Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Perekonomian Indonesia yang membahas tentang “Analisis Pembangunan Sektor
Industri”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari dosen, sebagaimana untuk
membahas materi tentang Analisis Pembangunan Sektor Industri agar mampu mengerti
dan memahami materi perkuliahan tersebut.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan di dalam
makalah ini. Jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini, baik disengaja maupun
tidak disengaja, kami mohon maaf. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Om Santih, Santih, Santih Om
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 2
PENDAHULUAN 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
BAB III 7
PENUTUP 7
3.1 Simpulan 7
3.2 Saran 7
DAFTAR REFERENSI 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kebanyakan kualitas barang yang dihasilkan dalam negeri sering kali lebih
rendah dibandingkan barang impor. Kualitas yang rendah akan menurunkan
kepercayaan konsumen di luar negeri.
2. Biaya produksi
Pada tahap awal industrialisasi membutuhkan banyak modal dan capital yang
dibutuhkan juga banyak. Langkanya faktor capital pada Negara berkembang
memaksa untuk mendatangkan capital dan tenaga ahli dari luar negeri. Sebagai
hasil dari multplier effeck itu tidak dapat ditekan biaya produksinya, sehingga
mengakibatkan harga lebih mahal dibanding produk impor.
c. Sumber daya alam, Negara berkembang mempunyai sumber daya alam yang
potensial. Namun baru sedikit yang diolah. Untuk mengolahnya
membutuhkan teknologi dan kemampuan wiraswasta yang memadai.
Hendaknya dipilih secara selektif sumber daya mana saja yang potensial
mendukung perekonomian.
d. Wiraswasta dan teknologi, jumlah wiraswasta masih belum tercukupi, ini
karena mungkin terbentur oleh keadaan sosial-budaya, system politik,
ataupun adat-istiadat setempat. Penggunaan wirasawasta harus seefisien
mungkin dengan pertimbangan berbagai alternative.
Substitusi impor dianggap ada apabila pada suatu barang tingkat produksinya
meningkat lebih cepat daripada impornya. Namun ini mempunyai kelemahan bila
ternyata produksi dalam negeri tetap sedangkan impor menurun karena berbagai
pembatasan.
3. Industry Jasa
Menurut Anne Krueger (1978). Wakil presiden bank dunia, ada 4 faktor yang
dapat menerangkan mengapa strategi industrialisasi promosi ekspor dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat ketimbang strategi substitusi
impor, ke empat faktor tersebut adalah:
2. Skala Ekonomis
3. Persaingan
Suatu segi positif yang penting dari strategi promosi ekspor adalah bahwa
persaingan dipasar ekspor mengaharuskan para industralis untuk menjajagi
berbagai cara untuk menekan biayaproduksi mereka sampai ketingskt yang
serendah-rendahnya sehingga hasil-hasil produksinya mereka bisa bersaing
dalam hal harga (price competitive) dipasar ekspor, maka persaingan ketat
dipasar ekpor juga akan mengahruskan para industriawan untuk mengadakan
pengendalian mutu (quality control) yang ketat pula, mengadakan modifikasi
dalam desain barang-brang sesuai dengan perubahan selera masyarakat dalam
kemajuan teknologi baru, an memastikan pengadaan barang-barang sesuai
dengan jadwal engadaan yang telah ditetapkan.
4. Kekurangan Devisa
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam mengatasi kesulitan pendapatan devisa dan penggunaannya, substitusi
impor dan diversifikasi ekspor merupakan cara baik mengatasi masalah tersebut.
Melalui diversifikasi ekspor negara tidak hanya terpaku pada satu atau dua macam
barang ekspor, sehingga bila terjadi kerugian pada satu barang dapat diimbangi
dengan keuntungan dari barang lainnya. Karena dasar tukar barang industry lebih
tinggi dari barang produksi primer, negara dapat menghasilkan sendiri barang
kebutuhannya, hal tersebut akan mengurangi pengeluaran. Masalah yang terjadi
pada ekspor industri primer mengakibatkan kenaikan ekspor lebih lambat daripada
kenaikan impor. Ini disebabkan oleh elastisitas pendapatan lebih rendah akan
permintaan impor terhadap barang produksi primer. Substitusi Impor dapat
dilakukan dalam berbagai cara seperti substitusi dalam inflasi, substitusi dalam
berbagai sector seperti konsumsi pokok, konsumsi pangan , dan konsumsi jasa.
Industri pendorong ekspor yakni strategi yang memfokuskan pada
pengembangan industri nasional lebih berorientasi ke pasar internasional dalam
usaha pengembangan industry. Strategi industrialisasi pendorong ekspor dapat
membantu perkembangan perekonomian dipengaruhi oleh factor keterkaitan
industry sektor pertanian dengan sector industry, skala ekonomis , persaingan
dipasar ekspor, dan kekurangan devisa.
Berkembangnya teknologi yang semakin pesat tentu memberi pengaruh
terhadap penggunaan tenaga kerja. Pengaruh dalam sisi negatife maupun sisi
positif. Dalam sisi positif tentunya akan mempermudah pekerjaan manusia
memecahkan masalah dalam hal pekerjaan, dengan demikian proses produksi
berjalan lancer dan meningkatkan hasil produksi . Kendati demikian , dampak
negative perkembangan teknologi dapat menjadi boomerang terhadap tenaga kerja.
Ketika semua pekerjaan diambil alih oleh mesin dan teknologi maka penyerapan
tenaga kerja akan berkurang karna telah diambil alih oleh mesin dan teknologi ,
dengan demikian dapat menambah angka pengangguran.
3.2 Saran
DAFTAR REFERENSI
https://www.unpi-cianjur.ac.id/berita-2518-perkembangan-teknologi-pengaruhi-tingkat-
pengangguran
http://mettadevi96.blogspot.com/2015/03/tugas-perekonomian-indonesia.html
http://daniapurbawati.blogspot.com/2015/03/perekonomian-indonesia-bab-2.html