Dosen Pengampu :
1. Dr. Herman Seri, M.Pd.
2. Mediarita Agustina, S.Pd., M.Pd.
Puji dan syukur kami hanturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok saya berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Adapun
Makalah ini yang berjudul Manajemen Dokumentasi/Arsip, saya sangat
berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan kita. saya juga menyadari sepenuhnya bahwa terdapat banyak
kekurangan dan jauh yang saya harapkan dari segi isi dan cara penulisannya.
Untuk itu saya berharap adanya kritik dan saran agar lebih baik lagi, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga
Makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Saya mohon maaf
apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Akhir kata saya sampaikan
terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita dalam
menimba ilmu. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan operasional dalam perkantoran pasti memerlukan data dan
informasi yang menunjang kegiatan organisasi tersebut agar selalu berjalan secara
efektif dan efisien. Data dan informasi tersebut dapat membawa dampak yang
besar dalam kegiatan administrasi sampai dengan pengambilan keputusan,
sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam pencapaian tujuan serta kemajuan dari
organisasi atau instansi tersebut.
Arsip sebagai sumber informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi
kehidupan suatu organisasi atau instansi karena seluruh kegiatan organisasi, baik
berupa transaksi, aktifitas internal, atau aktifitas eksternal yang dibuat oleh
organisasi dapat direkam dalam bentuk arsip. Selain itu, arsip juga mendukung
pengawasan suatu organisasi. Dalam melakukan pengawasan, dibutuhkan
informasi terekam tentang rencana yang telah disusun, hal-hal yang telah
dilakukan, dan hal-hal yang belum dilaksanakan. Semuanya direkam dalam
bentuk arsip sehingga arsip memiliki peranan yang sangat penting karena arsip
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan organisasi, maka arsip
harus dikelola dengan baik di unit pengelola.
Arsip yang dikelola dan tercipta dari unit pengolahan akan terus mengalami
peningkatan, karena kegiatan suatu lembaga atau individu tidak pernah terhenti
dan akan semakin berkembang. Hal ini akan menimbulkan penumpukan arsip dan
tempat penyimpanan arsip akan penuh. Arsip-arsip tersebut tidak selamanya
memiliki nilai guna abadi. Beberapa arsip akan menurun nilai kegunaannya dan
tidak mempunyai nilai untuk selalu disimpan. Arsip tersebut dapat dikatakan
sebagai arsip inaktif. Menurut Sambas dan Hendri (2016:5) Arsip inaktif yaitu
arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun.
Penemuan kembali arsip merujuk pada proses mengidentifikasi, menemukan,
dan mengakses kembali dokumen atau informasi yang disimpan dalam arsip atau
sistem penyimpanan. Ini melibatkan pencarian dokumen atau data tertentu dengan
menggunakan kriteria seperti nama, kata kunci, tanggal, atau atribut lainnya.
Tujuan dari penemuan kembali arsip adalah untuk memudahkan akses cepat dan
efisien terhadap informasi yang diperlukan, baik itu dalam bentuk fisik maupun
digital. Sistem penemuan kembali arsip yang baik dapat meningkatkan
produktivitas, meminimalkan kehilangan dokumen, dan memastikan efektivitas
manajemen informasi.
Penyusutan arsip dilakukan sesuai jadwal retensi dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku. Jika tidak ditentukan jadwal retensi atau penentuan waktu yang
direncanakan untuk menyimpan maupun menghapus arsip maka akan terjadi
kekacauan arsip dan timbulnya permasalahan dalam kearsipan di suatu organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menyiapkan bahan dan alat penemuan kembali dan
penyusutan arsip?
2. Bagaimana menyimulasikan penemuan kembali dan penyusutan arsip?
3. Jelaskan bagaimana mengkomunikasikan cara penemuan kembali dan
penyusutan arsip?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui cara menyiapkan bahan dan alat penemuan kembali
dan penyusutan arsip
2. Memahami cara menyimulasikan penemuan kembali dan penyusutan
arsip
3. Memahami cara mengkomunikasikan cara penemuan kembali dan
penyusutan arsip
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk menyiapkan bahan dan alat penemuan kembali dan penyusutan arsip,
terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, arsip harus
dikelompokkan menjadi arsip aktif, arsip inaktif, dan arsip vital. Arsip aktif
adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi atau terus menerus, sedangkan
arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun. Arsip
vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi
kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbaharui, dan tidak
tergantikan (Tuginem, dkk. 2018).
https://adindawpakearsipan. com/2015/02/bahan-kearsipan-bahan-kearsipan-adalah.html
https://www.scribd.com/document/413720366/Desain-Label-Map
6. Label:
Gunakan label yang jelas dan mudah dibaca untuk mengidentifikasi isi
setiap kotak arsip.
https://www.istockphoto.com/id/foto/folder-file-dengan-label-numerik-gm121282614-
15844438
b. penyusutan arsip.
Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan arsip melalui pemindahan,
pemusnahan, atau penyerahan arsip yang tidak lagi memiliki nilai kegunaan.
Dalam penyusutan arsip, beberapa alat dan bahan yang digunakan meliputi:
1. Daftar arsip: Seleksi dan penilaian arsip yang akan disimpan, dimusnahkan,
dan diserahkan.
2. Peralatan: Alat yang digunakan dalam penyusutan dan pemusnahan arsip,
seperti mikrofilm, CD-ROM, DLT, dan lainnya
3. Pemindahan arsip: Memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit
kearsipan dalam lingkungan lembaga-lembaga.
4. Pemusnahan arsip: Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Alat yang digunakan ialah: Gunting, mesin penghancur kertas, dan
kantong plastik
A. Kesimpulan
Penemuan kembali dan penyusutan arsip merupakan dua proses penting dalam
pengelolaan arsip. Penemuan kembali arsip dapat dilakukan melalui metode
penemuan langsung dan tidak langsung, yang bertujuan untuk memudahkan
pencarian kembali arsip yang dibutuhkan. Sementara itu, penyusutan arsip
melibatkan kegiatan pengurangan jumlah arsip, seperti pemindahan arsip inaktif,
pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis
kepada lembaga kearsipan. Penyusutan arsip bertujuan untuk menjaga ruang
penyimpanan arsip agar tetap efisien dan memastikan keberlangsungan
operasional pencipta arsip.
B. Saran
Penggunaan sistem kearsipan yang sesuai sangat diperlukan untuk
menggunakan sistem kearsipan yang sesuai dengan aturan, perlengkapan, dan
peralatan arsip agar mudahkan prosedur penyimpanan, penemuan kembali, dan
penyusutan arsip.
DAFTAR PUSTAKA