Anda di halaman 1dari 12

SUKU BUNGA

OLEH

KELOMPOK III

Maya E. Ranboki (20190223)


Asmita Sari Bili (20190157)
Yohanis Faosoni (20190162)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis telah menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Suku Bunga” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah sudah penulis lakukan sebaik mungkin dengan dukungan dari
teman-teman kelompok III, sehingga memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih.
Tidak lain dari semua itu, penulis sadar bahwa dalam penyususnan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi aspek penyusunan bahasa, gagasan, materi
serta aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada penulis memberikan kesempatan
bagi para pembaca (dosen dan teman-teman lainnya) yang ingin memberikan kritik dan
sarannya demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menginspirasi para
pembaca.

Kupang, 02 April 2022

Penulis

Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
A. Latar Belakang .............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................ 4
BAB II ............................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................... 5
A. Pengertian Suku Bunga...................................................... 5
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga ....................................... 6
C. Komponen – Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit ........................ 7
D. Fungsi Tingkat Suku Bunga dalam Perekonomian ....................................... 8
E. Jenis – Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit .............................................. 8
F. Perilaku Tingkat Suku Bunga............................................................................. 9
G. Dampak Tingkat Suku Bunga Bank dalam Perekonomian................................10
BAB III................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................12
B. Sarah................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................13

Page 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan
merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yamg diakibatkan
oleh nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai tukar dollar. Inflasi
merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan
yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi
kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-
menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin
merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty,
2000 : 5).
Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis
nilai tukar semakin mencuat karena tingkat inflasi sudah mencapai angka dua
digit yaitu sekitar 11,05 persen dan menyebabkan nilai mata uang rupiah
merosot tajam. Hal ini mengakibatkan jumlah hutang Negara terhadap luar
negeri meningkat secara tajam. Selain itu berpengaruh terhadap timbul Non
Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan tidak
langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan
menghentikan) operasional bank. Masalh lain yang ditimbulkan adalah
perginya para investor asing dalam hal menanamkan modalnya di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi
adalah dengan menekan uang beredar baik dalam arti sempit (M1) maupun
arti luas (M2) atau likuiditas perekonomian. Efek dari kebijakan ini, bank-
bank swasta maupun bank-bank pemerintah berlomba-lomba menaikkan suku
bunga. Bunga yang diberikan oleh bank-bank pada masyarakat merupakan
daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan penyimpanan
uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang
bisa dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai
operasional aktivanya yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada
masyarakat. Untuk itu pemerintah melakukan kebijakan moneter dengan
menekan jumlah uang beredar melalui peningkatan suku bunga bank.
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian dari tingkat suku bunga!
b. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga!
c. Jelaskan komponen-komponen dalam menentukan bunga kredi!
d. Jelaskan peranan tingkat suku bunga terhadap perekonomian!
e. Jelaskan jenis-jenis pembebanan suku bunga kredit!
f. Jelaskan perilaku tingkat suku bunga!
g. Dampak tingkat suku bunga bank dalam perekonomian!
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian definisi suku bunga.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga.
c. Untuk mengetahui peranan tingkat suku bunga terhadap perekonomian

Page 4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Suku Bunga dan Bunga Bank


1. Pengertian Bunga dan Suku Bunga
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini
merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke
depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah
pinjaman tersebut disebut “pokok utang” (principal).
Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa
(bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”. Miller, RL
dan Vanhoose, mengatakan bahwa suku bunga adalah sejumlah dana,
dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor),
sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Tingkat Suku Bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka
waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan dan
akan dikembalikan pada saat mendatang.
2. Pengertian Bunga Bank
Menurut RIMSKY J. JUDISSENN, Bunga bank adalah penghasilan
yang diperoleh sebagai imbalan dari pihak yang meminjam atau
memanfaatkan uang (bank) FACHMI BASYAIB, mengatakan Bunga
Bank adalah sesuatu yang dihasilkan dari keuntungan aset keuangan,
tujuannya adalah untuk memberikan pada investor keuntungan bagi
investasi dana yang dimilikinya.
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh
bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang
membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai
harga yang dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan
yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh
pinjaman).
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang
diberikan kepada nasabahnya yaitu sebagai berikut:
a. Bunga simpanan.
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnyadi bank. Bunga simpanan
merupakan harga yang dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai
contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.

