Anda di halaman 1dari 52

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PANGAN KABUPATEN
SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Anggita Puspita Sari (1302181273)

2. Dimasaka Nur Permono (1302180473)

3. Farid Iqbal Darmawan (1302180292)

4. Salsabilla Alifianisya (1302181298)

5. Sindy Anjalina Putri Armanti (1302181310)

MAHASISWA PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI

2021
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

TANDA PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

NAMA : ANGGITA PUSPITA SARI


NOMOR POKOK MAHASISWA : 1302181273
NAMA : DIMASAKA NUR PERMONO
NOMOR POKOK MAHASISWA : 1302180473
NAMA : FARID IQBAL DARMAWAN
NOMOR POKOK MAHASISWA : 1302180292
NAMA : SALSABILLA ALIFIANISYA
NOMOR POKOK MAHASISWA : 1302181298
NAMA : SINDY ANJALINA PUTRI ARMANTI
NOMOR POKOK MAHASISWA : 1302181310
JUDUL LAPORAN PKL : ??????????????

Menyetujui,

Pembimbing

Tri Anjarsari, S.Psi., M.M.

NIP 197209091999032007
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis diberikan kekuatan untuk dapat menyelesaikan laporan

yang berjudul “…………………………………………………………..” dengan baik dan

tepat waktu.

Laporan ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan pada saat melakukan

praktik kerja lapangan (PKL) pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan selama kurang

lebih dua bulan yang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2021 hingga 9 April 2021.

Selesainya laporan PKL ini tidak lepas dari dukungan, semangat serta bimbingan dari

berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Tri Anjarsari, S. Psi., M.M. selaku pembimbing dalam penulisan laporan PKL ini

yang telah bersedia memberikan waktu serta pikiran demi terselesaikannya laporan ini.

2. Seluruh pejabat dan pegawai Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten

Semarang yang telah membantu kelancaran PKL penulis

3. Teman-teman PKL yang telah meluangkan waktunya untuk menyusun dan

menyelesaikan laporan PKL ini

Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini tidak lain adalah sebagai bentuk pemenuhan

atas salah satu syarat kelulusan dari Program Studi Diploma III Akuntansi di Politeknik

Keuangan Negara STAN. Selain itu, laporan ini dibuat untuk menambah pengetahuan terkait

proses bisnis yang terjadi di lingkungan pemerintah daerah.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik daan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak. Tidak lupa, mohon maaf apabila terdapat pemilihan kata yang tidak pantas

atau kurang berkenan. Penulis berharap laporan ini mampu bermanfaat bagi pembaca dan

menambah wawasan bagi penulis.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kabupaten Semarang, 12 April 2021

Tim Penulis

DAFTAR ISI
(JUDUL LAPORAN) 1

TANDA PERSETUJUAN 2

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 5

BAB I PENDAHULUAN 7

1.1 LATAR BELAKANG 7

1.2 RUMUSAN MASALAH 9

1.3 TUJUAN PENULISAN 10

1.4 MANFAAT PENULISAN 10

BAB II PEMBAHASAN 12

2.1 Struktur Organisasi Dispertanikap Kabupaten Semarang 12

2.2 Subbagian Perencanaan 12

2.2.1 Definisi 12

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi 13

2.2.3 Kontribusi Selama PKL 14

2.2.4 Permasalahan 14

2.2.5 Solusi 15

2.3 Subbagian Umum dan Kepegawaian 15

2.3.1 Definisi 15

2.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi 15

2.3.3 Kontribusi selama PKL 17

2.3.4 Permasalahan pada Bidang 18

2.3.5 Solusi 19
2.4 Subbagian Keuangan 19

2.4.1 Definisi 19

2.4.2 Tugas Pokok dan Fungsi 19

2.4.3 Kontribusi Selama PKL 22

2.4.4 Permasalahan 23

2.4.5 Solusi 28

2.5 Bidang Perikanan 30

2.6 Bidang Peternakan 35

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 45

3.1 KESIMPULAN 45

3.2 SARAN 47

LAMPIRAN 48
BAB I

PENDAHULUAN

I.a LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat berimbas pada seluruh

aspek kehidupan kita saat ini. Tak terkecuali dalam hal sumber daya manusia. Persaingan

antar manusia selalu terjadi, bahkan di era modern ini persaingan itu tak lagi sebatas

antara sumber daya manusia dalam daerah yang sama, melainkan bisa terjadi antarnegara.

Sehingga, manusia dituntut untuk terus menerus berkembang dan berproses agar menjadi

lebih baik. Dalam masa persaingan yang berat ini, sumber daya manusia yang bagus dan

terampil merupakan modal penting dalam suatu pekerjaan, maka kualitas tenaga kerja

harus selalu ditingkatkan.

Tak terkecuali dengan sumber daya di bidang pemerintahan, khususnya yang

sebagian akan dikelola oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebagai poros utama

pemerintahan negara, diperlukan ASN maupun calon ASN yang berintegritas dan

terampil sebagai bagian dari penentu masa depan Negara. Oleh karena itu, Politeknik

Keuangan Negara STAN sebagai salah satu dari kampus yang berada di bawah

Kementerian Keuangan sekaligus sekolah kedinasan, memberikan kesempatan bagi

mahasiswanya untuk lebih mengenal dunia kerja, menambah pengetahuan dan

kompetensi dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada

instansi-instansi Pemerintah sebagai bentuk pengenalan mahasiswa pada dunia kerja di

sektor pemerintahan yang nantinya akan mahasiswa tempati.


Praktik Kerja Lapangan atau yang selanjutnya disingkat PKL merupakan salah

satu syarat kelulusan dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sebagai calon ASN,

kegiatan PKL ini sangat membantu mahasiswa untuk mengenal dunia kerja yang

sesungguhnya. Selain itu, dengan adanya kegiatan PKL ini, mahasiswa mampu

membandingkan teori-teori yang telah dipelajari selama tiga tahun masa pendidikan di

Politeknik Keuangan Negara STAN dengan realita yang terjadi di lapangan. Kali ini,

penulis berkesempatan untuk melaksanakan PKL pada Dinas Pertanian, Perikanan dan

Pangan Kabupaten Semarang.

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang (Dispertanikap)

merupakan organisasi perangkat daerah baru yang terbentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 21 Tahun 2016 yang diundangkan pada tanggal 11 Oktober 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Semarang. Berlokasi di Jl.

Letjend Suprapto No.9 B, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dinas ini

merupakan penggabungan antara tiga Dinas, yakni Dinas Pertanian, Perkebunan, Dan

Kehutanan, Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Dinas Ketahanan Pangan dimana

sebelumnya Dinas Ketahanan Pangan merupakan berada di ranah provinsi saja dan

kemudian diturunkan menjadi setingkat kabupaten. Kemudian bidang kehutanan yang

sebelumnya merupakan ranah kabupaten dinaikkan menjadi tingkat provinsi dan dikelola

oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Semarang Nomor 52 Tahun 2016 anggal 31

Oktober 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Tata Kerja

Dan Perincian Tugas Perangkat Daerah Kabupaten Semarang, Dinas Pertanian Perikanan

dan Pangan Kabupaten Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan


pemerintahan Daerah di bidang pertanian, bidang perikanan, bidang kelautan dan bidang

pangan. Selain itu, Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang

merupakan perangkat daerah bertipe A, yakni tipelogi perangkat daerah untuk mewadahi

pelaksanaan fungsi urusan pemerintahan dengan beban kerja yang besar.

