Disusun Oleh:
Kelompok
Moh. Alif Wirya Putra_C10122002
Anastasya Anggriyani_C10122013
Nur Jihan_C10122019
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan Makalah tentang
"Pekerja Sektor Informal".
Tidak lupa pula dukungan baik yang diberikan kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan rasa
terima kasih kepada
- Dr. Sitti Rahmawati, S.E., M.Si., Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
ESDM dan Ketenagakerjaan yang memberikan arahan kepada Penulis
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah ESDM
dan Ketenagakerjaan di Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan Universitas Tadulako.
Selamat membaca!
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian pekerjaan sektor informal 3
2.2 Masalah apa saja yang sering terjadi di sektor informal 3
2.3 Bagaimana peran sektor informal di indonesia 4
2.4 ciri-ciri pekerjaan sektor informal 4
2.5 kelebihan dan kekurangan pekerjaan sektor informal 5
BAB III PENUTUP 6
3.1 Kesimpulan 6
3.2 Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7
iii
Bab1
Pendahuluan
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas, maka muncul permasalahan, yaitu:
2
Bab 2
Pembahasan
2.1 Pengertian pekerjaan sektor informal
Sektor informal adalah sektor ekonomi yang terdiri atas unit usaha berskala kecil, yang
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa, dengan tujuan utama menciptakan
kesempatan kerja dan kesempatan memperoleh pendapatan bagi para pelakunya. Kendala
yang sering dihadapi oleh sektor ini adalah keterbatasan modal, fisik atau tenaga kerja, serta
keterampilan. Sektor informal di negara-negara sedang berkembang, tumbuh dan berkembang
sebagai akibat laju pertambahan angkatan kerja yang tinggi, serta ketidakmampuan sektor
formal menyerapnya.
Pengertian sektor informal menurut Hidayat dalam (Susilo, 2011), sektor informal adalah
usaha yang tidak memperoleh proteksi ekonomi dari pemerintah dan sektor yang belum
mempergunakan bantuan atau fasilitas pemerintah meskipun bantuan itu telah tersedia.
Kriteria adanya akses terhadap suatu fasilitas yang disediakan pemerintah dapat dijadikan
sebagai ukuran untuk membedakan usaha sektor formal dan informal.
Perdagangan di sektor informal ini kurang dapat berkembang kearah usaha yang lebih
besar walaupun mempunyai daya jual yang cukup tinggi, hal ini disebabkan adanya
keterbatasan kemampuan dalam pengelolaan usaha yang masih bersifat tradisional, tambahan
modal kredit dari pihak ketiga yang masih kecil dan informasi tentang dunia usaha sangat
terbatas, jumlah dan kualitas tenaga kerja yang terbatas, sifat kualitas barang yang dijual hanya
sebatas kebutuhan untuk barang dagangan saja. Karena itu yang harus dicapai dalam usaha
sektor informal ini dalam peningkatan pendapatan usaha harus didukung oleh penguasaan
terhadap usaha tersebut.
3
2.3 Bagaimana peran sektor informal di indonesia
Walau sektor informal kegiatan usahanya tergolong kecil dan tidak terorganisasi dengan baik,
sektor ini jelas memiliki peranan yang cukup besar dalam perekonomian suatu negara,
khususnya bagi negara berkembang. Peranannya adalah:
Meningkatkan penghasilan atau upah Kegiatan usaha di sektor informal tidak hanya
membantu masyarakat mendapat pekerjaan, namun juga membantu mereka untuk
mendapatkan dan meningkatkan penghasilan. Sehingga kebutuhan sehari-hari dapat
terpenuhi.
Meningkatkan daya beli masyarakat Produk barang atau jasa yang dijual sektor informal
juga meningkatkan daya beli masyarakat. Karena harga yang ditawarkan mungkin tidak
terlalu tinggi dan memiliki kualitas produk yang baik.
Membantu distribusi barang oleh pihak swasta Sektor informal juga berperan penting
untuk pihak swasta, khususnya dalam hal distribusi barang. Karena daya beli
masyarakatnya tinggi, pihak swasta lebih mudah memasarkan produk dan menjangkau
konsumennya lewat usaha sektor informal.
Contohnya:
Petani Tukang Parkir
Peternak Pedagang keliling
Bengkel Industri bahan bangunan dan Pengolahan kayu
Pedagang kaki lima Nelayan
4
2.5 kelebihan dan kekurangan pekerjaan sektor informal
Kelebihan
Memiliki Daya Tahan dari Goncangan ekonomi.
Sektor informal sebagai jaring pengaman bagi para perekonomian jika terjadi
kondisi yang memburuk pada perekonomian. Aktivitas sektor informal dapat
dilakukan dengan menganalisa faktor permintaan (pasar outout) dan faktor
penawaran. Krisis ekonomi mengakibatkan pendapa- tan riil rata- rata
masyarakat turun dari sisi permintaan dan terjadi pergeseran permintaan
masyarakat dari barang- barang sederhana sektor informal (yang harganya relatif
murah).
Kelemahan
Lemahnya akses ke lembaga keuangan
semakin berkembangnya usaha sektor informal semakin membutuhkan
tambahan dana untuk berkembang lebih baik. Hal ini tidak mudah dilakukan
karena lemahnya akses sektor informal ke lembaga keuangan resmi, seperti
halnya bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Lemahnya akses karena
sektor informal tidak memiliki aset, misalnya tanah bersetifikat sehingga sektor
informal tidak tidak memiliki agunan di dalam memenuhi persyaratan
pengambilan kredit di Bank untuk menambah modal usahanya.
5
Bab 3
Penutupan
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dalam penelitian ini, ternyata Sektor Informal bisa
sangat membantu bagi sebagian orang yang pendidikannya rendah, karena untuk bekerja
dibidang Sektor Formal harus memiliki pendidikan serta keahlian khusus. Hasil penelitian juga
menunjukan bahwa para Pekerja di Sektor Informal ini tidak memiliki keahlian khusus yang bisa
diandalkan untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Para pekerja Sektor Informal ini juga
kurang diperhatikan mengenai Pelayanan Sosial dan Perlindungan Sosial yang seharusnya
mereka dapatkan, karena ada beberapa program pemerintah yang belum sempat mereka
rasakan.
Sebagai sektor yang eksistensinya tidak terbantahkan dalam ekonomi perkotaan, sektor
informal selain menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji lebih jauh dengan pendekatan
berbagai disiplin ilmu, namun sektor informal juga menyimpan permasalahan dan potensinya
sendiri. Sebagai sektor yang Sangat bebas untuk dimasuki oleh setiap orang, sektor ini jika
dikelola dengan baik, maka berbagai persoalan sosial khususnya di perkotaan bisa diminimalisir.
Kemampuan menyerap tenaga kerja dengan proporsi yang fenomenal serta ikut
menyelamatkan perekonomian negara, dalam waktu bersamaan ternyata tidak diimbangi
dengan perlakuan yang adil oleh pemerintah. Istilah ‘penertiban’ yang selalu dikenakan kepada
sektor ini lebih sering bermakna penggusuran, pembasmian dan pemiskinan dalam realitanya.
Maka perlakuan yang bijaksana baik dari aspek tata ruang kota, legal formal dan ketersediaan
bagi sektor ini merupakan langkah bijak menuju wajah ekonomi perkotaan yang lebih baik.
3.2 Saran
Dinas Sosial, diharapkan perhatian yang lebih terhadap kondisi sosial ekonomi
para pekerja sektor informal dan mendengar keluhan – keluhan mereka tentang
tidak sampainya kepada mereka bantuan bantuan pemerintah. Padahal
kebanyakan dari mereka layak untuk mendapatkan bantuan pelayan dari
pemerintah tersebut.
6
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati,sitti. Ekonomi sumber daya manusia, kemiskinan dan
kesehatan perspektif di indonesia.Palu: deepublish, 2016.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/30/102821969/ekonom
i-sektor-informal-pengertian-ciri-ciri-istilah-dan-perannya. di akses
pada 28 September 2023.