Oleh :
PPDH GELOMBANG 19 KELOMPOK L
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga “Laporan Kegiatan Koasistensi Kesehatan Masyarakat Veteriner di Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan materi maupun pikirannya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Tulisan ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat dalam mengikuti Program
Profesi Dokter Hewan (PPDH) di bagian Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Adapun isi dari laporan ini meliputi
kegiatan yang telah kami laksanakan selama berada di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar.
Penulis menyadari bahwa sangat dimungkinkan dalam penyusunan masih banyak
kekurangan, baik dalam penyajian laporan maupun penulisan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi lebih baiknya tulisan
yang selanjutnya. Harapan kami, semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dari pembacanya.
Kelompok 19 L
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
1.4 Waktu dan Tempat 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Definisi Karantina 3
2.2 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar 4
2.2.1 Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar 4
2.2.2 Visi dan Misi 6
2.2.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 7
2.2.4 Struktur Organisasi 8
2.2.5 Wilayah Kerja 8
2.3 Persyaratan Karantina 9
2.3.1 Persyaratan Masuk ke Wilayah Indonesia 9
2.3.2 Persyaratan Keluar dari Wilayah Indonesia 9
2.4 Tindakan Karantina 9
2.5 Formulir Penting di Karantina Pertanian 11
2.6 Kebijakan Krantina 12
2.7 Operasional Karantina Hewan 13
2.8 Instansi yang Membantu Kerja Karantina 14
2.9 Komoditi Karantina Hewan 15
2.10 Ketentuan Pidana 15
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 18
3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan 18
3.2 Bentuk Kegiatan 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 20
2
4.1 Hasil 20
4.1.1 Jadwal Kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Pelabuhan
Padangbai, dan Pelabuhan Gilimanuk 20
4.1.2 Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali Pelabuhan Padangbai 33
4.1.3 Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali Pelabuhan Gilimanuk 33
4.2 Pembahasan 35
4.2.1 Kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar 35
4.2.2 Kegiatan di Karantina Pelabuhan Penyebrangan Padangbai 37
4.2.3 Kegiatan di Karantina Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk 40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 43
5.1 Simpulan 43
5.2 Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN 45
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Pelabuhan
Padangbai, dan Pelabuhan Gilimanuk 20
Tabel 4.2 Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali Pelabuhan Padangbai (Selasa, 08
Februari 2022) 33
Tabel 4.3 Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali Pelabuhan Padangbai (Rabu, 09
Februari 2022) 33
Table 4.4 Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali Pelabuhan Gilimanuk (Kamis, 10
Februari 2022) 33
Table 4.5 Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali Pelabuhan Gilimanuk (Jumat, 11
Februari 2022) 35
5
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan koasistensi kesehatan masyarakat veteriner di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar adalah untuk mengetahui tindakan karantina hewan
di wilayah kerja dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat pelaksanaan kegiatan koasistensi kesehatan masyarakat veteriner di
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, dimana mahasiswa mampu mengetahui
tugas, fungsi, dan kegiatan yang terlaksana di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
serta mengetahui tindakan karantina hewan di wilayah kerja dari Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar.
3
4
d. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan bahan baku pangan, dan bahan
lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman.
e. Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang
tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi,
dan berkembangbiak.
f. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
g. Jenis Asing Invasif adalah hewan, ikan, tumbuhan, mikroorganisme, dan organisme
lain yang bukan merupakan bagian dari suatu ekosistem yang dapat menimbulkan
kerusakan ekosistem, lingkungan, kerugian ekonomi, dan/atau berdampak negatif
terhadap keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia.
h. Tumbuhan dan Satwa Liar adalah semua tumbuhan yang hidup di alam bebas
dan/atau dipelihara yang masih mempunyai kemurnian jenis, atau semua binatang
yang hidup di darat, air, dan/atau udara yang masih mempunyai sifat - sifat liar, baik
yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia.
pada tahun 1994 terjadi reorganisasi dengan SK Menteri Pertanian No. 800/Kpts/OT.
210/12/1994 tanggal 13 Desember 1994 yang menetapkan bahwa Balai Karantina
Kehewanan Wilayah IV Denpasar berubah menjadi Balai Karantina Hewan Ngurah Rai
dengan wilayah kerja yang meliputi pelabuhan laut, pelabuhan penyebrangan, dan
pelabuhan udara yang ada di Provinsi Bali saja. Selanjutnya, berdasarkan SK Menteri
Pertanian No. 501/Kpts/OT/8/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Susunan Organisasi
Balai, Stasiun Kelas I, dan Stasiun Kelas II Karantina Hewan, Balai Karantina Hewan
Ngurah Rai tidak mengalami perubahan nama.
Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 548/Kpts/ OT/
210/2004 tentang Susunan Organisasi Balai dan Stasiun Karantina Hewan, maka Balai
Karantina Hewan Ngurah Rai berubah menjadi Balai Karantina Hewan (BKH) Kelas I
Ngurah Rai dengan wilayah kerja yang meliputi Pelabuhan Laut Benoa, Pelabuhan Laut
Celukan Bawang, Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Pelabuhan Penyebrangan
Gilimanuk, Bandar Udara Ngurah Rai, dan Kantor Pos Besar Denpasar. Struktur
organisasi ini tidak mengalami perubahan hingga tahun 2008.
Karantina Tumbuhan di Pulau Bali pada awalnya merupakan penggabungan dari
Pos Karantina Pertanian Ngurah Rai yang berkedudukan di Bandara Ngurah Rai dan Pos
Karantina Pertanian Singaraja yang berkedudukan di Pelabuhan Laut Singaraja.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 800/Kpts/OT/12/94 tanggal 13 Desember 1994
tentang Struktur Organisasi, kedua unit kerja Pusat Karantina Pertanian tersebut melebur
menjadi Stasiun Karantina Tumbuhan Ngurah Rai yang berkedudukan di Bandara
Ngurah Rai, sedangkan Pelabuhan Laut Singaraja berstatus sebagai wilayah kerja dari
Stasiun Karantina Tumbuhan Ngurah Rai. Perubahan status ini diikuti dengan
peningkatan eselonering dari eselon V-a menjadi eselon IV-a. Sesuai dengan Keputusan
Menteri Pertanian No. 499/Kpts/OT. 210/8/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai dan Stasiun Karantina Tumbuhan, Stasiun Karantina
Tumbuhan Ngurah Rai diubah menjadi Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Ngurah Rai
dengan penambahan satu eselon V-a, yaitu kepala urusan tata usaha, selain kepala sub
seksi pelayanan teknis yang telah ada.
Pada tanggal 22 September 2004, terbit Keputusan Menteri Pertanian No.
547/Kpts/OT. 140/9/2004 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai serta Stasiun
Karantina Tumbuhan. Dalam Keputusan Menteri Pertanian tersebut, Stasiun Karantina
Tumbuhan Kelas I Ngurah Rai meningkat statusnya menjadi Balai Karantina Tumbuhan
Kelas I Ngurah Rai yang diikuti dengan peningkatan dan penambahan eselonering dari
6
eselon IV-a menjadi eselon III-a, lalu pada tanggal 29 Desember 2004 dilantik para
pejabat struktural sesuai dengan SK Menteri Pertanian Nomor 699/Kpts/KP.
330/12/2004 tanggal 22 Desember 2004. Pejabat struktural tersebut terdiri atas kepala
balai (eselon III-a), kepala sub bagian tata usaha (eselon IV-a), kepala seksi pelayanan
teknik (eselon IV-a), serta kepala seksi informasi dan dokumentasi (eselon IV-a).
Dengan wilayah kerja Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Laut Benoa, Pelabuhan
Penyebrangan Padangbai, Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk, Pelabuhan Laut Celukan
Bawang, Kantor Pos Denpasar, dan tempat-tempat pemasukan dan/atau pengeluaran
lainnya di Provinsi Bali.
Peningkatan status Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Ngurah Rai menjadi
Balai Karantina Tumbuhan Kelas I Ngurah Rai tidak terlepas dari penilaian peningkatan
kinerja dan pelayanan pada tahun 2004 maupun tahun-tahun sebelumnya, dimana Stasiun
Karantina Tumbuhan Kelas I Ngurah Rai pernah mendapatkan Piagam Penghargaan
ABDI BAKTI TANI pada tahun 2003 sebagai unit kerja pelayanan berprestasi Madya
atas upaya meningkatkan pelayanan kepada publik. Pada tahun 2006, Balai Karantina
Tumbuhan Kelas I Ngurah Rai Kembali meraih Plakat Penghargaan ABDI BAKTI
TANI sebagai unit kerja pelayanan berprestasi Madya atas upaya meningkatkan
pelayanan kepada publik. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dipertahankan
serta ditingkatkan sehingga pelayanan terhadap masyarakat akan semakin baik. Pada
tanggal 3 April 2008, terjadi reorganisasi yang cukup besar, yaitu dengan dikeluarkannya
Permentan Nomor 22/Permentan/OT. 140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, Melalui Permentan tersebut, terjadi integrasi
antara Balai Karantina Hewan Kelas I Ngurah Rai dengan Balai Karantina Tumbuhan
Kelas I Ngurah Rai menjadi Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
c. Media pembawa hama dan penyakit ikan karantina dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina yang dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia tidak
dikenakan tindakan karantina, kecuali disyaratkan oleh negara tujuan.