Penulis terdiri dari lima mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN yang

terbagi menjadi empat kelompok dan berkesempatan untuk mengamati dan membantu

kegiatan yang terjadi dalam empat sub bagian. Adapun sub bagian tersebut adalah Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Perencanaan, Sub Bagian Keuangan, serta

Bidang Perikanan dan Peternakan. Laporan PKL ini penulis susun sebagai hasil kinerja

dan bentuk pertanggungjawaban dari dua bulan pelaksanaan PKL penulis di Dinas

Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang.

I.b RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dari Subbagian Umum dan Kepegawaian, Subbagian Perencanaan, Sub

Bagian Keuangan, serta Bidang Perikanan dan Peternakan di Dinas Pertanian,

Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang?

2. Apa tugas dan fungsi dari Subbagian Umum dan Kepegawaian, Subbagian

Perencanaan, Subbagian Keuangan, serta Bidang Perikanan dan Peternakan di Dinas

Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang?

3. Apa permasalahan yang terjadi Subbagian Umum dan Kepegawaian, Subbagian

Perencanaan, Subbagian Keuangan, serta Bidang Perikanan dan Peternakan di Dinas

Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang?

4. Apa solusi yang diberikan oleh Subbagian Umum dan Kepegawaian, Subbagian

Perencanaan, Subbagian Keuangan, serta Bidang Perikanan dan Peternakan di Dinas


Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang atas permasalahan yang

terjadi?

I.c TUJUAN PENULISAN

1. Menyelesaikan salah satu persyaratan dalam penilaian PKL Program Studi D III

Akuntansi yang merupakan salah satu syarat kelulusan dari Politeknik Keuangan

Negara STAN

2. Membandingkan teori yang telah dipelajari di Politeknik Keuangan Negara STAN

dengan realita yang terjadi.

3. Melakukan pengamatan atas kegiatan yang terjadi di Dinas Pertanian, Perikanan dan

Pangan Kabupaten Semarang.

4. Menyimpulkan dan memberi saran atas permasalahan yang terjadi di Dinas Pertanian,

Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang.

5. Menambah pengetahuan dalam dunia kerja di instansi pemerintahan.

I.d MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penulisan laporan PKL ini terdiri atas:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penulisan laporan PKL ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kegiatan yang terjadi di instansi

pemerintah khususnya Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang.

Penulisan laporan ini juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu yang secara

teoritis telah dipelajari di bangku perkuliahan.

2. Manfaat Praktis
Secara Praktis, penulisan laporan PKL ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung terkait dunia kerja di

lingkungan pemerintah yang kemudian dapat penulis implementasikan sebagai

calon ASN yang berintegritas di masa yang akan datang

b. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan tambahan pengetahuan yang lebih luas tentang Dinas

Pertanian, Perikanan dan Pangan, khususnya bagi masyarakat yang bermata

pencaharian di bidang terkait.

c. Bagi Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang

Penulisan laporan PKL ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi

Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan mengenai kontribusi dan bentuk

pertanggungjawaban penulis dalam melakukan perannya sebagai Mahasiswa yang

telah berhasil melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.


BAB II
PEMBAHASAN

II.a Struktur Organisasi Dispertanikap Kabupaten Semarang

Gambar II.1 Struktur Organisasi Dispertanikap Kabupaten Semarang

II.b Subbagian Perencanaan

II.b.1 Definisi

Subbagian Perencanaan merupakan salah satu bagian pada Dinas Pertanian, Perikanan

dan Pangan yang melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang penyusunan perencanaan
Dinas. Bagian ini merencanakan seluruh program, perencanaan dan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh dinas untuk satu tahun ke depan. Tugas utama dari bagian ini adalah

mengoordinasi semua kegiatan, bidang dan seksi, yang kemudian koordinasi tersebut akan

dirinci oleh masing-masing bidang.

II.b.2 Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Pokok

a) menyusun program kerja dan anggaran Sub Bagian Perencanaan;

b) membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan;

c) menghimpun dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dari masing-masing

Bidang, Subbidang dan Subbagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d) menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran

(DPPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e) menyusun Profil dan laporan bidang pertanian, perkebunan, peternakan perikanan

dan Ketahanan Pangan, dan Standar Operasional Prosedur sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

f) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja Dinas;

g) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Dinas;

h) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sub bagian

Perencanaan;

i) menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Sub bagian

Perencanaan;
j) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran pelaksanaan

tugas; dan

k) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Fungsi

Subbagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi untuk pelaksanaan koordinasi

penyusunan rencana program/kegiatan/anggaran untuk Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan

untuk periode tahunan.

II.b.3 Kontribusi Selama PKL

a. Membantu perekapan data usulan perencanaan untuk tahun 2022 dari SIPD.

b. Membantu mengedit draft LKPJ dinas.

c. Membantu menginput data ke dalam draft profil dinas tahun 2020.

d. Membantu menginput beberapa transaksi belanja langsung ke SIPKD.

e. Membantu membuat laporan perjalanan dinas.

f. Melakukan kunjungan ke UPTD Pasar Hewan Ambarawa, RPH Ambarawa, UPTD Pasar

Jetis, serta UPTD Balai Benih Ikan Siwarak.

g. Membantu melakukan penggandaan dokumen (fotocopy) dan scan.

h. Membantu distribusi surat antar bidang.

II.b.4 Permasalahan

a. Terlalu banyak perencanaan yang harus disusun dan banyak pekerjaan yang tenggat

waktunya saling susul menyusul, sehingga kekurangan waktu dalam pengerjaannya.

b. Komunikasi ke bidang-bidang lain harus dilaksanakan dengan cepat sehingga

memerlukan pekerjaan yang lebih keras.


II.b.5 Solusi

Subbagian Perencanaan tetap berusaha keras untuk mengejar tenggat waktu yang

sudah ditetapkan. Selain itu, kerja sama antar bidang sangat diperlukan sehingga target-target

dapat tercapai.

II.c Subbagian Umum dan Kepegawaian

II.b.1 Definisi

Subbagian Umum dan Kepegawaian merupakan salah satu Subbagian yang ada pada

Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang yang memiliki tugas yakni

Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat dan melakukan urusan umum, penatausahaan surat

menyurat, urusan rumah tangga, kehumasan, dokumentasi dan inventarisasi barang serta

administrasi kepegawaian.

II.c.1 Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Pokok

Subbagian Umum dan Kepegawaian Dispertanikap memiliki Tugas pokok secara rinci

antara lain sebagai berikut :

a) menyusun program kerja dan anggaran Subbagian Umum Dan Kepegawaian;

b) membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan;

c) menyiapkan bahan dalam rangka pelayanan urusan administrasi umum, rumah

tangga, perpustakaan, kearsipan, dan pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas;

d) merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga

Dinas sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;
e) melaksanakan inventarisasi barang kekayaan Dinas untuk tertib administrasi serta

melaksanakan pemeliharaan barang inventaris agar dapat digunakan dengan

optimal;

f) membuat laporan rutin tentang peremajaan pegawai, Daftar Urut Kepangkatan

(DUK), nominatif pegawai, dan laporan kepegawaian lainnya demi terciptanya

tertib administrasi kepegawaian;

g) memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, diklat pegawai, dan

urusan kepegawaian lainnya;

h) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum Dan

Kepegawaian;

i) menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum

Dan Kepegawaian;

j) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran pelaksanaan

tugas; dan

k) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Fungsi

Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam poin (1), menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan kegiatan urusan umum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah

tangga, kehumasan, dokumentasi dan inventarisasi barang serta administrasi

kepegawaian;
b. pelaksanaan kegiatan urusan umum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah

tangga, kehumasan, dokumentasi dan inventarisasi barang serta administrasi

kepegawaian;

c. pembagian tugas dan mengontrol pelaksanaan kegiatan urusan umum,

penatausahaan surat menyurat, urusan rumah tangga, kehumasan, dokumentasi dan

inventarisasi barang serta administrasi kepegawaian;

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan fungsinya.

