EKONOMI AGROINDUSTRI
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Hidayah, dan Rahmat-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan Makalah Ekonomi Agroindustri
dengan judul “Permasalahan Estimasi Pendapatan dalam Agroindustri” tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dafina Howara, SPd., M,Si selaku Dosen
mata kuliah Ekonomi Agroindustri yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari
segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami
membuka pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Pembehasan..................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Agroindustri .............................................................................................. 6
2.2 Permasalahan Estimasi Pendapatan Dalam Agroindustri ........................................... 7
BAB III...................................................................................................................................... 9
PENUTUP................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9
3.2 Saran .............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10
3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Estimasi merupakan suatu proses pengukuran yang kuantitatif atau hasil yang
akurasinya dapat diukur dengan angka. Hal ini sejalan dengan praktik estimasi di keseharian,
yang selalu menggunakan tolok ukur angka yang jelas, meski terkadang tidak diperoleh hasil
yang tepat sasaran.
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
(Kartikahadi, dkk 2012:186).
Suatu usaha pada dasarnya bertujuan sama, yaitu memperoleh pendapatan semaksimal
mungkin, namun faktor produksi dapat menjadi kendala dalam memperoleh pendapatan
tersebut yang berkaitan dengan efisiensi produksi (Rusmiati, dkk., 2011).
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dibahas dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa Itu Agroindustri
2. Bagaimana Permasalahan Estimasi Pendapatan Dalam Agroindustri
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agroindustri
Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi bahan
pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh
konsumen. Berdasarkan analisis tersebut terdapat saling ketergantungan (interpendency) antara
pertanian dengan industri hulu, industri pengolahan pangan dan hasil pertanian, serta distribusi
beserta peningkatan nilai tambah (Mangunwidjaja dan Sailah, 2009).
Pengelolaan agroindustri dapat dikatakan unik, karena bahan bakunya yang berasal dari
pertanian (tanaman, hewan, ikan) mempunyai tiga karakteristik, yaitu musiman (seasonality),
mudah rusak (perishabelity), dan beragam (variability).
Tantangan sektor pertanian Indonesia ke depan yang harus dihadapi adalah bagaimana
meningkatkan daya saing komoditas pertanian dengan karakteristik yang sesuai keinginan
konsumen dan memiliki daya saing yang tinggi, baik di pasar domestik ataupun pasar ekspor.
Pengembangan daya saing dan ekspansi pasar komoditas ekspor tradisional harus lebih
ditingkatkan, terutama pengembangan produk olahan pertanian. Di samping pengembangan
komoditas dan produk pertanian baru yang memiliki permintaan pasar yang tinggi harus segera
dirintis dan diwujudkan (Mandagie, 2013).
6
2.2 Permasalahan Estimasi Pendapatan Dalam Agroindustri
Bahan Baku tidak pernah stabil atau menjadi rendah di pasaran hingga sering membuat
para petani menjadi bingung bahkan kadang karena tingginya biaya operasional dan distribusi
dari lahan perkebunan hingga di pasar dan tidak sebanding dengan nilai jualnya yang sangat
rendah. Ketidakpastian harga yang sulit diprediksi secara tepat, menyebabkan timbulnya
fluktuasi harga. Faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu adanya spekulasi pedagang yang
cenderung ingin memperoleh keuntungan yang besar (Soekartawi dkk, 1993).
Hal ini disebabkan karena pengetahuan petani pada umumnya masih rendah,
tradisional, dan belum memiliki jiwa kewirausahaan. Kesulitan umum yang dihadapi oleh para
petani adalah permodalan, teknik berproduksi, manajemen usaha dan jaringan pemasaran. Pada
prinsipnya, agroindustri yang ada berskala kecil dan dikelola secara individu dengan teknologi
yang diwariskan secara turun temurun (serta adanya hambatan teknis dan non teknis, seperti
rendahnya keterampilan petani, rendahnya hasil produksi dan nilai tambah (Rachman, 2009).
Faktor–faktor Penyebab permasalahan terhadap Pendapatan secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu (Munandar, 2008, h.5052):
1. Faktor–faktor intern
a. Penjualan tahun–tahun yang lalu meliputi kualitas, kualitas harga, waktu maupun
tempat (daerah) penjualannya,
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti
misalnya tentang saluran distribusi, promosi, serta cara penetapan harga,
c. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan serta kemungkinan perluasannya
diwaktu yang akan datang,
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun ketrampilan dan keahliannya
serta kemungkinan pengembangan diwaktu yang akan datang,
e. Fasilitas–fasilitas lain yang dimiliki oleh perusahaan serta kemungkinan
perluasannya diwaktu yang akan datang.
7
Sampai batas–batas tertentu, perusahaan masih dapat mengatur dan menyesuaikan faktor–
faktor intern dengan apa yang di inginkan untuk dimasa yang akan datang. Sebab faktor–faktor
ini sering disebut sebagai faktor yang dapat diatur dan diawasi (controllable).
2. Faktor–faktor ekstern
a. Keadaan persaingan pasar,
b. Posisi perubahan dalam persaingan,
c. Tingkat pertumbuhan penduduk,
d. Tingkat penghasilan masyarakat,
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, terutama
akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam penjualan yang akan
disusun,
f. Agama, adat istiadat dan kebiasaan–kebiasaan masyarakat,
g. Berbagai kebijakan permintaan baik dalam bidang politik, ekonomi, social, budaya,
maupun keamanan,
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, Kemajuan teknologi,
barang–barang substitusi, selera konsumen, dan kemungkinan perubahannya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa agroindindustri merupakan suatu
Sektor industri berbasis pertanian (agroindustri) merupakan tulang punggung perekonomian
nasional dan sumber penghidupan sebagian besar rakyat Indonesia. Kebutuhan tenaga kerja
terapan merupakan salah satu faktor penting bagi pengembangan agroindustri untuk menghadapi
tantangan masa depan berupa era globalisasi dan perdagangan bebas. Ketersediaan tenaga kerja
terapan yang sudah mempunyai pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat
memperkuat kemandirian perekonomian dikancah nasional dan internasional.
Permasalahan prasarana dan sarana yang kurang, kerusakan sumber daya alam yang
terjadi akibat pembangunan yang dilakukan selama ini, koordinasi rendahnya efektifitas
kelembagaan yang mampu melaksanakan fungsi-fungsi strategis di atas, tekonologi yang
masih rendah, dan potensi sumber daya yang belum optimal dimanfaatkan dan yang belum
dimanfaatkan. Sehingga permasalahan inilah yang mempengaruhi estimasi pendapatan
3.2 Saran
Kami mengharapkan makalah ini dapat di terima dengan baik dan di jad ikan sebagai
pembelajaran serta mahasiswa dapat menerapkan berbagai tanaman hortikultura sebagai
sumber untuk melancarkan ekonomi agroindustri di Indonesia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Mangunwidjaja, D., dan I. Sailah, 2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Naibaho.2009. omset hingga 30jt perbulan. Dikutip dari www.medan bisnis.com 2009/02/09
Rachman, B. 2009. Karakteristik Petani dan Pemasaran Gula Aren di Banten. Forum Penelitian
Agro Ekonomi 27(1): 53-60.
Soekartawi, dkk. 1993. Risiko dan Ketidak Pastian dalam Agribismis. Jakarta
10