MAKALAH
AKUNTANSI KREDIT YANG DIBERIKAN
Dosen Pengampu: Iman Waskito, SE., MSA., Ak., CA
OLEH:
KELOMPOK B
Nama Anggota:
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntansi Kredit yang
Diberikan”.
Tak lupa pula ucapan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan baik tenaga maupun pemikirannya dalam penyusunan makalah ini. Sehingga
penyusunan materi ini bisa berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Kami sangat
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan para
pembaca mengenai materi “Akuntansi Kredit yang Diberikan”.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan kami selaku penyusun, memohon
maaf apabila dalam penyusunan materi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.
Penyusun
Kelompok B
ii | P a g e
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Jenis Kredit yang Diberikan.................................................................................. 2
B. Pembungaan Kredit............................................................................................... 3
C. Akuntansi Perkreditan........................................................................................... 12
D. Perlakuan Akuntansi Bunga Kredit....................................................................... 13
E. Kredit Sindikasi..................................................................................................... 15
F. Restrukturisasi Kredit............................................................................................ 21
G. Perlakuan Akuntansi Restrukturisasi Kredit......................................................... 21
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 27
Kesimpulan............................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 28
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendapatan terbesar bank berasal dari bunga, imbalan atau pembagian hasil usaha atas
kredit yang disalurkan. Semakin banyak jumlah kredit yang disalurkan berarti potensi
pendapatan semakin besar. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya tidak semua dana yang
dihimpun dari masyarakat bisa disalurkan dengan baik sesuai dengan tolak ukur yang telah
ditetapkan dan penyaluran kredit kepada masyarakat biasanya mengalami hambatan dalam
hal pengembalian pinjaman kepada pihak bank dan nyaris semua bank yang beroperasi di
Indonesia mengalami kredit bermasalah. Kredit bermasalah atau kredit macet memberi
dampak yang kurang baik bagi negara, masyarakat, dan perbankan Indonesia. Kemudian
risiko yang ditimbulkan atas kredit macet yakni tidak terbayarnya kembali kredit yang
diberikan baik sebagian maupun seluruhnya.
Semakin besar kredit macet yang dihadapi, maka makin menurun pula tingkat kesehatan
bank tersebut atau menurunnya profitabilitas yang diharapkan. Hal ini mempengaruhi
kepercayaaan terhadap nasabah. Semakin besar jumlah kredit bermasalah, makin besar pula
jumlah cadangan yang harus disediakan serta makin besar pula tanggungan bank untuk
mengadakan dana cadangan tersebut karena kerugian bank akan mengurangi modal sendiri.
Dalam perjalanan hidupnya, bank melakukan Penyertaan saham di perusahaan lain yang
penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka
panjang, ikut serta dalam perusahaan lain, penyelamatan kredit, pengendalian perusahaan
lain, menguasai pangsa pasar dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis kredit yang diberikan?
2. Bagaimana pembungaan kredit?
3. Bagaimana akuntansi perkreditan?
4. Bagaimana perlakuan akuntansi bunga kredit?
5. Bagaimana kredit sindikasi?
6. Bagaimana restrukturisasi kredit?
7. Bagaimana perlakuan akuntansi restrukturisasi kredit?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja jenis kredit yang diberikan
2. Untuk mengetahui bagaimana pembungaan kredit
3. Untuk mengetahui bagaimana akuntansi perkreditan
4. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi bunga kredit
5. Untuk mengetahui bagaimana kredit sindikasi
6. Untuk mengetahui bagaimana restrukturisasi kredit
7. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi restrukturisasi kredit
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS KREDIT YANG DIBERIKAN
Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam
bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan
kontribusi pendapatan bunga bagi bank. selain memberikan kontribusi pendapatan bunga
tertinggi bagi pendapatan bank, risiko yang ditimbulkan oleh perkreditan juga sangat tinggi. Oleh
karena itu penyajian secara akurat dan berkala tentang perkreditan menjadi sangat penting bagi
bank untuk memantau setiap kualitas kredit yang diberikan.
Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan. Termasuk kredit yang diberikan adalah kredit dalam kerangka pembiayaan bersama
atau kredit dalam proses penyelamatan.
Bank terlibat kesepakatan dengan calon debitur baik volume, tingkat bunga, jangka waktu,
maupun agunan. Kesepakatan itu dituangkan dalam perjanjian kredit. Dengan ditandatangani
perjanjian kredit berarti bank dan debitur telah terikat untuk melaksanakan. Bagi bank
persetujuan kredit merupakan komitmen yang tak bisa dibatalkan, begitu juga bagi debitur.
setelah kredit dikucurkan, bank selalu harus memantau kualitas kredit. Semakin lama jangka
waktu kredit umumnya semakin besar risikonya.
