Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG Pekerja sektor informal

Disusun Oleh:

Kelompok
Moh. Alif Wirya Putra_C10122002

Anastasya Anggriyani_C10122013

Nur Jihan_C10122019

Sri Susilawati _C10122031

Andi yusuf _C10122033

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS TADULAKO
15/04/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan Makalah tentang
"Pekerja Sektor Informal".

Tidak lupa pula dukungan baik yang diberikan kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan rasa
terima kasih kepada

- Dr. Sitti Rahmawati, S.E., M.Si., Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
ESDM dan Ketenagakerjaan yang memberikan arahan kepada Penulis

Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah ESDM
dan Ketenagakerjaan di Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan Universitas Tadulako.

Saya menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai


penulis, saya berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan
selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca menemukan
pengetahuan baru dari laporan penelitian ini. Walaupun tulisan ini tidak
sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh
pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih.

Selamat membaca!

Palu, 28 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian pekerjaan sektor informal 3
2.2 Masalah apa saja yang sering terjadi di sektor informal 3
2.3 Bagaimana peran sektor informal di indonesia 4
2.4 ciri-ciri pekerjaan sektor informal 4
2.5 kelebihan dan kekurangan pekerjaan sektor informal 5
BAB III PENUTUP 6
3.1 Kesimpulan 6
3.2 Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7

iii
Bab1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Keberadaan dan kelangsungan kegiatan sektor informal dalam sistem
ekonomi kotemporer bukanlah gejala negatif, namun lebih sebagai kenyataan
kerakyatan ekonomi yang berperan cukup penting dalam pengembangan
masyarakat dan pembangunan nasional. Setidaknya, ketika program
pembangunan kurang mampu menyediakan peluang kerja bagi kerja angkatan
sektor informal dengan segala kekurangannya mampu berperan sebagai
penampung dan alternatif peluang kerja bagi para pencari kerja.

Gelombang ketidakpuasan kaum miskin dan para penganggur


terhadapnya Kemungkinan pembangunan memberikan peluang kerja, untuk
sementara dapat diredam karena tersedia peluang kerja di sektor informal.
Begitupun ketika kebijakan pembangunan cenderung menguntungkan usaha skala
besar,sektor informal kendati tanpa dukungan fasilitas sepenuhnya dari negara,
dapatmemberikan subsidi sebagai penyedia barang dan jasa murah untuk
mendukung bertahan hidup para pekerja usaha skala besar. Apalagi tatkala
perekonomian nasional mengalami resesi akibat resesi, sektor informal mampu
bertahan tanpa membebani perekonomian nasional, sehingga roda
perekonomian masyarakattetap bertahan. Peran sektor informal ini telah
berlangsung sejak lama dalam pasang surut perkembangan masyarakat dan
dinamika perkembangan ekonomi,khususnya di Indonesia.

Di satu bidang sektor informal masih memegang peranan penting


menampung angkatan kerja, terutama angkatan kerja muda yang masih belum
berpengalaman atau angkatan kerja yang pertama kali masuk pasar kerja.
Keadaan ini dapatmempunyai dampak positif mengurangi tingkat kemiskinan
terbuka. Tetapi disegi lain menunjukkan gejala tingkat produktivitas yang rendah,
karena masih menggunakan alat-alat tradisional dengan tingkat pendidikan serta
keterampilan yang relatif rendah. Mengingat peran sektor informal yang cukup
positif dalam proses pembangunan, sudah sewajarnya nasib para pekerjanya
berpikir.Beberapa kebijakan, baik langsung maupun tidak, untuk membantu
pengembangan masyarakat melalui kegiatan pelatihan usaha pekerja di sektor
informal memangsudah dilakukan. Namun ada kecenderungan kegiatan ekonomi
di sektor informal dan nasib pekerja sektor informal belum banyak mengalami
perubahan. Tanpa Berarti mengurangi arti pentingnya kebijakan yang telah ada,
kebijakan yang biasa diberikan kepada pengusaha besar mungkin dapat dikurangi,
kemudian prioritas diberikan pada kegiatan sektor informal dan memihak pada
kepentingan masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas, maka muncul permasalahan, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan Pekerjaan sektor informal?