Tindakan karantina dilakukan oleh petugas karantina dikenal dengan 8P yaitu:
1. Pemeriksaan, dilakukan untuk mengetahui kelengkapan isi dokumen dan mendeteksi
hama dan penyakit hewan karantina, status kesehatan dan sanitasi media pembawa,
atau kelayakan sarana prasarana karantina, alat angkut. Pemeriksaan kesehatan atau
sanitasi media pembawa dilakukan secara fisik dengan cara pemeriksaan klinis pada
hewan atau pemeriksaan kemurnian atau keutuhan secara organoleptik pada bahan
asal hewan, hasil bahan asal hewan dan benda lain.
2. Pengasingan, dilakukan terhadap sebagian atau seluruhnya media pembawa untuk
diadakan pengamatan, pemeriksaan dan perlakukan dengan tujuan untuk mencegah
kemungkinan penularan hama penyakit hewan karantina selama waktu tertentu yang
akan dipergunakan sebagai dasar penetapan masa karantina.
3. Pengamatan, mendeteksi lebih lanjut hama penyakit hewan karantina dengan cara
mengamati timbulnya gejala hama penyakit hewan karantina pada media pembawa
selama diasingkan dengan mempergunakan system semua masuk – semua keluar.
4. Perlakuan, merupakan tindakan untuk membebaskan dan mensucihamakan media
pembawa dari hama penyakit hewan karantina, atau tindakan lain yang bersifat
preventif, kuratif dan promotif.
5. Penahanan, dilakukan terhadap media pembawa yang belum memenuhi persyaratan
karantina atau dokumen yang dipersyaratkan oleh Menteri lain yang terkait atau
dalam pemeriksaan masih diperlukan konfirmasi lebih lanjut.
6. Penolakan, dilakukan penolakan apabila media pembawa tersebut berasal dari
daerah/negara terlarangkarena masih terdapat/tertular atau sedang wabah penyakit
hewan karantina golongan I, atau pada waktu pemeriksaan ditemukan gejala adanya
penyakit hewan karantina golongan I, atau pada waktu pemeriksaan tidak dilengkapi
dengan dokumen karantina (sertifikat kesehatan).
7. Pemusnahan, dilakukan apabila media pembawa yang ditahan tersebut melewati
batas waktu yang ditentukan dan pemilik/kuasanya tidak dapat memenuhi
persyaratan yang diperlukan, atau terhadap media pembawa tersebut ditemukan
adanya hama dan penyakithewan karantina golongan I atau golongan II tetapi telah
diobati ternyata tidak dapat disembuhkan, atau hewan yang ditolak tidak segera di
berangkatkan/tidak mungkin dilakukan penolakan dan media pembawa tersebut
11
berasal dari daerah terlarang atau daerah yang tidak bebas dari penyakit hewan
karantina golongan I.
8. Pembebasan, dilakukan apabila semua kewajiban dan persyaratan untuk
memasukkan/mengeluarkan media pembawa tersebut telah dipenuhi dan dalam
pemeriksaan tidak ditemukan adanya/dugaan adanya gejala hama dan penyakit
hewan karantina, atau selama pengasingan dan pengamatan tidak ditemukan adanya
hama dan penyakit hewan karantina. Pembebasan untuk masuk diberikan dengan
sertifikat pelepasan/pembebasan sedang pembebasan keluar diberikan dengan
Sertifikat kesehatan.
a. Impor
b. Ekspor
c. Domestik masuk
d. Domestik keluar
5. Data hasil temuan HPHK dan OPTK
6. Data pemberitahuan ketidaksesuaian yang diterima Badan Karantina Pertanian
7. Data sanding lalu lintas media pembawa terhadap temuan OPTK
8. Kegiatan kepatuhan
18
19
4.1 Hasil
Kegiatan koasistensi kesehatan masyarakat veteriner PPDH kelompok 19L yang
dilaksanakan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar berlangsung selama lima hari
yang terhitung dari 7-11 Februari 2022. Tempat kegiatan koasistensi terbagi di 3 lokasi,
yaitu satu hari di Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar pada tanggal 7
Februari 2022, selanjutnya dua hari di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan
Penyebrangan Padangbai pada tanggal 8-9 Februari 2022, dan dua hari di Wilayah Kerja
Karantina Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk pada tanggal 10-11 Februari
2022.