Jenis Kredit yang Diberikan
1. Jenis kredit menurut bentuknya
a. Kredit Rekening Koran
Debitur diberi hak untuk menarik dana dalam rekening korannya sampai dengan sebesar
plafon yang ditetapkan bank. Pelunasan pokok kredit dilaksanakan pada saat jatuh tempo,
dengan bunga kredit secara umum dihitung secara harian.
b. Installment Loan
Kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu
yang telah disepakati antara bank dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya
kredit tersebut. (Angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan menurun).
2|Page
2. Jenis kredit menurut jangka waktunya
a. Kredit Jangka Pendek
Berjangka waktu maksimum 1 tahun, termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka
waktu lebih dari satu tahun
b. Kredit Jangka Menengah
Berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman.
c. Kredit Jangka Panjang
Berjangka lebih dari 3 tahun, seperti kredit produktif, perumahan dan kendaraan.
3. Jenis Kredit menurut kegunaannya
a. Kredit Modal Kerja
Diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja usaha, seperti pembelian barang
dagangan.
b. Kredit Investasi
Diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha, misalnya kredit pembangunan pabrik,
pembelian mesin dan penyiapan infrastruktur lainnya.
c. Kredit Konsumsi
Diberikan untuk keperluan konsumsi (personal loan), seperti KPR, kredit kendaraan, kredit
untuk pendidikan dsb-nya.
B. PEMBUNGAAN KREDIT
3|Page
Kredit dengan angsuran pos numerando umumnya untuk kredit tunai, maksudnya kredit yang
direalisasi dalam bentuk uang. Contohnya kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit
pegawai. Anuitas diperhitungkan dengan rumus:
Mx1
A= −n
1.(1+ i)
Keterangan:
A = Anuitas
M = Nilai kredit
i = tingkat suku bunga
n = Jangka waktu kredit
Contoh :
Plafon kredit disetujui dan dicairkan sebesarRp 600.000.000 pada tanggal 1 April
2018, suku bungan 24% pa, dengan jangka waktu 3 tahun atau 36 bulan.
Berapa yang harus dibayar tiap bulam oleh debitur? Dengan menggunakan
rumus bunga efektif, maka diperoleh daftar angsuran sebagai berikut:
Daftar angsuran pokok dan bunga dengan metode Anuitas (Bunga efektif)
Angsura Bulan Pokok Cicilan Cicilan Angsuran Sisa Pinjaman
n ke Pinjaman Pokok Bunga Perbulan
1 1-may- 600.000.000 11.539.711, 12.000.000 23.539.711,5 588.460.288,4
12 56 6 4
2 1-jun-12 588.460.288, 11.770.505, 11.769.205,7 23.539.711,5 576.689.782,6
44 79 7 6 5
3 1-jul-12 576.689.782, 12.005.915, 11.533.795,6 23.539.711,5 564.683.866,7
65 91 5 6 5
4 1-agt-12 564.683.866, 12.264.034, 11.293.677,3 23.539.711,5 552.437.832,5
75 22 3 6 2
5 1-sep-12 552.473.832, 12.490.954, 11.048.756,6 23.539.711,5 539.946.877,6
52 91 5 6 1
6 1-okt-12 539.946.877, 12.740.774, 10.798.937,5 23.539.711,5 527.206.103,6
61 01 5 6 1
7 1-nov- 527.206.103, 12.995589,4 10.544.122,0 23.539.711,5 514.210.514,1
4|Page
12 61 9 7 6 2
8 1-des-12 514.210.514, 13.255.501, 10.284.210,2 23.539.711,5 500.955.012,8
12 28 8 6 4
9 1-jan-13 500.955.012, 13.520.611, 10.019.100,2 23.539.711,5 487.434.401,5
84 30 6 6 4
10 1-feb-13 487.434.401, 13.791.023, 9.748.688,03 23.539.711,5 473.643.378,0
54 53 6 2
11 1-mar- 473.643.378, 14.066.844 9.472.867,56 23.539.711,5 459.576.534,0
13 02 6 2
12 1-apr-13 459.576.534, 14.348.180, 9.191.530,68 23.539.711,5 445.228.353,1
02 88 6 4
13 1-may- 445.228.353, 14.635.144, 8.904.567,06 23.539.711,5 430.593.208,6
13 14 50 6 4
… … … … … … …
36 1-apr-15 23.078.148,5 23.078.148, 461.562,97 23.539.711,5 0
9 59 6
Jumlah 847.429.616,
11
5|Page
dan bunga adalah semakin menurun selama periode angsuran. Rumus untuk menghitung pokok
angsuran adalah:
M
A=
N
Keterangan:
A = angsuran pokok.