II.c.2 Kontribusi selama PKL

a. Bertanggung jawab dalam berperan sebagai pembantu Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian.

b. Membuat rekap daftar persediaan setiap sub bagian, bidang dan seksi yang ada di

Dispertanikap pada tahun 2020.

c. Melakukan Input setiap Belanja sub bagian umum dan kepegawaian pada Aplikasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) untuk periode bulan Januari, Februari,

dan Maret.

d. Melakukan input pemotongan dan penyetoran pajak pada aplikasi SIPKD.

e. Mencetak A2 dalam bentuk cetak pada aplikasi SIPKD.

f. Melakukan pembenaran pada no. belanja pada A2 bulan Januari yang sebelumnya secara

manual menjadi sesuai dengan yang tertera pada SIPKD.

g. Membuat format rekap Surat Pengesahan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran

(SPJ) pada Excel untuk periode bulan Januari, Februari, dan Maret.

h. Menyusun SPJ Belanja – Fungsional dan bukti transaksi dalam bentuk cetak untuk

periode bulan Februari.


i. Membuat aplikasi rekap persediaan dalam bentuk spreadsheet yang disosialisasikan dan

digunakan oleh setiap sub bagian, bidang, dan seksi sebagai standar rekap persediaan

Dispertanikap.

j. Membuat aplikasi Kendaraan Dinas dalam bentuk spreadsheet dan digunakan pribadi oleh

Sub bagian Umum dan Kepegawaian.

k. Melakukan kunjungan kerja pada beberapa unit Dispertanikap, diantaranya UPTD Pasar

Hewan Ambarawa, UPTD RPH Ambarawa, UPTD Pasar Jetis, dan UPTD Balai Benih

Ikan Siwarak.

l. Memberikan saran kepada pegawai terkait input Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara

Negara (LHKPN).

m. Membantu Penyelenggaraan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian seperti

diantaranya melakukan penggandaan (fotocopy), melakukan pengadaan barang dan jasa,

membantu dalam membagikan konsumsi dan logistik serta pemasangan proyektor dan

LED TV pada Aula Dispertanikap.

II.c.3 Permasalahan pada Bidang

a. Rekap persediaan yang masih dilakukan secara manual dan tidak dilakukan secara efisien,

sehingga diperlukan waktu lama dalam penyusunan rekap tersebut.

b. Penggunaan kembali aplikasi SIPKD yang sebelumnya direncanakan menggunakan

aplikasi baru, sehingga SPJ belanja pada bulan januari dilakukan secara manual dan

belum di input pada aplikasi.

c. Input aplikasi SIPKD yang sering mengalami kesalahan sistem yang disebabkan oleh

aplikasi tersebut secara langsung maupun kesalahan akibat kurangnya koordinasi pada

bidang lain.
d. Tidak adanya pencatatan pada persediaan yang dimiliki Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian sehingga tidak terdapat data penggunaan dan sisa persediaan.

II.c.4 Solusi

a. Pembuatan Aplikasi Rekap Persediaan yang dilakukan secara terintegrasi dan real-time

secara daring sehingga rekap persediaan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

b. belanja pada bulan Januari yang belum di input pada SIPKD dilakukan pada Februari,

secara langsung setelah mengetahui bahwa aplikasi SIPKD kembali digunakan. Sehingga

diperlukan adanya penyesuaian pada No. belanja yang disesuaikan pada aplikasi.

c. Setiap pegawai yang bertanggung jawab pada aplikasi SIPKD harus mengetahui segala

perbaikan dan kesalahan yang dibutuhkan sehingga apabila terdapat kesalahan yang

dilakukan oleh aplikasi maupun bidang lainnya dapat diatasi secara pribadi.

d. Perlu dilakukan pencatatan pada persediaan sehingga jumlah stok yang ada dan barang

yang perlu dibeli diketahui secara transparan dan dapat ditentukan waktu belanja yang

terjadwal sebelum persediaan habis.

II.d Subbagian Keuangan

I.a.1 Definisi

Subbagian Keuangan merupakan salah satu bagian pada Dinas Pertanian, Perikanan

dan Pangan yang melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang penyusunan dan

pengelolaan keuangan Dinas. Tugas utama dari bagian ini adalah menyusun Laporan

Keuangan Dinas setiap satu bulan/triwulan/semesteran dan tahunan.

II.d.1 Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Pokok Secara Umum

a) menyusun program kerja dan anggaran Sub bagian Keuangan;


b) membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan;

c) menghimpun dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dari masing-masing

Bidang, Subbidang dan Subbagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d) menyusun Profil dan laporan keuangan bidang pertanian, perkebunan, peternakan,

perikanan dan Ketahanan Pangan, dan Standar Operasional Prosedur sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

e) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Dinas;

f) menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban

keuangan Dinas;

g) menyiapkan bahan proses pencairan dana dan pengelolaan administrasi keuangan;

h) melaksanakan pengendalian dan verifikasi serta pelaporan bidang keuangan di

lingkungan Dinas;

i) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran di lingkungan Dinas;

j) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan;

k) menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan;

l) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran pelaksanaan

tugas; dan

m) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Tugas Pokok Bendahara Penerimaan

Bendahara Penerimaan memiliki tugas dan wewenang menerima, menyimpan,

menyetorkan ke rekening kas umum daerah, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan


pendapatan daerah yang diterimanya. Selain tugas dan wewenang tersebut, Bendahara

Penerimaan memiliki tugas dan wewenang lainnya paling sedikit yaitu:

a) meminta bukti transaksi atas pendapatan yang diterima langsung melalui RKUD;

b) melakukan verifikasi dan rekonsiliasi dengan Bank yang ditetapkan oleh Kepala

Daerah;

c) meneliti kesesuaian antara jumlah uang yang diterima dengan jumlah yang telah

ditetapkan;

d) menatausahakan dan mempertanggungjawabkan pendapatan daerah yang

diterimanya; dan

e) menyiapkan dokumen pembayaran atas pengembalian kelebihan pendapatan daerah.

c. Tugas Pokok Bendahara Pengeluaran

Bendahara Pengeluaran memiliki tugas dan wewenang:

a) mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP, SPP GU, SPP TU, dan

SPP LS;

b) menerima dan menyimpan UP, GU, dan TU;

c) melaksanakan pembayaran dari UP, GU, dan TU yang dikelolanya;

d) menolak perintah bayar dari PA yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

e) meneliti kelengkapan dokumen pembayaran;

f) membuat laporan pertanggungjawaban secara administratif kepada PA dan laporan

pertanggungjawaban secara fungsional kepada BUD secara periodik; dan

g) memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.
Selain tugas dan wewenang, Bendahara Pengeluaran melaksanakan tugas dan

wewenang lainnya meliputi:

a) melakukan rekonsiliasi dengan pihak Bank yang ditetapkan Kepala Daerah;

b) memeriksa kas secara periodik;

c) menerima dokumen bukti transaksi secara elektronik atau dokumen fisik dari bank;

d) menerima dan menyetorkan atas pengembalian belanja atas koreksi atau hasil

pemeriksaan internal dan eksternal;

e) menyiapkan dokumen surat tanda setoran atas pengembalian belanja akibat koreksi

atau hasil pemeriksaan internal dan eksternal; dan

f) pelaksanaan anggaran pengeluaran pembiayaan pada SKPD yang melaksanakan

fungsi BUD.