4.1.1 Jadwal Kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Wilayah
Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, dan Wilayah
Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk
Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Wilayah Kerja
Karantina Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, dan Wilayah Kerja
Karantina Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Pembimbing Lokasi
1. Senin, 07 Penerimaan PPDH 19L di
Februari Balai Karantina Kelas I
2022 Denpasar
Presensi kehadiran dan
pembagian jadwal
kegiatan di Balai drh. Siti Rofi’ah
Karantina Pertanian Kelas Balai
I Denpasar Karantina
Penjelasan mengenai Balai Pertanian
Karantina Pertanian Kelas Kelas I
I Denpasar Denpasar
Persiapan dan pembuatan
media BPW dan PCA
untuk uji bakteri sampel Bapak Muh. Hari
HBAH di laboratorium Wahyudi
Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar
20
21
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap hasil olahan lain
dari susu yang akan
dikirim dari Mataram ke
Denpasar
3. Rabu, 09 Pemeriksaan kelengkapan
Februari administrasi dan
2022 pemeriksaan organoleptik
terhadap telur ayam
konsumsi yang akan
dikirim dari Karangasem
ke Dompu
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur ayam
konsumsi yang akan
dikirim dari Karangasem
ke Dompu
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur ayam
konsumsi yang akan Wilayah
dikirim dari Bangli ke Kerja
Bima Karantina
drh. Nyoman
Pemeriksaan kelengkapan Pertanian
Wijaya Kusuma
administrasi dan Pelabuhan
Mitha
pemeriksaan organoleptik Penyebranga
terhadap telur ayam n
konsumsi yang akan Padangbai
dikirim dari Bangli ke
Bima
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur ayam
konsumsi yang akan
dikirim dari Karangasem
ke Bima
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur ayam
konsumsi yang akan
dikirim dari Karangasem
ke Bima
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
24
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur ayam
konsumsi yang akan
dikirim dari Karangasem
ke Mataram
Pelepasan mahasiswa
PPDH 19L Fakultas
Kedokteran Hewan
Universitas Udayana
4. Kamis, 10 Penerimaan dan
Februari pengenalan mahasiswa
2022 PPDH 19L beserta staff
yang bertugas di Wilayah
Kerja Karantina Pertanian
Pelabuhan Penyebrangan
Gilimanuk
Pemaparan mengenai
kegiatan yang
dilaksanakan di Wilayah
Kerja Karantina Pertanian
Pelabuhan Penyebrangan
Gilimanuk
Pemaparan UU No. 21
Tahun 2019 tentang
karantina hewan, ikan, dan
tumbuhan (khususnya
mengenai pengertian Wilayah
karantina, tindakan 8P Kerja
drh. I Nyoman
karantina, instalasi Karantina
Ludra, MP dan Drh.
karantina, dan masa Pertanian
Gede Andhi
karantina hewan) Pelabuhan
Suprapta
Pemaparan mengenai Penyebranga
komoditi yang sering n Gilimanuk
diawasi di Wilayah Kerja
Karantina Pertanian
Pelabuhan Penyebrangan
Gilimanuk, meliputi
hewan hidup (kambing,
babi, sapi, dan ayam) serta
HBAH (daging ayam,
daging sapi, daging bebek,
telur konsumsi, dan susu
segar)
Kunjungan ke instalasi
karantina
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap babi potong yang
akan dikirim dari Tabanan
25
ke Surabaya.