M = Plafon kredit
N = Periode Kredit
untuk menentukan angsuran bunga bisa digunakan perhitungan sebagai berikut
b1= M*i
b2= (M-a)*i
b3=(M-(a*2))*i
b4=(M-(a*3))*i
jadi bn = (M-(a*(n-1)))*i
Contoh:
Pembelian rumah dengan fasilitas KPR btn. Harga rumah 700.000.000.00. biaya balik nama dan lain
lain15.000.000 nasabah diwajibkan membayar uang muka 100.000.000, biaya balik nama dan
angsuran perdana. Dengan demikian nilai kpr adalah 600.000.000
Pertanyaannya berapa angsuran perbulan bila nasabah mengambil jangka waktu kpr 3 tahun dengan
bunga 24%.
Penyelesaian:
Angsuran pokok (a) = 600.000.000/36
=16.666.666,67
Angsiran 1 = 600.000.000*0,02
=12.000.000
Angsuran bunga 2 = (600.000.000-16.666.666,67)*0,02
= 11.666.666,67
Angsuran bunga 3 = (600.000.000-(16.666.666,67*2))*0,02
=11.333.333,33
Angsuran bunga 4 = seterusnya
Dengan demikian total angsuran pokok dan bunga perbulan adalah sebagai berikut:
6|Page
Angsuran pokok dan bunga 1 = Rp16.666.666,67+12.000.000
= Rp 28.666.666,67
Angsuran pokok dan bunga 2 = Rp 16.666.666,67+11.666.666,67
= Rp 28.333.333,33
Angsuran pokok dan bunga 3 = Rp 16.666.666,67+…….
Dengan demikian angsuran total dengan pendekatan sliding rate adalah menurun selama periode
kredit.
7|Page
13 1-may- 400.000.000 16.666.666, 8.000.000 24.666.666,6 383.333.333,3
13 67 7 3
… … … … … … …
36 1-apr-15 16.666.666,6 16.666.666, 333.333,33 17.000.000 0
7 67
Jumlah 822.000.000,
01
Flate Rate
Perhitungan bunga dengan flate rate didasarkan pada perhitungan bunga secara prorata sesuai
dengan jangka waktu kredit dan nominal kredit. Dengan demikian menentukan angsuran pokok
dan bunga sangat sederhana. Praktik di bank bila menggunakan flate rate umumnya akan
menentukan tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan effective
rate atau sliding rate. Mengapa demikian? Sebab bila menentukan tingkat suku bunga yang sama
seperti pada sliding dan effective rate, maka total angsuran menjadi terlihat mahal. Rumus untuk
menentukan angsuran pokok dan bunga adalah:
M +( M x i x t)
Angsuran Pokok dan Bunga=
n
Ket:
M = Plafon kredit
i = Tingkat suku bunga
t = Jangka waktu kredit
n = Jumlah bulan angsuran selama masa kredit
Contoh:
Plafon kredit disetujui dan dicairkan sebesar Rp600.000.000 pada tanggal 1 April 207, suku
bunga 24% pa, dengan jangka waktu 3 tahun atau 36 bulan. Berapa yang harus dibayar tiap bulan
oleh debitur?
8|Page
Jumlah tersebut terdiri dari angsuran pokok per bulan = Rp600.000.000 : 36 = Rp16.666.666,67
dan angsuran per bulan sebesar (Rp600.000.000 x 24% x 3) : 36 = Rp12.000.000 per bulan
yang diangsur selama 36 bulan.
