di Usaha Perikanan Rana Berkah
Jaya, Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa
Situ Daun merupakan salah satu desa dari tujuh desa di wilayah Kecamatan
Tenjolaya, Kabupaten Bogor dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan
dengan Desa Cihideung Udik, sebelah timur dengan Desa Purwasari, sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Gunung Mulya, sebelah barat berbatasan dengan
Desa Cinangneng. Usaha Perikanan Rana Berkah Jaya terletak 200-300 m dari
kantor Desa Situ Daun, 5 km dari kantor Kecamatan Tenjolaya.
Rana Berkah Jaya merupakan salah satu perusahaan pembenihan dan
pembesaran ikan mas koi, ikan mas konsumsi, dan ikan gurame segar sejak 2014
yang berada di daerah Tenjolaya Kabupaten Bogor. Dalam usaha pembenihan dan
pembesaran ikan mas konsumsi dilakukan di kolam yang berbeda, pembenihan
ikan mas dilakukan pada kolam air tenang, sedangkan untuk pembesaran
dilakukan di kolam air deras.

2.2 Aspek Kelayakan Proyek


Dalam pelaksanaan dan analisa suatu usaha atau proyek, perlu
mempertimbangkan berbagai aspek kelayakan agar dapat berjalan efektif dan
memperoleh keuntungan dari hasil investasi tersebut. Terdapat enam jenis aspek
kelayakan dalam analisis dan persiapan proyek, yaitu yang saling berkaitan dan
saling memengaruhi, yaitu aspek teknis, aspek sosial, aspek kelembagaan,
organisasi dan manajerial, aspek komersial, aspek finansial, dan aspek ekonomi.
Berikut adalah penjelasan aspek-aspek kelayakan tersebut berdasarkan usaha
ternak yang diteliti pada penelitian ini,

A. Aspek Teknis
Aspek teknis berkaitan dengan input/penyediaan serta output
berupa barang atau jasa yang akan diperlukan dan dihasilkan oleh proyek.
Aspek ini berpengaruh terhadap kelancaran jalannya usahatani khususnya
dalam proses produksi. Dalam aspek teknis kurang lebih ada sebelas hal
yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah ketersediaan lahan,
ketersediaan air, tanaman/hewan dan varietas-varietas, jenis hewan ternak,
input-input fisik, mekanisasi, kontrol penyakit, produktivitas, pola dan
frekuensi penanaman, fasilitas pasar dan penyimpanan, sistem prosesing.
Dalam analisis kelayakan ekonomi usaha budidaya ikan mas rana
berkah jaya Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,
Lahan yang digunakan adalah lahan milik pribadi untuk pembenihan ikan
mas dan lahan sewa untuk pembesaran. Untuk ketersediaan air, usaha

4
budidaya ikan mas rana berkah jaya mengambil air dari alam sehingga
dapat disimpulkan ketersediaan air sangat baik mengingat letak usaha ini
terletak di kaki gunung. Untuk Ikan yang dibudidayakan di usaha ikan mas
rana berkah jaya sebenarnya ada ikan gurame, ikan mas koi dan ikan mas
konsumsi, tetapi ikan mas lebih dominan. Untuk input-input yang
digunakan di usaha ini adalah kakaban dan eceng gondok (penempel
telur), hapa (jaring), serokan untuk mengambil ikan, oksigen, obat PK
(untuk penyakit insang), pakan, ketersediaan air, serokan, gayung, ember,
tenaga kerja, dan kolam ikan. Untuk proses mekanika, usaha rana berkah
jaya menggunakan galon pakan ikan. Selanjutnya untuk mengontrol
penyakit, rana berkah jaya selalu memastikan kondisi kolam bersih, dan
selalu menggunakan antibiotik secara intensif di awal usaha. Pola
budidaya ikan mas di rana berkah jaya untuk benih dari pemijahan sampai
masuk air deras kurang lebih 4 bulan, dan untuk pembesaran tergantung
dari bibitnya rata-rata 3 bulan. Untuk sekali panen rana berkah jaya dapat
mencapai 3-4 ton, sedangkan pada kolam pembenihan 3-4 kuintal paling
lama per tiga bulan.

B. Aspek Sosial
Aspek sosial merupakan aspek yang menyangkut dampak sosial
dari adanya penggunaan input dan output. Aspek sosial diharapkan dapat
berimplikasi terhadap dampak sosial yang lebih luas dari investasi yang
diusulkan. Sebuah proyek harus mempertimbangkan pola kebiasaan sosial
dari pihak yang akan dilayani. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
aspek sosial adalah mengenai pendapatan, penciptaan lapangan kerja,
pembangunan regional, peranan wanita, peningkatan hidup, dan dampak
terhadap lingkungan.
Usaha budidaya ikan mas rana berkah jaya Desa Situdaun,
Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor memberikan banyak dampak
sosial kepada masyarakat sekitar, dari sisi pendapatan usaha ini dapat
meningkatkan perekonomian pada usaha-usaha penunjang lain di sekitar
usaha budidaya Ikan Mas, seperti usaha penyedia benih ikan, usaha pakan
ikan, usaha transportasi pemasaran ikan (Pengangkutan ikan), sarana
prasarana terkait mesin dan alat budidaya. Usaha rana berkah jaya ini juga
membantu menciptakan lapangan kerja baru, banyak masyarakat sekitar
yang bekerja di rana berkah jaya. Jika kita lihat dari sisi pembangunan
kawasan regional usaha rana berkah jaya berkontribusi dalam peningkatan
pendapatan per kapita masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja
dan munculnya beberapa fasilitas atau sarana dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta pendapatan daerah. Selanjutnya, jika kita
lihat dari sisi dampak lingkungan usaha ikan mas rana berkah jaya ini
menimbulkan dampak positif yaitu air limbah dari perikanan budidaya