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler
yang akan dikirim dari
Jembrana ke Surabaya
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler
yang akan dikirim dari
Jembrana ke Surabaya
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler
yang akan dikirim dari
Jembrana ke Surabaya
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap babi potong yang
akan dikirim dari Bangli
ke Jakarta Barat
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler
yang akan dikirim dari
Jembrana ke Surabaya
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap sapi potong yang
akan dikirim dari Badung
ke Bekasi
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler
yang akan dikirim dari
Jembrana ke Surabaya
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap sapi potong yang
akan dikirim dari Badung
ke Depok
Pemeriksaan kelengkapan
26
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging sapi yang
akan dikirim dari Bekasi
ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap mentega yang
akan dikirim dari Bekasi
ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging sapi
olahan yang akan dikirim
dari Bekasi ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging ayam
olahan yang akan dikirim
dari Bekasi ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur tetas yang
akan dikirim dari Pasuruan
ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap kambing potong
yang akan dikirim dari
Banyuwangi ke Jembrana
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap olahan susu yang
akan dikirim dari Pasuruan
ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap kambing potong
yang akan dikirim dari
Banyuwangi ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
27
ke Jembrana
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging ayam
yang akan dikirim dari
Banyuwangi ke Jembrana
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging ayam
yang akan dikirim dari
Banyuwangi ke Jembrana
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging ayam
yang akan dikirim dari
Jombang ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap hati yang akan
dikirim dari Jombang ke
Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging ayam
yang akan dikirim dari
Jombang ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging sapi beku
yang akan dikirim dari
Bekasi ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
29
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap pakan hewan
ternak yang akan dikirim
dari Sidoarjo ke Tabanan
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
30
Banyuwangi ke Denpasar
5. Jum’at, 11 Pemeriksaan kelengkapan
Februari administrasi dan
2022 pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler
yang akan dikirim dari
Jembarana ke Surabaya
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler
yang akan dikirim dari
Jembarana ke Surabaya
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler
yang akan dikirim dari
Jembarana ke Surabaya
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC Broiler Wilayah
yang akan dikirim dari Kerja
drh. I Nyoman
Jembarana ke Surabaya Karantina
Ludra, MP dan
Pemeriksaan kelengkapan Pertanian
Drh. Gede Andhi
administrasi dan Pelabuhan
Suprapta
pemeriksaan klinis Penyebranga
terhadap babi potong yang n Gilimanuk
akan dikirim dari Badung
ke Pangkal Pinang
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap keju yang akan
dikirim dari Bekasi ke
Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging bebek
yang akan dikirim dari
Banyuwangi ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur tetas yang
akan dikirim dari Pasuruan
Jembrana
Pemeriksaan kelengkapan
32
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap daging ayam
yang akan dikirim dari
Banyuwangi Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur tetas yang
akan dikirim dari Jombang
ke Jembrana
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap yogurt yang akan
dikirim dari Malang ke
Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap susu pasteurisasi
yang akan dikirim dari
Malang ke Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap cheese yang akan
dikirim dari Malang ke
Denpasar
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
terhadap telur tetas yang
akan dikirim dari Jombang
ke Jembrana
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC yang akan
dikirim dari Lamongan ke
Bangli
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan klinis
terhadap DOC yang akan
dikirim dari Malang ke
Buleleng
Pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan
pemeriksaan organoleptik
33
4.1.2 Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali melalui Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
Tabel 4.2. Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali melalui Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Padangbai pada Selasa, 08 Februari 2022
No. Jenis Komoditi Asal Tujuan Volume No. Sertifikat
1. DOC Broiler Tabanan Mataram 20485 K11.K000250
