Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TENTANG

TINGKAT MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL


SUKU BUNGA
DISUSUN OLEH:

(Harianto patandung ( febrianti paranna’) (Risal Toding)


212411 178 1212 411 263 212 41

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2015

Manajemen keuangan internasional


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah mengaruniakan
nikmat kesehatan, sehingga makalah Manajemen Keuangan Internasional ini dapat kami
selesaikan. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan untuk mengikuti
FINAL/UAS tahap akhir serta menyelesaikan program materi Manajemen Keuangan
Internasional di Universitas Kristen Indonesia Toraja tahun pembelajaran 2015.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Adriana Marampa’ SE, MM, selaku pembimbing
makalah yang telah banyak memberikan pengarahan dalam pembuatan makalah ini.

Namun sebagai manusia, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
dalam penulisan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Rantepao, 18 april 2015

Manajemen keuangan internasional


DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................. 1

1.3 Tujuan Pembahasan ........................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tingkat suku bunga .......................................2

2.2 pengukuran tingkat suku bunga .............................………4

2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga ..6

2.4 fungsi dan peranan tingkat suku bunga …………………......8.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................... ……….9

Manajemen keuangan internasional


BAB 1
                                                                 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

            Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan merosotnya
sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yamg diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang
jatuh terhadap nilai tukar dollar. Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis
ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana
terjadi kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus
dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil
(intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5).

             Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar semakin
mencuat karena tingkat inflasi sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 persen dan
menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Hal ini mengakibatkan jumlah hutang
Negara terhadap luar negeri meningkat secara tajam. Selain itu berpengaruh terhadap timbul
Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan tidak langsung akan
mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan menghentikan) operasional bank. Masalh
lain yang ditimbulkan adalah perginya para investor asing dalam hal menanamkan modalnya di
Indonesia.
              Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah
dengan menekan uang beredar baik dalam arti sempit (M1) maupun arti luas (M2) atau
likuiditas perekonomian. Efek dari kebijakan ini, bank-bank swasta maupun bank-bank
pemerintah berlomba-lomba menaikkan suku bunga. Bunga yang diberikan oleh bank-bank
pada masyarakat merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan
penyimpanan uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang bisa
dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai operasional aktivanya yang
sebagian besar berupa pemberian kredit pada masyarakat. Untuk itu pemerintah melakukan
kebijakan moneter dengan menekan jumlah uang beredar melalui peningkatan suku bunga
bank.

1.2  Rumusan Masalah

1. Pengertian tingkat suku bunga


2. Pengukuran tingkat bunga

Manajemen keuangan internasional


3. Faktor –faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga
4. Fungsi dan peranan tingkat suku bunga terhadap perekonomian

1.3  Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian tingkat suku bunga


2. Untuk mengetahui pengukuran tingkat bunga
3. Untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi tingkat suku bunga
4. Untuk mengetahui fungsi dan peranan tingkat suku bunga terhadap
perekonomian

BAB II PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN TINGKAT SUKU BUNGA


Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata lain suku
bunga sudah ada sejak lama. Hal  ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Kidwell
yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang lain dan kadang-
kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu disebut sewa yakni
harga dari meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller menyatakan bahwa bunga adalah
sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) , sedangkan suku
bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjam

             Harga sewa dari uang itulah yang disebut suku bunga dan biasanya dinyatakan sebagai
presentase tahunan sari jumlah nominal yang dipinjam. Jadi suku bunga adalah harga dari
meminjam uang untuk menggunakan daya belinya. Suku bunga merupakan salah satu variable
dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas.
Bunga mempengaruhi secara langsung hehidupan masyarakat keseharain dan mempunyai
dampak penting terhadap kesehatan perekonomian mulai dari segi konsumsi, kredit, obligasi,
serta tabungan.
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan loanable funds. Loanable funds yaitu dana
yang tersedia untuk dipinjamkan atau yang sering disebut sebagai dana investasi.