II.d.2 Kontribusi Selama PKL

a. Membantu perekapan data kantor terkait user SIPKD;

b. Membantu menginput data Panjar, BPK, STS, SPJ, SPP dan SPM di aplikasi SIPKD;

c. Melakukan kunjungan ke UPTD Pasar Hewan Ambarawa, UPTD Pasar Jetis, UPTD

Balai Benih Ikan Siwarak, UPTD Balai Benih Ikan Kebowan, serta KBU Pakopen;

d. Membantu menginput jurnal LRA dan LO untuk penerimaan dan belanja UP di aplikasi

SIPKD;

e. Membantu membuat kertas kendali non-gaji dan lampiran pengajuan SPP-GU (surat

pengantar, surat keterangan, surat pertanyaan dan tanggung jawab),

f. Membantu perekapan SPJ fungsional, pengembalian panjar, dan Surat Tanda Setoran

(STS)

g. Membantu membuat kerangka DPA untuk beberapa subkegiatan


II.d.3 Permasalahan

a. Secara umum

a) Perbedaan persepsi pemotongan pajak PPh Pasal 21 antara Dispertanikap

Kabupaten Semarang dan Inspektorat Kabupaten semarang. Perubahan aplikasi

akuntansi dinas dari SIPKD ke SIPD memiliki beberapa kendala.

Salah satu kendalanya adalah perbedaan perincian akun uang saku dalam

laporan keuangan SKPD. SIPKD merincikan uang saku sebagai akun tersendiri

sedangkan SIPD merincikan uang saku sebagai subakun dalam akun perjalanan

dinas. Perbedaan perincian uang saku akan berdampak pada pemotongan pajak PPh

Pasal 21.

Dalam PMK No. 113/PMK.05/2012 dan PMK No.262/PMK.03/2010

menyatakan biaya perjalanan dinas bukan termasuk objek pajak yang dikenai PPh

Pasal 21. Hal itu menimbulkan perbedaan tafsir antara Dispertanikap Kabupaten

Semarang dengan Inspektorat Kabupaten Semarang. Dispertanikap memiliki

pemahaman bahwa uang saku bukanlah objek pajak karena masuk dalam akun

perjalanan dinas. Namun, Inspektorat memiliki pemahaman uang saku sebagai

objek pajak yang dikenai PPh pasal 21 karena dalam SIPKD uang saku merupakan

akun tersendiri.

b) Perjalanan dinas dalam kota SIPD belum bisa dilaksanakan secara maksimal.

Aplikasi SIPD mengategorikan perjalanan dinas dalam kota menjadi dua

kategori, yaitu Perjadin di bawah delapan jam dan Perjadin di atas delapan jam.

Menurut SIPD Perjadin di bawah delapan jam dapat dianggarkan dari belanja BBM

dan uang saku. Namun, dalam pelaksanaanya uang saku belum bisa direalisasikan
karena bukti transaksi perjalanan susah didapatkan. Perjadin dalam kota di atas

delapan jam dapat dianggarkan sama seperti Perjadin dalam kota di bawah delapan

jam. Hal itu dapat direalisasikan dengan membuat laporan perjalanan dinas dengan

deskripsi yang logis.

Anggaran Perjadin di bawah delapan jam belum bisa dijalankan secara

maksimal. Perjadin dalam kota di bawah delapan jam menurut SIPD dianggarkan

dan dilaksanakan dengan metode at cost. Metode at cost memberikan persyaratan

dalam Perjadin dalam kota maksimal sebesar Rp100.000,00. Metode ini

mengharuskan adanya bukti transaksi berupa tiket bukti pembayaran, sedangkan

dalam pelaksanaannya hal tersebut susah untuk diimplementasikan. Angkutan

umum yang berada di daerah kebanyakan tidak memberikan tiket bukti pembayaran

sehingga tidak memenuhi persyaratan SIPD.

c) Kekurangan personel dan sumber daya manusia yang mumpuni di bidang keuangan.

Perubahan cara kerja dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat jika personel

cukup dan mumpuni. Dispertanikap Kabupaten Semarang, khususnya di bagian

keuangan, hanya memiliki Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak lima orang.

Kelima orang tersebut terdiri dari Kasubbag keuangan, bendahara penerimaan,

bendahara pengeluaran, bendahara gaji, dan veriverifikatur. Sebagai dinas dengan

predikat kelas A, susunan kepegawaian tersebut dirasa kurang karena tidak

memiliki bendahara pembantu terutama di bagian bendahara pengeluaran.

Bendahara pengeluaran di Dispertanikap Kabupaten Semarang memiliki peranan

vital dalam mendukung jalannya visi dan misi lembaga. Hal tersebut dapat menjadi

salah satu faktor inefisiensinya kinerja suatu lembaga.


Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni menjadi faktor pendukung

lancarnya kinerja suatu lembaga. Bagian keuangan Dispertanikap Kabupaten

Semarang hanya memiliki satu SDM dengan latar belakang pendidikan di bidang

Akuntansi. Meskipun di dunia kerja bukan hanya latar belakang pendidikan yang

menjadi dasar pegawai dapat bekerja, tetapi hal tersebut akan mempermudah bagi

pegawai untuk cepat beradaptasi. Adaptasi kinerja pegawai terlihat saat menemui

pekerjaan terkait pemotongan pajak dan akuntansi kegiatan operasional. Pegawai

merasa kurang memahami objek pajak apa saja yang dikenai potongan pajak karena

selama pendidikan belum mendapatkan mata kuliah perpajakan. Pegawai juga

kurang mengetahui perubahan akuntansi yang digunakan atas transaksi aplikasi

SIPKD ke SIPD.

d) Aplikasi SIPD yang belum bisa digunakan secara maksimal.

Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 Sistem Informasi Pembangunan

Daerah (SIPD) wajib dilaksanakan, diberi sanksi jika tidak dilaksanakan, dan

penilaian kinerja Pemerintah Daerah dipengaruhi dari penggunaan SIPD.

Berdasarkan hal tersebut Dispertanikap Kabupaten Semarang mulai menggunakan

aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) pada tahun 2021. Aplikasi

ini diklaim memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik daripada Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Efisiensi terdapat pada proses pembuatan

surat pertanggungjawaban (SPJ) atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Namun,

aplikasi SIPD belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena bendahara

penerimaan dan bendahara pengeluaran tidak bisa mengaksesnya. Sehingga pada

bulan Januari dan Februari transaksi kegiatan yang telah dilaksanakan tidak bisa di-
SPJ. Akibatnya, Ganti Uang (GU) atas penggunaan Uang Persediaan (UP) di

bendahara pengeluaran belum terisi kembali.

Belum terisinya Ganti Uang di bendahara pengeluaran menyebabkan bidang-

bidang di Dispertanikap Kabupaten Semarang tidak bisa melakukan kegiatannya.