2. Telur Ayam Karangasem Mataram 3125 K12.K000251
3. Telur Ayam Karangasem Bima 3125 K12.K000252
Daging Ayam
4. Tabanan Mataram 3000 K12.K000253
Beku
5. Keju Mataram Denpasar 5209 K14.M000003
Hasil Olahan
6. Mataram Denpasar 1386 K14.M000003
Lain Susu
Tabel 4.3. Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali melalui Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Padangbai pada Rabu, 09 Februari 2022
No. Jenis Komoditi Asal Tujuan Volume No. Sertifikat
1. Telur Ayam Karangasem Dompu 3125 K12.K000254
2. Telur Ayam Karangasem Dompu 3125 K12.K000255
3. Telur Ayam Bangli Bima 3125 K12.K000256
4. Telur Ayam Bangli Bima 4688 K12.K000257
5. Telur Ayam Karangasem Bima 3125 K12.K000258
6. Telur Ayam Karangasem Bima 3125 K12.K000259
7. Telur Ayam Karangasem Mataram 3125 K12.K000260
4.1.3 Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali melalui Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk
Tabel 4.4. Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali melalui Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk pada Kamis, 10 Februari 2022
No. Jenis Komoditi Asal Tujuan Volume No. Sertifikat
1. Babi Potong Tabanan Surabaya 65 K11.K000321
2. DOC Broiler Jembrana Surabaya 12000 K11.K000322
3. DOC Broiler Jembrana Surabaya 15000 K11.K000323
4. DOC Broiler Jembrana Surabaya 22000 K11.K000324
Jakarta
5. Babi Potong Bangli 80 K11.K000325
Barat
6. DOC Broiler Jembrana Surabaya 20000 K11.K000326
34
Hewan
Pakan Ternak
41. Sidoarjo Tabanan 19000 K14.M001281
Hewan
Pakan Ternak
42. Sidoarjo Tabanan 19000 K14.M001282
Hewan
Kambing
43. Banyuwangi Buleleng 38 K14.M001283
Potong
Kambing
44. Banyuwangi Jembrana 32 K14.M001284
Potong
45. Daging Ayam Banyuwangi Jembrana 100 K14.M001285
46. Daging Ayam Jombang Denpasar 1200 K14.M001286
47. Telur Konsumsi Banyuwangi Tabanan 1800 K14.M001287
48. Daging Ayam Banyuwangi Jembrana 2000 K14.M001288
Kambing
49. Banyuwangi Buleleng 22 K14.M001289
Potong
50. Telur Tetas Pasuruan Tabanan 45720 K14.M001290
Kambing
51. Banyuwangi Denpasar 30 K14.M001291
Potong
Tabel 4.5. Daftar Komoditi Keluar-Masuk Area Bali melalui Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk pada Jum’at, 11 Februari 2022
No. Jenis Komoditi Asal Tujuan Volume No. Sertifikat
1. DOC Broiler Jembrana Surabaya 20000 K11.K000330
2. DOC Broiler Jembrana Surabaya 20000 K11.K000331
3. DOC Broiler Jembrana Surabaya 13000 K11.K000332
4. DOC Broiler Jembrana Surabaya 12000 K11.K000333
Pangkal
5. Badung 85 K11.K000334
Babi Potong Pinang
6. Keju Bekasi Denpasar 7500 K14.M001292
7. Daging Bebek Banyuwangi Denpasar 1000 K14.M001293
8. Telur Tetas Pasuruan Jembrana 50400 K14.M001294
9. Daging Ayam Banyuwangi Denpasar 1500 K14.M001295
10. Telur Tetas Jombang Jembrana 50400 K14.M001296
11. Yoghurt Malang Denpasar 1980 K14.M001297
Susu
12. Malang Denpasar 12736 K14.M001297
Pasteurisasi
13. Cheese Malang Denpasar 152 K14.M001297
14. Telur Tetas Jombang Jembrana 43200 K14.M001298
15. DOC Lamongan Bangli 10000 K14.M001299
16. DOC Malang Buleleng 11300 K14.M001300
17. Daging Ayam Banyuwangi Jembrana 80 K14.M001301
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Kegiatan koasistensi satse Kesehatan Masyarakat Veteriner PPDH Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana, kelompok 19L dilaksanakan dilmulai pada hari
36
Senin, 7 Februari 2022 di Balai Karantina Kelas I Denpasar. Kegiatan dimulai dengan
penerimaan dan pengenalan Mahasiswa PPDH oleh Ibu drh. Siti Rofi’ah. Selanjutnya
diberikan pemaparan materi mengenai karantina berupa; profil, tujuan dan fungsi
karantina, peraturan-peraturan mengenai karantina, sejarah karantina, serta menentukan
jadwal dan lokasi koasistensi di beberapa wilayah kerja Balai Karantina Kelas I
Denpasar yaitu Wilayah Kerja di Balai Karantina Kelas I Denpasar, Wilayah Kerja
Pelabuhan Padang Bai, dan Wilayah Kerja Pelabuhan Gilimanuk, dan dilanjutkan dengan
diskusi mengenai tindakan karantina dan operasional karantina.
Kegiatan selanjutnya mahasiswa diarahkan untuk melaksanakan kegiatan di
laboratorium seperti pengenalan alat dan preparasi media penanaman sampel yang akan
diuji dengan PCA, serta melakukan demo pengujian sampel daging untuk menguji
cemara mikroba dengan metode TPC (Total Plate Count). Kegiatan di laboratorium ini
didampingi oleh Bapak Muh Hari Wahyudi. Uji cemaran mikroba merupakan cara
penghitungan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu produk yang tumbuh pada
media agar pada suhu dan waktu inkubasi tertentu. Media yang digunakan pada uji ini
ialah media Plate Count Agar (PCA) dengan metode tuang. Pembuatan media PCA
diperlukan 22,5 gr bubuk PCA dalam 1 liter air. Mahasiswa membuat media PCA
sebanyak 500 ml dengan 11,75 gr bubuk PCA yang kemudian dihomogenkan dan
dipanaskan menggunakan kompor listrik selama 45 menit hingga warna media menjadi
bening Setelah media jadi, seluruh alat seperti cawan petri, gelas ukur, dan media
disterilisasi dengan menggunakan wet autoclave selama 1,5 jam.