Manajemen keuangan internasional


Adapun pengertian suku bunga (interest rate) (dikutip oleh Samuelson dan Nordaus, 1992)
a.       Interest adalah pembayaran yang dilakukan atas penggunaan sejumlah uang.
b.      Interest rate adalah jumlah interest yang dibayarkan per unit waktu atau orang harus membaya
untuk kesempatan meminjam uang.
c.        Karakteristik pinjaman dari tingkat suku bunga yang berbeda dapat dilihat dari:
1.      Term or maturity Merupakan jangka waktu atau jatuh tempo, dimana mereka harus
membayarnya.
Suku bunga dibedakan menjadi dua, suku bunga nominal dan suku bunga riil. Tingkat bunga
nominal sebenarnya adalah penjumlahan dari unsur-unsur tingkat bunga, yaitu tingkat bunga
“murni” (pure interest rate), premi risiko ( risk premium ), biaya transaksi ( transaction cost )
dan premi untuk inflasi yang diharapkan. Tingkat bunga inilah yang harus dibayar debitur
kepada kreditur di samping pengembalian pinjaman pokoknya  pada saat jatuh tempo.
Sedangkan suku bunga riil adalah tingkat bunga nominal  minus  laju inflasi yang terjadi selama
periode yang sama

Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa dilaporkan, dan ini pula yang biasa
ditawarkan oleh kalangan perbankan atas simpanan para nasabahnya. Sedangkan suku rill
adalah suku bunga yang sudah memperhitungkan perubahan nilai atau daya beli uang dari
waktu ke waktu

2.      Risk adalah Beberapa pinjaman pada umumnya tidak beresiko, sementara yang lain
mengandung tingkat inflasi spekulasi yang tinggi.

3.       Liquidity adalah Aktiva dikatakan likuid apabila dapat diubah dalam bentuk tunai (cash) secara
cepat dan dengan kerugian nilai yang sedikit pula.
4.      Administrative costs adalah Biaya administrasi yang dibebankan pada para peminjam atas
kelalaian dan urusan administrasi
Pengertian suku bunga dikutip oleh Karl dan Fair (2001:635) suku bunga adalah pembayaran
bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh
dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.
Ada 2 tipe suku bunga antara lain:

1. Real interest rate


Koreksi atas tingkat inflsi dan didefinisikan sebagai nominal interest rate dikurangi
dengan tingkat inflasi.

Manajemen keuangan internasional


Real rate = Nominal rate – Rate of inflation
2. Nominal interest rate
Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran dimana mereka
memberikan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan

2.2 PENGUKURAN TINGKAT SUKU BUNGA


Instrument pasar utang di bagi menjadi empat jenis, yaitu pinjaman sederhana, pinjaman
dengan pembayaran tetap, obligasi kupon, dan obligasi tanpa kupon atau obligasi
diskonto.Keempat instrument pasar utang ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat
bunga.Tingkat bunga pasar utang berbeda dengan tingkat bunga bank sentral karena tingkat
bunga bank sentral merupakan salah satu instrument kebijakan moneter, tetapi tingkat bunga
bank sentral terintegrasi dengan tingkat bunga pasar utang.
a.        Pinjaman Sederhana
Pinjaman sederhana ( simple loan ) adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar kembali
pada waktu jatuh tempo ditambah bunga pinjaman. Dari pinjaman sederhana tingkat bunga
dihitung sebagai berikut :
R = (TP – LV)/ LV x 100 %
Dimana :
R = tingkat bunga nominal
TP = total pembayaran
LV = nilai pinjaman
Misalkan bank membuat pinjaman sederhana terhadap pelanggan atau debitur bank senilai
Rp. 100 juta dengan waktu jatuh tempo satu tahun.Debitur atau pelanggan bank tersebut
membayar kembali pinjaman ditambah bunga sebesar Rp. 110 juta sesudah satu
tahun.Berdasarkan persamaan di atas, tingkat bunga dari pinjaman tersebut adalah 10 persen
per tahun.
b.        Pinjaman Pembayaran Tetap
Pinjaman pembayaran tetap ( fixed payment loan ) adalah sejumlah pinjaman debitur yang
dibayar setiap periode di tambah bunga pinjaman dengan jumlah tetap, biasanya per bulan.
Masalah dalam pinjaman pembayaran tetap adalah menentukan pembayaran tetap awal
tahun. Formula pinjaman pembayaran tetap adalah :
LV = FP/(1+R) + FP/(1+R)2 + … + FP/(1+R)T
LV  = FP  x (1-1/(1+R)T)/R
Manajemen keuangan internasional
Di mana:
FP = jumlah pembayaran tetap
T = periode waktu jatuh tempo
Misalkan bank memberikan pinjaman sebesar Rp. 100 juta dengan pembayaran tetap
selama 20 tahun dan tingkat bunga 12 persen per tahun. Jumlah pembayaran tetap per tahun
selama 20 tahun adalah Rp. 13,388 juta atau Rp. 1,116 juta per bulan [ 100 = (FP/0,12) x (1-
1/1,1220 .
c.         Obligasi Kupon
Obligasi kupon ( cupon bond ) artinya penerbit atau penjual obligasi membayar bunga tetap
(coupon payment ) kepada pemegang obligasi setiap tahun dan nilai nominal pada waktu jatuh
tempo. Masalah umum pada obligasi kupon, dimana system pembayaran hamper sama dengan
pinjaman pembayaran tetap, yaitu :
P = C/(1+R) + C/(1+R)2 + … + C/(1+R)n + F/(1+R)T
P = C x (1-1/(1+R)T)/R + F/(1+R)T
Dimana :
P = harga obligasi kupon
C = kupon obligasi
F = nilai nominal obligasi
d.        Obligasi Tanpa kupon atau Obligasi Diskonto
Obligasi diskonto ( discount bond atau zero-coupond bond ) adalah obligasi tanpa kupon
yang dibeli dibawah harga nominal dan dibayar kembali besar nominal sesudah jatuh tempo.
Metode perhitungan tingkat bunga dari obligasi diskonto atau tanpa kupon mirip dengan
perhitungan pinjaman sederhana, yaitu :
R = (F – P) / P
Misalkan bila nominal dari satu tahun obligasi jangka pendek pemerintah sebesar Rp. 5 juta
dengan harga pembelian Rp. 4,5 juta. Tingkat bunga berdasarkan Persamaan di atas adalah
11,11 persen [(5-4,5)/4,5].
Dari contoh diatas di tunjukan bahwa harga obligasi dengan tingkat bunga berhubungan
negative. Jika tingkat bunga naik maka harga obligasi turun, sebaliknya jika tingkat bunga turun
maka harga obligasi naik
3.         Ukuran Lain Dari Tinggkat Bunga
Pengukuran tingkat bunga paling akurat adalah tingkat hasil jatuh tempo atau YTM.
Ukuran lain dari tingkat bunga ada 2 yaitu Current yield[RC] dan yield on a discount basis atau
discount yield[RDB] masing – masing adalah :
Rc = C/P
RDB = (F – P) /F x 360/ Hari jatuh tempo

Manajemen keuangan internasional


4.         Tingkat Bunga Nominal Dan Riil
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang bisa kita lihat di bank atau media cetak.Suku
bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi.
Suku bunga riil adalah suku bunga setelah dikurangi dengan inflasi ( suku bunga riil = suku
bunga nominal – ekspektasi inflasi).
Persamaan fisher menjelaskan bahwa tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga riil di
tambah ekspektasi inflasi, yaitu :
1 + R = (1 + r)(1 + π c)
1 + R = 1 + r + π c  + rπ c , dimana rπc ≈ 0
R = r + π c  atau r = R - π c
Dimana :
r = tingkat bunga riil
R = tingkat bunga nominal
π c = tingkat ekspektasi inflasi
Perbedaan tingkat bunga riil dan tingkat bunga nominal penting karena tingkat bunga riil
menjelaskan biaya riil dari pinjaman dan merupakan indicator penting untuk intensif meminjam
dan member pinjaman. Sejalan dengan pengertian tingkat bunga riil maka tingkat bunga
nominal merupakan ukuran dari pertumbuhan uang .obligasi dimana pembayaran tingkat
kupon dan pokok utang disesuaikan dengan perubahan tingkat inflasi disebut obligasi
berindeks.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA

Faktor –faktor yang mempengaruhi besar kecilnya  penetapan suku bunga (pinjaman dan
simapanan) adalah sebagai berikut:
1.      Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara pemohonan pinjaman meningkat, maka yang
dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkat kan suku bunga
simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara atomatis akan meninkat pula  bunga pinjaman.
2.      Persaingan

Manajemen keuangan internasional


Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama
pihak perbankan harus memerhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata
16%, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan
diatas bunga pesaing misalnya 16%. Namun sebliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada
dibawa bunga pesaing.
3.      Kebijakan pemerintah
Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
4.      Harga laba yang di inginkan
Sesuai dengan target yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar, maka bunga ikut besar
dan sebaliknya.
5.      Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan
besar kemungkinan resiko dimasa akan datang.
6.      Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan
sebaliknya.
7.      Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku
bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungknan
risik macet  kredit dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8.      Produk yang kompetitif
Produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran.
9.      Hubungan baik.
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa
(sekunder). Penggolongan ini didasarkan keaktifan dan loyaritas nasabah yang bersangkutan
dengan pihak bank. Nasabah utama biasanya mempunya hubungan yang baik denga pihak bank
sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.