Dengan kejadian tersebut, BKUD menyarankan untuk kembali menggunakan

SIPKD. Akibatnya bagian keuangan Dispertanikap Kabupaten Semarang harus

menginput ulang SPJ bulan Januari dan Februari tahun 2021. Aplikasi SIPD yang

diklaim memberikan tingkat efisiensi yang lebih baik daripada SIPKD belum bisa

memberikan dampak signifikan bagi kinerja keuangan Dispertanikap Kabupaten

Semarang.

b. Bendahara Penerimaan

a) Target DPRD atas PAD Dispertanikap Kabupaten Semarang tidak relevan.

Dispertanikap Kabupaten Semarang menargetkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) berdasarkan data potensi yang dimiliki. Data potensi menjadi patokan

pendapatan yang realistis karena berdasarkan tren tahun ke tahun dan fakta di

lapangan. Dispertanikap juga perlu memperhatikan target yang ditentukan DPRD

dalam menentukan target pendapatannya. Permasalahan yang timbul adalah DPRD

terkadang menentukan target pendapatan yang di luar kemampuan data potensi dan

fakta di lapangan. Bagian keuangan Dispertanikap Kabupaten Semarang

menyatakan DPRD dalam menentukan target pendapatan terkadang berstandar

ganda. Standar ganda tersebut adalah dengan memilih data potensi tertinggi

Dispertanikap atau BKUD.


Selain berstandar ganda dalam menentukan target pendapatan, DPRD kadang

menentukan kenaikan target pendapatan hanya berdasarkan kondisi di lapangan.

Contohnya DPRD berpendapat retribusi yang didapat dari Pasar Hewan Ambarawa

Kabupaten Semarang dapat dinaikkan karena ramai. Kenaikan target pendapatan

dianggap tidak relevan karena pasar ini tidak beroperasi setiap hari. Pasar Hewan

Ambarawa merupakan pasar hewan terbesar kedua se-Jawa Tengah. Pasar ini

memiliki sumber retribusi dari parkir, los, kios, dan tiket hewan masuk. Pasar

Hewan Ambarawa atau biasa disebut Pasar Pon Ambarawa merupakan pasar yang

beroperasi saat hari Pon saja. Pon merupakan salah satu dari lima hari pasaran di

kalender jawa. Oleh sebab itu, Pasar Pon Ambarawa akan terlihat ramai karena

beroperasi lima hari sekali.

c. Bendahara Pengeluaran

a) Perubahan aplikasi ke SIPD masih menimbulkan beberapa permasalahan. Aplikasi

SIPD masih belum sempurna sehingga input SPP SPM harus diulangi kembali ke

aplikasi SIPKD dan menyebabkan SPM bulan Januari dan Februari terlambat.

Keterlambatan SPM juga menyebabkan perputaran UP di bendahara pengeluaran

menjadi lambat dan menghambat jalannya kegiatan per bidang.

b) Terjadi perbedaan nominal panjar antara aplikasi dengan rekening koran. Perbedaan

ini dapat disebabkan karena kekeliruan pencatatan pengembalian panjar bidang oleh

bendahara pengeluaran.

c) Terjadi perbedaan nominal register panjar antara bendahara PPTK dimana saldo

dianggap sudah habis sedangkan di aplikasi masih terdapat sisa panjar.


d) Terjadi perbedaan dalam segi perpajakan. Bidang melaporkan ke bendahara

pengeluaran bahwa telah memungut pajak akan tetapi di aplikasi belum tercatat. Hal

ini terjadi dikarenakan pajak sudah dipungut tetapi belum disetorkan.

e) Perubahan peraturan ke Peraturan Bupati Semarang Nomor 52 Tahun 2016

menyebabkan bendahara pengeluaran menghindari pengajuan TU (pengecualian

untuk gaji outsourcing dan tunjangan Hari Raya). Pengajuan TU dihindari karena

rumitnya proses pengajuan dan mengakibatkan keterlambatan pencairan dana.

Untuk menyiasati hal tersebut, beberapa kegiatan dalam pengajuan SPJ dalam 1

bulan dibagi menjadi 2 bagian sehingga perputaran UP menjadi lebih cepat dan

tidak harus mengajukan TU.

f) Taksiran harga aset biologis menyebabkan perbedaan saat penyusunan LKD.

Terutama pada dana bergulir di bidang peternakan dimana pada tahun 2021 guliran

dirinci menjadi 2 bagian yaitu guliran 1 dan guliran 2 serta terdapat beberapa dana

guliran dari tahun-tahun sebelumnya yang macet.

II.d.4 Solusi

a. Secara Umum

a) Dispertanikap Kabupaten Semarang tidak memotong pajak PPh Pasal 21 terhadap

subakun uang saku.

Pengecualian pemotongan pajak PPh Pasal 21 untuk subakun uang saku

dilakukan Dispertanikap Kabupaten Semarang. Hal tersebut dilakukan karena

Dokumen Pelaksanaan Anggaran menempatkan subakun uang saku di akun

perjalanan dinas. Perjalanan dinas bukan merupakan objek pajak yang dikenai pajak

PPh Pasal 21.


b) Bagian keuangan Dispertanikap Kabupaten Semarang menggunakan belanja BBM

untuk keperluan perjalanan dinas.

Penerapan perjalanan dinas dalam kota hanya dipenuhi dari belanja BBM.

Belanja BBM dianggarkan sebesar Rp150.000,00. Besaran tersebut dirasa cukup

untuk keperluan perjalanan dinas dalam kota. Hal itu bisa direalisasikan karena

belanja BBM mendapatkan bukti pembelian. Bagian keuangan Dispertanikap

menyatakan SIPKD lebih relevan dalam penerapan uang saku karena tidak

menggunakan metode at cost.

c) Rekrutmen pegawai kontrak dan pelatihan pegawai mengatasi kebutuhan personel

di bagian keuangan Dispertanikap.

Bagian keuangan Dispertanikap Kabupaten Semarang merekrut tiga pegawai

kontrak untuk membantu bendahara penerimaan, bendahara pengeluaran, dan

bendahara gaji. Selain rekrutmen, bagian keuangan Dispertanikap terbantu dengan

mahasiswa yang sedang melalukan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

d) Dispertanikap Kabupaten Semarang kembali menggunakan SIPKD untuk

penatausahaan transaksi keuangan.

Keputusan untuk kembali menggunakan SIPKD merupakan rekomendasi dari

BKUD Kabupaten Semarang. Hal ini menjadi solusi permasalahan aplikasi SIPD

yang belum bisa digunakan pada bulan Januari dan Februari tahun 2021.

b. Bendahara Pengeluaran

a) Dispertanikap tetap menggunakan target pendapatan dari DPRD.

Target pendapatan yang ditentukan DPRD dijadikan patokan realisasi

pendapatan. Namun, Dispertanikap Kabupaten Semarang tidak bisa memenuhi


target tersebut. Hal itu disebabkan oleh kenaikan target pendapatan tidak relevan

dengan data yang dimiliki Dispertanikap. Oleh sebab itu, apabila DPRD

mempertanyakan hal tersebut maka Dispertanikap akan menjawab berdasarkan

fakta teknis di lapangan.

c. Bendahara Penerimaan

II.e Bidang Perikanan

II.e.1 Definisi

Bidang ini melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan

dibidang Perikanan.

