Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu archium
yang artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu memang
menunjukkan tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi
perkembangan terakhir orang lebih cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu
sendiri. Schollenberg menggunakan istilah archives sebagai kumpulan warkat itu
sendiri, dan archives instution sebagai gedung arsip atau lembaga kearsipan.
Kata arsip dalam bahasa Latin disebut felum (bundle) yang artinya tali atau
benang. Dan memang pada zaman dahulu tali atau benang inilah yang digunakan
untuk mengikat kumpulan warkat/surat. Sehingga arsip-arsip itu mudah
digunakan
a) Segenap warkat dari suatu organisasi kenegaraan atau badan swasta yang
diadakan dalam penyelenggaraan kegiatan. Kegiatan organisasi tersebut dan
yang dipandang berharga untuk disimpan secara permanen bagi suatu keperluan.
Arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film, rekaman suara,
gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya
atau salinan serta dengan segala cara penciptaanya, dan yang dihasilkan atau
diterima oleh suatu badan, sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi-fungsi
kebijakan. Kebijakan, keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, pekerjaan-
pekerjaan atu kegiatan-kegiatan lain pemerintah atu karena pentingnya informasi
yang terkandung di dalamnya.
1.4. Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, oleh Drs. The Liang Gie
Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana, karena
mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat
ditemukan kembali. Jadi sebagai intinya arsip adalah himpunan
lembaranlembaran tulisan. Catatan tertulis yang disebut warkat harus
mempunyai 3 (tiga) syarat yaitu disimpan secara berencana dan teratur,
mempunyai sesuatu kegunaan, dan dapat ditemukan kembali secara tepat.
Setelah mempelajari arsip menurut kata, asal usul dari beberapa sumber diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa arsip adalah kumpulan data/warkat/surat/naskah
berupa kertas, berkas, foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar peta,bagan
atau dokumen lain dalam segala bentuk dan sifatnya yang dibuat atau diterima
oleh lembaga pemerintah/swasta/perorangan yang mempunyai kegunaan yang
disusun menurut sistem tertentu untuk mempermudah dalam penyimpanan dan
penemuan kembali dengan cepat dan tepat.
2. Pengertian Kearsipan
Kearsipan berasal dari kata arsip dalam bahasa Inggrisnya file sedangkan
kearsipan disebut filing. File adalah bendanya sedangkan filing adalah
kegiatannya.
2.1. Menurut Kamus Administrasi Perkantoran oleh Drs. The Liang Gie
b) Sistem penyimpanan warkat (filing system) adalah rangkaian tata cara yang
teratur menurut suatu pedoman untuk menyusun warkat-warkat sehingga
bilamana diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara
tepat.
a) Penyimpanan warkat (filing) adalah suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang
berupa penyusunan warkat-warkat secara sistematis sehingga bila diperlukan lagi
warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara cepat.
b) Sistem penyimpanan warkat (filing sistem) adalah suatu rangkaian tata cara
yang teratur menurut sesuatu pedoman untuk menyusun warkat-warkat sehingga
bila diperlukan lagi warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara cepat.
Jadi dapat disimpulkan kearsipan adalah suatu proses kegiatan atau proses
pengaturan mulai dari penerimaan, pencatatan, penyimpanan dengan
menggunakan sistem tertentu, menemukan kembali dengan cepat dan tepat,
penggunaan, pemeliharaan, penyusutan dan pemusnahan arsip.