Kegiatan dilanjutkan dengan preparasi sampel yang akan diperiksa, yaitu daging
babi, kerbau, sosis ayam dan sosis sapi. Sampel dibuat menjadi ekstrak menggunakan
alat stomacher dan diuji dengan metode total plate count/TPC menggunakan media Plate
Count Agar/PCA dan Buffered Peptone Water/BPW yang didampingi oleh Bapak Muh
Hari Wahyudi. Pengujian TPC tersebut merupakan salah satu tujuan dari adanya SNI
tersebut, yaitu untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dan masyarakat
terutama dalam aspek keamanan dan kesehatan, mewujudkan jaminan mutu dari bahan
makanan asal hewan, dan mendukung perkembangan agroindustry dan agrobisnis. Selain
itu, pengujian tersebut dilakukan sebagai salah satu syarat dalam pendistribusian bahan
makanan asal hewan. Pengenceran yang digunakan hingga pengenceran ke-4 atau 10-4 .
Total plate yang digunakan untuk pengujian adalah 14 plate, yang berasal dari empat
sampel yang diuji x 3 (pengenceran 10-2 , 10-3 , 10-4 ) ditambah dengan dua sampel
kontrol. Indikator kontaminasi daging segar dapat dilihat melalui jumlah dari TPC,
37
karena bakteri dapat secara alami berkembang pada daging segar dan dapat
menimbulkan penyakit jika memiliki jumlah diatas ambang batas yang diizinkan. Batas
ambang keamanan untuk jumlah mikroba TPC adalah 1 x 106 CFU/g (SNI 7388: 2009).
Kemudian dilakukan penuangan media PCA sebanyak 15 mL kemudian diratakan
dengan melakukan pemutaran cawan pada bidang datar. Seluruh sampel yang didiamkan
selama satu jam dan telah memadat kemudian diinkubasi dalam inkubator dengan posisi
terbalik pada suhu 37°C selama 24 jam.
4.2.2 Kegiatan di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Penyebrangan
Padangbai
Kegiatan koasistensi di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Wilayah
Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Padangbai dilaksanakan pada hari
Selasa, 08 Februari hingga Rabu, 09 Februari 2022. Pada hari pertama (08 Februari
2022), mahasiswa PPDH kelompok 19L diterima secara resmi oleh drh. Wijaya Kusuma
Mitha. Kegiatan diawali dengan perkenalan masing-masing mahasiswa serta perkenalan
dari staff. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai perundang-
undangan, meliputi Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2019 serta perbandingan
cakupan/ruang lingkupnya dengan undang-undang yang lama, yaitu UU Nomor 16
Tahun 1992. Menurut UU Nomor 16 Tahun 1992, karantina adalah “tempat”
pengasingan dan/atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama
dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar negeri dan suatu area ke area lain di
dalam negeri, atau keluarnya dari wilayah Negara Republik Indonesia. Sedangkan
menurut UU Nomor 21 Tahun 2019, karantina (mencakup karantina hewan, ikan, dan
tumbuhan) adalah “sistem” pencegahan masuk, keluar, dan tersebarnya hama dan
penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina; serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap keamanan
pangan dan mutu pangan, kemananan pakan dan mutu pakan, produk rekayasa genetik,
sumber daya genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, tumbuhan dan satwa liar, serta
tumbuhan dan satwa langka yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu area ke
area lain, dan/atau dikeluarkan dari wialyah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kemudian dijelaskan juga mengenai ketentuan-ketentuan pidana yang diatur dalam UU
Nomor 21 Tahun 2019. Selanjutnya dilakukan pemaparan mengenai komoditi yang
sering masuk/keluar ataupun transit di Wilker Karantina Pertanian Pelabuhan
Penyebrangan Padangbai, meliputi hewan hidup (day old chick/DOC, kambing potong,
sapi, dan babi potong) serta hasil bahan asal hewan/HBAH (daging ayam, daging sapi,
38
daging bebek, telur konsumsi, susu segar, dan susu pasteurisasi). Setelah itu dilakukan
pemaparan materi lebih mendalam mengenai tindakan karantina 8P (pemeriksaan,
pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan
pembebasan) dan dokumendokumen karantina. Materi lain yang dipaparkan adalah
pengenalan pemeriksaan klinis terhadap hewan hidup dan pemeriksaan organoleptik
terhadap daging serta telur. Adapun parameter-parameter yang diperiksa untuk kualitas
fisik telur seperti warna kerabang, keutuhan kerabang dan, bentuk kerabang; sedangkan
untuk daging adalah warna, bau, dan konsistensi/teksturnya. Adapun tindakan karantina
8P, sebagai berikut:
1. Pemeriksaan
Dilakukan untuk mengetahui kelengkapan isi dokumen dan mendeteksi hama
dan penyakit hewan karantina, status kesehatan dan sanitasi media pembawa, atau
kelayakan sarana prasarana karantina, alat angkut. Pemeriksaan kesehatan atau
sanitasi media pembawa dilakukan secara fisik dengan cara pemeriksaan klinis pada
hewa. atau pemeriksaan kemurnian atau keutuhan secara organoleptik pada bahan
asal hewan, hasil bahan asal hewan dan benda lain.