2. Masalah apa saja yang sering terjadi di sektor informal?
3. Bagaimana peran pekerjaan sektor informal di indonesia?
4. Sebutkan ciri-ciri ekonomi informal!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan pekerjaan sektor informal?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian Pekerjaan sektor informal
2. Untuk mengetahui Masalah apa saja yang sering terjadi di sektor informal
3. Untuk mengetahui peran pekerjaan sektor informal di indonesia
4. Untuk mengetahui ciri-cirir pekerjaan sektor informal?
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pekerjaan sektor informal

2
Bab 2
Pembahasan
2.1 Pengertian pekerjaan sektor informal

Sektor informal adalah sektor ekonomi yang terdiri atas unit usaha berskala kecil, yang
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa, dengan tujuan utama menciptakan
kesempatan kerja dan kesempatan memperoleh pendapatan bagi para pelakunya. Kendala
yang sering dihadapi oleh sektor ini adalah keterbatasan modal, fisik atau tenaga kerja, serta
keterampilan. Sektor informal di negara-negara sedang berkembang, tumbuh dan berkembang
sebagai akibat laju pertambahan angkatan kerja yang tinggi, serta ketidakmampuan sektor
formal menyerapnya.

Sektor informal memegang peranan penting di Indonesia dan secara nyata


menggambarkan taraf ekonomi dan taraf kehidupan sosial sebagian besar rakyat Indonesia.
Data yang dikumpulkan oleh Hidayat, seorang peneliti masalah sosial dari Universitas
Padjadjaran, menunjukkan bahwa dari penduduk yang bekerja sejumlah 57,80 juta orang pada
tahun 1982, hampir 44 juta orang atau 75,93% bekerja dalam sektor informal. Mengingat laju
pertambahan penduduk dan angkatan kerja yang demikian tinggi dibanding dengan penciptaan
lapangan kerja dalam sektor formal, diduga bahwa persentase tersebut meningkat pada tahun-
tahun terakhir ini. Sumbangan sektor informal terhadap produk Domestik Bruto Indonesia
diperkirakan mencapai 37%.

Pengertian sektor informal menurut Hidayat dalam (Susilo, 2011), sektor informal adalah
usaha yang tidak memperoleh proteksi ekonomi dari pemerintah dan sektor yang belum
mempergunakan bantuan atau fasilitas pemerintah meskipun bantuan itu telah tersedia.
Kriteria adanya akses terhadap suatu fasilitas yang disediakan pemerintah dapat dijadikan
sebagai ukuran untuk membedakan usaha sektor formal dan informal.

2.2 Masalah apa saja yang sering terjadi di sektor informal


Prospek dan perkembangan Sektor Informal yang meningkat dari tahun ke tahun
ternyata tidak sejalan dengan permasalahan yang dihadapi oleh sektor informal, baik
permasalahan intern maupun ekstern. Permasalahan intern yang dihadapi antara lain:
banyaknya pesaing usaha yang sejenis, belum adanya pembinaan yang memadai dan akses
kredit yang masih sukar dan terbatas. Sedangkan permasalahan ekstern yang dihadapi sektor
informal antara lain: lemahnya dalam struktur permodalan, lemah dalam struktur organisasi
dan manajemen, terbatasnya komoditi yang dijual, tidak adanya kerja sama antar pelaku sektor
informal, pendidikan rendah dan kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang memadai.

Perdagangan di sektor informal ini kurang dapat berkembang kearah usaha yang lebih
besar walaupun mempunyai daya jual yang cukup tinggi, hal ini disebabkan adanya
keterbatasan kemampuan dalam pengelolaan usaha yang masih bersifat tradisional, tambahan
modal kredit dari pihak ketiga yang masih kecil dan informasi tentang dunia usaha sangat
terbatas, jumlah dan kualitas tenaga kerja yang terbatas, sifat kualitas barang yang dijual hanya
sebatas kebutuhan untuk barang dagangan saja. Karena itu yang harus dicapai dalam usaha
sektor informal ini dalam peningkatan pendapatan usaha harus didukung oleh penguasaan
terhadap usaha tersebut.

3
2.3 Bagaimana peran sektor informal di indonesia
Walau sektor informal kegiatan usahanya tergolong kecil dan tidak terorganisasi dengan baik,
sektor ini jelas memiliki peranan yang cukup besar dalam perekonomian suatu negara,
khususnya bagi negara berkembang. Peranannya adalah:

Membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran Adanya kegiatan usaha di


sektor informal dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Hal ini sekaligus
dapat mengurangi angka pengangguran di negara tersebut.