C. Jenis-Jenis Arsip
3.1. Arsip menurut subyek atau isinya dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Arsip kepegawaian, contoh: Daftar riwayat hidup pegawai, surat lamaran, surat
pengangkatan pegawai dan rekaman prestasi.
b. Arsip keuangan, contohnya: laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar gaji,
bukti pembelian, dan dan surat perintah bayar
3.2. Arsip menurut bentuk dan wujud fisiknya. Penggolongan arsip menurut
bentuk dan wujudnya, khususnya lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang
digunakan dalam merekam informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya, arsip
dapat dibedakan menjadi:
b. Pita rekaman
c. Mikrofilm
d. Disket
e. Compact disk
f. Flast disk
3.3. Arsip menurut nilai gunanya. Penggolongan arsip berdasarkan nilai dan
kegunaannya ada 7 macam, yaitu:
c. Arsip bernilai hukum, contoh: akta pendirian perusahaan, akta kelahiran, akta
perkawinan, surat perjanjian, surat kuasa dan keputusan pengadilan.
d. Arsip bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar
foto dan peristiwa
f. Arsip bernilai keuangan, contoh: kuitansi, bon penjualan, dan laporan keuangan
g. Arsip bernilai pendidikan, contoh: karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan
pelajaran dan program pelajaran
a. Arsip dinamis, yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam
kegiatan kantor sehari-hari
b. Arsip statis, yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam
kegiatan perkantoran sehari-hari.
b. Arsip unit, yaitu arsip yang berada di unit-unit dalam organisasi yang berkaitan
dengan lembaga pemerintah dan arsip nasional di daerah ibu kota propinsi.
a. Arsip asli, yaitu dokumen yang langsung terkena hentakan mesin tik, cetakan
printer, tanda tangan, serta legalisasi asli yang merupakan dokumen utama.
b. Arsip tembusan, yaitu dokumen kedua, ketiga dan seterusnya yang dalam
proses pembuatannya bersama dokumen asli, tetapi ditujukan pada pihak selain
penerimaan dokumen asli.
c. Arsip salinan, yaitu dokumen yang proses pembuatannya tidak bersama dengan
dokumen asli, tetapi memiliki kesesuaian dengan dokumen asli.
a. Arsip autentik, yaitu arsip yang di atasnya terdapat tanda tangan asli dengan
tinta (bukan fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip
bersangkutan. Arsip-arsip autentik dapat digunakan sebagai bukti hukum yang
sah.
b. Arsip tidak autentik, yaitu arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda tangan asli
dengan tinta, arsip ini dapat berupa fotokopi, film, mikrofilm dan hasil print
komputer.
3. pengendalian warkat
5. penyimpanan warkat/arsip
6. Pemusnahan arsip
Apabila timbul persoalan dan perlu diselesaikan menurut hukum maka sesuatu
warkat dapat pula digunakan sebagai bahan pembuktian hukum.
Warkat mempunyai nilai kegunaan keuangan apabila sesuatu warkat itu dapat
menimbulkan akibat atau menyangkut keuangan.
Sesuatu warkat dapat berguna sebagai landasan untuk mengambil kebijakan atau
haluan sesuatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
e. Nilai Kegunaan Organisasi
Sesuatu warkat dapat pula digunakan untuk dasar pelaksanaan suatu pekerjaan.
Warkat dapat pula berguna sebagai bahan sejarah karena warkat dapat
menerangkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
c. Guna historis, yakni menggambarkan keadaan atau peristiwa pada masa yang
lampau agar tidak terlupakan sepanjang masa sebagai peristiwa sejarah
d. Guna ilmiah, yakni sebagai catatan hasil-hasil pemikiran seseorang sarjana atau
penemuan-penemuan sesuatu eksperimen ilmiah.
Ditinjau dari kepentingan penggunaan arsip maka nilai guna arsip didasarkan pada
kegunaan nilai guna primer dan nilai guna sekunder.
a. Nilai Guna Primer
Nilai guna primer, yaitu arsip yang didasarkan pada kegunaan pelaksanaan tugas
dan fungsi lembaga/instansi pencipta arsip. Nilai guna primer meliputi:
1) Nilai guna administrasi, yaitu nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan
bagi pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga atau instansi pencipta arsip
2) Nilai guna hukum, yaitu mempunyai nilai guna hukum apabila berisikan bukti-
bukti yang mempunyai kekuasaan hukum atas hak dan kewajiban warga negara
dan pemerintah
3) Nilai guna keuangan, yaitu yang mempunyai nilai guna keuangan, berisi segala
hal ihwal yang menyangkut keuangan
4) Nilai guna ilmiah dan teknologi, yaitu bernilai guna ilmiah dan teknologi
mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai akibat hasil penelitian murni atau
terapan.