II.e.2 Tugas Pokok dan Fungsi

a. Rincian Tugas

 Menyusun program kerja dan anggaran Bidang Perikanan

 Merumuskan kebijakan teknis dibidang Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, dan

Pengembangan Usaha Perikanan

 Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan mengarahkan

pelaksanaan kegiatan

 Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan Bidang Perikanan

 Menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi, dan

kerjasama dibidang Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, dan Pengembangan

Usaha Perikanan

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Perikanan


 Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Bidang Perikanan

 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran pelaksanaan

tugas

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

b. Fungsi

 Perumusan kebijakan teknis Bidang Perikanan

 Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Bidang Perikanan

 Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Bidang

Perikanan.

c. Jenis Seksi

Pada bidang ini terdapat 3 seksi yang akan menjalankan tugasnya masing-masing,

seksi tersebut antara lain :

1. Seksi Perikanan Tangkap

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Bidang Perikanan dibidang Perikanan

Tangkap, yakni pengelolaan sumberdaya ikan dan kenelayanan, kapal perikanan

dan alat penangkap ikan, serta pelabuhan perikanan.

b. Rincian Tugas

 Menyusun program kerja dan anggaran Seksi Perikanan Tangkap

 Membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

 Menyiapkan bahan kebijakan teknis bidang Seksi Perikanan Tangkap

 Melaksanakan identifikasi inventarisasi potensi perikanan tangkap


 Melaksanakan upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumberdaya

ikan termasuk ekosistem, jenis, dan genetik

 Melaksanakan pembinaan kepada nelayan mengenai pembuatan dan

penggunaan alat tangkap ikan

 Melaksanakan pengaturan jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkapan ikan

serta ukuran minimum jenis ikan yang boleh ditangkap dan penetapan jenis

ikan yang dilindungi

 Melaksanakan pengkajian dan aplikasi teknologi perikanan tangkap

 Mengumpulkan dan menganalisa data produksi perikanan tangkap dengan

memperhatikan alat, skala usaha dan jenis ikan

 Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penangkapan ikan di perairan

umum

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Perikanan

Tangkap

 Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Seksi Perikanan

Tangkap

 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran

pelaksanaan tugas

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.


2. Seksi Perikanan Budidaya

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Bidang Perikanan dibidang Perikanan

Budidaya, yakni merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

mengkoordinasikan pengembangan perikanan budidaya.

b. Perincian Tugas

 Menyusun program kerja dan anggaran Seksi Perikanan Budidaya

 Membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

 Menyiapkan bahan kebijakan teknis bidang perikanan budidaya

 Menyusun perencanaan teknis kawasan perikanan budidaya

 Melaksanakan inventarisasi potensi Perikanan Budidaya

 Melaksanakan bimbingan teknis dibidang perikanan budidaya yang meliputi

pemilihan dan penyiapan kolam ikan dan sarana produksi budidaya ikan

 Melaksanakan pengkajian teknologi perikanan budidaya

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Perikanan

Budidaya

 Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Seksi Perikanan

Budidaya

 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran

pelaksanaan tugas

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.


3. Seksi Pengembangan Usaha Perikanan

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Bidang Perikanan dibidang Pengembangan

Usaha Perikanan, yakni merencanakan, menyelenggarakan kegiatan pembinaan

dan pengembangan usaha di bidang perikanan.

b. Rincian Tugas

 Menyusun program kerja dan anggaran Seksi Pengembangan Usaha Perikanan

 Membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

 Menyiapkan bahan kebijakan teknis bidang pengembangan usaha perikanan

 Memfasilitasi akses permodalan bidang perikanan dengan lembaga keuangan

perbankan dan non perbankan di Kabupaten Semarang

 Menyiapkan bahan penataan kawasan perikanan dan peta potensi perikanan

 Melaksanakan bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis bidang

perikanan

 Merencanakan dan melaksanakan identifikasi serta penyiapan lokasi

pengembangan perikanan

 Menyiapkan pedoman penerapan dan melaksanakan pengawasan / kemitraaan

usaha perikanan

 Melaksanakan bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber

pembiayaan / Kredit program bidang perikanan


 Melaksanakan bimbingan penerapan standar mutu, pemantauan dan

pengawasan lembaga sistem mutu produk perikanan dan hasil bahan asal

wilayah Kabupaten Semarang

 Melaksanakan bimbingan teknis dan penyuluhan manajemen usaha agribisnis

dan agro industri perikanan

 Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, statistifikasi dan

penyajian data perikanan

 Melaksanakan promosi komoditas perikanan

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi

Pengembangan Usaha Perikanan

 Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Seksi Pengembangan

Usaha Perikanan

 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran

pelaksanaan tugas

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

II.f Bidang Peternakan

II.f.1 Definisi

Bidang ini melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian, Perikanan Dan Pangan

dibidang Peternakan

II.f.2 Tugas Pokok dan Fungsi

a. Rincian Tugas

 Menyusun program kerja dan anggaran Bidang Peternakan


 Merumuskan kebijakan teknis dibidang perbibitan, budidaya, pengelolaan,

permodalan, dan pemasaran bidang peternakan

 Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan mengarahkan

pelaksanaan kegiatan

 Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan Bidang Peternakan

 Menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi, dan

kerjasama dibidang perbibitan, budidaya, pengelolaan, permodalan, dan pemasaran

bidang peternakan

 Melaksanakan monitoring dan evalusi pelaksanaan kegiatan Bidang Peternakan

 Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Bidang Peternakan

 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran pelaksanaan

tugas

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

b. Fungsi

 Perumusan kebijakan teknis Bidang Peternakan

 Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Bidang Peternakan

 Pelaksanaan monitoring, evaluasi,, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Bidang

Peternakan.

c. Jenis Seksi

Pada bidang ini terdapat 3 seksi yang menjalankan tugasnya masing-masing, seksi

tersebut antara lain :

1. Seksi Pembibitan
a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Bidang Peternakan dibidang Pembibitan

b. Rincian Tugas

 Menyusun program kerja dan anggaran Seksi Pembibitan

 Membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

 Menyiapkan bahan kebijakan teknis bidang Pembibitan Peternakan

 Melaksanakan inventarisasi potensi wilayah sumber bibit ternak Kabupaten

Semarang

 Mengontrol dan merencanakan kebutuhan semen dan plasma nuftah dengan

membuat daftar kebutuhan masing-masing wilayah

 Melaksanakan pengaturan dan pengawasan penyaluran semen dan plasma

nuftah

 Melakukan pemantauan pelaksanaan inseminasi buatan dan alih plasma nuftah

ternak serta mengawasi peredaran bibit ternak untuk meningkatkan

kualitas/mutu ternak

 Menyiapkan rekomendasi pemberian ijin pengeluaran ternak bibit dibidang

teknik reproduksi dan pemanfaatan teknologi peternakan bagi masyarakat

peternak

 Melaksanakan bimbingan teknis seleksi ternak bibit, penerapan, dan

pengawasan standar perbibitan dan plasma nuftah, registrasi/pencatatan ternak

bibit, serta pembuatan dan pengesahan silisilah ternak

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Pembibitan


 Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Seksi

Pembibitan

 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran

pelaksanaan tugas

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Seksi Budidaya

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Bidang Peternakan dibidang Budidaya, yakni

yakni merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengkoordinasikan

pengembangan peternakanbudidaya.

