Anda di halaman 1dari 13

Tugas Critical Journal Review

Effects of Monetary Policy on Inflation and National Economy 


Based on Analysis of Bank Indonesia Annual Report
Silvia Angelina, Nugi Mohammad Nughraha

Oleh:

Moch Afdhal Zikri

(200503207)

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan

Dalam Mengikuti Perkuliahan Lembaga Keuangan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA TAHUN 2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Effects of
Monetary Policy on Inflation and National Economy  Based on Analysis of Bank Indonesia
Annual Report” dengan baik tanpa ada halangan dan tepat waktu.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Lembaga Keuangan melalui pembelajaran jarak jauh, dan juga untuk menambah wawasan
kita tentang Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Inflasi dan Perekonomian Nasional.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Bukit Buchori Siagian, SE., M.Si.
selaku dosen mata kuliah Lembaga Keuangan yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang membangun selalu diharapkan untuk memperbaiki
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan manfaat kepada pembaca. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.

Medan, 11 Oktober 2021

Moch Afdhal Zikri

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan.................................................................................................1

BAB II Ringkasan jurnal..........................................................................................2

2.1 Identitas Jurnal...................................................................................2

2.2 Ringkasan Isi Jurnal...........................................................................2

BAB III Pembahasan................................................................................................7

BAB IV Kesimpulan dan Saran............................................................................12


BAB I

PENDAHULUAN

Bank Indonesia sebagai bank sentral nasional menggunakan instrumen suku bunga
acuan SBI dalam mengendalikan inflasi di Indonesia. Hubungan antara suku bunga SBI
dengan tingkat inflasi akan mendorong kenaikan suku bunga jangka pendek di pasar uang.
Begitu juga dengan suku bunga jangka panjang, dimana produsen akan merespon kenaikan
suku bunga dengan mengurangi modal investasinya. Sehingga hasil produksi (output)
dalam negeri juga menurun seiring dengan turunnya tingkat inflasi dalam negeri. Inflasi
merupakan fenomena ekonomi yang berdampak luas terhadap perekonomian nasional.
Fenomena ini akan menyebabkan kenaikan tingkat harga yang terus menerus. Inflasi dapat
berdampak positif atau negatif terhadap perekonomian tergantung pada efek yang
ditimbulkannya. Situasi ini cenderung terjadi di negara berkembang dengan struktur
ekonomi ala agraris. Kegagalan atau guncangan dalam negeri akan menyebabkan fluktuasi
harga pasar domestik dan inflasi dalam struktur perekonomian nasional.

Perekonomian global yang kurang kondusif memberikan tekanan pada neraca


pembayaran Indonesia di tahun 2018, khususnya Triwulan II dan III. Sinergi kebijakan Bank
Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait dapat memperkuat kinerja neraca pembayaran
sehingga neraca pembayaran pada triwulan IV 2018 mencatat surplus, dan tekanan terhadap
rupiah terkendali. Respons kebijakan dapat menghasilkan ketahanan eksternal yang kuat.
Respons ini juga dilakukan seiring dengan perbaikan struktural inflasi dan turut mendorong
laju inflasi tahun 2018 tetap rendah di kisaran 3,5 - 1%. 

Oleh Karena itu, Jurnal yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi
dan Perekonomian Nasional Berdasarkan Analisis Laporan Tahunan Bank Indonesia”.
Ini cukup relevansi dengan topik pembahasan dari kebijakan moneter dan perekonomian
Nasional. Dimana dalam pembahasan kali ini menjelaskan bagaimana dampak perbankan
bank umum Syariah swasta terkait perkonomian negara.

1
BAB II
RINGKASAN JURNAL

2.1. Identitas Jurnal

1. Judul Jurnal : Effects of Monetary Policy on Inflation and National


Economy  Based on Analysis of Bank Indonesia
Annual Report
2. Penulis : Silvia Angelina, Nugi Mohammad Nugraha

3. Edisi Terbit : 10 Agustus 2020


4. Lembaga Penulis : Widyatama University

5. Publikasi : Technium Social Sciences Journal

6. Volume :10

7. ISSN Online : 2668-7798

2.2. Ringkasan Isi Jurnal


A. Pendahuluan

Bank Indonesia sebagai bank sentral nasional menggunakan instrumen suku


bunga acuan SBI dalam mengendalikan inflasi di Indonesia. Hubungan antara suku
bunga SBI dengan tingkat inflasi akan mendorong kenaikan suku bunga jangka
pendek di pasar uang. Begitu juga dengan suku bunga jangka panjang, dimana
produsen akan merespon kenaikan suku bunga dengan mengurangi modal
investasinya.