9|Page
,67 67 00 ,00
01-
4 Agust- 550.000.000 16.666.666, 12.000.000, 533.333.333
17 ,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
5 533.333.333 16.666.666, 12.000.000, 516.666.666
Sep-17
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-
6 516.666.666 16.666.666, 12.000.000, 500.000.000
Okt-17
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
1-Nov-
7 500.000.000 16.666.666, 12.000.000, 483.333.333
17
,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
8 483.333.333 16.666.666, 12.000.000, 466.666.666
Des-17
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-Jan-
9 466.666.666 16.666.666, 12.000.000, 450.000.000
18
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
01-
10 450.000.000 16.666.666, 12.000.000, 433.333.333
Feb-18
,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
11 433.333.333 16.666.666, 12.000.000, 416.666.666
Mar-18
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-
12 416.666.666 16.666.666, 12.000.000, 400.000.000
Apr-18
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
01-
13 400.000.000 16.666.666, 12.000.000, 383.333.333
Mei-18
,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
14 383.333.333 16.666.666, 12.000.000, 366.666.666
Jun-18
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-Jul-
15 366.666.666 16.666.666, 12.000.000, 350.000.000
18
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
01-
16 Agust- 350.000.000 16.666.666, 12.000.000, 333.333.333
18 ,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
17 333.333.333 16.666.666, 12.000.000, 316.666.666
Sep-18
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-
18 316.666.666 16.666.666, 12.000.000, 300.000.000
Okt-18
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
10 | P a g e
1-Nov-
19 300.000.000 16.666.666, 12.000.000, 283.333.333
18
,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
20 283.333.333 16.666.666, 12.000.000, 266.666.666
Des-18
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-Jan-
21 266.666.666 16.666.666, 12.000.000, 250.000.000
19
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
01-
22 250.000.000 16.666.666, 12.000.000, 233.333.333
Feb-19
,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
23 233.333.333 16.666.666, 12.000.000, 216.666.666
Mar-19
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-
24 216.666.666 16.666.666, 12.000.000, 200.000.000
Apr-19
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
01-
25 200.000.000 16.666.666, 12.000.000, 183.333.333
Mei-19
,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
26 183.333.333 16.666.666, 12.000.000, 166.666.666
Jun-19
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-Jul-
27 166.666.666 16.666.666, 12.000.000, 150.000.000
19
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
01-
28 Agust- 150.000.000 16.666.666, 12.000.000, 133.333.333
19 ,00 67 00 28.666.666,67 ,33
01-
29 133.333.333 16.666.666, 12.000.000, 116.666.666
Sep-19
,33 67 00 28.666.666,67 ,67
01-
30 116.666.666 16.666.666, 12.000.000, 100.000.000
Okt-19
,67 67 00 28.666.666,67 ,00
1-Nov-
31 100.000.000 16.666.666, 12.000.000, 83.333.333,
19
,00 67 00 28.666.666,67 33
01-
32 83.333.333, 16.666.666, 12.000.000, 66.666.666,
Des-19
33 67 00 28.666.666,67 67
01-Jan-
33 66.666.666, 16.666.666, 12.000.000, 50.000.000,
20
67 67 00 28.666.666,67 00
34 01-
11 | P a g e
50.000.000, 16.666.666, 12.000.000, 33.333.333,
Feb-20
00 67 00 28.666.666,67 33
01-
35 33.333.333, 16.666.666, 12.000.000, 16.666.666,
Mar-20
33 67 00 28.666.666,67 67
01-
36 16.666.666, 16.666.666, 12.000.000,
Apr-20
67 67 00 28.666.666,67 (0,00)
1.032.000.000
,00
C. AKUNTANSI PERKREDITAN
12 | P a g e
D. PERLAKUAN AKUNTANSI BUNGA KREDIT
Bunga kredit di bukukan tersendiri (terpisah dengan angsuran pokok kredit). Bila kredit
tergolong lancar, maka bank menerapkan accrual basis. Bank bisa melakukan pencatatan
pendapatan bunga setiap saat pelaporan. Bank bisa melakukan pencatatan pendapatan bunga
setiap saat pelaporan. Dengan demikian bunga yang belum jatuh tempo, bisa saja dicatat sebagai
piutang bunga ketika pelaporan keuangan dilakukan. Namun bila kredit bermasalah maka bank
memperlakukan pendapatan bunga berdasarkan cash basic. Bila ini benar-benar dilakukan, maka
untuk mencatat dalam rekening administrative (kelompok kontijensi tagihan)
Contoh:
Pada tanggal 15 Desember 2016 Ny. San Chai tidak membayar angsuran kredit.Kredit
tersebut sudah masuk kolektibilitas kurang lancar, maka pada tanggal 31 Desember ketika
menyusun laporan keuangan perlu mencatat terlebih dahulu tunggakan angsuran sampai dengan
31 Desember 2016 dengan Cash Basis. Dengan demikian pada 31 Desember 2016 bank hanya
mencatat pada rekening administrative kontijensi tagihan. Sedangkan pada tanggal 15 Januari
2016 Ny. San Chai melunasi tunggakan angsuran 15 Desember 2016 dan membayar angsuran 15
Januari 2017. Denda keterlambatan angsuran Rp230.000. Maka pencatatan selengkapnya adalah:
13 | P a g e
Pada 31 desember 2016 tercatat tunggakan bunga Rp13.671.750,08 adalah tunggakan bunga
1,5 bulanyaitu 16 november 2016 s/d 31 desember 2016 atau Rp9.264.875,86 +
(8.813.748,43/2), sedangkan untuk transaksi 15 januari 2017 bahwa angsuran pokok kredit dan
bunga adalah untuk 2 bulan (16 november s/d 15 januari 2017).
Bila kredit tersebut masih tergolong lancer atau dalam perhatian khusus, maka bank
menggunakan accrual basis yaitu:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
31 des 2011 DR. Piutang Bunga 13.671.750,08
CR. Pendapatan Bunga 13.671.750,08
E. KREDIT SINDIKASI
Kredit sindikasi sering disebut pembiayaan bersama. Pembiayaan bersama ini merupakan
wewenang kantor pusat selaku unit usaha yang melakukan komitmen pembiayaan tersebut.