b. Perincian Tugas

 Menyusun program kerja dan anggaran Seksi Budidaya

 Membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

 Menyiapkan bahan kebijakan teknis bidang Budidaya Peternakan

 Melaksanakan inventarisasi, pemantauan, dan pelaporan jumlah dan kebutuhan

tenaga kerja usaha peternakan sebagai bahan perencanaan pengembangan

usaha peternakan

 Melaksanakan pengawasan peredaran mutu pakan ternak

 Melaksanakan bimbingan teknis budidaya ternak, dan pengembangan hijauan

makanan ternak serta sarana prasarana lainnya;g. melaksanakan

operasionalisasi laboratorium pakan ternak

 Melaksanakan pengelolaan pemanfaatan kotoran ternak


 Melaksanakan bimbingan teknis pengolahan dan pengawetan hijauan makanan

ternak dan limbah pertanian

 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Budidaya

 Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Seksi Budidaya

 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran

pelaksanaan tugas

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

C. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Bidang Peternakan dibidang Penyebaran dan

Pengembangan Ternak

b. Perincian Tugas

 Menyusun program kerja dan anggaran Seksi Penyebaran dan Pengembangan

Ternak

 Membagi tugas kepada bawahan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

 Menyiapkan bahan kebijakan teknis bidang pengelolaan, permodalan dan

pemasaran bidang peternakan

 Memfasilitasi akses permodalan bidang peternakan dengan lembaga keuangan

perbankan dan non perbankan di Kabupaten Semarang

 Melaksanakan penataan kawasan peternakan dan peta potensi peternakan

 Melaksanakan bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis bidang

peternakan
 Melaksanakan penataan wilayah penyebaran dan pengembangan peternakan

sesuai dengan program yang telah ditetapkan

 Melaksanakan seleksi lokasi dan petani calon penggaduh ternak pemerintah

 Melaksanakan bimbingan mengenai pengumpulan, penarikan, penyebaran

kembali, dan penghapusan ternak pemerintah sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku

 Menyiapkan pedoman penerapan dan melaksanakan pengawasan kerja sama /

kemitraan usaha peternakan

 Melaksanakan bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber

pembiayaan / kredit program bidang peternakan

 Melaksanakan bimbingan penerapan standar mutu, pemantauan dan

pengawasan lembaga sistem mutu produk peternakan dan hasil bahan asal

wilayah Kabupaten Semarang

 Melaksanakan bimbingan teknis dan penyuluhan manajemen usaha agribisnis

dan agro industri peternakan

 Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, statistifikasi dan

penyajian data peternakan

 Melaksanakan promosi komoditas peternakan

 Melaksanakan monitoring dan evalusi pelaksanaan kegiatan Seksi Penyebaran

dan Pengembangan Ternak

 Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Seksi Penyebaran dan

Pengembangan Ternak
 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan guna kelancaran

pelaksanaan tugas

 Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

II.f.3 Hal yang Dipelajari

a. Ternak Pemerintah

Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan memiliki beberapa aset hewan dan

tumbuhan yang biasa disebut sebagai aset biologis, salah satu aset biologis yang

dimiliki oleh Dinas ini adalah ternak gaduhan pemerintah. Ternak gaduhan

pemerintah ini adalah salah satu hal yang sangat sering dipertanyakan oleh auditor

BPK karena memang aset biologis merupakan hal yang unik karena tidak semua

kantor memiliki aset biologis.

Ternak gaduhan pemerintah atau biasa disebut ternak pemerintah adalah semua

ternak Pemerintah Kabupaten yaitu sapi, kerbau, kambing, dan domba yang

digaduhkan kepada petani ternak yang tergabung dalam kelompok peternak yang

berdasarkan perjanjian tertentu memelihara ternak gaduhan (Penggaduh) dan

dikelola oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan.

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan memiliki ternak pemerintah berbentuk

sapi. Dalam Peraturan Bupati Semarang Nomor 88 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyebaran dan Pengembangan Ternak Gaduhan Pemerintah Kabupaten Semarang

menyebutkan bahwa jenis pola gaduhan ada 4 yaitu sebagai berikut :

a. Pola I : Pola Gaduhan Ternak Kereman


Ternak pemerintah dipelihara oleh penggaduh selama 6-12 bulan, setelah

memenuhi jangka waktu ternak pemerintah dijual dan hasil dari penjualan ternak
pemerintah tersebut akan dibagi hasilnya 70% dari pertambahan harga ternak

akan menjadi milik penggaduh dan sisanya akan diserahkan ke pemerintah yang

nantinya akan disetor ke kas daerah.

b. Pola II : Pola Gaduhan Ternak Sistem Bagi Hasil Anak

Anakan dari ternak pemerintah yang telah dipelihara dengan usia

sekurang-kurangnya 6 bulan akan dijual dan hasilnya akan dibagikan, sebanyak

70% dari hasil penjualan anakan sapi untuk penggaduh dan 30% diserahkan

kepada pemerintah yang selanjutnya akan diserahkan ke kas daerah.

Indukan sapi ternak pemerintah yang sudah tidak produktif diserahkan

kepada pemerintah, apabila indukan sapi ternak pemerintah tersebut selanjutnya

dijual maka keuntungan hasil penjualan tersebut sebanyak 25% dari hasil

penjualan akan menjadi milik penggaduh dan 75% sisanya akan disetor ke kas

daerah

c. Pola III : Pola Gaduhan Ternak Betina

Sapi ternak pemerintah dengan jangka waktu paling lama 5 tahun,

penggaduh harus menyerahkan keturunannya pada pemerintah sebagai setoran

sebanyak 2 ekor baik jantan maupun betina dari keturunan pertama dan

keturunan kedua

d. Pola IV : Pola Gaduhan Ternak Dengan Pejantan/Pemacek

Pola ini tidak ada di dinas ini karena pola ini hanya mengatur tentang

ternak kerbau dan kambing.


Pada Pola III : Pola Gaduhan Ternak Betina, Pemerintah Kabupaten

Semarang dalam pembahasan ini yaitu Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan

mencatat aset biologis sapi sebagai berikut :

b. Perolehan Aset Biologis

Aset biologis yang dimiliki oleh pemerintah awalnya hanyalah berjumlah

kurang lebih 40 ekor yang sekarang sudah berkembang biak menjadi 1.663 ekor

c. Transformasi Aset Biologis

Transformasi biologis (biological transformation) terdiri dari proses

pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang mengakibatkan perubahan

kualitatif atau kuantitatif aset biologis.

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan mencatat segala transformasi pada

ternak pemerintah setiap akhir tahun. Dinas ini mengestimasi harga pasar ternak

dipasaran dengan membagi jenis ternak berdasarkan jenis kelamin, umur dan

kondisi dari ternak pemerintah lalu mereka melakukan survei di lapangan

berdasarkan kriteria yang telah mereka dapatkan.