Penelitian ini berfokus pada analisis pengaruh jumlah uang beredar, jumlah
uang beredar periode sebelumnya , tingkat SBI (Sertifikat Bank Indonesia), nilai
tukar, dan perekonomian terhadap inflasi di Indonesia. Pengaruh inflasi, PMDN,
PMDN periode sebelumnya, PMA, PMA periode sebelumnya, dan tenaga kerja
ekonomi di Indonesia. Data time series menggunakan persamaan model analisis
simultan metode Two-Stage Least Squared (TSLS).
B. Kajian Teori

Kebijakan moneter difokuskan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di


tengah ketidakpastian perekonomian global yang cenderung meningkat.
Perkembangan ekonomi hingga triwulan III 2018 menunjukkan gejala
meningkatnya FFR di Amerika Serikat dan ketidakpastian pasar keuangan global
telah mengurangi aliran masuk modal asing ke berbagai negara berkembang,
termasuk Indonesia. Kondisi ini tentu mempengaruhi struktur kebijakan moneter
domestik. Membesarnya defisit transaksi berjalan dan berkurangnya aliran masuk
modal asing telah menurunkan kinerja neraca pembayaran dan meningkatkan
tekanan pada nilai tukar rupiah. Tantangan ini terutama terlihat pada Triwulan II
dan III tahun 2018, sehingga perlu ditanggapi dengan cepat karena akan
mengganggu stabilitas perekonomian nasional, sistem keuangan, dan momentum
pemulihan ekonomi. 

C. Metodologi Penelitian

Data dalam penelitian ini berasal dari data sekunder yang diperoleh dari
beberapa sumber antara lain Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) dan
Laporan Perekonomian Nasional dari berbagai edisi yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM). ) berbagai edisi. 

D. Pembahasan

A. Model Inflasi 
Hasil estimasi persamaan inflasi yang diolah menggunakan eviews 6 dapat dilihat
pada Tabel 7. Dari estimasi yang dilakukan, diperoleh model persamaan inflasi
sebagai berikut: 

Estimasi inflasi simultan (INF) model dipengaruhi oleh jumlah uang beredar,
jumlah uang beredar pada periode sebelumnya, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar,
dan perekonomian. 
B. Model Persamaan Ekonomi Nasional 
Hasil estimasi persamaan ekonomi dapat dilihat pada tabel 9. Dari estimasi yang
dibuat, model persamaan ekonomi adalah diperoleh sebagai berikut: 

Estimasi model ekonomi simultan (Y) di Indonesia dipengaruhi oleh inflasi, PMDN,
PMDN periode sebelumnya, PMA, PMA periode sebelumnya, dan Tenaga Kerja. 

C. Model Perencanaan Ekonomi Nasional 


Teknik prediksi dalam penelitian ini menggunakan teknik prediksi
ARIMA. ARIMA adalah singkatan dari Autoregressive Integrated Moving
Average.

E. Kesimpulan
Jumlah uang beredar, jumlah uang beredar pada periode sebelumnya, tingkat
suku bunga SBI, nilai tukar, dan perekonomian secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap inflasi di Indonesia. Sementara itu, secara keseluruhan jumlah
uang beredar berpengaruh signifikan dan positif terhadap inflasi di Indonesia.
Jumlah uang beredar pada periode sebelumnya berpengaruh signifikan dan positif
terhadap inflasi di Indonesia. Suku bunga SBI berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap inflasi di Indonesia. Nilai tukar berpengaruh signifikan dan positif
terhadap inflasi di Indonesia.
Perekonomian tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia dan
memiliki arah yang positif. Penanaman modal dalam negeri, penanaman modal
dalam negeri periode sebelumnya, penanaman modal asing, penanaman modal
asing periode sebelumnya, tenaga kerja, dan inflasi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. Sedangkan penanaman modal
dalam negeri secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap
perekonomian di Indonesia.
Penanaman modal dalam negeri pada periode sebelumnya berpengaruh
signifikan dan positif terhadap perekonomian di Indonesia, Penanaman modal
asing berpengaruh signifikan dan positif terhadap perekonomian di Indonesia,
penanaman modal asing pada periode sebelumnya berpengaruh signifikan dan
positif terhadap perekonomian di Indonesia, tenaga kerja berpengaruh signifikan
dan positif terhadap perekonomian di Indonesia, dan inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap perekonomian di Indonesia dan memiliki arah negatif. 
BAB III
PEMBAHASAN