Nilai guna sekunder, yaitu arsip yang mempunyai pengertian atau sebagai tolak
ukur apakah berkas, data atau dokumen itu bernilai bagi kepentingan negara dan
ilmu pengetahuan di kemudian hari. Nilai guna sekunder meliputi:
1) Nilai guna pembuktian, yaitu apabila mengandung fakta dan keterangan yang
dapat digunakan untk menjelaskan tentang bagaimana instansi itu diciptakan,
dikembangkan, diatur fungsi dan kegiatannya.
2) Nilai guna informasional, yaitu arsip yang mempunyai nilai guna informasional
ditentukan oleh isi atau informasi yang terkandung dalam arsip itu bagi kegunaan
berbagai kepentingan penelitian dan kesejarahan tanpa dikaitkan dengan
lembaga atau instansi penciptanya, seperti mengenai orang, tempat, benda,
fenomena, masalah dan sejenisnya.
Manajemen Kearsipan
Arsip bukanlah sesuatu yang asing bagi suatu kantor tetapi tidak semua kantor
mampu mengelola arsip dengan benar. Tingkat kesulitan dalam pengelolaan arsip
tiap organisasi pun berbeda-beda. Semakin besar suatu organisasi maka semakin
kompleks pula pengelolaan arsipnya, dan sebaliknya.
Sebagai sumber informasi manajemen, semua dokumen atau arsip dalam suatu
organisasi harus ditangani secara khusus agar terpelihara dan mudah ditemukan
jika diperlukan. Pengelolaan arsip dalam suatu kantor biasa disebut sebagai tata
kearsipan atau manajemen kearsipan.
Asas keterpercayaan, kegiatan kearsipan harus asli dan terpercaya agar dapat
digunakan sebagai bukti.
Asas asal-usul, arsip harus dikelola dalam satu kesatuan pencipta arsip dan
tidak tercampur dengan pencipta yang lain.
Asas aturan asli, arsip harus tertata sesuai dengan pengaturan aslinya
ataudengan aturan saat arsip masih digunakan untuk kegiatan pencipta arsip.
Asas keamanan, arsip harus terjamin keamanannya dari kemmungkinan
kebocoran dan penyalahgunaan informasi oleh pengguna yang tidak
berkepentingan.
Asas keselamatan, arsip harus terjamin keselamatannya dari bahaya baik dari
alam maupun perbuatan manusia.
1. Pembuatan konsep
Kemudian dalam pembuatan konsep surat harus diusahakan agar konsep tersebut
sudah dapat mencerminkan surat yang sesungguhnya. Maksudnya harus sudah
dapat mencerminkan surat yang baik seperti, yang telah diterangkan sebelumnya.
2. Persetujuan konsep
Setelah konsep selesai dibuat harus terlebih dahulu disetujui oleh pihak yang
bertanggungjawab terhadap surat tersebut. Dalam hal ini biasanya adalah orang
yang akan menandatangani surat.
Untuk surat yang isinya menyangkut lebih dari satu pihak/departeman dalam
suatu organisasi biasanya konsep tersebut akan dikonsultasikan terlebih dahulu
kepada pihak-pihak/departemen-departemen tadi.
Setelah konsep disetujui, konsep tersebut akan dilengkapi atau diberi nomor
surat. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembuatan/pemberian nomor
surat hendaknya yang jelas, sederhana dan mudah dimengerti serta tetap
bentuknya. Nomor surat biasanya merupakan gabungan dari nomor-nomor dank
ode-kode tertentu, misalnya 231/K/Ps/IX/08, yang artinya:
– K = surat keluar
4. Pengetikan konsep
Setelah konsep surat diberi nomor surat, kemudian diketik. Dalam proses
pengetikan ini, biasanya akan dilakukan hal-hal sebagai berikut;
• memprioritaskan pengetikan surat yang lebih penting dahulu, dilihat dari segi
waktu pengirimannya dan isinya
Setelah kegiatan hal tersebut di atas diteliti, berulang mulai proses pengetikan.