5
ikan ternyata mengalir ke lahan sawah dan membuat lahan sawah tersebut
menjadi subur dan produktivitas meningkat.

C. Aspek Komersial
Aspek komersial adalah rencana pemasaran output yang dihasilkan
oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk
kelangsungan dan pelaksanaan proyek. Aspek ini dapat disebut juga aspek
pasar yang bertujuan untuk mengetahui potensi pasar yang tersedia. Dari
sudut pandang output, analisa ini untuk memastikan permintaan dan
penawaran pada harga yang menguntungkan. Sementara itu dari sudut
input, untuk memastikan pasar yang menyediakan input input yang
diperlukan. Usaha budidaya ikan mas rana berkah jaya Desa Situdaun,
Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor memiliki pasar potensial karena
dapat bertahan dalam waktu yang lama serta tidak mengenal musim,
terdapat sejumlah pelanggan tetap yang dapat menjaga konsistensi
permintaan, dan pada saat bencana, permintaan banyak dikarenakan ikan
yang ada di sekitar sedikit, tetapi demand yang dihasilkan banyak. Output
yang dihasilkan berupa ikan hidup dan pembeli mendatangi langsung
lokasi sehingga tidak ada media penyimpanan yang digunakan dan
pemrosesan yang dilakukan. Sistem pemasaran ikan masih dilakukan
secara pribadi oleh pemilik dan juga masih menggunakan jasa tengkulak
dalam melakukan pemasarannya dikarenakan dirasa oleh pemilik lebih
efisien dan lebih cepat untuk menjual hasil ikan. Kebijakan harga yang
digunakan adalah harga ikan dijual dengan harga sesuai dengan yang ada
di pasaran dan survei kepada petani ikan sekitar.

D. Aspek Finansial
Tujuan utama analisis finansial terhadap usaha pertanian adalah
untuk menentukan berapa banyak keluarga petani yang menggantungkan
kehidupan mereka terhadap usaha pertanian tersebut. Apabila usaha
memberikan keuntungan finansial, usaha tersebut dapat dikatakan layak,
dan sebaliknya. Suatu analisis aspek-aspek finansial diperlukan untuk
mengetahui seberapa besar biaya investasi yang diperlukan, biaya operasi,
dan alokasi anggaran dalam menjalankan proyek. Secara finansial, pada
usaha perikanan Rana Berkah Jaya harga ikan mas konsumsi berfluktuatif
Rp 21.000-28.000 per kg, benih ikan mas Rp 30.000 per gelas (120-150
ikan). Pendapatan yang dihasilkan yang dikatakan oleh pemilik adalah
secara kotor per triwulan mencapai Rp 80-100 juta tergantung permintaan
ikan. Kemudian ada penawaran insentif, tetapi pemilik lebih memilih
untuk mengelolanya sendiri dan kelembagaan keuangan oleh pemilik
didapatkan dari modal sendiri dan pinjaman ke lembaga keuangan seperti
kredit ke bank. Tidak ada pajak dikarenakan usaha ini milik pribadi
perorangan sehingga terbebas dari pajak.

6
E. Aspek Kelembagaan
Analisis aspek ini berhubungan dengan penetapan institusi,
organisasi dan manajerial yang tepat dan tidak tumpang tindih (over
lapping) yang berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek usaha. Aspek
yang menyangkut kemampuan manajerial dari staf pelaksana untuk
melaksanakan kegiatan dan hubungan antara administrasi dengan lembaga
lain. Keorganisasian dari suatu usaha harus diteliti untuk diketahui apakah
usaha dapat diarahkan dan sesuai dengan peraturan yang ada. Aspek ini
diperlukan agar mempermudah dan memperlancar kegiatan usaha saat
kerjasama.
Usaha budidaya ikan mas rana berkah jaya Desa Situdaun,
Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor melakukan telah melakukan kerja
sama di antara para petani ikan untuk memajukan usahanya. Kerjasama ini
dapat melibatkan berbagi sumber daya, pemasaran bersama. Kemudian di
bagian kelembagaan lokal terdapat gabungan kelompok tani tetapi sudah
tidak beroperasi. Selanjutnya kemampuan manajemen petani mengelola
ikan dapat dilihat dari kemampuan para pekerja dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya dalam memelihara tanpa pengawasan dari
pemilik, menunjukkan bahwa aspek manajemen pembesaran ikan mas ini
layak untuk diusahakan.
Terdapat kebijakan pemerintah pada Peraturan Menteri Kelautan
Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 tentang standar
kegiatan usaha dan produk pada penyelenggaraan perizinan berusaha
berbasis risiko sektor kelautan dan perikanan. Keberlanjutan model
penanaman dan keahlian dilakukan dengan pengembangan sumber daya
manusia, kelembagaan kelompok, dan sinergitas antar pihak yang terlibat.
Strategi ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan, dan pengawasan. Pengembangan
pengembangan sumber daya manusia, kelembagaan kelompok, dan
sinergitas antar pihak yang terlibat merupakan faktor utama penentu
keberhasilan proyek.

