Anda di halaman 1dari 13

RESIKO

INVESTASI;
RESIKO PASAR;
RESIKO
LIKUIDITAS
Kelompok 4
1. Rya Addela (205231258)
2. Puput Wahyudi (205231267)
3. Lailatul Amelia (205231282)

2
INVESTASI
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana
atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini,
dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
di masa yang akan datang. Atau secara sederhana,
investasi berarti mengubah cashflow agar mendapatkan keuntungan
atau jumlah yang lebih besar di kemudian hari.

3
Ciri-ciri pembiayaan
investasi adalah :
✗ Untuk pengadaan barang-barang
modal;
✗ Mempunyai perencanaan yang
matang dan terarah; dan
✗ Berjangka waktu menengah dan
panjang.

4
Risiko Investasi
Risiko investasi merupakan potensi kerugian yang
dapat dialami investor dari aktivitas investasi
tersebut. Risiko ini umumnya terbagi menjadi dua
jenis, yaitu :
1. Risiko Kehilangan Modal
2. Risiko Ketidakpastian Keuntungan

5
1. Risiko Kehilangan Modal
Risiko kehilangan modal adalah risiko seluruh investasi, bahkan dalam praktek
perbankan konvensional yang berdasarkan riba pun mempunyai risiko ini, hanya saja
dapat dialihkan sehingga terdapat pihak yang dizalimi.
Risiko kehilangan modal bukan hanya berarti kehilangan nilai nominal saja, misalnya;
Rp. 100 juta menjadi Rp. 50 juta, tetapi juga kehilangan nilai riil dari investasi yang
disebabkan perubahan nilai uang, misalnya Rp. 100 juta dulu dapat digunakan untuk
membeli beras 25 ton tetapi saat ini hanya dapat digunakan untuk membeli 20 ton beras
dengan spesifikasi dan jenis yang sama. Jadi, investasi dengan cara menabung di rumah,
secara nominal memang tidak mempunyai risiko kehilangan modal tetapi secara riil
sangat berisiko karena menurunnya nilai riilnya.

6
2. Risiko Ketidakpastian Keuntungan
Risiko yang kedua adalah karena ketidakpastian keuntungan yang diperoleh dari sarana-sarana
investasi yang ada. Risiko ini sebenarnya merupakan bagian dari risiko di atas, tetapi lebih
terfokus pada keuntungan yang dimungkinkan didapat dari jenis investasi yang berbeda.
Investasi dalam real estate akan berbeda dengan reksa dana, obligasi, saham, dan yang lainnya.
Investasi dalam real estate lebih menjanjikan keuntungan karena probabilitas kenaikan harga real
estate sangat besar karena pertumbuhan penduduk yang pesat akan meningkatkan permintaan real
estate sehingga karena keterbatasan ketersediaan lahan, harga akan cenderung naik. Sebaliknya,
investasi dalam pasar modal melalui reksa dana, obligasi, dan saham, sangat tergantung pada
kondisi perekonomian negara dan manajemen perusahaan sehingga berfluktuatif dan tidak stabil.
Investasi dengan sistem riba sebagaimana yang dilakukan oleh perbankan konvensional
mempunyai tingkat risiko ketidakpastian keuntungan yang sangat kecil karena bunga sudah
dipatok oleh bank, tetapi terdapat kezaliman dalam pembagian keuntungan, sehingga salah satu
pihak dirugikan.

7
RISIKO PASAR PADA BANK SYARIAH
Risiko pasar adalah salah satu risiko yang timbul dari
perubahan harga pasar atau penurunan suku bunga/nilai
tukar, termasuk perubahan nilai aset yang dapat
diperdagangkan atau disewakan, bank syariah tidak
mengenakan bunga atas operasinya, dalam hal ini bank
syariah terkena dampak secara tidak langsung, yaitu dampak yang terjadi bukan
karena suku bunga tetapi karena mereka bersaing untuk menentukan jumlah
bagi hasil yang tepat untuk bertahan dan mengisi kesenjangan dari bank
konvensional.

8
Risiko Pasar
✗ Risiko suku bunga Kerugian akibat fluktuasi suku bunga
seperti harga pasar posisi bank turun nilainya.
✗ Currency risk/ risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi
nilai tukar mata uang asing yang menyebabkan posisi
mata uang asing bank menjadi hilang. 
✗ Risiko ekuitas terjadi karena fluktuasi harga saham, kemungkinan kerugian
nilai pasar dari posisi bank di saham. 
✗ Risiko komoditas adalah risiko yang timbul pada posisi bank terhadap
komoditas akibat perubahan harga komoditas.

9
Beberapa langkah dalam manajemen risiko pasar
1. Identifikasi risiko, yaitu mengidentifikasi sumber dari setiap masalah
yang akan muncul, di mana ada risiko besar atau dominan, dan kecil 
2. Pengukuran risiko, adalah upaya untuk menentukan seberapa sering
kerugian akan terjadi pada perusahaan atau dalam hal ini bank, selain
memfasilitasi langkah pengurangan risiko, dan untuk mengetahui
bagaimana kerugian tersebut akan mempengaruhi posisi perusahaan,
khususnya posisi keuangannya. 
3. Mitigasi risiko merupakan langkah terencana dan berkelanjutan yang dilakukan oleh
perusahaan/bank untuk memitigasi dampak risiko pasar yang dapat merugikan dan
membahayakan perusahaan, mitigasi resiko ini harus dilakukan oleh setiap perusahan atau bank
syaraiah itu sendiri karena mitigasi resiko tahapan atau proses dari manajemen risiko yang harus
ada pada setiap bank seperti dalam Peraturan Bank Indoneisa No 13/23/PBI/2013 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah. 

10
RISIKO LIKUIDITAS
Menurut Muharram dan Kurnia (2012) risiko likuiditas
adalah kerugian yang terjadi dalam menghasilkan uang tunai yang
diperlukan untum memenuhi kewajiban jangka pendek atau yang
sudah jatuh tempo. Menurut Haslem dalam Muharram dan Kurnia
(2012) ada beberapa strategi bagi bank untuk memenuhi tingkat
likuiditasnya yaitu :
a. Memiliki kas yang memadai
b. Dapat mengkonversi aset ke kas
c. Pinjaman
Rasio antara kas liquid dan total aset dapat menggambarkan seberapa jauh aktiva bank
dapat dikonversi menjadi uang tunai untuk menutupi risiko likuiditas mereka.

11
Perbedaan antara risiko likuiditas perbankan
syariah dan perbankan konvensional. 

Hal yang paling mendasar yang mebedakan antara


lembaga keuangan konvensional dan syariah adalah
terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan
yang diberikan nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau
yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah (Muhammad, 2005).
Kegiatan operasional bank syariah menggunakan sistem bagihasil (profit and
loss sharing), sedangkan bank konvensional menggunakan sistem bunga.

12
Thanks!
Ada Pertanyaan?
Silahkan ngacungkan tangan anda

13

Anda mungkin juga menyukai