Meningkatkan penghasilan atau upah Kegiatan usaha di sektor informal tidak hanya
membantu masyarakat mendapat pekerjaan, namun juga membantu mereka untuk
mendapatkan dan meningkatkan penghasilan. Sehingga kebutuhan sehari-hari dapat
terpenuhi.

Meningkatkan daya beli masyarakat Produk barang atau jasa yang dijual sektor informal
juga meningkatkan daya beli masyarakat. Karena harga yang ditawarkan mungkin tidak
terlalu tinggi dan memiliki kualitas produk yang baik.

Membantu distribusi barang oleh pihak swasta Sektor informal juga berperan penting
untuk pihak swasta, khususnya dalam hal distribusi barang. Karena daya beli
masyarakatnya tinggi, pihak swasta lebih mudah memasarkan produk dan menjangkau
konsumennya lewat usaha sektor informal.

2.4 ciri-ciri pekerjaan sektor informal


 Kegiatan usahanya tidak terorganisasi dengan baik. Karena kelompok usahanya tidak
menggunakan fasilitas atau kelembagaan yang berbentuk formal.
 Biasanya kelompok usaha yang tergolong dalam sektor informal, tidak memiliki izin
resmi.
 Pola kegiatan usahanya tidak teratur dengan baik. Mulai dari lokasi hingga jam kerjanya.
 Unit usaha yang dilakukan sering berganti dari satu sub sektor ke sub sektor lainnya.
 Umumnya teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi masih bersifat tradisional
atau sederhana.
 Skala operasi kegiatan sektor informal tergolong kecil. Karena modal dan perputaran
usahanya cenderung minim.
 memerlukan pendidikan formal untuk menjalankan kegiatan usahanya. Karena sebagian
besar pengetahuannya diperoleh dari pengalaman saat bekerja.
 Modalnya berasal dari tabungan atau lembaga keuangan tidak resmi.

Contohnya:
 Petani Tukang Parkir
 Peternak Pedagang keliling
 Bengkel Industri bahan bangunan dan Pengolahan kayu
 Pedagang kaki lima Nelayan

4
2.5 kelebihan dan kekurangan pekerjaan sektor informal

Kelebihan
 Memiliki Daya Tahan dari Goncangan ekonomi.
Sektor informal sebagai jaring pengaman bagi para perekonomian jika terjadi
kondisi yang memburuk pada perekonomian. Aktivitas sektor informal dapat
dilakukan dengan menganalisa faktor permintaan (pasar outout) dan faktor
penawaran. Krisis ekonomi mengakibatkan pendapa- tan riil rata- rata
masyarakat turun dari sisi permintaan dan terjadi pergeseran permintaan
masyarakat dari barang- barang sederhana sektor informal (yang harganya relatif
murah).

 Sektor informal mampumenyerap tenaga kerja yang relatif besar.


Kemampuan sektor informal untuk bertahan bahkan berkembang dalam kondisi
kritis menjadikan sektor ini dapat mampu menyerap tenaga kerja baru ketika
sektor formaljustru PHK pekerjaanya. Kemampuan menyerap tenaga kerja
menjadi unggulan sektor ini karena sektor informal sangat fleksibel untuk
menyusaikan dengan perubahan-perubahan kondisi ekonomi sehingga sektor
informal dapat tetap eksis dengan merubah bentuk usahanya sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja yang ada di masyarakat

Kelemahan
 Lemahnya akses ke lembaga keuangan
semakin berkembangnya usaha sektor informal semakin membutuhkan
tambahan dana untuk berkembang lebih baik. Hal ini tidak mudah dilakukan
karena lemahnya akses sektor informal ke lembaga keuangan resmi, seperti
halnya bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Lemahnya akses karena
sektor informal tidak memiliki aset, misalnya tanah bersetifikat sehingga sektor
informal tidak tidak memiliki agunan di dalam memenuhi persyaratan
pengambilan kredit di Bank untuk menambah modal usahanya.