Dalam proses pengetikan surat ini perlu diperhatikan bahwa bentuknya harus
seragam, sesuai dengan aturan yang ada pada organisasi yang bersangkutan.
Selain itu sudah barang tentu harus rapi dan tidak boleh ada kesalahan
pengetikan.
Kemudian perlu diperhatikan juga, apabila surat tersebut akan dibuat dalam
jumlah yang banyak, maka perlu dipikirkan cara memperbanyak.
Setelah konsep surat diketik dan dilengkapi dengan semua kelengkapan surat
tersebut siap untuk ditandatangani. Yang dimaksud kelengkapan disini adalah
antara lain: amplop, lampiran-lampiran, dan sebagainya.
isi surat tersebut. Jadi diserahkan kembali kepada orang yang telah memberikan
parafnya pada konsep surat tersebut.
Langkah berikutnya adalah pencatatan surat pada Buku Agenda Surat Keluar.
Yang dicatat adalah nomor urut, tanggal, tujuan surat, perihal, nomor surat,
lampiran, asal surat, dan keterangan.
Contoh Buku Agenda Surat Keluar adalah sebagai berikut:
Semua surat keluar perlu dicatat padaBuku Agenda Surat Keluar, tujuannya
adalah:
8. Pengiriman surat
Untuk yang dikirim melalui jasa pengiriman perlu dipisah-pisahkan lagi menurut
jenis jasa pengirimannya,yaitu didasarkan kepada tingkat kepentingannya dan
lama waktu pengirimannya. Seperti misalnya apabila akan menggunakan jasa pos,
apakah menggunakan jenis kiriman biasa, kilat, kilat khusus, tercatat dan
sebagainya. Jadi harus dapat menentukan jenis jasa pengiriman yang tepat sesuai
dengan kebutuhan surat yang akan dikirim.
b. Perum Telekomunikasi
c. Swasta
Jasa yang diberikan oleh PerumPos dan Giro sehubungan dengan pengiriman
surat adalah mengirimkan Surat Pos. Yang dimaksud dengan Surat Pos adalah
nama himpunan umtuk surat, warkat pos, barang cetakan, surat kabar, dan
bungkusan kecil.
1. Biasa, jenis pengiriman ini memakan waktu antara 3 hari -7 hariatau lebih,
tergantung jauh dekatnya alamat tujuan.
3. Kilat khusus, jenis pengiriman ini memakan waktu 24 jam. Tetapi belum semua
kota di Indonesia terjangkau oleh jenis jasa ini.
4. POSPATAS, yaitu singkatan dari Pos Cepat Antar Kota Terbatas Jasa jenis ini
membutuhkan waktu maksimal 12 jam. Pelayanannya hanya antara jam 07.00 –
23.00 dan untuk kota-kota tertentu saja
5. EMS (Express Mail Service), yaitu merupakan sarana yang terpercaya untuk
kecepatan dan ketepatan kiriman pos ke luar negeri. Jenis pelayanannya ada 2
macam, yaitu:
Setiap jenis pengiriman tadi mempunyai tingkatan tarif biaya yang berbeda-beda.
Tentang daftar tarif, biasanya setiap tahun Kantor Pos dan Giro menerbitkan dan
diperjual belikan untuk umum. Hal lain yang mempengaruhi besar kecil biaya
pengiriman adalah berat-ringannya dokumen yang dikirim. Jadi setiap surat yang
akan dikirim melalui Kantor Pos dan Giro harus ditimbang timbang terlebih
dahulu, kemudian dilihat di daftar terif untuk menentukan atau memberikan
jumlah perangko yang harus ditempel Penimbangan dan Pemberian perangko ini
dapat dilakukan sendiri atau oleh Kator Pos dan Giro tempat mengirim.