Manajemen keuangan internasional


10.  Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit.biasanya jika pihak
yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar , nama baik
maupun loyaritasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankanpun berbeda

2.4 FUNGSI DAN.PERANAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PEREKONOMIAN

Fungsi Tingkat Bunga


Tingkat bunga mempunyai beberapa fungsi atau peranan penting dalam perekonomian,
yaitu:
a.       Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung
pertumbuhan perekonomian.
b.      Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana
kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
c.       Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu
negara.
d.      Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya
terhadap jumlah tabungan dan investasi.
Tingkat bunga tidak bersifat seragam. Pada kenyataannya, dalam sistem keuangan tidak
ada suku bunga yang tertentu, akan tetapi bermacam-macam suku bunga yang
berbeda-beda. Namun dalam analisis diasumsikan adanya satu suku bunga
fundamental dalam perekonomian yang disebut suku bunga riil jangka pendek
yang bebas resiko. Yang dimaksud dengan suku bunga riil adalah suku bunga yang
akan berlaku dalam perekonomian jika harga rata-rata barang dan jasa
diperkirakan tetap konstan selama usia pinjam. Yang dimaksud suku bunga bebas
resiko adalah suku bunga pinjaman dimana peminjamnya tidak akan gagal
memenuhi kewajiban apapun. Sedangkan yang dimaksud jangka pendek adalah
suku bunga dari pinjaman yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.
Selain fungsi dan peranan penting tingkat bunga dalam perekonomian yang telah
disebutkan diatas, suku bunga juga memiliki apa yang disebut dengan risiko suku
bunga, yaitu potensi kerugian karena adanya perubahan pergerakan arah suku
bunga. Risiko ini yang akan mempengaruhi semua instrumen yang menggunakan
satu atau lebih yield curves untuk menghitung satu nilai pasar.

Manajemen keuangan internasional


Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan
kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang
mereka rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang mereka
peroleh melebihi tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu
jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh investasi yang
tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar atau sama dengan tingkat
bunga.
           Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang
mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku
bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha,
semakin banyak usaha yang dapat dilakukan para pengusaha. Semakin rendah
tingkat bunga semakin banyak investasi yang dilakukan para pengusaha (Sukirno,
1998)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suku bunga sudah ada sejak lama. Bunga itu sendiri adalah sejumlah dana, dinilai
dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah
rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Jadi, Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan loanable funds. Loanable
funds yaitu dana yang tersedia untuk dipinjamkan atau yang sering disebut sebagai
dana investasi.
Faktor –faktor yang mempengaruhi besar kecilnya  penetapan suku bunga:
 Kebutuhan dana
 Persaingan
 Kebijakan pemerintah
 Harga laba
 Jangka waktu
 Kualitas jaminan
 Reputasi perusahaan
 Kualitas jaminan
 Hubungan baik
Fungsi tingkat suku bunga
Manajemen keuangan internasional
 Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung
pertumbuhan perekonomian.
 Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana
kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
 Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu
negara.
 Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya
terhadap jumlah tabungan dan investasi

 DAFTAR PUSTAKA
Puspopranoto, Sawaldjo, Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan (Konsep, Teori, Dan

Realita), Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2004

Blog Merdeka. 2009. Tingkat Suku Bunga (Interest rate) : Pengertian, Tipe dan Peranan Suku
Bunga (Interest rate) Dalam Perekonomian.
http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/07/tingkat-suku-bunga-interest-rate.html.
Diakses pada 3 Juni 2012

Kinantiarin. 2011. Teori Tingkat Suku Bunga. http://kinantiarin.wordpress.com/teori-tingkat-


suku-bunga/. Diakses pada 3 Juni 2012

Muhammad, Waro. 2012. Tingkat Dan Struktur Suku Bunga.


http://waromuhammad.blogspot.com/2012/02/tingkat-dan-struktur-suku-
bunga.html. Diakses pada 3 Juni 2012

Manajemen keuangan internasional


Manajemen keuangan internasional

Anda mungkin juga menyukai