Page 5
b. Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga
yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai
contoh bunga kredit.

Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dn


pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus
dikeluarkan kepada nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan
pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun
bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis
bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga


Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku
bunga adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan peminjam
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat
terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan
bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga
pinjaman. Namun, apabila dana yang ada disimpanan banyak sementara
permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan akan turun.
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disaping faktor
promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan
pesaing. Dalam arti jika bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika
hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita
naikan diatas bunga pesaing misalnya 16%. Namun, sebaliknya untuk
bunga pinjaman kita harus berada dibawah pesaing.
3. Kebijakan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun unga pinjaman kita
tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4. Target laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yang di inginkan, jika laba yang di
inginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi
bungnganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa
mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek,
maka bunga relatif lebih rendah.
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga
kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan
sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasannya
utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit

Page 6
yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat
deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk
dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat
menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena
biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet
dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran.
Untuk produk yang kompetetif, bunga kredit yang diberikan relatif
rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama
(primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan
kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap
bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan
pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda
dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima
kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik
dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya
terhadap bank, maka bunga yang dibebankan berbeda. Demikian pula
sebaliknya jika penjamin pihak ketiga kurang bonafid atau tidak dapat
dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak
ketiga oleh pihak perbankan.

C. Komponen-Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit


1. Total Biaya Dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk
memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan
maupun deposito.Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga
yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Total biaya
dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve
Requrement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Biaya Operasi
Dalam melakukan kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai
sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan
sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus
ditanggung bank sebagai biaya operasi.
3. Cadangan Risiko Kredit
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan,
hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu
risiko tidak terbayar.

Page 7
4. Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba
yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan
penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat memengaruhi
besarnya bunga kredit.
5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada
bank yang memberikaan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

D. Fungsi Tingkat Suku Bunga dalam Perekonomian


Tingkat bunga melaksanakan beberapa fungsi penting dalam perekonomian
yaitu :
1. Menjamin tabungan akan mengalir kedalam investasi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
2. Merupakan alat kebijaksanaan pemerintah yang penting untuk
mempengaruhi volume tabungan dan investasi.
3. Menjatahkan penawaran kredit kepada proyek investasi dengan harapan
penghasilan paling tinggi.
4. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk
diinvestasikan.
5. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian.
6. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah
uang beredar.

E. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit


1. Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya
sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun
seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Jenis sliding rate ini biasanya
diberikan kepada sektor produktif.
2. Flat rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya,
demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga
cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis Flat
rate biasanya diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif.
3. Floating rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di
pasar uang sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung
dari bunga pasar uang padaa bulan tersebut.
4. Annuity
Merupakan perhitungan bunga dengan mengalikan persentase bunga
dikalikan dengan saldo akhir pinjaman secara tahunan. Dalam metode

Page 8
annuity ini, total angsuran pertahun akan sama, sementara angsuran
pokok dan bunga akan berubah. Angsuran pokok akan meningkat setiap
tahun dan angsuran bunga akan menurun karena bunga dihitung dari
saldo akhir kredit.
5. Efective Rate
Merupakan beban bunga efektif yang ditanggung oleh debitur.
Dalam metode efective rate, total angsuran akan sama setiap bulan akan
tetapi angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan
menurun.

