Anda di halaman 1dari 5

KEBIJAKAN MONETER TERHADAP SUKU BUNGA

DASAR KREDIT

MINI PAPER

Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan
Lain

Dosen: Dita Nurmadewi, S.Kom., M.Kom

Disusun Oleh:

Berlyana Imam (195503829)

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSIT PUTRA BANGSA KEBUMEN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan mini paper ini sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan dengan judul “KEBIJAKAN MONETER TERHADAP SUKU BUNGA
DASAR KREDIT.

Mini paper ini dibuat untuk memenuhi syarat ujian tengah semester 4 yang diberikan
dosen dalam mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lain, penulis mini paper ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasihh kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan mini paper ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan mini paper ini masih banyak kelemahan dalam
penyajian materi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan mini paper ini. Diharapkan mini paper ini memberi
menfaat bagi para pembaca.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis paparkan pada mini paper ini:
1. Bagaimana Kebijakan Moneter yang terjadi di Indonesia?
2. Bagaimana hubungan antara Kebijakan Moneter dengan Suku Bunga Dasar Kredit?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang penulis harapkan dalam paparan ini adalah:
1. Mengetahui Kebijakan Moneter yang terjadi di Indonesia;
2. Mengetahui hubungan antara Kebijakan Moneter dengan Suku Bunga Dasar Kredit.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral dalam
bentuk pengaturan persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari kebijakan
moneter adalah mencegah terjadinya peningkatan uang beredar secara berlebihan atau sangat
kurang. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui
penetapan sasaran- sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama
menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. (Bank Indonesia, 2017)

Menurut UU No. 3 Tahun 2004, kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan
dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang
dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar (JUB) dan suku bunga (BI
Rate / Repo Rate).

Moneter merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perekonomian,


pertumbuhan ekonomi tidak akan bisa dianalisis tanpa melibatkan persoalan moneter (Cioran,
2014). Terdapat beberapa indicator ekonomi domestic yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia, anatara lain suku bunga, nilai tukar (kurs), inflasi, ekspor dan konsumsi
Bahan Bakar Minyak atau BBM (Bank Indonesia, 2007).

B. Hubungan Antara Kebijakan Moneter Dengan Suku Bunga


Kebijakan moneter digunakan untuk menjaga dan memelihara kestabilan nilai mata uang
yang tercermin pada tingkat inflasi. Bank Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan Bank
Indonesia sebagai instrument untuk mempengaruhi aktivitas perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan BI 7DRR atau BI rate sebagai
instrument untuk mempengaruhi aktivitas perekonomian Indonesia. Salah satu dari kebijakan
tersebut adalah menetapkan BI Rate yang mana akan mempengaruhi SBDK (Suku Bunga Dasar
Kredit).

Suku bunga dasar kredit atau Prime Lending Rate adalah suku bunga dasar paling rendah
di mana Bank belum menghitung premi resiko dari kredit tersebut. SBDK (Suku Bunga Dasar
Kredit) sendiri memiliki beberapa jenis. Pada perubahan nilai suku bunga dasar kredit pada bank
Pemerintah maupun swasta, optimalnya perubahan tersebut sesuai dengan pergerakan dari suku
bunga Bank Indonesia pada saat itu juga. Namun faktanya sesuai dengan saat Bank Indonesia
memutuskan untuk merubah Suku Bunga Bank Indonesia bank-bank konvensional tidak dapat
merubah suku bunga nya pada saat itu juga atau dapat dikatakan terjadi time lag perubahan suku
bunga.

Suku bunga dasar kredit pada dasarnya merupakan suku bunga terendah yang digunakan
sebagai dasar bagi bank dalam penentuan suku bunga kredit dan terdiri atas tiga komponen,
yakni rata-rata harga pokok dana untuk kredit, biaya overhead yang dikeluarkan bank dalam
proses pemberian kredit, serta margin keuntungan yang ditetapkan bank untuk aktivitas
perkreditan namun belum memperhitungkan komponen premi risiko individual nasabah bank
(Ramadhani, 2015).

SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit) antar bank satu dengan lainya berbeda karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor. SBDK dipengaruhi oleh BI 7 DRR dan biaya operasional bank
atau dapat disebut BOPO (Darna, 2012). Besarnya bunga kredit merupakan salah satu bentuk
persaingan untuk menyalurkan kredit perbankan sebanyak mungkin. Oleh karenanya semakin
murah suku bunga dasar kredit yang ditetapkan oleh suatu bank akan mendorong masyarakat
untuk memperoleh kredit / pinjaman dari bank yang bersangkutan. Dalam penerapanya SBDK
(Suku Bunga Dasar Kredit) belum memperhitungkan komponen premi resiko yang besarnya
tergantung dari penilaian bank terhadap resiko masing-masing debitur. Dengan demikian,
besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK
(Suku Bunga Dasar Kredit).

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kebijakan moneter digunakan untuk menjaga dan memelihara kestabilan nilai mata uang
yang tercermin pada tingkat inflasi. Bank Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan Bank
Indonesia sebagai instrument untuk mempengaruhi aktivitas perekonomian Indonesia.Bank
Indonesia sebagai pengendali tingkat suku bunga di Indonesia agar tidak mengalami inflasi.

DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2020. “Kebijakan Moneter”, https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter,
diakses pada 29 April 2021.

DOI
1. https://doi.org/10.52160/ejmm.v4i9.455
2. https://doi.org/10.35308/ekombis.v3i2.435

Anda mungkin juga menyukai