2. Pengasingan
Dilakukan terhadap sebagian atau seluruhnya media pembawa untuk diadakan
pengamatan, pemeriksaan dan perlakukan dengan tujuan untuk mencegah
kemungkinan penularan hama penyakit hewan karantinaselama waktu tertentu yang
akan dipergunakan sebagai dasar penetapan masa karantina.
3. Pengamatan
Mendeteksi lebih lanjut hama penyakit hewan karantina dengan cara mengamati
timbulnya gejala hama penyakit hewan karantina pada media pembawa selama
diasingkan dengan mempergunakan system semua masuk – semua keluar.
4. Perlakuan
Merupakan tindakan untuk membebaskan dan mensucihamakan media pembawa
dari hama penyakit hewan karantina, atau tindakan lain yang bersifat preventif,
kuratif dan promotif.
5. Penahanan
Dilakukan terhadap media pembawa yang belum memenuhi persyaratan
karantina atau dokumen yang dipersyaratkan oleh Menteri lain yang terkait atau
dalam pemeriksaan masih diperlukan konfirmasi lebih lanjut.
6. Penolakan
39
Karantina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. Menteri dalam
menetapkan Tempat Tindakan Karantina sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam
pelaksanaannya dimandatkan kepada Kepala Badan Karantina Pertanian atas nama
Menteri.
lembar deklarasi sertifikat yang telah diterbitkan sebelumnya oleh dokter hewan
karantina di tempat pengeluaran awal. Dokter hewan karantina di tempat pengeluaran
awal menerbitkan sertifikat sanitasi dengan mencantumkan seluruh pengeluaran dan
tempat pemasukan yang akan dilalui oleh pembawa serta tempat pemasukan akhir yang
dituju. Sedangkan dokter hewan di tempat pemasukan akhir menerbitkan sertifikat
pelepasan. Kegiatan di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Penyeberangan
Gilimanuk diakhiri dengan pelepasan mahasiswa PPDH pada hari Jumat, 11 Februari
2022 oleh drh. I Nyoman Ludra, MP.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kegiatan koasistensi kesehatan masyarakat veteriner di Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar serta wilayah kerjanya yang dalam hal ini meliputi Wilayah Kerja
Karantina Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Padangbai dan Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk memiliki tugas pokok untuk
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan dalam
mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Pengganggu Tanaman Karantina (OPTK). Fungsi karantina meliputi
pelaksanaan tindakan 8P, yaitu pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
pembebasan, penolakan, penahanan, dan pemusnahan terhadap media pembawa HPHK,
HBAH, dan OPTK. Dalam pengawasan terhadap lalu lintas hewan, mahasiswa diajak
untuk mengawasi komoditi yang akan keluar maupun masuk ke area Bali. Hal ini
bertujuan agar media pembawa yang membawa HPHK, HBAH dan OPTK tidak masuk
dan menyebar di Bali serta mencegah keluarnya media pembawa yang membawa HPHK,
HBAH dan OPTK keluar dari Bali.
5.2 Saran
Diperlukan sosialisasi kepada masyarakat tentang fungsi dan tugas karantina
hewan serta alur pengiriman bahan asal hewan atau hasil bahan asal hewan sehingga
dapat mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina atau
organisme pengganggu tumbuhan karantina.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
Gambar 1. Proses penanaman sampel pada media PCA untuk pengujian bakteri
Gambar 2. Pemeriksaan administrasi dan komoditi di pos 1 yang akan keluar dari Bali
45
46
Gambar 3. Pemeriksaan administrasi dan komoditi di pos 2 yang akan masuk ke Bali
Gambar 5. Pemeriksaan klinis terhadap kambing yang akan masuk ke dalam Bali
47
Gambar 6. Pemeriksaan klinis terhadap sapi potong yang akan dikirim keluar Bali