Disetujui oleh
Diketahui oleh
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Praktik Kerja
Lapangan (PKL) pembenihan dan pembesaran ikan kakap putih. Pembenihan dan
pembesaran ikan kakap putih akan dilaksanakan di PT Indonesia Mariculture
Industries Batam Kepulauan Riau. Proposal PKL ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk melaksanakan PKL pada Program Keahlian Teknologi Produksi dan
Manajemen Perikanan Budidaya Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
Penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1 Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan doa serta dukungan dalam
menyelesaikan proposal PKL ini
2 Bapak Dr Ir Irzal Effendi, MSi selaku Dosen Pembimbing dan koordinator
Program Keahlian Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya
yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasinya dalam
pembuatan proposal PKL.
3 Pimpinan di PT Indonesia Mariculture Industries Kepulauan Riau yang telah
mengizinkan penulis melakukan PKL
Penulis berharap semoga proposal praktik kerja lapang ini dapat dapat
menjadi panduan penulis dalam pelaaksanaan kegiatan PKL dan bermanfaat bagi
pembaca .
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN iv
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................2
2 METODE 3
2.1 Waktu dan tempat........................................................................................3
2.2 Komoditas....................................................................................................3
2.3 Metode Kerja................................................................................................4
3 JADWAL KEGIATAN 6
DAFTAR PUSTAKA 9
LAMPIRAN 10
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 Peta lokasi hatchery pembenihan dan keramba jaring apung PT. Indonesia
Mariculture Industries Desa Keban Kecamatan Moro Kabupaten Karimun
Pulau Batu Batam Kepulauan Riau 11
2 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL)
pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di PT Indonesia Mariculture
Industries Batam Kepulauan Riau 12
3 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL)
pembesaran ikan kakap putih Lates calcarifer di PT Indonesia Mariculture
Industries Batam Kepulauan Riau 17
4 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait
fasilitas pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di PT Indonesia
Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau 20
5. Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait
fasilitas pembesaran ikan kakap putih Lates calcarifer di PT Indonesia
Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau 22
6 .Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait
aspek usaha pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di PT Indonesia
Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau 24
7 .Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait
aspek usaha pembesaran ikan kakap putih Lates calcarifer di PT Indonesia
Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau 25
1
1 PENDAHULUAN
Ikan kakap putih Lates calcarifer merupakan salah satu jenis ikan konsumsi
yang dapat hidup di perairan tawar, payau dan laut yang memiliki toleransi tinggi
terhadap perubahan lingkungan terutama salinitas (euryhaline). Ikan kakap putih
termasuk ikan perenang aktif yang memiliki pertumbuhan relatif cepat. Ikan
kakap putih termasuk jenis ikan karnivora yang memiliki sifat katadromus yaitu
bermigrasi dari air tawar ke air laut untuk berkembang biak (Scipp et al 2007).
Sistem reproduksi ikan kakap putih adalah hermaprodit protandi yaitu mengalami
perubahan kelamin dari jantan menjadi betina. Teknologi pembenihan ikan kakap
putih dilakukan dengan manipulasi lingkungan kondisi pasang surut selama bulan
terang dan bulan gelap. Teknologi pembesaran ikan kakap putih menggunakan
sistem keramba jaring apung lepas pantai (offshore).
Ikan kakap putih memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam dan luar negeri. Tujuan pasar ekspor diantaranya
Cina, Jepang, Singapura dan Eropa. Harga ikan kakap putih berkisar Rp 65 000 -
Rp 80 000/kg. Tingkat produksi nasional ikan kakap putih pada tahun 2014
sebesar 5 447 ton dan meningkat pada tahun 2015 yaitu sebesar 6 682 ton
(DJPBKKP 2015). Budidaya ikan kakap putih menghadapi berbagai
permasalahan baik masalah teknis maupun manajemen. Permasalahan teknis
seperti perubahan cuaca ekstrim dan serangan penyakit,. Perubahaan cuaca yang
ekstrim seringkali membuat ikan kakap putih terutama larva dan benih terserang
penyakit. Menurut Maeno et al (2004) penyakit yang menyerang ikan kakap putih
salah satunya adalah penyakit Viral Nervous Necrosis (VNN). Kurangnya Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dalam bidang budidaya ikan kakap putih
juga dapat menyebabkan tidak maksimalnya kegiatan budidaya yang dilakukan.
