Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah “Teori Ekonomi Makro”
Dosen Pengampu: Deasy Femayona Devi, SE.,M.Ak
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-
Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori
Ekonomi Makro, ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh
pada sunnahnya. Aamin.....
Makalah ini berjudul “Keterkaitan Bunga, Inflasi, dan Deflasi”. Dalam penyusunan
makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan, dorongan, dan bimbingan
dari orang tua, dosen mata kuliah, dan teman-teman yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya para pembaca dan tidak lupa
kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa
kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kebaikan kami untuk kedepannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Suku Bunga............................................................................................................3
2.2 Inflasi......................................................................................................................6
2.3 Deflasi...................................................................................................................11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................15
3.2 Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. untuk mengetahui tingkat dan perilaku suku bunga sehingga ada kejelasan yang terjadi
dalam masyarakat yang masih tidak paham dengan suku bunga perbankan
b. Menjelaskan pengertian dari inflasi dan deflasi
c. Menjelaskan jenis-jenis inflasi dan deflasi
d. Menjelaskan penyebab dari inflasi dan deflasi
e. Menjelaskan cara mengatasi inflasi dan deflasi
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
10. Jaminan pihak ketiga. Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada
bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit.
Biasanya apabila pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari segi
kemampuan membayar , nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka
bunga yang dibebankan pun berbeda.
d. Fungsi Suku Bunga
1. Suku bunga dapat mendorong arus investasi yang akan sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan ekonomi
2. Suku bunga menjadi daya tarik bagi investor untuk menginvestasikan uangnya
3. Suku bunga membantu suatu negara dalam menjaga keseimbangan jumlah uang
yang beredar dengan permintaan uang
4. Suku bunga dapat menjadi alat kebijakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah
tabungan dan investasi
5. Suku bunga bisa digunakan untuk meningkatkan produksi dan mengontrol tingkat
inflasi
2.2 Inflasi
a. Pengertian Inflasi
Secara sederhana, pengertian inflasi atau apa itu inflasi adalah kenaikan harga
barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Menurut KBBI, pengertian inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena
banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga
barang-barang. Dengan kata lain, apa itu inflasi adalah menurunnya nilai mata uang
karena beberapa faktor.
Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan inflasi adalah keadaan perekonomian
negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu
panjang. Penyebabnya karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.
Dengan demikian, pengertian inflasi adalah sebuah situasi dimana kenaikan harga
terjadi secara terus menurus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu
7
atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas pada
barang lainnya.
b. Jenis-Jenis Inflasi
Dikutip dari Gramedia.com, berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi terbagi menjadi
4 jenis. Ada inflasi dengan tingkat keparahan yang ringan. Ada juga inflasi dengan
tingkat keparahan yang berat.
1. Inflasi Ringan
Inflasi ringan adalah jenis inflasi yang terbilang mudah dikendalikan atau ditangani.
Karena masih ringan, bentuk inflasi ini tidak memberikan efek atau pengaruh yang
sangat mengganggu di bidang perekonomian pada sebuah negara.
Kondisi inflasi ringan biasanya terjadi ketika adanya sebuah kenaikan harga
dibawah angka 10 persen pada tiap tahunnya.
2. Inflasi Sedang
Jenis kedua yang termasuk pada tingkat keparahannya adalah inflasi sedang. Pada
jenis inflasi ini, sudah ada pihak-pihak yang merasa terganggu akibat adanya
inflasi. Contohnya seperti para pegawai atau karyawan yang memiliki gaji tetap.
Sebab, jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya ini membuat kenaikan harga
secara umum. Kenaikannya berkisar dari 10 persen sampai 30 persen pada setiap
tahunnya.
3. Inflasi Berat
Jenis inflasi ini adalah inflasi yang mengakibatkan perekonomian di dalam sebuah
negara menjadi kacau. Masyarakat umumnya akan menyimpan barang untuk
persediaan.
Selain itu, masyarakat juga akan memilih untuk tidak menabung dalam bentuk
uang. Sebab, bunga yang akan didapatkannya rendah. Inflasi berat ini terjadi
apabila sebuah inflasi terjadi sekitar 30 persen sampai 100 persen pada setiap
tahunnya.
8
4. Hyperinflation
Hyperinflation adalah jenis inflasi yang paling parah. Kondisi ini tentu akan
membuat sebuah perekonomian di suatu negara menjadi sangat kacau. Hal itu
terjadi meskipun sudah dikeluarkannya kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Kekacauan yang terjadi pada tingkat hyperinflation ini tidak dapat dikendalikan. Itu
berarti bahwa inflasi terjadi mencapai di atas angka 100 persen. Bahkan akan terus
naik pada tiap tahunnya.
c. Penyebab dari Inflasi
Secara umum penyebab inflasi adalah sebagai berikut:
1. Tingginya Permintaan
Penyebab inflasi yang pertama adalah tingginya permintaan terhadap barang atau
jasa. Jika permintaan terhadap sebuah barang atau jasa naik, maka hal itu akan
mengakibatkan penyediaan faktor produksi dan barang menjadi menurun.
Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas
bahkan tidak ada. Keadaan yang tidak seimbang itulah yang akan menyebabkan
harga barang dan jasa menjadi naik.
2. Meningkatnya Biaya Produksi
Alasan kedua yang menjadi penyebab inflasi adalah karena adanya dorongan
kenaikan terhadap biaya produksi. Hal itu terjadi dalam jangka waktu tertentu dan
secara terus menerus.
Secara umum, penyebab inflasi akibat kenaikan biaya produksi adalah karena
adanya desakan biaya produksi yang semakin naik. Inflasi ini dapat terjadi pada
negara yang ekonominya sedang bertumbuh dan berkembang.
3. Jumlah Uang Beredar Bertambah
Ketiga, penyebab inflasi adalah karena jumlah uang beredar. Teori ini dikemukakan
oleh para kaum klasik. Mereka mengatakan bahwa ada sebuah keterkaitan antara
jumlah uang yang beredar, dengan harga-harga barang.
Jika jumlah barang tetap tetapi jumlah uang yang beredar lebih banyak, maka harga
akan menjadi mahal. Jika hal tersebut terjadi secara terus menerus, maka itu
dinamakan inflasi.
9
Bila pajak mengalami kenaikan, maka bisnis akan bereaksi. Mereka akan
menaikkan harganya. Hal itu dilakukan untuk mengimvangi kenaikan tarif pajak di
perusahaan tersebut.
Jika pemerintah memilih pilihan kedua, maka hal itu akan berdampak pada
peredaran uang di masyarakat. Hal itu akan mengarahkan kepada kenaikan harga
dan devaluasi mata uang.
9. Faktor Luar Negeri
Penyebab inflasi adalah tidak hanya berasal dari faktor internal saja. Namun, inflasi
juga bisa berasal dari faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah
faktor dari luar negeri.
Contohnya seperti adanya kenaikan dalam harga minyak mentah. Kenaikan pada
komoditas impor lainnya juga berpengaruh. Seperti bahan makanan dan bahan
minuman. Terlebih kenaikan tersebut terjadi secara berkelanjutan.
d. Cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang moneter dikenal
sebagai kebijakan moneter. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan
moneter agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kebijakan moneter terbagi menjadi beberapa hal, yaitu:
Kebijakan penetapan persediaan kas
Hal ini diambil oleh bank sentral untuk mengurangi uang yang beredar. Caranya
dengan menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan
uang kas pada bank. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, maka inflasi dapat
ditekan.
Kebijakan diskonto
Bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan meningkatkan nilai
suku bunga. Tujuannya agar masyarakat terdorong untuk menabung. Harapannya
jumlah uang yang beredar dapat berkurang sehingga inflasi bisa ditekan.
11
2.3 Deflasi
a. Pengertian Deflasi
Deflasi adalah sebuah kondisi saat harga barang yang ada di dalam sebuah negara
mengalami penurunan. Penurunan harga barang-barang tersebut bisa terjadi secara
periodik, langsung maupun bersamaan. Hal tersebut tentu memiliki pengaruh di
bidang ekonomi.
Di dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, deflasi adalah penambahan
nilai mata uang, antara lain, dengan pengurangan jumlah uang kertas yang sudah
beredar. Tujuannya adalah untuk mengembalikan daya beli uang yang nilainya sudah
menurun.
Selain itu, menurut KBBI deflasi adalah gejala perekonomian yang merupakan
akibat dari keadaan tersebut, seperti penurunan produksi, langkanya lapangan kerja
dan rendahnya daya beli masyarakat.
12
Jika ditinjau dari kacamata ekonomi, maka deflasi bukanlah hal yang baik atau
menguntungkan. Deflasi dapat menimbulkan kekacauan di bidang ekonomi. Oleh
karena itu, keadaan deflasi tentu harus segera diatasi. Tujuannya supaya tidak
menimbulkan permasalah ekonomi. Jika deflasi dibiarkan, maka dapat mengganggu
keseimbangan perekonomian yang berkelanjutan.
b. Jenis-Jenis Deflasi
1. Deflasi Strategis
Deflasi strategi adalah deflasi yang timbul akibat adanya sebuah penetapan
kebijakan. Kebijakan tersebut mengenai pengendalian gejala-gejala konsumsi yang
berlebihan. Kondisi seperti ini diyakini bisa menekan kenaikan dari harga produk-
produk di pasaran.
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut ternyata tidak dapat menekan
angka konsumsi yang berlebihan pada masyarakat. Akibatnya, justru akan
menyebabkan penurunan harga. Penurunan harga tersebut justru semakin
meningkatkan konsumsi dari masyarakat.
Salah satu penyebab dari terjadinya deflasi strategis adalah karena ada kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh
Bank Sentral juga menjadi salah satu penyebab deflasi. Banyak sekali negara yang
mengalami deflasi yang diakibatkan dari kebijakan Bank Sentralnya yang mengatur
perekonomian di dalam negara tersebut.