F. Aspek Ekonomi
Analisa ekonomi proyek membutuhkan pengetahuan mengenai
apakah proyek akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan
ekonomi keseluruhan dan berkontribusi dalam penggunaan sumber daya
yang diperlukan. Aspek ini mempelajari apakah usaha memberikan
peningkatan pendapatan masyarakat dan aktivitas ekonomi lain. Di aspek
ini untuk analisis pada Usaha budidaya ikan mas rana berkah jaya Desa
Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor digunakan harga
bayangan yaitu harga pasar ikan mas konsumsi yaitu sebesar Rp 28.000.

7
Usaha perikanan Rana Berkah Jaya menambah pendapatan pelaku usaha
dan masyarakat sekitarnya, seperti penjual pakan ikan di sekitar usaha
budidaya, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga
pendapatan per kapita masyarakat sekitar meningkat, dan meningkatkan
fasilitas umum di sekitar usaha dengan perbaikan jalan di sekitar lokasi
usaha.

2.3 Komponen Analisis Ekonomi


Analisis ekonomi pada penelitian ini dilakukan dengan identifikasi
komponen biaya dan manfaat serta menggunakan kriteria kelayakan investasi.
Kriteria kelayakan investasi meliputi NPV, Net B/C, Gross B/C, IRR, dan
Payback Period. Umur usaha budidaya Ikan Mas yang digunakan dalam analisis
ini berdasarkan umur aset paling strategis dalam proyek yaitu kolam beton selama
20 tahun. Tingkat suku bunga yang digunakan berdasarkan perolehan modal dari
pinjaman ke bank tahun 2014 sebesar 8%. Berikut ini adalah komponen biaya dan
manfaat untuk analisis kelayakan ekonomi dalam usaha budidaya ikan mas Rana
Berkah Jaya di Desa Situdaun,

A. Biaya (Outflow)
Komponen biaya usaha budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya di
Desa Situ Daun terdiri atas biaya investasi, biaya variabel, dan biaya tetap.
Biaya investasi dikeluarkan di awal kegiatan usaha yaitu pada tahun
pertama. Biaya investasi kembali dikeluarkan ketika umur teknis barang
investasi sudah habis. Biaya investasi pada usaha budidaya ikan mas Rana
Berkah Jaya di Desa Situdaun terdiri dari lahan, kolam beton, instalasi
listrik, serokan, jaring hapa reguler, jaring hapa besar, galon pakan, pipa,
selang oksigen, gayung, ember, keranjang, pompa oksigen, dan timbangan.
Biaya investasi yang dikeluarkan pemilik usaha masing-masing dalam
jumlah secara keseluruhan selama setahun pada unit usaha budidaya ikan
mas.

Tabel 2.1 Biaya Investasi Usaha Budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya
Desa Situdaun

Jenis Investasi Umur Jumlah Harga Biaya


Teknis (Unit) Satuan (Rp) Investasi
(Tahun)

Lahan 20 1 70.000.000 70.000.000

Kolam Beton 20 1 38.000.000 38.000.000

8
Instalasi Listrik 15 1 1.000.000 1.000.000

Serokan 1 20 45.000 900.000

Jaring Hapa Reguler 1 6 150.000 900.000


ukuran 3x2

Jaring Hapa Reguler 1 2 100.000 200.000


ukuran 2x2

Jaring Hapa Besar 5 1 1.500.000 1.500.000

Galon Pakan 10 6 5.000 30.000

Pipa 3 inch 15 81 80.000 6.480.000

Pipa 2,5 inch 15 135 65.000 8.775.000

Selang Oksigen 5 9 6.000 54.000

Gayung 2 2 4.000 8.000

Ember 2 8 150.000 1.200.000

Keranjang 3 2 50.000 100.000

Pompa Oksigen Besar 10 1 1.500.000 1.500.000

Pompa Oksigen Kecil 10 1 600.000 600.000

Timbangan 25 kg 10 1 250.000 250.000

Timbangan 50 kg 10 1 350.000 350.000

Total 131.847.000
Sumber: Data primer diolah (2023)

9
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah
mengikuti volume produksi dalam kegiatan usaha. Biaya variabel pada
usaha budidaya ikan mas Rana Berkah Jaya di Desa Situdaun meliputi
biaya input produksi dan operasional kegiatan usaha pembenihan dan
pembesaran ikan mas. Biaya variabel yang dikeluarkan terdiri dari isi
oksigen, perawatan kolam, benih, indukan, pakan, dan obat. Biaya
pembelian benih hanya dilakukan di tiga tahun pertama, untuk selanjutnya
pemilik usaha menggunakan benih ikan mas hasil produksi sendiri. Biaya
pembelian indukan hanya dikeluarkan di tahun pertama. Biaya variabel
dalam usaha budidaya ikan mas Rana Berkah Jaya di Desa Situdaun secara
keseluruhan selama satu tahun adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2 Biaya Variabel Usaha Budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya
Desa Situdaun