Jurnal yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi dan


Perekonomian Nasional Berdasarkan Analisis Laporan Tahunan Bank Indonesia”
disusun oleh 2 orang, yaitu Silvia Angelina, Nugi Mohammad Nugraha. Keduanya
memiliki latar belakang kampus yang sama yaitu sekolah bisnis di Widyatama
University, Bandung. Sehingga topik jurnal ini sangat relevan dengan hasil karya
penulis. Topik jurnal juga sangat relevan dengan kompetensi dan latar belakang
studi dari penulis. Dimana dalam pembahasannya penulis memaparkan tentang
perekenomian nasional dan kebijakan moneter terhadap inflasi.
Perekonomian global pada tahun 2018 diwarnai oleh ketidakpastian dunia yang
dipicu oleh tiga perkembangan yang kurang menguntungkan, yaitu: pertumbuhan
ekonomi dunia yang lebih lambat, kenaikan FFR yang lebih cepat, dan ketidakpastian
yang tinggi di pasar keuangan global. Ketidakpastian ini direspon oleh berbagai
negara dengan mengoptimalkan kebijakan moneter dan fiskal. Reformasi struktural
terus memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Lain halnya dengan
momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 yang tetap solid di tengah
perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi nasional
ditopang oleh tingginya tingkat permintaan domestik. Peningkatan pertumbuhan
ekonomi berdampak positif pada pengurangan pengangguran, kemiskinan, dan
ketimpangan sosial. 
Perekonomian nasional juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu: investasi dan
tenaga kerja. Menurut Todaro (2000: 137), ada tiga faktor atau komponen utama
dalam pertumbuhan ekonomi setiap bangsa, yang kesemuanya merupakan
akumulasi modal yang meliputi segala bentuk atau jenis investasi baru dalam bentuk
tanah, peralatan fisik, dan sumber daya manusia. Investasi baru sebagai persediaan
modal dapat digunakan sebagai alat untuk memulihkan perekonomian. Penanaman
modal dalam dan luar negeri merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan
investasi. Rendahnya tingkat inflasi nasional tahun 2018 didukung oleh
terkendalinya inflasi di berbagai daerah.
Kerangka Teoritis
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
1. Pengaruh Jumlah Uang BeredarInflasi  
Menurut Mankiw (2006:81), negara-negara dengan pertumbuhan uang yang tinggi
memiliki kecenderungan tingkat inflasi yang tinggi dan dan sebaliknya. Hal ini
sesuai dengan teori kuantitas bahwa kenaikan tingkat pertumbuhan uang 1%
menyebabkan kenaikan 1% pada tingkat inflasi.
2. Pengaruh Suku Bunga SBI Terhadap Inflasi 
Menurut Baroroh dalam Hudaya (2011:28), hubungan antara suku bunga SBI dan
tingkat inflasi akan mendorong kenaikan suku bunga jangka pendek di pasar uang.
Begitu juga dengan suku bunga jangka panjang, dimana produsen akan merespon
kenaikan suku bunga dengan mengurangi modal investasinya. Sehingga hasil
produksi (output) dalam negeri juga menurun seiring dengan turunnya tingkat
inflasi dalam negeri. 
3. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Inflasi  
Melemahnya nilai tukar rupiah membuat harga barang-barang impor
meningkat karena kebutuhan rupiah yang lebih banyak untuk memperoleh barang-
barang impor. Demikian pula halnya dengan bahan baku produksi yang diimpor.
Hal ini akan meningkatkan harga produksi dalam negeri yang mengakibatkan inflasi.
Depresiasi rupiah terhadap mata uang asing meningkatkan nilai ekspor. Harga
barang dalam negeri yang lebih murah menarik orang asing untuk meningkatkan
jumlah permintaan barang sehingga harga perlahan naik sehingga menyebabkan
inflasi (Sipayung: 2013:337)