Tahun 2015 Kepulauan Riau merupakan salah satu produsen utama ikan
kakap putih di Indonesia. Produksi ikan kakap putih di Kepulauan Riau mencapai
1 692 ton dari total produksi nasional. PT Indonesia Mariculture Industries Batam
Kepulauan Riau merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembenihan dan
pembesaran ikan kakap putih yang memproduksi ikan kakap putih secara
kontinyu dan didukung dengan teknologi yang baik. PT Indonesia Mariculture
Industries telah berdiri dari tahun 2005 sehingga memiliki pengalaman terkait
budidaya ikan kakap putih. Perusahaan berlokasi di dekat Singapura yang
memudahkan dalam mendistribusikan hasil produksi ikan kakap putih sehingga
penulis memilih PT Indonesia Mariculture Industries sebagai tempat PKL untuk
memperoleh ilmu teknis di lapangan mengenai cara membudidayakan ikan kakap
putih. PKL ini dilakukan sebagai syarat dalam menyelesaikan program studi di
Program Keahlian Teknologi Produksi Perikanan Budidaya Program Diploma
Institut Pertaian Bogor.
2
1.2 Tujuan
2 METODE
Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) pembenihan ikan kakap putih akan
dilaksanakan pada 29 Januari 2018 - 15 Maret 2018 (selama 6 minggu) dan
pembesaran ikan kakap putih akan dilaksanakan pada 20 Maret 2018 - 5 Mei 2018
(selama 6 minggu). Kegiatan PKL dilaksanakan di PT Indonesia Mariculture
Industries Desa Keban Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Pulau Batu
Kepulauan Riau. Peta lokasi dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.2 Komoditas
Ikan kakap putih Lates calcarifer merupakan salah satu jenis ikan konsumsi
air laut yang memiliki tubuh memanjang dengan pangkal sirip ekor melebar.
Warna tubuh ikan kakap putih dewasa adalah perak keabuan sedangkan saat
masih burayak berwarna gelap, setelah itu akan terang apabila menjadi
gelondongan (FAO 2007). Ikan kakap putih diberi nama oleh M.E Bloch pada
tahun 1790.
Berikut ini merupakan klasifikasi ikan kakap putih menurut Kungvankij et
al.(1986) adalah sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorphi
Famili : Centropomidae
Genus : Lates
Species : Lates calcalifer
sehingga tidak bisa dicampurkan dengan ikan budidaya lain. Ikan kakap putih
memiliki sifat katadromus yaitu bermigrasi dari air tawar ke air laut untuk
berkembang biak (Scipp et al 2007).
Menurut Sahputra et al (2017) ikan kakap putih memijah sesuai dengan
habitat aslinya yaitu pada salinitas 30-32 ppt. Telur ikan kakap putih yang
menetas akan hidup didaerah yang bersalinitas 29 – 30 ppt. Menurut Mayunar
(2002) semakin bertambah ukuran larva ikan kakap putih maka semakin rendah
salinitas yang diperlukan dan hidup di air payau. Sistem reproduksi ikan kakap
putih termasuk dalam hermaprodit protandi yang berarti ikan kakap putih dapat
mengalami perubahan kelamin dari jantan menjadi betina. Perubahan jenis
kelamin menjadi betina terjadi saat berat tubuh ikan berkisar 2-4 kg. Induk jantan
matang gonad memiliki berat 1.4 kg – 4.0 kg dengan panjang 45 cm dan induk
betina 1.6 kg – 7.0 kg dengan panjang 47 cm (Mayunar 2002).
Pemijahan ikan kakap putih dilakukan secara alami dengan cara
menggabungkan induk jantan dan betina dalam satu wadah. Perbandingan
pemijahan adalah 1 : 1 Proses pemijahan dilakukan dengan manipulasi lingkungan
kondisi pasang surut selama bulan terang dan bulan gelap. Manipulasi lingkungan
dilakukan dengan cara menurunkan ketinggian air pada pagi hari dan menaikkan
air pada sore hari. Telur ikan kakap putih yang telah terbuahi akan terapung di
permukaan perairan. Jumlah telur ikan kakap putih yang dapat dihasilkan adalah
sebesar 400 ribu - 700 ribu butir/kg induk. Teknologi pembesaran ikan kakap
putih menggunakan sistem keramba jaring apung lepas pantai (offshore). Tingkat
produksi nasional ikan kakap putih pada tahun 2014 sebesar 5 447 ton dan
meningkat pada tahun 2015 yaitu sebesar 6 682 ton (DJPBKKP 2015 ).
