Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI MAKRO

HUBUNGAN ANTARA PENURUNAN SUKU BUNGA KREDIT DENGAN


TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI

OLEH :
ALYA FIKHRIYYAH
1910221056

AGRI D

DOSEN PENGAMPU :
RIKA HARIANCE, SP., MS.i

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
KOTA PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul “Hubungan
antara Penurunan Suku Bunga Kredit dengan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi” tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro.
Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang, Maret 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. Pengertian Suku Bunga ................................................................................... 3
B. Pengertian Kredit ............................................................................................. 4
C. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ................................................................ 4
D. Hubungan Antara Penurunan Tingkat Suku Bunga Kredit Dengan
Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 8

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai
perkembangan ekonomi suatu negara. Indonesia menjadi salah satu Negara
berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Emerging
market (pasar modal di Negara berkembang) selalu berhasil menarik investor untuk
masuk dan melakukan diversifikasi internasional, salah satunya Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang memiliki karakteristik yang berbeda
dengan pasar di Negara maju, sehingga akan lebih menguntungkan dalam membentuk
investasi di Negara berkembang.
Suku bunga dapat mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat
sehari-hari dan memiliki dampak yang sangat penting terhadap kondisi perekonomian.
Tingkat bunga pada hakikatnya merupakan sebuah harga. Sama dengan harga, suku
bunga menjadi pedoman atau titik pusat dari pasar, dalam hal ini pasar uang dan pasar
modal. Seperti harga, suku bunga juga dapat dipandang sebagai sebuah mekanisme
untuk mengalokasikan sumber daya dan perekonomian.
Dalam perekonomian tingkat suku bunga yang terlalu rendah disatu sisi dapat
mendorong kegiatan investasi, namun di sisi lain tidak dapat mendorong mobilisasi
dana melalui perbankan sehingga bisa menimbulkan ketidaksetaraan antara tabungan
dan investasi. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai hubungan
penurunan suku bunga dengan pertumbuhan ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian suku bunga?
2. Apa pengertian kredit?
3. Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
4. Bagaimana Hubungan antara penurunan suku bunga kredit dengan
pertumbuhan ekonomi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian suku bunga
2. Untuk mengetahui pengertian kredit
3. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi

1
4. Untuk mengetahui hubungan antara penurunan suku bunga kredit dengan
pertumbuhan ekonomi

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Suku Bunga


Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004) dalam Pratiwi,dkk (2015)
adalah harga dari pinjaman. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang
digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Suku bunga
merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara
cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara lansung kehidupan
masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan
perekonomian. Biasanya suku bunga diekspresikan sebagai persentase pertahun yang
dibebankan atas uang yang dipinjam.
Menurut Fabozzi and Francais (2003:332) dalam Pratiwi,dkk (2015), Suku bunga
atau interest rate adalah beban biaya yang dinyatakan dengan presentase tertentu
dalam rangka peminjaman uang untuk jangka waktu tertentu; merupakan biaya kredit
bank kepada nasabah. Tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang
dan di tentukan di pasar uang. Perubahan suku bunga tersebut akan mempengaruhi
keinginan untuk mengadakan investasi. Menurut Miskhin (2008:115-119) Suku bunga
di bedakan menjadi dua, yaitu Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Riil.
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi loanable funds.
Pembayaran atas modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga. Bunga yang
dinyatakan sebagai persentase dari modal dinamakan tingkat suku bunga. Berarti
tingkat bunga adalah persentase pembayaran modal yang di pinjam dari lain pihak
(Sukirno 2012:230).
Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004) dalam Pratiwi,dkk (2015)
adalah : 1. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk
diinvestasikan. 2. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan ekonomi suatu sektor
industry tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industry tersebut akan
meminjam dana maka pemerintah memberikan tingkat bunga yang lebih rendah
dibandingkan sektor lain. 3. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk
mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi
uang dalam suatu perekonomian.

3
B. Pengertian Kredit
Pengertian kredit menurut Undang – undang Perbankan nomor 10 tahun 1998
adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
nilainya dapat diukur dengan uang, misalnya bank membiaya kredit untuk pembelian
rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan
nasabah penerima kredit (debitur), dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam
perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing – masing pihak, termasuk jangka
waktu dan bunga yang ditetapkan bersama.

C. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan dalam suatu perekonomian. Kemajuan suatu perekonomian ditentukan
oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukan oleh perubahan output nasional. Adanya
perubahan output dalam perekonomian merupakan analisis ekonomi jangka pendek.
Secara umum teori tentang pertumbuhan ekonomi dapat di kelompokan menjadi dua,
yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik dan teori pertumbuhan ekonomi modern
(Sukirno, 2012:433).
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya diartikan sebagai suatu proses dimana PDB
riil atau pendapatan riil per kapita meningkat secara terus-menerus melalui kenaikan
produktivitas per kapita (Salvatore, 1997).
Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka
panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi
kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan
oleh adanya kemajuan atau penyesuaianpenyesuaian yang bersifat teknologi
institusional (kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang
ada (Todaro 1994).
Pertumbuhan ekonomi umumnya digunakan untuk menyatakan perkembangan
ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan fundamental
ekonomi jangka penjang suatu negara. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan
sebagai pertambahan nasional agregatif atau pertambahan output dalam periode
tertentu, misalkan satu tahun atau pertumbuhan ekonomi menunjukkan peningkatan

4
kapasitas produksi barang dan jasa secara fisik dalam kurun waktu tertentu
(Indriyani,2016).
Menurut Nurjannah dan Nurhayati (2017), Pertumbuhan ekonomi didefenisikan
sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang
amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi
pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas
perekomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode
tertentu. Dengan perkataan lain bahwa pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk kepada
perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitative change) dan biasanya diukur dengan
menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan atau nilai akhir
pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa (final goods and
services) yang dihasilkan dari suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu
(biasanya satu tahun).