F. Perilaku Tingkat Suku Bunga


1. Faktor penentu permintaan aset
Aset (aktiva) adalah bagian dari kekayaan yang bernilai. Ada empat
faktor yang mempengaruhi permintaan aset, yaitu kekayaan, ekspektasi
imbal hasil, resiko dan likuiditas. Kekayaan adalah total sumber dana
yang dimiliki oleh individu atau badan. Ekspektasi imbal hasil adalah
imbal hasil relatif suatu aset terhadap aset lainnya dari suatu periode ke
periode berikutnya. Risiko adalah derajat ketidakpastian yang
berhubungan dengan imbal hasil dari satu aset relatif terhadap aset
lainnya. Likuiditas adalah kemudahan atau kecepatan suatu aset
dikonversi kedalam bentuk kas tanpa biaya yang besar.
2. Permintaan dan penawaran obligasi
Analisis penentuan tingkat bunga digunakan untuk menurunkan
permintaan dan penawaran obligasi. Tingkat bunga berbagai sekuritas
bergerak secara searah atau berhubungan positif sehingga analisis
penentuan tingkat bunga cukup pada satu sekuritas, yaitu obligasi.
Analisis permintaan obligasi digunakan untuk memperoleh kurva
permintaan obligasi, yaitu hubungan antara jumlah permintaan dengan
harga obligasi.
3. Perubahan keseimbangan tingkat bunga
Perubahan keseimbangan tingkat bunga terjadi akibat perubahan
permintaan dan penawaran obligasi. Ada empat faktor yang berpengaruh
terhadap permintaan obligasi yaitu : kekayaan, perkiraan imbal hasil
obligasi relatif terhadap aset lainnya, risiko obligasi relatif terhadap aset
lainnya, dan likuiditas obligasi relatif terhadap aset lainnya. Faktor lain
yang mempengaruhi kekayaan adalah kecenderungan menabung dari
masyarakat. Peningkatan kecenderungan menabung dari masyarakat
mengakibatkan kekayaan semakin tinggi dan akhirnya meningkatkan
harga obligasi dan menurunkan tingkat bunga obligasi.
4. Preferensi likuiditas : penawaran dan permintaan uang
Analisis preferensi likuiditas menjelaskan penentuan tingkat bunga
melalui keseimbangan penawaran dan permintaan uang. Analisis prefensi
likuiditas dari pasar uang dihubungkan dengan penawaran dana pinjaman
pada pasar obligasi. Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan
permintaan uang dan kemudian meningkatkan tingkat bunga. Kenaikan
tingkat harga akan menurunkan biaya beli riil barang atau jasa. Untuk
Page 9
mempertahan nilai uang riil yang dipegang masyarakat akan meminta uang nominal
lebih banyak sehingga peningkatan harga akan meningkatkan permintaan uang dan
tingkat bunga.

G. Dampak Tingkat Suku Bunga Bank dalam Perekonomian


1. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan melakukan
investasiyang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan
ekonomi.
2. Tingkat suku bunga juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan
pemilik modal.
3. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi kelangsungan usaha pihak bank
dan lembaga keuangan lainnya.

Page
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari Uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa Bunga Bank
merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Dalam
hal ini Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang dibayar kepada nasabah
dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecinya penetapan suku bunga
simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik
bunga simpanan dan bunga pinjaman saling mempengaruhi di samping
pengaruh factor-faktor lainnya.
Dalam kegiatannya terdapat dua macam bunga yaitu bunga simpanan dan
bunga pinjaman. Metode penghitungan bunga terdapat tiga jenis yaitu Sliding
Rate, Flat Rate,dan Floating Rate.

B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan agar pembaca dapat
memiliki wawasan yang lebih luas mengenai suku bunga sehingga mampu
mengaplikasikan sesuai dengan teori yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu,sebaiknya penetapan suku bunga haruslah sesuai dengan prosedur
dan situasinya, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia
sebagai Induknya bank di Indonesia yang mengatur kebijakan tentang
tingkats uku bunga. Sehingga pihak-pihak lain yang terkait harusnya patuh
dan melaksanakannya agar tidak saling merugikan.

Page
11
DAFTAR PUSTAKA

 https://uchniye20.blogspot.co.id/2016/10/makalah-suku-bunga.html
 http://sukubungadan.blogspot.co.id/2014/03/makalah-suku-bunga.html
 Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi
Aksara
 http://filipuslodwick.blogspot.com/2013/06/bab-5-suku-bunga.html [12 2014].
 http://waromuhammad.blogspot.com/2012/02/tingkat-dan-struktur-suku-
bunga.html [ 12 Maret 2014].
 http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-bunga-dan-suku-
bunga.html [14 Maret 2014].
 http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-suku-bunga.html [13 November
2014]

Page
12

Anda mungkin juga menyukai