3 JADWAL KEGIATAN
Minggu ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
3 Pemasaran dan pengadaan sarana
1. Pemasaran
a. Produk
b. Tujuan
c. Distribusi
2. Pengadaan sarana dan prasarana
a. Benih
b. Pakan
c. Obat-obatan dan suplemen
d. Bahan kimia
e. Bahan bakar dan oli
f. Tenaga kerja
3. Analisis usaha
a. Biaya
b. Penerimaan
c. Keuntungan
Minggu Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2
3 Pemasaran dan pengadaan sarana
1. Pemasaran
a. Produk
9
b. Tujuan
c. Distribusi
2. Pengadaan sarana dan prasarana
a. Benih
b. Pakan
c. Obat-obatan dan suplemen
d. Bahan kimia
e. Bahan bakar dan oli
f. Tenaga kerja
3. Analisis usaha
a. Biaya
b. Penerimaan
c. Keuntungan
10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
Lampiran 1 Peta lokasi hatchery pembenihan dan keramba jaring apung PT.
Indonesia Mariculture Industries Desa Keban Kecamatan Moro
Kabupaten Karimun Pulau Batu Batam Kepulauan Riau
Skala: 1: 10 000
Lampiran 2 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) pembenihan ikan kakap putih Lates calcarifer di PT
Indonesia Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau
Komponen Uraian Spesifikasi Tugas PKL
1. Persiapan wadah 1. Waktu, lama, tempat dan cara aplikasi 1.Mengeringkan dan membersihkan bak
Pengeringa 2. Bahan dan dosis 2.Memberi desinfektan (jenis
n 3. Output disinfektan), kapur, dan pupuk
Sanitasi 3.Mengisi air
Pengapuran 4.Mengukur dan menghitung
Pengisian 5.Mengamati proses dan mencatat
air
1. Induk 1. Mengukur dan menimbang
Asal 2. Mengamati
Ukuran (g atau cm) 3. Menghitung
Ciri morfologi, tingkah laku, 4. Mencatat
2. Penebaran induk Seksual
1.Pemeliharaan Induk Jumlah
Padat tebar
2. Aklimatisasi dan penebaran 1. Mengaklimatisasi dan menebar
Waktu, lama, tempat dan cara 2. Mengamati proses dan mencatat
1. Pakan 1. Mengamati
Jenis dan ukuran 2. Mengukur
Kualitas (analisis proksimat) bagi pertumbuhan 3. Menganalisis
gonad 4. Mencatat
3. Pemberian pakan 2. Feeding management 1. Menghitung
Feeding rate 2. Menimbang
Feeding time dan frequency 3. Memberi pakan
Feeding method 4. Mengamati proses dan mencatat
Feeding schedule
14
12
Bangunan: dimensi, kapasitas, sifat 2. Mengamati dan mengukur
Lokasi dan tata letak 3. Mengamati proses dan mancatat
Cara, lama, dan waktu
4. Pengelolaan air 1. Cara: ganti air, aerasi, sifon 1. Menyifon dan ganti air
2. Waktu, lama dan volume 2. Mengaerasi
3. Kualitas air 3. Menganalisa dan mengukur
4. Mengamati proses dan mencatat
5. Pencegahan 1. Jenis hama dan penyakit 1. Mengdiagnosis
hama dan penyakit 2. Target organ inang dan gejala 2. Mengobati dan mengisolasi
3. Frekuensi dan intensitas serangan 3. Mengamati proses dan mencatat
4. Jenis obat, dosis dan cara pengobatan
6. Perangsangan 1. Jenis dan dosis: Waktu dan frekuensi dan cara 1. Menimbang induk
pematangan gonad 2. Cara: oral, implan, suntik 2. Menyiapkan dan memberikan hormon
7. Sampling 1. Waktu, frekuensi, lama dan cara 1. Menangkap induk
kematangan gonad 2. Ciri-ciri induk matang gonad 2. Memeriksa TKG
3. Jumlah dan presentase induk matang gonad 3. Menghitung induk matang