Dalam menggunakan jasa pengiriman melalui Pos dan Giro, penulisan alamat
sangat penting untuk diperhatikan. Cara penulisan alamat yang benar menurut
petunjuk yang diberikan oleh Perum Pos dan Giro adalah sebagai berikut:
a. Susunan alamat agar di tulis pada bagian kanan smapul surat. Selain nama dan
tempat tinggal dan alamat, juga nama gang, jalan, nomor rumah, nomor RT dan
RW, Kabupaten dan Propinsi ditulis pada susunan alamat tersebut. Yang lebih
penting lagi jangan lupa: Cantumkam Nomor Kode Pos pada alamat anda.
Contoh:
Kepada
Tasikmalaya 46115
Kepada
Bandung 40133
b. Sedangkan semua kiriman untuk alamat Luar Negeri, Cantumkan nama Negara
tujuan dan jika ada cantumkan nomor penyaluran pos atau nama daerah antar.
Contoh:
Oklahoma 74873
U.S.A
Singapore 12323
2. Perum Telekomunikasi.
– Telegram
– Telex
– Teletex, yaitu suatu jasa teleks dengan kemampuan pengiriman yang lebih cepat
– Telefax (Facsimile), yaitu suatu jasa fotokopi jarak jauh yang dikirimkan melalui
media telekomunikasi dengan kemampuan lebih cepat dan lebih murah.
– Electronic Mail (E-Mail), pengiriman berita baik tertulis maupun bentuk suara
yang memakai fasilitas gabungan telekomunikasi dan computer sehingga berita
tersebut dapat disimpan dan diakses dari seluruh penjuru dunia bagi mereka yang
berkepentingan.
Yang dimaksud disini adalah biro-biro jasa pengiriman yang disediakan oleh pihak
swasta seperti ELTEHA dan berbagai biro jasa pengiriman yang lain.
Untuk semua surat-surat yang akan dikirimkan, baik oleh petugas sendiri maupun
melalui jasa pengiriman, biasanya dibuatkan atau dicatat pada buku Ekspedisi
Ekstern. Buku ini mencatat surat-surat yang dikirim, kemana tujuannya, dan siapa
yang menerima surat-surat tersebut. Penerima surat akan membubuhkan tanda
tangan atau paraf pada buku tersebut sebagai bukti bahwa suratnya telah
diterima. Untuk surat yang dikirim melalui jasa pengiriman, yang tanda tangan
atau paraf adalah petugas di tempat jasa pengiriman.
23
12/09/08
23K/M/Pr/IX/09
CV. Wardana
Jalan Perkutut 56
Bandung 40133
Demikianlah aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan mengelola surat keluar.
Perlu diketahui bahwa prakteknya akan sangat bervariasi, tergantung pada
organisasi masing-masing. Secara umum semakin besar suatu organisasi, maka
aktivitas penanganannya akan semakin kompleks dan melibatkan banyak orang.
Surat keluar dapat disebabkan tiga faktor antara lain sebagai berikut.
▪Surat keluar merupakan jawaban dari adanya surat masuk yang diterima.
Pembuatan Konsep
Konsep surat sering disebut sebagai draft. Saat pengetikan belum menggunakan
komputer (masih menggunakan mesin tik manual atau mesin tik elektrik) untuk
membuat surat harus dibuat dulu konsepnya secara tertulis, di atas kertas
bergaris/kertas buram/lembar konsep surat. Hal ini karena jika langsung diketik
terjadi hanyak kesalahan. Saat ini mesin tik sudah tidak lagi menjadi alat yang
populer karena sudah digantikan oleh komputer yang lebih canggih. Konsep yang
ditulis tangan pun kini sudah mulai ditinggalkan, konsep surat sudah langsung
diketik dengan komputer. Namun demikian, masih ada yang tetap menggunakan
cara yang lama dengan membuat konsep ditulis tangan, kemudian diketik dengan
menggunakan komputer.