Jenis Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Total Biaya

Isi Oksigen 12 unit 80.000 960.000

Perawatan Kolam 9 kolam 350.000 3.150.000

Benih 1 paket 15.000.000 15.000.000

Indukan 1 paket 1.500.000 1.500.000

Pakan 48.000 kg 5.000 240.000.000

Obat Raja Gurame 6 botol 45.000 270.000

Obat PK (Harga 1 kg 133.500 133.500


Bayangan)

Total 261.013.500
Sumber: Data primer diolah (2023)

Pemilik usaha juga mengeluarkan biaya tetap berupa sewa kolam,


pembelian lampu, listrik, dan gaji tenaga kerja. Besaran biaya tetap tidak
dipengaruhi oleh perubahan input dan output pada usaha budidaya ikan
mas. Pengeluaran untuk sewa kolam pembesaran sebesar Rp 6.000.000 per
tahun. Pengeluaran untuk pembelian lampu sebanyak 4 buah setiap
tahunnya adalah sebesar Rp 160.000. Selanjutnya pemilik usaha
menggunakan listrik token setiap bulannya sebesar Rp 50.000 sehingga

10
dalam setahun pengeluaran listrik untuk area usaha budidaya ikan mas
adalah Rp 600.000. Selanjutnya, pemilik menggunakan 3 orang tenaga
kerja dengan gaji sebesar Rp 1.200.000 (harga bayangan gaji tenaga kerja)
per bulan sehingga dalam setahun pengeluaran untuk pembayaran gaji
pekerja adalah sebesar Rp 43.200.000.

B. Manfaat (Inflow)
Manfaat yang diperoleh usaha budidaya ikan mas Rana Berkah
Jaya Desa Situdaun terdiri dari penjualan ikan mas segar, manfaat
penghasil pupuk, dan nilai sisa. Produksi ikan mas segar relatif stabil
dengan jumlah yang sama setiap tahunnya yaitu sebanyak 2 ton setiap kali
panen. Dalam satu siklus produksi, pemanenan dilakukan setelah dua
bulan sehingga dalam setahun terdapat 6 kali pemanenan. Harga jual ikan
mas segar per kg sebesar Rp 29.000 sehingga dalam setahun total manfaat
dari penjualan ikan mas segar adalah Rp 348.000.000. Usaha budidaya
ikan mas Rana Berkah Jaya Desa Situdaun memberikan manfaat bagi
lingkungan sekitar berupa manfaat limbah atau kotoran ikan mas sebagai
pupuk untuk area sawah di sekitar lokasi usaha yang sebesar
Rp28.305.000/Tahun. Perhitungan manfaat penghasil pupuk bagi sawah
ini secara lebih detail akan dijelaskan pada sub bab penentuan harga
bayangan dan valuasi ekonomi. Selanjutnya terdapat nilai sisa yang juga
menjadi bagian dari manfaat usaha dengan perhitungan sebagai berikut.

Tabel 2.3 Nilai Sisa Usaha Budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya

Uraian Umur Teknis Sisa Umur Nilai Beli Nilai Sisa


(Tahun) (Tahun) (Rp) (Rp)

Lahan 20 0 70.000.000 0

Kolam 20 0 38.000.000 0
Beton

Instalasi 15 10 1.000.000 666.666,67


Listrik

Serokan 1 0 900.000 0

Jaring Hapa 1 0 900.000 0


Reguler
ukuran 3x2

11
Jaring Hapa 1 0 200.000 0
Reguler
ukuran 2x2

Jaring Hapa 5 0 1.500.000 0


Besar

Galon 10 0 30.000 0
Pakan

Pipa 3 inch 15 10 6.480.000 4.320.000

Pipa 2,5 15 10 8.775.000 5.850.000


inch

Selang 5 0 54.000 0
Oksigen

Gayung 2 0 8.000 0

Ember 2 0 1.200.000 0

Keranjang 3 1 100.000 33.333,33

Pompa 10 0 1.500.000 0
Oksigen
Besar

Pompa 10 0 600.000 0
Oksigen
Kecil

Timbangan 10 0 250.000 0
25 kg

Timbangan 10 0 350.000 0
50 kg

Total 10.870.000
Sumber: Data primer diolah (2023)