4. Frekuensi induk matang dalam periode waktu tertentu 4. Menangani induk pasca sampling
5. Mengamati proses dan mencatat
2. Pemijahan induk 1. Penyiapan wadah 1. Waktu, lama dan cara 1. Menyiapkan wadah pemijahan
2. Substrat penempel telur: jenis, jumlah, penempatan dan 2. Mengisi air dan menempatkan substrat
perlakuan 3. Mengamati proses dan mencatat
2. Perangsangan 1. Bahan perangsang, dosis, waktu, frekuensi dan cara 1. Menyiapkan dan menghitung induk
ovulasi 2. Jumlah dan rasio jantan dan betina 2. Menyuntik hormon
3. Mengamati proses dan mencatat
15
13
dan perlakuan
4. Penetasan telur 1. Jumlah telur dan fekunditas 1. Mengamati, menghitung, mengukur
2. Jumlah dan persentase telur yang dibuahi telur
3. Ciri, ukuran dan warna telur dibuahi, tidak dibuahi 2. Mencatat
1. Jumlah dan kepadatan telur 1. Menghitung dan menginkubasi telur
2. Perkembangan telur (embryogenesis) 2. Mengamati embrio
5. Inkubasi telur
3. Waktu dan lama inkubasi 3. Menghitung larva dan menentukan
4. Derajat penetasan derajat penetasan
1. Larva: ciri, ukuran dan jumlah 1. Mengamati larva dan mencatat
6. Pemanenan larva
2. Cara, waktu dan lama panen 2. Memanen larva
1. Persiapan Wadah 1. Waktu, lama, tempat dan cara 1. Mengeringkan dan membersihkan bak
/ Bak 2. Bahan dan dosis 2. Memberi desinfektan, kapur dan
Pengeringa 3. Output pupuk
n 3. Mengisi air
Sanitasi 4. Mengukur dan menghitung
3. Pemeliharaan larva 5. Mengamati proses dan mencatat
Pengapuran
dan pemeliharaan
Pemupukka
benih
n
Pengisian
air
2. Penebaran larva 1. Larva atau benih 1. Mengukur dan menimbang
dan penebaran Asal dan ukuran (g atau cm) 2. Mengamati
benih Ciri: morfologi, tingkah laku, 3. Menghitung
seksual 4. Mencatat
16
14
Feeding time dan frequency 3. Memberi pakan
Feeding methode 4. Mengamati proses dan mencatat
3. Pemberian Pakan Feeding schedule
3. Penyimpanan pakan 1. Menyimpan pakan
Bangunan: dimensi, kapasitas, sifat 2. Mengamati dan mengukur
Lokasi dan tata letak 3. Mengamati proses dan mencatat
Cara, lama, dan waktu
1. Cara: ganti air, aerasi, sifon 1. Menyifon dan ganti air
2. Saringan outlet 2. Mengaerasi
4. Pengelolaan air
3. Waktu, lama dan volume (%) 3. Menganalisis air dan mengukur
4. Kualitas air 4. Mengamati proses dan mencatat
1. Jenis hama dan penyakit 1. Mengdiagnosis
2. Target organ inang & gejala 2. Mengobati dan mengisolasi
5. Pencegahan
3. Frekuensi & intensitas serangan 3. Menganalisis air dan mengukur
hama dan penyakit
4. Jenis obat dan dosis 4. Mengamati proses dan mencatat
5. Cara pengobatan
6. Sampling 1. Perkembangan dan pertimbuhan 1. Menangkap contoh lava/ benih
Morfologi, ukuran dan bobot 2. Mengamati, mengukur, menimbang
Laju pertumbuhan/perkembangan 3. Menghitung laju pertumbuhan
17
15
Jumlah (produksi ),ekor/siklus
Ciri-ciri 5. Menghitung dan mencatat
.2. Cara, waktu dan lama panen
8. Pengepakan dan 1. Bahan dan alat pengepakan 1. Memberok ikan dan menghitung
transportasi ikan Wadah : kantong plastik, styrofoam box, kardus, 2. Menyiapkan peralatan dan bahan
hidup Air: sumber, volume, treatment pengepakan dan pengangkutan
