OLEH
KELOMPOK III
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis telah menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Suku Bunga” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah sudah penulis lakukan sebaik mungkin dengan dukungan dari
teman-teman kelompok III, sehingga memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih.
Tidak lain dari semua itu, penulis sadar bahwa dalam penyususnan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi aspek penyusunan bahasa, gagasan, materi
serta aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada penulis memberikan kesempatan
bagi para pembaca (dosen dan teman-teman lainnya) yang ingin memberikan kritik dan
sarannya demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menginspirasi para
pembaca.
Penulis
Page 2
DAFTAR ISI
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan
merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yamg diakibatkan
oleh nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai tukar dollar. Inflasi
merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan
yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi
kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-
menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin
merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty,
2000 : 5).
Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis
nilai tukar semakin mencuat karena tingkat inflasi sudah mencapai angka dua
digit yaitu sekitar 11,05 persen dan menyebabkan nilai mata uang rupiah
merosot tajam. Hal ini mengakibatkan jumlah hutang Negara terhadap luar
negeri meningkat secara tajam. Selain itu berpengaruh terhadap timbul Non
Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan tidak
langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan
menghentikan) operasional bank. Masalh lain yang ditimbulkan adalah
perginya para investor asing dalam hal menanamkan modalnya di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi
adalah dengan menekan uang beredar baik dalam arti sempit (M1) maupun
arti luas (M2) atau likuiditas perekonomian. Efek dari kebijakan ini, bank-
bank swasta maupun bank-bank pemerintah berlomba-lomba menaikkan suku
bunga. Bunga yang diberikan oleh bank-bank pada masyarakat merupakan
daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan penyimpanan
uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang
bisa dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai
operasional aktivanya yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada
masyarakat. Untuk itu pemerintah melakukan kebijakan moneter dengan
menekan jumlah uang beredar melalui peningkatan suku bunga bank.
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian dari tingkat suku bunga!
b. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga!
c. Jelaskan komponen-komponen dalam menentukan bunga kredi!
d. Jelaskan peranan tingkat suku bunga terhadap perekonomian!
e. Jelaskan jenis-jenis pembebanan suku bunga kredit!
f. Jelaskan perilaku tingkat suku bunga!
g. Dampak tingkat suku bunga bank dalam perekonomian!
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian definisi suku bunga.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga.
c. Untuk mengetahui peranan tingkat suku bunga terhadap perekonomian
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
Page 5
b. Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga
yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai
contoh bunga kredit.
Page 6
yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat
deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk
dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat
menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena
biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet
dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran.
Untuk produk yang kompetetif, bunga kredit yang diberikan relatif
rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama
(primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan
kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap
bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan
pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda
dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima
kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik
dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya
terhadap bank, maka bunga yang dibebankan berbeda. Demikian pula
sebaliknya jika penjamin pihak ketiga kurang bonafid atau tidak dapat
dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak
ketiga oleh pihak perbankan.
Page 7
4. Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba
yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan
penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat memengaruhi
besarnya bunga kredit.
5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada
bank yang memberikaan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
Page 8
annuity ini, total angsuran pertahun akan sama, sementara angsuran
pokok dan bunga akan berubah. Angsuran pokok akan meningkat setiap
tahun dan angsuran bunga akan menurun karena bunga dihitung dari
saldo akhir kredit.
5. Efective Rate
Merupakan beban bunga efektif yang ditanggung oleh debitur.
Dalam metode efective rate, total angsuran akan sama setiap bulan akan
tetapi angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan
menurun.
Page
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa Bunga Bank
merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Dalam
hal ini Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang dibayar kepada nasabah
dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecinya penetapan suku bunga
simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik
bunga simpanan dan bunga pinjaman saling mempengaruhi di samping
pengaruh factor-faktor lainnya.
Dalam kegiatannya terdapat dua macam bunga yaitu bunga simpanan dan
bunga pinjaman. Metode penghitungan bunga terdapat tiga jenis yaitu Sliding
Rate, Flat Rate,dan Floating Rate.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan agar pembaca dapat
memiliki wawasan yang lebih luas mengenai suku bunga sehingga mampu
mengaplikasikan sesuai dengan teori yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu,sebaiknya penetapan suku bunga haruslah sesuai dengan prosedur
dan situasinya, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia
sebagai Induknya bank di Indonesia yang mengatur kebijakan tentang
tingkats uku bunga. Sehingga pihak-pihak lain yang terkait harusnya patuh
dan melaksanakannya agar tidak saling merugikan.
Page
11
DAFTAR PUSTAKA
https://uchniye20.blogspot.co.id/2016/10/makalah-suku-bunga.html
http://sukubungadan.blogspot.co.id/2014/03/makalah-suku-bunga.html
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi
Aksara
http://filipuslodwick.blogspot.com/2013/06/bab-5-suku-bunga.html [12 2014].
http://waromuhammad.blogspot.com/2012/02/tingkat-dan-struktur-suku-
bunga.html [ 12 Maret 2014].
http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-bunga-dan-suku-
bunga.html [14 Maret 2014].
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-suku-bunga.html [13 November
2014]
Page
12