12
2.4 Komponen Biaya dan Manfaat dengan Harga Bayangan
Terdapat dua biaya pada penelitian ini yang menggunakan harga bayangan
dalam perhitungan analisis kelayakan ekonomi, yaitu obat PK dan gaji tenaga
kerja. Penentuan harga obat PK tersebut menggunakan harga bayangan karena itu
merupakan barang yang terkena intervensi pajak. Besarnya penerapan pajak pada
obat PK adalah sebesar 11%. Lalu, dari sisi tenaga kerjanya, tenaga kerja yang
digunakan merupakan tenaga kerja tidak terdidik yang berada di pedesaan
sehingga gaji yang diterima hanya sebesar 80% dari upah aktualnya karena
terdapat distorsi kebijakan.
Manfaat penghasil pupuk didekati dengan perhitungan valuasi replacement
cost. Manfaat penghasil pupuk bagi area sawah di sekitar lokasi usaha budidaya
ikan mas diasumsikan dapat menggantikan pembelian terhadap pupuk yang
dibutuhkan untuk usahatani padi. Terdapat dua hektar lahan sawah yang
mendapatkan manfaat penghasil pupuk. Setiap tahun, terjadi tiga kali musim
tanam di area sawah dekat lokasi usaha budidaya ikan mas. Setiap kali musim
tanam, dibutuhkan pupuk nitrogen (Urea) sebesar 225 kg, pupuk phospor (SP-36)
sebesar 125 kg, dan pupuk kalium (KCl) sebesar 87,5 kg masing-masing untuk
per hektar. Harga masing-masing pupuk yaitu pupuk nitrogen (Urea) Rp520.000
per sak, pupuk phospor (SP-36) Rp6.000 per kg, dan pupuk kalium (KCl)
Rp930.000 per sak. Lalu, harga input lainnya diasumsikan sama seperti harga
pasarnya.

2.5 Penentuan Harga Bayangan dan Valuasi Komponen Biaya dan Manfaat
Pada penelitian ini, terdapat beberapa input produksi yang belum
mencerminkan harga yang sebenarnya karena terdapat pajak pada harga yang
dibayarkan petani untuk membeli barang tersebut. Input produksi tersebut berupa
biaya obat untuk Ikan Mas, yaitu Peka dan biaya tenaga kerja yang digunakan
setiap tahun. Berikut adalah rincian perhitungannya,

A. Biaya Obat Ikan Mas, PK


● Unit Penggunaan = 1 Buah/Tahun
● Harga Setelah Pajak = Rp150.000/Buah
● Pajak = 11%
● Harga Sebelum Pajak,
= Harga Setelah Pajak * (100%-Pajak)
= Rp150.000/Buah*(100%-11%) = Rp150.000/Buah*89%
= Rp133.500/Buah
➔ Biaya Obat Ikan Koi, PK, yang Sebenarnya,
= Harga Sebelum Pajak * Unit Penggunaan
= Rp133.500/Buah*1 Buah/Tahun
= Rp133.500/Tahun

13
B. Biaya Tenaga Kerja
● Unit Penggunaan = 3 Orang
● Harga Sebelum Konversi = Rp1.500.000/orang/bulan
● Konversi Faktor = 80%
● Harga Tenaga Kerja Setelah Konversi,
= Harga Sebelum Konversi * Konversi Faktor
= Rp1.500.000/Orang/Bulan*80% = Rp1.200.000/orang/bulan
➔ Biaya Tenaga Kerja yang Sebenarnya,
= Harga Setelah Konversi * Unit Penggunaan
= Rp1.200.000/orang/bulan*3 orang = Rp3.600.000/bulan
= Rp3.600.000/bulan*12 bulan = Rp43.200.000/Tahun

Selain itu, usaha ternak Ikan Mas ini juga memiliki eksternalitas positif
bagi petani padi sekitar karena limbah air yang bercampur kotoran ikan dari usaha
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk menambah nutrisi bagi tanaman
padi, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak. Berikut adalah perhitungannya,

A. Manfaat Penghasil Pupuk


1) Pupuk Nitrogen (Urea)
● Volume = 225 Kg/Musim Tanam/Ha
● Harga = Rp520.000/50 Kg
➔ Manfaat Usaha Ternak Ikan Mas Sebagai Pengganti Pupuk
Nitrogen (Urea),
= Volume * Harga
= 225 Kg/Musim Tanam/Ha*Rp520.000/50 Kg
= Rp2.340.000/Musim Tanam/Ha
➔ Total Manfaat Penghasil Pupuk Nitrogen (Urea) 2 Ha
Sawah/Tahun,
= Rp2.340.000/Musim Tanam/Ha*3 Kali Musim
Tanam/Tahun*2 Ha
= Rp14.040.000/Tahun

2) Pupuk Phospor (SP-36)


● Volume = 125 Kg/Musim Tanam/Ha
● Harga = Rp6.000/Kg
➔ Manfaat Usaha Ternak Ikan Mas Sebagai Pengganti Pupuk
Phospor (SP-36),
= Volume * Harga
= 125 Kg/Musim Tanam/Ha*Rp6.000/Kg
= Rp750.000/Musim Tanam/Ha
➔ Total Manfaat Penghasil Pupuk Phospor (SP-36) 2 Ha
Sawah/Tahun,

14
= Rp750.000/MusimTanam/Ha*3 Kali Musim
Tanam/Tahun*2 Ha
= Rp4.500.000/Tahun

3) Pupuk Kalium (KCl)


● Volume = 87,5 Kg/Musim Tanam/Ha
● Harga = Rp930.000/50 Kg
➔ Manfaat Usaha Ternak Ikan Mas Sebagai Pengganti Pupuk
Kalium (KCl),
= Volume * Harga
= 87,5 Kg/Musim Tanam/Ha*Rp930.000/50 Kg
= Rp1.627.500/Musim Tanam/Ha
➔ Total Manfaat Penghasil Pupuk Kalium (KCl) 2 Ha
Sawah/Tahun,
= Rp1.627.500/Musim Tanam/Ha*3 Kali Musim
Tanam/Tahun*2 Ha
= Rp9.765.000/Tahun