Kerjasama pembiayaan ini melibatkan beberapa bank yang mempunyai komitmen bersama untuk
membiayai proyek tertentu. Hubungan kerjasama yang horizontal ini ditunjukkan melalui
penyertaan pembiayaan tiap-tiap bank pada proyek tersebut. Contoh pembiayaan bersama:
konsorsium, co-financing dan kredit sindikasi.
Konsorsium adalah kerja sama pembiayaan diantara bank-bank pemerintah dalam
pemberian kredit investasi dan eksploitasi, yang diatur oleh sebuah bank induk dan terdiri dari
beberapa bank pemerintah sebagai anggota. Sedangkan co-financing adalah pengembangan dari
pelaksanaan konsorsium. Pola kerja sama dalam co-financing adalah antara lembaga keuangan
dengan bank-bank komersial.
Kredit sindikasi adalah kerjasama pembiayaan yang secara teoritis tidak dibatasi baik
dalam jumlah kredit, sektor pembiayaan maupun lembaga keuangan yang terlibat. Secara umum
kredit sindikasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
14 | P a g e
1. Melibatkan lebih dari satu lembaga keuangan atau bank
2. Mempunyai syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi masing-masing peserta
3. Hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi bank peserta.
4. Kerjasama ini diadministrasikan oleh satu agen yang sama bagi semua bank peserta.
Gambar 15.2 Hubungan Bank Peserta Dengan Bank Koordinator dalam kredit sindikasi.
Dalam pembiayaan bersama , seluurh pendapat bunga , pendapatan provisi dan
administrasi, jumlah angsuran yang diterima, dan risiko kredit dibagi menurut share masing-
masing bank peserta. Khusus masalah bunga digunakan weighted average interest rate
calculation method.
Contoh :
Untuk membiaya proyek PT. X , Bank A menjalin kerja sama pembiayaan dengan Bank B,Bank C
dan Bank D. Bank A ditunjuk selaku bank koordinator. Nilai pembiayaan Rp100.000.000.000,
jangka waktu 2 tahun . untuk merealisasi kredit sindikasi ini bank peserta harus melimpahkan
dananya terlebih dahulu ke bank koordinator (Bank A). Pelimpahan dana ini merupakan
transaksi antar bank sehingga aliran dana melalui Bank Indonesia (Kliring antarbank). Share dan
suku bunga kredit sindikasi sebagai berikut :
Bank Peserta Share Tingkat Suku Bunga
A 20.000.000.000 19%
B 10.000.000.000 20%
C 30.000.000.000 20%
D 40.000.000.000 18%
Total Dana 100.000.000.000
Pada saat pelimpahan dana (misal 30 Mei 2005) dari bank peserta ke bank koordinator (Bank A)
maka dicatat oleh Bank A sebagai berikut :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
30 mei 2012 DR. Giro BI 80.000.000.000
CR. Giro Bank Lain-Bank B 10.000.000.000
CR. Giro Bank Lain-Bank C 30.000.000.000
CR. Giro Bank Lain-Bank D 40.000.000.000
15 | P a g e
Untuk menentukan tingkat suku bunga yang dibebankan kepada debitur bisa dihitung sebagai
berikut :
Pendapatan provisi kredit ini perlu didistribusikan ke bank peserta, sedangkan biaya asuransi
dilimpahkan ke perusahaan asuransi. Misal 1 Juni 2005 dilimpahkan, maka catatan jurnalnya
adalah:
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 Juni 2005 Dr. Pendapatan Provisi & Adm-Bank B 8.000.000
Dr. Pendapatan Provisi & Adm-Bank C 24.000.000
Dr. Pendapatan Provisi & Adm- Bank 32.000.000
D
Dr. Premi Asuransi Kredit 200.000.000
Cr. Giro BI 64.000.000
Cr. Giro PT. Askrindo 200.000.000
16 | P a g e
Ada kalanya pendapatan provisi dan administrasi ini dikreditkan langsung ke rekening Bank Peserta.