 Manajemen bisnis sederhana


Manajemen sektor informal adalah manajemen yang sederhana yaitu
kemampuan menyusun laporan laba/rugi, merencanakan kegiatan bisnis serta
menyusun pemohonan kredit modal kerja atau investasi sangat dibutuhkan di
dalam mengembang- kan usaha sektor informal. Kelemahan-kelemahan ini
bukan hanya agunan menjadi kendala bagi usaha di sektor formal dapat
dikembangkan secara cepat oleh sebab itu, mempelajari dan menguasai
manajemen bisnis perlu dilakukan oleh sektor informal untuk dapat menjalankan
usaha lebih baik. Bisnis sektor informal menjadi lebih baik terencana, terarah,
memiliki strategi dan memiliki target keberhasilan sehingga dapat lebih pasti
dalam mencapai kesuksesan.

5
Bab 3
Penutupan

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dalam penelitian ini, ternyata Sektor Informal bisa
sangat membantu bagi sebagian orang yang pendidikannya rendah, karena untuk bekerja
dibidang Sektor Formal harus memiliki pendidikan serta keahlian khusus. Hasil penelitian juga
menunjukan bahwa para Pekerja di Sektor Informal ini tidak memiliki keahlian khusus yang bisa
diandalkan untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Para pekerja Sektor Informal ini juga
kurang diperhatikan mengenai Pelayanan Sosial dan Perlindungan Sosial yang seharusnya
mereka dapatkan, karena ada beberapa program pemerintah yang belum sempat mereka
rasakan.

Sebagai sektor yang eksistensinya tidak terbantahkan dalam ekonomi perkotaan, sektor
informal selain menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji lebih jauh dengan pendekatan
berbagai disiplin ilmu, namun sektor informal juga menyimpan permasalahan dan potensinya
sendiri. Sebagai sektor yang Sangat bebas untuk dimasuki oleh setiap orang, sektor ini jika
dikelola dengan baik, maka berbagai persoalan sosial khususnya di perkotaan bisa diminimalisir.
Kemampuan menyerap tenaga kerja dengan proporsi yang fenomenal serta ikut
menyelamatkan perekonomian negara, dalam waktu bersamaan ternyata tidak diimbangi
dengan perlakuan yang adil oleh pemerintah. Istilah ‘penertiban’ yang selalu dikenakan kepada
sektor ini lebih sering bermakna penggusuran, pembasmian dan pemiskinan dalam realitanya.
Maka perlakuan yang bijaksana baik dari aspek tata ruang kota, legal formal dan ketersediaan
bagi sektor ini merupakan langkah bijak menuju wajah ekonomi perkotaan yang lebih baik.

3.2 Saran
 Dinas Sosial, diharapkan perhatian yang lebih terhadap kondisi sosial ekonomi
para pekerja sektor informal dan mendengar keluhan – keluhan mereka tentang
tidak sampainya kepada mereka bantuan bantuan pemerintah. Padahal
kebanyakan dari mereka layak untuk mendapatkan bantuan pelayan dari
pemerintah tersebut.

 Dinas UMKM, diharapkan memberi perhatian kepada kelompok usaha disektor


informal ini seperti member program yang bisa menunjang atau meningkatkan
pendapatan mereka agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Dinas Pemberdayaan, diharapkan bisa merumuskan suatu langkah tertentu yang


dibuat secara berkala, misalnya suatu program pelatihan keterampilan bagi
mereka, terutama bagi istri – istri para pekerja sektor informal ini yang nantinya
diharapkan dapat mendapatkan pekerjaan yang mampu menambah penghasilan
keluarganya. .
 Untuk para pekerja sektor informal agar kiranya menjaga kondisi tubuhnya
karena ia merupakan tulang punggung keluarga , terutama untuk Tukang Becak
yang pekerjaannya berat dan waktu bekerjanya lama.

6
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati,sitti. Ekonomi sumber daya manusia, kemiskinan dan
kesehatan perspektif di indonesia.Palu: deepublish, 2016.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/30/102821969/ekonom
i-sektor-informal-pengertian-ciri-ciri-istilah-dan-perannya. di akses
pada 28 September 2023.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sektor_informal. Di akses pada 28


September 2023

Putri , Nanda Revi . “Sektor Informal Terhadap Perekonomian Di


Indonesia”. Skripsi, Universitas Riau, 2017/2018

Sihombing, Uli Parulian. Pekerja sektor informal berjuang untuk hidup.


Jakarta: Lembaga bantuan hukum jakarta, 2005/2011

Anda mungkin juga menyukai