Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1

MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : NURUL AFIFAH DAHLIA
NIM : 049450981
PROGRAM STUDI : S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA SERANG
TAHUN 2023
TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia


Kode Mata Kuliah : ESPA4314
Jumlah sks : 3 SKS

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Jelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila
Modul 1 Kb 1
dan sistem ekonomi kerakyatan? 20
ESPA4314
2 Jelaskan faktor penyebab terjadinya krisis moneter 1997/ Modul 1 Kb 2
1998? 20 ESPA4314

3 Kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dalam 20 Modul 2 Kb 1


mengatasi permasalahan liberalisasi pertanian di ESPA 4314
Indonesia sangat diperlukan. Salah satunya demi
kesejahteraan para petani Indonesia. Tentukanlah
kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam upaya
menyejahterakan Petani?

4 Jelaskan dampak krisis moneter 1997/ 1998 terhadap 20 Modul 3 Kb 1


perbankan saat Bank Indonesia melakukan penghentian ESPA4314
transaksi Surat berharga pasar uang menarik dana
BUMN dan menaikkan suku bunga sertifikat Bank
Indonesia (SBI)?

5 Jelaskan pentingnya peranan lembaga keuangan mikro 20 Modul 3 Kb 1


bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)? ESPA 4314

* coret yang tidak sesuai


1. Jelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila dan sistem ekonomi
kerakyatan?
Sistem ekonomi Pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan memiliki keterkaitan yang
erat dalam konteks Indonesia. Sistem ekonomi Pancasila merupakan konsep ekonomi
yang didasarkan pada dasar-dasar Pancasila, sementara sistem ekonomi kerakyatan
adalah kerangka ekonomi yang dijelaskan dalam UUD 1945. Berikut keterkaitan antara
keduanya.
a. Pancasila sebagai Dasar Ekonomi
Sistem ekonomi Pancasila mengakui Pancasila sebagai dasar ekonomi. Salah satu
butir dalam Pancasila adalah "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,"
yang mencerminkan prinsip-prinsip kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan yang
harus tercermin dalam sistem ekonomi.
b. Sistem Ekonomi Kerakyatan dalam UUD 1945
Sistem ekonomi kerakyatan telah diatur dalam UUD 1945, yang merupakan
konstitusi Indonesia. UUD 1945 menyatakan bahwa ekonomi Indonesia adalah
ekonomi kerakyatan yang berlandaskan kepada keadilan, kebersamaan,
demokrasi, dan berkeadilan sosial.
c. Keseimbangan Ekonomi dan Sosial
Sistem ekonomi Pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan keduanya menekankan
pentingnya menciptakan keseimbangan antara aspek ekonomi dan sosial. Mereka
menekankan distribusi kekayaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang adil
untuk kepentingan bersama.
d. Partisipasi Rakyat
Sistem ekonomi kerakyatan menekankan partisipasi aktif rakyat dalam
pengambilan kebijakan ekonomi. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai demokrasi
dalam Pancasila yang mengharuskan partisipasi rakyat dalam pengambilan
kebijakan ekonomi.

2. Jelaskan faktor penyebab terjadinya krisis moneter 1997/ 1998?


Krisis moneter di Indonesia pada tahun 1997/1998 adalah bagian dari Krisis Moneter
Asia yang lebih besar. Faktor-faktor penyebab krisis moneter Indonesia, diantaranya
yaitu sebagai berikut.
a. Ketergantungan pada Modal Asing
Indonesia sangat bergantung pada aliran modal asing untuk mendanai
pertumbuhan ekonomi dan defisit anggaran. Ketika modal asing mulai ditarik
kembali, ekonomi Indonesia menjadi rentan.
b. Defisit Anggaran
Pemerintah Indonesia menghadapi defisit anggaran yang signifikan. Pembiayaan
defisit ini melalui penerbitan obligasi dan utang, yang mengakibatkan
meningkatnya utang luar negeri.
c. Devaluasi Rupiah
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah salah satu pemicu krisis.
Devaluasi ini membuat utang dalam mata uang asing jauh lebih mahal, memicu
ketidakpercayaan investor.
d. Utang Korporasi Besar
Banyak perusahaan Indonesia, termasuk kelompok konglomerat, memiliki utang
besar dalam mata uang asing. Ketika rupiah melemah, biaya utang ini meningkat
drastis.
e. Kelemahan Perbankan
Banyak bank di Indonesia menghadapi masalah aset beracun, terutama karena
mereka memberikan kredit dalam jumlah besar kepada sektor properti dan bisnis
yang tidak menguntungkan.
f. Masalah Korupsi
Masalah korupsi dan ketidaktransparan dalam pengelolaan dana publik juga
menjadi faktor yang memperburuk krisis dan mengurangi kepercayaan investor.
g. Sentimen Negatif Investor
Krisis yang melanda negara-negara tetangga seperti Thailand dan Korea Selatan
memicu sentimen negatif di kalangan investor internasional, yang juga mulai
menarik modal mereka dari Indonesia.
Faktor-faktor ini berkontribusi pada pelemahan ekonomi Indonesia, terjadinya inflasi
tinggi, dan kerusuhan finansial yang berdampak signifikan pada rupiah dan ekonomi
secara keseluruhan. Pada tahun 1998, pemerintah Indonesia terpaksa meminta bantuan
Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengatasi krisis tersebut. Ini memicu
serangkaian reformasi ekonomi dan struktural yang diperlukan untuk pemulihan ekonomi
jangka panjang.

3. Kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dalam mengatasi permasalahan


liberalisasi pertanian di Indonesia sangat diperlukan. Salah satunya demi
kesejahteraan para petani Indonesia. Tentukanlah kebijakan yang dapat dilakukan
pemerintah dalam upaya menyejahterakan Petani?
Pengembangan kebijakan dan strategi yang berkelanjutan dalam sektor pertanian
Indonesia sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Di bawah ini
adalah beberapa kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan
tersebut.
a. Subsidi Input Pertanian
Pemerintah dapat memberikan subsidi untuk input pertanian, seperti benih, pupuk,
pestisida, dan alat pertanian. Hal ini akan membantu petani mengurangi biaya
produksi dan meningkatkan produktivitas.
b. Pengembangan Infrastruktur Pertanian
Investasi dalam infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan pedesaan, dan gudang
penyimpanan yang modern, akan membantu petani dalam mengakses pasar
dengan lebih efisien dan mengurangi kerugian pasca panen.
c. Pendidikan dan Pelatihan
Program pendidikan dan pelatihan dapat membantu petani meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam manajemen pertanian yang efisien.
d. Akses ke Pembiayaan
Pemerintah dapat bekerjasama dengan lembaga keuangan untuk menyediakan
akses ke pembiayaan yang terjangkau bagi petani. Ini akan membantu mereka
dalam investasi dan pengembangan usaha pertanian.
e. Pasar dan Harga yang Adil
Pemerintah dapat mengawasi dan mengatur pasar pertanian untuk memastikan
harga yang adil bagi petani. Mekanisme perdagangan yang transparan dan
perlindungan dari perubahan harga yang tiba-tiba sangat penting.
f. Diversifikasi Usaha Pertanian
Mendorong petani untuk diversifikasi produk pertanian mereka, sehingga mereka
tidak hanya bergantung pada satu jenis tanaman atau hewan ternak. Ini dapat
mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga.
g. Pengembangan Teknologi Pertanian
Mengadopsi teknologi pertanian modern, seperti penggunaan sistem irigasi yang
efisien dan teknik pertanian organik, dapat meningkatkan produktivitas dan
mengurangi dampak lingkungan.
h. Penguatan Koperasi Petani
Mendukung koperasi petani dapat membantu mereka dalam pemasaran bersama,
pengadaan input, dan pembiayaan bersama, sehingga meningkatkan daya tawar
petani di pasar.
i. Perlindungan Sosial
Memberikan perlindungan sosial kepada petani, terutama dalam situasi bencana
alam atau perubahan harga yang ekstrem, dapat membantu mereka mengatasi
ketidakpastian ekonomi.
j. Penegakan Hukum
Memastikan penegakan hukum yang kuat untuk melindungi hak tanah petani dan
mencegah pemerasan dalam rantai pasokan makanan.
Setiap kebijakan ini harus diimplementasikan dengan hati-hati dan berkelanjutan. Hal
ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga swasta, dan organisasi petani.
Strategi ini harus disesuaikan dengan keadaan lokal dan kondisi pertanian yang berbeda
di seluruh Indonesia.
Melalui kombinasi berbagai kebijakan ini, pemerintah dapat berkontribusi pada
meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, mengatasi permasalahan liberalisasi
pertanian, dan menciptakan sektor pertanian yang lebih berkelanjutan.
4. Jelaskan dampak krisis moneter 1997/ 1998 terhadap perbankan saat Bank
Indonesia melakukan penghentian transaksi Surat berharga pasar uang menarik
dana BUMN dan menaikkan suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI)?
Krisis moneter 1997/1998 memiliki dampak yang signifikan pada sektor perbankan di
Indonesia, terutama ketika Bank Indonesia mengambil serangkaian tindakan dalam upaya
untuk mengatasi krisis. Berikut adalah dampak dari tindakan-tindakan tersebut.
a. Penghentian Transaksi Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Penghentian transaksi SBPU oleh Bank Indonesia adalah langkah yang diambil
untuk mengatasi spekulasi mata uang asing dan memperkuat mata uang Rupiah.
Dampak dari tindakan ini adalah pengurangan likuiditas di pasar keuangan. Bank-
bank, terutama bank investasi, yang memiliki eksposur pada SBPU, mengalami
kesulitan likuiditas. Mereka gagal untuk memenuhi kewajiban SBPU, yang
kemudian berkontribusi pada krisis perbankan.
b. Penarikan Dana dari BUMN
Bank Indonesia juga menarik dana dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas. Namun, tindakan ini mengurangi
likuiditas BUMN dan berdampak pada operasi bisnis BUMN. Pengurangan dana
yang tersedia untuk BUMN juga dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk
berinvestasi dan menjalankan proyek-proyek strategis.
c. Kenaikan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Kenaikan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah langkah untuk
menjaga mata uang Rupiah agar lebih menarik bagi investor asing. Meskipun
tujuannya adalah untuk melindungi Rupiah dari depresiasi lebih lanjut,
peningkatan suku bunga SBI ini juga meningkatkan beban bunga yang harus
ditanggung oleh perbankan. Ini berdampak pada biaya pinjaman bagi perusahaan
dan individu, dan mengurangi minat untuk berinvestasi dan berutang.
Selain dampak langsung ini, krisis moneter juga mengakibatkan ketidakpastian
ekonomi yang meresap ke seluruh sektor perbankan. Kondisi krisis ini membuat banyak
bank mengalami penurunan kinerja keuangan, nonperforming loans meningkat, dan
meningkatnya risiko kredit.