Bila demikian maka Bank A bisa mengkreditkan ke Cr. Giro Bank-Bank Lain (Bank Peserta)
sebesar Rp64.000.000
Pencatatan Alokasi angsuran Bunga dan Pokok Kredit Sindikasi
Angsuran kredit sindikasi oleh bank koordinator bisa langsung didistribusikan /dilimpahkan ke bank
peserta. Pencatatan angsuran bunga dan pokok harus dipisah rekeningnya. Untuk angsuran
pertama (30 Juni 2008) yang dilakukan PT. X dengan beban giro dapat disajikan catatan
jurnalnya di Bank A yaitu :
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Jurnal pelimpahan ini hanya mengkredit ke masing-masing rekening bank peserta yang ada di Bank
A. Bila bank peserta (B,C dan D)menarik dananya di Bank A, maka solusinya melalui kliring,
sehingga Bank A akan mendebet rekening Giro Bank-Bank lain dan mengkredit rekening Giro
BI
Penghitungan alokasi pokok kredit dan bunga untuk angsuran/cicilan pertama adalah:
Bank Bobot Cicilan Pokok (Rp) Suku OSC Bulan Ke-1 Alokasi Bunga Angsuran Total
Pesert Bunga (Rp) (Rp)
a
A 0,20 833.333.333,33 19% 20.000.000.000 316.666.666,67 1.150.000.000
B 0,10 416.666.666,67 20% 10.000.000.000 166.666.666,67 583.333.333,33
C 0,30 1.250.000.000 20% 30.000.000.000 500.000.000 1.750.000.000
D 0,40 1.666.666.666,67 18% 40.000.000.000 600.000.0002.266.666.666,67
4.166.666.666,67 1.583.333.333,33 5.750.000.000
17 | P a g e
Caranya: misal untuk Bank A angsuran pokoknya Rp4.166.666.666,67 x 0,20= Rp833.333.333,33.
Untuk alokasi bunga= Rp20.000.000.000 x (19%/12)= Rp316.666.666,67. Jadi angsuran totalnya
= Rp1.150.000.000,00. Angsuran total untuk seluruh outstanding credit per 30 Juni 2005 adalah
Rp5.750.000.000 (bisa dicocokkan dengan daftar angsuran bunganya). Untuk perhitungan
alokasi cicilan pokok dan bunga bulan kedua adalah :
Untuk OSC bank A= 0,20% x Rp95.833.333.333,33 = 19.166.666.666,67, yang lain caranya sama.
Jurnal angsuran kedua dan seterusnya cara sama. Sedangkan penghitungan bunga kredit sindikasi
dan daftar angsurannya adalah sebagai berikut:
18 | P a g e
Oustanding Cicilan Pokok Cicilan Bunga Angsuran Total
Bulan ke Bulan Saldo Pokok (Rp)
Credit (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 30/06/05 100.000.000.000 4.166.666.666,67 1.583.333.333,33 5.750.000.000,00 95.833.333.333,33
2 31/07/05 95.833.333.333 4.166.666.666,67 1.517.361.111,11 5.684.027.777,788 91.666.666.666,67
3 31/08/05 91.666.666.667 4.166.666.666,67 1.451.388.888,89 5.618.055.555,56 87.500.000.000,00
4 30/09/05 87.500.000.000 4.166.666.666,67 1.385.416.666,67 5.552.083.333,33 83.333.333.333,33
5 31/10/05 83.333.333.333 4.166.666.666,67 1.319.444.444,44 5.486.111.111,11 79.166.666.666,67
6 30/11/05 79.166.666.667 4.166.666.666,67 1.253.472.222,22 5.420.138.888,89 75.000.000.000,00
7 31/12/05 75.000.000.000 4.166.666.666,67 1.187.500.000,00 5.354.166.666,67 70.833.333.333,33
8 31/01/06 70.833.333.333 4.166.666.666,67 1.121.527.777,78 5.288.194.444,44 66.666.666.666,67
9 28/02/06 66.666.666.667 4.166.666.666,67 1.055.555.555,56 5.222.222.222,22 62.500.000.000,00
10 31/03/06 62.500.000.000 4.166.666.666,67 989.583.333,33 5.156.250.000,00 58.333.333.333,33
11 30/04/06 58.333.333.333 4.166.666.666,67 923.611.111,11 5.090.277.777,78 54.166.666.666,67
12 31/05/06 54.166.666.667 4.166.666.666,67 857.638.888,89 5.024.305.555,56 50.000.000.000,00
13 30/06/06 50.000.000.000 4.166.666.666,67 791.666.666,67 4.958.333.333,33 45.833.333.333,33
14 31/07/06 45.833.333.333 4.166.666.666,67 725.694.444,44 4.892.361.111,11 41.666.666.666,67
15 31/08/06 41.666.666.667 4.166.666.666,67 659.722.222,22 4.826.388.888,89 37.500.000.000,00
16 30/09/06 37.500.000.000 4.166.666.666,67 593.750.000,00 4.760.416.666,67 33.333.333.333,33
17 31/10/06 33.333.333.333 4.166.666.666,67 527.777.777,78 4.694.444.444,44 29.166.666.666,67
18 30/11/06 29.166.666.667 4.166.666.666,67 461.805.555,56 4.628.472.222,22 25.000.000.000,00
19 31/12/06 25.000.000.000 4.166.666.666,67 395.833.333,33 4.562.500.000,00 20.833.333.333,33
20 31/01/07 20.833.333.333 4.166.666.666,67 329.861.111,11 4.496.527.777,78 16.666.666.666,67,