Sehingga total dari manfaat usaha ternak Ikan Mas tersebut sebagai
penghasil pupuk untuk usahatani padi seluas 2 Ha sawah di sekitarnya adalah
sebesar Rp28.305.000/Tahun, yaitu penjumlahan dari total manfaat pupuk urea,
pupuk SP-36, dan pupuk KCl yang masing-masing besarannya adalah
Rp14.040.000/Tahun, Rp4.500.000/Tahun, dan Rp9.765.000/Tahun.

2.6 Analisis Cash Flow dan Interpretasi

2.6.1 Kriteria Kelayakan Finansial


Kriteria kelayakan investasi usaha ikan mas rana berkah jaya Desa
Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor menggunakan Net
Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Gross
Benefit-Cost Ratio (Gross B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan
Payback Period (PP). Hasil perhitungan analisis ekonomi usaha budidaua
ikan mas Rana Berkah Jaya Desa Situdaun dapat dilihat pada Tabel 2.4
dan Lampiran Cashflow.

15
Tabel 2.4 Kelayakan usahatani ikan mas di Rana Berkah Jaya

Kriteria Investasi Nilai Indikator Hasil


Kelayakan Kelayakan

NPV (Rp) Rp612.533.604 >0 Layak

Net B/C 10,95 >1 Layak

Gross B/C 1,20 >1 Layak

IRR (%) 102,28% > 8% Layak

Payback Period 2 tahun 2 bulan < 20 tahun Layak


(Tahun)
Sumber: Data primer diolah (2023).

A. Net Present Value (NPV)


Perhitungan Net Present Value dilakukan untuk mengetahui
total manfaat bersih yang didapatkan oleh usaha budidaya ikan mas
Rana Berkah Jaya pada setiap skenario selama umur bisnis pada
tingkat diskonto tertentu. Usaha budidaya ikan mas dapat
dinyatakan layak apabila hasil nilai NPV adalah nol atau jumlah
seluruh manfaat yang diterima melebihi biaya yang dikeluarkan.
Berdasarkan perhitungan, usaha budidaya ikan mas Rana Berkah
Jaya di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya menghasilkan
manfaat bersih sebesar Rp 612.533.604. Berdasarkan hal tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya ikan mas Rana
Berkah Jaya di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya layak untuk
dijalankan.

B. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)


Net Benefit/Cost Ratio adalah perbandingan antara jumlah
NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net B/C ini menunjukkan
gambaran beberapa kali lipat benefit akan diperoleh dari biaya
yang telah dikeluarkan oleh usaha budidaya ikan mas Rana Berkah
Jaya. Usaha budidaya ikan dapat dinyatakan layak apabila hasil
nilai Net B/C adalah lebih besar dari 1. Berdasarkan perhitungan,
usaha budidaya ikan mas Rana Berkah Jaya di Desa Situ Daun,
Kecamatan Tenjolaya menghasilkan nilai Net B/C sebesar 10,95 .
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa usaha

16
budidaya ikan mas Rana Berkah Jaya di Desa Situ Daun,
Kecamatan Tenjolaya layak untuk dijalankan.

C. Gross Benefit-Cost Ratio (Gross B/C)


Gross Benefit-Cost Ratio (Gross B/C) adalah perbandingan
antara benefit kotor yang telah di diskon dengan cost secara
keseluruhan yang telah di diskon. Usaha budidaya ikan dapat
dinyatakan layak apabila hasil nilai Gross B/C adalah lebih besar
dari 1. Berdasarkan perhitungan, usaha budidaya ikan mas Rana
Berkah Jaya di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya
menghasilkan nilai Gross B/C sebesar 1,20. Berdasarkan hal
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya ikan mas
Rana Berkah Jaya di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya layak
untuk dijalankan.

D. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return mengukur seberapa besar
pengembalian usaha terhadap investasi yang ditanamkan.
Berdasarkan hasil perhitungan IRR dari usaha budidaya ikan mas
Rana Berkah Jaya Desa Situdaun sebesar 102,28%. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang
ditanamkan pada usaha budidaya ikan mas sebesar 102,28%,
sehingga akan lebih menguntungkan jika modal digunakan untuk
usaha budidaya ikan mas, karena rate of return dari investasi lebih
besar dari discount rate (suku bunga). Jika dibandingkan nilai IRR
lebih besar dari discount rate (IRR > discount rate), maka usaha
budidaya ikan mas di Desa Situdaun layak untuk diusahakan.

E. Payback Period (PP)


Payback Period digunakan untuk menghitung seberapa
cepat investasi bisa kembali. Payback Period dari usaha budidaya
ikan mas di Desa Situdaun sebesar 2 tahun 2 bulan. Jika
dibandingkan dengan umur usaha budidaya ikan mas selama 20
tahun, maka jangka pengembalian modal usaha budidaya ikan mas
di Desa Situdaun lebih cepat dari umur usaha, sehingga layak
untuk diusahakan.

