Anda di halaman 1dari 13

NAMA : DANDHY AKBAR

NIM

: 13312098

akuntansi lindung risiko (hedge accounting)


Hedge accounting adalah teknik manajemen risiko dengan menggunakan derivatif atau
instrumen hedging lainnya untuk mengkompensasi (offset) perubahan nilai wajar atau
perubahan arus kas terkait asset, kewajiban, dan transaksi-transaksi di masa depan. Pengaruh
hedge accounting adalah, keuntungan atau kerugian atas instrumen hedging dan item-item
yang dilindunginya diakui dalam periode yang sama; keuntungan dan kerugian ditandingkan
dalam periode yang sama.
Unsur-unsur aktivitas hedging
Terdapat dua unsur dalam aktivitas hedging:
Instrumen hedging. Instrumen hedging mencakup derivatif, asset keuangan non-derivatif,
atau kewajiban keuangan non-derivatif. Semua kontrak derivatif dengan pihak eksternal bisa
digunakan sebagai instrumen hedging, kecuali untuk sebagian written options.
Item yang dilindungi. Item yang dilindungi (hedged item) mencakup asset, kewajiban,
komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi di masa depan, atau investasi netto dalam
operasi luar negeri. Untuk menjadi item yang dilindungi, suatu item harus berisiko bagi
perusahaan, nilai wajar atau arus kas yang diakibatkannya di masa depan mungkin berubah
dan mempengaruhi laba perusahaan.
IAS 39 mengidentifikasi tiga jenis hedging:

Fair value hedges, atau lindung nilai wajar.


Cash flow hedges, atau lindung arus kas
Lindung investasi netto dalam operasi luar negeri.

Perlakuan akuntansi
perlakuan akuntansi untuk aktivitas hedging dapat dikelopokkan menjadi dua kategori
perlakuan:

Perubahan nilai wajar item yang dilindungi diakui pada periode sekarang sebagai
penyeimbang (offsetting) pengakuan perubahan nilai wajar instrumen hedging-nya
(perlakuan akuntansi lindung nilai wajar).
1

Pengakuan nilai wajar instrumen hedging ditangguhkan (deferred) sebagai unsur


terpisah dalam ekuitas dan diperhitungkan dalam laba/rugi ketika item yang
dilindunginya mempengaruhi laba/rugi (perlakuan akuntansi lindung arus kas dan
investasi netto dalam operasi luar negeri).

Kriteria hedge accounting


Hedge accounting bersifat opsional; suatu entitas boleh saja menangguhkan atau
mempercepat pengakuan keuntungan atau kerugian berdasarkan ketentuan akuntansi mana
yang digunakannya.
Untuk menghindari penyalahgunaan, IAS 39 membatasi penggunaan hedge accounting.
Hedge accounting boleh diterapkan apabila kondisi-kondisi khusus berikut ini terpenuhi:
Instrumen hedging dan item yang dilindunginya harus dinyatakan secara jelas dalam
dokumentasi formal, dilengkapi dengan tujuan dan strategi manajemen risiko yang melandasi
aktivitas hedging.
Hubungan antara instrumen hedging dengan item yang dilindunginya efektif.
Aktivitas hedging diharapkan akan sangat efektif dalam menyeimbangkan (offsetting)
perubahan nilai wajar atau arus kas terkait risiko yang dilindunginya (efektivitas prospektif).
Efektivitas hedging dapat diukur secara andal (reliable).
Efektivitas hedging dievaluasi secara berkelanjutan untuk semua periode pelaporan yang
tercakup dalam rentang waktu ditetapkannya hedging.
Untuk lindung arus kas atas transaksi di masa depan, kemungkinan terjadinya transaksi
yang dilindungi harus sangat tinggi dan transaksi itu harus berisiko, rentan terhadap variasi
arus kas yang akan mempengaruhi laba/rugi perusahaan.
Dokumentasi hedging harus mengidentifikasi hal-hal berikut:

Instrumen hedging yang digunakan


Item yang dilindungi
Risiko apa yang dilindungi
Bagaimana entitas mengevaluasi efektivitas hedging.