21 28/02/07 16.666.666.667 4.166.666.666,67 263.888.888,89 4.430.555.555,56 12.500.000.000,00
22 31/03/07 12.500.000.000 4.166.666.666,67 197.916.666,67 4.364.583.333,33 8.333.333.333,33
23 30/04/07 8.333.333.333 4.166.666.666,67 131.944.444,44 4.298.611.111,11 4.166.666.666,67
24 31/05/07 4.166.666.667 4.166.666.666,67 65.972.222,22 4.232.638.888,89 (0.00)
19 | P a g e
20 | P a g e
F. RESTRUKTURISASI KREDIT
Proses penilaian pemberian kredit sering tidak meng-cover semua kemungkinan risiko yang
akan terjadi akibat ada faktor yang tidak terdeteksi sebelumnya. Kemungkinan kredit bermasalah
selalu ada. Persoalannya adalah bagaimana menghadapi kredit yang bermasalah tanpa
membunuh usaha debitur sekaligus memberikan solusi terbaik bagi bank maupun debitur itu
sendiri. Restrukturisasi kredit memungkinkan usaha debitur terus berjalan dan dana perbankan
bisa diselamatkan. Solusi ini dianggap terbaik saat ini sebab di samping menyelamatkan dana
perbankan dan menyelamatkan usaha debitur juga memberikan manfaat bagi masyarakat pada
umumnya karena penyelamatan kredit dapat ikut mendukung recovery ekonomi nasional.
Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan
agar supaya debitur dapat memenuhi kewajibannya yang dapat dilakukan antara lain melalui
penurunan suku bunga; pengurangan tunggakan bunga kredit: pengurangan pokok kredit;
perpanjangan jangka waktu kredit; penambahan fasilitas kredit; pengambilalihan aset debitur
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara
pada perusahaan debitur. Penyertaan modal adalah penyertaan sementara pada perusahaan
debitur untuk mengatasi akibat kegagalan kredit. Dengan demikian usaha restrukturisasi bisa
dilakukan salah satu maupun kombinasi dari cara yang ada.
Namun yang perlu diketahui adalah bahwa tidak semua debitur yang bermasalah dapat
direstrukturisasi kreditnya. Bank harus melihat prospek usaha debitur. Bank dapat melakukan
restrukturisasi kredit bila debitur memiliki prospek baík dan telah atau diperkirakan akan
mengalami kesulitan pembayaran pokok dan/atau bunga kredit. Sementara untuk debitur yang
tidak memiliki prospek yang baik dapat saja dilikuidasi. Di samping itu program restrukturisasi
tidak diperkenankan bila program tersebut hanyalah untuk menghindari penurunan
penggolongan kualitas kredit; atau pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
(PPAP) yang lebih besar; atau penghentian pengakuan pendapatan bunga secara akrual.
Nilai tunai (present value) penerimaan kas masa depan (expected future cash flow) sesuai
dengan nilai kredit yang direstrukturisasi dengan menggunakan tingkat diskonto.
Nilai pasar dari kredit yang direstrukturisasi sepanjang nilai dimaksud dapat diperoleh.
Misalnya, dari badan khusus dalam rangka penyehatan perbankan, atau
Nilai agunan dengan cara penilaian berdasarkan ketentuan pembentukan Penyisihan
Penghaspusan Aktiva Produktif (PPAP), apabila pengembalian kredit sangat
tergantung pada agunan.
21 | P a g e
2. Perhitungan Nilai Tunai
Dalam perhitungan nilai tunai penerimaan kas masa depan atas kredit yang direstrukturisasi,
bank wajib menggunakan tingkat bunga efektif dari kredit adalah sebelum restrukturisasi sebagai
tingkat diskonto.
Dalam hal akad kredit sebelum restrukturisasi menggunakan tingkat bunga tidak tetap, bank
dapat menggunakan tingkat bunga yang mencerminkan tingkat bunga tidak tetap tersebut.
Misalnya, dengan mengambil tingkat bunga pada saat dilakukan restrukturisasi kredit atau pada
awal periode kredit memperoleh kualitas kredit adalah tergolong untuk restrukturisasi.
Kerugian tersebut dibebankan setelah diperhitungkan dengan PPAP karena perbaikan kualitas
kredit adalah dilakukan setelah restrukturisasi.
4. Proyeksi Kas
Dalam memperhitungkan proyeksi penerimaan kas masa depan atau kredit yang direstrukturisasi
untuk keperluan perhitungan nilai tunai sebagaimana dimaksud dalam butir1.Bank wajib
menggunakan asumsi yang wajar sesuai dengan perkembangan yang ada, agar proyeksi tersebut
realistis.