Walau pun hanya konsep, namun pembuatan konsep sebaiknya juga dibuat
dengan balk, disusun secara lengkap sesuai dengan aturan pembuatan surat,
dengan bagian-bagiar surat dibuat lengkap, termasuk juga bentuk suratnya,
sehingg; tidak terjadi banyak perbaikan atau revisi pada saat pengetikan
Konsep dibuat dan diketik sendiri secara lengkap. Biasanya untuk surat rahasia.
Konsep dibuat secara garis besar, diselesaikan secara lengkap oleh sekretaris.
Pimpinan dapat menunjuk langsung orang yang dipercaya untuk membuat konsep
surat.
Agar ada keseragaman dalam pembuatan konsep surat. Sebaiknya konsep ditulis
di lembar konsep surat. Selain agar lebih rapi juga memudahkan dalam membuat
konsep dan mencegah ada informasi yang tertinggal serta jelas dalam
pertanggungjawabannya.
☆Persetujuan Konsep
Jika konsep surat dibuat oleh konseptor atau bawahan, maka konsep tersebut
harus mendapatkan persetujuan dari pimpinan. Tujuannya adalah memeriksa
apakah konsep surat tersebut sudah sesuai atau perlu diperbaiki atau dikoreksi.
Bila konsep sudah mendapat persetujuan dari pimpinan, maka pimpinan akan
memberi tanda/paraf (acc) pada konsep tersebut.
☆Pencatatan Surat
☆Pemeriksaan Pengetikan
Juru tik harus memeriksa pengetikannya sebelum surat tersebut diprint atau
dicetak, jangan sampai ada kesalahan pengetikan sekecil apa pun, walau pun
hanya satu huruf sekali pun. Apalagi jika berupa angka-angka, harus diteliti,
karena beda angka adalah kesalahan fatal. Bahkan konseptor harus memeriksa
juga pengetikan tersebut, sehingga benar-benar sesuai dengan konsepnya. Selain
itu, konseptor memberikan parafnya dengan pensil pertanda surat sudah sesuai
dengan konsep.
☆Penandatanganan Surat
Setelah surat sudah selesai diketik dengan rapi, maka pejabat yang berwenang
atau bertanggungjawab terhadap surat tersebut dan membubuhkan tanda tangan
di atas nama terang.
☆Melipat Surat
Surat yang asli dikirim ke alamat yang dituju dengan dilipat secara rapi
menggunakan aturan melipat surat. Serrientara itu, tembusannya atau lembar ke-
2 disimpan sebagai arsip, tanpa dilipat, karena akan disimpan dalam map/folder
di laci filling cabinet. Untuk surat yang nantinya akan dimasukkan ke dalam
sampul berukuran besar, tidak perlu dilipat. Melipat surat harus juga
memperhatikan ukuran sampul yang akan digunakan.
☆Penyampulan Surat
Surat yang telah dilipat rapi selanjutnya dimasukkan ke dalam sampul yang telah
disediakan dan direkatkan dengan lem secara rapi.
▪Jika sampul tidak menggunakan kop surat, harus dibubuhkan cap dinas/stempel
pada sampul di sebelah kiri.
▪Perangko secukupnya.
☆Pengiriman Surat
Jasa pengiriman surat merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
proses prosedur pengurusan surat, balk surat masuk/surat keluar. Oleh karena
itu, dibutuhkan jasa pengiriman surat yang tepat.
▪jenis surat;
▪tujuan/alamat surat;
▪volume/banyaknya surat.
Penyimpanan Surat
Surat yang asli dikirimkan kepada alamat yang dituju, sedangkan tembusan atau
lembar ke-2 disimpan sebagai arsip. Penyimpanan dilakukan dengan
menggunakan sistem penyimpanan, Misalnya: sistem abjad, sistem subjek, sistem
tanggal, sistem nomor, dan sistem wilayah.
Catatan:
1.Setiap satu surat harus dibuat minimal dua lembar, satu untuk alamat yang
dituju, dan lembar kedua untuk arsip.
Seperti halnya dalam pengurusan surat masuk penting di mana pencatatan dan
pengendalian menggunakan kartu kendali, maka penanganan surat keluar yang
bersifat penting pun menggunakan kartu kendali. Keduanya tetap melalui satu
pintu utama keluar masuknya surat yaiti unit kearsipan.