Dalam situasi apa perusahaan ingin menerapkan hege accounting?

Entitas akan menggunakan hedge acounting untuk menghindari kesalahan penandingan


(mismatching) dalam pengakuan keuntungan atau kerugian terkait transaksi. Apabila
perusahaan menggunakan derivatif (atau instrumen lainnya), yang diukur dengan nilai wajar,
untuk melindungi suatu asset atau kewajiban, yang diukur dengan basis cost atau amortized
cost atau tidak diakui sama sekali, perlakuan akuntansi dengan basis pengukuran yang
berbeda untuk instrumen hedging dan item yang dilindunginya semacam ini tidak akan
mencerminkan posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas sebagaimana mestinya.
Ketentuan akuntansi yang lain umumnya memasukkan perubahan nilai wajar derivatif dalam
laporan laba-rugi, tetapi tidak memasukkan perubahan nilai wajar item yang dilindunginya.
Ketika suatu entitas menggunakan derivatif (atau instrumen lainnya), yang diukur dengan
nilai wajar, untuk melindungi transaksi di masa depan, entitas itu mungkin lebih memilih
untuk menangguhkan pengakuannya atas perubahan nilai wajar derivatif itu hingga transaksi
yang dilindunginya mempengaruhi laba/rugi
DERIVATIF DAN LINDUNG NILAI
DEREVATIF
Menurut Siahaan (2008) derevatif adalah semacam kendaraan keuangan yang diturunkan atau
diperanakkan dari induknya apakah induknya ini asset keuangan saham atau obligasi,
komoditi, atau berbagai macam indeks seperti IHSG, LQ45, Hanseng, dan jenis-jenis lainnya.
Sedangkan Wikipedia mendefinisikan derevatif sebagai sebuah kontrak bilateral atau
perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang
menjadi acuan pokok.
Definisi diatas memberikan pandangan bahwa derevatif merupakan kontrak perjanjian dan
kesepakatan antara dua belah pihak pembeli dan penjual yang didalam kontraknya telah
disepakati sekarang, namun realisasinya dimasa yang akan datang.
JENIS DEREVATIF?
Berdasarkan sifatnya derevatif dikelompokkan menjadi dua bagian (Madura: 2006) yaitu;
1)

Derevatif Komoditas

Derevatif komuditas merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada barang-barang


komoditi, seperti produk hasil pertanian, perkebunan, perikanan (soft commodities)
dan hasil pertambangan, emas dll. (hard commodities).
3

2)

Derevatif Keuangan

Derevatif keuangan merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada instumen


keuangan, seperti mata uang, saham, indeks gabungan, tingkat bungan jangka pendek,
surat pembendaharaan negara dan obligasi.
PERAN EKONOMI PASAR DEREVATIF
Menurut Madura (2006) peran dari ekonomi dalam pasar derevatif adalah sebagai berikut,
yaitu;
1)

Risk Transfer

Salah satu fungsi ekonomi derevatif adalah sebagai alat pemindahan resiko pasar
(transfer of market risk) yaitu pemindahan resiko akibat perubahan harga asset secara
drastis atau perubahan harga portofolio asset yang tidak rasional oleh pihak lain yang
ingin menghindari (hedgers) kepada pihak lain yang bersedia dan mampu
mengendalikannya dengan lebih baik (speculators).
2)

Prince Discovery

Maksud price discovery dalam hal ini adalah proses terjadinya harga suatu asset
dimana seseorang bersedia membelinya dan orang lain bersedia untuk menjual asset
pada harga tersebut. Jika pasar berjangka (futures) digunakan secara kompetitif,
harga-harga yang terjadi pada bursa berjangka dianggap dan dipertimbangkan
masyarakat sebagai refleksi penawaran dan permintaan suatu komoditi.
3)