Untuk mengatasi dampak krisis moneter ini, pemerintah dan Bank Indonesia
melakukan berbagai upaya, termasuk penyelamatan bank-bank yang mengalami
kesulitan, restrukturisasi utang, reformasi dalam sektor perbankan, dan upaya pemulihan
ekonomi yang luas.
Dalam jangka panjang, krisis moneter ini juga menjadi titik awal bagi reformasi lebih
lanjut di sektor perbankan Indonesia, termasuk peningkatan pengawasan dan regulasi.

5. Jelaskan pentingnya peranan lembaga keuangan mikro bagi pelaku usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM)?
Peranan lembaga keuangan mikro (LKM) memiliki penting yang besar bagi pelaku
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta perekonomian secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa peran LKM sangat penting.
a. Akses Keuangan
UMKM seringkali memiliki akses yang terbatas ke sumber-sumber keuangan
formal seperti bank komersial. LKM memberikan akses keuangan yang lebih
mudah bagi UMKM yang membutuhkan modal untuk memulai atau
mengembangkan usaha mereka. Ini mendukung pertumbuhan bisnis dan
penciptaan lapangan kerja.
b. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi
LKM dapat membantu UMKM untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
mereka. Dengan mendapatkan akses ke modal, mereka dapat meningkatkan
kualitas produk, memperluas pasar, dan meningkatkan pendapatan, yang pada
gilirannya berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan ekonomi.
c. Pemberdayaan Ekonomi Lokal
LKM sering fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal. Mereka melayani
komunitas setempat, membantu UMKM di lingkungan tersebut untuk
berkembang, dan mempromosikan kemandirian ekonomi di tingkat lokal.
d. Mengurangi Kemiskinan
Dengan memberikan akses keuangan kepada UMKM, LKM dapat membantu
mengurangi tingkat kemiskinan. UMKM sering kali merupakan sumber
pendapatan bagi individu dan keluarga dengan tingkat pendapatan yang rendah.
Dengan pertumbuhan usaha ini, pendapatan rumah tangga dapat ditingkatkan.
e. Mendorong Inovasi dan Kreativitas
LKM sering mendekati UMKM dengan pemahaman mendalam tentang
kebutuhan dan tantangan mereka. Mereka dapat memberikan dukungan teknis dan
bimbingan untuk membantu UMKM dalam inovasi dan pengembangan produk
atau layanan baru.
f. Mengurangi Risiko Keuangan
LKM sering memberikan dukungan finansial dan teknis yang lebih dalam,
termasuk manajemen risiko, kepada UMKM yang mungkin memiliki tingkat
risiko lebih tinggi. Hal ini membantu melindungi UMKM dari potensi
kebangkrutan.
g. Pengurangan Ketimpangan Ekonomi
LKM dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dengan memberikan
peluang kepada UMKM yang sebelumnya tidak memiliki akses ke modal.
Dengan memberikan akses yang lebih luas, LKM dapat membantu menciptakan
peluang yang lebih merata dalam ekonomi.
Secara keseluruhan, peran LKM sangat penting dalam mendukung UMKM, yang
sering dianggap sebagai tulang punggung perekonomian dalam banyak negara. LKM
membantu menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya
saing, serta membantu mengatasi masalah ekonomi seperti pengangguran dan
ketimpangan.

Anda mungkin juga menyukai