Setelah mendapatkan data dari pasar, selanjutnya mereka akan mengkonversi

data yang mereka dapatkan dengan aset biologis sapi yang diperoleh dari recorder

(petugas pencatat ternak gaduhan pemerintah yang ada di kelompok)

d. Penjualan Persediaan

Dinas tidak mencatat persediaan yang dihasilkan dari aset biologis sapi ternak

pemerintah karena persediaan yang muncul akan menjadi milik penggaduh.

e. Penjualan Aset Biologis


Aset biologis yang tidak layak bibit akan dijual dan hasilnya akan dibagi sesuai

dengan peraturan yang berlaku antara penggaduh dan pemerintah (selanjutnya akan

disetor ke kas daerah)

II.f.4 Kontribusi Selama PKL

1. Membantu inventarisasi buku bagian perikanan

2. Membantu menulis buku kas tahun 2020 kegiatan perikanan tangkap

3. Membantu melakukan penggandaan dokumen (fotocopy)

4. Membantu melengkapi SPJ dengan mencetak dokumen A2 pada aplikasi SIPKD

5. Membantu menerima surat masuk dan membantu distribusi surat

6. Membantu penggandaan surat undangan rapat

7. Membantu jalannya rapat inseminasi

8. Membantu mengisi E-Filling 1770S dan 1770SS

9. Membantu persiapan dan jalannya kegiatan perikanan acara Gemar Ikan di

Kecamatan Sumowono

10. Ikut dalam kunjungan lapangan dalam rangka monitoring hibah bebek petelur dari

provinsi dana insentif daerah tahun 2020

11. Membantu mendaftarkan operator kecamatan pada Sistem Informasi Monitoring

Peternakan Online (SIMONAKO)

12. Melakukan kunjungan ke UPTD Pasar Hewan Ambarawa, RPH Ambarawa, UPTD

Pasar Jetis, serta UPTD Balai Benih Ikan Siwarak


II.g Laporan Kunjungan Kerja

II.g.1 UPTD Pasar Hewan Ambarawa

UPTD Pasar Hewan Ambarawa merupakan salah satu penyumbang retribusi dalam

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan. Sumber retribusi yang ada dalam UPTD ini antara

lain

1. Masuknya hewan ternak ke pasar

Setiap hewan masuk ke pasar akan ditarik retribusi tiap ekornya. Besarnya

retribusi untuk sapi dan kerbau sebesar Rp5.000,00 sedangkan untuk kambing dan

domba Rp2.000,00. Pada praktiknya beberapa penjual yang ada tidak membayar

sesuai ketentuan yang berlaku, karena biasanya beberapa hewan ternak tidak bisa

langsung laku pada 1 kali pasaran, terkadang mereka harus membawa hewan

ternak dagangan yang mereka miliki beberapa kali pasaran, hal tersebut dianggap

merugikan jadi tekadang apabila ada penjual membawa 10 ekor kambing untuk

diperjual belikan, hanya 6 atau 8 ekor saja yang dibayar retribusinya. Pihak UPTD

Pasar Hewan juga sudah berusaha dengan giat agar hal itu diminimalisir supaya

penjual menjadi lebih tertib

2. Kios

Kios memiliki tarif Rp600,00 per meter persegi. Kios yang ada di pasar ini

ad beraneka ragam seperti kios pakaian, kios makanan, kios burung, bahkan hingga

ada kios yang berjualan ular

3. Parkir khusus

Tarif untuk parkir khusus yaitu mobil Rp5.000,00 truck Rp15.000,00 motor

Rp2.000,000
4. Rumah Potong Hewan (RPH)

Peran UPTD dalam RPH adalah mengawasi proses pemotongan dan

kebersihan serta perawatan tempat Rumah Pemotongan Hewan. Pendapatan yang

diterima dari RPH adalah pendapatan setiap penyembelihan hewan yang tarifnya

diatur dalam Peraturan Daerah No.1 Tahun 2020


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.a KESIMPULAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat berimbas pada seluruh

aspek kehidupan kita saat ini, yang menimbulkan banyak persaingan terutama sumber daya

manusia. sebagai salah satu dari kampus yang ada di Indonesia, PKN STAN memberikan

kesempatan bagi mahasiswanya untuk lebih mengenal dunia kerja, menambah pengetahuan

dan kompetensi dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan, yakni bentuk pengenalan

mahasiswa pada dunia kerja di sektor pemerintahan, yang dilaksanakan dalam rangka

mendukung mahasiswa sebagai calon ASN yang berintegritas dan terampil sebagai bagian

dari masa depan Negara.

Pada kesempatan kali ini, penulis berkesempatan untuk melaksanakan PKL pada Dinas

Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang. Dinas Pertanian, Perikanan, dan

Pangan Kabupaten Semarang (Dispertanikap) merupakan organisasi perangkat daerah yang

berlokasi di Jl. Letjend Suprapto No.9 B, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Dispertanikap sendiri mempunyai tugas pokok yakni melaksanakan urusan pemerintahan

Daerah di bidang pertanian, bidang perikanan, bidang perkebunan serta bidang pangan.

Penulis terdiri dari lima mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN yang terbagi

menjadi empat kelompok dan berkesempatan untuk mengamati dan membantu kegiatan yang

terjadi dalam empat sub bagian. Adapun sub bagian tersebut adalah Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian, Sub Bagian Perencanaan, Sub Bagian Keuangan, serta Bidang Perikanan dan

Peternakan. Laporan PKL ini penulis susun sebagai hasil kinerja dan bentuk
pertanggungjawaban dari dua bulan pelaksanaan PKL penulis di Dinas Pertanian, Perikanan,

dan Pangan Kabupaten Semarang.

Sub Bagian Perencanaan memiliki tugas utama yaitu mengoordinasi semua kegiatan,

bidang dan seksi dalam Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan. Selain itu, Sub Bagian

Perencanaan juga menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA),

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran

(DPPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan monitoring, serta menyusun profil

dinas. Selama melaksanakan PKL di Sub Bagian Perencanaan, penulis memberikan kontribusi

dalam penyusunan profil maupun laporan, serta membantu dalam melakukan rekap usulan

dari aplikasi SIPD. Masalah yang dihadapi Sub Bagian Perencanaan adalah tenggat waktu

pekerjaan yang sedikit sehingga memerlukan kinerja ekstra dalam penyelesaiannya.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas yakni melaksanakan sebagian

tugas Sekretariat dan melakukan urusan umum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah

tangga, kehumasan, dokumentasi dan inventarisasi barang serta administrasi kepegawaian.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sub bagian tersebut, penulis memberikan kontribusi

dalam berbagai bentuk seperti diantaranya pengelolaan pada aplikasi SIPKD serta pembuatan

aplikasi persediaan. Selama kegiatan PKL tersebut berlangsung, penulis menemukan beberapa

masalah dan telah berhasil menemukan solusinya melalui kontribusi penulis tersebut.

Sub Bagian Keuangan memiliki tugas utama yaitu menyusun Laporan Keuangan

Dinas setiap satu bulan/triwulan/semesteran dan tahunan. Berdasarkan tugas pokok sub bagian

tersebut penulis memberikan kontribusi dalam penatausahaan maupun pembuatan dokumen-

dokumen pendukung yang menunjang dalam pembuatan Laporan Keuangan Daerah. Dimulai

dari penginputan panjar per bidang, input SPJ, pengajuan dan pengesahan SPP serta SPM,
verifikasi data-data pendukung SPM, sampai melakukan penginputan jurnal LO maupun LRA

yang nantinya akan menjadi bagian dari Laporan Keuangan Daerah. Penulis juga

mengunjungi UPTD yang berada di bawah naungan dinas sehingga dapat mengetahui secara

langsung pelaksanaan penerimaan PAD.

III.b SARAN

Pencatatan dan perekapan data sering kali masih dilakukan secara manual dan belum

terkomputerisasi sehingga menyebabkan adanya bias. Untuk itu, penulis menyarankan untuk

menggunakan aplikasi pengolah data seperti Microsoft Excel guna mengurangi bias dan

meminimalisasi human error.


LAMPIRAN

Gambar 2 Aplikasi SIPKD

Gambar 3 Aplikasi SIPD


Gambar 4 Kunjungan ke BBI Siwarak

Gambar 5 Kunjungan ke BBI Kebowan


Gambar 6 Kunjungan ke Pasar Jetis

Gambar 7 Kunjungan ke Pasar Hewan Ambarawa

Anda mungkin juga menyukai