Transaction Integrity

Maksud dari transaction integrity dalam perekonomian yang hukumnya dan prasarana
komersialnya belum berkembang, bursa komoditi berjangka dapat memainkan
peranan penting sebagai penengah untuk menjembatani kredit sehingga merangsang
bursa di dalam pembentukan harga berdasarkan pasar. Negara-negara yang sudah
maju dan modern, banyak lembaga keuangan yang memanfaatkan bursa berjangka
yang telah mapan, karena integritas kredit yang disediakan oleh clearing house yang
dimiliki bursa. Sehingga kekuatan keuangan bursa sendiri menjadi pusat perhatian
masyarakat keuangan internasional. Adanya bursa derevatif membuat keuangan lebih
dipercaya.
4

E.

PENGGUNA PASAR DEREVATIF

Munculnya pasar derevatif merupakan dampak dari kebutuhan pelaku bisnis, yang sering
disebut dengan pengguna pasar deravatif, terdiri dari:

Commercial users, adalah pengguna komersial futures dan options meliputi partisipan
pasar tunai (komoditi dan keuangan) yang menggunakan derevatif untuk melindungi
dirinya dari resiko pasar, mengalokasikan assetnya sehingga dapat melaksanakan

operasi usahanya yang utama.


Speculator, yang termasuk speculator adalah para peserta yang aktif dalam
perdagangan futures dan options untuk mendapatkan keuntungan karena adanya
pergerakan harga. Kelompok ini terdiri dari pengelola dan berjangka pelanggan besar
dan kecil pada perusahaan efek, pedagang harta benda di bank komersial, dan
perusahaan efek. Seorang speculator di dalam perdagangan kontrak berjangka
mempunyai satu tujuan, yaitu mendapatkan keuntungan (profit) dari keberhasilannya

mengantisipasi pergerakan harga.


Professional user, kelompok yang termasuk dalam pengguna professional adalah
meliputi perusahaan pialang, perusahaan pembuat harga dan perusahaan yang
melakukan operasi arbitrase (Madura: 2006).

F.
1)

INSTRUMENT DEREVATIF
Forward Contract

Menurut Siahaan (2008) definisi dari forward contract atau kontrak penyerahan kemudian
adalah perjanjian antara dua pihak, dimana satu pihak diwajibkan menyerahkan sejumlah
asset tertentu pada tanggal tertentu yang akan datang dan pihak lainnya wajib membayar
sesuai dengan jumlah tertentu yang dikenakan atas asset pada tanggal penyerahan. Sebagai
kesepakatan pribadi antara dua pihak, forward contract diatur secara khusus untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing pihak, oleh karena itu sifatnya disebut private (bergantung pada
pribadi kedua belah pihak). Tujuan dari kontrak ini adalah untuk melindungi kedua belah
pihak dari fluktuasi nilai asset yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu, yaitu sejak
kontrak ditandatangani hingga penyerahan atau pembayaran yang dilakukan.

2) Future Contract
Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk
membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau pada harga tertentu dalam
kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Hal ini senada dengan definisi menurut
Eiteman, dkk (2010) Kontrak future adalah sebuah alternatif dari kontrak forward yang
menuntut penyerahan suatu jumlah faluta asing standar di masa depan dengan waktu, tempat,
dan harga yang sudah ditentukan.
Future contract berbeda dengan forward contract dimana future contract bentuknya sudah
standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan diperdagangkan di pasar tententu, di
tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi
dilakukan melalui bursa yang terorganisir.
3) Kontrak Opsi
Kontrak opsi pada dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu calls sebagai hak beli dan
puts sebagai hak jual. Pembeli calls atau pemilik calls memiliki hak membeli asset tertentu
pada harga tertentu dan tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya pembeli put
atau pemilik put memiliki hak menjual asset tertentu pada harga tertentu dan pada tanggal
tertentu di masa yang akan datang. Harga dalam kontrak disebut strike price atau exercise
price, dan tanggal pada kontrak disebut maturity date. Gaya opsi ini ada dua, gaya Eropa dan
gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya persis pada tanggal jatuh tempo saja,
sedangkan opsi Amerika dapat diexercise kapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi
belum jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo.
4) Swaps Contract
Merupakan kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk saling mempertahankan arus
kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan datang. Kesepakatan ini
ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai yang
akan saling dipertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak). Biasanya di dalam perhitungan
telah dipertimbangkan nilai yang akan datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabelvariabel lainnya yang relevan.

DEREVATIF MENURUT PSAK 55


Menurut PSAK 55 Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain dengan tiga
karakteristik berikut ini:

Satu atau lebih variabel pokok yang mendasari (under- lying) dan
Satu atau lebih jumlah nosional (notional amount) atau syarat pembayaran atau
keduanya.

INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT


Instrumen derivative melekat harus dipisahkan dari kontrak utama dan diperlukan sebagai
instrument derivative menurut pernyataan ini jika dan hanya jika seluruh criteria berikut
dipenuhi:

Karakteristik dan resiko instrument derivatif melekat tidak secara jelas dan erat

berhubungan dengan karakteristik dan resiko ekonomis kontrak utama;


Instrument derivative mencakup instrumen derivatif melekat kontrak utama tidak
dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntasni yang

diterima umum; dan


Instrument terpisah dengan kondidi yang sama dengan instrument derivatif melekat
adalah instrumen derivative yang tunduk pada persyartan ini.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


Suatu entitas harus mengakui seluruh instrumen derivatifnya di dalam laporan posisi
keuangan sebagi aktiva atau kewajiban berdasarkan hak atau kewajiban menurut perjanjian.
Seluruh instrumen derivatif harus disajikan dengan nilai wajar.
Perubahan nilai wajar dari keseluruhan aktiva atau kewajiban keuangan untuk periode
tertentu merupakan selisih antara nilai wajar pada awal periode (atau tanggal perolehan) dan
akhir periode yang disesuaikan untuk mengecualikan :

Perubahan nilai wajar yang diakibatkan berlalunya waktu; dan


perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan pembayaran yang diterima atau
dilakukan, seperti pengembalian sebagian nilai aktiva atau pelunasan sebagian
kewajiban.

LINDUNG NILAI ATAS NILAI WAJAR

Suatu entitas dapat memperlakukan instrumen derivatif sebagai lindung nilai atas resiko
perubahan nilai wajar aktiva atau kewajiban atau porsi tertentu yang diidentifikasi
(transaksi/saldo yang dilindung nilai) disebabkan oleh resiko tertentu.
Apabila aktiva/kewajiban yang dilindungi diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai
wajar dilaporkan sebagai bagian ekuitas, penyesuaian untuk nilai tercatat transaksi/saldo yang
dilindung nilainnya sebagimana dijelaskan harus diakui sebagai laba/rugi dan tidak sebagai
bagian ekuitas untuk saling menghapuskan laba atau rugi instrumen lindung nilai.
Suatu entitas dapat menghentikan secara prospektif pencatatan akuntansi seperti yang
dijelaskan atas lindung nilai apabila satu dari kondisi berikut terjadi:

Derivatif tidak berlaku lagi atau dijual, dikhiri atau dieksekusi; atau
Entitas membatalkan tujuan hubungan lindung nilai atas nilai wajar.

PERSYARATAN LINDUNG NILAI


Berikut ini merupakan beberapa persyaratan terjadinya lindung nilai, yaitu:

Pada awal timbulnya lindung nilai, terdapat kebijakan-kebijakan tertulis mengenai


lindung nilai, tujuan manajemen risiko entitas dan strategi untuk melaksanakan
lindung nilai, termasuk identifikasi instrumen lindung nilai, transaksi/saldo yang
dilindungi, sifat dari risiko yang dilindungi, dan bagaimana menilai efektivitas
instrument lindung nilai dalam menutup risiko perubahan nilai wajar transaksi/ saldo
yang dilindungi sebagai akibat dari risiko yang dilindungi. Entitas juga harus

memiliki dasar yang wajar untuk menilai efektivitas instrumen lindung nilai.
Pada awal timbulnya lindung nilai atas nilai wajar komitmen pasti, entitas harus
menyusun dokumentasi formal yang mencakup penetapan metode pengakuan
laba/rugi yang timbul dari komitmen yang dilindung nilainya beserta pencatatan

aktiva/kewajiban yang timbul.