1. Unit pengolah
Surat keluar berasal dari unit pengolah atau unit kerja yang berkepentingan
terhadap surat tersebut. Pencatatan dengan kartu kendali dapat dilakukan di unit
kearsipan. Dapat juga dilakukan di unit pengolah, asalkan kartu kendali 1 dan
kartu kendali 2 diserahkan ke unit kearsipan, sehingga unit kearsipan selalu
mengetahui apa yang telah diproses di unit pengolah. Tata usaha unit pengolah
mengisi 3 kartu kendali, setelah itu surat asli beserta tembusannya dar kartu
kendali 1 dan 2 diteruskan ke unit kearsipan. Kartu kendali 3 disimpan di unit
pengolah. Tembusan yang telah diproses di pencatat surat, selanjutnya disimpan
di unit pengolah.
2. Pencatatan surat
Tugas pencatat surat adalah sebagai berikut.
1) Menerima surat beserta tembusannya dan kartu kendali 1 dan 2 dari unit
pengolah.
3. Pengarahan surat
Tugas pengarah surat dalam menangani surat keluar adalah menerima kartu
kendali 1 dari pencatat surat dan menyimpannya ke dalam kotak kartu kendali
sebagai kontrol atau pengendali dari surat yang dikirimkan.
4. Penataan arsip
Tugas penata arsip dalam hal ini adalah menerima kartu kendali 2 dari unit
pengolah dan menyimpannya dalam kotak kartu kendali sebagai pengganti arsip
yang ada di unit pengolah. Jika arsip yang berada di unit pengolah sudah in-aktif,
kartu kendali 2 di penata arsip ditukar dengan kartu kendali 3 dan tembusan di
unit pengolah.
5. Pengiriman surat
Perbedaan sistem buku agenda dan sistem kartu kendali dilihat dari langkah-
langkah penanganannya adalah sebagai berikut.
Pencatatan hanya dilakukan satu orang karena hanya menggunakan satu buku
Penanganan surat keluar biasa atau rutin sama seperti menangani surat masuk
biasa, yaitu menggunakan lembar pengantar surat biasa.
1. Unit pengolah
Unit pengolah mencatat surat keluar biasa atau rutin dalam dua lemhar
pengantar surat biasa, kemudian surat ash, lembar pengantar (lembar 1 dan
lembar 2), tembusan diteruskan ke pencatat surat di unit kearsipan. Selanjutnya
menerima kembali tembusan surat yang sudah diberi cap stempel tanggal oleh
pencatat surat dan lembar pengantar surat hiasa (lembar 2) untuk disimpan. Hal
ini digunakan sebagai tanda bahwa surat sudah dikirimkan ke alamat yang dituju.
2. Pencatatan surat
Pencatat surat menerima surat, tembusan clan lembar pengantar surat biasa
(lembar 1 dan 2), kemudian memberi cap stempel tanggal pada tembusan surat
dan mengembalikan lagi tembusan dan lembar pengantar 2 kepada unit
pengolah. Hal ini sebagai tanda bahwa surat sudah diterima dan dikirimkan. Surat
ash dikirimkan ke alamat yang dituju melalui ekspeditor.
Seperti halnya pengurusan surat masuk rahasia, untuk pengurusan surat keluar
rahasia juga menggunakan lembar pengantar surat rahasia.
1.Surat rahasia diketik sendiri oleh pimpinan atau dibuat oleh seseorang yang
ditunjuk langsung oleh pimpinan berikut tembusannya. Surat ini dicatat langsung
dalam lemhar pengantar surat rahasia, tembusan disimpan.
2.Surat tertutup dan lembar pengantar surat rahasia (lembar 1 dan 2) diserahkan
kepada pengarah surat. Kemudian surat diserahkan kepada ekpeditor untuk
dikirim dan lemhar pengantar 1 diserahkan kepada penata arsip clan lembar
pengantar 2 kepada unit pengolah.