17
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Objek penelitian ini adalah usaha perikanan Rana Berkah Jaya, Desa Situ
Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Usaha
tersebut melakukan kegiatan pembenihan dan pembesaran ikan mas koi,
ikan mas konsumsi, dan ikan gurame segar sejak 2014. Meskipun begitu,
penelitian ini hanya berfokus pada Ikan Mas konsumsi. Lalu, jenis kolam
yang digunakan untuk kegiatan pembenihan dan pembesarannya berbeda.
Kegiatan pembenihan ikan mas dilakukan pada kolam air tenang,
sedangkan untuk pembesaran dilakukan di kolam air deras.
2. Berdasarkan aspek teknis, aspek sosial, aspek komersil, aspek finansial,
aspek kelembagaan, dan aspek ekonomi usaha perikanan Ikan Mas Rana
Berkah Jaya layak untuk diusahakan. Hal itu terjadi karena usaha ikan mas
tersebut memiliki kondisi lokasi yang mendukung dalam menyediakan
input produksi, memiliki peluang pasar, dan memberikan dampak positif
pada sekitarnya dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
3. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan cashflow analisis
ekonomi, diperoleh nilai NPV, Gross B/C, Net B/C, dan IRR adalah
sebesar Rp 612.533.604; 10,95; 1,20; 102,28%. Hal itu menunjukkan
bahwa usaha budidaya Ikan Mas Rana Berkah Jaya, Desa Situdaun,
Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor layak atau menghasilkan
keuntungan secara ekonomi yang mana nilai tersebut telah
menggambarkan harga sebenarnya dari barang atau jasa yang digunakan.
Dapat dikatakan layak karena nilai NPV lebih besar dari nol atau bernilai
positif, nilai Gross B/C lebih besar dari 1, Net B/C lebih besar dari 1, dan
IRR lebih lebih dari nilai suku bunganya. Sehingga, hal itu menandakan
bahwa biaya yang dikeluarkan usaha tersebut secara agregat masih lebih
kecil dibandingkan dengan penerimaannya.

3.2 Saran
Dalam melakukan kegiatan wawancara pada pemilik usaha peternakan
Ikan Mas Ranah Berkah Jaya, kami menemukan kesulitan terkait harga pembelian
beberapa barang di awal tahun karena tidak ada buku catatan yang dimiliki sang
pemilik terkait harga itu. Meskipun begitu, data tersebut berhasil didapatkan
melalui perkiraan harga dari sang pemilik. Hal ini menjadi kendala dalam
menganalisis kelayakan usaha tersebut. Oleh karena itu, diharapkan agar sang
pemilik dapat mulai membiasakan diri untuk melakukan pencatatan usahataninya
agar nantinya data tersebut dapat dijadikan sebagai alat evaluasi ke depannya,
sehingga usahanya dapat terjaga kelayakannya dan berkelanjutan.

18
DAFTAR PUSTAKA

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2022). Data Volume Produksi


Perikanan Budidaya Pembesaran per Komoditas Utama (Ton). Jakarta:
statistik.kkp.go.id. Link:
https://statistik.kkp.go.id/home.php?m=prod_ikan_budidaya_kab.

Anonim. 2000. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.

Irawan PB, Zulfanita Z, Wicaksono IA. 2012. Analisis Usaha Pembenihan Gurami
(Osphronemus gouramy Lacepede.) di Desa Kaliurip Kecamatan Bener
Kabupaten Purworejo. Surya Agritama. 1(2): 24–33.

Pratama FA, Harris H, Anwar S. 2020. Pengaruh Perbedaan Media Filter Dalam
Resirkulasi Terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan
Budidaya Perairan. 15(2): 95–104. Doi:
https://doi.org/10.31851/jipbp.v15i2.5089.

Tanudy A. 2019. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Panen Ikan Mas di


Desa Wutlarin Kecamatan Abenaho Kabupaten Yalimo. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis. 9(2): 23–28. DOI: https://doi.org/10.55049/jeb.v9i2.174.

19
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

20
Lampiran 2. Perhitungan Cashflow Detail (1-10 tahun)

21
Lampiran 3. Perhitungan Cashflow Detail (11-20 tahun)

Detail cashflow dapat diakses pada link berikut:


https://docs.google.com/spreadsheets/d/1xMAxxAk-VfcT4s9bqEtKUaPmtR0xwu
F1JjxDnYXmBig/edit?usp=sharing

22
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

KOMPONEN PENERIMAAN
1. Berapa Rp hasil penjualan dari produksi usaha pembenihan ikan mas yang
bapak lakukan per bulannya?
2. Untuk modal awal usaha, apakah berasal dari modal milik pribadi atau
pinjaman? Berapa Rp jumlahnya? Di tahun berapa dilakukan persediaan
modal tersebut (utk perkiraan tk suku bunga)?
3. Adakah sumber penerimaan lain dari usaha pembenihan ikan mas ini
selain yang sudah ditanyakan diatas? Jika ada, apa saja dan berapa Rp
besarnya per bulan?