Penetapan strategi manajemen risiko untuk lindung nilai tertentu dapat mengecualikan
komponen tertentu dari perubahan nilai wajar lindung nilai derivatif tertentu, seperti
perhitungan nilai tunai, dari penilaian efektivitas lindung nilai.

Baik pada awal timbulnya lindung nilai maupun selama periode lindung nilai,
hubungan lindung nilai diharapkan efektif untuk saling menghapuskan perubahan
nilai wajar yang disebabkan oleh risiko yang dilindung nilai selama periode dimana
8

lindung nilai berlaku. Penilaian terhadap efektivitas diperlukan pada saat laporan
keuangan atau laporan rugi laba disajikan, dan paling tidak dilakukan setiap tiga
bulan. Apabila instrumen lindung nilai (seperti kontrak opsi atthe-money)
memungkinkan saling menghapuskan satu sisi laba/ rugi dari risiko yang dilindung
nilainya, kenaikan (atau penurunan) nilai wajar instrumen lindung nilai diharapkan
efektif dalam mengoffset penurunan (atau kenaikan) nilai wajar transaksi/saldo yang
dilindung nilainya. Seluruh penilaian efektivitas harus konsisten dengan strategi

pengelolaan risiko yang didokumentasikan untuk hubungan lindung nilai tertentu.


Apabila opsi yang diterbitkan diperlakukan sebagai lindung nilai atas aktiva atau
kewajiban, kombinasi dari transaksi/saldo yang dilindung nilai dengan opsi yang
diterbitkan setidaknya laba mengandung kemungkinan atas hasil yang diperoleh dari
perubahan menguntungkan pada nilai wajar dari instrumen gabungan sebesar
kemungkinan kerugian dari perubahan yang tidak menguntungkan pada nilai wajar
gabungan. Pengujian tersebut terpenuhi bila seluruh kemungkinan persentase
perubahan yang menguntungkan pada variabel pokok (dari 0% sampai dengan 100%)
akan menghasilkan laba atau rugi yang akan terjadi akibat perubahan yang tidak
menguntungkan atas variabel pokok.

TRANSAKSI SALDO YANG DILINDUNGI NILAINYA


Suatu aktiva atau kewajiban memenuhi syarat untuk diperlakukan sebagai transaksi yang
dilindung nilainya dalam lindung nilai atas nilai wajar apabila seluruh kriteria berikut
terpenuhi:

Aktiva/kewajiban yang dilindungi secara spesifik diidentifikasi sebagai keseluruhan


atau sebagian dari aktiva atau kewajiban yang telah diakui atau dari komitmen yang
belum diakui (unrecognized firm commitment). Aktiva/kewajiban yang dilindungi
merupakan aktiva atau kewajiban tunggal (atau sebagian tertentu) atau portofolio dari

aktiva sejenis atau portofolio dari kewajiban sejenis (atau sebagian tertentu).
Apabila aktiva sejenis atau kewajiban sejenis dilindung nilai sebagai suatu kesatuan
portofolio, masing-masing aktiva dan kewajiban individu memiliki risiko yang sama
atas mana mereka dilindung nilai..
Apabila aktiva/kewajiban yang dilindungi adalah bagian tertentu dari suatu aktiva atau

kewajiban (atau dari portofolio aktiva sejenis atau portofolio kewajiban sejenis), transaksi
yang dilindung nilai merupakan salah satu dari:
9