Kebijakan tersebut adalah kebijakan yang dapat menurunkan tingkat suku bunga.
Hal itu akan membuat konsumen mudah mendapatkan pinjaman dari bank. Hal itu
juga akan membuat produsen dapat berlomba-lomba untuk menyimpang uang yang
mereka punya di bank. Sembari menyimpang uang, mereka akan mengharapkan
mendapatkan bunga yang besar.
Akan tetapi, hal itu akan membuat peredaran uang menjadi langka. Setelah itu akan
menyebabkan harga akan mengalami penurunan. Kemudian kondisi perekonomian
negara tersebut tidak akan stabil. Deflasi yang terus menerus terjadi akan
melumpuhkan aktivitas. Tertuama pada sektor industry dan manufaktur.
13
2. Deflasi Sirkulasi
Jenis deflasi selanjutnya adala deflasi sirkuler. Deflasi ini dapat disebabkan karena
kondisi yang tidak stabil di dalam sebuah kondisi perekonomian. Deflasi ini akan
berlangsung dalam transisi kondisi ekonomi yang stabil menuju ekonomi merosot.
Hal itu akan membuat kondisi menjadi meresahkan. Deflasi sirkulasi akan muncul
karena konsumsi serta daya produksi yang ada di dalam negara tidak menunjukkan
sebuah keseimbangan. Hal itu akan menyebabkan harga-harga produk mengalami
penurunan.
Penurunan harga tersebut terjadi di pasaran pada resesi ekonomi. Kondisi seperti ini
diawali dengan adanya penurunan secara signifikan pada kebutuhan masyarakat
oleh barang ekonomis yang dapat menimbulkan harga menjadi turun secara drastis.
Salah satu yang bisa menyebabkan hal ini terjadi karena produksi barang yang sama
dalam jumlah yang cukup berlebihan. Contohnya seperti yang terjadi pada tahun
2008. Banyak negara-negara yang memproduksi minyak mentah dengan
berlebihan. Hal itu sehingga menyebabkan harga minyak menjadi turun secara
drastis.
Bahkan tidak dapat dikendalikan. Hal itu kemudian membuat banyak negara
mengalami deflasi akibat minyak tersebut.
c. Penyebab Deflasi
Penyebab deflasi adalah sebagai berikut:
1. Banyaknya Hasil Produk Serupa
Dalam meningkatkan persaingan, umumnya perusahaan akan berlomba-lomba
untuk meningkatkan produksi produk serupa. Produk atau jasa yang diproduksi
akan dibuat sedemikian rupa untuk merebut hati para konsumen. Dalam hal ini,
para perusahaan akan menempuh jalan dengan menekan harga menjadi rendah. Hal
itu dilakukan supaya memenangkan persaingan antar perusahaan.
2. Permintaan Hasil Produksi Menurun
Ada banyak produk yang dihasilkan para perusahaan yang tidak diiringi dengan
perhitungan jumlah hasil produksi yang tepat. Para perusahaan dapat memproduksi
barang yang disesuaikan oleh permintaan konsumen dalam menyiasatinya.
14
3.1 Kesimpulan
Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa
diamati secara cermat karena dampaknya yang luas danmempengaruhi secara langsung
kehidupan masyarakat keseharian serta mempunyai dampak penting terhadap
kesehatan perekonomian.
Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus sehubungan
dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti peningkatan
konsumsi masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu konsumsi
atau bahkan spekulasi, hingga ketidaklancaran distribusi barang.
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan
jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang
beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang
ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga.
15
16
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan agar pembaca dapat memiliki
wawasan yang lebih luas mengenai suku bunga sehingga mampu mengaplikasikan sesuai
dengan teori yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sebaiknya penetapan suku
bunga haruslah sesuai dengan prosedur dan situasinya, hal ini juga sangat dipengaruhi
oleh kebijakan Bank Indonesia sebagai Induknya bank di Indonesia yang mengatur
kebijakan tentang tingkats uku bunga. Sehingga pihak-pihak lain yang terkait harusnya
patuh dan melaksanakannya agar tidak saling merugikan. Saat terjadi deflasi: Untuk
mengatasi deflasi, pemerintah dapat mencoba untuk menurunkan pajak dan menaikan
pengeluaran pemerintah . Hal ini bertujuan agar pertumbuhan ekonomi meningkat. Dalam
mengatasi inflasi pemerintah dapat mencoba untuk menurunkan pengeluaran pemerintah
dan menaikan pajak.
DAFTAR PUSTAKA
https://majoo.id/solusi/detail/pengertian-jenis-rumus-suku-bunga
https://www.gramedia.com/literasi/deflasi/
https://money.kompas.com/read/2022/07/28/211015426/pengertian-inflasi-jenis-penyebab-
dampak-dan-cara-mengatasinya?
page=all&jxconn=1*17n2fog*other_jxampid*WmtvOGZmYnd0a1JTVDJlaGlVM3l3WDhEQl9
FN1ZvblJDSVFEOTdNRXBGV1V1enpyVkVyVEJybGlLNFdRUlpHNQ..#page2