7. Perhitungan Kerugian
Perhitungan kerugian untuk kredit usaha kedil (KUK) dan kredit konsumsi yang direstrukturisasi
dapat dilakukan menurut jenis kredit.Dengan menggunakan metode statistik atau dilakukan
penilaian terhadap setiap fasilitas kredit sesuai dengan angka 1, 2, 3 dan angka 4.
22 | P a g e
8. Evaluasi Kredit
Bank wajib mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan.Bila terdapat
perbedaan yang mendasar dalam proyeksi dan realisasi dari:
Contohilustrasirestrukturisasikredit
Untuk menyederhanakan persoalan restrukturisais kredit, berikut ini saya sajikan contoh
restrukturisasi secara singkat dengan periode angsuran per tahun.Dalam praktik diperhitungkan
angsuran per bulan, per tiga bulan, atau per enam bulan.
Contoh kasus:
Restrukturisasi kredit dengan penghapusan tunggakan bunga (adm), perpanjangan waktu, dan
penurunan suku bunga (kasus keuntungan).Misalnya, kredit macet untuk nasabah Pak Budi
sebesar Rp 100.000.000, tunggakan bunga sampai saat ini Rp 40.000.000.Jangka waktu angsuran
kredit masih 2 tahun dengan suku bunga 45% pa.Pada hari ini, bank telah bersepakat dengan
debitur untuk melakukan restrukturisasi kredit macet tersebut.Bank telah memperhitungkan
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) untuk kredit adalah (yang harus dibentuk)
sebesar Rp 50.000.000.Kebijakan restrukturisasi kredit disepakati adalah tunggakan bunga
dihapus, tingkat bunga diturunkan menjadi 30%.Jangka waktu kredit setelah restrukturisasi 4
tahun dan kolektabilitas menjadi kurang lancar.
Bagaimana profil angsuran bagi debitur (dengan pendekatan sliding rate) dan perhitungan
restrukturisasi kredit oleh bank?
Pembahasan:
A. Profil Angsuran
Profilnya adalah sebagai berikut:
1: Tunggakan Pokok
Sebelumrestrukturisasi = 100,0
Setelah restrukturisasi = 100,0
Sebelumrestrukturisasi= 40
Setelah restrukturisasi = 011
23 | P a g e
Sebelum restrukturisasi = 2 tahun
Setelah restrukturisasi = 4 tahun
5: Kualitas Kredit:
Sebelum restrukturisasi = 50
Setelah restrukturisasi = 12,1
7: Kelebihan PPAP:
Sebelum restrukturisasi = –
Setelah restrukturisasi = 37,9
Sebelum restrukturisasi = –
Setelah restrukturisasi = 19
Sebelum restrukturisasi = –
Setelah restrukturisasi = 18,9
B. Perincian perhitungan
Perincian perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tahun 1 = 25
Tahun 2 = 25
Tahun 3 = 25
Tahun 4 = 25
Total = 100
Tahun 1 = 30
Tahun 2 = 22,5
24 | P a g e
Tahun 3 = 15
Tahun 4 = 8,5
Total = 78,0
Tahun 1 = 55
Tahun 2 = 47,5
Tahun 3 = 40
Tahun 4 = 32,5
Total = 175
Tahun 1 = 55
Tahun 2 = 47,5
Tahun 3 = 40
Tahun 4 = 32,5
Total = 175
Tahun 1 = 37,9
Tahun 2 = 22,6
Tahun 3 = 13,1
Tahun 4 = 7,4
Total = 81
A: Pemberian Kredit:
26 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Untuk sistem akuntansi kredit perbankan memiliki beberapa metode yakni sesuai dengan
metoda bunga yang diberikan, ada sistem akuntansi kredit bunga efektif, sistem akuntansi
bunga flat, dan sistem akuntansi bunga sliding rate.
2. Dalam penentuan batas maksimum pemberian kredit, suatu bank harus
mempertimbangkan berbagai pihak yang ada, seperti pihak yang langsung terkait dengan
bank maupun pihak yang tidak terkait langsung. Dalam hal pelampauan BMPK Bank
dianggap melampau BMPK apabila bank melakukan penyediaan dana melebihipersentase
maksimum karena perubahan-perubahan yang terjadi setelah penyediaan danarealisasi.
3. Dalam hal bank melakukan penyertaan saham kepada suatu perusahaan, sistemakuntansi
nya bergantung berapa jumlah saham yang dimiliki oleh bank pada suatu perusahaan
tersebut.
27 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Taswan. 2017. Akuntansi Perbankan: Transaksi dalam Valuta Rupiah. Semarang: UPP STIM
YKPN
28 | P a g e