1) Persentase tertentu dari seluruh aktiva atau kewajiban (atau dari seluruh portofolio)
2) Satu atau lebih arus kas kontraktual tertentu (seperti bagian dari aktiva atau kewajiban
yang merupakan nilai sekarang dari pembayaran bunga selama dua tahun pertama dari
instrumen pinjaman untuk periode empat tahun)
3) Opsi jual (put option), opsi beli (call option), tingkat bunga maskimum (interest rate cap),
atau tingkat bunga minimum (interest rate floor) yang melekat pada aktiva atau kewajiban
yang bukan merupakan derivatif melekat yang diperlakukan secara terpisah sesuai dengan
paragraf 13 pernyataan ini.
4) Nilai sisa investasi lessorpada perjanjian sewa guna usaha direct financingatau sales type
lease.
5) Apabila seluruh aktiva atau kewajiban merupakan instrumen dengan arus kas variabel,
transaksi/saldo yang dilindung nilai tidak dapat dianggap sebagai arus kas tetap yang
dituliskan dengan arus kas variabel secara implisit (implicit fixed-to-variable swap).
Aktiva/kewajiban yang dilindungi mengandung risiko perubahan nilai wajar yang dapat
mempengaruhi pendapatan yang dilaporkan.
Aktiva/kewajiban yang dilindungi bukan (1) aktiva atau kewajiban yang dinilai kembali
berdasarkan perubahan nilai wajar yang diakibatkan risiko yang dilindungi yang dilaporkan
pada pendapatan periode berjalan (contoh, apabila risiko valuta asing dilindung nilainya,
aktiva dalam valuta asing dimana laba atau rugi transaksi valuta asing diakui sebagai
pendapatan), (2) suatu investasi dicatat dengan metode ekuitas sesuai dengan persyaratan
dalam PSAK 14, (3) ke-laba atau rugi atas nilai wajar yang memenuhi persyaratan lindung
nilai harus diperhitungkan sebagai berikut:
1)
2)

Laba atau rugi instrumen lindung nilai harus diakui dalam pendapatan periode berjalan.
Laba atau rugi (perubahan nilai wajar) dari aktiva/kewajiban yang dilindungi yang

diakibatkan risiko yang dilindungi mengakibatkan penyesuaian terhadap nilai tercatat dari
aktiva/kewajiban yang dilindungi dan diakui sebagai laba/rugi periode berjalan.
Apabila aktiva/kewajiban yang dilindungi diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai
wajar dilaporkan sebagai bagian ekuitas (seperti surat berharga yang tersedia untuk dijual),
penyesuaian untuk nilai tercatat transaksi/saldo yang dilindung nilainya sebagaimana

10

dijelaskan pada paragraf 33 harus diakui sebagai laba/rugi dan tidak sebagai bagian ekuitas
untuk saling menghapuskan laba atau rugi instrumen lindung nilai.
PENURUNAN NILAI
Persyaratan untuk penurunan nilai diterapkan setelah akuntansi lindung nilai diterapkan
selama periode tertentu dan nilai tercatat dari aktiva atau kewajiban yang dilindung nilainya
telah disesuaikan menurut paragraph 33 pernyataan ini. Karena instrumen lindung nilai diakui
secara terpisah dari aktiva atau kewajiban, nilai wajar atau arus kas yang diharapkan tidak
dipertimbangkan dalam penerapan persyaratan penurunan nilai terhadap aktiva atau
kewajiban yang dilindungi nilainya.
a.

Lindung Nilai Arus Kas

Suatu entitas dapat memperlakukan instrumen derivatif sebagai lindung nilai atas risiko
fluktuasi jumlah arus kas pada masa yang akan datang yang diakibatkan risko tertentu, dan
dapat dikaitkan dengan aktiva dan kewajiban yang diakui.
Secara spesifik, lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dapat di pertanggungjawabkan
sebagai berikut:

Jika strategi manajemen yang ditentukan oleh entitas untuk suatu hubungan maka
komponen laba atau rugi yang dikecualikan akan diakui dalam laporan laba atua rugi

periode berjalan
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi atas sisa laba atau rugi dari
lindung nilai transaksi derivatif

Akumulasi pendapatan komprehensif lain yang diakui sebagai bagian ekuitas secara terpisah
yang berhubungan dengan transaksi yang dilindungi harus disesuaikan ke saldo yang paling
rendah dari hal berikut ini:

Laba atau rugi kumulatif dari transaksi derivatif


Bagian dari laba atau rugi kumulatif diakui sebagai bagian ekuitas terpisah ke laporan
laba rugi

b.

Lindung Nilai Valuta Asing

Suatu entitas dapat melakukan lindung nilai atas risiko valuta asing, seperti:

11

Lindung nilai atas nilai wajar dari suatu komitmen yang belum diakui atau dari surat

berharga yang tersedia untuk dijual


Lindung nilai arus kas dari transaksi dalam valuta asing yang diperkirakan akan

terjadi
Lindung nilai atas nilai investasi bersih dalam kegiatan usaha di luar negeri.

PENGUNGKAPAN
Suatu entitas yang memiliki atau menerbitkan instrument derivatif (atau non-derivatif yang
ditujukan untuk dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai harus mengungkapkan
tujuan pemilikan atau penerbitan instrumen tersebut, latar belakang yang diperlukan untuk
memahami tujuan tersebut, dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Sehingga pengungkapan dalam laporan keuangan lengkap untuk setiap periode pelaporan
harus meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.

Lindung nilai atas nilai wajar

1) Untuk instrumen derivatif, dan instrumen non-derivatif yang dapat menimbulkan laba atau
rugi transaksi valuta asing sesuai dengan PSAK 10, yang ditujukan untuk dan telah
memenuhi

syarat

sebagai

instrumen

lindung

nilai

wajar

untuk

masing-masing

aktiva/kewajiban yang dilindungi Laba/rugi bersih yang diakui dalam periode pelaporan yang
mencerminkan :

Ketidakefektifan suatu lindung nilai


Komponen dari laba/rugi instrumen derivatif, jika ada, yang dikecualikan dari
penilaian efektivitas suatu lindung nilai dan penjelasan mengenai dimana laba atau
rugi bersih dilaporkan, dalam laporan laba rugi atau dalam laporan kinerja keuangan
yang lain.

2)

Jumlah laba/rugi bersih yang diakui pada saat komitmen yang dilindungi tidak lagi

memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas nilai wajar.

b.

Lindung nilai arus kas


Untuk instrumen derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi persyaratan sebagai

instrumen lindung nilai arus kas dan untuk masing-masing transaksi yang dilindungi nilainya:
12

a) Laba/rugi bersih yang diakui pada periode pelaporan yang mencerminkan


(a) ketidakefektifan suatu lindung nilai dan
(b) komponen laba atau rugi instrumen derivatif, jika ada, yang dikecualikan
dari penilaian efektivitas suatu lindung nilai dan penjelasan mengenai dimana
laba atau rugi bersih dilaporkan, dalam laporan laba/rugi atau dalam laporan
kinerja keuangan yang lain.
b) Penjelasan mengenai transaksi atau kejadian lain yang mengakibatkan reklasifikasi
laba atau rugi yang dilaporkan dalam akumulasi pendapatan komprehensif lain yang
semula dilaporkan terpisah dalam bagian ekuitas menjadi laba/rugi, dan perkiraan
jumlah bersih atas laba atau rugi yang tersisa pada tanggal pelaporan yang
diperkirakan akan direklasifikasi menjadi laba/rugi dalam periode 12 bulan
mendatang.
c) Jangka waktu maksimum lindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas pada masa
yang akan datang untuk transaksi yang diperkirakan akan terjadi kecuali perkiraan
transaksi yang berhubungan dengan pembayaran beban bunga mengambang atas
instrumen keuangan yang ada.
d)Jumlah laba atau rugi yang direklasifikasi sebagai laba/ rugi akibat dari
dihentikannya lindung nilai arus kas, karena terdapat kemungkinan bahwa transaksi
yang diperkirakan, tidak akan terjadi. Lindung nilai atas investasi bersih pada
kegiatan usaha di luar negeri

13

Anda mungkin juga menyukai