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perekonomian Nasional 


1. Pengaruh Investasi Terhadap Perekonomian 
Menurut Todaro (2000: 137), ada tiga faktor atau komponen utama
dalam pertumbuhan ekonomi setiap bangsa, yang kesemuanya merupakan
akumulasi modal yang meliputi segala bentuk atau jenis investasi baru di
tanah, peralatan fisik, dan sumber daya tenaga manusia. Investasi baru
sebagai persediaan modal dapat digunakan sebagai alat untuk memulihkan
perekonomian. Penanaman modal dalam dan luar negeri merupakan solusi
untuk memenuhi kebutuhan investasi. Akumulasi modal terjadi ketika
sebagian pendapatan disimpan dan diinvestasikan kembali untuk
memperbesar output dan pendapatan masa depan. Pengadaan pabrik,
mesin, peralatan, dan bahan baku baru meningkatkan stok modal fisik
suatu negara dan ini memungkinkan peningkatan output di masa depan. 
2. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Perekonomian 
Menurut Pratama (2008:136), penambahan faktor tenaga kerja
sangat berpengaruh terhadap peningkatan output. Masalahnya adalah:
berapa banyak tenaga kerja tambahan akan meningkatkan output. Itu
tergantung pada seberapa cepat "The Law of Diminishing Return (TLDR)"
terjadi. Sedangkan cepat atau lambat proses ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia dan hubungannya dengan kemajuan teknologi
produksi. Selama ada sinergi antara tenaga kerja dan teknologi,
penambahan tenaga kerja akan memacu pertumbuhan ekonomi. 
3. Inflasi dan Kausalitas Ekonomi 
Menurut Maqrobi (2011: 2), dalam suatu perekonomian, inflasi dan
pertumbuhan ekonomi saling berkaitan. Jika tingkat inflasi tinggi maka
dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat, sebaliknya inflasi
yang relatif rendah dan stabil dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Demikian pula, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat memicu inflasi
yang tinggi melalui peningkatan permintaan agregat. 

Perencanaan Ekonomi Nasional Periode 2014 – 2018 


Prospek perekonomian Indonesia untuk 5 tahun ke depan menunjukkan
peningkatan setiap tahunnya. Perkembangan ekonomi rata-rata 5,5% dari 2014 hingga
2018. Model ARIMA (1,1,1) dapat menjelaskan angka perkiraan pembangunan
ekonomi untuk lima periode berikutnya dari 2014-2018. Ada peningkatan
perekonomian setiap tahun, namun pertumbuhannya tidak mengalami peningkatan
yang signifikan. Hal ini terjadi karena masih terdapat permasalahan struktural seperti
ketidakpastian hukum, masalah ketenagakerjaan, dan regulasi investasi sehingga
pertumbuhan ekonomi sebagian besar bergantung pada kebutuhan konsumsi,
sedangkan investasi dan ekspor relatif terbatas. 
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan jurnal “Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi dan


Perekonomian Nasional Berdasarkan Analisis Laporan Tahunan Bank Indonesia”
kesimpulan yang dapat diambil adalah Jumlah uang beredar pada periode
sebelumnya berpengaruh signifikan dan positif terhadap inflasi di Indonesia.
Perekonomian tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia dan
memiliki arah yang positif. Penanaman modal dalam negeri pada periode
sebelumnya berpengaruh signifikan dan positif terhadap perekonomian di Indonesia.
Peneliti menggunakan data yang diambil dari beberapa sumber antara lain Statistik
Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) dan Laporan Perekonomian Nasional dari
berbagai edisi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), dan
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). berbagai edisi.

B. Saran
Penulisan jurnal yang dilakukan peneliti sudah cukup baik dan akurat. Namun,
informasi mengenai kajian teori tidak disajikan secara jelas dalam jurnal ini. Jadi,
penulis harus mengambil kesimpulan untuk menemukan kajian teori dari jurnal
ini.

Anda mungkin juga menyukai