Oksigen: tabung, volume dan rasio 3. Mengisi air, memasukkan ikan dan
2. Benih memberikan oksigen kedalam wadah
Padat pengangkutan, rasio air : ikan pengangkutan serta mengikat
Pemberokan : waktu, lama dan cara 4. Menempatkan pada bok dan kendaraan
3. Pengepakan 5. Mencatat
Cara dan waktu
4. Pengangkutan hidup
Cara dan alat transportasi Waktu, lama, jarak tempuh ,
tujuan
4. Kultur pakan alami 1. Persiapan wadah / 1.Waktu, lama, tempat dan cara 1. Mengeringkan dan membersihkan bak
bak 2.Bahan dan dosis 2. Memberi desinfektan, kapur dan pupuk
Pengerin 3.Output 3. Mengisi air
gan 4. Mengukur dan menghitung
Sanitasi 5. Mengamati proses dan mencatat
18
Pegapura
n
Pemupuk
kan
Pengisia
n air
2. Penebaran 1.Jenis , asal , jumlah kepadatan (ind / ml) 1. Mengamati dan menghitung
inokulan 2.Cara dan waktu 2. Inokulasi
16
populasi 2.Perkembangan populasi 2. Menghitung populasi contoh
3. Mencatat
4. Pemanenan 1.Waktu, lama pemeliharaan dan cara 1. Memanen pakan alami
Lampiran 3 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) pembesaran ikan kakap putih Lates calcarifer di PT
Indonesia Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau
Komponen Uraian Spesifikasi Tugas PKL
1. Ciri umum 1. Bentuk, ukuran, warna 1. Mengamati & memegang ikan
a. badan 2. Kelengkapan 2. Mencatat data sekunder
b. sirip 3. Wawancara
1. Pengenalan ciri
c. sisik
morfologis
2. Ciri khusus 1. Kornea, selaput, warna 1. Mengamati & memegang ikan
a. mata 2. Ukuran, bentuk 2. Mencatat data sekunder
3. Wawancara
2. Pembesaran 1. Persiapan 1. Waktu, lama, tempat dan cara 1. Mengeringkan & membersihkan bak
19
17
b. Tempat dan cara
3. Pemberian pakan 1. Pakan 1. Mengukur
a. Jenis, bentuk dan ukuran 2. Mengamati
b. Kualitas (analisis proksimat) bagi pertumbuhan 3. Menganalisis
gonad 4. Mencatat
18
Laju pertumbuhan /perkembanmgan 2. Mengamati, mengukur dan
Abnormalitas menimbang
Teknik sampling 3. Menghitung laju pertumbuhan
2. Populasi 4. Mengamati proses dan
6. Sampling
Jumlah yang hidup dan mati (ekor) mencatat
Kelangsungan hidup (%)
Teknik sampling 1. Menangkap contoh larva / benih
2. Menghitung jumlah dan tingkat
kelangsungan hidup
3. Mengamati proses dan mencatat
7. Pemanenan 1. Benih 1. Mengurangi volume air
Ukuran panen (marketable size), cm pemeliharaan
Lama pemeliharaan, hari 2. Menagkap benih dengan alat
Jumlah (produksi), ekor/siklus 3. Menampung sementara
4. Sortasi dan grading (mengukur)
21
Ciri-ciri 5. Menghitung
2. Cara, waktu dan lama panen 6. Mengamati proses dan mencatat
1. Bahan dan alat pengepakan 1. Memberok ikan dan menghitung
Wadah : kantong plastik, Styrofoam box, kardus, 2. Menyiapkan peralatan dan bahan
merk, ketebalan, ukuran pengepakan dan pengangkutan
Air : sumber, volume, treatment mengisi air, memasukkan ikan dan
8. Pengepakan dan memberikan oksigen ke dalam
Oksigen : tabung, volume, dan rasio
transportasi ikan wadah pengangkutan serta mengikat
2. Benih
hidup menempatkan pada box dan
Padat pengangkutan, rasio air : ikan
Pemberokan : waktu, lama dan cara kendaraan
3. Pengepakan 3. Mengamati proses dan mencatat
Cara dan Waktu
Lampiran 4 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait fasilitas pembenihan ikan kakap putih Lates
calcarifer di PT Indonesia Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau
Komponen Uraian Spesifikasi Tugas PKL
1. Bak / wadah 1. Pemeliharaan induk 1. Jenis / bahan 1. Mengamati
2. Pemijahan induk 2. Dimensi (p x l x t, m3, L) 2. Mengukur
19
3. Penetasan telur 3. Jumlah (unit) 3. Menghitung
4. Pemeliharaan larva 4. Lokasi / tata letak, indor / outdoor 4. Mencatat
5. Pemeliharaan benih
6. Kultur pakan alami
. 2. Pengairan 1. Air 1. Sumber: air tanah, air sungai, air hujan, dsb. 1. Mengamati
2. Kapasitas / debit : m3, L, L / detik 2. Mengukur & menghitung
3. Fisika-kimia-biologi Air 3. Menghitung
4. Mencatat & menggambar
4. Lokasi/tata letak
2. Tandon 1. Jenis/bahan 1. Mengamati
2. Dimensi (p x l x t), volume (m3,L) 2. Mengukur
3. Jumlah (unit) 3. Menghitung
4. Mencatat & menggambar
4. Lokasi / tata letak, indoor / outdoor
22
20
Pipa 2. Dimensi (p x l x t), volume (m3, L) 2. Mengukur
Selang 3. Jumlah (unit) 3. Menghitung
Outlet (batu 4. Lokasi / tata letak, indoor / outdoor 4. Mencatat
aerasi)
4. Peralatan 1. Pemeliharaan induk 1. Jenis 1. Mengamati
2. Pemijahan induk 2. Dimensi 2. Mengukur
3. Penetasa telur 3. Jumlah 3. Menghitung
4. Pemeliharaan larva 4. Lokasi / tata letak 4. Mencatat
5. Pemeliharaan
pembenihan
6. Kultur pakan alami
5. Pendukung 1. Listrik 1. Sumber : PLN, PGN, PAM, genset 1. Mengamati
2. Gas 2. Kapasitas 2. Mengukur &. menghitung
3. Air minum 3. Spesifikasi : merek, daya, berat, fase 3. Mencatat
23
Lampiran 5 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait fasilitas pembesaran ikan kakap putih Lates
calcarifer di PT Indonesia Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau
Komponen Uraian Spesifikasi Tugas PKL
21
1. Jenis/bahan 1. Mengamati
1. Wadah /bak/
2. Dimensi (pxlxt,Øxt), m3, L 2. Menghitung
keramba jaring Wadah pembesaran
3. Jumlah (unit) 3. Mengukur
apung
4. Lokasi/tata letak, indoor/outdoor 4. Mencatat
2. Pengairan 1. Sumber : air tanah, air sungai, air hujan, dsb. 1. Mengamati
2. Kapasitas/debit : m3, L, L/detik 2. Mengukur & Menghitung
1. Air 3. Fisika-kimia-biologi air 3. Menganalisis
4. Lokasi/tata letak 4. Mencatat
2. Tandon 1. Jenis/bahan 1. Mengamati
2. Dimensi (pxlxt,Øxt), m3, L 2. Menghitung
3. Jumlah (unit) 3. Mengukur
24
22
25
a. Gudang 1. Mengamati
b.Kantor 1. Dimensi 2. Mengukur
c. Laboratorium 2. Jumlah 3. Mencatat
d.Rumah genset 3. Waktu, lama dan volume (%)
e. Rumah karyawan 4. Kualitas air
f. Rumah ibadah
g.Ruang olahraga /
kesenian
Lampiran 6 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait aspek usaha pembenihan ikan kakap putih Lates
calcarifer di PT Indonesia Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau
Komponen Uraian Spesifikasi Tugas PKL
23
1. Ukuran (grade), umur (stadia), jumlah (volume), 1. Mengukur dan menghitung
performance 2. Mengamati dan mencatat
1. Produk
2. Harga per grade (di lokasi) 3. Wawancara dan data sekunder
1. Pemasaran
3. Tingkat permintaan, untuk tingkat penawaran