KOMPONEN OUTFLOW BIAYA INVESTASI


4. Berapa luas lahan untuk usaha pembenihan dan pembesaran ikan mas?
Berapa harga lahan seluas tersebut pada tahun tersebut? (dalam satuan Rp
per satuan luas)
5. Berapa biaya pembuatan kolam untuk usaha pembenihan ikan mas Bapak?
(dalam satuan Rp)
6. Berapa biaya instalasi/pemasangan aliran listrik untuk keperluan listrik di
kolam usaha ikan mas Bapak? (dalam satuan Rp)
7. Berapa jumlah kakaban yang Bapak gunakan? Berapa harga per
satuannya? (dalam satuan Rp per buah)
8. Berapa jumlah serokan yang Bapak gunakan? Berapa harga per satuannya?
(dalam satuan Rp per buah)
9. Berapa jumlah jaring hapa yang Bapak gunakan? Berapa harga per
satuannya? (dalam satuan Rp per buah atau per ukuran tertentu)
10. Berapa jumlah galon pakan yang Bapak gunakan? Berapa harga per
satuannya? (dalam satuan Rp per buah)
11. Berapa jumlah pipa yang Bapak gunakan? Berapa harga per satuannya
untuk ukuran pipa yang Bapak gunakan? (dalam satuan Rp per buah atau
per panjang pipa bebas)
12. Berapa jumlah selang atau berapa panjang selang yang Bapak gunakan?
Berapa harga selang per satuannya? (dalam satuan Rp per buah atau per
ukuran meter misal bebas)
13. Berapa jumlah gayung yg digunakan untuk keperluan usaha Bapak?
Berapa Rp harga pembelian gayung per buahnya?
14. Berapa jumlah ember yg digunakan untuk keperluan usaha Bapak? Berapa
harga pembelian ember per buahnya?
15. Berapa jumlah keranjang ikan untuk keperluan usaha Bapak? Berapa harga
pembelian keranjang ikan per buahnya?
16. Berapa jumlah tabung pompa oksigen yg digunakan untuk keperluan
usaha Bapak? Berapa biaya pembelian pompa oksigen per buahnya?

23
17. Apakah terdapat barang investasi lain yang dibeli selain yang telah
ditanyakan?
18. Timbangan?

KOMPONEN OUTFLOW BIAYA TETAP


19. Adakah pajak yang harus Bapak keluarkan untuk keperluan usaha
pembenihan ikan mas ini? Seperti PBB, pajak lahan, dll. Jika ada berapa
Rp yang dibayarkan rutinnya (per bulan/per tahun menyesuaikan)?
20. Berapa biaya untuk pembayaran listrik di area kolam ikan (seperti untuk
lampu, mesin air, pompa oksigen, dll) dalam Rp setiap bulannya?
21. Apakah Bapak menggunakan tenaga kerja tetap? Jika iya berapa
jumlahnya dan berapa gaji yang diterima setiap bulannya?

KOMPONEN OUTFLOW BIAYA VARIABEL


22. Berapa biaya persiapan pembibitan usaha Bapak setiap bulannya?
23. Berapa biaya isi oksigennya?
24. Berapa biaya perawatan ikan atau benih ikan setiap bulannya?
25. Berapa biaya untuk keperluan pemanenan setiap bulannya?
26. Berapa biaya untuk keperluan pasca panen setiap bulannya?
27. Berapa biaya pembelian kantong plastik yang Bapak gunakan dalam
usaha? Semisal untuk mengemas pembelian atau keperluan lainnya
28. Pada waktu tertentu apakah Bapak menggunakan tenaga kerja tambahan?
Jika iya, berapa biaya upahnya per tambahan waktu kerja yang
dibutuhkan? (misal dalam setahun, di musim lebaran permintaan sedang
naik sehingga butuh tenaga kerja tambahan yang diberi upah per jml hari
kerja)
29. Berapa biaya BBM untuk keperluan transportasi usaha Bapak? Seperti
untuk membeli input produksi, Bapak menggunakan motor, berapa biaya
BBM nya untuk keperluan tsb
30. Berapa biaya perawatan kolam rutinnya per bulan atau per tahun?

KOMPONEN OUTFLOW BIAYA BAHAN BAKU


31. Berapa biaya untuk pembelian indukan ikan mas yang Bapak keluarkan
per bulannya?
32. Berapa biaya untuk pembelian benih/bibit ikan mas yang Bapak keluarkan
per bulannya?
33. Berapa kg atau karung jumlah pakan yang Bapak butuhkan dalam usaha
Bapak setiap bulannya? Berapa harga pakan tersebut per satuan kg atau
karungnya?
34. Berapa jumlah obat untuk ikan yang Bapak butuhkan dalam usaha Bapak
setiap bulannya? Berapa harga obat tersebut per satuannya?

24
35. Berapa jumlah vitamin untuk ikan yang Bapak butuhkan dalam usaha
Bapak setiap bulannya? Berapa harga vitamin tersebut per satuannya?

PERTANYAAN PELENGKAP
36. Adakah pengeluaran lain dari usaha pembenihan ikan mas ini selain yang
sudah ditanyakan diatas? Jika ada, apa saja dan berapa Rp besarnya per
bulan?

25

Anda mungkin juga menyukai