Jawaban:
1. Sistem perekonomian Pancasila dan sistem perekonomian kerakyatan sama-sama
berupaya mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi yang lebih berkeadilan. Sistem
perekonomian Pancasila berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan mengedepankan keadilan
sosial, sedangkan sistem perekonomian kerakyatan menekankan pada peran aktif
masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keduanya mempunyai kesamaan
cita-cita untuk mewujudkan perekonomian yang lebih adil dan berkeadilan sosial, dimana
sistem ekonomi Pancasila menjadi landasan filosofis sistem perekonomian kerakyatan.
Sumber referensi:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/perekonomian-indonesia/
tugas-1-perekonomian-indonesia/57372025
https://metro.aspirasiku.id/ragam/8428639645/jelaskan-keterkaitan-antara-sistem-
ekonomi-pancasila-dan-sistem-ekonomi-kerakyatan
2. Krisis moneter 1998 merupakan salah satu krisis ekonomi terparah yang pernah dialami
Indonesia. Dampaknya sangat buruk terhadap perekonomian dan berdampak luas pada
masyarakat, menyebabkan depresiasi mata uang, inflasi tinggi, dan resesi ekonomi yang
parah. Krisis ini juga memicu krisis sosial dan politik dan memaksa pemerintah untuk
melaksanakan reformasi ekonomi secara ekstensif
Berikut adalah factor-faktor penyebab krisis moneter di Indonesia pada tahun 1998
Sumber referensi:
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/faktor-internal-dan-eksternal-
penyebab-terjadinya-krisis-moneter
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/03/15/penyebab-krisis-moneter-1998
https://katadata.co.id/intan/berita/620b718b6068c/penyebab-dan-dampak-krisis-
moneter-masa-reformasi-1998
https://finance.detik.com/moneter/d-5834227/ngerinya-krismon-1998-semua-gara-
gara-utang-asing
b. Kebijakan pemasaran
Kebijakan pemasaran yang berfokus pada ekspor produk pertanian merupakan
strategi penting untuk meningkatkan pendapatan petani dan mendukung
pertumbuhan sektor pertanian. Selain itu, pengaturan alokasi fasilitas produksi kepada
petani merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas sektor pertanian. Beberapa kegiatan dalam konteks ini
misalnya.
- Promosi ekspor
- Pengaturan distribusi sarana produksi
- Pengembangan infrastruktur logistic
- Pengelolaan kualitas
- Perjanjian dagang
- Bimbingan teknis
c. Kebijakan structural
Kebijakan struktural pembangunan sektor pertanian bertujuan untuk memperbaiki
struktur produksi, seperti luas kepemilikan lahan, pengenalan teknologi dan
pengenalan alat-alat pertanian baru, serta perbaikan infrastruktur pertanian secara
umum. Kebijakan ini dapat berjalan dan dapat dilaksanakan dengan baik apabila
instansi pemerintah bekerja sama secara erat karena perubahan struktural memerlukan
waktu yang lama.
Sumber referensi:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/perekonomian-
indonesia/tugas-1-perekonomian-indonesia/56675017
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3044/strategi-pemerintah-mendorong-
ketahanan-pangan-dan-kesejahteraan-petani
https://123dok.com/article/kebijakan-struktural-teori-kebijakan-
pertanian.lzgk312y#:~:text=Kebijakan%20struktural%20dalam%20pembangunan
%20sektor%20pertanian%20bertujuan%20untuk,baik%20prasarana%20fisik
%20maupun%20prasarana%20sosial%20ekonomi%20pertanian.
4. Krisis moneter 1997/1998 membawa dampak serius bagi industri perbankan Indonesia
ketika Bank Indonesia menerapkan sejumlah langkah seperti penghentian transaksi surat
berharga pasar uang (SBPU), penarikan modal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
kenaikan suku bunga. suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dampak utamanya
adalah:
a. Likuiditas terbatas
Dalam konteks krisis moneter di Indonesia tahun 1997/1998, tindakan Bank
Indonesia yang menghentikan transaksi Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan
menarik modal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi salah satu faktor
penyebab Likuiditas keuangan. pasar terbatas. Hal ini sangat berdampak pada sektor
perbankan dengan beberapa dampak, antara lain:
- Tekanan likuiditas
- Risiko kebangkrutan
- Penurunan kredit
- Stabilitas system keuangan
b. Ketidakstabilan system perbankan
Dalam konteks krisis moneter Indonesia tahun 1997/1998, ketidakstabilan sistem
perbankan merupakan salah satu dampak utamanya. Krisis ini menyebabkan beberapa
bank mengalami kesulitan likuiditas dan risiko kebangkrutan sehingga menimbulkan
ketidakstabilan pada sistem perbankan Indonesia. Berikut beberapa poin penting
mengenai ketidakstabilan sistem perbankan:
- Krisis kepercayaan
- Intervensi pemerintah
- Risiko kebangkrutan
Sumber referensi:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/09/26/suku-bunga-sempat-
melonjak-hingga-70-saat-krisis-moneter-1998#:~:text=Suku%20bunga
%20Sertifikat%20Bank%20Indonesia%20%28SBI%29%20dengan
%20tenor,lebih%20dari%2070%25%20membuat%20suku%20bunga
%20melambung%20tinggi.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/perekonomian-
indonesia/tugas-1-perekonomian-indonesia/56675017
5. Peran lembaga keuangan mikro bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi
penting karena beberapa alasan berikut:
Memberikan akses pembiayaan yang sulit diperoleh dari sumber lain.
a. Menyediakan berbagai layanan keuangan seperti tabungan dan asuransi.
b. Memberikan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan pengelolaan usaha.
c. Mendukung pertumbuhan ekonomi melalui UMKM.
d. Meningkatkan pendapatan dan mengurangi kemiskinan.
e. Mempromosikan pemberdayaan perempuan dan komunitas yang kurang
beruntung.