1. Sifat : Ekspor, antar pulau, lokal 1. Mengamati dan mencatat
2. Tujuan
2. Lokasi (kota), jarak, lama waktu 2. Wawancara dan data sekunder
2. Pengadaan sarana 1. Ukuran, umur (stadia), jumlah 1. Mengamati dan mencatat
produksi 1. Induk, benih 2. Asal dan cara pengadaan 2. Wawancara dan data sekunder
3. Harga di lokasi
2. Pakan 1. Jenis, ukuran, merek dan kualitas 1. Mengukur dan menghitung
2. Asal dan cara pengadaan 2. Mengamati dan mencatat
26
24
1. Biaya investasi 1. Menghitung dan mencatat
1. Biaya 2. Biaya operasional 2. Wawancara dan data sekunder
3. Biaya total
3. Prospek usaha 1. Produksi 1. Menghitung dan mencatat
2. Penerimaan
2. Harga satuan 2. Wawancara dan data sekunder
1. Penerimaan – biaya total 1. Menghitung dan mencatat
3. Keuntungan
2. Wawancara dan data sekunder
Lampiran 7 Tugas yang harus dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) terkait aspek usaha pembesaran ikan kakap putih Lates
calcarifer di PT Indonesia Mariculture Industries Batam Kepulauan Riau
Komponen Uraian Spesifikasi Tugas PKL
27
1. Pemasaran 1. Produk 1. Ukuran (grade), umur (stadia), jumlah (volume), 1. Mengukur dan menghitung
Performance 2. Mengamati dan mencatat
2. Harga per grade (di lokasi) 3. Wawancara dan data sekunder
3. Tingkat permintaan, untuk tingkat penawaran
2. Tujuan 1. Sifat : ekspor, antar pulau, lokal 1. Mengamati dan mencatat
2. Lokasi (kota), jarak, lama waktu 2. Wawancara dan data sekunder
1. Cara pengangkutan 1. Mengamati dan mencatat
3. Distribusi
2. Sistem pembayaran 2. Wawancara dan data sekunder
2. Pengadaan sarana 1. Ukuran, umur (stadia), jumlah 1. Mengukur dan menghitung
produksi 1. Larva / benih 2. Asal dan cara pengadaan 2. Mengamati dan mencatat
3. Harga di lokasi 3. Wawancara dan data sekunder
1. Jenis, ukuran, merek, dan kualitas 1. Mengukur dan menghitung
2. Pakan 2. Asal dan cara pengadaan 2. Mengamati dan mencatat
3. Jumlah (volume) dan harga di lokasi 3. Wawancara dan data sekunder
1. Jenis, ukuran, merek, dan kualitas 1. Mengukur dan menghitung
3. Obat-obatan 2. Asal dan cara pengadaan 2. Mengamati dan mencatat
3. Jumlah (volume) dan harga di lokasi 3. Wawancara dan data sekunder
Komponen Uraian Spesifikasi Tugas PKL
1. Jenis, ukuran, merek, dan kualitas 1. Mengukur dan menghitung
4. Pupuk 2. Asal dan cara pengadaan 2. Mengamati dan mencatat
25
3. Jumlah (volume) dan harga di lokasi 3. Wawancara dan data sekunder
1. Jenis, ukuran, merek, dan kualitas 1. Mengukur dan menghitung
5. Hormon 2. Asal dan cara pengadaan 2. Mengamati dan mencatat
3. Jumlah (volume) dan harga di lokasi 3. Wawancara dan data sekunder
1. Jenis, ukuran, merek, dan kualitas 1. Mengukur dan menghitung
6. Bahan kimia lain 2. Asal dan cara pengadaan 2. Mengamati dan mencatat
3. Jumlah (volume) dan harga di lokasi 3. Wawancara dan data sekunder
7. Bahan bakar dan oli 1. Jenis, ukuran, merek dan kualitas 1. Mengukur dan menghitung
2. Asal dan cara pengadaan 2. Mengamati dan mencatat
3. Jumlah (volume) harga di lokasi 3. Wawancara dan data sekunder
8. Tenaga Kerja 1. Jumlah, pendidikan, pengalaman, asal 1. Menghitung dan mencatat
28
26
25