D. Hubungan Antara Penurunan Tingkat Suku Bunga Kredit Dengan


Pertumbuhan Ekonomi
Pengaruh tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak
berlaku seketika dalam jangka pendek melainkan memerlukan tenggang waktu
sebelum berlaku dalam jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme
transmisi kebijakan moneter tingkat suku bunga baru akan efektif dalam jangka
panjang. Dalam jangka pendek, adanya kontrak menyebabkan biaya produksi
cenderung tetap, sehingga adanya kenaikan suku bunga pinjaman dalam jangka
pendek belum membebani struktur keuangan perusahaan sehingga tidak akan
berpengaruh pada keputusan investasi perusahaan. Namun perubahan suku bunga
pinjaman dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap keputusan inveatasi
perusahaan sehingga secara makro akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Penurunan suku bunga berarti biaya modal yang lebih rendah bagi produsen
sehingga akan menaikkan insentif produsen untuk meminjam dana perbankan.
Investasi akan bertambah yang berarti kenaikan permintaan agregat dan output
sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat. Suku bunga dinyatakan sebagai
persentase uang pokok per unit. Saat tingkat suku bunga rendah, maka dana yang
mengalir akan semakin banyak dan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.

5
Sebaliknya, ketika tingkat bunga tinggi, maka sedikit dana yang mengalir akan
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang rendah (Sundjaja dan Barlian, 2003:57).
Kenaikan dan penurunan tingkat suku bunga kredit dapat dipengaruhi oleh
penawaran dan permintaan uang. Tingkat suku bunga cenderung naik/meningkat
apabila permintaan debitur/peminjam lebih besar dari jumlah uang atau dana yang
ditawarkan oleh kreditur. Begitupun Sebaliknya, tingkat suku bunga cenderung
menurun apabila permintaan debitur lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah uang
atau dana yang ditawarkan kreditur. Kredit perbankan memiliki peranan yang penting
dalam pembiayaan perekonomian nasional dan merupakan penggerak pertumbuhan
ekonomi suatu negara.
Pada suku bunga kredit, kenaikan suku bunga akan memicu pelaku usaha untuk
mengurangi investasi hal ini dikarenakan biaya modal yang tinggi.Pengaruh suku
bunga terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu apabila tingkat suku bunga kredit yang
rendah sehingga dapat membuat investasi meningkat dan pada akhirnya akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang akan meningkat. Hasil ini sesuai
dengan teori yang menyatakan apabila suku bunga tinggi, maka jumlah investasi akan
berkurang yang berarti pertumbuhan ekonomi akan menurun, Begitupun sebaliknya
apabila suku bunga rendah maka akan mendorong banyak orang atau perusahaan
melakukan investasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi . Hal ini
dapat dijadikan sebagai bukti bahwa suku bunga kredit memiliki sedikit banyaknya
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia baik itu secara positif maupun negatif.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi loanable funds.
Pembayaran atas modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga. Penurunan
suku bunga berarti biaya modal yang lebih rendah bagi produsen sehingga akan
menaikkan insentif produsen untuk meminjam dana perbankan. Pertumbuhan
ekonomi umumnya digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi,
kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan fundamental ekonomi
jangka penjang suatu negara.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan suku bunga
kredit dengan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan dan pengaruh yang kuat.
Keduanya berhubungan timbal balik, yaitu apabila tingkat suku bunga kredit yang
rendah sehingga dapat membuat investasi meningkat dan pada akhirnya akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang akan meningkat. Hasil ini sesuai
dengan teori yang menyatakan apabila suku bunga tinggi, maka jumlah investasi akan
berkurang yang berarti pertumbuhan ekonomi akan menurun, Begitupun sebaliknya
apabila suku bunga rendah maka akan mendorong banyak orang atau perusahaan
melakukan investasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
B. Saran
Adapun saran dalam makalah ini adalah bagi pemerintah sebaiknya pemerintah
harus lebih berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan agar pertumbuhan ekonomi
terus meningkat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ansawi, Hafizatul Fitria. 2018. Pengaruh Jumlah Uang beredar, Tingkat Suku
Bunga, Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal
Ekonomika Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Malikulsaleh.
Astuti, Rini Dwi. 2014. Peranan Suku Bunga, Harga Aset, dan Nilai Tukar dalam
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan
Volume 15, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 135-143
Hadikusumah, Ismail. 2007. Analisis Efektivitas Penetapan Suku Bunga Sertifikat
Bank Indonesia(SBI) Terhadap Penyaluran Kredit serta Implikasinya Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Skripsi: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan edisi 8.
Salemba Empat : Jakarta.
Nurjannad,dan Nurhayati. 2017. Pengaruh Penyaluran Kredit Investasi, Kredit Modal
Kerja dan Kredit Konsumtif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal
Samudra Ekonomi dan Bisnis. Vol 8. No. 1 Januari 2017.
Nyimas Deviana.2014. Analisis Pengaruh Suku Bunga SBI. Suku Bunga Kredit, Dan
Nilai Tukar Terhadap Inflasi Di Indonesia Periode 2006-2012. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Jalan Palembang
Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.
Pratiwi, Nabilla Mardiana.,dkk. 2015. Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan
Nilai Tukar Terhadap Penanaman Modal Asing dan Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia (tahun 2004-2013).Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 26 No. 2
September 2015.
Sukirno, Sadono. 2005 . Pengantar Teori Ekonomi Makro . Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Susanto. 2012. Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Dosen STIE Bisnis Indonesia, Jakarta
Todaro M.P. dan Stephen C. Smith 2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga.
Penerbit Erlangga : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai