Dosen pengampu :
Drs. Ec. M. TAUFIQ, M.M.
Nama kelompok :
1. SONIA YULIA PUTRI 22011010045
2. NANDA TRISTA P. 22011010049
3. SILVIANA SISKA P. 22011010145
4. CINDY NUR HAYATI 22011010209
5. DANIA NUR ARIFAH 22011010220
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas Ekonomi Makro yang berjudul
“Efektivitas Kebijakan Moneter di Indonesia pada saat Krisis Moneter 1998 VS
Kebijakan Moneter saat ini”.Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah
ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga Tugas Makalah
yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Maksud dan Tujuan...............................................................................................................3
II. PEMBAHASAN...............................................................................................................................4
III. PENUTUP.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
iii
iv
I. PENDAHULUAN
1
angka inflasi dan memperkuat nilai tukar rupiah,Pemerintah telah megambil kebijakan
moneter yang ketat. Upaya ini dilakukan untuk mengendalikan jumlah uang beredar
melalui operasi pasar terbuka dengan meningkatkan suku bunga SBI yang tercatat
pada Agustus 1998 mencapai nilai tertinggi sebesar 69,51 persen.
2
GWM, dengan bagian yang diperhitungkan untuk mendapatkan remunerasi sebesar
5,5% dari DPK.
Penyesuaian secara bertahap GWM Rupiah untuk BUS (Bank Umum Syariah) dan
UUS (Unit Usaha Syariah) yang saat ini sebesar 3,0% dengan pemenuhan secara rata-
rata dan 0,5% secara harian menjadi sebagai berikut:
Berlaku mulai 1 Maret 2022, GWM dinaikkan 0,5%, sehingga menjadi 4,0% dengan
pemenuhan seluruhnya secara rata-rata. Bank yang memenuhi kewajiban GWM
tersebut akan mendapatkan pemberian (‘athaya) sebesar 1,5% terhadap pemenuhan
GWM, dengan bagian yang diperhitungkan untuk mendapatkan pemberian (‘athaya)
sebesar 3% dari DPK;
Berlaku mulai 1 Juni 2022, GWM dinaikkan 0,5%, sehingga menjadi 4,5% dengan
pemenuhan seluruhnya secara rata-rata. Bank yang memenuhi kewajiban GWM
tersebut akan mendapatkan pemberian (‘athaya) sebesar 1,5% terhadap pemenuhan
GWM, dengan bagian yang diperhitungkan untuk mendapatkan pemberian (‘athaya)
sebesar 3,5% dari DPK;
Berlaku mulai 1 September 2022, GWM dinaikkan 0,5%, sehingga menjadi 5%
dengan pemenuhan seluruhnya secara rata-rata. Bank yang memenuhi kewajiban
GWM tersebut akan mendapatkan pemberian (‘athaya) sebesar 1,5% terhadap
pemenuhan GWM, dengan bagian yang diperhitungkan untuk mendapatkan
pemberian (‘athaya) sebesar 4% dari DPK.
3
Maksud dibuatnya tugas ini adalah untuk mengetahui lebih efektif kebijakan
moneter di Indonesia pada masa krisis moneter 1998 atau pada masa kini
Tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk mengetahui efektivitas kebijakan
moneter di Indonesia pada masa krisis moneter 1998 VS masa kini, dan juga
memaparkan apa saja dampak yang disebabkan oleh kebijakan moneter pada tahun
1998 dan masa kini.
II. PEMBAHASAN
4
bauran kebijakan yang terintegrasi (integrated policy mix) antara BI (yang memiliki
wewenang terkait makroprudensial, sistem pembayaran dan moneter), OJK
(berwenang dalam mikroprudensial) dan otoritas fiskal diharapkan mampu mencegah
perekonomian mengalami krisis lebih mendalam membantuk W atau L shape.
Seperti juga yang dilakukan bank central di berbagai negara yang juga terdampak
karena pandemic Covid-19, BI memiliki berbagai kebijakan dan bauran kebijakan
berupa stimulus moneter untuk merespon berlanjutnya pelambatan ekonomi domestik
seperti penurunan suku bunga, stabilisasi nilai tukar Rupiah, pelonggaran likuiditas
dan makroprudensial, juga sistem pembayaran. Beberapa hal strategis yang akan
dilakukan ke depan adalah sebagai berikut: 1) Penerapan protocol kesehatan secara
baik untuk mendukung pemulihan dan pergerakan ekonomi; 2) Serapan belanja
negara dikawal bersama, dalam hal ini BI memiliki inovasi dalam Quantitative Easing
(QE) untuk mendukung sektor riil khususnya UMKM; 3) Mengawal pembukaan
sektor-sektor ekonomi dengan tetap menerapkan protocol kesehatan; 4)
Restrukturisasi kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi; dan 5) Mendukung
digital economy.
Pengambil kebijakan di Berbagai negara menghadapi trade off dalam menghadapi
kondisi pandemi Covid-19, antara mortality rate yang hingga saat ini belum
menunjukkan penurunan dengan kondisi sosial ekonomi. Dalam jangka pendek,
trade-off antara upaya menurunkan Covid-19 dengan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi (G) harus memilih mana yang menjadi prioritas. Bauran kebijakan fiskal dan
moneter dapat menghilangkan trade-off tersebut.
3) Dampak yang disebabkan oleh Kebijakan Moneter pada Tahun 1998
A. Harga Bahan Pokok Naik
Turunnya nilai tukar mata uang rupiah, mengakibatkan harga bahan pokok naik.
Kenaikan bahan pokok membuat masyarakat kehilangan daya beli. Beberapa barang
sulit ditemukan hingga harganya melambung tinggi. Kenaikan harga ini membuat
protes masyarakat terjadi di mana saja.
B. Banyak Perusahaan Bangkrut
Krisis moneter mengakibatkan perusahaan tidak mampu membayar dan memakai
bahan baku impor. Beberapa perusahaan tidak mampu membayar utang. Akhirnya
mereka membutuhkan mata uang dolar Amerika Serikat untuk membeli bahan baku
karena rupiah menurun.
C. Bank di Indonesia Mengalami Kredit Macet
5
Mengutip dari Gramedia.com, bank di Indonesia mengalami kredit macet karena
turunnya nilai tukar rupiah. Kredit ini berdampak pada kegagalan bisnis dan utang.
Pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan perekonomian dengan cara
menggabungkan beberapa bank. Pemerintah membentuk Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN). Tujuan pembentukan ini untuk mengawasi bank yang
bermasalah.
D. Terjadi Demo Besar-besaran
Tahun 1998, mahasiswa di seluruh Indonesia menggelar protes hingga terjadi
bentrokan. Aksi protes ini terjadi di pertengahan 1998 sampai akhir tahun. Aksi
demonstrasi menuntut Presiden Soeharto untuk mengundurkan diri.
Pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan undur diri menjadi presiden.
Setelah pengumuman tersebut, jabatan presiden digantikan oleh B.J. Habibie. Hal ini
berdampak pada pengurangan pekerja di perusahaan. Akhirnya berdampak pada
kemiskinan dan pengangguran tinggi. Naiknya kebutuhan bahan pokok membuat
kebutuhan biaya hidup semakin tinggi.
6
Kebijakan moneter dapat menjaga stabilitas ekonomi. Hal itu ditunjukkan melalui
upaya dalam mengatur jumlah uang yang beredar secara seimbang dengan jumlah
barang dan jasa. Jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari
jumlah barang dan jasa yang beredar, perekonomian akan terganggu. Bahkan dapat
mengakibatkan terjadinya inflasi atau deflasi.
B. Menjaga stabilitas harga
Pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian selanjutnya adalah mampu
menjaga stabilitas harga barang maupun jasa. Hal tersebut bisa dilihat saat harga
terlalu tinggi, sehingga pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Pun begitu sebaliknya.
C. Membuka kesempatan kerja
Kebijakan moneter berpengaruh terhadap kesempatan kerja. Jika perekonomian
stabil, hal itu akan mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi baru. Hasilnya,
tercipta lapangan pekerjaan dan kebutuhkan tenaga kerja baru akan bertambah,
sehingga tingkat pengangguran akan menurun.
D. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian yang terakhir yakni dapat
memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Hal itu tercermin
dari salah satu bentuk kebijakan moneter, yaitu menjalankan kebijakan devaluasi atau
menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
7
III. PENUTUP
Kesimpulan
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara keberlanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Jenis-
jenis kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy) adalah suatu kebijakan
dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk
mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan
masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini
disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy).
2. Kebijakan moneter kontraktif (Monetary contractive policy) adalah suatu kebijakan
dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada
saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight
money policy).
8
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, D. L. (2022, Februari 15). Penyebab dan Dampak Krisis Moneter Masa Reformasi 1998. Diambil
kembali dari Katadata.co.id: https://katadata.co.id/intan/berita/620b718b6068c/penyebab-
dan-dampak-krisis-moneter-masa-reformasi-1998
Harian, K. (2021, Desember 28). 4 Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian. Diambil
kembali dari Kumparan: https://kumparan.com/kabar-harian/4-pengaruh-kebijakan-
moneter-dalam-perekonomian-1xCKM9Wjgqz
Setiawan, W. (2010). Analisis Dampak Fluktuasi Perekonomian Dunia Terhadap Efektifitas Kebijakan
Moneter. 76-79.
Webinar Efektifitas Kebijakan Moneter Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia. (t.thn.). Diambil
kembali dari Inter Cafe IPB: https://intercafe.ipb.ac.id/efektifitas-kebijakan-moneter-masa-
pandemi-covid-19-di-indonesia/